Kamis, 19 November 2015

Warga Malaysia dipenggal Abu Sayyaf di Filipina


Warga Malaysia dipenggal Abu Sayyaf di Filipina
Filipina Selatan (ANTARA News/Heppy)
 
 
Manila (CB) - Militer Filipina mengaku tengah menyelidiki laporan intelijen yang kredibel bahwa sekelompok kecil militan terkait Alqaeda, kelompok Abu Sayyaf, telah memenggal seorang pengusaha Malaysia yang ditawan sejak Mei lalu di Pulau Jolo, Filipina selatan.

Abu Sayyaf diyakini telah membunuh sanderanya itu di kota Indanan, Selasa, kata Brigadir Jenderal Alan Arrojado, panglima daerah komando Pulau Jolo.

"Ada laporan yang kredibel bahwa Abu Sayyaf telah melakukan eksekusi," kata Arrojado kepada wartawan di Manila seraya mengatakan pasukan keamanan telah dikirimkan ke lokasi itu untuk mencari jenazah.

Pulau Jolo adalah basis Abu Sayyaf, kelompok yang terkenal suka meledakkan bom, menculik dan memenggal. Mereka kerap meminta tebusan untuk sandera yang ditawan.

Kepala kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar berkata lewat Twitter bahwa dia tengah menunggu konfirmasi mengenai pemenggalan itu dari mitranya di Filipina. Pihak berwenang Malaysia sebelumnya mengidentifikasi sandera itu sebagai Bernard Then Ted Fen.

Dia dan seorang perempuan Malaysia diculik Mei lalu dari sebuah restoran masakan cina di sebuah kota di negara bagian Sabah, Malaysia, di Kalimantan, untuk kemudian dibawa ke Jolo.

Pekan lalu, Abu Sayyaf membebaskan wanita itu setelah menerima tebusan untuk pembebasannya.

Arrojado mengatakan laporan intelijen belum lama ini menyebutkan Abu Sayyaf berencana memenggal kepala si pria jika uang tebusan tidak dibayarkan.

September silam, Abu Sayyaf menculik dua warga Kanada, seorang Norwegia dan seorang Filipina dari sebuah resort pantai di Filipina selatan.

Mereka meminta uang tebusan 1 miliar peso (21,21 juta dolar AS) untuk setiap pembebasan para sandera, demikian Reuters.
Creidt  ANTARA News

Fakta mengejutkan soal pemboman ibu kota ISIS


TEROR PARIS - Fakta mengejutkan soal pemboman ibu kota ISIS
Dua jet tempur Rafale milik Angkatan Udara Prancis yang turut dikerahkan untuk membom ibu kota ISIS di Raqa, Suriah (Reuters)
 
Jakarta (CB) - Dua hari terakhir ini Prancis secara simultan membom ibu kota ISIS, Raqa, di Suriah, namun menurut seorang aktivis media di Raqa target-target yang dibom Prancis itu sesungguhnya pangkalan-pangkalan ISIS yang sudah kosong baik dari warga sipil maupun militan ISIS.

"Itu dua malam yang gila. Pos-pos ISIS yang sudah ditinggalkan menjadi target di pintu masuk kota, bersama dengan pos-pos pemeriksaan ISIS dan sejuamlah titik lainnya. Listrik dan air sudah lama mati karena jalur pasokan memang sudah terputus," kata aktivis media yang meminta namanya tidak diungkapkan kepada stasiun televisi Aljazeera.

"Kami bisa memastikan bahwa tidak ada warga sipil yang terbunuh atau terluka akibat serangan Prancis itu," sambung dia

Menurut aktivis ini serangan udara yang dilancarkan Rusia adalah yang paling menimbulkan kerusakan di Raqa.

"Pekan lalu, serangan udara Rusia telah menghancurkan salah satu jembatan utama di kota ini, selain juga rumah sakit nasional. Kebanyakan rumah sakit di Raqa sudah hancur," sambung dia.

Aktivis media ini juga heran dengan tingkah negara-negara yang membom Raqa.

"Jika negara-negara itu ingin membom jantung pertahanan ISIS, mereka sebenarnya sangat bisa melakukannya. Tapi mereka tetap tidak menyasar basis-basis paling penting kelompok itu," kata dia.

"Ini yang tidak kami mengerti. Sasaran-sasaran yang dibom pesawat tempur Prancis kebanyakan sudah ditinggalkan petempur-petempur ISIS."

Dia melanjutkan, "AS, Rusia dan Prancis semua membom Suriah. Berapa banyak lagi negara yang ingin membom kami?"

"Raqa sudah porak poranda. Raqa sudah menderita dan kami hidup dalam ketakutan di bawah kediktatoran ISIS," kata dia seperti dikutip Aljazeera.

Observatorium HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan para aktivis mengaku mendengar berbagai ledakan di Raqqa akibat serangan udara dan mereka mengatakan tidak ada korban sipil akibat serangan itu.

Credit  ANTARA News

Tiongkok minta Obama menjauh dari sengketa Laut Tiongkok Selatan


Tiongkok minta Obama menjauh dari sengketa Laut Tiongkok Selatan
Foto udara menunjukkan Pulau Pagasa (Harapan), salah satu pulau di gugusan Pulau Spratly yang disengketakan sejumlah negara di sekitar Laut China Selatan, di lepas pantai barat Filipina, Rabu (20/7). (REUTERS/Rolex Dela Pena/Pool)
 
Beijing (CB) - Beijing pada Rabu menyatakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak seharusnya terlibat dalam sengketa di Laut Tiongkok Selatan, setelah ia meminta penghentian pembangunan pulau buatan di kawasan sengketa itu.

"Amerika Serikat harus berhenti memainkan masalah Laut Tiongkok Selatan, berhenti meningkatkan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan dan berhenti memperumit sengketa di Laut Tiongkok Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei di Beijing.

"Tidak ada negara yang berhak menudingkan jari ke kegiatan pembangunan Tiongkok," tambah dia.

Peringatan itu disampaikan setelah Obama bertemu dengan Presiden Filipina Benigno Aquino di Manila dalam pertemuan tahunan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Beijing mengubah serangkaian karang dan batuan di perairan sengketa itu menjadi pulau-pulau buatan yang bisa menampung berbagai fasilitas untuk tujuan militer, menimbulkan kekhawatiran negara pengklaim lain.

"Kami mendiskusikan akibat dari kegiatan reklamasi lahan dan rekonstruksi oleh Tiongkok terhadap stabilitas kawasan," kata Obama kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Filipina.

"Kami sepakat mengenai perlunya langkah-langkah tegas untuk menurunkan ketegangan, termasuk janji untuk menghentikan reklamasi lebih jauh, pembangunan baru, dan militerisasi kawasan sengketa di Laut Tiongkok Selatan," katanya.

Negara-negara anggota APEC, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan, masing-masing mengklaim sebagian kawasan perairan yang diyakini mengandung cadangan minyak dan gas melimpah itu.

Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Tiongkok Selatan, bahkan perairan di dekat pantai di negara tetangganya di Asia, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.


Credit  ANTARA News


Obama tawari Asteng bantuan militer, RI dapat 20 juta dolar


Obama tawari Asteng bantuan militer, RI dapat 20 juta dolar
Tiongkok menggelar latihan militer selama enam hari di Laut Tiongkok Selatan beberapa waktu lalu. (DTN News)
 
 
Manila (CB) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Selasa, menawari Filipina sebuah kapal perang sebagai bagian dari paket bantuan senilai 250 juta dolar AS kepada negara-negara Asia Tenggara yang sedang mengkhawatirkan manuver Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Indonesia sendiri ditawari bantuan militer senilai 20 juta dolar AS.

Obama menjanjikan ini begitu tiba di Manila untuk menghadiri KTT APEC yang juga akan dihadiri Presiden Tiongkok Xi Jinping.

"Kunjungan saya di sini menggarisbawahi komitmen bersama kami bagi keamanan perairan di kawasan ini dan untuk kebebasan pelayaran," kata Obama.

Filipina yang menjadi salah satu negara dengan kekuatan paling lemah di Asia dan paling nyaring mengkritik aksi Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan akan menjadi penerima bantuan militer paling besar.

Menurut Obama, Filipina akan mendapatkan sebuah kapal perang bekas satuan Penjaga Pantai AS yang akan menjadi kapal perang baru yang akan meningkatkan kemampuan angkatan laut Filipina dalam melakukan patroli jarak jauh.

Dia mengatakan Filipina juga akan mendapatkan sebuah kapal riset untuk membantu negeri ini memetakan perairan teritorialnya.

Untuk itu Filipina seluruhnya akan menerima 79 juta dolar AS demi membantu meningkatkan keamanan maritimnya pada tahun anggaran ini sehingga menjadi penerima bantuan terbesar di Asia Tenggara, kata Gedung Putih.

"Ini akan menjadi sumbangan besar bagi kemampuan keamanan maritim kami," kata juru bicara departemen pertahanan Filipina Peter Galvez kepada AFP.

Vietnam, bekas musuh AS yang juga bersuara keras kepada Tiongkok, akan mendapatkan bantuan 40,1 juta dolar AS untuk tahun anggaran ini dan mendatang, kata Gedung Putih.

Indonesia yang tidak bersengketa dengan Tiongkok namun telah meminta Tiongkok mengklarifikasi posisinya di laut itu, akan mendapatkan hampir 20 juta dolar AS guna membantu "melindungi wilayah maritimnya".

Malaysia juga akan mendapatkan bantuan dengan jumlah lebih kecil 2,5 juta dolar AS, juga untuk bantuan keamanan maritim.

Tiongkok hampir pasti marah terhadap keputusan Obama ini, apalagi Tiongkok selalu menegaskan bahwa AS tidak memiliki hak untuk melibatkan diri dalam sengketa di perairan itu yang jauh sekali dari garis pantai AS.

Tiongkok juga berulang kali menyerukan agar KTT APEC yang akan mulai Rabu harus fokus ke soal perdagangan, bukan dibelokkan ke isu lain.

Tiongkok dan lima negara Asia Tenggara --Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan-- saling mengklaim kedaulatan di Laut Tiongkok Selatan, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

Selasa, 17 November 2015

CIA: ISIS Mungkin Tengah Siapkan Serangan Lain


CIA: ISIS Mungkin Tengah Siapkan Serangan Lain  
Kepala CIA, John Brennan memaparkan ISIS mungkin saja sudah menyiapkan serangan lain, pasca serangan di enam titik jantung kota Paris pekan lalu. (Reuters/Larry Downing)
 
 
Jakarta, CB -- Direktur CIA, John Brennan memperingatkan pada Senin (16/11) bahwa serangan di Paris diklaim oleh kelompok militan ISIS bukan lah serangan besar satu-satunya yang direncanakan kelompok yang telah menguasai sebagai Irak dan Suriah ini. Brennan khawatir ISIS kini mungkin saja sedang mempersiapkan rencana teror lainnya.

Tahun ini, Perancis diguncang sejumlah aksi teror yang diklaim oleh ISIS, termasuk serangan di kantor majalah satire Charlie Hebdo pada Januari lalu.


