Senin, 30 November 2015

Kamerun juga diserang bom bunuh diri, lima tewas


Kamerun juga diserang bom bunuh diri, lima tewas
Pasukan Kamerun ditempatkan di Dabanga untuk memerangi Boko Haram (AFP/Reinnier Kaze)
 
 
Yaounde (CB) - Lima orang tewas Sabtu waktu setempat akibat dua serangan bom bunuh diri yang dilakukan dua perempuan di wilayah utara Kamerun.

"Dua orang perempuan meledakkan diri sekitar pukul 6.00 malam (00.00 WIB) di kota Dabanga," kata gubernur wilayah utara jauh Kamerun Midjiyawa Bakary kepada AFP. "Korban tewas sebenarnya ada tujuh, termasuk dua pelaku bom bunuh diri."

Dua serdadu yang ditempatkan untuk memerangi kelompok militan ekstremis Nigeria, Boko Haram, menderita luka parah, sambung dia.

Pembom bunuh diri pertama meledakkan diri di dalam sebuah rumah, sedangkan pembom kedua meledakkan diri dekat toko las, kata Midjiyawa.

Ini kali pertama pembom bunuh diri menyerang Dabanga, kota kecil ke arah pos perbatasan Kousseri, yang berbatasan dengan Nigeria.

Kawasan ini biasa menjadi target Boko Haram, kelompok militan ekstremis Sunni yang bercita-cita mendirikan negara Islam di Nigeria timur laut.

Sepekan lalu, empat pelaku bom bunuh diri meledakkan diri dekat Fotokol di kawasan yang sama dengan menewaskan lima orang termasuk seorang kepala suku.

Total sekitar 100 orang tewas di kawasan utara jauh Kamerun akibat 20 serangan bom bunuh diri Boko Haram sejak Juli silam.

Pemberontakan Boko Haram sudah berlangsung enam tahun dan telah merenggut 17.000 nyawa serta membuat 2,6 juta orang mengungsi dari rumahnya, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

AS setujui penjualan pesawat nirawak ke Jepang


Washington (CB) - Amerika Serikat, Jumat, menyetujui penjualan tiga pesawat mata-mata nirawak Global Hawk ke Jepang sebagaimana perubahan kebijakan militer Tokyo dalam menghadapi napsu kelautan Tiongkok.

Jika Kongres tidak ikut campur dengan menangguhkan kesepakatan anggaran sebulan sebesar 1,2 miliar dolar AS, perusahaan raksasa pertahanan AS Northrop Grumman akan memasok pesawat tanpa pilot itu dan sensor satuan tempurnya.

Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan AS mengatakan bahwa penjualan pesawat nirawak jenis RQ-4, yang secara luas sudah digunakan pasukan AS, tidak akan mengubah keseimbangan militer di kawasan itu.

Namun, itu memungkinkan sebagian besar sekutu AS lebih baik dalam melakukan ronda udara.

"Persetujuan penjualan RQ-4 secara signifikan akan menambah kemampuan Jepang dalam hal intelijen, pengawasan, dan pengintaian serta membantu menjamin kemampuan Jepang dalam melanjutkan pengawasan dan mengurangi ancamana di kawasan," katanya.

Di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe, Jepang membangun Pasukan Bela Diri untuk mengimbangi kebangkitan Tiongkok dan memainkan peran yang lebih bagus sebagai sekutu AS.

Negara tersebut secara resmi pasif sejak kekalahannya dalam Perang Dunia II dan hanya pada bulan September ketika Tokyo mengesahkan undang-undang tentang pengerahan pasukan melawan pihak asing.

Banyak masyarakat Jepang gelisah dengan perubahan tersebut, namun pekan ini pemerintahan Abe kembali memperkuat kebijakannya yang mendapat reaksi keras dari publik atas dukungan kebijakan AS mengerahkan kapal perangnya di perairan di Laut Tiongkok Selatan, meskipun masih dalam sengketa. Demikian laporan AFP.

Credit  ANTARA News



Tes peluru kendali Korea Utara gagal total


Tes peluru kendali Korea Utara gagal total
(wikipedia)
 
Seoul (CB) - Korea Utara Sabtu ini melakukan uji tembak peluru kendali balistiknya yang diluncurkan dari kapal selam, di Laut Jepang, namun tes ini gagal, lapor Kantor Berita Yonhap Korea Selatan.

Mengutip seorang pejabat pemerintah, Yonhap melaporkan bahwa peluru kendali KN-11 telah ditembakkan antara pukul 14.20 waktu setempat (12.20 WIB) dan 14.40.

"Utara tampaknya gagal pada peluncuran ini," kata sang pejabat. "Peluru kendali itu tidak terlihat terbang di udara, hanya puing-puing penutupnya yang terlihat."

Ini tes pertama Korea Utara sejak Mei. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un lalu mengawasi tes peluncuran yang diduga berhasil itu yang diklaim Korea Utara sebagai peluru kendali balistik strategis kapal selam.

Peluru kendali ini hanya naik 100 atau 150 meter dari permukaan air laut, namun kementerian pertahanan Korea Selatan menggambarkan peluncuran ini sebagai sangat serius dan mengerikan.

Menurut Resolusi Dewan Keamanan PBB, Korea Utara yang menguasai senjata nuklir dilarang melakukan uji apa pun yang menggunakan teknologi peluru kendali balistik, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

AL Tiongkok-NATO gelar latihan gabungan anti-perompakan


Beijing (CB) - Angkatan Laut Tiongkok yang terlibat dalam patroli anti-perompakan di Teluk Aden menggelar latihan gabungan pertama dengan kapal-kapal NATO yang menjalankan misi sama, kata Kementerian Pertahanan Tiongkok, Jumat, di saat negara tersebut berupaya mencari peran lebih besar dalam keamanan global.

Latihan tersebut dilakukan pada Rabu, kata Kemenhan dalam sebuah pernyataan, dan menampilkan foto-foto pasukan NATO dan Tiongkok berbincang di atas anjungan kapal dan mensimulasikan serbuan komando.

Latihan tersebut akan membantu meningkatkan komunikasi antara kapal-kapal yang menjalankan tugas anti-perompak, sehingga Tiongkok dan NATO bisa bersama-sama menjaga keamanan maritim dan stabilitas di Teluk Aden, imbuh kementerian. Namun mereka tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Tiongkok sangat antusias untuk berpartisipasi dalam patroli anti-pembajakan karena kapal-kapal dagang dan tanker mereka banyak menggunakan perairan Yaman dan Somalia.

Sebelumnya pada tahun ini, kapal perang Tiongkok di kawasan itu menolong evakuasi warga dari perang sipil Yaman, seperti diberitakan Reuters.

Tiongkok mencoba membuat kebijakan keamanan luar negeri yang lebih proaktif, karena mereka berupaya mendapatkan peran global yang lebih besar, sepadan dengan posisinya sebagai ekonomi terbesar kedua dunia.

