Selasa, 01 Desember 2015

Perwira TNI Tewas Diserang OPM di Papua


CB, Jayapura - Mayor Inf Jhon de Fretes, perwira penghubung, ditemukan tewas di Kampung Namuni, Mamberamo Raya, Papua. Ia diserang kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dikutip dari Antara, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian menyampaikan korban diserang pada Senin malam, 30 November 2015, saat bertugas bersama 2 anggotanya. Jenazah korban ditemukan pada Selasa (1/12/2015) pagi.

TNI dan Polri sebelumnya menggencarkan patroli untuk mengantisipasi gangguan keamanan jelang HUT OPM yang jatuh pada hari ini. Polres Mimika dan TNI mengerahkan 630 personel dalam patroli tersebut.

Kabupaten Mimika menjadi salah satu kabupaten yang diwaspadai akan adanya isu penyerangan terhadap pos-pos TNI/Polri. Tak hanya Mimika, sejumlah kabupaten lainnya juga diwaspadai terkait isu yang sama, seperti Kota Jayapura, Puncak Jaya, Lanny Jaya dan Paniai.


Credit  Liputan6.com

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia
Inggris, Jerman Barat, dan Italia bekerjasama membuat pesawat tempur sayap ayun ini pada awal era 1970-an. Tornado dibuat oleh Panavia, sebuah konsorsium dari BAE Systems (Inggris), Daimler-Chrysler Aerospace atau DASA (Jerman), dan Alenia Aeronautica (Italia). DASA kemudia lebur menjadi EADS (European Aeronautic Defence and Space.) Tornado GR1 terbang pertama pada Januari 1974 dan resmi masuk angkatan bersenjata ke tiga negara pada 1979. Peter Macdiarmid/Getty Images

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia
Tornado dibuat dalam tiga varian, pertama Tornado IDS. Tornado GR1, GR1B, dan GR4 termasuk katagori ini. GR1 untuk mendukung serangan darat dari jarak dekat, GR1A untuk pesawat pengintai, GR1B adalah pesawat tempur anti kapal, dan GR4 mrupakan upgrade dari GR1. Varian kedua adalah Tornado ECR, pesawat ini dirancang khusus untuk perang elektronika, dan varian ketiga adalah Tornado ADV sebagai pesawat pencegat dan pertahanan udara. Tornado F3 termasuk dalam varian ini. wikipedia.org

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia
Pesawat tempur Tornado diawaki oleh dua pilot. Pesawat bermesin ganda ini menggunakan mesin Turbo-Union RB.199-34R Mk 104 turbofans sehingga dapat melaju hingga 2,2 mach atau 2,338 km/jam. Tornado sanggup menjelajah hingga 1,390 km dan 3,890 km dengan empat tangki eksternal. Ketinggian terbang Tornado mencapai 15,240 m. wikipedia.org

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia
Pesawat Tornado dilengkapi meriam Mauser BK-27, Jet tempur ini mampu membawa rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder atau IRIS-T atau rudal AIM-132 ASRAAM. Rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, atau rudal Brimstone missile (Tornado GR4), atau rudal Storm Shadow atau rudal jelajah Taurus KEPD 350. Rudal anti kapal yang dapat dibawa adalah rudal AS.34 Kormoran atau rudal rudal BAe Sea Eagle, Sedangkan rudal anti radar yang digotong adalah rudal AGM-88 HARM atau rudal ALARM. Selain rudal, Tornado juga dibekali dengan bom-bom yang dipandu laser, GPS, dan juga bom pintar. Peter Macdiarmid/Getty Images

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia
Jerman melengkapi angkatan bersenjatanya dengan Tornado IDS dan Tornado ECR, Italia membeli Tornado varian IDS dan ECR, sedangkan Inggris membeli Tornado varian IDS dan ADV. Tornado juga didunakan oleh Angkatan Udara Arab Saudi. Pesawat tempur Tornado terlibat dalam perang Teluk (1991), perang Kosovo (1999). Inggris menempatkan Tornado GR4 di Afghanistan pada 2009 sampai 2014, dan Libya pada 2011. Jet tempur ini juga digunakan Inggris untuk menggempur ISIS sejak 2014. Carl Court/Getty Images

Tornado, Pesawat Tempur Canggih Andalan Inggris, Jerman, dan Italia
Untuk menghadapi perang moderen, Inggris meng-upgarde 142 pesawat Tornado GR1 menjadi GR4 pada 1998. Upgrade meliputi teknologi siluman, sistem avionik, dan sistem navigasi. GR4 dilengkapi dengan pilot head-up display, layar head-down yang multifungsi, dan peta digital. Sistem persenjataan juga dipermoderen sehingga sangat mematikan. Program upgrade ini membuat Tornado dapat beroperasi hingga 2025. Jerman dan Italia juga memoderenisasi pesawat Tornado mereka sehingga lebih canggih dan mematikan. Peter Macdiarmid/Getty Images








Credit  tempo.co



Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam

Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam
Angkatan Laut Indonesia berencana menghidupkan kembali Skadron Udara 100, yang merupakan skadron pemburu kapal selam. TNI-AL memilih helikopter AS 565 Panther buatan Eurocopter untuk mengisi skadron ini, yang dinonaktifkan pada 1980-an. Pada era 1960-an, Skadron 100 menggunakan helikopter MI-4 buatan Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Westland Wasp HAS MK1 buatan Inggris. Helikopter AS 565 direncanakan mulai beropresi pada 2017 dan bertugas di Armada Timur Surabaya. airbushelicopter.com

Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam
Panther dirancang oleh Airbus Helicopter, dengan bentuk desain yang hampir mirip dengan AS 365N3 Dauphin. Airbus merancang Panther pada tahun 1984, dan masuk jalur produksi pada tahun 1986. Panther memiliki bentuk yang sangat cantik, dan memiliki 2 varian utama yaitu military helicopter dan naval helicopter. Dibangun dengan sistem modular membuat Panther mampu melakoni beragam misi, selain buru sergap kapal selam. airbushelicopter.com
Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam
Panther terbuat dari bahan komposit sehingga memiliki bobot ringan, selain itu Panther memiliki low radar signature atau sulit ditangkap oleh radar. Ditambah Panther menggunakan cat warna IR-absorbing, yang sangat sulit ditangkap oleh kamera infra merah. Baling-baling Panther terbuat dari karbon fiber dengan nomex honeycomb material, yang sangat ringan tapi kuat. Kaca kokpit pun terbuat dari fibre glass, dan terdapat lapisan anti peluru pada bagian kokpit. airbushelicopter.com

Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam
Kokpit Panther menggunakan teknologi Thales Avionics Navigation System (THANS), menggunakan radar Thales TMV 011 Sherloc radar warning receiver, torpedo control box, infrared jammer dan Alcan Elips sebagai sarana pertahanan diri. Rencananya TNI AL juga akan melengkapi Panther dengan HELRAS (Helicopter Long-Range Active Sonar), sebagai alat pemburu kapal selam di dalam laut. airbushelicopter.com

Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam
Helikopter Panther AS-565 mengandalkan mesin Turbomecca Ariel-2 sehingga Panther mampu terbang dengan kecepatan hingga 306 km/perjam, jarak tempuh 792 km, dan mencapai ketinggian 5 km. Untuk memburu kapal selam, Panther dilengkapi dengan dipping sonar DS-100 helicopter long-range active sonar (HELRAS) dan dipersenjatai torpedo Mk46 atau Whitehead A.244/Sdiawaki. airbushelicopter.com

Panther AS 565, Helikopter Pilihan TNI-AL untuk Memburu Kapal Selam
TNI AL berencana mengoperasikan Panther dari atas geladak kapal perang kelas Sigma Class ataupun kelas Bung Tomo. Skadron helikopter pemburu kapal selam sangat diperlukan, mengingat wilayah laut Indonesia yang luas sehingga dapat dimasuki kapal selam negara lain dengan mudah jika keamanan laut tidak dijaga dengan helikopter yang canggih. airbushelicopter.com


Credit  tempo.co

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis
EC-725 Caracal merupakan helikopter angkut militer tipe twin engine atau dua mesin. Caracal memiliki saudara kembar yang diperuntukan untuk kepentingan sipil yaitu EC-225. Helikopter tempur EC-725 menjadi kebanggaan Prancis dan telah digunakan lebih dari 10 negara, termasuk Indonesia. Caracal telah teruji di medan tempur Afganistan dan Lebanon. wikipedia.org