Terjadinya serangan teror yang berskala lebih besar di Paris pada pekan lalu dinilai membuktikan sulitnya intelijen dan sumber keamanan Eropa untuk menggagalkan rencana dan melacak para ekstremis yang kembali dari Irak dan Suriah.

"Banyak mitra kami sekarang di Eropa menghadapi banyak tantangan dalam mengawasi banyak individu yang telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak dan kembali lagi," kata Brennan di Washington, Senin (16/11).

Komentar ini dilontarkan Brennan bersamaan dengan pengepungan besar-besaran dari polisi Perancis ke sejumlah wilayah di Belgia untuk memburu para tersangka serangan yang menewaskan 132 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya.

Brennan memaparkan bahwa intelijen AS hingga kini masih belum mengkonfirmasi bahwa ISIS merupakan dalang dari serangan yang dilakukan secara bersamaan di gedung konser, stadion sepak bola, bar dan sejumlah restoran itu.

Meski demikian, Brennan menilai bahwa teror di Perancis dan jatuhnya pesawat Rusia di Mesir yang diduga dibom, merupakan tipe serangan dari kelompok ekstremis.

ISIS, menurut Brennan, nampaknya telah berhasil membentuk cabang operasi eksternal di sejumlah negara, yang saat ini, mungkin saja tengah menyiapkan serangan susulan setelah teror di Paris.

"Saya mengantisipasi bahwa ini bukan satu-satunya operasi yang diluncurkan ISIS, dan badan intelijen dan keamanan di Eropa dan tempat lain kini bekerja keras untuk melihat apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegah hal ini," ujar Brennan.

Perencanaan yang matang untuk serangan Paris, lanjut Brennan, diyakini telah terjadi selama beberapa bulan "untuk memastikan mereka memiliki kerja sama, senjata, bahan peledak, dan bom bunuh diri," kata Brennan.

Brennan memaparkan bahwa serangan di Paris tidak mengejutkan intelijen AS yang telah memperingatkan bahwa ISIS berencana untuk menyerang suatu tempat di luar Timur Tengah, terutama di Eropa.

"Saya merasa (serangan di Paris) bukan satu-satunya serangan yang akan diluncurkan," katanya.

Pelacakan para ekstremis

Brennan memaparkan salah satu masalah utama dalam mengantisipasi serangan adalah beban besar pelacakan para ekstremis yang kembali ke Eropa, sementara sumber daya intelijen Eropa terbatas.

Pejabat Eropa memperkirakan sebanyak 5.000 warga dari berbagai negara di Eropa berangkat ke Suriah sejak 2011 untuk bergabung bersama kelompok militan. Diperkirakan, sekitar 1.400 warga Perancis telah pergi ke Suriah, sebanyak 900 di antaranya telah kembali ke Perancis.

Selain itu, sekitar 10.000 hingga 20.000 orang ditandai oleh otoritas Perancis sebagai orang berpotensi menjadi ekstremis, di bawah prosedur "S Notice," menurut ahli kontraterorisme Perancis, Roland Jacquard.

"Kami berada dalam situasi di mana kami kewalahan. Mereka mengantisipasi serangan terjadi, tetapi tidak tahu di mana serangan itu akan terjadi dan mereka di bawah tekanan," ujar Nathalie Goulet, kepala penyelidikan Senat Perancis ke jaringan jihad.

Pemerintah Belgia sendiri berusaha untuk melacak lebih dari 70 orang yang kembali dari Suriah. Para pejabat memperkirakan sekitar 350 warga negara Belgia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan militan.

Para pejabat AS dan Eropa mengatakan bahwa puluhan petugas intelijen harus bekerja sepanjang waktu untuk menjaga para terduga ekstremis di bawah pengawasan penuh waktu.

Setidaknya terdapat dua tersangka serangan di Paris yang sebelumnya sudah ditandai oleh intelijen Eropa dan AS sebelum serangan teror terjadi.

Seorang pria Belgia yang diduga mendalangi serangan, Abdelhamid Abaaoud, diidentifikasi di New York Times pada bulan Januari sebagai tersangka utama dalam komplotan yang gagal menyerang sejumlah target di Brussels. Dia juga dikenal agen mata-mata AS, kata sumber pemerintah AS.


Credit CNN Indonesia

Obama Jawab Pertanyaan 'Mengapa AS Tidak Bisa Kalahkan ISIS?'


Obama Jawab Pertanyaan 'Mengapa AS Tidak Bisa Kalahkan ISIS?' 
 Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menilai strategi penurunan pasukan untuk mengalahkan ISIS adalah sebuah kesalahan. (Reuters/Kevin Lamarque)
 
Jakarta, CB -- Presiden Barack Obama dihujani pertanyaan soal mengapa Amerika Serikat tidak bisa mengalahkan ISIS atau menurunkan pasukan ke Suriah untuk memberantas kelompok bersenjata itu, seperti yang sebelumnya dilakukan Presiden George W Bush saat memerintahkan menginvasi Irak tahun 2003.

Berbicara usai pertemuan KTT G20 di Antalya, Turki, Senin (16/11), Obama mengatakan bahwa strategi penurunan pasukan untuk mengalahkan ISIS adalah sebuah kesalahan. Invasi AS ke Irak sendiri yang dilandasi laporan intelijen palsu soal senjata pemusnah massal milik Saddam Hussein masih menyisakan masalah hingga saat ini, di antarnya muncul kelompok perlawanan bersenjata, yang bisa disebut menjadi cikal bakal ISIS.


"Amerika Serikat memiliki pasukan darat terbaik di dunia, kami punya militer terbaik. Soal penurunan pasukan telah didiskusikan, tapi pandangan saya lain, itu adalah kesalahan," ujar Obama.

"Bukan karena kami tidak bisa menguasai Mosul, Raqqa atau Ramadi, tapi kita akan melihat pengulangan atas kesalahan yang sama. Jika tidak ada masyarakat lokal yang menolak ideologi ekstrem, maka (penurunan pasukan) akan menjadi okupasi yang permanen," lanjut dia.

Selain itu, kata Obama, dengan menurunkan pasukan seperti yang dilakukan Bush terhadap Irak berarti AS telah memperlakukan ISIS sebagai sebuah negara yang harus diinvasi. Sedangkan negara-negara di seluruh dunia tidak mengakui klaim Abu Bakar al-Baghdadi yang mendeklarasikan kekhalifahan ISIS.

"ISIS bukanlah musuh tradisional militer yang bisa dikalahkan dengan mengambilalih wilayah mereka. Penurunan pasukan tidak mengatasi masalah, tapi kita harus menghapuskan pengaruh mereka," lanjut Obama.

AS, menurutnya, memiliki cara lain untuk mengatasi ISIS, paling gencar adalah serangan udara.

"Hingga saat ini tidak kurang dari 8.000 serangan udara dilakukan, menewaskan komandan ISIS, sehingga kelompok ini bisa dipukul mundur di Sinjar, Ramadi dan Suriah. Kami juga memukul mundur ISIS di perbatasan dengan Turki dan kami mendukung kekuatan oposisi di Raqqa," lanjut Obama.

Strategi AS juga meliputi pelatihan bagi kelompok bersenjata moderat yang menjadi rival ISIS dan pasukan Bashar al-Assad di Suriah. Pelatihan juga diberikan pada tentara Irak. Serangan udara AS juga memutus jalur pasokan ISIS sehingga mengurangi kemampuan finansial kelompok bersenjata itu.

Di ranah diplomatik, AS mendorong transisi pemerintahan Suriah demi melemahkan kekuatan ISIS di negara itu sekaligus mengakhiri konflik bersenjata. Kesepakatan soal transisi kepemimpinan diperoleh di Wina dalam perundingan para diplomat Barat dengan Rusia dan Iran pekan lalu.

Credit  CNN Indonesia

Obama Akui AS Kecolongan Atas Teror di Paris


Obama Akui AS Kecolongan Atas Teror di Paris Presiden AS Barack Obama dalam jumpa pers di KTT G20, Antalnya, Turki (16/11/2015). (REUTERS/Jonathan Ernst)
 
 
Antalya, CB -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku kecolongan atas serangan teroris di Paris, Perancis, yang menewaskan 129 orang dan melukai 300 lainnya. Padahal, menurutnya kerja intelijen mengawasi individu yang berisiko sudah dilakukan setiap hari.

Berbicara usai penutupan KTT G20 di Antalya, Turki, Obama mengatakan serangan yang terjadi di Paris adalah salah satu yang tidak diantisipasi oleh intelijen. Informasi intelijen Barat sejauh ini sama sekali tidak menangkap adanya gelagat serangan di jantung ibukota Perancis Jumat pekan lalu.

"Setiap hari kami mendapatkan laporan dari intelijen, berisikan soal keamanan nasional. Kami mendiskusikan banyak ancaman dan soal rencana serangan ISIS di Barat. Hal ini sudah dilakukan selama setahun, tapi tidak ada spesifik informasi serangan yang bisa kami berikan kepada kepolisian Perancis agar mereka waspada," kata Obama, Senin (16/11).

Serangan di Paris merupakan yang terbesar terjadi di Eropa sejak pengeboman kereta Madrid, Spanyol, yang menewaskan 191 orang pada 2004. Dalam serangan yang terjadi pada Jumat, (13/11), delapan orang tersangka melakukan penembakan dan pengeboman di enam lokasi berbeda di jantung kota Paris.
Serangan terparah terjadi di acara konser musik di La Bataclan, menewaskan 87 orang. Peristiwa itu memicu kepanikan dari 1.500 pengunjung yang langsung berlarian. Insiden lainnya adalah pengeboman bunuh diri pertama di Paris, terjadi dekat stadion sepak bola saat berlangsung pertandingan antara Perancis dan Jerman, disaksikan oleh Presiden Francois Hollande. Akibat peristiwa ini, Hollande diamankan dan pengunjung stadion dievakuasi.

Kelompok ISIS yang menguasai sebagian Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah surat yang dirilis di internet. Mereka mengatakan bahwa serangan ini adalah pembalasan dendam atas gempuran udara koalisi Barat yang mengincar markas mereka.

Ini adalah aksi teror kedua yang terjadi di Perancis dalam dua tahun terakhir. sebelumnya Januari lalu, terjadi penembakan di kantor majalah satire Charlie Hebdo, menewaskan 12 orang dan melukai 11 lainnya.


Obama mengatakan intelijen AS sama sekali tidak menerima laporan kecurigaan akan dilakukannya serangan di Paris pekan lalu. Dia menjelaskan, setiap laporan intelijen biasanya diperlakukan dengan sangat hati-hati, melibatkan evaluasi untuk memastikan informasi itu terpercaya.

"Tapi kami tidak menyadari adanya serangan spesifik yang terjadi di Paris," kata dia.

Menyusul serangan itu, lanjut Obama, AS akan meningkatkan kerja sama intelijen dengan Perancis. "Kami menyepakati perjanjian baru, yaitu berbagi informasi intelijen lebih cepat dengan Perancis," kata Obama.