Pekan ini, Tiongkok mengatakan tengah berbicara dengan Djibouti, negara di Tanduk Afrika, untuk membangun fasilitas logistik bagi mendukung misi penjaga perdamaian dan anti-perompakan Tiongkok.

Dalam upaya menenangkan kekhawatiran mengenai rencana Tiongkok, terkait militernya yang semakin modern dan percaya diri, Beijing berulangkali mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan pangkalan militer di luar negeri.

Meski demikian para pakar mengatakan satu saat Tiongkok harus mengatasi ketidaknyamanannya mengenai pangkalan militer di luar negeri, karena pasukannya dilibatkan untuk menjaga kepentingannya di luar negeri yang semakin meningkat.



Credit  ANTARA News



Jumat, 27 November 2015

RI akan Negosiasi dengan Singapura soal Kendali Ruang Udara


RI akan Negosiasi dengan Singapura soal Kendali Ruang Udara 
 Ilustrasi. (ANTARA/Fadlansyah)
 
Jakarta, CB -- Indonesia akan tetap berupaya mengambil alih kendali ruang udara atau flight information region (FIR) di atas Kepulauan Riau dari Singapura meski Negeri Singa belum menyepakati soal itu.

“Kami (RI-Singapura) masih bicarakan itu. Nanti tim Singapura dengan tim Indonesia bicara,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (27/11).

Menurut Luhut, nantinya Indonesia, Singapura, juga Malaysia yang berbatasan wilayah dengan Indonesia dan Singapura, akan saling bicara secara terbuka soal FIR. Pembahasan pun akan dibawa ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

“Itu (negosiasi) tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat,” ujar Luhut.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengatakan, nantinya kemungkinan ada satu periode waktu di mana Singapura tetap memberikan supervisi kepada Indonesia soal pengelolaan FIR.

Saat ini Indonesia telah menyerahkan roadmap ke Singapura dan Malaysia soal rencana pengalihan FIR itu.

“Nanti kami atur lagi. Pertemuan-pertemuan teknis antarpejabat negara akan diurus Kementerian Luar Negeri,” kata Luhut.

Kemarin, Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan belum sepakat dengan rencana Indonesia mengambil alih kontrol ruang udara di Kepulauan Riau yang selama ini dipegang Singapura.

“Deputi Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean tidak setuju dengan hal itu. Pembicaraan soal FIR mengemuka pada jamuan makan malam yang digelar Menkopolhukam Luhut Pandjaitan pada 23 November. Teo belum, dan tidak dapat menyetujui isu sebesar itu dibicarakan dalam diskusi informal singkat semalam makan malam,” demikian rilis Kementerian Luar Negeri Singapura.

Rencana Indonesia mengambil alih kendali ruang udara Kepulauan Riau dari Singapura mencuat awal September ketika Jokowi memerintahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memodernisasi peralatan dan meningkatkan kemampuan personel agar dapat mengelola FIR secara mandiri.

Jokowi memberi waktu tiga-empat tahun bagi Kementerian Perhubungan dan TNI untuk berbenah.

Sengkarut ruang udara dua negara

Ruang udara Kepulauan Riau jatuh ke Singapura sejak 69 tahun lalu, satu tahun sejak Indonesia merdeka. Singapura menguasai sekitar 100 mil laut wilayah udara Indonesia.

Kuasa Singapura atas langit Indonesia itu ditetapkan dalam pertemuan ICAO di Dublin, Irlandia, Maret 1946. Saat keputusan dibuat, delegasi Indonesia tak hadir. Saat itu pun Singapura masih dikuasai oleh Inggris.

Situasi tersebut membuat peserta pertemuan di forum ICAO menyerahkan kendali ruang udara kepada otoritas yang dianggap terdekat, yakni Singapura. “Terdekat” di sini dalam arti lebih dekat ke barat, lokasi digelarnya pertemuan ICAO kala itu.

Kontrol ruang udara di atas Kepulauan Riau. (Dok. Chappy Hakim/Red & White Publishing)
Di kemudian hari pada pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Singapura di Bali, Januari 2012, tercapai kesepakatan bahwa kendali ruang udara di Kepulauan Riau yang dipegang Singapura akan dikembalikan ke Indonesia.

Dasar hukum pengambilalihan FIR itu ialah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Pasal 5 Bab IV soal Kedaulatan Atas Wilayah Udara dalam UU tersebut berbunyi, “Negara Kesatuan Republik Indonesia berdaulat penuh dan eksklusif atas wilayah udara Republik Indonesia.”

Acuan hukum berikutnya, masih pada UU Penerbangan, tercantum pada Pasal 458 Bab XXIV Ketentuan Penutup yang berbunyi, “Wilayah udara Republik Indonesia, yang pelayanan navigasi penerbangannya didelegasikan kepada negara lain berdasarkan perjanjian, sudah harus dievaluasi dan dilayani oleh lembaga penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan paling lambat 15 tahun sejak Undang-Undang ini berlaku.”

Berdasarkan UU Penerbangan yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Januari 2009 itu, jelas bahwa ruang udara Indonesia yang dikendalikan asing harus berada dalam kontrol Indonesia paling lambat tahun 2024.

Selain UU Penerbangan sebagai payung hukum, Pasal 1 Konvensi Penerbangan Sipil Internasional (Konvensi Chicago 1944) berbunyi serupa. “Every state has complete and exclusive sovereignty over the airspace above its territory.

Upaya mengambil alih kedaulatan udara Kepulauan Riau dari Singapura sesungguhnya telah berlangsung sejak tahun 1993 dalam pertemuan Navigasi Udara Regional yang digelar ICAO di Bangkok, Thailand.

Sayangnya dalam pertemuan sepenting itu pemerintah Indonesia hanya mengirim pejabat operasional, tak sebanding dengan Singapura yang mengirim para pejabat tingginya, mulai Jaksa Agung, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, serta para penasihat hukum laut internasional asal Negeri Singa.

Dengan komposisi delegasi kedua negara yang tak seimbang, Indonesia tak memperoleh apa-apa. Soal ruang udara Kepulauan Riau dikembalikan ke Indonesia dan Singapura untuk diputuskan secara bilateral.

Hingga kini, kedua negara belum mencapai kata sepakat.

Credit  CNN Indonesia

Belanja Rp41 Triliun TNI AU: Heli VVIP ke Jet Tempur Siluman


Belanja Rp41 Triliun TNI AU: Heli VVIP ke Jet Tempur Siluman 
 Jet tempur Sukhoi Su-35 masuk daftar belanja TNI Angkatan Udara. (Flickr via Wikimedia Commons/Aleksander Markin)
 
Jakarta, CB -- TNI Angkatan Udara mengantongi US$3,1 miliar atau sekitar Rp41 triliun untuk tahun 2015-2019. Anggaran itu akan mereka gunakan untuk memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) secara besar-besaran.

