Foto: SPR 2 Jadi Pusat Perhatian di Yordania (dok. KBRI Amman)
Jakarta -Senapan sniper buatan PT Pindad (Persero) menjadi idola
dalam acara pameran industri pertahanan dan keamanan berskala
internasional bertajuk The 11th Special Operations Forces Exhibition and
Conference (SOFEX) di Amman, Yordania. Senapan yang bentuknya pernah
muncul dalam film Rambo IV tersebut bernama SPR-2.
Berapa harga senapan untuk pasukan penembak jitu itu?
Berdasarkan catatan
detikFinance,
SPR-2 dibanderol Rp 138 juta per unit. Senapan yang dibuat di Bandung
itu mampu menembak hingga jarak 2.000 meter atau 2 kilometer.
Kuatnya
daya jangkau senjata SPR-2 ini karena menggunakan peluru kaliber 12,7
mm x 99 atau disebut kaliber 50 dengan kapasitas per magasin 5 peluru.
Senjata ini juga dilengkapi dengan peredam dan mampu menembus baja setebal 2 cm.
SPR 2 buatan Pindad saat dipamerkan di Yordania (dok. KBRI Amman)
|
Senjata ini, telah dipakai oleh TNI termasuk untuk Kopassus TNI
AD. Selain SPR-2, Pindad juga memproduksi varian lainnya yakni SPR-1 dan
SPR-3, dengan daya tembak efektif 900 meter.
Pada pameran
senjata di Yordania yang masih berlangsung 10-12 Mei 2016, Pindad juga
menampilkan produk-produk unggulannya, seperti Senapan Serbu 2 (SS2 V4
HB & SS2 V5 Comando), Pistol G2 Elite dan G2 Combat, Senapan Sniper
(SPR2 dan SPR3), dan Senapan Anti Teror PM2.
Credit
detikfinance
Dikagumi di Yordania, Senapan Sniper 'Rambo' Pindad 100% Karya Insinyur RI
Foto: dok. KBRI Amman
Jakarta -Senapan sniper buatan PT Pindad
(Persero), SPR-2, menjadi idola dalam acara pameran industri pertahanan
dan keamanan berskala internasional bertajuk The 11th Special Operations
Forces Exhibition and Conference (SOFEX), di Amman, Yordania.
Senapan yang bentuknya pernah muncul dalam film Rambo IV tersebut, merupakan produk asli karya insinyur Pindad.
"Murni karya sendiri, termasuk SS2," kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, kepada
detikFinance, Rabu (11/5/2016).
Lahirnya
SPR-2 merupakan sebuah proses perjalanan panjang. Awalnya, Pindad
menggandeng FN, Belgia, untuk pembuatan senapan serbu dan Baretta,
Italia, untuk pembuatan pistol.
Khusus senapan serbu, Pindad dan
FN melahirkan FNC. Sukses dengan FNC, Pindad secara mandiri baru mulai
merancang senapan karyanya sendiri bernama SS-1. Di sanalah awal mula
lahirnya senapan serbu seperti SS-2 hingga senapan sniper SPR-2.
"Setelah punya keahlian kita desain sendiri, sampai yang sekarang kita sudah bikin senjata SPR 2 untuk sniper," tambahnya.
Senapan
yang dibuat di Bandung itu mampu menembak hingga jarak 2.000 meter atau
2 kilometer (km). Kuatnya daya jangkau senjata SPR-2 ini karena
menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99, atau disebut kaliber 50 dengan
kapasitas per magasin 5 peluru.
Senjata ini juga dilengkapi dengan peredam dan mampu menembus baja setebal 2 cm. Satu unit SPR-2 dibandrol sekitar Rp 138 juta.
Credit
detikFinance
Senapan Sniper Made in Bandung Dikagumi di Yordania
Foto: dok. KBRI Amman
Amman -Indonesia boleh berbangga, karena untuk
pertama kalinya produk-produk unggulan karya anak bangsa Indonesia
ditampilkan pada pameran industri pertahanan dan keamanan berskala
internasional bertajuk The 11th Special Operations Forces Exhibition and
Conference (SOFEX) yang secara resmi dibuka oleh Raja Yordania,
Abdullah II pada 10 Mei 2016, dan akan berlangsung sampai tanggal 12 Mei
2016, di Amman, Yordania.