Credit  CNN Indonesia

TEROR PARIS - Istanbul nyaris senasib dengan Paris


TEROR PARIS - Istanbul nyaris senasib dengan Paris
Anggota pemadam kebakaran Prancis merawat korban terluka dekat balai konser Bataclan menyusul penembakan membabibuta di ibu kota Prancis yang menewaskan paling sedikit 127 orang. ( REUTERS/Christian Hartmann)
 
 
Antalya, Turki (CB) - Pihak berwenang Turki menggagalkan komplotan yang akan melancarkan serangan besar ke Istanbul pada hari yang sama dengan serangan bersenjata dan bom bunuh diri ke Paris Jumat malam silam, kata seorang pejabat senior Turki Minggu waktu setempat seperti dilaporkan AFP.

Jumat itu polisi Turki menahan lima orang di Istanbul, kata sumber AFP.

Yang ditahan ini termasuk seorang tersangka yang dekat sekali dengan pentolan ISIS yang terkenal bengis, "Jihadi John", yang diyakini Washington telah terbunuh di Suriah oleh serangan drone.

"Kami yakin mereka tengah merencanakan serangan di Istanbul pada hari yang sama dengan serangan ke Paris pada Jumat," kata sang pejabat yang menolak menyebutkan namanya ini. "Dari investigasi awal disimpulkan kami telah menggagalkan sebuah serangan besar."

Aine Lesley Davis --seperti "Jihadi John" yang warga Inggris penjaga tawanan asing di Suriah-- menjadi di antara tersangka ISIS yang ditahan di Istanbul.

Davis, muslim Inggris kelahiran London yang bergabung dengan ISIS, digambarkan oleh media massa Inggris sebagai tokoh kunci dalam jejaring ISIS di Suriah.

Davis dan empat rekannya sesama ISIS telah menyeberang ke Turki dari Suriah pada tanggal yang tak disebutkan.

Pihak berwenang Turki tengah menyelidiki apakah penggagalan komplotan itu ada kaitannya dengan serangan teror ke Paris yang menewaskan paling sedikit 129 orang.

"Segala kemungkinan dievaluasi," kata sang pejabat seraya menambahkan mungkin keempat tersangka itu juga berencana menyerang Eropa.

"Jihadi John", nama aslinya Mohammed Emwazi, adalah tokoh bermasker yang sering terlihat pada berbagai video pemenggalan sandera-sandera Barat.

Dia menjadi target operasi pembomanan Inggris-AS, Kamis waktu setempat, di Raqa, ibu kota de facto ISIS di Syria.

Militer AS Jumat silam yakin sekali jagal bengis itu telah dibunuh oleh serangan drone.

Setelah dikritik keras sekutu Baratnya karena gagal menghentikan aliran militan ISIS menyeberangi perbatasannya, Turki meningkatkan langkah-langkah keamanannya beberapa bulan terakhir, namun meminta Barat untuk berbagi intelijen.

Hayat Boumeddiene, mitra salah seorang pelaku serangan Charlie Hebdo di Paris Januari silam menyeberang masuk ke Suriah dari Turki.

Penangkapan lima tersangka militan ISIS ini terjadi menjelang KTT G20 di kota Antalya, Minggu dan Senin ini.

"Suriah telah menjadi medan latihan untuk para teroris," kata pejabat Turki itu. "Perlu inisiatif gabungan untuk memerangi terorisme dan mengatasi krisis Suriah."

Turki tengah intensif berdialog dengan Prancis. "Prioritas kami adalah bagaimana kami bisa menemukan para pembunuh. Ini bukan saatnya saling menyalahkan."



Credit  ANTARA News

TEROR PARIS - Daftar pembunuh dan buron pembantai Paris


TEROR PARIS - Daftar pembunuh dan buron pembantai Paris
Orang-orang bergandengan tangan membentuk rantai solidaritas manusia di Place de la Republique dekat situs serangan balai konser Bataclan di Paris, 15 November 2015. (REUTERS/Pascal Rossignol)
Jakarta (CB) - Prancis, yang bersama dengan Belgia tengah melancarkan perburuan besar-besaran terhadap orang-orang yang terlibat dalam serangan yang menewaskan paling sedikit 129 orang di Paris Jumat malam pekan silam, tengah berjuang mengungkapkan identitas para penyerang dan tersangka utama teror itu.

Berikut daftar beberapa dari tujuh pelaku serangan yang mati, selain juga beberapa nama yang masuk penyelidikan, seperti dikutip Reuters.

PARA PEMBUNUH YANG MATI:

- Ismael Omar Mostefai (29), lahir pada 21 November 1985), warga Prancis keturunan Aljazair yang terlibat dalam serangan ke balai konser Bataclan, tinggal di kawasan Chartres, sebelah barat daya Paris. Lahir di Courcouronnes, selatan Paris.
  Sumber: Kantor kejaksaan Prancis.
  Nama ini sudah masuk pengawasan dinas intelijen Prancis dengan kategori "awas S" pada 2010 karena telah teradikalisasi.
  Dia diyakini pernah pergi ke Turki pada akhir 2013, dan para penyidik kemudian menduga dia telah pergi ke Suriah. Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan Turki pernah mengontak Prancis mengenai Mostefai pada Desember 2014 dan Juni 2015 namun baru setelah serangan Paris ini pihak Prancis meminta keterangan mengenai Mostefai.

- Samy Amimour (28), lahir pada 15 Oktober 1987, terlibat dalam serangan ke Bataclan. Warga Prancis dari Drancy, Saint Denis, utara Paris.
  Sudah menjadi daftar perintah penangkapan internasional sejak akhir 2013. Sudah menjadi objek penyelidikan resmi sejak Oktober 2012 karena dicurigai terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan terorisme dengan berencana pergi ke Yaman.
  Sumber: Kantor kejaksaan Paris.
  Seorang sumber kejaksaan menyebutkan Amimour diyakini pergi ke Suriah pada akhir 2013.

- Brahim Abdeslam (31), lahir pada 30 Juli 1984, kakak dari Salah Abdeslam, tersangka kunci yang masih buron. Warga Prancis yang tinggal di Belgia. Meledakkan diri di cafe Comptoir Voltaire, Paris.
  Sumber: Pengadilan Prancis.

- Bilal Hadfi (20), lahir pada 22 Januari 1995. Terlibat dalam serangan di Stadion Stade de France.
  Sumber: Pengadilan Prancis.

- Lainnya: Pembom bunuh diri yang terlibat dalam serangan ke Stadion Stade de France.
  Paspor ditemukan di samping jenasah pembom bunuh diri bernama Ahmad Al Mohammad (25), kelahiran 10 September 1990, berasal dari Idlib, Suriah barat daya. Paspor ini telah diperiksa namun sidik jarinya sesuai dengan cetakan sidik jari terdaftar dengan nama yang sama di Yunani pada Oktober 2015.
  Sumber: Kantor kejaksaan Prancis.

TERSANGKA UTAMA YANG MASIH BURON:

- Abdelhamid Abaaoud, warga Belgia, tersangka perancang serangan, tampaknya di Suriah.
  Sumber: Pengadilan Prancis.
  Radio RTL menyebutkan bahwa Abaaoud adalah warga distrik Molenbeek di Brussels. Media di Belgia menyebut Abaaoud terlibat dalam serangkaian serangan terencana di Belgia yang digagalkan polisi Januari silam. Media juga melaporkan tahun lalu bahwa pria berusia 27 tahun itu adalah abang dari bocah berumur 13 tahun yang meninggalkan Belgia untuk menjadi petempur di Suriah.

- Salah Abdeslam (26), warga Prancis kelahiran Brussels, 15 September 1989.
  Sumber: surat perintah yang dikeluarkan polisi Prancis, sumber polisi.

TERRSANGKA PENYEWA KENDARAAN VW POLO HITAM UNTUK SERANGAN PARIS.

Di Belgia:
Dua dari tujuh orang ditangkap pada penggerebekan 14 November kini ditahan atas tuduhan terorisme. Mohammad Abdeslam, kakak satunya lagi dari Salah dan Brahim (mati), adalah di antara lima orang yang dibebaskan setelah menghadapi pertanyaan awal polisi. Yang menjadi pusat perhatian kini adalah Molenbeek, sebuah distrik miskin di Brussels yang menjadi tempat tinggal banyak imigran muslim.

Di Prancis:
Polisi menangkap 25 orang dalam penggerebekan besar-besaran terhadap para tersangka militan islamis Minggu malam lalu.


Credit  ANTARA News


Jumat, 13 November 2015

Jokowi Tak Hadir, Pesawat N219 Buatan Indonesia Gagal Roll Out

\Jokowi Tak Hadir, Pesawat N219 Buatan Indonesia Gagal Roll Out\
Ilustrasi: Nationalgeographic

JAKARTA - Industri penerbangan Indonesia kembali membuat pesawat jenis komersil. Pesawat tersebut merupakan produksi anak negeri yang langsung dipimpin oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Menurut Ketua Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia (DI) khaidir, proses pembuatan pesawat ini sudah dilakukan sejak 2011. Meskipun sebagian besar komponen didatangkan dari luar negeri, namun keseluruhan pengerjaan dilakukan oleh anak bangsa.
"Itu 100 persen buatan Indonesia, tidak ada bule satu pun," ujar Khaidir di Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Pesawat ini merupakan jenis pesawat komersil dengan kapasitas 19 orang penumpang. Saat ini pesawat tersebut telah selesai dirakit, namun belum bisa diperlihatkan ke publik.
"Saat ini berada di Bandung, tapi belum bisa diakses publik karena masih menunggu roll out dari Presiden"
Pesawat yang diberi label n219 ini rencananya akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini sejalan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Namun, karena presiden berhalangan hadir, proses peluncuran gagal dilakukan hari ini dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kita masih belum tahu kapan akan roll out lagi, masih menunggu presiden," imbuh Khaidir


Credit  Okezone

Sudirman Said Blakblakan soal Freeport dan Petral


 
KOMPAS.com/SRI LESTARI Mentri ESDM Sudirman Said

CB - Lahir di Brebes, Jawa Tengah, 16 April 1963, Sudirman Said sebelumnya adalah pendiri dan ketua Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia, staf ahli Direktur Utama PT Pertamina (Persero), dan Direktur Utama PT Pindad.
Benarkah Sudirman Said berpihak pada Amerika Serikat dalam urusan Freeport? Mengapa Sudirman ngotot memperpanjang kontrak PT Freeport? Apa alasan Menteri ESDM ini membubarkan Petral?
Dalam acara ”Satu Meja” yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (3/11/2015) lalu, kepada Budiman Tanuredjo, host acara yang juga Pemimpin Redaksi Harian Kompas, yang mewawancarainya, Sudirman Said blakblakan menyampaikan sejumlah hal, mulai dari urusan Freeport sampai Petral.
Berikut petikannya:
Budiman Tanuredjo (Budiman):Anda dituding sebagai menteri keblinger karena terkesan ngotot memperpanjang kontrak PT Freeport, yang sebenarnya belum saatnya. Mengapa?
Sudirman Said (Sudirman):
Saya kira kalau ada menteri yang memperpanjang, keblinger betulan. Karena saya tidak memperpanjang, bukan saya yang keblinger. Yang keblinger adalah orang yang bicara tanpa fakta, tanpa melihat dulu persoalannya, berteriak kiri kanan merusak situasi.