Angkatan yang memiliki slogan Swa Bhuwana Paksa atau Sayap Pelindung Tanah Airku itu telah menyusun daftar belanja alutsista. Di dalamnya termasuk 12 unit jet tempur siluman Sukhoi Su-35 buatan Rusia, empat unit pesawat pemadam Beriev Be-200 buatan Rusia, dan tiga unit helikopter VVIP AgustaWestland AW101 buatan Italia-Inggris.

Pengadaan Sukhoi Su-35 sebagai pengganti skuadron F-5 Tiger yang telah uzur, menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, telah disetujui oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

“Saya baca dokumen yang dikirim Kementerian Pertahanan ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Yang sudah ditandatangani Menhan adalah Sukhoi Su-35,” kata Agus.

Sementara pesawat amfibi Beriev Be-200 dipandang TNI penting untuk keperluan pemadaman api, search and rescue (SAR), serta pemantauan wilayah. Pesawat ini makin dirasa perlu setelah belum lama ini kebakaran hutan hebat melanda Sumatra dan Kalimantan. Menurut Agus, Be-200 bisa menyedot 12 ton air dalam waktu 15 detik.

Terkait helikopter AW101, satu unit telah dipesan tahun lalu dan akan tiba di Indonesia tahun depan. Hingga akhir 2019, TNI AU berencana membeli total tiga unit AW101 sebagai kendaraan operasional presiden, wakil presiden, pejabat penting negara, dan tamu-tamu negara.

Di daftar belanja TNI AU berikutnya adalah misil dan radar untuk mempersenjatai satu skuadron pesawat latih supersonik T-50 Golden Eagle yang telah dimiliki Indonesia. Ini adalah pesawat yang dikembangkan industri penerbangan Korea Selatan bersama perusahaan penerbangan AS Lockheed Martin.

Penambahan misil dan radar juga akan diterapkan untuk 11 pesawat latih KAI KT-1 Woongbi yang saat ini telah dimiliki Indonesia.

TNI AU juga memasukkan pesawat angkut berat C-130 Hercules buatan Lockheed Martin Amerika Serikat ke dalam daftar belanja.

Radar pun akan dibeli karena saat ini Indonesia masih kekurangan radar untuk memantau wilayahnya yang terlampau luas. “Kami perlu radar untuk memenuhi blind spot yang ada saat ini," ujar Agus.

Berdasarkan data Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), wilayah udara RI yang tak tercakup radar ada beberapa titik di Kalimantan, uata dan selatan Maluku, Papua, serta Sumatra Barat.

Kondisi tersebut, menurut mantan Panglima Kohanudnas yang kini menjabat sebagai Wakil KSAU, Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja, berpotensi melemahkan pengawasan TNI AU terhadap pesawat asing yang melanggar wilayah udara Indonesia.

Berbagai alutsista itu masih belum semua. TNI AU juga berencana membeli helikopter serbu dan helikopter antikapal selam untuk memperkuat armadanya.

Menurut KSAU, modernisasi alutsista akan dipacu mulai tahun depan dengan tujuan utama untuk meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Indonesia.

Credit  CNN Indonesia

Rusia Siap Bantu Kamboja Bangun Fasilitas Tenaga Nuklir

Perusahaan nuklir Rusia Rosatom akan bantu Kamboja membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. (Foto: Reuters)
Perusahaan nuklir Rusia Rosatom akan bantu Kamboja membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. (Foto: Reuters)
MOSKOW – Pemerintah Rusia dilaporkan siap membantu Kamboja untuk membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir sesuai kesepakatan kedua negara yang ditandatangani pekan ini.
Laporan tersebut dibenarkan oleh Kepala Perusahaan Nuklir Rosatom, Sergei Kirienko, yang ikut terlibat dalam proyek kerjasama antara Rusia-Kamboja ini.
“Pemerintah Kamboja sedang mempertimbangkan konstruksi stasiun tenaga nuklir di masa depan. Karena itu, Rusia siap hadir dan membantu mewujudkan hal itu,” ujar Kirienko kepada wartawan di Moskow, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (27/11/2015).
“Kamboja hingga kini memang sangat bergantung pada bahan bakar dan listrik yang diimpor. Biaya listrik di negaranya bahkan termasuk yang paling mahal di Asia Tenggara. Oleh karena itu, penting bagi Kamboja untuk membangun fasilitasnya sendiri dan tidak impor lagi,” lanjutnya.
Kesepakatan antara Pemerintah Kamboja dan Rusia ini terjadi ketika Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev mengunjungi Kamboja pada pekan ini.
Menurut ketentuan kesepakatan tersebut, Rusia akan menyediakan tenaga ahli, para peneliti, dan menggelar pelatihan bagi pekerja-pekerja di Kamboja untuk mewujudkan stasiun tenaga nuklir itu.
“Mungkin yang paling baik adalah memulai dengan membangun reaktor riset dan pusat penelitian di Kamboja,” imbuh Kirienko.
“Semua negara berkembang sekarang sedang menghadapi isu utama, yaitu bagaimana membuat perkembangan untuk menciptakan sumber yang terpercaya, murah, dan jaminan sumber energi yang bagus,” tambahnya.


Credit okezone


Lima Senjata Turki yang Harus Diwaspadai Rusia

Jet tempur F-16 Turki. (Foto: Reuters)
Jet tempur F-16 Turki. (Foto: Reuters)
SEJAK ditembak jatuhnya pesawat bomber Su-24 Rusia oleh jet tempur F-16 Turki di perbatasan Turki-Suriah, hubungan kedua negara semakin memanas. Banyak pihak khawatir kedua negara itu akan terlibat dalam perang terbuka.
Di atas kertas, kekuatan militer Rusia jauh mengungguli Turki. Kekuatan militer Negeri Beruang Merah menempati peringkat kedua menurut daftar yang dilansir Global Fire Power (GFP), sedangkan Turki hanya menduduki peringkat 10.
Meski begitu, di luar statusnya sebagai anggota NATO, Turki memiliki sederet kemampuan tempur dan persenjataan yang harus diwaspadai oleh Rusia. Berikut lima senjata paling berbahaya yang dimiliki Turki sebagaimana dilansir dari The National Interest, Kamis (26/11/2015).

1. Jet Tempur F-16 dan Rudal AIM-120
Dimulai dari andalan angkatan udara Turki (TuAF), F-16 “Fighting Falcon” merupakan jet tempur multiperan yang telah digunakan TuAF sejak pertengahan 1980-an.
Pesawat tempur generasi keempat ini dikenal dengan kemampuannya yang telah teruji selama bertahun-tahun. TuAF dilaporkan memiliki setidaknya 30 unit varian terbaru F-16 tipe Block50+ yang mereka produksi sendiri dengan lisensi dari Amerika Serikat (AS).
Dipasangkan dengan rudal air to air AIM-120 buatan AS, keduanya akan menjadi ancaman berbahaya bahkan di hadapan kekuatan militer Rusia. Kombinasi inilah yang menembak jatuh Su-24 Rusia di perbatasan Suriah baru-baru ini.

