Jakarta, CB -- Pemerintah Malaysia dikabarkan mulai menarik sejumlah kapal mereka dari wilayah perairan yang menjadi sengketa. Kabarnya kedua negara juga akan menggelar perundingan pada Januari 2019 untuk membicarakan permasalahan itu.
Seperti dilansir Channel NewsAsia, Jumat (14/12), Menteri Perhubungan Singapura Khaw Boon Wan menyatakan saat ini dua kapal Malaysia sudah meninggalkan wilayah perairan yang disengketakan, tetapi satu kapal masih melego jangkar di lokasi itu. Dia berharap seluruh kapal Negeri Jiran segera pergi supaya ketegangan menurun menjelang akhir tahun.
"Kami berniat menyelesaikan sengketa ini secara damai dan santun. Malaysia beritikad baik untuk menurunkan ketegangan, meski belum sepenuhnya," kata Wan.
Wan menyatakan selama ini kapal Malaysia sudah 14 kali menerobos wilayah perairan mereka. Hal itu terjadi setelah pemerintah Negeri Jiran menyatakan meluaskan batas pelabuhan Johor Baru sehingga melampaui perairan Tuas yang dikuasai Singapura.
Sebagai balasannya, Singapura juga menyatakan meluaskan batas Pelabuhan Tuas. Wan menyatakan perundingan kedua negara bakal digelar pada pekan kedua Januari.
Malaysia sebelumnya juga menyatakan ingin mengambil alih kendali ruang udara (FIR) di langit sebelah selatan Johor. Selama ini FIR itu dikendalikan oleh Singapura.
Singapura kemudian mengubah prosedur terbang di ruang udara itu, terhadap seluruh pesawat yang terbang dan mendarat di Bandara Seletar, Malaysia. Hal itu membuat Malaysia berang.
Meski demikian, Singapura berencana mengajukan masalah sengketa wilayah itu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka mendasarkan gugatan itu dengan Pasal 298 Konvensi Hukum Laut PBB yang disahkan pada 1982. Mereka menyatakan telah memberitahu Malaysia terkait gugatan itu.
SINGAPURA
- Otoritas anti-korupsi Singapura, pada Selasa (11/12/2018), menyatakan
dua pekerja migran China dituntut ke pengadilan karena menerima suap
SGD1 (Rp10.600). Otoritas tersebut menegaskan tidak akan menoleransi
korupsi sekecil apa pun.
Kedua orang yang dibawa ke pengadilan adalah Chen Ziliang, 47, dan Zhao Yucun, 43. Keduanya operator truk forklift
di perusahaan Cogent Container Depot.Mereka menghadapi denda hingga
SGD100.000 (Rp1 miliar) atau penjara hingga lima tahun, atau
kedua-duanya.
Chen dituduh menerima suap SGD1 dari sopir truk.
"Karena tidak menunda kembalinya kontainer ke truknya," kata Biro
Investigasi Praktik Korupsi Singapura dalam sebuah pernyataan, seperti
dikutip Reuters.
Dia juga dituntut karena menerima suap
serupa dari supir truk lainnya selama hampir dua tahun, yakni antara Mei
2016 hingga Mei 2018.
Sedangkan Zhao dituntut karena menerima suap serupa pada September 2014 hingga Maret 2018.
"Karyawan diharapkan melaksanakan tugasnya dengan fair ketimbang menerima suap sebagai imbalan atas bantuan," kata lanjut pernyataan biro tersebut.
"Bahkan
jika jumlahnya sekecil SGD1, mereka bisa dibawa ke pengadilan. Jumlah
seberapa pun tidak akan ditoleransi," imbuh biro itu.
Biro yang
menyelidiki korupsi di sektor publik dan swasta itu tidak bisa
memastikan jumlah total uang suap yang dikumpulkan kedua terdakwa dalam
berapa kali.
Menurut Transparency International (koalisi
anti-korupsi global yang berbasis di Berlin), Singapura adalah negara
paling korup ketujuh di dunia.
CB, Jakarta - Tujuh bulan sejak Mahathir Mohamad memimpin Malaysia, pemerintahan baru Mahathir dan Singapura saling berselisih atas teritorial udara dan maritim.
Para
pengamat telah mencatat bahwa beberapa masalah seperti harga air dan
jembatan bengkok adalah isu bilateral Singapura yang akrab selama
jabatan Mahathir, sejak tugas pertamanya sebagai Perdana Menteri
Malaysia dari 1981 hingga 2003.
Lalu
apa saja isu lain yang menyentil hubungan dua negara tersebut, berikut
sejumlah perselisihan Singapura-Malaysia seperti dilansir dari Malay
Mail, 6 Desember 2018.
PROYEK REL KERETA CEPAT
Ketidakpastian telah
mengganggu proyek kereta cepat atau High Speed Rail Kuala
Lumpur-Singapura sejak pemerintah baru Malaysia mengambil alih
kekuasaan. Proyek ini ditandatangani antara Singapura dan pemerintah
Barisan Nasional Malaysia pimpinan Najib Razak pada Desember 2016.
Ilustrasi kereta api cepat Malaysia. globalconstructionreview.com
Beberapa
minggu setelah memenangkan pemilu, para pemimpin Pakatan Harapan (PH)
awalnya ingin membatalkan proyek untuk memangkas utang besar negara.
Tetapi mereka bergeser posisi, dan menyarankan untuk ditunda.
Baik
Singapura dan Malaysia akhirnya mencapai kesepakatan pada 5 September
untuk menunda proyek tersebut hingga 31 Mei 2020, dengan Malaysia
membayar biaya penundaan ke Singapura pada Januari tahun depan. HARGA AIR
Tak
lama setelah ia menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya, Mahathir
Mohamad menghidupkan kembali perselisihan lama. Mahathir mengatakan
harga air yang dijual ke Singapura harus dinaikkan setidaknya 10 kali.
Tetapi Singapura langsung buka suara bahwa Perjanjian Air 1962 dijamin
oleh kedua negara dalam Perjanjian Pemisahan 1965.
Pipa penyalur air di sepanjang sisi jembatan penghubung SIngapura dan Johor, Malaysia.[Straits Times]
Menanggapi
masalah ini, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa
kedua negara harus melanjutkan dengan ketat sesuai dengan ketentuannya.
Menyusul kunjungan kenegaraan resmi pertama Mahathir ke Singapura pada
November, kedua pemimpin menyatakan kesediaannya untuk membahas masalah
ini lebih lanjut.
JEMBATAN BENGKOK
Pada tahun 2000, Mahathir pertama kali menyinggung untuk mengganti
Causeway atau jalan layang, yang menghubungkan daratan
Singapura-Malaysia, dengan jembatan baru, dan mengatakan bahwa jembatan
baru akan meningkatkan arus lalu lintas dan memungkinkan kapal untuk
menyeberangi Selat Johor.
Singapura mengatakan bahwa proyek itu
tidak perlu karena Causeway dalam keadaan baik. Terlepas dari
perselisihan keduanya, Malaysia ingin melanjutkan dan membangun apa yang
dikenal sebagai jembatan bengkok di sisi jalan lintas. Namun Abdullah
Badawi, penerus Mahathir, membatalkan rencana tersebut pada 2006.
Jembatan Bengkok SIngapura-Malaysia.[New Straits Times]
Pada
Oktober tahun ini, Kepala Menteri Johor Osman Sapian menghidupkan
kembali isu proyek untuk jembatan bengkok, dan menegaskan dia telah
mengajukannya kepada Mahathir.
Sebagai tanggapan, Singapura
mengatakan bahwa pihaknya belum menerima proposal resmi dari Malaysia.
Namun demikian, Mahathir secara terbuka merestui proyek tersebut.