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis
Helikopter EC-725 Caracal diciptakan oleh Eurocopter pada 2000. Caracal didesain untuk menghadapi penerbangan jarak jauh. Daya angkut Caracal sangat luar biasa 19 prajurit bersenjata lengkap sanggup diangkut. Sebagian besar badan heli tempur ini terbuat dari bahan alloy ringan dan dan sebagian lagi terbuat dari komposit. Untuk menjamin keselamatan awak dan penumpang. beberapa bagian diberi pelapis anti peluru. blueskyrotor.com

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis
Pilot dimanjakan dengan daya pandang yang luas berkat aplikasi all-glass cockpit atau seluruh kokpit terbuat dari kaca, Caracal dilengkapi dengan AHCAS (Advance Helicopter Cockpit and Avionics System) dan menggunakan kemudi otomatis rancangan SAGEM, Heli ini menggunakan sistem pembagian data secara otomatis dan terintergrasi, satu heli dapat berbagi data dengan heli lainnya secara langsung, sehingga setiap awak mampu menerima data terbaru mengenai medan pertempuran tanpa harus mengaktifkan radio. european-security.com

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis
Caracal mampu melihat sasaran dalam keadaan gelap dan berkabut berkat aplikasi radar dan FLIR (Forward Looking Infrared), termasuk radar cuaca dan sistem navigasi inersial. Caracal dapat melindungi dari rudal pertahanan udara berkat aplikasi radar warning receiver, laser warning receiver dan missile approach warner.Seperti diketahui bahwa alutsista helikopter sangat rentan dengan serangan rudal panggul, sehingga keberadaan radar penjejak rudal sangat diperlukan untuk menghindar dari sengatan rudal. sldinfo.com

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis
Kemampuan Caracal terhitung sangat luar biasa, berbekal sepasang mesin Turbomeca Makila 2A Turboshaft membuat Caracal dapat terbang hingga 324 km/perjam. Jarak jangkau Caracal mencapai 1.482 km dengan ketinggian terbang hingga 6 km. Didesain untuk masuk ke wilayah musuh rawan baku tembak, pabrikan Eurocopter merancang Caracal sanggup terbang 30 menit tanpa oli mesin. Caracal dapat mengangkut sejumlah persenjataan mulai dari roket, rudal dan torpedo. helis.com

EC-725 Caracal, Heli Tempur Kebanggaan Prancis
Caracal didesain untuk melakoni misi-misi yang sulit salah satunya adalah CSAR (Combat Save and Rescue), operasi CSAR terbilang cukup sulit dan kompleks. Apalagi misi penyelamatan pilot pesawat tempur yang jatuh, hampir dapat dipastikan keberadaan helikopter merupakan peran yang sangat vital. Karena hanya alutsista sekelas helikopter saja yang mampu mendarat di belakang garis lawan, sehingga Prancis berjuang keras untuk menciptakan helikopter dengan kemampuan sehebat Caracal. avionslegendaires.net






Credit  tempo.co

Jet Tempur "Puber Kedua" Dipakai Gempur ISIS


AFP PHOTO / KOMSOMOLSKAYA PRAVDA / ALEXANDER KOTS Pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-24 bombers diparkir di Pangkalan Udara Hmeimim di Provinsi Latakia, Suriah, Sabtu (3/10/2015).

  CB - Operasi militer menumpas pemberontak Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) di Suriah yang digalakkan oleh Rusia dan beberapa negara anggota NATO, membuktikan bahwa jet-jet tempur "tua" masih bisa diandalkan dalam sebuah misi perang.

"Tua" yang dimaksud di sini adalah dihitung berdasar kapan jet-jet penempur dan pengebom itu pertama kali terbang perdana, bukan dihitung dari kapan tahun produksinya.

Bisa jadi pesawat yang dioperasikan tersebut, walau pertama kali diperkenalkan di tahun 70-80-an, namun diproduksi pada dekade 90-an. Tentu saja untuk mengetahui tahun produksi pesawat-pesawat tempur yang berlaga di Suriah, kita mesti tahu informasi tentang nomor airframe-nya.

Selain itu, beberapa varian juga dibuat dengan diberikan upgrade untuk mengikuti perkembangan zaman. Seperti pembaruan avionik, kokpit yang lebih modern, serta teknologi lain termasuk helmet-mounted targeting system, seperti dalam Su-24M Rusia.

Rusia menjadi negara yang mengirim banyak jet tempur yang produksinya sudah dimulai sejak 30 tahun yang lalu. Tengok saja Su-24 yang ramai diperbincangkan setelah ditembak jatuh F-16 AU Turki.

Bomber dengan desain dua kursi yang berdampingan itu terbang perdana pada dekade 60-an.

Bomber lain yang dimobilisasi Rusia ke Suriah adalah Tupolev Tu-160 yang oleh NATO dijuluki dengan "Blackjack." Bomber ini terbang perdana pada 1981.

Bomber paling tua yang diboyong Rusia untuk menggempur basis-basis pertahanan ISIS adalah Tuploev Tu-95 "Bear" yang diperkenalkan pertama kali pada 1952.

Ketiga bomber Rusia tersebut masih didukung oleh pesawat jet tanker Ilyusin Il-78 yang produksinya dimulai pada tahun 1980-an.

The Avionistist Pesawat tanker Ilyushin Il-78 sedang mengisi bahan bakar bomber Tupolev Tu-160 Rusia.

Video tanker Il-78 yang mengisi ulang bahan bakar Tu-160 bisa dilihat di tautan berikut ini.

Bomber Angkatan Udara AS juga ikut berlaga di Suriah, AS mengirimkan B-1B Lancer buatan Rockwell (belakangan diakuisisi Boeing) yang produksinya dimulai pada 1983 lalu. 

DW Jet intai Tornado milik Jerman
Sementara itu, negara-negara anggota NATO seperti Jerman dan Inggris mengirim jet tempur Panavia Tornado GR4 keluaran 1974, yang sejak 1998 lalu produksinya sudah dihentikan.

Mungkin yang menarik adalah kemunculan F-14 Tomcat milik Angkatan Udara Iran yang dalam video yang beredar sempat mengawal bomber Rusia Tu-95 pada 20 November lalu di langit Iran.

F-14 adalah pesawat tempur yang mematrikan namanya sebagai pesawat legendaris di berbagai ajang pertempuran, seperti di perang Vietnam (1975), Libanon (1976 dan 1982), Libya (1980), serta yang paling diingat adalah Perang Teluk (1990) saat terlibat dalam Operasi Badai Gurun.

F-14 Tomcat telah dipensiunkan oleh Angkatan Laut AS (US Navy) pada 2006, namun operator lain di luar AS, yaitu Angkatan udara Iran saat ini masih mengoperasikannya.

The Aviationist F-14 Tomcat yang masih dioperasikan oleh Angkatan Udara Iran saat tertangkap kamera mengawal bomber Rusia, Tupolev Tu-95.
Diketahui, AU Iran melakukan beberapa modifikasi terhadap armada F-14 Tomcat-nya, seperti upgrade avionik dan persenjataan yang dibuat secara domestik, sehingga "Kucing Persia" mereka diharapkan tetap bisa dioperasikan hingga 2030 mendatang.

F-14 Tomcat pertama kali dikembangkan oleh pabrikan Grumman pada dekade 70-an.

Ibarat sedang puber kedua

Demikianlah, di antara pesawat-pesawat tempur generasi ke-5 dan bomber-bomber siluman baru yang sedang dikembangkan, para penempur-penempur "tua" di atas seperti sedang mengalami "puber" kedua, menemukan panggung teater baru untuk menunjukkan kebolehannya.

Teater di Suriah ini juga membuka kesempatan bagi publik untuk melihat pesawat-pesawat blok Timur.

Mayor Jenderal Igor Konashenkov, selaku juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia dikutip KompasTekno dari situs RT.com, Senin(30/11/2015), mengatakan bahwa Rusia telah melancarkan sebanyak 107 sorti misi pengeboman di Suriah.

Konashenkov mengklaim setidaknya armada-armada tempur Rusia, termasuk Su-24 mereka, telah menghancurkan 289 target sarang persembunyian ISIS dan obyek-obyek vital lain bagi ISIS dalam 2 hari.

Sementara situs Daily Mail memberitakan setidaknya Tornado GR4 milik Royal Air Force (AU Inggris) telah melakukan lebih dari 126 kali serangan udara dengan menghancurkan sebanyak 180 target, yang menghabiskan biaya sebesar 37 juta Poundsterling.