2. KORAL Radar Jammer
Radar jammer merupakan sebuah senjata yang berfungsi merupakan sistem persenjataan elektronik yang berfungsi untuk mengganggu sistem deteksi, mengacaukan, menipu radar musuh dan mengurangi kapabilitas persenjataan mereka. KORAL adalah sistem radar jammer yang dapat dipindah-pindah.
Sistem ini dilaporkan memiliki jarak efektif hingga 150 kilometer dan dapat mengacaukan sistem radar apa pun baik di darat, laut maupun udara. Kehilangan kemampuan radarnya dapat membuat militer Rusia menjadi tidak awas dan mudah diserang.

3. Kapal Selam Kelas Gur
Turki memiliki empat unit kapal selam yang disebut-sebut sebagai kapal selam diesel listrik terbaik di dunia. Kapal selam kelas Gur didasarkan dari kapal selam Tipe 209 T2/1400. Dibekali dengan rudal Harpoon dan torpedo Tigerfish dan DM2A4 , dan sistem targeting dan deteksi yang handal, kapal selam ini menjadi kekuatan yang mengancam dari dasar laut, terutama jika ditempatkan di laut Mediterania dan Selat Bosphorus.

4. Kapal Korvet Siluman Kelas Ada 
Kekuatan angkatan laut lainnya milik Turki adalah kapal korvet kelas Ada yang memiliki kemampuan stealth yang membuatnya sulit dideteksi radar dan cocok untuk mendekati kapal-kapal perang Rusia. Kapal kelas Ada ini dilengkapi delapan rudal Harpoon Block 2, meriam OtoMelara 76mm, dan persenjataan lainnya.

5. Pasukan Komando Angkatan Laut SAT
Pasukan Sualtı Taarruz Timleri (Tim Serbu Bawah Air/SAT) adalah pasukan khusus terbaik dari angkatan bersenjata Turki yang terlatih untuk melakukan serangan ke wilayah lawan dari darat, laut, maupun udara. Mereka dikenal sebagai pasukan penyelam elit yang dapat dikerahkan untuk menyerang sasaran penting, seperti kapal dan pelabuhan terutama di wilayah Laut Mediterania dan perairan Suriah.
Dalam konflik terbuka dengan Rusia, Turki dipastikan akan bergantung pada senjata-senjata tersebut. Namun, tentu saja akan lebih baik jika situasi tegang yang terjadi saat ini tidak meningkat menjadi perang seperti yang dikhawatirkan.



Credit okezone





Kopilot Sukhoi yang Selamat Ingin Bikin Perhitungan

Pilot Sukhoi yang selamat tak sabar bikin perhitungan pasca-insiden penembakan di perbatasan Turki (Foto: Reuters)
Pilot Sukhoi yang selamat tak sabar bikin perhitungan pasca-insiden penembakan di perbatasan Turki (Foto: Reuters)
MOSKVA – Masih tersisa dendam di lubuk hati Kapten Konstantin Murakhtin, terkait insiden-Sukhoi Su-24 milik Rusia yang sebelumnya ditembak jatuh F-16 Turki dan pilotnya, Letkol Oleg Peshkov ditembaki pemberontak Suriah saat tengah menyelamatkan diri dengan parasut.
Murakhtin, kopilot Sukhoi yang selamat dari insiden itu, ingin segera kembali ke kokpit pesawat dan membuat perhitungan, demi membalas kematian Peshkov yang juga komandannya.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Sukhoi Su-24 Rusia ditembak jatuh F-16 Turki, lantaran dianggap melanggar kedaulatan udara Turki.
Pilot dan kopilot sempat berusaha menyelamatkan diri dengan melontarkan diri dari kokpit dan melayang di udara dengan parasut.

Akan tetapi ketika masih di udara dengan parasutnya, mereka ditembaki dengan senapan mesin pemberontak Suriah. Peshkov tewas, sementara Murakhtin selamat.

“Saya tak sabar untuk kembali – saya masih punya utang untuk dipenuhi (balas dendam) kepada komandan (Peshkov),” seru Murahktin, seperti dikutip Daily Star, Jumat (27/11/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Murakhtin juga membantah klaim Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di mana Angkatan Udaranya dikatakan sudah memberi 10 kali peringatan sebelum Sukhoi Rusia ditembak jatuh.
“Tidak ada peringatan, baik yang disampaikan (Turki) lewat radio maupun secara visual. Tak ada kontak sama sekali dari militer Turki. Kami juga tak melanggar wilayah Turki,” lanjutnya.
“Jika mereka ingin memperingatkan kami, semestinya jet mereka menampakkan diri dengan terbang di jalur paralel. Tapi tak ada kontak dan tiba-tiba sebuah misil mengenai ekor pesawat kami,” tandas Murakhtin.


Credit okezone

Pasukan darat AS sudah masuk Suriah


Pasukan darat AS sudah masuk Suriah
Pasukan khusus Amerika Serikat di Timur Tengah (Reuters)
 
Beirut (CB) - Serdadu-serdadu Amerika Serikat sudah masuk Kobane, kota di Suriah utata yang nyaris hancur akibat perang sengit Kurdi melawan ISIS, untuk melatih pasukan Kurdi dalam memerangi ISIS, kata sumber-sumber Kurdi seperti dikutip AFP, Kamis waktu setempat.

Mustapha Abdi, seorang aktivis di Kobane, berkata kepada AFP bahwa para instruktur militer AS telah tiba beberapa jam lalu dan ini adalah penggelaran pertama pasukan AS di Suriah.

Sumber pada Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) mengatakan bahwa serdadu AS akan membantu rencana ofensif ke dua kota Suriah yang diduduki ISIS, yakni Jarablus dan ibu kota ISIS di Raqa.

Pada saat bersamaan, mereka akan membantu koordinasi dengan Kurdi dan sekutu-sekutu Arab serta Kristen Suriah lewat serangan gabungan darat dan udara melawan ISIS, kata sumber-sumber YPG.

Abdi mengatakan pasukan yang baru tiba itu adalah kelompok instruktur pertama yang akan melatih Kurdi.

Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium HAM Suriah, menyebutkan "sekitar 50 instruktur Amerika telah tiba di utara dan timur laut Suriah".

Menurut dia, serdadu-serdadu itu tiba dalam dua kelompok dalam dua hari belakangan, dari Turki dan dari wilayah otonomi Turki di Irak.

30 di antara mereka berada di Kobane, sedangkan sisanya di Provinsi Hasakeh, Suriah.

Komando Tengah Amerika Serikat (Centcom) menolak mengomentari kabar ini, namun Brett McGurk yang menjadi utusan khusus Presiden Barack Obama untuk koalisi anti-ISIS sudah mengatakan Minggu bahwa pasukan darat AS akan segera tiba.

Akhir Oktober silam Obama telah mengizinkan penggelaran 50 serdadu operasi khusus di Suriah yang disebut McGurk bertugas untuk mengorganisasikan pasukan-pasukan lokal.

"Sasaran utama adalah mengisolasi Raqa," kata dia.