PERBATASAN MARITIM
Kota Johor Bahru, Malaysia. Soyacincau
Pada
Oktober, Malaysia secara sepihak memperluas batas pelabuhan Johor Baru,
mendorong Kementerian Transportasi Singapura untuk memprotes langkah
yang dikatakan melanggar kedaulatan Singapura dan hukum internasional.
Meskipun
ada protes di Singapura, kapal-kapal Malaysia berulang kali mengganggu
perairan teritorial Singapura dari Tuas dalam dua minggu terakhir.
WILAYAH UDARA JOHOR SELATAN
Malaysia
telah memprotes rencana Singapura untuk menggunakan bagian selatan
Johor Baru untuk operasi penerbangan di Bandara Seletar. Menteri
Transportasi Malaysia juga ingin mengambil alih kembali wilayah udara.
Malaysia
mengklaim bahwa Singapura telah memberlakukan, tanpa persetujuan
Malaysia, prosedur baru Instrumen Landing System (ILS) untuk Bandara
Seletar yang diberlakukan pada 3 Januari.
Bandara Seletar di Singapura.[Straits Times]
Malaysia
juga mengklaim bahwa ILS, yang mengharuskan pesawat terbang melintasi
Johor Selatan, akan menghambat pembangunan di kota Pasir Gudang di
Johor.
Sebagai
tanggapan, Singapura telah menunjukkan bahwa prosedur itu selaras
dengan standar yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional (ICAO) dan sejalan dengan keselamatan penerbangan yang ada
ke Bandara Seletar, yang telah digunakan Singapura beberapa puluh tahun sejak 1974 berdasarkan kesepakatan 1973 dengan Malaysia.
Jakarta, CB -- Sengketa wilayah perairan dan udara antara Malaysia dan Singapura
nampaknya semakin meruncing. Kini Singapura membalas dengan turut
memperluas batas pelabuhannya untuk menghentikan aksi penerobosan yang
dilakukan Negeri Jiran.
Seperti dilansir Strait Times, Kamis (6/12), Singapura juga menerapkan aturan penerbangan baru di dekat Bandara Seletar, Malaysia.
Atas
keputusan Singapura itu, kini gantian Malaysia yang mengajukan nota
protes. Mereka keberatan dengan pengubahan mendadak prosedur penerbangan
di ruang udara Johor, serta mengklaim perluasan batas Pelabuhan Johor
Baru masih berada dalam wilayah perairan Negeri Jiran.
Menurut laporan Asia One, Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony
Loke menyangkal perluasan batas pelabuhan Johor Baru mengusik
kedaulatan wilayah Singapura. Pernyataan dia didukung oleh Perdana
Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
Kendati begitu, menurut
versi Kementerian Perhubungan Singapura sikap Malaysia justru melanggar
karena melampaui Perairan Tuas, yang mereka kuasai.
"Aparat kami
kan terus berpatroli dan akan bereaksi terhadap kegiatan mencurigakan.
Selama ini mereka menahan diri atas tindakan agresif kapal-kapal
Malaysia," kata Menteri Perhubungan Singapura, Khaw Boon Wan.
Khaw
menyatakan Singapura sudah berkegiatan dan menguasai Perairan Tuas
sejak 1999. Namun, Malaysia mengklaim menguasai wilayah laut itu sejak
1979. Padahal, Singapura tidak mengakui perjanjian itu karena mereka
melakukan reklamasi untuk membangun Pelabuhan Tuas.
Persoalan
bermula ketika Kementerian Perhubungan Malaysia berencana mengambil alih
kendali ruang udara di Johor, yang selama ini pengelolaannya diwakili
oleh Singapura pada 25 Oktober lalu.
Beberapa jam kemudian,
Malaysia juga berencana memajukan batas pelabuhan Johor Baru hingga
mendekati perairang Tuas yang dikuasai Singapura. Pemerintah Singapura
menyatakan tidak akan tinggal diam jika Malaysia nekat bertindak jika
wilayah perairan mereka diusik.
Sejak itu, kata Singapura,
sejumlah kapal dari Polisi Air dan Kementerian Kelautan Malaysia hilir
mudik dan menerobos perairan Tuas. Singapura mencatat kapal Malaysia 14
kali memasuki wilayah itu, dan hingga kini masih terjadi.
Singapura sudah mengajukan nota protes dan meminta Malaysia menghormati
kedaulatan wilayah mereka. Sebab, mereka khawatir hal itu akan berdampak
buruk dan membahayakan aktivitas pelayaran di perairan itu.
Kapal perang milik Angkatan Laut Singapura. (Safir Makki)
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mendesak pemerintah Malaysia berhenti mengganggu dengan sengaja wilayah perairan negaranya untuk menghindari ketegangan antara kedua negara.
Pernyataan
itu diutarakan Vivian menyusul rencana Malaysia yang ingin memperluas
batas pelabuhan dan mengambil alih kendali ruang udaranya (FIR) di dekat
wilayah Singapura.
"Berbicara kepada Menlu Malaysia Saifuddin
Abdullah melalui telepon, Menlu Vivian menekankan bahwa rencana tersebut
melampaui wilayah perairan yang diklaim Malaysia selama ini sebagaimana
ditetapkan dalam peta Malaysia sendiri pada 1979-yang tak pernah diakui
Singapura," bunyi pernyataan Kemlu Singapura pada Rabu (5/12) kemarin.
"Adalah desakan yang sangat penting bagi Malaysia untuk menghentikan
ganguan ini demi menghindari meningkatnya ketegangan di lapangan."
Rencana
perluasan pelabuhan Malaysia di Johor telah diumumkan Kuala Lumpur
sejak 25 Oktober lalu melalui sebuah dokumen yang dirilis kantor
kejaksaan agung.
Pada Selasa (4/12), Singapura menyampaikan
protes keras terkait rencana tersebut, dan meminta Malaysia menahan diri
untuk tidak melakukan tindakan sepihak lebih lanjut.
Dikutip Channel News Asia,
Vivian mengatakan meski Singapura telah mengajukan nota protes
diplomatik, Malaysia tetap melakukan 'gangguan provokatif' dengan
mengerahkan kapalnya ke perairan Singapura di lepas pantai Tuas.
Selain
soal perbatasan maritim, Vivian juga mengatakan percakapannya dengan
Saifuddin fokus membahas sengketa ruang udara antara kedua negara.
Vivian
meminta penjelasan Saifuddin mengenai pernyataan Menteri Transportasi
Malaysia Anthony Loke yang menyebut bahwa Kuala Lumpur berencana
mengambil alih kendali ruang udara di Johor, yang sejak 1974 dikelola
Singapura.
Lebih lanjut, Vivian mengatakan kepada Saifuddin kalau Singapura
menghormati kedaulatan Malaysia, dan kedua negara bertanggung jawab
menjaga keamanan penerbangan sipil di ruang udara mereka.
"Setiap
proposal proyek harus memastikan bahwa keamanan dan efisiensi
penerbangan sipil tidak terganggu, dan tetap sesuai dengan standar
ICAO," ucap Vivian.
Vivian juga mengatakan kedua negara harus
mendiskusikan masalah ini secara konstruktif dan menekankan pentingnya
menjaga relasi bilateral yang baik dengan mematuhi hukum internasional.
CB, Jakarta - Singapura
mengatakan peluasan pelabuhan Johor Bahru Malaysia adalah pelanggaran
serius terhadap kedaulatan Singapura dan hukum internasional, setelah
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengklaim Malaysia belum
menyentuh perbatasan Singapura.
"Kita bisa mengukur untuk melihat
apakah itu benar atau tidak tetapi kami belum menyentuh perbatasan
mereka," kata Mahathir di sela-sela acara di Selangor, dilaporkan dari
Channel News Asia, 6 Desember 2018.