Jadi, saya santai saja menghadapi itu karena seperti yang dibaca di surat bahwa tidak ada keputusan perpanjangan kontrak, yang melanggar hukum, tidak ada beban saya adalah yang disebut sebagai keblinger itu.
Pengambilalihan PT Freeport bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan sumber daya negara yang tidak kecil, termasuk kemampuan biaya yang nilainya fantastis.
Di Freeport, saat ini terdapat sekitar 32.000 pekerja Indonesia. Selain itu, 92 persen PDB Kabupaten Timika datang dari Freeport dan 34 persen PDB Provinsi Papua juga dari Freeport. Setiap tahun 1,9 miliar dollar AS bisnis Freeport jatuh ke pebisnis Indonesia.
Jadi, ini tak ada kaitan dengan tekanan Amerika Serikat dan sogok-menyogok. Menurut saya, orang-orang berkata begitu, cerminan dari pikirannya sendiri. Mereka mengambil keputusan dengan cara menyogok.
Kesan bahwa saya ngotot itu hanya penafsiran. Dalam menangani setiap masalah, saya berusaha sungguh-sungguh dan itu memang karakter saya dalam bekerja. Apakah dalam urusan Freeport, urusan Petral, urusan kilang, kesungguhan saya sama.

Semua harus total karena saya menjalankan amanah. Saya tidak punya beban apa pun. Sejarah akan membuktikan apakah keputusan itu benar atau tidak.
Budiman:Ini, kan, berawal pertemuan James R Moffett (Chairman Freeport) di Istana Presiden pada 6 Oktober. Mas Dirman hadir di situ?
SudirmanSebenarnya itu hanya puncak. Sebelumnya sudah ada surat-menyurat, ada dialog. Moffett sebenarnya bertemu Presiden untuk kedua kalinya. Yang pertama pada bulan Mei dan yang kedua kemarin menjelang keputusan. Pertemuan itu hanya dihadiri oleh tiga orang, Presiden, James Moffett, dan saya selaku Menteri ESDM.
Pertemuan itu boleh dibilang hanya memberikan satu usulan, satu kepastian bahwa pemerintah bermaksud memperpanjang (kontrak), tetapi undang-undangnya belum memungkinkan. Karena itu, silakan dicari jalan keluar yang logikanya sederhana saja.

Indonesia sedang mengundang begitu banyak investor. Mengapa kita tidak mempertahankan investasi sedang berjalan, yang selama ini sudah memberikan keuntungan ekonomi? Bahwa ada aspek-aspek lain di luar, misalnya aspek hukum tadi, kita kelola,
Arahan Presiden sangat jelas bahwa secara strategi investasi, kita menginginkan investasi. Investasi siapa pun dan apa pun harus kita jaga supaya berlanjut. Freeport salah satunya. Jadi tidak ada perlakuan khas atau perlakuan istimewa sedikit pun terhadap Freeport.
Budiman:Apa persisnya arahan Presiden?
Sudirman:Yang saya dengar dari Presiden, lebih kurangnya begini, ”Pak James Moffett, Anda tahu Indonesia sedang membutuhkan investasi. Anda juga sudah percaya bahwa Indonesia akan mencari jalan bagaimana Freeport dapat meneruskan investasi di sini. Tetapi, Anda harap tahu bahwa hukumnya belum memungkinkan”.
Presiden juga menegur Moffett mengapa dia harus berkeliling ke banyak pihak padahal (hasilnya) belum tentu relevan dengan keputusan itu. Kalau memang Freeport mau berinvestasi, silakan berurusan dengan menteri dan nanti kami putuskan. Demikian kira-kira arahan Presiden kepada James Moffett.
Saya kira konsisten dengan apa yang saya katakan bulan November tahun lalu. Saya katakan kepada Pak Moffett, ”Anda datang ke sini, teman Anda banyak, dan teman Anda orang-orang berpengaruh, tetapi jangan pernah menggunakan pengaruh itu untuk menekan saya. Karena tak akan mempan. Saya akan bekerja independen, dengan apa yang saya punya, dan data-data yang saya miliki. Jadi, Anda gunakan siapa pun tak akan berpengaruh. Yang akan saya dengar adalah atasan saya.”

Budiman:
(James Moffett) berkeliling ke siapa saja?
Sudirman:Saya tidak etis menyebutkan satu per satu, tetapi orang-orang yang secara politik punya pengaruh. Dan, di masa lalu memang begitu.

Modusnya, sesuatu yang dibicarakan, menggunakan political pressure sehingga kadang-kadang menteri ataupun dirjen di ESDM itu memutuskan sesudah mengadministrasikan keputusan, bukan mengambil keputusan.
Budiman:Bentuk tekanan politik yang dialami seperti apa?
Sudirman:Saya kira semuanya tahu bahwa Freeport adalah usaha yang sangat besar dan 1,9 miliar dollar AS itu spending yang standar setiap tahun yang mesti dibagi, dikeluarkan. Itu artinya ada uang yang lumayan besar. Para pihak yang selama ini berkepentingan dengan keberadaan Freeport sudah pasti berusaha mendapatkannya, itu yang paling minimal.
Tetapi, di luar itu kita punya cerita reputasi Freeport itu sangat panjang. Bahkan, kami lihat kontrak-kontrak yang sekarang ada di tangan, yang sekarang menjadi beban pemerintah.

Itu menjadi sangat menarik. Karena misalnya bagaimana mungkin ada pasal yang menyebutkan Freeport bisa meminta perpanjangan kapan saja dan pemerintah tidak bisa menunda apabila tidak ada hal-hal yang tidak masuk akal.
Dalam wawancara Budiman Tanuredjo dengan Presiden Joko Widodo terkait satu tahun pemerintahan, Presiden menegaskan, ”Jika kita menguasai produksi (Freeport), tetapi bagaimana dengan pemasarannya dengan jutaan ton? Apakah kita punya kemampuan? Jaringan kita? Membuat jaringan marketing seperti itu tidak gampang. Royalti untuk pemerintah harus meningkat dan pada posisi wajar. Hitung-hitungannya belum diberikan kementerian. Tetapi, jangan kita diatur-atur. Kita yang harus mengatur.”
Budiman:Freeport beroperasi sejak 1967. Siapa yang banyak mendapatkan rezeki dari Freeport yang selama 48 tahun masih bercokol di Indonesia?
Sudirman:
Lihat normanya dulu. Normanya kan (dari) setiap usaha itu yang mendapat benefit pertama-tama adalah masyarakat sekitar. Sebab, di sana ada lapangan kerja, ada bisnis ikutan, ada pajak, ada industri, dan macam-macam.
Lalu, orang bicara berapa yang dikeruk pihak Amerika. Itu, kan, konsekuensi dari perjanjian apa pun. Makin kuat kita menulis perjanjian dengan pihak kontraktor dan developer, Indonesia makin mendapatkan banyak. Tetapi, kan, situasi sekarang itu merupakan hasil kontrak yang dibuat di masa lalu.
Tugas kita adalah bagaimana meluruskan atau memaksimalkan benefit ke depan. Karena itu, proses negosiasi diatur untuk mendapatkan benefit. Misalnya kita ingin sebagian wilayah dilepas dan kita mendapatkan itu.

Dari 200.000 hektar, sebanyak 120.000 hektar kita ambil alih kembali. Kemudian tadi Pak Presiden mengatakan konten lokal. Kita ingin setiap tahun konten lokalnya naik.
Budiman:
Sekarang posisinya bagaimana?
Sudirman:Sekarang sudah 70 persen dan kalau jasa lebih tinggi. Akan tetapi, kita ingin (itu) semakin ditingkatkan. Dalam keadaan normal, di mana produksinya semakin meningkat, di masa lalu kita bisa mendapatkan Rp 12 triliun setahun, dari pajak, royalti, dan lainnya. Sekarang (nilainya) mungkin separuh akibat produksi turun dan harga juga turun.
Ke depan, Menteri Keuangan memberikan suatu panduan: harus lebih tinggi dari selama ini diterima sebelumnya. Lalu, benefit yang sifatnya infrastruktur, seperti pengelolaan bandara, infrastruktur segala macam, itu juga.
Yang di luar normal adalah yang disebut pemburu rente. Soal pemburu rente itu, saya sudah berdialog dengan Pak Moffett. ”Saya bilang, Anda tidak bisa lagi terus-menerus berkeliling.” Moffett akhirnya bercerita pengalaman-pengalamannya di masa lalu tentang menteri anu minta apa. Ada yang meminta saham kosong meskipun tidak selalu diberi, tapi percobaan itu ada.
Dan, sekarang yang terjadi, Freeport dihubungi beberapa tokoh politik yang sangat berkuasa, sangat punya pengaruh, dan mengatakan ”Hanya kami yang bisa menyelesaikan,” tetapi mereka menjual nama presiden, seolah-olah presiden minta saham kosong. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu.
Budiman:Kok seberani itu? Dari partai politik yang berkuasa atau…
Sudirman:
Saya tidak bisa menyebut, tetapi orang itu dikenal. Dan, saya berani mengatakan karena terjadi dua kali diskusi dan (dia/mereka) dua kali konsisten mengatakan, ”Saya bisa membantu Anda, tetapi dengan syarat tadi, berilah saham.” Mereka bahkan meminta proyek pembangkit listrik di Timika, meminta saham kosong, dan dengan itulah mereka menjanjikan itu bisa di-settle.
Saya bersyukur karena proses ini tidak terjadi sehingga Indonesia tidak dipermalukan. Dan, akhirnya proses ini melalui jalur yang normal di mana sektor menjadi pengambil keputusan dan Presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui deal semacam itu.
Budiman:Si politisi itu datang sendiri ke James Moffett?
Sudirman:(Dia) memanggil pihak Freeport Indonesia. Tetapi, pesan itu sampai pada (Freeport) internasional. Dan, sesekali Pak Moffett jalan ke sini. Jadi, mereka berinteraksi juga.
Budiman:
Kok politisi itu punya akses sampai bisa tembus pada Freeport Indonesia?
Sudirman:Saya kira, secara psikologi, Freeport yang sedang membutuhkan kepastian, begitu dipanggil siapa pun yang merasa bisa berpengaruh, pasti akan langsung merespons. Dan, sejarahnya selalu begitu.