Credit  KOMPAS.com

Amazon Pamerkan Drone Gabungan Pesawat dan Helikopter


Amazon Prototipe teranyar drone Prime Air buatan Amazon

CB - Amazon pertama kali memperkenalkan prototipe drone "Prime Air" pada tahun 2013 silam. Pesawat tak berawak itu dirancang khusus untuk mengantar barang yang dibeli pelanggan lewat situs Amazon.com.
Berselang dua tahun, "Prime Air" tak juga terealisasi secara komersil. Amazon berdalih masih terus mencari rancangan dan mekanisme kerja "drone kurir" terbaik untuk segala medan.
Kini, situs belanja online tersebut tampaknya telah menemukan titik terang. Lewat sebuah video, Amazon kembali meluncurkan prototipe Prime Air dengan desain hybrid.
Prototipe teranyar ini dikatakan punya mekanisme kerja setengah pesawat dan setengah helikopter, sebagaimana dilaporkan Techcrunch dan dihimpun KompasTekno, Selasa (1/12/2015).
Tak seperti drone pada umumnya yang hanya terbang secara vertikal, Prime Air kali ini bisa terbang dengan mode vertikal dan horizontal. Sehingga, menurut Amazon, akan lebih efisien.
"Desain ini mampu terbang dengan jarak jauh secara efisien. Terbang pada ketinggian dan turun kembali juga sangat aman," kata perwakilan Amazon.


Teknologi mendeteksi dan menghindar
Dari segi ukuran, prototipe terbaru Prime Air mengusung tubuh yang lebih besar dari prototipe sebelumnya. Pesawat ini juga dilengkapi teknologi "sense-and-avoid".
Maksudnya, kala menemukan medan berbahaya, Prime Air bisa mendeteksi dan menghindari bahaya tersebut. Karenanya, Prime Air ini dikatakan cocok beroperasi pada segala jenis lingkungan.
Berdasarkan video iklan, drone dapat terbang hingga ketinggian 400 kaki (sekitar 121 meter) sejauh 24 km. Pesawat ini juga mampu mengirim barang hingga lima pon dalam waktu 30 menit ke rumah pelanggan.
Segera setelah barang dikirim dari gudang penyimpanan barang Amazon, pemesan akan dikirimkan notifikasi di tablet atau smartphone. Lalu, pengguna cukup duduk manis dan menunggu selama setengah jam atau kurang.
Dari situsnya, Amazon mengatakan telah menguji coba lebih dari selusin model Prime Air. Sejauh ini, model yang dipamerkan di video dianggap paling mumpuni.
Walau telah dipersiapkan secara matang, Amazon masih enggan mengungkap kapan Prime Air akan dioperasikan secara komersil. Menurut isu yang beredar, Amazon diam-diam sudah menjadwalkan komersialisasi Prime Air pada 2016 mendatang.

Saat ini, selain mematangkan model, Amazon juga terus bernegosiasi dengan pemerintah terkait regulasi penggunaan drone sebagai kurir. Kita tunggu saja hasilnya.


Credit  KOMPAS.com

Greenpeace: Ada Tiga Dugaan Penyebab Matinya Ikan di Pantai Ancol


 
WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Sejumlah ikan mati dan terdampar setelah terbawa arus ombak di pesisir Pantai Ancol, Jakarta Utara, Senin (30/11/2015). Berdasarkan pemaparan Pemprov DKI, penyebab kematian ikan-ikan di Pantai Ancol diduga karena tercemar lumpur dari sungai. Lumpur tersebut terseret hingga ke laut saat hujan.

JAKARTA, CB  — Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan global, Greenpeace, mengindikasikan ada tiga penyebab matinya puluhan ribu ikan di sepanjang Pantai Ancol, Jakarta Utara, pada Senin (30/11/2015) lalu.

"Kami belum tahu pasti, masih perlu penelitian lebih lanjut. Kami memperkirakan ada tiga faktor yang bisa menjadi pemicunya," ujar Arifsyah Nasution selaku juru kampanye laut Greenpeace saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (1/12/2015).

Faktor pertama, lanjut Arifsyah, kemungkinan bisa terjadi lantaran, saat hujan, air dari sungai-sungai yang tercemar masuk, dan terakumulasi di pantai utara.

"Misalnya air dari Sungai Ciliwung itu kan ada material organik, material B3-nya. Saat hujan, air ini terakumulasi di muaranya, Teluk jakarta," kata Arifsyah.

Menurut Arifsyah, kondisi tersebut bisa menyebabkan ikan kekurangan oksigen. "Jadi kalau kita lihat, ikan ini tidak bisa bertahan karena perubahan lingkungan yang terlalu cepat," ungkap dia.

Selain itu, Arifsyah mengungkapkan, dugaan lainnya adalah satu jenis alga yang berkembang saat musim hujan datang.

"Bisa jadi, kematian ikan ini karena adanya jenis alga yang booming dan menyebabkan timbulnya kompetisi untuk mencari oksigen," jelasnya.

Faktor ketiga, tambahnya, limbah B3 yang berasal dari beberapa industri di kawasan pesisir Jakarta Utara.

"Karena mereka membuang limbah dan adanya sirkulasi di air laut menyebabkan korban kali ini adalah ikan di Teluk Jakarta," tandas Arifsyah.
Credit  KOMPAS.com

Jutaan Ikan Mati Misterius di Pantai Ancol


CB, Jakarta - Bibir Pantai Ancol mendadak dipenuhi jutaan bangkai ikan yang membuat udara di kawasan rekreasi tersebut menjadi bau amis. Ikan-ikan itu mati dan mulai terdampar pada pagi tadi.
Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Metro Jaya Kompol Edi Guritno menuturkan warga mengaku sebelum fenomena ini terjadi, sekitar 2 atau 3 hari lalu, air laut pantai Ancol yang biasanya berwarna biru berubah jadi kecokelatan. Pemandangan tersebut kontras dari hari-hari biasanya.
"Menurut warga, warga air (laut) kemarin sempat terbagi dua, di tepi warganya cokelat, di tengah warnanya biru. Ini tidak biasa menurut mereka," ujar Edi ketika dihubungi di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Dari keterangan warga sekitar, fenomena yang sama pernah terjadi pada 2013. Penyebabnya diperkirakan karena racun yang mengendap pada musim kemarau di sungai mengalir ke laut utara pada musim penghujan.
"Ini pernah terjadi 2 tahun lalu. Analisa warga, racun yang mengendap di sungai terbawa air ke laut saat musim hujan. Tapi kami masih menyelidiki sebab pastinya," jelas Edi.
Jenis ikan yang terdampar dan mati dalam jumlah jutaan itu antara lain bandeng, belanak, kakap dan ikan ketang-ketang. Polisi pun mengambil sampel ikan dan air laut untuk diteliti di laboratorium milik Dinas Perikanan Pemprov DKI Jakarta.
"Kami ambil 2 sampel, ikan dan air untuk diperiksa di Dinas Perikanan," kata Edi.
Polisi dan pengelola pantai Ancol pun berjibaku mengangkut bangkai-bangkai ikan tersebut sejak pukul 07.00 pagi hingga sore hari. Mereka bermodalkan satu mobil bak terbuka milik Direktorat Polisi Air Polda Metro Jaya.
Sejauh ini sudah 10 kali mobil tersebut bolak-balik mengantar bangkai ikan dari tepi pantai ke tempat pembakaran sampah Ancol.
"Pakai satu mobil pikap untuk mengangkat ikan-ikan itu, mobil dari Ditpolair. Ditpolair sama pengelola saja (yang membersihkan pantai dari bangkai ikan)," ujar Edi

Credit  Liputan6.com

Senin, 30 November 2015

PT Len Industri Merancang Komunikasi Radio Militer


SEORANG Staf PT Len menunjukan cara kerja radio Manpack LenVDR10-MP di hadapan Direktur PT Len Abraham Mose (kanan) dan Wakil Direktur Perhubungan TNI AD Kolonel Chb Sonny Pondaag, Senin (30/11/2015). PT Len memproduksi 734 unit radio komunikasi militer i
HANDRI HANDRIANSYAH/PRLM
SEORANG Staf PT Len menunjukan cara kerja radio Manpack LenVDR10-MP di hadapan Direktur PT Len Abraham Mose (kanan) dan Wakil Direktur Perhubungan TNI AD Kolonel Chb Sonny Pondaag, Senin (30/11/2015). PT Len memproduksi 734 unit radio komunikasi militer itu untuk TNI AD dengan nilai kontrak Rp 66 miliar.* 
 