"Kami masih berada di perairan kami sendiri."
Peta Pelabuhan Johor Bahru Malaysia.[Google Maps]
Kementerian
Transportasi Singapura mengatakan Singapura menegaskan kembali bahwa
perairan teritorial Singapura membentang ke barat batas pelabuhan saat
ini di sekitar Tuas.
"Dengan
demikian, perluasan pelabuhan Johor Bahru yang direncanakan melanggar
batas wilayah perairan Singapura di wilayah tersebut dan merupakan
pelanggaran serius terhadap kedaulatan Singapura dan hukum
internasional," kata Kementerian Transportasi Singapura.
Kota Johor Bahru, Malaysia. Soyacincau
Pengumuman
mengenai batas pelabuhan itu dilakukan pemerintah Malaysia lewat
Malaysia Federal Government Gazette pada 25 Oktober 2018, yang
dipublikasikan oleh kantor Jaksa Agung.
Singapura telah mengajukan
protes terhadap pemerintah Malaysia atas tindakannya memperpanjang
batas pelabuhan Johor Bahru dengan cara merambah ke perairan teritorial
Singapura dari Tuas.
Kementerian juga mengatakan bahwa kapal-kapal
Malaysia telah berulang kali menyusup ke perairan teritorial Singapura
dari Tuas selama dua minggu terakhir.
Singapura telah meminta
Malaysia menahan diri mengambil tindakan sepihak lebih lanjut,
memperingatkan bahwa tindakannya adalah pelanggaran serius terhadap
kedaulatan Singapura dan hukum internasional.
Pelabuhan Johor Malaysia.[www.johorport.com.my]
Singapura
siap bekerja sama dengan Malaysia untuk menyelesaikan masalah-masalah
ini secara damai, sesuai dengan hukum internasional, kata kementerian
transportasi.
Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan klaim Singapura itu tidak akurat.
"Batas
pelabuhan yang diubah untuk Pelabuhan Johor Bahru tidak akan merambah
ke bagian manapun di Singapura," kata Loke. "Malaysia selalu memiliki
dan terus memiliki kedaulatan atas perairan di dalam batas pelabuhan
untuk Pelabuhan Johor Bahru."
Menteri Transportasi Malaysia itu mengingatkan bahkan ketika pekerjaan reklamasi dilakukan oleh Singapura, perbatasan laut teritorial Singapura tetap tidak berubah sesuai dengan hukum internasional.
TEMPO.CO, Singapura - Isu perbatasan laut antara Malaysia dan Singapura melebar menjadi isu pengelolaan batas udara selatan dari Johor Bahru, Malaysia, yang saat ini dikelola Singapura.
Setelah
pemerintah Singapura memprotes pelebaran batas pelabuhan Johor Bahru,
yang dianggap melintasi batas laut Tuas di Barat Singapura, pemerintah
Malaysia menyoal soal pengelolaan batas udara.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke mengatakan di parlemen
bahwa pemerintah ingin mengelola kembali wilayah udara di selatan Johor,
yang selama ini diserahkan kepada Singapura.
Ini
membuat Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan, membela status
quo soal pengelolaan wilayah udara di perbatasan Johor Bahru itu.
Apa Isunya?
Saat
ini, pengelolaan batas wilayah udara di selatan Johor Bahru diserahkan
kepada pemerintah Singapura. Ini artinya, otoritas Singapura mengatur
lalu lintas udara di wilayah udara itu.
Kesepakatan ini dibuat pada 1973 oleh Malaysia, Singapura dan disetujui oleh International Civil Aviation Organization.
Kemarin,
pemerintah Malaysia menyatakan ingin mengelola kembali wilayah udara
ini dengan menyebut kepentingan nasional dan isu kedaulatan wilayah.
Apa Keluhan Malaysia?
Malaysia mengajukan keluhan soal Bandara Seletar terkait prosedur Instrument Landing System di bandara itu.
ILS
memberikan panduan kepada para pilot mengenai posisi horisontal dan
vertikal pesawat pada saat hendak turun di Bandara Seletar.
Pengaturan
ILS oleh otoritas Singapura, menurut Loke, mempengaruhi pengembangan
dan kegiatan operasi perkapalan di wilayah Pasir Gudang, Malaysia, yang
berdekatan dengan kawasan Johor Bahru.
Tanggapan Singapura
Otoritas
Singapura mengatakan ILS memberikan panduan di atas kertas mengenai
jalur penerbangan yang aman dan transparan bagi kedua negara.
Singapura
mengklaim pengaturan ILS ini tidak berdampak pada pengguna ruang udara
lainnya termasuk bisnis dan penduduk di Johor Bahru.
Singapura juga menyatakan penetapan ILS dilakukan setelah melewati diskusi dengan mitra dari Malaysia.
CB, Kuala Lumpur – Menteri Transportasi Malaysia,
Anthony Loke Siew Fook, menyebut klaim Singapura soal perubahan garis
batas pelabuhan Johor Bahru memasuki wilayah negeri jiran itu sebagai
tidak akurat.
“Perubahan
garis batas pelabuhan Johor Bahru masih di wilayah laut Malaysia dan
merupakan hak Malaysia untuk membuat garis batas pelabuhan yang termasuk
dalam wilayah laut kami,” kata Loke dalam pernyataan menanggapi klaim
pemerintah Singapura pada Rabu, 5 Desember 2018.
Pernyataan Loke
ini menanggapi pernyataan dari pemerintah Singapura, yang mengajukan
protes keras terhadap pemerintah Malaysia mengenai kebijakan untuk
memperluas garis batas pelabuhan Johor Bahru.
Kementerian
Transportasi Singapura mengatakan perluasan garis itu memasuki wilayah
air dari Tuas, yang merupakan bagian barat dari Singapura.
Kota Johor Bahru, Malaysia. Soyacincau
Pengumuman mengenai batas pelabuhan itu dilakukan pemerintah Malaysia lewat Malaysia’s Federal Government Gazette pada 25 Oktober 2018, yang dipublikasikan oleh kantor Jaksa Agung.
“Pemerintah
Singapura telah memprotes gerakan tanpa otorisasi ini terkait
pernyataan kedaulatan oleh kapal-kapal ini, yang dinilai tidak konsisten
dengan hukum internasional,” kata kementerian Transportasi Singapura
seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 4 Desember 2018.
Menteri
Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan, mengaku telah membicarakan isu
ini dengan mitra Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke.
Menurut Wan, Loke mengatakan isu ini merupakan kewenangan dari kementerian Luar Negeri Malaysia,
yang akan mengontak secara langsung. Namun, Singapura masih menunggu
respon dari Malaysia soal garis batas laut ini. “Kami berharap akal
sehat akan menang karena jika ini berlanjut seperti ini tidak kondusif,”
kata Wan.
Jakarta, CB -- Pemerintah Malaysia dan Singapura
terlibat perseteruan soal wilayah laut dan udara. Penyebabnya adalah
Malaysia hendak meluaskan pelabuhan hingga mendekati wilayah laut
Singapura, serta mengambil alih kendali ruang udara.
Seperti dilansir The Strait Times,
Rabu (5/12), persoalan bermula ketika Kementerian Perhubungan Malaysia
berencana mengambil alih kendali ruang udara di Johor, yang selama ini
pengelolaannya diwakili oleh Singapura.
Beberapa jam kemudian,
Malaysia juga berencana memajukan batas pelabuhan Johor Baru hingga
mendekati perairang Tuas yang dikuasai Singapura. Pemerintah Singapura
menyatakan tidak akan tinggal diam jika Malaysia nekat bertindak jika
wilayah perairan mereka diusik.