Sejarahnya adalah betapa banyak tangan-tangan yang terlibat dan keputusan itu tidak dibuat secara independen, tetapi melalui proses politik yang tidak transparan. Ini yang saya coba luruskan, bahwa proses keputusan, ya, begini. Tak ada dealing-dealing di baliknya. Itu yang membuat spekulasi besar. Kalau sampai keluar surat seperti itu, pasti di baliknya ada sesuatu.
Budiman:Ketika Mas Dirman melaporkan bahwa ada politisi yang cukup berpengaruh dan bertemu dengan Freeport Indonesia dan meminta saham untuk Presiden dan Wakil Presiden, apa reaksi yang muncul dari Presiden dan Wakil Presiden?
Sudirman:Keduanya sangat marah. Pak Jokowi mengatakan, ”Ora sudi”. Ora sudi, kan, ungkapan Jawa yang sangat dalam. ”Enak saja,” dalam bahasa kita.

Begitupun Wakil Presiden. ”Ini orang kurang ajar dan saya tahu orang itu siapa,” kata Wapres. Jadi, Wapres sudah menduga. Saya kira karena keduanya betul-betul menjaga kelurusan, tugas kami sebagai pelaksana menjadi lebih enteng.
Budiman:Lalu, bagaimana reaksi Freeport itu sendiri ketika ada permintaan dari politisi?
Sudirman:Sejak November 2014, saya sudah wanti-wanti Freeport, ”Silakan Anda berhubungan dengan siapa pun, tetapi setiap kali bertemu dan ada diskusi apa pun, saya dilapori supaya saya bisa menjaga proses ini dari intervensi.” Freeport menceritakan kepada saya, siapa minta apa. Saya tahu semua, termasuk hal-hal yang di masa lalu terjadi.
Budiman:Siapa minta apa? Masing-masing yang meminta itu sudah ada datanya semua?
Sudirman:
Sebagai suatu diskusi, iya.
Budiman:Kalau kita lihat landasan konstitusional Pasal 33, bumi dan air dikuasai negara, realitas sosiologis bahwa bisnis sampingan Freeport dikelola oleh perusahaan-perusahaan nasional. Soal sumber daya manusia di Freeport, sebenarnya banyak sekali tenaga kerja Indonesia dibandingkan ekspat. Mengapa Anda tidak berpikir untuk mengambil alih Freeport sehingga Indonesia mengontrol penuh? Apa untung ruginya?
Sudirman:Ini sebenarnya cara bijak kita menafsirkan ”dikuasai negara” itu seperti apa? Saya berpendapat, belum tentu lho kontrol saham itu diterjemahkan dengan ”penguasaan”. Karena ”dikuasai” itu menurut saya value creation. Seberapa besar nilai yang bisa diterima Indonesia.

Jadi, sepanjang pekerja orang Indonesia, bisnis yang mendukung bisnis Indonesia, skill yang berkembang dikuasai orang Indonesia, sebetulnya de facto kita menguasai itu.
Pertanyaannya, mengapa tidak dikontrol sepenuhnya? Menurut saya, itu soal waktu. Karena begini, umpamanya sekarang mengikuti jalan pikiran yang sangat simpel, tahun 2021 (Freeport) tutup saja. Artinya, kita perlu tiga tahun untuk membuat aset-aset itu dibersihkan oleh Freeport atau operator lama, dan perlu tiga tahun lagi untuk di-install kembali.

Nah, di bawah tanah itu ada 500 kilometer terowongan, tempat bekerja. Apabila dilepas dengan cara-cara yang tidak terencana, mungkin akan menimbulkan risiko bagi operator berikutnya. Enam tahun itu perekonomian Provinsi Papua dan Kabupaten Timika akan drop. Dan, 30.000 orang akan menganggur. PDB Timika akan habis. Jadi, berpikir emosional dengan di-take-over dengan cara yang tidak bersahabat itu sebenarnya tidak tepat.
Bagaimana caranya? Menurut saya, tahapannya sudah jelas, akan ada divestasi saham 20 persen. Kalau sahamnya pelan-pelan kita kuasai, syukur-syukur bisa dipercepat, lama-lama, kan, manajemennya bisa sama-sama ”dikuasai”.
Budiman:Divestasi melalui IPO?
Sudirman:Ada tiga kemungkinan. Pertama, kalau pemerintah mengambil alih, tentu ada evaluasi. Tetapi, kemudian bisa juga lewat penawaran saham perdana kepada publik (IPO).

Sejauh ini kita berpikir IPO itu cara yang baik karena mendinamiskan pasar modal. Tetapi, setelah saham itu kita kuasai dengan secara friendly, transisi akan lebih smooth.

Itulah masa yang kita bisa sebut ”mengontrol”. Dan, menurut saya, best practice seperti itu. Tapi, kalau ”deal” diputus, mereka diusir, itu tidak bijaksana.

Budiman:Apa keuntungan bagi Papua dengan eksistensi Freeport di sana?
Sudirman:Aliran uang lewat PDB, lewat ekonomi, itu jelas. Dengan segala kritik pada situasi Timika sekarang yang belum juga maju, Anda bisa bayangkan bagaimana Timika dan Papua apabila tanpa operasi perusahaan itu.

Saya kira lalu lintas orang, lalu lintas barang dan jasa, bagaimanapun berpengaruh pada situasi di Timika dan Papua. Dan, sekarang sedang ada pembangunan fasilitas Pekan Olahraga Nasional yang sepenuhnya di-support oleh PT Freeport.
Pembubaran Petral
Budiman:Salah satu kehebohan ketika Mas Dirman menjadi Menteri ESDM adalah Petral dibubarkan dan audit kabarnya sudah selesai.
Sudirman:
Dirut Pertamina menerima laporan final untuk periode tiga tahun, 2014, 2013, 2012. Dan, tentu saya akan mendapat copy dan itu memang kami yang menugasi. Betul, audit sudah ada dan kami akan lihat laporan itu.
Budiman:Kira-kira dari proses audit apa yang diketahui sebenarnya pada Petral sehingga ketika ingin dibubarkan selalu tak pernah bubar dan baru sekarang bisa bubar?
Sudirman:
Saya harus memberikan kredit kepada pemimpin kita, Presiden Jokowi. Karena beliau yang betul-betul sejak awal memberikan dorongan bahwa ini mesti diselesaikan. Dari dulu, kan, urusan saya di sana. Jadi, kalau bicara peta selama bulan ini, kan saya mendapat update.
Contohnya, ada suatu transaksi di mana Pertamina sebagai pembeli BBM terakhir dan ada penjualnya. Di antara penjual Pertamina ada tiga atau empat perusahaan.

Dan, tiga-empat perusahaan itu ditengarai milik satu perusahaan yang sama, yang selama ini dicurigai atau ditengarai sebagai bagian dari kelompok yang mendominasi transaksi itu. Grup ini dalam tiga tahun review pembukuan transaksi mendapatkan bisnis kira-kira 18 miliar dollar AS dalam waktu tiga tahun. Artinya, setahun 6 miliar dollar AS. Itu artinya mendapatkan mayoritas deal.
Kemudian juga contoh lain, dari e-mail, bisa dilacak bahwa satu dokumen tender yang akan dipublikasikan kepada peserta tender dikirimkan dulu ke perusahaan kelompok tersebut. Ini sudah terjadi dan komunikasi e-mail mereka bisa dengan cepat dilacak.

Dan, saya sebetulnya agak takjub kenapa mereka begitu terang-terangan mendemonstrasikan penyimpangan-penyimpangan itu. E-mail itu e-mail dari Petral, dari perusahaan X, yang sering disebut sebagai bagian dari mafia minyak.
Budiman:Jadi, audit dari Kordamentha itu melacak e-mail-e-mail sejak beberapa tahun yang lalu?
Sudirman:
Jadi, audit forensik itu pertama dilakukan adalah mengambil seluruh interaksi dan komunikasi, terutama elektronik, kemudian direkam, setelah itu dianalisis, dipilah-pilah, dan ketika ditemukan bukti dikonfrontir kepada si pelakunya. Sesuatu yang mereka tak bisa mengelak sebetulnya.
Budiman:Apakah pemain-pemain ini masih punya korelasi, hubungan dengan politisi-politisi yang tadi ikut bermain?
Sudirman:Saya rasa sulit dibuktikan dengan hard evidence, tetapi nanti kalau itu mengarah pada penegakan hukum, kan, pasti ditanya, kenapa dilakukan ini, kenapa begitu. Dan, saya kira kalau mendengar, jangan mendengar.

Pengalaman saya di Pertamina menunjukkan, network-nya terlalu kentara. Siapa yang mengontrol apa dan siapa yang memutuskan terlihat semua. Saya kira yang membuat itu menjadi heboh ketika diaudit itu reaksi mereka begitu keras. Mereka cemas. Dan, kami sudah bisa menduganya.

Budiman:Siapa yang cemas sebetulnya?
Sudirman:
Ya, orang-orang yang dulu mengelola ini semua. Di Pertamina, ada cerita bahwa saya diberhentikan. Ketika mau pasang iklan untuk mendaftar ulang vendor, ada larangan dari Pertamina, itu kan sesuatu yang nyata. Dan, orang tidak membantah karena saya mengalami itu semua.
Ketika saya ada di sini, kami lakukan audit, dan audit itu hanya bisa memberikan pembuktian bahwa cerita itu memang ada.
Budiman:Audit sudah selesai dan setelah itu audit itu mau diapakan?
Sudirman:
Audit ini disebut sebagai audit forensik atau investigasi dan hasilnya ada dua. Satu, perbaikan ke dalam. Bagaimana kekeliruan-kekeliruan kemarin tidak diulang. Kedua, kalau hasil audit memberikan indikasi penyimpangan pelanggaran hukum, ya, harus disampaikan kepada penegak hukum. Dan, itu nanti setelah kita lihat laporannya, baru kita tentukan akan ke mana.
Budiman:Siapa yang akan menentukan policy apa semata-mata untuk perbaikan internal atau dilanjutkan ke proses hukum? Siapa yang mengambil keputusan?
Sudirman:Saya kira pemerintah, pimpinan tertinggi pemerintah adalah Presiden. Saya akan laporkan kepada Presiden dan terserah beliau mau bagaimana nanti. Tetapi, rasanya sejak dulu Presiden mengatakan, kalau ada pelanggaran hukum, jangan ragu-ragu, teruskan saja ke penegak hukum.
Budiman:
Advis dari Mas Dirman sendiri sebaiknya apa? Dibuka kepada publik supaya bangsa ini tahu bagaimana sebenarnya?





Sudirman:Saya cenderung begitu karena minimal kita harus punya pembelajaran bahwa yang namanya kejahatan, perbuatan yang tidak proper itu harus diketahui publik agar jadi pembelajaran.