 
BANDUNG, (CB).- Dengan desain teknis 100 persen lokal, PT Len Industri berhasil merancang sistem komunikasi radio yang memenuhi kebutuhan militer. Hal itu dibuktikan dengan pengiriman perdana radio Manpack tipe LenVDR10-MP untuk TNI Angkatan Darat, Senin (30/11/2015).
Direktur PT Len Abraham Mose mengatakan, ini merupakan pertama kalinya PT Len diberi kesempatan untuk memproduksi peralatan komunikasi militer oleh TNI AD. "Kami mulai menjalankan kontrak ini sejak Mei dan selesai pada November sebanyak 734 unit," katanya sebelum memberangkatkan produk tersebut di kantor PT Len, Jln. Soekarno Hatta Kota Bandung.
Menurut Abraham, keunggulan Len VDR10-MP antara lain sistem digitalnya dibuat dengan algoritma Len sendiri dan dilengkapi sistem keamanan transec (transceiver security) serta comsec (communication security).
"Dari segi transec, kami melengkapinya dengan teknologi hopping 100 hop/sec. Artinya dalam 1 detik bisa terjadi perubahan frekuensi 100 kali. Jadi komunikasi bisa berjalan aman tanpa terdeteksi. Sementara dari segi comsec, alat ini menggunakan enkripsi data berbasis AES 128," tutur Abraham.
Meskipun hanya berdaya 10 watt, kata Abraham, LenVDR10-MP bisa digunakan untuk berkomunikasi sejauh 16-18 kilometer. Len juga membentuk tim khusus untuk pelayanan purnajual produk tersebut.
Abraham menegaskan, nilai kontrak Rp 66 miliar untuk 734 unit LenVDR10-MP memang masih kecil. Namun ini awal yang baik untuk Len terus mengembangkan teknologi kebutuhan militer.
Sementara itu Wakil Direktur Perhubungan TNI Angkatan Darat Kolonel Chb Sonny Pondaag mengatakan, pihaknya sempat memiliki keraguan di awal kontrak. "Namun melihat hasilnya, kami cukup puas dan bangga dengan produk dalam negeri ini," katanya.
Sonny menambahkan, selama ini peralatan komunikasi angkatan darat memang selalu didatangkan dari luar negeri. Namun ia optimistis PT Len bisa terus memenuhi kebutuhan itu di masa datang
Menurut Sonny, produk luar memang sudah memiliki kecanggihan seperti sistem transec dengan hopping 1000 hop/sec. Namun 100 hop/sec untuk produk asli Indonesia sudah cukup menjanjikan bagi pemenuhan kebutuhan TNI AD.
"Saya yakin PT Pen bisa terus meningkatkan kapasitas produknya. Kami pun berkomitmen untuk terus menggunakan produk dalam negeri," tutur Sonny.
Credit  pikiran-rakyat.com

Alasan TNI AU tak Pilih Helikopter PT Dirgantara Indonesia


Alasan TNI AU tak Pilih Helikopter PT Dirgantara Indonesia
agustawestland.com
Helikopter AgustaWestland AW101 yang akan dibeli TNI Angkatan Udara untuk pesawat kepresidenan. 

CB, JAKARTA - Pengadaan helikopter AgustaWestland (AW) 101 untuk militer Indonesia sama halnya dengan pengadaan-pengadaan alutsista TNI sebelumnya.
Menjadi sorotan publik di antaranya karena dikabarkan akan jadi alat transportasi presiden.
Selain usia tiga helikopter NAS-332 Super Puma yang ada masih 15 tahun, sebenarnya TNI AU sebagaimana Rencana dan Strategi (Renstra) 2010-2014 sudah memesan helikopter sejenis AW101, yakni sebanyak enam unit helikopter EC725 Caracal atau Super Cougar dari rakitan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan lisensi Airbus Helicopter.
Helikopter EC725 juga bisa dimodifikasi oleh putra putri Indonesia menjadi angkutan VVIP.
Sejumlah pihak menilai pengadaan AW101 pihak TNI AU kali ini terbilang pemborosan karena harganya lebih mahal dari EC725 hingga ada sejumlah keunggulan dan kekurangan kedua jenis helikopter tersebut.
Ditemui Tribun di Menteng Jakarta Pusat, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan, kedua jenis helikopter tersebut tidak bisa dibanding-bandingkan. Sebab, AW101 merupakan helikopter jenis angkut berat. Sementara, NAS-332 Super Puma dan EC725 adalah helikopter untuk angkut sedang.
Selain itu, spesifikasi kedua jenis helikopter itu pun sangat berbeda sehingga harganya pun tidak sama.

"Heli AW101 itu heli angkut berat. Sedangkan Super Puma itu heli angkut sedang. Itu saja sudah beda, kok dikait-kaitkan dengan heli angkut sedang," kata Agus.
Selain itu, lanjut Agus, sejauh ini belum ada helikopter yang jadi dan bisa dioperasionalkan dari enam unit helikopter EC725 yang dipesan TNI AU ke PT DI sejak 2010 itu.
"Rencananya Mei kemarin datang lagi, tapi mundur lagi sedikit. Sudah ada dua unit di PT DI dan mudah-mudahan nanti datang lagi dari Prancis. Yah insya Allah, mudah-mudahan pesawat angkut sedang yang Renstra 2010-2014 yang kami pesan itu sudah datang semuanya 2016 nanti," ujarnya.
Tiga unit helikopter AW101 VVIP yang akan dipesan Indonesia merupakan sub varian tertinggi dari tiga sub varian tipe helikopter buatan Itali-Inggris tersebut. Heli tersebut mampu mengangkut 10-13 orang atau sesuai pesanan.
Sementara, enam unit AW101 untuk barang-pasukan mampu menampung hingga 38 personel.
AW101 VVIP menggendong 3 mesin General Electric CT7-8E turboshaft dengan teknologi Full Authority Digital Engine Control (FADEC), Teknologi FADEC ini membuat helikopter dapat terbang dengan optimal meskipun hanya dengan satu mesin saja.
AW101 dapat terbang selama 6,5 jam. Helikopter ini juga mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara (air refuelling).
Dengan kapasitas bahan bakar 4rb liter, AW-101 VVIP sanggup terbang sejauh 1.360 km dengan kecepatan jelajah mencapai 278 Km/jam serta maksimal bisa digeber sampai Kecepatan 309 km/jam.

Kelebihan lain helikopter AW101 VVIP yang dibanderol sekitat 45 juta dolar per unit ini adalah anti peluru, anti crash dengan perlindungan air bag system, tersedia juga pelampung serta perahu karet sebagai perlengkapan standar VVIP.
Untuk kenyamanan penumpang VVIP, AW101 VVIP mempunyai ukuran kabin yang luas di kelas helikopter sekelasnya, yakni kompartemen dengan tinggi 1,83 meter dan lebar 2,49 meter.
AW101 VVIP menyediakan interior dengan kursi mewah berikut perabotannya, pintu tangga samping VVIP, dan pintu belakang lewat atau ramp door untuk keluar masuk barang dan pasukan pengaman khusus.
Fitur lain di ruang kabin helikopter AW101 VVIP mencakup, sistem secure communication, toilet, peralatan medis, kursi staf/paspampres, perangkat informasi/hiburan, dan perlindungan balistik. Kabin AW101 VVIP juga mempunyai fitur low noise dan efek getaran yang rendah.
Dan interior kabin heli AW101 VVIP bisa disesuaikan sesuai permintaan pemesan.
Untuk sistem avionic penerbangan mengacu pada AW101 versi Combat SAR, kedua pilot dilengkapi fasilitas Night Vision Goggle (NVG) yang cocok dengan glass cockpit, fully integrated communications, dan mission management systems yang memberi gambaran situasi nyata kepada pilot.
Heli versi VVIP ini juga menawarkan defensive aids suite untuk AW101 VVIP, komponen yang disertakan terdiri dari Radar Warning Receiver (RWR), Missile Approach Warning System (MAWS), Laser Warning System (LWS), Directed Infra-Red Countermeasures (DIRCM), Countermeasures Dispensing System (CMDS).