"Langkah Malaysia melanggar kedaulatan dan hukum internasional," kata Menteri Perhubungan Singapura, Khaw Boon Wan.
Wan
menyatakan Angkatan Laut dan Polisi Air Singapura terus menjaga
kedaulatan wilayah dan tetap mengawasi seluruh wilayah perairan dalam 24
jam dan 7 hari sepekan.
Pemerintah Malaysia menyatakan tidak
ingin berseteru dengan Singapura terkait masalah ini. Namun, mereka
menyatakan akan terus memperjuangkannya.
"Kami berpendirian tidak
ingin mengambil langkah konfrontasi. Namun, karena hal ini menyangkut
kedaulatan, maka pemerintah Malaysia akan memperjuangkannya sekuat
tenaga," kata Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke.
Menurut pemerintah Singapura, Malaysia mengumumkan memajukan batas
pelabuhan Johor Baru pada 25 Oktober lalu. Sejak itu, kata Singapura,
sejumlah kapal dari Polisi Air dan Kementerian Kelautan Malaysia hilir
mudik dan menerobos perairan Tuas.
Singapura sudah mengajukan
nota protes dan meminta Malaysia menghormati kedaulatan wilayah mereka.
Sebab, mereka khawatir hal itu akan berdampak buruk dan membahayakan
aktivitas pelayaran di perairan itu.
Rencana Malaysia dinilai merambah ke perairan teritorial Singapura.
CB,
SINGAPURA--- Singapura menyampaikan protes keras atas rencana Malaysia
memperluas batas-batas pelabuhan di Selat Singapura. Menurut Singapura,
rencana Malaysia itu merambah perairan teritorial mereka.
Kementerian Transportasi Singapura mengaku telah meminta Malaysia
untuk menghentikan langkahnya dalam mengatur batas pelabuhan. Langkah
Malaysia itu dinilai mengganggu kedaulatan Singapura atas perairan
tersebut. Malaysia juga diminta menahan diri dari tindakan sepihak lebih
lanjut.
"Kami mencatat dengan keprihatinan besar bahwa
Malaysia baru-baru ini mengaku akan memperpanjang batas pelabuhan Johor
Bahru dengan cara yang merambah ke perairan teritorial Singapura dari
Tuas. Sebagai tanggapan, Singapura telah mengajukan protes keras kepada
pemerintah Malaysia," katanya dalam sebuah pernyataan pada Selasa
(4/12).
Kementerian menambahkan bahwa kapal-kapal Malaysia
telah berulang kali menyusup ke perairan teritorial Singapura selama dua
pekan terakhir dari Tuas. Padahal, hal tersebut tidak sah atau tak
sesuai dengan hukum internasional.
"Singapura telah
memprotes gerakan tidak sah ini dan tindakan klaim kedaulatan oleh,
kapal-kapal ini, yang tidak konsisten dengan hukum internasional,"
katanya.
Kementerian Transportasi Singapura menambahkan
Singapura tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap
kegiatan tersebut. Singapura jug siap untuk menyelesaikan masalah ini
secara damai, sejalan dengan hukum internasional.
Pada
Rabu (5/12), menteri transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook,
menyebut klaim Singapura tidak akurat. Ia mengatakan, rencana perubahan
batas pelabuhan tidak merambah bagian manapun dari Singapura.
"Batas
pelabuhan Johor Bahru yang berubah adalah di laut teritorial Malaysia
dan itu juga dalam hak Malaysia untuk menarik batas pelabuhan di laut
teritorial kami," katanya dalam sebuah pernyataan.
Ini
merupakan perselisihan teritorial terbaru antarkedua negara tetangga
itu. Sebelumnya kedua negara berselisih atas Pulau Batu Puteh atau
Pedra Branca. Perselisihan ini telah diselesaikan oleh Mahkamah
Internasional pada 2008.
Dalam perselisihan lain, Malaysia
mengatakan Singapura berniat untuk mengambil kembali kendali wilayah
udara yang dikelola oleh Singapura sejak 1974. Singapura dulunya bagian
dari Malaysia tetapi mereka berpisah pada 1965. Perselisihan ini
menimbulkan dampak pada hubungan diplomatik dan ekonomi selama
bertahun-tahun.
CB, Jakarta - Partai berkuasa Singapura
menunjuk Menteri Keuangan Heng Swee Keat mengisi penting partai dan
disinyalir sebagai kandidat perdana menteri untuk menggantikan posisi PM
Lee Hsien Loong ketika mundur.
Penunjukan Heng sebagai asisten
sekretaris jenderal pertama dari Partai Aksi Rakyat (PAP) diduga untuk
antisipasi suksesi kursi kepemimpinan Singapura.
Dalam
sebuah unggahan di halaman Facebook partai, Perdana Menteri Lee
mengatakan anggota badan pengambil keputusan utama, Komite Eksekutif
Pusat, telah memilih Heng untuk menjadi pemimpin partai, seperti
dilaporkan dari Reuters, 25 November 2018.
"Saya mendukung keputusan tim yang lebih muda, dan saya senang dengan
hasil ini," kata Lee, seraya menambahkan bahwa dia akan segera mengubah
kabinet.
Perdana
Menteri Singapura Lee Hsien Long tiba di Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai, Bali, Rabu, 10 Oktober 2018. Perdana Menteri Singapura Lee
Hsien Long dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di Nusa
Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Fikri Yusuf
Jabatan Heng
tepat di bawah posisi sekretaris jenderal, yang sekarang dipegang oleh
Lee. Dia telah berjanji untuk mengundurkan diri segera, menyusul
pemilihan umum Singapura yang akan diselenggarakan tahun depan.
"Berdasarkan
praktik PAP yang lalu, pemimpin generasi berikutnya yang ditunjuk untuk
menggantikan pemimpin puncak saat ini biasanya dijadikan asisten
sekretaris jenderal pertama dari partai yang berkuasa," kata Eugene Tan,
seorang profesor hukum di Singapore Management University (SMU).
"Ini
adalah kasus untuk kedua Goh Chok Tong dan Lee Hsien Loong ketika
mereka mengikuti pendahulu mereka," kata Tan, seorang ahli politik
Singapura, mengacu pada perdana menteri kedua Singapura.
Heng Swee Keat.[REUTERS]
Transisi
kepemimpinan yang potensial muncul seiring meningkatnya proteksionisme
global yang mengancam ekonomi terbuka Singapura, sementara di negara
sendiri pemerintah mencoba mengatasi ketidaknyamanan yang semakin
meningkat terkait disparitas kekayaan dan mobilitas sosial.
Heng,
57 tahun, adalah salah satu dari tiga menteri yang digadang untuk
menggantikan Lee, yang kini berusia 66 tahun. Dia adalah yang paling
berpengalaman dari para kandidat lain, tetapi banyak yang
mengkhawatirkan kesehatannya setelah dia menderita stroke dan pingsan
selama rapat kabinet pada 2016, yang berujung pada prasyarat kesehatan
perdana menteri.
Sementara calon lain adalah Menteri Perdagangan Singapura Chan Chun Sing, 49 tahun, diangkat sebagai asisten sekretaris jenderal kedua, yang menjabat sebagai wakil Heng.
SINGAPURA
- Ada suasana baru yang terlihat pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ke-33 ASEAN di Suntec Convention Centre kemarin. Pengamanan yang
dikerahkan pemerintah Singapura bukan hanya polisi semata, melainkan
juga robot.
Keberadaan robot swatantra yang dikerahkan Kesatuan
Polisi Singapura (SPF) cukup menyita perhatian. Mereka tidak berhenti
lalu lalang untuk melakukan patroli selama konferensi yang melibatkan
pemimpin negara-negara di kawasan ASEAN berlangsung.