Saya punya keyakinan, yang begitu itu makin hari makin pendek, jadi begitu disampaikan kepada publik, inilah yang terjadi, maka orang akan belajar, dan perkara itu sampai ke proses hukum yang mengarah pada tindakan hukum, saya tidak punya judgement, itu harus diserahkan.
Budiman:Meskipun itu akan menyentuh orang-orang kuat?
Sudirman:
Sejarah, kan, selalu begitu. Setiap posisi, setiap otoritas itu harus punya tanggung jawab. Setiap tindakan itu harus dipertanggungjawabkan. Kalau kemudian kita terus-menerus menaruh persoalan di bawah karpet, publik tidak akan pernah belajar dan kita tak punya perbaikan.
Budiman:Jadi, sebaiknya dibuka kepada publik dan kalau ada pelanggaran diselesaikan secara hukum. Setelah itu, semua selesai. Bagaimana Kementerian ESDM mengelolanya agar semuanya beres?
Sudirman:Sebetulnya sambil jalan, kan, dilakukan perbaikan, misalnya kita dorong supaya unit supply chain Pertamina dihidupkan. Saya kira mereka sudah mengerjakan dengan baik. Kemudian efisiensi di bidang pasokan.

Bagaimana dealing langsung dengan produsen. Saya sibuk keliling ke berbagai negara untuk mencari kesempatan itu. Jadi, judul besarnya adalah efisiensi rantai pasokan dan itu sedang dikerjakan.
Nah, ketika audit ini selesai dan memberikan pembuktian bahwa, ”lihatlah masa lalu, praktiknya begini”, itu akan memperkuat usaha-usaha ke sana. Nah, ke depan lagi, saya mendapat respons positif dari para trader besar.

Setelah kami melakukan proses benah-benah ini, mereka merasa lebih nyaman untuk berniaga dengan Pertamina. Karena di masa lalu, ini juga hasil audit, auditor mengatakan dari interview dengan para trader, mereka cenderung mengatakan, kalau tidak melewati pihak tertentu, sulit masuk ke dalam lingkungan Pertamina.
Budiman:Siapa sosok yang memang sangat powerful itu?
Sudirman:Saya tidak sebut nama, tetapi setelah auditnya jelas, akan disampaikan juga (kepada publik).
Budiman:
Ada kritik Petral dibubarkan, hanya berganti wajah dengan Petral-Petral lain.
Sudirman:Saya kira tidak benar. Itu spekulasi dan itu embusan dari orang-orang yang ingin mengatakan itu kebijakan yang salah dan karena itu lahir Petral lain.
Yang lahir adalah vendor yang menawarkan opsi yang lebih baik. Jadi, misalnya dulu ada satu spekulasi: Petral dibubarkan, suplai akan macet. Itu tidak terjadi.
Kemudian Petral dibubarkan, harga akan naik, malah sebaliknya. Petral ditutup, tender dilakukan Pertamina, diskon yang semula hanya 35 sen dollar AS menjadi 1,25 sen dollar AS. Artinya memang terbukti itu adalah suatu psywar yang alhamdulillah hari ini suplai Pertamina baik-baik saja.

Budiman:
Bagi publik, apakah Petral bubar atau tidak bubar, efeknya harga BBM menjadi lebih murah. Bagaimana sebetulnya?
Sudirman:Iya betul. Kan, ada policy yang konsumsinya untuk publik, ada yang konsumsinya untuk elite. Apa boleh buat. Petral barangkali tidak dimengerti oleh masyarakat, tetapi saya kira itulah tempat bersembunyi selama ini. Jadi, mereka bersembunyi karena rakyat tidak tahu, lalu kemudian mencoba mengooptasi elite, jadilah seperti sekarang.
Menurut saya, tidak semua policy mesti dipahami dan yang penting kita punya keyakinan akhirnya benefit-nya dinikmati masyarakat. Kapan benefit dinikmati masyarakat, ketika trader mendapat diskon yang lebih baik, akhirnya suplai lebih efisien. Itu sebetulnya serta-merta harga lebih terjangkau.
Budiman:Kadang Mas Dirman dituding sebagai bagian dari mafia migas itu sendiri.
Sudirman:He-he-he, tahun 2008, demonya begitu. Sudirman mafia minyak.
Budiman:
Sebetulnya Anda mafia atau mafia?
Sudirman:He-he-he. Saya kira saya lawannya mafia minyak.
Budiman:Lalu, orang yang menuding Anda mafia minyak bagaimana?
Sudirman:
Paling enak, kan, memberikan cermin, dan saya sudah biasa dibegitukan. Ha-ha-ha.




Credit  KOMPAS.com

Menhan AS Pecat Penasehat Penting Militernya karena Sejumlah Penyimpangan


 
AFP Ashton B. Carter ketika masih menjadi Wakil Menteri Pertahanan (kiri) bertemu dengan Ron Lewis ketika masih berpangkar brigadir jenderal di Forward Operating Base Gamberi pada Mei 2013.

WASHINGTON, CB - Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, Kamis (12/11/2015) waktu setempat, memecat penasihat penting militernya karena sejumlah tuduhan penyimpangan yang tidak disebutkan dan memerintahkan agar penyelidikan dilakukan. Pihak Pentagon mengatakan hal tersebut dalam sebuah pernyataan.

Letnan Jenderal Ron Lewis meninggalkan jabatannya sebagai Asisten Senior Militer setelah bertemu Carter, kata seorang pejabat pertahanan AS yang tidak mau disebutkan namanya. Pemecatan itu terjadai hanya beberapa minggu setelah Carter melukiskan Lewis sebagai seseorang yang "dapat diandalkan".

"Menteri Pertahanan sangat terkejut ketika mengetahui berbagai tuduhan itu" pada Selasa malam, kata pejabat itu, tanpa menjelaskan tuduhan-tuduhan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Carter mengatakan ia telah menyampaikan persoalan tersebut kepada Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan, yang menegaskan bahwa sebuah penyelidikan telah dibuka.

"Hari ini, saya membuat keputusan untuk memecat Asisten Militer Senior saya, yaitu Letnan Jenderal Ron Lewis dari jabatannya setelah mengetahui berbagai dugaan penyimpangan," kata Carter.

"Saya punya keyakinan pada kemampuan Inspektur Jenderal untuk menentukan fakta-fakta. Departemen Angkatan Bersenjata kemudian akan mengambil tindakan yang sesuai."

Lewis, mantan pilot helikopter serang, telah bertugas di Irak dan Afghanistan.

Carter secara terbuka memujinya sebulan lalu di sebuah acara militer di Washington. Carter saat itu mengatakan, "Dari waktu ke waktu, setiap kali saya membutuhkan nasihat dan visi Ron, saya bisa mengandalkan dia". 
 
 
 
 
 
 Credit  KOMPAS.com
 
 
 

Amnesty Internasional Ungkap Praktik Penyiksaan oleh China


Amnesty Internasional Ungkap Praktik Penyiksaan oleh China Ilustrasi (Thinkstock)
 
 
Jakarta, CB -- Meski dikecam, nyatanya penggunaan teknik penganiayaan terhadap tahanan bui masih marak di China. Kekejaman itu terungkap dalam laporan teranyar lembaga HAM Amnesty International yang bertajuk "No End in Sight".

Menurut laporan tersebut, penyiksaan dilakukan agar tahanan yang dibui tanpa proses pengadilan mengakui kesalahan mereka.


Amnesty mewawancarai 37 pengacara dan menganalisis sampel 590 putusan sidang untuk menyusun laporan tersebut. Mereka turut menuturkan beragam metode penyiksaan prasidang yang diterapkan, termasuk pemukulan oleh polisi maupun tahanan lain atas perintah sipir.

Dilansir dari Independent pada Kamis (12/11), Amnesty mengklaim kebanyakan penjatuhan hukuman di China berpangkal pada "pengakuan", sehingga ada "dorongan tak tertahankan bagi badan penegak hukum untuk mendapatkannya dengan cara apapun."

Penyiksaan yang diterima tahanan bervariasi, dari diikat di kursi besi, dipaksa tidak tidur, makan, dan minum, hingga ditumpuk kakinya dengan bata.

Namun ketika pengacara mencoba melaporkan kekejian itu, mereka justru mendapat ancaman, bahkan turut ditahan dan dianiaya. Salah satunya dialami oleh mantan pengacara Tang Jitian kala menyelidiki salah satu penjara di barat laut China.

"Saya diikat di kursi besi, ditampar, wajah sebelah kiri saya ditendang, dan kepala saya dihantam dengan botol berisi air sampai saya pingsan," Tang mengisahkan.

Ahli hukum turut angkat bicara dalam laporan itu, tentang betapa mengakarnya metode tersebut pada penahanan prasidang, terutama yang melibatkan pembelot, etnis minoritas, serta terkait kegiatan keagamaan.

Meski China telah meratifikasi Konvensi PBB melawan Penyiksaan dan Hukuman Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan pada tahun 1988, Amnesty menganggap negara itu "gagal membawa hukum domestiknya sejalan dengan kewajiban pada perjanjian itu."

Selain Amnesty, laporan milik kelompok pemerhati HAM lainnya, Human Rights Watch bulan Mei lalu menemukan fakta serupa. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menanggapinya dengan mengatakan bahwa China melarang penyiksaan selama proses interogasi, siapapun yang melakukannya dapat diganjar hukuman.

Walau demikian, Patrick Poon, peneliti China di Amnesty melontarkan nada ragu. "Dalam sistem yang bahkan pengacara dapat disiksa polisi, harapan apa yang bisa dimiliki oleh terdakwa?" kata dia.

Poon menambahkan, jika pemerintah China memang serius meningkatkan hak asasi manusia, "mereka harus mulai dengan mengadili badan penegak hukum yang melakukan penganiayaan."

Laporan Amnesty dirilis bertepatan dengan pertemuan Komite PBB Melawan Penganiayaan di Jenewa pekan depan, yang bakal mengulas praktik penyiksaan di China.




 Credit CNN Indonesia

Jumat Berkabung, Libanon Kibarkan Bendera Setengah Tiang


Jumat Berkabung, Libanon Kibarkan Bendera Setengah Tiang  
 Ilustrasi peti mati korban serangan bom bunuh diri. (Reuters/ Khaled Abdullah)
 
 
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam menyatakan bahwa hari ini, Jumat (13/11), sebagai hari berkabung atas korban serangan bom bunuh diri Bourj al-Barajneh. Dia meminta agar semua lembaga publik di Libanon mengibarkan bendera setengah tiang, seperti dilaporkan oleh National News Agency Lebanon.

Berdasarkan informasi terakhir dari Kementerian Kesehatan Libanon, korban tewas serangan bom bunuh diri Bourj al-Barajneh, Beirut selatan, terus bertambah menjadi 43 orang, dan 239  lainnya mengalami luka-luka.

NNA melaporkan, dua pengebom bunuh diri meledakkan diri dengan jarak masing-masing 150 meter (490 kaki), dan selang waktu lima menit. Dalam  sebuah pernyataan yang beredar secara online oleh para pendukung ISIS di media sosial, ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun, pernyataan tersebut belum dapat dikonfirmasi keasliannya.

Selain puluhan korban tewas dan ratus luka, ledakan merusak sedikitnya empat bangunan di dekatnya. Menurut NNA, setelah ledakan, pihak berwenang menutup semua pintu masuk ke Bourj al-Barajneh.