Hingga saat ini, AW101 VVIP baru digunakan oleh 4 negara yaitu pemerintah Arab Saudi, Nigeria, Turkmenistan, dan Algeria. Helikopter tersebut juga pernah digunakan dalam film James Bond; Skyfall.
Rencana pembelian hekikopter AW101 oleh pihak TNI AU ini sendiri mendapatkan kritik, bahkan sindiran dari pihak PT DI; perusahaan tempat KSAU Marsekal TNI AU sempat menjadi komisaris.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI Andi Alisjahbana mengatakan, pihaknya telah memproduksi helikopter EC-275. Ia mengklaim helikopter dengan dua mesin tersebut memiliki keunggulan dibandingkan helikopter AW101 yang menggendong tiga mesin.
"EC725 versus AW101, kalau teknologi hampir sama. Yang berbeda, EC275 sudah teruji," kata Andi beberapa hari lalu.
Menurutnya, helikopter AW101 buatan Itali-Inggris itu justru mudah terdeteksi radar dan ditembak musuh karena membawa tiga mesin dengan panas lebih tinggi.
Selain itu, tiga mesin di heli AW101 justru lebih boros 53 persen menghabiskan bahan bakar dibandingkan EC725.
Namun, untuk waktu tempuh kedua heli tersebut tidak jauh berbeda, yakni enam jam.

Direktur Niaga PT DI Budiman Saleh mengungkapkan, harga yang ditawarkan untuk satu unit helikopter EC725 kelas VVIP jauh lebih murah dibandingkan AW101 VVIP.
Harga satu unit helikopter EC725 kelas VVIP adalah sebesar 35 juta euro atau setara Rp 512 miliar (kurs Rp 14.611 per 1 euro). Sementara, harga satu unit helikopter AW101 dibanderol dengan harga Rp 700 miliar.


Credit  TRIBUNNEWS.COM



Panglima TNI Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Poso


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Foto: Dok. Okezone)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Foto: Dok. Okezone)
JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan tidak akan menambah jumlah personel dalam operasi Camar Maleo IV di Poso. Meski kemarin pagi terdapat salah satu prajurit yang tewas, usai kontak senjata dengan kelompok teroris pimpinan Abu Wardah alias Santoso di Poso.
"Tidak ada penambahan," ujar Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/11/2015).
Mantan KSAD itu menambahkan, pihaknya bakal mengevaluasi tiap jalannya operasi tersebut. Namun, Gatot mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan Polri serta BNPT dalam operasi tersebut.
"Jadi TNI selalu bekerja sama dengan polri dan BNPT. Kita slalu mengevalusi setiap apa yang terjadi dan seperti apa yang sedang disana," imbuhnya.
Seperti diketahui, Minggu 29 November 2015 kemarin, sekir pukukl 09.00 Wita di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, KM 6-7, telah terjadi kontak senjata antara kelompok teroris dengan anggota TNI satgas Camar Maleo. Saat itu, prajurit militer tengah melakukan patroli, namun, Serka Zainudin dikabarkan tewas usai ditembus peluru di bagian kepala

Credit  Okezone

Ribuan Massa Berdemo Jelang KTT Perubahan Iklim

Demo KTT Perubahan Iklim di Amsterdam (Foto: Madhyamam.com)
Demo KTT Perubahan Iklim di Amsterdam (Foto: Madhyamam.com)
AMSTERDAM - Demonstrasi terkait KTT Perubahan Iklim, tak hanya terjadi di kota penyelenggara, Paris (Prancis, tapi juga di Belanda. Sebanyak 6.000 sampai 7.000 orang, berdemo di Amsterdam, menuntut tindakan guna melindungi iklim, sehari sebelum pembukaan KTT Perubahan Iklim.
Para peserta ikut dalam pawai damai dari Amsterdam Museumplein melalui pusat kota dan kembali lagi. Unjuk rasa tersebut diselenggarakan oleh organisasi lingkungan hidup, Greenpeace, Miliedefensie dan organisasi pembangunan, Oxfam Novib.
Para demonstran ingin semua orang dan pengusaha menggunakan lebih banyak energi matahari dan angin dan mengurangi batu bara, minyak serta gas.
Selain itu, mereka menuntut tindakan lebih banyak guna memerangi penggurunan hutan dan memperoleh lebih banyak uang untuk membantu orang yang secara langsung terpengaruh oleh dampak perubahan iklim.
Demonstrasi mengenai perubahan iklim di Amsterdam tersebut adalah satu dari banyak unjuk rasa di dunia. Rakyat juga turun ke jalan di London, Berlin, Tokyo, Seoul dan Melbourne.
Konferensi perubahan iklim PBB dijadwalkan dibuka pada Senin, (30/11/2015) di Paris dan berlangsung sampai 11 Desember.


Credit  Okezone

Paris Rusuh Jelang KTT Perubahan Iklim, 208 Orang Ditahan

Kerusuhan pecah di Paris jelang KTT Perubahan Iklim (Foto: Associated Press)
Kerusuhan pecah di Paris jelang KTT Perubahan Iklim (Foto: Associated Press)
PARIS – Ibu Kota Paris, Prancis rusuh jelang KTT Perubahan Iklim (COP21). Sesuai keterangan Menteri Dalam Negeri Prancis, sebanyak 208 orang ditahan terkait kerusuhan tersebut.
Seperti dilaporkan New York Times, Senin (30/11/2015), 174 orang dari 208 yang ditahan kini akan dikenai dakwaan. Belum dapat dipastikan dakwaan apa yang diberikan kepada 174 orang tersebut.
Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan kerusuhan dan bentrokan pada Minggu 29 November sore waktu setempat tersebut merupakan sebuah skandal yang memalukan. Menurut Hollande, aksi para demonstran itu tidak jelas tujuannya karena dianggap akan mengganggu jalannya KTT.
Presiden 61 tahun itu menyebut kerusuhan tersebut memalukan karena kerusuhan terjadi di Place de la Republique, di mana penghormatan terhadap korban teror Paris dilakukan.
“Orang-orang ini tidak akan mendapatkan tempat dalam KTT dan juga Paris. Apapun akan kami lakukan untuk menyingkirkan mereka,” ujar Hollande.
Sebelumnya diberitakan polisi dan demonstran bentrok di jalan-jalan menuju Place de la Republique. Polisi melemparkan gas air mata ke arah demonstran untuk membubarkan mereka.
Sebelum bentrokan terjadi, polisi membubarkan paksa sebuah aksi damai yang dilakukan aktivis lingkungan. Sebanyak 24 orang aktivis ditahan. Polisi beralasan Paris masih berada dalam situasi darurat pasca teror pada Jumat 13 November silam.


Credit  okezone

Jokowi Akan Langsungkan Pertemuan Bilateral di Sela KTT Iklim


Jokowi Akan Langsungkan Pertemuan Bilateral di Sela KTT Iklim  
Presiden Jokowi bertolak ke Paris dari Jakarta pada Minggu (29/11). (Biro Pers/Rusman)
 
Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memenuhi permintaan pertemuan bilateral beberapa pimpinan negara dan pimpinan pemerintahan di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau yang disebut juga Conference of Parties (COP 21) di Paris, Perancis.

Berdasarkan siaran pers yang diterima oleh CNN Indonesia dari Tim Komunikasi Presiden, Senin (30/1), di sela-sela kegiatan konferensi pada hari pertama ini, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Serbia Tomislav Nikolic, Perdana Menteri Kerajaan Norwegia Erna Solberg, Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte, dan Presiden Peru Ollanta M. Humala Tasso.

Jokowi juga dijadwalkan untuk menghadiri Forest Event yang digagas oleh Norwegia, Inggris, dan Peru. Tak hanya itu, ia pun dijadwalkan untuk menghadiri Mission Innovation Event.


Sebelum meninggalkan Prancis untuk kembali ke tanah air, rencananya Jokowi juga akan meninjau Paviliun Indonesia di area pelaksanaan UNFCCC COP21.

Sementara itu, kegiatan pertama Jokowi di Paris adalah menghadiri acara pembukaan, "Welcoming of Leaders of COP 21 CMP 11" yang dilaksanakan di Parc des Expositions du Bourget.

Dalam acara itu, Jokowi akan disambut Presiden Perancis Francois Hollande dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di lobi tempat acara berlangsung.

Jokowi akan menyampaikan penyataan pada Sesi Pernyataan Kepala Negara/Pemerintahan. ‎Dalam sesi tersebut, ia akan menyatakan dukungan penuh Indonesia bagi keberhasilan COP21 sekaligus dukungan moral pada Perancis di tengah aksi terorisme yang melanda negara tersebut belum lama ini.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga akan menyampaikan kontribusi Indonesia dalam isu perubahan iklim, terutama dalam mendorong terealisasinya secara penuh prinsip tanggung jawab bersama namun berbeda. Menurutnya, hal ini penting agar negara berkembang dapat berkontribusi lebih besar dalam isu perubahan iklim.‎

"Kita memberikan dukungan politik, sama seperti konferensi sebelumnya, komitmen, karena kita berada pada posisi yang tepat 17 ribu pulau, kalau terjadi kenaikan permukaan air laut," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma‎ sesaat sebelum bertolak ke Prancis.