Robot
bergerak sendiri berdasarkan rute yang sudah dipetakan dan dapat
mendeteksi serta menghindari penghalang. Pemanfaatan robot di sisi lain
juga bagian dari upaya Negeri Singa tersebut membangun reputasi baru
sebagai inovator robot, untuk membantu berbagai bidang pembangunan.
Singapura
ingin mewujudkan diri sebagai negara pintar. Menurut keterangan SPF,
robot yang mereka operasikan dilengkapi dengan kamera 360 derajat
sehingga dapat mengawasi area sekitar secara penuh. Robot itu juga
memiliki interkom dan dapat berfungsi sebagai pos komando.
Di
atas kertas, setiap tindakan mencurigakan dapat dideteksi dan dikirim ke
server untuk diverifikasi. Kehadiran robot bukan meng ambil alih tugas
kepolisian, melainkan menyempurnakan dan meringankan tugas polisi.
Dengan tambahan tenaga pengawas, mereka dapat fokus pada tugas lebih
tinggi.
Sejauh ini, robot yang dirancang oleh polisi dan mitra
industri itu tidak memiliki nama dan masih dalam tahap uji coba.
Hasilnya diharapkan memuaskan. “Ini merupakan kemajuan positif dari
upaya kami dalam menggalang aset robotik yang dapat digunakan di
berbagai aspek kepolisian, seperti operasi keamanan selama acara besar
dan perlindungan keamanan,” ungkap SPF, dikutip channelnewsasia.com..
Robot itu akan dioperasikan di Suntec Convention Centre sampai hari ini. Seperti dilansir techxplore.com,
kehadiran robot itu telah menarik perhatian para pejalan kaki, lokal
ataupun turis. Orang dewasa melakukan swafoto, sedangkan anak-anak
mengejarnya. Sebagian orang mengira robot itu mainan, bukan kaki-tangan
penegak hukum.
“Robot ini lucu,” kata turis asal China, Ruan
Min. Selama beberapa tahun terakhir, Singapura sukses membangun reputasi
baru sebagai inovator robot. Saat ini era mesin pintar dan robotik
mulai ber kembang, sama seperti era internet pada 1990-an.
Negara
kota itu memiliki sistem pendidikan kelas dunia yang mendukung
pengembangan teknologi maju dan mumpuni. Meski luasnya hanya 721,5
kilometer persegi, Singapura memiliki banyak fasilitas penelitian robot
menyusul dedikasi menjadi negara pintar.
Perguruan tinggi top
lokal seperti Universitas Teknologi Nanyang, Universitas Nasional
Singapura, dan Politeknik Singa pura memegang peranan penting dalam
memajukan inovasi itu.
Direktur
Pusat Penelitian Robot di Universitas Teknologi Nanyang, Profesor Cheng
IMing, mengatakan robot merupakan interdisipliner dan dapat digunakan
untuk membantu operasi di bidang kesehatan, ekonomi, dan keamanan.
Saat
ini, proyek penelitian terfokus pada robot human-centric dan robot
infrastruktur. Penggunaan robot untuk mendukung tugas kepolisian juga
diterapkan di Dubai, Uni Emirates Arab (UEA). Pada tahun lalu, polisi
Dubai mengoperasikan prototipe satuan robot yang dapat mendeteksi pelaku
ke jahatan di Burj Khalifa. Robot itu dilengkapi topi polisi, roda
bergerak, dan layar komputer di bagian dada.
RI Ajak China Kolaborasi
Dalam
KTT ASEAN tersebut, Indonesia kembali menyampaikan konsep kerja sama di
kawasan Indo-Pasifik. Ajakan juga disampaikan ke beberapa negara di
luar kawasan ASEAN lainnya. Indonesia menganggap kerja sama ini
diperlukan untuk menghadapi ketidak pastian global.
SINGAPURA
- Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menyerukan integrasi
lebih kuat antara negara-negara anggota Asosiasi Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (ASEAN) saat multilateralisme terancam.
Pernyataan Lee
itu muncul dalam konferensi bisnis di sela pertemuan pekan ini antara 10
negara anggota ASEAN dan mitra eksternal, termasuk Amerika Serikat (AS)
dan China yang terlibat perang dagang.
“ASEAN memiliki potensi
besar, tapi sepenuhnya menyadari ini tergantung pada apakah kita memilih
menjadi lebih terintegrasi dan bekerja menuju tujuan ini di dunia
tempat multilateralisme mendapat tekanan politik,” kata Lee dalam
konferensi ASEAN Business and Investment Summit di Singapura, kemarin,
dikutip kantor berita Reuters.
Lee sebelumnya memperingatkan
perang dagang AS-China dapat memiliki dampak besar dan negatif pada
Singapura. Bank Sentral Singapura juga memperingatkan konflik dagang itu
dapat menahan pertumbuhan.
Konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN
dan mitra eksternal pekan ini tidak diikuti oleh Presiden AS Donald
Trump yang menganggap berbagai kesepakatan dagang multilateral itu tidak
adil. Trump juga mengecam China terkait pencurian hak kekayaan
intelektual, membangun penghalang bagi bisnis AS dan menciptakan defisit
perdagangan.
Wakil Presiden AS Mike Pence akan menggantikan
posisi Trump dalam KTT itu. Pemimpin dunia lain yang hadir adalah PM
China Li Keqiang, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM India Narendra Modi
dan PM Jepang Shinzo Abe.
Li diperkirakan mendorong pakta
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang sekarang sedang
dinegosiasikan. RCEP dapat menjadi kesepakatan perdagangan bebas yang
akan melebihi sepertiga dari total produk domestik bruto (PDB) global.
RCEP
melibatkan 16 negara, termasuk China, India, Jepang dan Korea Selatan
(Korsel), tanpa AS. Belum jelas apakah Li dan Pence akan menggelar
pertemuan di sela KTT ASEAN yang akan menjadi pendahulu KTT yang
dijadwalkan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan
ini di Buenos Aires.
Pertemuan Trump dan Xi itu jika terwujud
akan menjadi perundingan tingkat tinggi untuk membahas berbagai
perbedaan kedua negara. Saat ini hubungan kedua pihak mencapai level
terendah akibat perang tarif yang berlangsung dalam beberapa bulan
terakhir.
PM China Li Keqiang menjelaskan Beijing akan terus
membuka ekonominya untuk menghadapi menguatnya proteksionisme.
Pernyataan Li muncul dalam artikel yang muncul di surat kabar Singapura,
Straits Times kemarin.
“China telah membuka pintu untuk dunia. Kami tidak akan pernah menutupnya tapi membuka lebih lebar,” tulis Li dalam artikel itu.
Dia
menyebut ekonomi dunia terbuka dalam menghadapi meningkatnya
proteksionisme dan unilateralisme. Li tidak secara langsung menyebut
perang dagang China dengan AS dalam artikel tersebut.
Sementara,
para menteri ekonomi ASEAN menandatangani kesepakatan untuk
memfasilitasi transaksi e-commerce lintas negara di kawasan. Kesepakatan
itu dibuat setelah sembilan putaran negosiasi yang dimulai sejak akhir
Juni. Ini menjadi kesepakatan e-commerce pertama di ASEAN.
“Selain
bertujuan memfasilitasi transaksi e-commerce lintas negara, pakta ini
akan mendorong lingkungan kepercayaan dan keyakinan dalam penggunaan
e-commerce,” papar Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun
Sing saat upacara penandatanganan di sela Rapat Dewan Komunitas Ekonomi
ASEAN ke-17.