Hingga saat ini aliansi pejuang lokal sudah merampas lagi sekitar 1.000 km persegi wilayah dari ISIS dan membunuh lebih dari 300 petempur ISIS, kata McGurk, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

Rusia hentikan kerja sama militer dengan Turki


Rusia hentikan kerja sama militer dengan Turki
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin )
 
 
Moskow (CB) - Kementerian Pertahanan Rusia hari ini mengatakan Moskow telah menghentikan semua kontak militer dengan Ankara setelah hubungan antara kedua negara itu terjerembab menyusul ditembakjatuhnya pesawat tempur Rusia.

"Hari ini, semua kontak kerja sama telah dihentikan antara Kementerian Pertahanan Rusia dan Angkatan Bersenjata Turki, termasuk apa yang disebut saluran bebas hambatan yang ditetapkan guna menghindari berbagai peristiwa selama aksi udara Rusia terhadap prasarana pelaku teror di Suriah," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Igor Konshenkov kepada wartawan.

Konshenko mengatakan pihak Turki menolak menyerahkan kepada atase militer Rusia setiap benda dalam kasus penembakan jet Rusia, Su-24.

Angkatan Udara Rusia telah meningkatkan serangan terhadap sasaran gerilyawan di berbagai daerah tempat satu dari dua pilot jet yang ditembak-jatuh diselamatkan, kata juru bicara itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Ia menambahkan pesawat Rusia itu telah melancarkan lebih dari 130 misi dalam tiga hari belakangan, dan menyerang 450 sasaran di delapan provinsi.

Konsashenko juga mengungkapkan sistem pertahanan rudal S-400 telah disiagakan di Pangkalan Angkatan Udara Rusia di Suriah, Hmeimim.

Hubungan Rusia-Turki memburuk sejak Turki menembak jatuh Su-24 Rusia di perbatasan Suriah karena pesawat itu dianggap melanggar wilayah udara Turki yang kemudian dibantah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Credit  ANTARA News

Arab Saudi Akan Eksekusi Mati 52 Tersangka Teroris


Arab Saudi Akan Eksekusi Mati 52 Tersangka Teroris  
Ilustrasi (Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Arab Saudi akan segera mengeksekusi mati 52 tersangka kasus terorisme. Ini akan menjadi eksekusi mati terbanyak dalam waktu dekat yang dilakukan Saudi sejak 36 tahun lalu.

Rencana eksekusi ini diberitakan oleh dua koran di Saudi, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/11). Menurut koran Okaz, para tersangka teroris ini telah membunuh lebih dari 100 warga sipil dan 71 personel keamanan.


Tidak disebutkan kapan tepatnya hukuman mati akan dilaksanakan. Ekskusi mati di Saudi dilakukan dengan cara dipenggal di lapangan dan disaksikan oleh masyarakat sekitar.

Okaz menuliskan, beberapa di antara yang akan dieksekusi adalah para anggota Al-Qaidah. Beberapa lainnya adalah tersangka teror dari Awamiya, kota mayoritas Syiah di wilayah timur Saudi yang warganya kerap menggelar demonstrasi.

Diplomat di Riyadh mengatakan bahwa tidak ada demonstran dari Awamiya di antara para tereksekusi mati, hanya orang-orang yang telah divonis atas kasus terorisme.

Militan Al-Qaidah kerap melakukan serangan di Saudi untuk menggulingkan kerajaan menggunakan senjata ringan, peledak dan rudal darat-ke-udara. Salah satu tervonis mati didakwa atas percobaan pembelian materi nuklir di Yaman seharga US$1,5 juta untuk digunakan menyerang Saudi.

Sedangkan para tersangka teror dari Awamiya didakwa atas kasus penghasutan, penyerangan aparat keamanan dan ikut campur dalam gejolak politik di negara tetangga Bahrain pada revolusi Arab tahun 2011. Di antara mereka masih berusia 18 tahun saat vonis dijatuhkan.

Tahun ini, Saudi telah mengeksekusi 150 orang, terbanyak dalam 20 tahun terakhir berdasarkan data Amnesty International bulan ini.

Jika eksekusi 52 orang tersangka teror jadi dilakukan, maka ini adalah hukuman mati terbanyak dalam satu waktu sejak tahun 1979. Saat itu, sebanyak 63 orang dipenggal di delapan kota karena terlibat dalam penyerangan di Masjidil Haram, Mekkah.

Dalam beberapa tahun terakhir Saudi mengeksekusi mati puluhan orang yang terlibat penyerangan al-Qaidah di negara itu dari tahun 2003-2006 dan 2009.

Ancaman serangan kini datang dari ISIS yang melakukan pengeboman masjid Syiah dan membunuh aparat keamanan serta warga asing dari Barat. ISIS sendiri telah menyerukan para simpatisan mereka di Saudi untuk tetap tinggal dan melakukan serangan di negara itu, tidak usah datang bergabung ke Suriah.

Kepolisian Saudi telah menangkap ratusan orang pendukung ISIS dan bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam melancarkan serangan udara ke markas ISIS di Suriah dan Irak. Pemerintah Riyadh juga gencar mengerahkan para ulama untuk mematahkan setiap ideologi ISIS yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam

Credit  CNN Indonesia

Tembak Jet Rusia, Erdogan Tidak Akan Minta Maaf pada Putin


Tembak Jet Rusia, Erdogan Tidak Akan Minta Maaf pada Putin  
Presiden Erdogan menegaskan dirinya tidak akan pernah meminta maaf pada Presiden Vladimir Putin atas jatuhnya jet Rusia oleh pesawat tempur Turki Selasa lalu. (Reuters/Kayhan Ozer/Pool)
 
Jakarta, CB -- Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan dirinya tidak akan pernah meminta maaf pada Presiden Vladimir Putin atas jatuhnya jet Rusia oleh pesawat tempur Turki Selasa lalu. Erdogan juga membantah tuduhan Putin bahwa negaranya mendukung ISIS.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Kamis (26/11), di Ankara, Erdogan mengatakan bahwa yang harus meminta maaf seharusnya adalah pihak yang telah memasuki wilayah mereka, yaitu Rusia.


"Mereka yang melanggar wilayah udara kami yang seharusnya minta maaf, pilot dan angkatan bersenjata kami hanya menjalankan tugas," kata Erdogan.

Erdogan bersikeras bahwa pesawat Rusia Su-24 telah memasuki wilayah mereka sehingga dijatuhkan oleh jet F-16 Turki. Sebelum menembak, Turki mengatakan mereka telah memperingati sebanyak 10 kali namun diabaikan.

"Jika pelanggaran tersebut terjadi hari ini, Turki juga akan melakukan hal yang sama," tegas Erdogan.

Rusia membantah pesawat mereka memasuki wilayah Turki. Seorang kopilot Rusia yang selamat dari insiden tersebut mengaku tidak mendengar adanya peringatan dari pihak Turki.

Putin berang atas tindakan tersebut. Kepada reporter di Moskow kemarin, Putin mengaku tidak habis pikir mengapa Turki yang merupakan sekutu Rusia melakukan hal tersebut.

"Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa kami bisa diserang pihak yang telah kami anggap sekutu. Kami menganggap Turki adalah negara sahabat," ujar Erdogan.

Turki memberikan bukti rekaman audio yang menunjukkan mereka telah memberikan peringatan pada jet Rusia, namun diabaikan.

Menyusul peristiwa itu, Rusia menurunkan sistem anti rudal S-400 ke pangkalan militer Suriah yang dekat perbatasan Turki.

Sebelumnya usai insiden tersebut, Putin mengatakan bahwa Turki adalah negara pendukung teroris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bahkan mengatakan Turki punya hubungan financial dan minyak dengan ISIS.

Erdogan mengecam pernyataan tersebut dan mengisyaratkan hubungan kedua negara akan menemui "jalan buntu",

"Jika Putin mengatakan kami bekerja sama dengan Daesh, bahkan kami bersekutu, itu adalah kesalahan besar, karena kami justru melakukan sebaliknya. Perkataan bahwa kami membeli minyak dari Daesh, dan hal ini disampaikan oleh pejabat Rusia, sangat, sangat tidak bisa diterima," kata Erdogan.

Credit  CNN Indonesia

Jerman Ikut Perangi ISIS di Suriah, Kirim Jet Tornado


Jerman Ikut Perangi ISIS di Suriah, Kirim Jet Tornado  
Kanselir Jerman Angela Merkel memutuskan membantu operasi di Suriah setelah bertemu Presiden Perancis Francois Hollande. (Reuters/Fabrizio Bensch)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Jerman akhirnya memutuskan untuk terlibat dalam koalisi penyerangan ISIS di Suriah dan Irak yang dipimpin Amerika Serikat. Keputusan ini diambil oleh Kanselir Jerman Angela Merkel usai bertemu dengan Presiden Perancis Francois Hollande di Paris Rabu kemarin.


Seperti diberitakan Reuters, Jumat (27/11), walau Jerman tetap tidak akan menurunkan pesawat pengebom udara ke Suriah, namun Merkel akan mengerahkan armada pendukung, salah satunya jet mata-mata Tornado.

"Hari ini pemerintah mengambil keputusan yang sulit tapi penting dan perlu. Kami berdiri bersama Perancis yang mendapatkan serangan tidak manusiawi dari ISIS," kata Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.

Komitmen bantuan armada Jerman disampaikan dalam pertemuan Merkel dengan Hollande, namun masih harus mendapatkan persetujuan parlemen.

Pemerintah Berlin menyatakan akan mengirim empat hingga enam jet Tornado, memberikan dukungan pemantauan satelit, pesawat bahan bakar dan kapal perang untuk melindungi kapal induk Perancis Charles de Gaulle yang dikirim ke Mediterania dalam misi penyerangan ke Suriah dan Irak.

Keputusan Jerman ini diambil menyusul serangan ekstremis di Paris 13 November lalu yang menewaskan 130 orang. Serangan itu juga membuat Hollande menyerukan memperkuat koalisi negara-negara dalam melawan ISIS.

Untuk mengatasi terorisme, Jerman akan menurunkan hingga 650 tentara ke Mali untuk membantu Perancis dan menambah pelatih militer untuk pasukan peshmerga Kurdi di utara Irak hingga 150 orang.

 
Jerman akan menurunkan jet mata-mata Tornado untuk membantu operasi penyerangan ISIS di Suriah dan Irak. (Getty Image)


Credit  CNN Indonesia

Rusia Ancam Hukum Turki Secara Ekonomi



Rusia Ancam Hukum Turki Secara Ekonomi 
 (Reuters/Turkish Interior Ministry/Handout)
 
Moskow, CB -- Rusia mengancam akan melancarkan balasan ekonomi terhadap Turki, namun pemerintah Turki menganggap ancaman itu “emosional” dan “tidak pantas”.

Perdana Menteri Dmitry Medvedev memerintahkan pemerintahnya menyusun langkah yang mencakup pembekuan proyek-proyek investasi bersama dan membatasi impor makanan dari Turki.

Menteri Ekonomi Alexei Ulyukayev mengatakan Moskow akan membatasi penerbangan dari dan menuju Turki, menunda zona perdagangan bebas bersama dan membatasi proyek-proyek besar seperti pipa gas TurkiStream serta pusat pembangkit listrik nuklir yang dibangun Rusia di Turki bernilai US$20 miliar.

Tindakan Turki membuat marah Rusia, namun reaksi Moskow dibuat dengan berhati-hati dan tidak ada isyarat kuat bahwa negara ini menginginkan ketegangan militer, atau gangguan pada tujuan utamanya di wilayah: mendapatkan dukungan internasional atas upayanya menyelesaikan konflik di Suriah.

Namun, mereka ingin menghukum Turki secara ekonomi.


Kepala badan pariwisata Rusia Rotourism, mengatakan kerjadama dengan Turki “jelas” akan dihentikan.

Setidaknya dua perusahaan perjalanan wisata telah mengatakan akan menghentikan penjualan paket liburan ke Turki setelah para pejabat Rusia menyarankan warga Rusia untuk tidak berlibur ke negara itu.

Jumlah warga Rusia yang berkunjung ke Turki berada di urutan kedua di belakang Jerman, dan menyumbang pemasukan sekitar US$4 miliar per tahun pada sektor pariwisata Turki. Pemasukan ini sangat dibutuhkan pemerintah Turki untuk membiayaai defisit anggaran berjalan yang besar.

Perdana Menteri Medvedev mengatakan pembatasan impor makanan dari Turki bisa diterapkan dalam beberapa hari, setelah memperketat pemeriksaan produk-produk pertanaian Turki.

Moskow melarang impor sebagian besar makanan barat pada 2014 ketika negara Barat menerapkan sanksi terkait peran Rusia dalam krisis Ukraina. Larangan ini mengganggu pasok makanan karena pedagang harus mencari pemasok baru.

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghentikan seluruh kerjasama dengan militer Turki seperti layanan khusus yang dibuat untuk berbagi informasi terkait serakgan udara Rusia di Suriah.

Pemerintah Turki bereaksi dengan mengatakan kedua negara perlu duduk bersama membicarakan insiden yang menewaskan satu penerbang Turki itu.

“Kita adalah mitra strategis…’Proyek-proyek bersama kemungkinan dihentikan, hubungan kemungkinan diputus?’ Apakah pendekatan itu pantas bagi politisi,” kata Presiden Tayyip Erdogan, Kamis (26/11).

“Pertama-tama, politisi dan militer kedua negara harus duduk bersama untuk membicarakan kesalahan yang telah dibuat, kemudian memusatkan perhatian untuk membenahi kesalahan di kedua kubu. Tetapi, kita malah mengeluarkan pernyataan emosional seperti ini, sangat tidak benar.”