COP21 berlangsung di Paris pada 30 November hingga 11 Desember.

Credit  CNN Indonesia

Sejarah Dunia Memerangi Perubahan Iklim


Sejarah Dunia Memerangi Perubahan Iklim  
Desakan mengenai perubahan iklim ini sebenarnya sudah cukup lama dirasakan oleh PBB. UNFCCC sendiri lahir dari desakan publik internasional. (Reuters/Christian Hartmann)
 
Jakarta, CB -- Di tahun terpanas menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim gagasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC COP21) akan kembali digelar pada 30 November hingga 11 Desember di Paris, Perancis.

El Nino yang berembus menambah parah tingkat gas rumah kaca hingga rekor pun ditembus. Hal ini mendesak para pemimpin dari 196 negara untuk duduk bersama demi memecahkan masalah perubahan iklim yang diperkirakan akan menggerus sendi-sendi kehidupan.

Desakan mengenai perubahan iklim ini sebenarnya sudah cukup lama dirasakan oleh PBB. UNFCCC sendiri lahir dari desakan publik internasional.

Semua bermula sekitar dua dekade silam, jauh sebelum mata publik internasional tertuju pada isu pemanasan global.

Kala itu, tepatnya 1985, Amerika Serikat gempar ketika beredar pemberitaan bahwa ditemukan lubang pada lapisan ozon di Antartika pada 1985. Beberapa riset ilmuwan mengenai pemanasan global yang sebelumnya hanya menjadi tumpukan kertas, mulai diulas.

Namun, isu pemanasan global baru mulai menggema di Amerika Serikat pada 1988.

Menurut seorang anggota Satgas Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan, Bernard Steni, isu perubahan iklim memanas setelah terjadi kebakaran hutan skala luas di Taman Nasional Yellowstone, AS. Sungai Missisipi mengering dan bulan Juni dinobatkan sebagai waktu terpanas di Washington.

Kongres AS pun menjadi saksi ketika seorang ilmuwan NASA, James Hansen, mengatakan bahwa ia yakin 99 persen, perubahan iklim sedang terjadi di depan mata dan kemungkinan besar dipicu oleh kegiatan manusia.

Saat itu, politisi konservatif masih skeptis terhadap pandangan ini. Namun, kandidat presiden kala itu, George H. W Bush atau Bush Sr., dalam pidatonya mengatakan, "Siapa yang beranggapan bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu atas efek gas rumah kaca, maka dia harus melupakan ’Efek Gedung Putih.’”

Meskipun efek pemanasan global masih hanya dirasakan di AS, isu ini menjadi perbincangan hangat pula di beberapa negara lain.

Pada September 1988, Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher, mengingatkan rakyatnya bahwa, “Kita tanpa sadar telah memulai eksperimen yang masif terhadap sistem planet."


Dalam bukunya yang bertajuk The Carbon War, seorang pengajar di Royal School of Mines, Jeremy Leggett, bahkan mengatakan bahwa 1988 merupakan tahun istimewa yang tidak pernah terjadi dalam sejarah.

Awal medio 1990, isu pemanasan global pun menggema di berbagai belahan dunia. Di tengah tekanan publik pada Desember 1990, Majelis Umum PBB sepakat untuk membentuk perjanjian untuk menangani perubahan iklim.

Maka dibentuklah The Intergovernmental Negotiating Committee for a Framework Convention on Climate Change (INC/FCCC) sebagai wadah tunggal proses negosiasi antarpemerintah di bawah naungan Majelis Umum PBB.

Komite ini mengadakan pertemuan sebanyak empat kali sepanjang Februari 1991 hingga Mei 1992, menyusun kerangka kerja perubahan iklim yang akan diluncurkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro, Brasil, pada 1992.

Mei 1992, INC/FCCC mengajukan draf akhir untuk diadopsi di New York. Sepekan kemudian, draf dirilis dan dibuka untuk penandatanganan para pihak dalam KTT Bumi.

Dalam KTT tersebut, 154 negara menandatangi kerangka kerja perubahan iklim yang disebut The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Maret 1994. Konvensi Perubahan Iklim pun mulai berlaku.

Semua pihak penandatangan UNFCCC pun menggelar pertemuan tahunan guna membahas strategi menghadapi perubahan iklim. Pertemuan ini disebut Conference of the Parties (COP) atau konferensi pihak-pihak terkait dalam UNFCCC.

UNFCCC pun membentuk dua badan subsider, yaitu Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice (SBSTA) dan Subsidiary Body for Implementation (SBI) yang akan memberikan rekomendasi atau mandat spesifik bagi COP.

COP pertama atau COP1 digelar di Berlin Jerman atau dikenal dengan nama The Berlin Mandate. Dalam pertemuan ini, semua pihak menyuarakan kesulitan yang mereka hadapi untuk mencapai komitmen SBSTA dan SBI.

Setelah COP2 dihelat di Swiss, sebuah sejarah yang dianggap sebagai tonggak pergerakan melawan perubahan iklim ditorehkan saat COP3 digelar di Kyoto, Jepang, pada 1997.

Dengan proses negosiasi alot, para peserta akhirnya sepakat untuk mengadopsi Protokol Kyoto. Di bawah protokol ini, semua negara maju berkewajiban untuk mereduksi emisi gas melalui mekanisme Kyoto, meliputi perdagangan emisi, mekanisme pembangunan bersih, dan implementasi bersama.

Sementara itu, negara industri dan sebagian kawasan di Eropa tengah yang sedang dalam masa transisi perekonomian sepakat untuk mereduksi gas emisi rumah hijau dalam rentang waktu 2008-2012 hingga 6-8 persen di bawah tingkat 1990.

Setelah hampir satu dekade COP selalu diwarnai perang kepentingan politik dan negosiasi alot mengenai jumlah emisi yang harus dikurangi, kesepakatan besar kembali dicapai pada 2005. COP11 ini dihadiri oleh lebih dari 10 ribu delegasi, terbanyak sepanjang sejarah.

Pertemuan ini akhirnya menghasilkan Rencana Aksi Montreal, berisi kesepakatan untuk memperpanjang berlakunya Protokol Kyoto yang seharusnya kedaluwarsa pada 2012. Dengan demikian, semakin panjang pula waktu bagi para pihak yang tak setuju, termasuk AS, untuk meratifikasi Protokol Kyoto.

Setelah itu, konferensi bersejarah lainnya adalah COP13 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia. Para peserta sepakat untuk mengadopsi Rencana Aksi Bali, berisi kerangka kerja dan struktur negosiasi setelah 2012, batas berlakunya Protokol Kyoto pertama.

Selain itu, para delegasi juga sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Ad Hoc Kerja Sama Aksi dalam Konvensi, badan subsider untuk melakukan negosiasi mendesak untuk melakukan implementasi perjanjian.

Namun, implementasi dari kerangka jangka panjang tersebut kandas pada COP15 di Denmark. New York Times memberitakan bahwa, "Presiden Obama dan pemimpin dunia lainnya memutuskan untuk menghentikan tugas sulit untuk mencapai kesepakatan perubahan iklim. Mereka justru sepakat untuk membuat misi dari konferensi di Copenhagen mencapai kesepakatan yang lebih tidak mengikat secara politik yang justru akan menghasilkan isu lebih sulit di masa depan."

AS, China, dan 23 pihak lainnya bersinergi membentuk kesepakatan politis sehingga banyak negara lain tak ingin berkomitmen kuat menjalankan Protokol Kyoto.

 
KTT Perubahan Iklim di Paris terjadi hanya berselang sekitar dua pekan dari serangan teror mematikan yang menewaskan 130 orang. (Reuters/Christian Hartmann)
COP15 pun ditutup tanpa menghasilkan kesepakatan mengikat untuk aksi jangka panjang.

Namun, kesepakatan politik yang disetujui oleh 25 pihak dalam COP15 tidak diakui secara resmi oleh FCCC lantaran tak melibatkan semua peserta.

Akhirnya, diputuskan bahwa pemberlakuan Protokol Kyoto masih akan dirundingkan pada COP16. Dalam COP16 di Meksiko, para peserta dibayangi oleh laporan IPCC bahwa batas maksimum pemanasan global setiap negara adalah 2 persen. Semua peserta akhirnya sepakat untuk mencapai target tersebut.