Kesepakatan
ini juga bertujuan memperkuat kerja sama antara negara ASEAN untuk
mendorong penggunaan e-commerce sebagai cara meningkatkan pertumbuhan
ekonomi regional. Chan menjelaskan, kesepakatan ini akan meningkatkan
perdagangan tanpa dokumen kertas antara bisnis dan pemerintah yang dapat
menciptakan transaksi lebih cepat dan efisien di ASEAN.
Bisnis
dapat mengakses dan memindahkan data melintasi perbatasan negara dengan
lebih mudah dan aman. Untuk itu, ASEAN mengambil langkah mempromosikan
proteksi data pribadi dan konsumen yang lebih baik melalui penggunaan
mekanisme resolusi konflik online untuk memfasilitasi resolusi berbagai
klaim e-commerce.
Populasi muda, penetrasi digital dan
pertumbuhan ekonomi turut menjadi faktor pendorong ekonomi internet
ASEAN yang diperkirakan mencapai USD200 miliar pada 2025. e-commerce
diperkirakan tumbuh menjadi USD88 miliar. syarifudin
Malaysia dan Singapura berencana membahas lagi Perjanjian Air 1962
CB,
KUALA LUMPUR -- Jual-beli dan penentuan harga air mentah menjadi salah
satu pokok perbincangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dengan
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong saat bertemu di Istana
Singapura, Senin (12/11).
Sebagaimana dilansir media setempat, Mahathir Mohamad memunculkan
masalah tersebut pada pertemuan bersama sejawatnya tersebut. "Kami
membangkitkan masalah yang sebelum ini dilihat sebagai kontroversial.
Saya menyatakan pendirian berkenaan dengan masalah itu dan beliau tampak
agak terbuka dan menenggang masalah itu," kata Mahathir.
"Saya
pikir beliau mendengar pandangan saya dan beliau terbuka untuk
berbincang lebih lanjut berkenaan dengan masalah itu," katanya.
Sebelumnya,
Mahathir Mohamad menghadiri acara bersama warga Malaysia di Singapura
dengan menjawab berbagai persoalan, yang ditanyakan warga Malaysia itu.
Selain
itu, beberapa persoalan lain turut dibicarakan dalam pertemuan hampir
satu jam tersebut. Saat ditanya apakah Singapura bersedia berunding
lagi, Mahathir mengatakan Singapura tidak menyatakannya.
"Sekurang-kurangnya, mereka bersedia menyatakan pandangan mereka dan untuk Malaysia menyatakan pendirian kita," tambahnya.
Mahathir
sebelumnya dikabarkan akan membahas lagi Perjanjian Air 1962, yang
menjadi tema perundingan kedua setelah penangguhan pembangunan Kereta
Rel Berkecepatan Tinggi (HSR) Kualalumpur-Singapura dengan Singapura.
Pasokan
air perlu diselesaikan dengan Singapura secara diplomatik, karena
republik itu bergantung kepada Malaysia untuk pasokan hampir separuh
keperluan airnya dan sudah melalui beberapa perjanjian sejak 1927.
Perjanjian
Sungai Johor pada 1962, yang akan berakhir pada 2061, memberikan negara
itu 250 juta galon air mentah sehari dengan harga 3 sen bagi setiap
1.000 galon dan Malaysia membeli lagi air yang dirawat pada harga 50 sen
setiap 1.000 galon.
Dalam dua pertemuan dengan pemerintah
sebelum ini, Singapura setuju membayar 45 sen bagi setiap 1.000 galon
hingga 2011 dan 60 sen sejak 2011 hingga 2061, yang akan berkelanjutan
hingga 100 tahun setelah itu.
Pemerintah Malaysia
mengenakan syarat bahwa Singapura perlu membayar 60 sen sejak 2001
hingga 2007 dan 3 ringgit hingga 2011, tapi negara pulau itu menolak.
PM Singpaura Lee Hsien Long adalah putera tertua pemimpin pendiri Singapura Lee Kuan Yew. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CB -- Perdana Menteri SingapuraLee
Hsien Loong mengisyaratkan pemilihan umum akan digelar lebih dini yakni
tahun depan. Pengadaan pemilu setahun lebih awal sebelum mandat
pemerintahannya itu berakhir itu diucapkan Lee kala memberikan
pernyataan pada konvensi partaipenguasa, Partai Aksi Rakyat (PAP).
"Ini
mungkin akan menjadi konferensi partai yang terakhir sebelum pemilu
tahun depan," ujar Lee dalam konvensi PAP, Minggu (11/11) seperti
dikutip dari Reuters.
"CEC (Komite Eksekutif Sentral)
yang baru akan memimpin partai menuju jangkauan akhir, bersiap
meningkatkan rekor di hadapan para pemilih," sambung Lee.
Partai Aksi Rakyat (PAP), yang dipimpin Lee, menguasai politik
Singapura selama lebih lima dasawarsa sejak kemerdekaan republik itu,
meraih kemenangan dalam semua pemilihan umum dengan suara mayoritas dan
tidak menghadapi tantangan nyata terhadap kekuasaannya.
Tetapi,
partai itu berusaha mengatasi tanda ketakpuasan pemilih dengan janji
mengurangi kesenjangan kekayaan dan memperbaiki pergerakan masyarakat,
sementara bergerak dengan peralihan kepemimpinan untuk mencari pengganti
Lee pada tahun-tahun mendatang.
Konvensi tahunan itu memilih
Komite Eksekutif Sentral (CEC) yang baru pada MInggu (11/11), membawa
para menteri kabinet yang berusia muda ke posisi tinggi, yang disebut
para pemimpin 4G, dari sana pengganti Lee akan dipilih.
Tujuh
anggota partai senior yang telah memimpin partai itu dan pemerintah,
termasuk dua wakil perdana menteri yang saat ini berada di jabatan
mereka, pensiun dari komite tersebut.
Lee, putera tertua pemimpin
pendiri Singapura Lee Kuan Yew, telah menjelaskan ia siap mundur dalam
beberapa tahun ke depan, tetapi belum ada pengganti yang dipilih dari
kelompok menteri yang berusia lebih muda yang bertugas menyeleksi
seorang pemimpin dari posisi-posisi mereka.
"PAP harus menang dalam pemilihan akan datang dengan meyakinkan," kata Lee kepada peserta konvensi.
"Kita
mengambil pendekatan pragmatik dan sentralistik dalam politik kita dan
dalam kebijakan-kebijakan kita. Dan kita membuat arah jelas yang
didukung orang-orang Singapura dalam jumlah besar yang ingin melihat
stabilitas dan kemajuan berlanjut pada masa-masa mendatang." Kinerja
terburuk PAP dalam pemilihan umum terjadi pada 2011 ketika 40 persen
pemilih menentangnya sebagian sebagai protes atas layanan umum.
Singapura didesak mengikuti Malaysia yang menghapus hukuman mati.
CB,
SINGAPURA -- Singapura dikabarkan mengeksekusi enam terpidana
pelanggaran narkoba pada bulan Oktober ini. Hal itu dilakukan di tengah
desakan LSM Amnesty International dan Pemerintah Malaysia yang
sebelumnya berjanji menghapuskan hukuman mati.
Terpidana
mati Prabu N Pathmanathan (31 tahun), warga Malaysia yang dipenjara
mati sejak 2014, dikabarkan telah digantung di Penjara Changi pada Jumat
(26/10) lalu. Terpidana kedua, Irwan bin Ali, yang disebutkan sebagai
warga Singapura, juga dieksekusi pada saat yang sama.
Menurut International Federation for Human Rights, terpidana
mati lainnya Selamat bin Paki secara diam-diam juga telah dieksekusi.
Ketiga terpidana itu termasuk di antara enam terpidana yang dieksekusi
sepanjang Oktober, semuanya karena pelanggaran narkoba.