Pangeran Feisal bin Al Hussein selaku
President of SOFEX Supreme Steering Committee menyatakan sangat sangat
kagum atas perkembangan industri strategis Indonesia.
Hal
tersebut disampaikan Yang Mulia Pangeran Feisal didampingi Ketua Senat
Yordania Dr. Abdur-Rauf Rawabdeh, dan juga Kepala Kepolisian Yordania
ketika berkunjung ke paviliun Indonesia yang langsung diterima oleh Duta
Besar RI, Teguh Wardoyo di dampingi oleh Direktur Komersial PT Pindad
Widjajanto, yang sekaligus turut menjelaskan mengenai produk-produk yang
ditampilkan.
Pangeran Feisal menyatakan ketertarikannya kepada
Senapan Sniper SPR2 dan akan mencoba kemampuannya di lapangan tembak
dekat lokasi pameran keesokan hari (Rabu, 11 Mei 2016).
Senapan Sniper Pindad Jadi Pusat Perhatian di Yordania (dok. KBRI Amman)
|
Selain Petinggi Militer Yordania, Menteri Pertahanan dan Kepala
Staf Tentara Kazakhstan, Jenderal Zhasuzakov Sakin dan Panglima Tentara
Kuwait Letnan Jenderal Mohammad Khaled Al-Kheder, yang masing-masing
didampingi delegasi militernya menyatakan sangat tertarik terhadap
produk-produk Pindad, dan langsung menugaskan stafnya untuk mengatur
pertemuan lanjutan, sekaligus mengundang Pindad untuk datang ke
Kazakhstan dan Kuwait.
Pameran SOFEX yang diinisiasi oleh Raja
Abdullah II, diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan telah
berlangsung sejak tahun 1996. Pameran ini telah menarik perhatian begitu
banyak pelaku industri pertahanan dan keamanan global sehingga mereka
berpartisipasi menampilkan produk-produk andalan dari masing-masing
negara. Penyelenggaraan SOFEX 2016 ini diikuti lebih dari 400 perusahaan
yang bergerak di industri pertahanan baik lokal, regional dan
internasional dari 47 negara.
Ketua panitia penyelenggara, Amer
Tabbah, dalam laporan pembukaan menyampaikan bahwa dalam acara pembukaan
ini terdapat lebih dari 1.000 orang merupakan delegasi resmi, termasuk
di antaranya sekitar 30 orang pejabat setingkat menteri dari berbagai
negara di antaranya, Menteri Pertahanan, Panglima Angkatan Bersenjata,
Panglima Operasi Khusus, dan pejabat-pejabat penting lainnya.
Diharapkan
pejabat Indonesia khususnya terkait industri strategis kiranya berkenan
hadir pada SOFEX 2018 mendatang, guna melihat peluang pasar sekaligus
mempromosikan kehebatan karya putra putri Indonesia.
Dubes RI
untuk Kerajaan Yordania, Hasyimiah merangkap Negara Palestina, Teguh
Wardoyo, mengutarakan bahwa KBRI Amman telah memfasilitasi penyewaan
booth yang berlokasi di Hall 3 nomor A 302 di area pameran King Abdullah I Airbase, Marka, Yordania.
Pindad
akan mewakili Indonesia dalam pameran kali ini. Partisipasi Indonesia
ini dimaksudkan untuk mengenal pasar, melihat peluang, dan aktif dalam
promosi industri strategis Indonesia di Timur Tengah.
Pada
booth
Indonesia tersebut, Pindad menampilkan produk-produk unggulannya,
seperti Senapan Serbu 2 (SS2 V4 HB & SS2 V5 Comando), Pistol G2
Elite dan G2 Combat, Senapan Sniper (SPR2 dan SPR3), dan Senapan Anti
Teror PM2. Pindad juga membawa
mock up beberapa produk
kendaraan andalannya, yaitu Panser Anoa, Kendaraan Taktis Komodo, dan
Tank Boat. Di samping itu, Pindad juga memberikan kesempatan kepada
pihak pihak terkait untuk melakukan uji coba senjata dan munisi pada
pameran tersebut.
Selain Pindad yang membawa langsung
produk-produknya ke Yordania untuk dipamerkan, beberapa industri
strategis tanah air, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL dan PT Sritex
turut berpartisipasi dengan menyediakan brosur-brosur produk unggulan
dan profil perusahaan yang dibagikan kepada para pengunjung pameran.
Credit
detikfinance