 
Warga Rusia memprotes penembakan jet tempur oleh Turki di depan Kedutaan Rusia di Moskow, 24 November. (Reuters/Maxim Shemetov)
Penembakan jet Rusia oleh angkatan udara Turki pada Selasa (24/11) adalah bentrokan paling serius antara anggota NATO dan Rusia. Insiden ini semakin membuat upaya memerangi militan ISIS oleh sejumlah negara menjadi rumit.

Para pemimpin dunia mendesak kedua kubu mencegah peningkatan ketegangan. Dalam upaha mendinginkan perseteruan ini, dan meminta dukungan pada negara Barat, Perdana Menteri Turki Ahmet Dauvutoglu menulis surat kepada koran Inggris the Times bahwa negaranya siap bekerja sama dengan sekutu dan Rusia untuk “mengendorkan ketegangan”.

Presiden Tayyip Erdogan juga menjawab tudingan Rusia bahwa Turki membeli minyak dan gas dari ISIS di Suriah, dengan mengatakan bahwa justru Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pendukungnya termasuk Rusia, menjadi sumber keuangan dan kekuatan militer kelompok itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia masih menunggu jawaban masuk akal dari Turki terkait penembakan jet tempur yang menurut Moskow tidak pernah keluar dari wilayah udara Suriah. Namun, Ankara mengatakan pesawat itu memasuki wilayah udaranya meski sudah diperingatkan beberapa kali.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan misi diplomatik dan perwakilan usaha Turki di Rusia telah diserangn, dan dutabesar Rusia di Ankara telah dipanggil sebagia protes.

Presiden Erdogan mengatakan jet tempur itu ditembak sebagai “reaksi otomatis” jika ada pelanggaran di wilayah udara Turki, yang sejalan dengan perintah kepada militer.

Erdogan mengatakan perintah ini merupakan masalah yang terpisah dari ketidaksepakatan dengan Rusia terkai kebijakan di Suriah. Dia mengatakan Ankara akan terus mendukung pemberontak moderat di Suriah dan pejuang Turkmenistan yang melawan pasukan Presiden Assad.

Erdogan mengatakan kepada CNN bahwa Rusia, bukan Turki, yang harus meminta maaf atas insiden ini. Dia juga mengatakan telah menelpon Putin setelah jet itu ditembak jatuh, namun pemimpin Rusia itu belum menelpon balik.

Credit  CNN Indonesia

Islamofobia di AS, Wanita Muslim Dicegat Naik Pesawat


Islamofobia di AS, Wanita Muslim Dicegat Naik Pesawat  
Ilustrasi pesawat maskapai United Airlines. (Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Islamofobia kian marak di negara-negara Barat, terutama setelah penyerangan di Paris 13 November lalu. Salah satunya dialami oleh wanita Muslim AS yang dicegat naik pesawat dari New Jersey menuju Istanbul, Turki.

Kameelah Rasheed dicegat saat hendak naik pesawat dan ditanyai selama lebih dari dua jam oleh agen FBI di Bandara Internasional Liberty Newark, membuat rencana liburannya ke Istanbul batal.



Wanita 30 tahun lulusan Standford University yang kini menjadi seniman dan redaktur kontributor di The New Inquiry ini mengaku awalnya diperbolehkan naik ke pesawat United Airlines setelah melalui pemeriksaan keamanan dan menjawab beberapa pertanyaan petugas. Namun sesaat sebelum pesawat lepas landas, dia diminta turun dan diinterogasi oleh agen FBI.

Telepon dan paspornya wanita kulit hitam ini disita dan dicecar pertanyaan seperti: "Kenapa terbang? Di mana tinggal di Istanbul? Dari mana uang untuk berlibur? Berapa harga tiket pesawat?"

Rasheed mengatakan, dia adalah satu-satunya penumpang yang memiliki identitas seorang Muslim, yaitu berjilbab. "Ini adalah upaya untuk mempermalukan dan mendiskriminasikan saya," kata Rasheed, dikutip The Independent, Kamis (26/11).

Sentimen anti-Islam kian meningkat di beberapa negara Barat usai serangan di Paris yang menewaskan 130 orang beberapa waktu lalu. Di Inggris bahkan, serangan terhadap umat Islam naik hingga 300 persen dalam sepekan.

Menurut Rasheed, kejadian Paris tidak meningkatkan Islamofobia di AS. Islamofobia di negara ini, kata dia, memang sudah sedari dulu tinggi. "Saya tidak mengira ada peningkatan Islamofobia usai serangan Paris. Saya kira Islamofobia tidak pernah hilang, bahkan menjadi lebih legal," kata Rasheed.

"Setelah 9/11, kalian bisa melakukannya (kejahatan terhadap Muslim) dan tidak ada yang akan menyalahkanmu. Dan sekarang setelah Paris, seakan seperti 'lihat apa yang mereka (Muslim) lakukan, berarti saya bisa memperlakukan mereka semau saya'. Tidak ada kemajuan," kata dia lagi.

Rasheed tidak jadi naik pesawat dan uang tiketnya dikembalikan. Dia mengaku tidak menyalahkan maskapai United Airlines yang telah mengupayakan pengembalian uang tiket, namun Rasheed takut naik pesawat dalam beberapa waktu ke depan.

Rasheed bukan Muslim satu-satunya yang diusir dari pesawat di AS. Sebelumnya pekan lalu empat orang berlogat Timur Tengah dikeluarkan dari pesawat Spirit Airlines. Alasannya, ada aduan dari penumpang lain soal aktivitas mencurigakan keempat orang tersebut, yang ternyata hanya membaca berita soal serangan Paris di ponsel mereka.

Ibrahim Hooper, juru bicara untuk Dewan Hubungan Islam-Amerika, mengatakan, "Sayangnya, saya kira hal seperti ini masih akan terjadi lagi dan lagi."

Credit  CNN Indonesia

Dua WNI yang Ditangkap di Jepang adalah Kakak Beradik


thinkstock .
JAKARTA, CB - Dua orang Warga Negara Indonesia yang ditangkap polisi di Jepang, IR dan DN, adalah kakak beradik. Mereka diketahui masuk dan bekerja di Jepang sejak Oktober dan Desember 2007.

Mengutip surat kabar Yomiuri Shimbun, keduanya ditangkap atas tuduhan melanggar aturan perdagangan dan pertukaran luar negeri yang dikontrol oleh undang-undang. 

Mereka masing-masing tinggal di Hanamigawa-ku, kota Chiba, sekitar 30 menit berkereta api dari Tokyo, dan satu lagi di Katsushika-ku, Tokyo.


Mereka diketahui secara ilegal mengekspor alat pengintai senjata (rifle scope) untuk senapan laras panjang. Mereka mengirim perlengkapan senjata itu lewat jasa paket EMS ke pemesan individual di Indonesia.

Keduanya akan berada dalam tahanan penyidik dalam 10 hari ke depan. Kepolisian Tokyo saat ini terus melakukan penyelidikan dan melihat ada kemungkinan kuat perlengkapan senjata itu dibeli kelompok atau organisasi teroris.