Menurut
pengacara Prabu, Surendran, penolakan pihak berwenang Singapura untuk
mempertimbangkan permohonan grasi kliennya itu, merupakan tindakan tidak
sah. Media setempat melaporkan kantor Presiden Singapura Halimah Yacob
telah mengirimkan surat kepada keluarga Prabu menyampaikan tidak dapat
mengabulkan permintaan grasi mereka.
Photo: Presiden Singapura Halimah Yacob (kiri) menolak permohonan grasi dari terpidana narkoba Prabu N Pathmanathan. (REUTERS: Wallace Woon)
Surendran mengatakan kliennya merasa telah berubah setelah berada dalam penjara dan bahkan menjadi "sangat spiritual".
"Dia masih ingin hidup. Dia ingin punya kesempatan lagi," kata Surendran kepada ABC.
Dia
menambahkan Singapura tampaknya memperpendek masa pemberitahuan
eksekusi diberikan kepada terpidana "sehingga dapat mengeksekusi mereka
tanpa ribut-ribut".
"Sangat tidak adil serta
merugikan narapidana dan keluarganya diberitahu waktu pelaksanaan
eksekusi kurang dari seminggu," tambahnya.
Singapura didesak hapus hukuman mati
Kasus
itu memicu desakan penghapusan hukuman mati di negara pulau tersebut.
Rachel Chhoa-Howard, peneliti Amnesty International di Singapura,
mengatakan hukuman mati yang diberlakukan di sana bertentangan dengan
hukum internasional.
"Sudah saatnya Singapura untuk menetapkan kembali moratorium hukuman mati," ujarnya.
Selain
itu, dia mendesak Singapura mencontoh Malaysia yang menangguhkan semua
eksekusi serta berencana menghapuskan hukuman mati untuk semua
kejahatan.
"Hukuman yang kejam dan tak dapat diubah
ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat mana pun, karena lebih dari
dua pertiga negara dunia telah mengakuinya," ujar Rachel.
Malaysia
mengejutkan banyak pihak setelah pada 10 Oktober lalu mengumumkan
menghapus hukuman mati. Langkah tersebut diharapkan mulai berlaku pada
akhir tahun 2018.
Eksekusi mati di Malaysia
kebanyakan dari para narapidana narkoba, selain narapidana lainnya
seperti kasus pembunuhan, penculikan hingga pengkhianatan terhadap
negara. Amnesty International dalam laporan Maret 2018 menyebut 799
orang narapidana narkoba telah dieksekusi, 416 di antaranya merupakan
warga negara asing.
Kementerian Dalam Negeri
Singapura, yang membawahi Biro Narkotika dan Lembaga Pemasyarakatan,
belum berhasil dihubungi untuk dimintai komentarnya.
WASHINGTON
- Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan mereka telah
menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan dan seorang individu yang
berbasis di Singapura. Mereka dituduh telah melakukan pencucian uang
untuk Korea Utara (Korut).
"Perusahaan yang ditunjuk dan individu
tersebut telah terlibat dalam pencucian uang, pemalsuan barang atau
mata uang atau aktivitas ekonomi gelap lainnya yang melibatkan atau
mendukung Pyongyang," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah
pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (26/10/2018).
Sebagai
akibat dari sanksi, semua properti dan kepentingan dari entitas dan
individu tersebut yang tunduk pada yurisdiksi AS diblokir. Warga AS pun
dilarang melakukan transaksi dengan mereka.
Departemen Keuangan
AS juga mencatat dalam pernyataan itu bahwa Departemen Kehakiman AS
menyingkap tuduhan kriminal terhadap individu yang masuk daftar hitam.
Langkah
baru Departemen Keuangan itu adalah yang terbaru di antara serangkaian
sanksi yang dijatuhkan oleh AS terhadap badan-badan dan individu yang
terkait dengan Korut di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung
antara kedua belah pihak mengenai denuklirisasi semenanjung Korea.
Washington
juga bersikeras bahwa sanksi terhadap Korut tetap berlaku sampai
denuklirisasi terjadi, sebuah sikap yang dengan tegas ditentang oleh
Pyongyang.
"Persepsi
bahwa sanksi dapat membawa kita bertekuk lutut adalah mimpi dari
orang-orang yang tidak tahu tentang kita. Tapi masalahnya adalah bahwa
sanksi lanjutan memperdalam ketidakpercayaan kita," kata Menteri Luar
Negeri Korut, Ri Yong-ho kepada Majelis Umum PBB akhir bulan lalu.
Menteri Pertahanan, Jenderal TNI
(Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, menghadiri Pertemuan ke-12 Menteri
Pertahanan ASEAN atau ADMM 2018, di Hotel Shangri-la, Singapura, Jumat
(19/10/2018). (Puskom Publik Kementerian Pertahanan)
...
pertukaran intelijen pada level strategis, operasional, dan taktis akan
menciptakan kapabilitas yang kuat, lintas batas, sehingga plot-plot
teroris akan berhasil dinetralisasi sejak dini...
Jakarta (CB) - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu,
mengatakan, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Jepang telah
mengekspresikan dukungan untuk bergabung dengan inisiatif Mata Kita
Bersama atau Our Eyes Initiative (OEI) dan berjanji memberikan dukungan termasuk bantuan untuk membangun OEI.
"Walaupun OEI secara informal telah beroperasi sejak 2017 dan secara
formal bertukar informasi sejak Januari 2018, fase selanjutnya adalah
membangun arsitektur federasi," kata dia, dalam keterangan tertulisnya,
di Jakarta, Minggu.
Sebagai negara-negara pendiri, Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura,
Brunei dan Thailand berkolaborasi dalam OEI sejak Januari 2018.
Selanjutnya, pada pertemuan ke-12 menteri pertahanan ASEAN (ADMM), di
Singapura pada 19 Oktober 2018, para menteri pertahanan dari 10 negara
ASEAN menyepakati mengadopsi Inisiatif Mata Bersama (OEI) yang
diinisiasi Ryacudu.
Delapan mitra ASEAN pun mengakui pijakan ini, yang merupakan wadah
pertukaran informasi strategis di antara negara-negara ASEAN dalam
mengatasi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme kekerasan, serta
ancaman non-tradisional lain di wilayah ASEAN.
Setelah pengambilalihan Marawi pada bulan Mei 2017, Ryacudu
mengembangkan OEI untuk mendukung pemerintah regional melawan landskap
ancaman ISIS ataupun yang berafiliasi ke sana.
Indonesia juga berkolaborasi dengan Filipina dan Malaysia untuk
mengamankan perairan Sulu dengan meluncurkan sebuah Perjanjian Kerjasama
Trilateral (Trilateral Cooperative Agreement/TCA) 2017,
melalui patroli maritim yang diluncurkan pada Juni, patroli udara pada
Oktober, dan pelatihan angkatan darat pada November, serta integrasi
bertahap Singapura dan Brunei sebagai negara-negara pengamat.
Namun, dalam pertemuan menteri pertahanan ASEAN atau ADMM Plus yang
juga diikuti delapan negara mitra ASEAN pada Sabtu (20/10), di
Singapura mengakui kerja sama internasional, terutama dalam hal
pertukaran dan pembagian infolrmasi, merupakan elemen penting dalam
melawan terorisme.
Menurut Ryacudu, peningkatan ancaman dari nukleus ISIS di Filipina
beserta ancaman kombatan asing yang kembali dari teater di Timur Tengah,
Afrika, dan Asia, menyebabkan kebutuhan untuk bekerja bersama dalam
bidang pertahanan, militer, dan penegakkan hukum serta intelijen menjadi
jauh lebih penting daripada sebelumnya.