Peristiwa ini pengeboman yang bukan pertama kalinya terjadi dalam sejarah berdarah Lebanon ini mendapat kecaman dari dunia internasional. Kedutaan Amerika Serikat di Beirut mengecam serangan tersebut lewat akun Twitter-nya, “serangan mengeringan di Bourj el-Barajneh”, demikian bunyi kecaman tersebut.

Kedutaan AS juga mengirimkan belasungkawanya kepada keluarga para syuhada dan berharap korban yang terluka dapat segera pulih.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghubungi Perdana Menteri Libanon Tammam Salam untuk mengecam aksi terorisme yang terjadi wilayah selatan kota Beirut tersebut. Abbas menegaskan solidaritas dari rakyat Palestina untuk pemerintah dan orang-orang Libanon dalam keadaan ini.

Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan bahwa ledakan Beirut ini sebagai serangan mengerikan yang tercela.

Menteri Pariwisata Libanon Michael Pheron mengatakan, “Kami berdiri dalam solidaritas dengan penduduk di wilayah yang terkena serangan (bom bunuh diri), kami akan membentengi keamanan dan mengaktifkan lembaga untuk kesepakatan politik eksternal dan internal yang diperlukan.”


 Credit   CNN Indonesia


Dua Pengebom Beirut Meledakkan Diri dengan Jarak 150 Meter

Dua Pengebom Beirut Meledakkan Diri dengan Jarak 150 Meter  
Ilustrasi serangan bom bunuh diri. (Reuters/Parwiz)
 
Jakarta, CB -- Dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Beirut selatan, Libanon.  Menurut perwakilan Palang Merah Lebanon Rodney Eid, setidaknya 37 orang tewas dan 181 lainnya luka-luka.

Menurut kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), ledakan tersebut mengguncang Bourj al-Barajneh, salah satu kamp pengungsi warga Palestina terbesar dan paling terkenal di Lebanon.


NNA melaporkan, dua pengebom bunuh diri meledakkan diri dengan jarak masing-masing 150 meter (490 kaki), dan selang waktu lima menit. Belum ada informasi dari mana mereka berasal, berhubungan dengan kelompok mana, atau apa motivasi mereka.

Setidaknya empat bangunan di dekat peristiwa bom bunuh diri tersebut hancur. Sebuah video yang  disebarkan oleh Reuters menampilkan adagan dramatis usai pengeboman. Tampak para petugas penyelamat membawa korban dari tumpukan puing-puing.

Warga didesak untuk menjauh dari tempat kejadian juga rumah sakit terdekat untuk memudahkan ambulans lewat.

Di Lebanon telah terjadi banyak kekerasan yang melibatkan banyak pihak dalam beberapa dekade terakhir. Termasuk dampak dari perang sipil berdarah di Suriah. Menurut PBB, perang Suriah telah membuat lebih dari satu juta warga negara Timur Tengah tersebut mengungsi ke negara lain.

Sebagian besar pertumpahan darah terkonsentrasi di perbatasan Suriah, meskipun tidak semuanya. Sebagai bukti, serangan bom di Beirut pada November 2013 yang menewaskan setidaknya 23 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya.




 Credit  CNN Indonesia



Kamis, 12 November 2015

Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan


Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan
Kornet 9M133 merupakan rudal anti tank yang dipandu laser (Anti Tank Guide Missile/ATGM) buatan Rusia. NATO menyebut rudal ini dengan nama AT-14 Spriggan. Kornet merupakan generasi ketiga dan dibuat untuk menggantikan ATGM Fagot 9K111 (NATO: AT-4 Spigot) dan ATGM Konkurs 9K113 (NATO: AT-5 Spandrel). lastday.club

Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan
ATGM Kornet dikembangkan oleh KBP Instrument Design Bureau di Tula, Rusia dan diproduksi oleh Volsk Mechanical Plant di Volsk. Rudal ini dibuat untuk menghancurkan tank, benteng pertahanan, dan sekelompok pasukan. Selain berbentuk portable, ATGM Kornet dapat dipasang pada kendaraan taktis, kendaraan lapis baja seperti BMP-3, kendaraan tempur infanteri. Kornet mulai digunakan pasukan Rusia pada 1998. topwar.ru

Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan
Angkatan Darat Rusia melengkapi kendaraan amfibi BMP-3 dengan rudal anti tank dipandu laser Kornet. Senjata ini membuat BMP-3 semakin menakutkan bagi lawan-lawan Rusia. Kelebihan lainnya, rudal Kornet mempunyai lintasan spiral sehingga sulit untuk dihancurkan sebelum menyentuh target. Rusia membuat versi ekspor yang dikenal dengan sebutan Kornet-E. weaponsystems.net

Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan
Pasukan tank harus berhati-hati bila berhadapan dengan musuh yang menggunakan ATGM Kornet, karena rudal ini membawa hulu ledak 7 kg HEAT (High Explosive Anti Tank) dengan efek ledakan tinggi dan efek panas yang dapat menembus baja setebal 1,2 meter sehingga mampu menghancurkan tank bahkan bunker. weaponsystems.net

Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan
Rudal Kornet yang beratnya 27 kg (29 kg dengan tabung peluncur) memliki panjang 1,2 m dan diameter 15,2 Cm. Bobotnya yang relatif ringan dan dimensinya tidak besar membuat rudal ini dapat dipindah-pindah. Rudal Kornet termasuk pada rudal anti tank pintar "tembak dan lupakan". Laser akan memandu rudal dengan jangkauan 100 m hingga 5.500 m atau 5,5 km. Bila ditembakan pada malam hari, rudal ini mampu menjangkau target sejauh 3.500 m. weaponsystems.net

Rudal Kornet, Penghancur Tank Yang Sulit Dihentikan
ATGM Kornet 9M133 dilengkapi dengan peluncur berkaki tiga 9P163-1 dan pengintai atau pembidik 1PN79-1. Ketiganya membentuk sebuah sistem yang dinamakan 9K135. Untuk mempersiapkan sistem ini menjadi siap tembak hanya diperlukan waktu kurang dari satu menit. Dari posisi siap tembak hingga menjadi tembakan hanya diperlukan waktu satu detik. Sistem yang ditempatkan di kendaraan taktis ataupun lapis baja dinamakan 9K133. wikipedia.org







Credit  tempo.co





Melihat Desain Pesawat Perintis, N 219 Buatan Indonesia



Melihat Desain Pesawat Perintis, N 219 Buatan Indonesia
Test Pilot PT Dirgantara Indonesia, Kapten Ester Gayatri Saleh (kanan) dan pilot Ervan, memeriksa pesawat N 219 yang dirancang bersama dengan LAPAN di Bandung, Jawa Barat, 12 November 2015. TEMPO/Prima Mulia

Melihat Desain Pesawat Perintis, N 219 Buatan Indonesia
Test Pilot PT Dirgantara Indonesia, Kapten Ester Gayatri Saleh, memeriksa pesawat N 219 yang dirancang bersama dengan LAPAN di Bandung, Jawa Barat, 12 November 2015. Pesawat tersebut didesain untuk beroperasi melayani penerbangan perintis di wilayah pelosok Nusantara. TEMPO/Prima Mulia

Melihat Desain Pesawat Perintis, N 219 Buatan Indonesia
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso (kiri) dan Chief Engineering PTDI Palmana Bhanadhi, melihat kokpit pesawat N 219 di Bandung, Jawa Barat, 12 November 2015. Pesawat perintis tersebut didesain untuk mampu mendarat di landasan jarak pendek non aspal. TEMPO/Prima Mulia

Melihat Desain Pesawat Perintis, N 219 Buatan Indonesia
Mesin turboprop pesawat N 219 buatan PT Dirgantara Indonesia bersama dengan LAPAN di Bandung, Jawa Barat, 12 November 2015. Pesawat ini akan memulai proses sertifikasi dan uji terbang perdana tahun depan. TEMPO/Prima Mulia

Melihat Desain Pesawat Perintis, N 219 Buatan Indonesia
Wartawan hanya diperkenankan mengambil gambar dari sudut depan pesawat N 219 yang dirancang PT Dirgantara Indonesia bersama dengan LAPAN di Bandung, Jawa Barat, 12 November 2015. TEMPO/Prima Mulia






Credit tempo.co


Indonesia Tidak Akui Klaim 'Nine Dash Line' di LCS

Pulau buatan China di Laut China Selatan. (Foto: Reuters)
Pulau buatan China di Laut China Selatan. (Foto: Reuters)
JAKARTA  (CB) – Nine Dash Line atau sembilan garis imajiner yang meliputi klaim China di Laut China Selatan (LCS), dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir.
Arrmanatha menambahkan bahwa mengenai klaim tersebut, sikap Indonesia telah jelas dan tidak mengakui klaim tersebut.
“Nine Dash Line adalah sebuah klaim. Bagi Indonesia, kita sudah menyampaikan beberapa kali pada Pemerintah Tiongkok (China) bahwa klaim ini tidak berdasarkan hukum internasional. Kita juga menyampaikan pada (United Nation Convention on Law of the Sea/UNCLOS), jadi posisi Indonesia sudah jelas,” kata Arrmanatha dalam Press briefing mingguan di Kantor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Di luar sikap mengenai Nine Dash Line, Arrmanatha juga menjelaskan bahwa Indonesia bukanlah negara claimant atau negara yang memiliki klaim di Laut China Selatan.
Meski begitu, dia kembali menegaskan kepentingan Indonesia di wilayah itu adalah memastikan adanya perdamaian dan keamanan melalui mekanisme Declaration of Conduct (DoC) dan Code of Conduct (CoC). Karena gejolak yang terjadi di wilayah tersebut akan memberikan dampak tidak hanya bagi Indonesia, China, Amerika Serikat (AS) atau negara-negara ASEAN namun juga pada dunia.
Tata, sapaan akrab Arrmanatha mengatakan, dirinya tidak mau berspekulasi mengenai pernyataan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan, akan membawa kasus LCS ke Pengadilan Arbitrase Internasional (ICC), jika masalah ini tidak dapat selesai dengan dialog.
Pengajuan sengketa ini, jika dilakukan, berpotensi mengganggu hubungan Indonesia dengan Tiongkok, seperti yang terjadi pada Filipina yang telah lebih dahulu mengajukan klaimnya.