Hingga sampailah pada 2012, COP18 di Qatar. Peserta akhirnya sepakat untuk melakukan amandemen Protokol Kyoto yang memuat komitmen selama 2012 hingga 2020. Target semua peserta, membatasi emisi karbondioksida global hanya 15 persen.

Dalam pertemuan ini, beberapa pedoman juga diubah mengingat ada negara yang pada saat Protokol Kyoto ditandatangani masih dianggap wilayah berkembang, kini sudah maju, seperti China. Target mereka pun tak bisa disamakan dengan negara berkembang.

Indonesia sendiri memasang target pengurangan emisi gas buang hingga 29 persen pada 2020. Namun hingga kini, Indonesia belum mencapai target.

Laporan mengenai pencapaian pengurangan emisi ini akan dibawa ke meja diskusi COP21 di Paris, Perancis. Langkah Indonesia pun dibayangi oleh kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di beberapa negara Asia Tenggara.

Kebakaran ini tak pelak menyebabkan emisi gas buang di Indonesia dan sekitarnya bertambah. Namun, pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan segala data mengenai penanganan dan menyusun rekomendasi penanganan pemanasan global ke depannya.

Dalam COP21, Indonesia akan mengajukan target pengurangan emisi hingga 40 persen pada 2030.

Credit  CNN Indonesia

Pencapaian dan Target dalam COP21


Pencapaian dan Target dalam COP21  
Dengan ancaman pemanasan global yang kian parah, COP21 kembali akan menekankan kontribusi setiap negara untuk mengurangi dampak perubahan iklim. (Reuters/Eric Gaillard)
 
Jakarta, CB -- Di tahun paling panas sepanjang sejarah menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) ini, Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim akan kembali digelar pada 30 November hingga 11 Desember mendatang.

Dengan ancaman pemanasan global yang kian parah, pertemuan bertajuk United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference ot The Parties ke-21 (COP21) ini kembali akan menekankan kontribusi setiap negara untuk mengurangi dampak perubahan iklim tersebut.

Indikator utama berkurangnya pemanasan global yang selalu dijadikan patokan dalam COP adalah upaya penurunan emisi gas buang dari setiap negara.


Sejak Protokol Kyoto diadopsi pada 1997 dalam COP3, setiap negara memasang target kontribusi mereka untuk menurunkan emisi gas buang agar suhu global tak naik lebih 2 derajat Celsius.

Dalam COP21, akan dilansir pula laporan sintesis UNFCCC mengenai pencapaian kontribusi pengurangan gas emisi dari 146 negara hingga 2015 yang dianggap cukup memuaskan.

"Terima kasih untuk kontribusi ini. Target 2 derajat Celsius kemungkinan akan tercapai jika prosesnya dipercepat," demikian pernyataan resmi dari penyelenggara COP21.

Kendati demikian, jika upaya pengurangan emisi gas buang tiap negara masih stagnan, suhu udara global pada 2030 diperkirakan bakal meningkat hingga 3 derajat Celsius. "Berarti meningkat antara 2,7 dan 3,5 derajat Celsius di akhir abad," tulis penyelenggara COP21.

Guna mencegah peningkatan suhu global tersebut, setiap peserta COP21 akan menyodorkan rencana strategi jangka pendek, menengah, dan panjangnya untuk mengurangi emisi gas buang negaranya masing-masing. Presiden Indonesia, Joko Widodo, pun akan memberikan pernyataan resminya dalam COP21 pada 30 November.

Pada periode hingga 2020, Indonesia memasang target dapat mengurangi emisi gas buang hingga 29 persen. Namun hingga kini, Indonesia baru berhasil mencapai sekitar 26 persen. Dan ini diperparah dengan kebakaran hutan yang melanda Indonesia.

"Dengan upaya yang sudah ada sekarang, kami yakin dapat mencapai target pada 2020," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers pada Kamis (26/11) lalu.

Sedang pada 2030, Indonesia sendiri akan memasang target menurunkan emisi gas buang hingga 41 persen. "Kami akan memaparkan upaya ke depan juga saat KTT COP21," kata Arrmanatha.

Dana untuk negara berkembang

Agar upaya setiap peserta terus terpantau, COP21 akan membahas mengenai mekanisme penilaian lima tahunan.

Selain mengelaborasi ranah teknis, dalam COP21 juga akan dipublikasikan laporan finansial iklim oleh Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan lembaga think thank Inisiatif Regulasi Iklim (CPI).

Laporan tersebut menunjukkan bahwa negara maju berhasil menghimpun dana hingga US$62 miliar pada 2014 untuk membantu negara berkembang mengatasi perubahan iklim.

"Berita ini menunjukkan bahwa komitmen negara maju di Copenhagen pada 2009 untuk mengumpulkan US$100 miliar hingga 2020 akan tercapai," tulis tim penyelenggara COP21.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga mengatakan bahwa tim delegasinya akan melakukan dorongan politik agar semua peserta dapat bekerja sama dengan baik dalam menangani masalah perubahan iklim.

"Negara maju harus melakukan lebih, negara berkembang juga berkontribusi. Negara maju yang memimpin," ucap Direktur Kerja Sama Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, Toferry P. Soetikno.

credit  CNN Indonesia

Turki Segera Serahkan Jenazah Pilot Rusia


Turki Segera Serahkan Jenazah Pilot Rusia  
Presiden Turki Tayyip Erdogan. (REUTERS/Murad Sezer)
 
Jakarta, CB -- Jenazah pilot pesawat tempur Rusia yang ditembak jatuh oleh militer Turki sudah ditemukan dan akan segera dipulangkan ke negara asalnya.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu, sebagaimana dikutip Reuters pada Minggu (29/11), mengatakan jenazah tersebut sudah dibawa oleh otoritas Turki sejak semalam dan diperlakukan sesuai dengan tradisi Ortodoks.


Dia juga mengatakan kejadian serupa bisa saja terjadi lagi, jika tidak ada komunikasi antara koalisi-koalisi yang beroperasi di Suriah. Terlebih, berbagai koalisi itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sebagaimana dikutip CNN, mengatakan pihaknya "sangat sedih" atas kejadian yang meregangkan hubungan antara kedua negara ini.

"Kami tidak pernah berharap hal ini terjadi. Namun, sayangnya, ini telah terjadi," ujarnya.

Dia berharap ketegangan dengan Rusia tidak akan berkembang dan mengakibatkan terulangnya insiden serupa. Walau demikian, dia tidak menyatakan minta maaf atas kejadian itu.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tindakan Turki telah memutus hubungan baik antara kedua negara. Dia bahkan menyebut peristiwa ini sebagai sebuah pengkhianatan.

Kedua negara bersitegang sejak Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia dekat perbatasan dengan Suriah, Selasa lalu. Pemerintah Turki menyebut pesawat tersebut melanggar kawasan udaranya.

Sementara itu, Rusia menampik tuduhan Turki. Selain itu, Rusia juga menyatakan Turki tidak memberikan peringatan sebelum menembak jatuh pesawat itu.
Credit  CNN Indonesia

Putin: Rusia Akan Tetap Kerja Sama dengan AS di Suriah


Putin: Rusia Akan Tetap Kerja Sama dengan AS di Suriah  
Dalam pertemuan dengan Presiden Perancis, Francois Hollande, Putin sebenarnya masih geram dengan tindakan Turki yang dianggap sebagai pengkhianatan dari negara sahabat. (Reuters/Alexander Zemlianichenko/Pool)
 
Jakarta, CB -- Presiden Vladimir Putin memastikan bahwa Rusia akan tetap berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk memerangi ISIS di Suriah. Namun, kerja sama tersebut akan terancam jika insiden semacam penembakan jet Rusia oleh Turki terus terulang.

Dalam pertemuan dengan Presiden Perancis Francois Hollande, Putin sebenarnya masih geram dengan tindakan Turki yang dianggap sebagai pengkhianatan dari negara sahabat.

Jet Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh militer Turki karena dianggap melanggar batas wilayah saat sedang melakukan misi penggempuran ISIS di dekat perbatasan Suriah. Namun, Rusia tetap mengatakan bahwa pesawat tersebut tak pernah memasuki wilayah Turki.

Kendati perseteruan terus bergulir, Putin memastikan akan terus mengintensifkan serangannya terhadap ISIS dan bekerja sama dengan Perancis. Ia pun melihat ini sebagai bagian untuk menciptakan koalisi lebih luas yang melibatkan Rusia dan negara-negara Barat.