"Pertukaran informasi biasanya terjadi pada basis bilateral, dimana
terjadi pertukaran informasi yang relevan di antara kedua negara
tersebut," kata dia.
Namun, lanjut purnawirawan jenderal TNI AD ini, komunitas Five Eyes,
yang merupakan pijakan pertukaran intelijen antara Amerika Serikat,
Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru, dimana agensi dari
negara-negara tersebut bekerja sama jauh melebihi batas tradisional
geografis.
OEI adalah kemitraan yang berfokus pada masa depan yang akan
merevolusikan kemampuan negara-negara Asia Tengara untuk melawan ancaman
terorisme, terutama dalam hal kombatan asing.
"Aksi seperti patroli gabungan di Laut Sulu-Sulawesi telah memitigasi resiko terorisme di wilayah itu," kata dia.
OEI merupakan respon kritis terhadap meningkatnya ancaman ektremisme dan
terorisme regional, setelah ekspansi IS di wilayah ini.
Menurut dia, akan ada tantangan-tantangan untuk bekerja sama, namun
keinginan dari para pemimpin pemerintahan untuk mengatasi hambatan
tradisional dan memperluas kerja sama operasional internasional,
mempunyai potensi untuk mengubah landskap kontra terorisme di Asia,
dengan mencegah insiden seperti Marawi terjadi lagi.
OEI merepresentasikan waktu yang unik untuk berekspansi di luar
kerjasama pertahanan dan militer, menjadi koloborasi dengan penegak
hukum dan agensi keamanan nasional.
"Kerja sama dalam hal patroli bersama dan pertukaran informasi regular
merupakan hal yang penting, tetapi hal yang sama pentingnya adalah
koordinasi efektif dan pertukaran informasi dalam bidang intelijen
kontra terorisme dan penegakan hukum," katanya.
Ia menambahkan, hanya dengan menjalin kerja sama pada level intelijen
dan penegakkan hukum, negara-negara anggota akan mempunyai kemampuan
untuk secara proaktif mengidentifikasi dan mengganggu aktivitas
ekstremisme dan terorisme, sebelum kegiatan-kegiatan tersebut menjadi
ancaman, atau merengut nyawa.
"Adapun pertukaran intelijen pada level strategis, operasional, dan
taktis akan menciptakan kapabilitas yang kuat, lintas batas, sehingga
plot-plot teroris akan berhasil dinetralisasi sejak dini," tuturnya.
Ia menyebutkan, mengintegrasikan kapabilitas yang besar dari agensi
intelijen dan otoritas penegakkan hukum akan memungkinkan pencegahan
aksi terorisme pada berbagai tahap, dari mulai rekrutmen dan
radikalisasi anggota sampai pelatihan dan perencanaan serangan, serta
pendanaan teroris, perjalanan internasional, dan terjadinya serangan
tersebut.
"Dengan melibatkan spektrum penuh respon kontra-terorisme, intelijen,
penegakkan hukum, pertahanan, dan militer, OEI akan menjadi usaha
kontra-terorisme internasional pertama di dunia yang akan membuat setiap
negara anggota, dan Asia Tenggara, menjadi tempat yang lebih aman dan
stabil," tutur Ryamizard.
Dengan petunjuk dari kementrian tiap negara dan ahli kontra-terorisme
internasional, Our Eyes Initiative akan memperkuat hubungan regional dan
pada saat yang bersamaan, melawan ancaman terorisme yang semakin
meningkat.
Jakarta, CB -- Pengadilan Singapuramengadili
seorang pegiat HAM dan seorang politikus oposisi atas penghinaan
terhadap pengadilan dengan hukuman penjara maksimum tiga tahun setelah
mengunggah komentar di Facebook.
Keputusan pengadilan yang diambil Selasa (9/10) ini adalah keputusan pertama di bawah peraturan baru Singapura.
Pengadilan
Tinggi negara itu menyatakan Jolovan Wham, pengkritik pemerintah, dan
John Tan, anggota partai Demokrat Singapura yang merupakan oposisi,
bersalah "menghina badan peradilan" lewat komentar-komentar mereka di
media sosial.
Unggahan Wham dan Tan "memiliki risiko yang
bisa membuat kepercayaan masyarakat terhadap badan yudikatif menurun,"
kata Hakim Woo Bih Li saat membacakan keputusannya.
Unggahan Wham "meragukan integritas dan imparsialitas hakim-hakim
Singapura, dan juga pengadilan Singapura" karena menyiratkan bahwa
hakim-hakim tidak independen dan merupakan bagian dari pemerintah,
tambah hakim Woo.
Sementara unggahan Tan, kata Woo, mendukung pernyataan-pernyataan yang juga meragukan integritas pengadila.
Jaksa
Agung Singapura mengatakan hukuman ini merupakan keputusan pertama yang
didasarkan pada Hukum (Perlindungan) Administrasi Kehakiman yang mulai
berlaku tahun lalu.
Kedua terdakwa akan dijatuhi hukuman pada sidang tanggal 7 November mendatang.
Ancaman hukuman atas pelanggaran hukum baru itu adalah hingga US$72 ribu selain hukuman penjara maksimum tiga tahun.
Setelah keputusan itu dijatuhkan, Wham menggunggah pernyataan di
Facebook bahwa dia akan menunggu hukuman yang akan dijatuhkan padanya.
Sementara itu, partai Tan tak punya wakil di parlemen Singapura yang
didominasi oleh Partai Aksi Rakyat.
Pengacara Wham, Eugene
Thuraisingam, mengatakan bahwa kliennya tidak melakukan penghinaan
terhadap peradilan karena ia "hanya membandingkan kemandirian relatif"
hakim-hakim di wilayah yang berbeda. Meski begitu, ia mengatakan Wham
belum memutuskan apakah akan mengajukan banding atau tidak.
Lembaga
pemantau HAM Human Rights Watch yang berbasis di New York mendesak
Singapura untuk mencabut peraturan yang menurut mereka membatasi
kebebasan berbicara dan berkumpul, yang berarti melanggar hak-hak dasar.
"Dengan menggunakan hukum ini dalam kasus pengadilan melawan
aktivis politik, pemerintah Singapura dengan jelas melanggar kebebasan
berekspresi," kata Phil Robertson, wakil direktur HRW Asia.
Singapura (CB) - Seorang pria Inggris menghadapi hukuman
penjara hingga satu tahun di Singapura karena surat elektronik, yang
dituduhkan dikirimkan kepada pemerintah negara kota kaya itu pada 2005,
yang memicu peringatan palsu akan serangan teroris.
Polisi pada Kamis menyatakan menahan pria itu pada tahun ini di bandar
udara Singapura, hampir 13 tahun setelah ia diduga mengirim surat
elektronik ke kementerian penerangan mengenai serangan terhadap pawai
hari kebangsaan.
Sumber yang mengetahui masalah itu menyatakan pria tersebut warga negara
Inggris dan penangkapannya dilakukan saat pertama ia memasuki negara
tersebut sejak mengirim surat elektronika, demikian Reuters melaporkan.
"Penyelidikan mengungkapkan bahwa tersangka itu diyakini mengirim
keterangan palsu untuk memicu tanda bahaya, yang tidak perlu," kata
pernyataan polisi.
Pria itu akan disidang pada Jumat dengan tuduhan sengaja memberi
keterangan palsu kepada pegawai negeri, yang dapat dihukum hingga satu
tahun penjara, denda hingga 5.000 dolar Singapura (54 juta rupiah), atau
keduanya.
Polisi tidak menyebutkan nama pria itu dan Reuters tidak menemukan jati
dirinya. Reuters juga tidak dapat menghubungi Komisi Tinggi Inggris di
Singapura.