Credit  Okezone

Indonesia Mungkin Ajukan Masalah Natuna ke Mahkamah Internasional

Seorang anak berlari di antara karang di Pulau Natuna Besar (Foto: Reuters)
Seorang anak berlari di antara karang di Pulau Natuna Besar (Foto: Reuters)
BEIJING (CB) — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Indonesia Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara kedua di kawasan itu yang menantang klaim China atas seluruh wilayah di Laut China Selatan, termasuk kepulauan Natuna milik Indonesia.
Pengajuan ini terjadi jika China dan Indonesia tidak bisa menyelesaikan perselisihan wilayah itu lewat dialog.
Luhut Panjaitan hari Rabu, 11 November mengatakan Indonesia bekerja keras menyelesaikan isu itu dan berupaya mendekati China untuk membahas keprihatinan tentang klaim wilayah China yang kontroversial di Laut China Selatan.
“Kami ingin melihat solusi masalah ini dalam masa dekat lewat dialog, atau kami akan membawanya ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC),” ujar Luhut.
Filipina telah mengadukan China ke mahkamah internasional, dan baru-baru ini mahkamah itu memutuskan akan mendengar beberapa klaim yang diajukan Filipina terhadap China.
China menolak keras arbitrase itu. China telah sejak lama mengatakan bahwa perselisihan di Laut China Selatan seharusnya diselesaikan secara bilateral dan tidak lewat intervensi internasional.
China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayahnya dan menggunakan apa yang disebut sebagai “sembilan garis putus-putus” untuk menjelaskan klaimnya itu.
Namun, masalahnya adalah garis putus-putus yang digunakan China itu menyentuh zona ekonomi ekslusif beberapa negara lain. Selain Indonesia dan Filipina, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Brunei Darusalam kini memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China.
“Kita tidak ingin melihat ada negara manapun yang memproyeksikan kekuatannya di wilayah itu. Kita menginginkan solusi damai dengan mendorong dialog,” lanjut Luhut.
“Sembilan garis putus-putus itu adalah masalah yang kita hadapi sekarang ini, dan tidak saja menjadi masalah Indonesia,” tambahnya.
Klaim sembilan garis putus-putus China itu mencakup kepulauan Natuna milik Indonesia.
Pernyataan Luhut Panjaitan itu disampaikan beberapa hari menjelang pertemuan para pemimpin dalam forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila, Filipina. China sudah mengatakan tidak ingin masalah Laut China Selatan menjadi agenda dalam pertemuan itu.
Presiden Xi Jinping mengatakan akan menghadiri forum APEC, meskipun perselisihan dengan Filipina masih terus berlangsung. Sebagai tuan rumah, Filipina tidak akan membawa isu ini dalam pertemuan tersebut. Namun, beberapa peserta tampaknya akan membahas perselisihan itu di sela-sela pertemuan, meskipun fokus utama adalah isu kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Amerika baru-baru ini melaksanakan “misi navigasi pelayaran” yang bebas dalam zona 12 mil dari pulau-pulau buatan di Laut China Selatan, yang dibangun China dengan cepat dan menimbulkan keprihatinan bahwa pulau-pulau itu terutama akan digunakan oleh militer. Tapi keprihatinan itu berulangkali dibantah China.



Credit  Okezone

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II
Pesawat pendukung serangan darat, A-10 Thunderbolt II lahir setelah angkatan udara Amerika Serikat dikritik tidak memberi dukungan penuh terhadap pasukan darat pada saat Perang Vietnam. Menjawab kritikan, angkatan udara AS memulai program A-X (Attack Experimental) dimulai pada tahun 1966 yang menghasilkan pesawat A-10. Pesawat serang A-10 mulai diproduksi pada 1975. military.wikia.com

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II
Spesifikasi A-10 lahir dari diskusi dengan para pilot pesawat tempur A-1 Skyraider yang terlibat pada Perang Vietnam. Pilot-pilot menyebutkan bahwa mereka yang butuhkan adalah pesawat tempur yang dapat bermanuver dalam waktu lama, berkecepatan subsonik atau rendah, dipersenjatai meriam otomatis dengan daya penghancur yang besar, dan mampu bertahan dari serangan musuh di darat. military-today.com

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II
Sebagai pesawat penghancur tank, A-10 Thunderbolt II dipersenjatai dengan meriam otomatis GAU-8/Avenger 30 mm, meriam pesawat yang paling dasyat yang pernah dibuat. Awalnya, meriam ini memuntahkan peluru dalam dua tingkatan, 2.100 putaran pertingkatan atau 4.200 putaran per menit. Kemudian diubah menjadi satu tingkatan saja, 3.900 putaran per menit. youtube.com

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II
Pesawat A-10 Thunderbolt II diproduksi oleh Fairchild Republic. Untuk melindungi dari serangan darat, beberapa bagian lambung pesawat dilapisi baja agar pesawat tetap dapat terbang meskipun mengalami kerusakan akibat mendapat tembakan dari darat. Kokpit pesawat dilapisi dengan titanium anti peluru hingga kaliber 23 mm sehingga dapat melindungi pilot dan sistem kontrol pesawat. tankolet.ru

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II
A-10 Thunderbolt II memiliki delapan cantelan rudal atau bom di sayap dan tiga cantelan di badan pesawat. Sebagai pesawat serang darat A-10 mampu membawa persenjataan seberat tujuh ton. Pesawat ini dipersenjatai dengan rudal udara ke darat Maverick AGM-65B/C, rudal udara ke udara AIM-9L/M Sidewinder, peluncur roket 70 mm LAU-68. Untuk mengalihkan rudal musuh, A-10 dilengkapi dengan decoy. theaviationist.com

Mengenal Pesawat Penghancur Tank, A-10 Thunderbolt II
Pesawat A-10 telah mengalami beberapa perang, seperti Perang Teluk, Balkan, Afghanistan, Irak, Libya, Suriah. Pada Oktober 2015, Amerika Serikat menempatkan 12 pesawat A-10 di Pangkalan Udara Incerlik, Turki untuk mendukung serangan terhadap ISIS di Suriah dan Irak. Amerika telah beberapa kali berusaha mempensiunkan pesawat yang telah beroperasi hampir 40 tahun ini, namun gagal karena tidak disetujui kongres. janes.com



Ctedit tempo.co

AU China dan Thailand Akan Latihan Bersama untuk Pertama Kali


AU China dan Thailand Akan Latihan Bersama untuk Pertama Kali 
 Ilustrasi AU China. (Reuters/Stringer)
 
 
Jakarta, CB -- Untuk pertama kalinya, pasukan angkatan udara China dan Thailand akan melakukan latihan bersama di Pangkalan Udara Angkatan Laut Kerajaan Thailand Korat pada 12-30 November mendatang.

"Tujuan dari latihan bersama ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran dan pemahaman bersama antara angkatan udara kedua negara, memperdalam praktik kerja sama Sino-Thai dan meningkatkan rasa saling percaya dan pertemanan," demikian kutipan pernyataan resmi Kementerian Pertahanan China, Rabu (11/11).


Seperti dilansir Reuters, pernyataan ini dianggap sebagai pertanda meningkatnya hubungan antara Beijing dan Thailand.

Sebelumnya, Thailand dikecam oleh negara-negara Barat akibat aksi kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan terpilih pada Mei tahun lalu. Hubungan diplomatik Thailand dengan negara-negara Barat pun mengendur.

Sejak saat itu, Thailand yang awalnya merupakan sekutu Amerika Serikat mulai mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga. Hubungan Thailand dengan China pun menguat, seiring meningkatnya pengaruh Beijing melalui pinjaman dan bantuan infrastruktur.

China sendiri sedang berseteru dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei Darussalam dalam konflik sengketa di Laut China Selatan.

Keadaan di Laut China Selatan kian panas setelah Amerika Serikat mengirimkan kapal angkatan lautnya ke lahan sengketa tersebut atas nama kebebasan pelayaran di perairan internasional.

Di tengah ketegangan tersebut, para pejabat pertahanan negara-negara Asia Tenggara bersama China dan AS bertemu dalam konferensi ASEAN di Malaysia pekan lalu. Namun, konferensi tersebut tak menghasilkan pernyataan bersama lantaran China menolak pembahasan masalah Laut China Selatan.

Credit CNN Indonesia

Rusia Kembangkan Rudal Nuklir untuk Menembus Pertahanan AS


Rusia Kembangkan Rudal Nuklir untuk Menembus Pertahanan AS  
Menurut Putin, Amerika Serikat dan negara NATO selama ini mencoba mengantisipasi serangan nuklir Rusia dengan membangun sistem pertahanan rudal. (Reuters/Aleksei Nikolsky)
 
 
Jakarta, CB -- Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mengembangkan rudal nuklir yang mampu menembus sistem pertahanan serangan udara Amerika Serikat. Menurut Putin, AS dan negara NATO selama ini mencoba mengantisipasi serangan nuklir Rusia dengan membangun sistem pertahanan rudal.

Dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Putin dalam pertemuan membahas pengembangan angkatan bersenjata Rusia Selasa pekan ini mengatakan bahwa kemajuan rudal nuklir akan menjadi target angkatan bersenjata mereka satu dekade ke depan demi merespon tantangan dari negara pesaing.


"Kami akan mengembangkan sistem pertahanan anti-rudal juga, tapi di tahap pertama, kami juga akan mengerakan sistem serangan yang mampu menembus semua tameng pertahanan anti-rudal," kata Putin.

Pernyataan Putin disampaikan di tengah upaya AS membangun pertahanan anti-rudal di negara-negara anggota NATO. Bulan lalu, sembilan negara NATO melakukan uji gabungan sistem anti rudal di kapal perang Aegis di perairan Skotlandia.

Beberapa hari kemudian, AS melakukan uji coba intersepsi serangan nuklir yang merogoh kocek hingga US$230 juta di Pulau Wake di Pasifik.

Rencana sistem pertahanan rudal NATO ini pertama kali digagas oleh Presiden AS Ronald Reagan dan dilanjutkan oleh George W. Bush tahun 2002. Barack Obama tahun 2008 juga melanjutkan program ini namun mengurangi biayanya.

Jika beroperasi penuh, kapal dengan sistem pertahanan Aegis akan berpatroli dari Spanyol. Di Romania dan Polandia, akan ditempatkan roket pengintersepsi, sedangkan di Turki, Jerman dan beberapa negara NATO lainnya akan ditempatkan radar.

Rencana ini tahun 2007 dikecam Rusia setelah Polandia dan Republik Ceko mengizinkan pangkalan rudal di wilayah mereka. Ceko belakangan mundur dari rencana pertahanan AS itu.

Sejauh ini, menurut Putin, protes dan keresahan Rusia diabaikan oleh AS dan sekutunya. Putin mengatakan, alasan AS yang ingin mempertahankan NATO dari serangan rudal nuklir Iran dan Korea Utara hanyalah omong kosong.

Menurut dia, tujuan utama pertahanan rudal AS di negara NATO adalah demi mengantisipasi kekuatan militer Rusia yang kian pesat.

"Tujuan sebenarnya dari AS adalah untuk menghadapi serangan dari negara pemilik senjata nuklir lainnya, kecuali AS dan sekutunya, terutama ancaman nuklir dari negara kita, Rusia. AS ingin berkuasa dengan semua konsekuensinya," kata Putin.

Dalam tiga tahun terakhir industri pertahanan Rusia telah sukses menguji persenjataan yang bisa menembus sistem pertahanan rudal berlapis, kata Putin.

Juni lalu, Putin mengumumkan Rusia akan menambah lagi 40 rudal balistik antarbenua generasi terbaru tahun ini.

"Kami telah mengatakan di banyak kesempatan bahwa Rusia akan melakukan semua langkah yang diperlukan demi memperkuat persenjataan nuklir strategis," tegas Putin.


Credit  CNN Indonesia