Terindikasi kuat

Menurut rekan Kompas yang juga wartawan senior suratkabar Yomiuri Shimbun, dalam kebiasaan kepolisian Jepang, pernyataan "kemungkinan" bisa diartikan sebagai terindikasi kuat.

Menurut pemberitaan sejumlah stasiun televisi lokal, akun Facebook salah seorang dari mereka juga tampak mengunggah tayangan video Osama bin Laden dan foto terkait kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).

Dalam situs berita Tokyo Broadcasting System ditayangkan proses penangkapan keduanya. Sejumlah polisi tampak membawa barang bukti dalam sejumlah kotak kardus besar dari dalam kediaman kedua WNI tadi.

Notifikasi konsuler

Di Jakarta, Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah mendapat pemberitahuan resmi dari pemerintah Jepang terkait penangkapan dua orang warga negara Indonesia (WNI) oleh kepolisian negeri itu.

Menurut juru bicara kementerian luar negeri RI Arrmanatha Nasir, Kamis (26/11/2015), berdasarkan notifikasi konsuler yang mereka terima sehari sebelumnya, penangkapan terjadi lantaran keduanya diduga berupaya memiliki senjata.

"Kami dapat notifikasi konsuler kalah salah satu dari mereka berupaya memiliki senjata. Soal apa tujuan mereka sebenarnya kami belum mendapat penjelasan atau informasi terbaru dari (otoritas) sana," ujar Arrmanatha.

Credit  KOMPAS.com

Diduga Terkait Kelompok Radikal, 2 WNI Ditahan di Jepang


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, saat ditemui di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

JAKARTA, CB - Kepolsian Jepang menahan dua warga negara Indonesia (WNI) berinisial IR (31), dan DN (40), pada Rabu (25/11/2015). Keduanya ditahan karena diduga terkait dengan kelompok radikal.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kedua WNI diketahui beberapa kali membeli rifle scope, atau lensa bidik yang biasa digunakan pada senjata api, di internet.

Selain itu, WNI itu diduga dua kali mengirimkan barang tersebut melalui ekspedisi express ke Indonesia. Pada saat dilakukan penggeledahan di apartemen keduanya, ditemukan 29 buah benda yang sama.

"Diperoleh info bahwa scope yang mereka kirim masuk dalam spesifikasi tinggi, yang pengirimannya ke negara lain harus melalui proses perijinan yang ketat," ujar Iqbal, melalui pesan singkat, Kamis (26/11/2015).

Selain itu, dalam akun Facebook milik keduanya, polisi menemukan video Osama bin Laden dan video atau gambar yang terkait dengan kelompok radikal. 
 
"Hal ini memperkuat dugaan bagi aparat keamanan Jepang untuk kemudian mendalami mengenai siapa penerima kiriman tersebut di Indonesia, dan untuk apa penggunaannya," kata Iqbal.

Kedutaan Besar RI telah memperoleh notifikasi resmi dari Kepolisian Jepang untuk IR. Sementara, DN belum ada notifikasi. 
Meski demikian, KBRI akan menggunakan akses kekonsuleran untuk memberikan pendampingan hukum.

Credit  KOMPAS.com

PM Cameron: Waktunya bagi Inggris Kirim Pasukan Udara Perangi ISIS


 
REUTERS/STEFAN WERMUTH David Cameron
LONDON, CB — Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan, sudah waktunya bagi Inggris untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara langsung di Suriah.

Berbicara di parlemen, Kamis (26/11/2015), Cameron menegaskan bahwa Inggris sudah seharusnya bergabung dengan pasukan udara koalisi yang sedang menggempur ISIS.

"Kita tidak dapat membiarkan keamanan negara ini bergantung ke negara lain," ujarnya.

"Kita tidak punya banyak waktu untuk menunggu konflik di Suriah selesai lalu baru membereskan ISIS," ucapnya.

Bukan kali pertama ini perdana menteri berhaluan konservatif tersebut menyerukan agar Inggris mengirim pasukan udaranya.

Tahun 2013, dia mengajukan usulan ini ke parlemen. Namun, mosi ini ditolak oleh parlemen, termasuk sejumlah anggota partainya sendiri.

Kali ini, Cameron "bekerja keras" untuk memengaruhi sejumlah anggota parlemen itu untuk mendukung rencananya ini.

Komisi Luar Negeri Parlemen masih skeptis dengan rencana tersebut, terutama keefektifannya.

Komisi menilai bahwa keputusan untuk mengirimkan pasukan udara akan sia-sia tanpa strategi yang koheren untuk mengalahkan kelompok militan itu.

Cameron diperkirakan akan mengajukan mosi ini untuk dipilih secara voting pada pekan depan.

Sementara itu, warga Inggris sudah mulai mengubah pandangannya terhadap keterlibatan negara mereka untuk memerangi ISIS. Sebanyak 59 persen responden mendukung invasi udara, menurut survei YouGov pekan ini.

Sebelumnya, banyak yang tidak begitu mendukung ide untuk melihat Inggris kembali menceburkan diri ke Timur Tengah.

Mereka menilai, invasi yang dilakukan sebelumnya di Afganistan, Libya, dan Irak gagal menciptakan stabilitas di kawasan itu, dan justru dinilai memicu munculnya kelompok teroris seperti ISIS.


Credit  KOMPAS.com


Perancis dan Rusia Sepakat Berbagi Data Intelijen soal ISIS


 
Thierry Chesnot/Getty Images Presiden Prancis Francois Hollande berpidato di parlemen, Rabu (18/11) mendeklarasikan perang terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
MOSKWA, CB - Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan ia bersama Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat berbagi informasi intelijen tentang ISIS serta kelompok ekstremis lain di Suriah guna memaksimalkan keefektifan operasi udara mereka di sana.

"Kami akan bertukar informasi mengenai siapa yang akan digempur dan siapa yang tidak digempur," kata Hollande seusai pembicaraan dengan Putin di Moskwa, Kamis (26/11/2015).

"Yang kami sepakati dan ini penting, ialah hanya menyerang teroris dan ISIS dan tidak menyerang kelompok yang memerangi terorisme," tambahnya.

Sementara itu, Putin mengatakan pihaknya terbuka menjalin kerjasama lebih luas dengan Perancis dan Amerika dalam menentukan sasaran terkait ISIS.

Hollande berada di Moskwa dalam misi diplomatik membentuk suatu kekuatan ofensif melawan ISIS. Sebelum berkunjung ke Moskwa, ia sudah mengadakan pembicaraan dengan Amerika, Inggris, Jerman dan Italia.

Dengan Putin ia membicarakan kerjasama yang lebih erat dalam memerangi musuh bersama seraya mengusahakan penyelesaian politik di Suriah.

Perancis dan Rusia sama-sama diterpa serangan teroris belakangan ini. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 300. ISIS juga membom pesawat jet penumpang Rusia tanggal 31 Oktober di Semenanjung Sinai, Mesir, menewaskan semua 224 penumpangnya.

Credit  KOMPAS.com