"Kami siap untuk bekerja sama dengan koalisi pimpinan AS. Namun tentu saja, insiden seperti penghancuran pesawat dan kematian pasukan kami, sama sekali tidak dapat diterima," katanya setelah bertemu dengan Hollande di Moskow, Jumat (27/11).

Putin pun menegaskan bahwa jika insiden serupa terjadi, Rusia tidak akan lagi membutuhkan kerja sama dengan koalisi manapun.

"Kami tegaskan bahwa tidak akan ada pengulangan (insiden tersebut). Jika tidak, kami tidak membutuhkan kerja sama dengan siapapun, koalisi manapun, negara manapun," ucap Putin.

Dalam pertemuan tersebut, Putin menggarisbawahi kesiapan Rusia untuk bekerja sama dengan Perancis, baik itu secara bilateral maupun dalam kerangka koalisi pimpinan AS.

"Kami membicarakan mengenai wilayah mana yang dapat diserang dan mana yang sebaiknya dihindari agar tak diserang, berbicara tentang pertukaran informasi dan berbagai hal, dan koordinasi aksi kami di apa yang disebut medan perang," tutur Putin.

Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, juga mengatakan bahwa Rusia meminta negaranya untuk menggambarkan peta pasukan yang membedakan tentara bukan teroris dan ISIS.

"Mereka berkomitmen tidak akan mengebom tempat itu jika kami sudah memberikan petanya," kata Fabius.

Menunjukkan keseriusannya untuk bekerja sama dengan negara-negara Barat, Putin pun mengatakan bahwa ia sudah memberikan detail rencana terbang jet yang ditembak jatuh oleh Turki pekan ini.

"Mengapa kami memberikan informasi ini kepada Amerika? Agar dapat terlihat, apakah mereka tidak mengontrol apa yang diperbuat oleh sekutunya, atau mereka akan menyebarkan informasi ini ke segala pihak," katanya.

Credit  CNN Indonesia

EU tawari Turki dana, dukungan jadi anggota terkait penanganan migran


EU tawari Turki dana, dukungan jadi anggota terkait penanganan migran
Presiden Turki Tayyip Erdogan (kiri) melihat ke depan saat ia bersama Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz (tak terlihat) menjelang sidang di Parlemen Uni Eropa di Brussels, Belgia, Senin (5/10). Erdogan sepertinya mengejek tawaran Uni Eropa untuk membantu krisis migrasi mereka saat tiba dalam kunjungan kenegaraan yang ditunggu-tunggu ke Brussels dan serangkaian pertemuan dengan pemimpin Uni Eropa yang dimulai kemarin. (REUTERS/Francois Lenoir)
 
Brussel (CB) - Para pemimpin Uni Eropa (EU) pada pertemuan puncak, Minggu, akan menawarkan kepada Turki dana tunai serta dukungan menjadi anggota kelompok itu sebagai imbalan atas kerja sama yang diberikan Turki dalam krisis migran.

Namun, para pejabat memperingatkan bahwa kesepakatan akhir akan diwarnai dengan perundingan "alot", lapor AFP.

Uni Eropa diperkirakan akan menyetujui paket bantuan senilai tiga miliar euro (Rp43,9 triliun) bagi Turki guna membantu negara itu menghentikan aliran pengungsi ke Eropa dari konflik di Suriah. Sebanya 2,2 juta pengungsi Suriah saat ini berada di Turki.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu juga diperkirakan akan mencapai kesepakatan untuk membuka babak baru perundingan, yang sebelumnya terhenti, soal penerimaan Turki sebagai anggota Uni Eropa pada Desember.

Namun, kedua belah pihak tampaknya sama-sama akan mengajukan syarat.

Penembakan sebuah pesawat jet Rusia oleh Turki di perbatasan Suriah pada Selasa juga akan menambah ketegangan terhadap hubungan rumit Brussel dengan Ankara.

"Pertemuan ini akan memberikan momentum pada hubungan (EU dan Turki, red). (Pertemuan puncak) memiliki begitu banyak aspek penting karena ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan antara EU dan Turki dalam 11 tahun terakhir," kata Davutoglu kepada para wartawan di bandar udara Ankara ketika ia akan berangkat menuju Brussel.

"Sudah diputuskan bahwa Turki jangan sampai menanggung masalah migran ini sendirian. Rencana aksi bersama sudah disepakati."

Davutoglu, yang akan melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Senin, meminta para pemimpin Eropa untuk mendukung Turki dalam perseteruannya dengan Rusia.

Rusia telah menjatuhkan sanksi terhadap Turki terkait insiden pesawatnya yang ditembak jatuh.

"Menurut saya, adanya pandangan bersama Turki dan EU akan memberikan arti bagi perdamaian dunia," tambahnya.

Sudah sekitar 850.000 warga Suriah, yang dipicu karena perang, memasuki Uni Eropa tahun ini dan lebih dari 3.500 di antaranya tewas atau hilang dalam krisis pengungsi terburuk yang pernah dihadapi Eropa sejak Perang Dunia II itu.

Turki merupakan gerbang utama bagi para migran dan pengungsi untuk mencapai Eropa.

Jerman adalah pihak yang mendorong terselenggaranya pertemuan puncak karena negara itu menjadi tujuan utama bagi sebagian besar migran yang tiba di wilayah Eropa.

credit  ANTARA News

Jerman berencana kerahkan 1.200 tentara lawan ISIS


Jerman berencana kerahkan 1.200 tentara lawan ISIS
Tentara bersenjata pasukan Jerman dengan batalion infanteri ke 371 mengambil posisi dengan peluncur roket anti tank MILAN saat hari media di barak Marienberg, Selasa (10/3). Balation Infanteri ke 371 merupakan bagian dari Pasukan Tanggap NATO (NRF) dan Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi (VJTF). (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Dari sudut pandang militer, sekitar 1.200 tentara diperlukan untuk menjalankan pesawat dan kapal. Pengerahan pasukan akan dilakukan segera setelah amanat diperoleh."
Berlin (CB) - Jerman berencana mengerahkan 1.200 tentara untuk membantu Prancis memerangi kelompok bersenjata Negara Islam (ISIS), yang akan menjadi penempatan militer terbesarnya di luar negeri.

"Dari sudut pandang militer, sekitar 1.200 tentara diperlukan untuk menjalankan pesawat dan kapal. Pengerahan pasukan akan dilakukan segera setelah amanat diperoleh," kata kepala militer Jerman Jenderal Volker Wieker kepada harian "Bild am Sonntag", lapor AFP.

"Pemerintah akan memberikan amanat pada tahun ini," kata dia.

Pada Kamis, Berlin menawarkan bantuan kepada Prancis berupa jet pengintai Tornado, pengisian bahan bakar, dan citra satelit dalam pertempuran melawan IS.

Sekitar empat hingga lima jet Tornado akan dikerahkan untuk mengirim foto daratan, bahkan dalam cuaca buruk dan saat malam hari, kata Wieker.

Saat ditanya mengapa Jerman tidak ikut dalam serangan udara langsung, Wieker menjawab bahwa koalisi telah memiliki kekuatan cukup berarti terkait pertempuran.

"Yang diperlukan adalah pengintaian di tanah, sehingga pasukan dapat ditempatkan secara efektif. Jet Tornado kami dapat sangat membantu dalam hal itu," kata dia.

Pembicaraan dengan Turki dan Yordania sedang berlangsung terkait penempatan pesawat di Incirlik, yang seperti Amman, menjadi markas jet Amerika Serikat.

Wieker membantah keras kritik yang menyatakan bahwa Jerman memilih tugas paling tidak berbahaya.

"Tuduhan itu tidak bisa dibenarkan. Apa bedanya ketika anda menerbangkan pesawat pengebom atau pesawat pengintai di wilayah yang sama? Tingkat ancaman dan bahayanya sama," katanya.

Jerman pascaperang enggan mengirim pasukan ke luar negeri meskipun bergabung dengan tugas pimpinan PBB di Balkan dan NATO di Afghanistan.

Jerman tidak ambil bagian dalam serangan udara terhadap IS di Suriah dan Irak, yang sebagian besar telah dilakukan penerbang-penerbang AS dan Prancis.

Setelah pekan lalu Prancis meminta sebuah klausul yang mengharuskan negara-negara anggota Uni Eropa memberikan bantuan militer usai serangan di Paris, Jerman segera mengumumkan keikutsertaannya dalam pertempuran di Suriah.

Credit  ANTARA News