Tampilkan postingan dengan label AFRIKA SELATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AFRIKA SELATAN. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Mei 2018

Prancis: Laporan Israel Perkuat Pentingnya Kesepakatan Nuklir Iran


Prancis: Laporan Israel Perkuat Pentingnya Kesepakatan Nuklir Iran
Prancis menuturkan, klaim tentang program nuklir Iran yang disampaikan oleh Benjamin Netanyahu memperkuat pentingnya kesepakatan nuklir dengan Iran. Foto/Reuters


PARIS - Kementerian Luar Negeri Prancis menuturkan, klaim tentang program nuklir Iran yang disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memperkuat pentingnya kesepakatan nuklir dengan Iran.

Kemlu Prancis, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (2/5), menuturkan laporan yang dibuat oleh Netanyahu juga dapat menjadi dasar untuk pemantauan jangka panjang terhadap kegiatan nuklir Teheran.

"Kesepakatan itu diperkuat oleh rincian yang disampaikan oleh Israel, semua kegiatan yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir secara permanen dilarang oleh kesepakatan itu," kata Kemlu Prancis.

Sebelumnya, hal senada disampaikan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry. Dalam serangkaian tweetnya, Kerry mengatakan informasi yang diungkapkan oleh Israel adalah bukti mengapa perjanjian harus dipertahankan.

“Tidak ada negosiasi - dan semua itu berubah dengan (kesepakatan). Gembar-gemborkan kesepakatan dan Anda kembali ke sana besok!” kata Kerry, yang menegosiasikan perjanjian tersebut.

Kemarin, Netanyahu menunjukkan slide dan video yang diklaim sebagai bukti bahwa Iran memiliki program pembuatan bom nuklir yang dirahasiakan. Dia menuduh Teheran berbohong tentang program nuklirnya yang membuat kesepakatan tahun 2015 tidak berlaku lagi.

Para pejabat Iran menolak klaim Israel tersebut. Iran pun menyebut Netanyahu sebagai "seorang bocah yang mencoba menakut-nakuti," dan menyebut presentasinya sebagai propaganda.

"Kami memperingatkan rezim Zionis dan sekutu-sekutunya untuk menghentikan rencana dan perilaku berbahaya mereka atau mereka akan menghadapi respon mengejutkan dan tegas Iran," tegas Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami. 





Credit  sindonews.com






Jumat, 13 April 2018

Stasiun TV Minta Warga Rusia Bersiap untuk Perang Dunia III


Stasiun TV Minta Warga Rusia Bersiap untuk Perang Dunia III
Stasiun televisi Rusia meminta warga melakukan persiapan untuk Perang Dunia III. Foto/Istimewa


MOSKOW - Sebuah stasiun televisi Rusia yang dikelola oleh negara meminta warga membuat persiapan untuk Perang Dunia Ketiga. Stasiun milik Kremlin itu meminta warga melakukan persediaan yang ideal untuk bertahan hidup dan menyimpan yodium untuk melindungi diri dari terkena radiasi.

Laporan stasiun Rossiya-24 itu terjadi di tengah ketegangan yang mendalam terkait Suriah.

Dalam laporannya, para pemirsa diminta untuk menyimpan nasi dan oatmeal tahan lama disimpan. Sementara makanan favorit warga Rusia, Soba, hanya bisa bertahan satu tahun.

Warga Rusia juga diminta untuk menyimpan daging dan ikan kaleng, gula dan garam. Warga tidak disarankan untuk menyimpan pasta.

“Kehidupan di dunia bawah tanah akan sangat sulit untuk bergigi yang manis. Cokelat, manisan, susu kental, semua ini harus ditinggalkan," ujar Presenter TV Alexey Kazakov seperti dikutip dari Mirror, Kamis (12/4/2018).

"Ya, glukosa adalah sumber energi yang besar tetapi permen menyebabkan kehausan, dan air akan menjadi sumber yang paling berharga bagi penghuni tempat penampungan bom," imbuhnya.

Seorang “ahli” yang disebut Eduard Khalilov - saat diwawancarai via Skype - mengatakan: “Semakin banyak air, semakin baik."

“Karena Anda dapat bertahan hidup selama dua hingga tiga minggu tanpa makanan, tetapi itu menjadi sangat sulit tanpa air setelah tiga hari saja," sambungnya.

"Air dibutuhkan untuk mencerna makanan juga. Dan air adalah hal pertama yang harus dipikirkan," lanjutnya

Ahli itu juga mengatakan bahwa perlu juga untuk mengambil persediaan obat-obatan dengan yodium yang membantu tubuh menangani radiasi.

Laporan itu juga mengklaim bahwa 'kepanikan lebih buruk di Amerika', yang menyatakan bahwa 'bisnis tempat perlindungan bom sedang booming' setelah pemilihan Donald Trump.

Seorang analis militer mengatakan bahwa saat ini dunia tengah dihadapkan pada krisis rudal Kuba jilid 2.

"Setahun yang lalu ketika saya mengatakan kita telah memasuki Perang Dingin yang baru, tidak ada yang setuju dengan saya," ujar Alexander Golts kepada Rain TV di Moskow. 

"Sekarang semua orang setuju tetapi telah menjadi jelas bahwa peristiwa dalam Perang Dingin kedua ini berkembang jauh lebih cepat," imbuhnya.

"Baru saja dimulai dan, ini dia, kita sudah punya krisis misil Kuba 2.0," tukasnya.


Credit  sindonews.com


Rabu, 11 April 2018

Rusia Gagal Usulkan Resolusi Terkait Suriah


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terdiri dari 51 negara mengadakan Majelis Umum pertama di Westminster Central Hall London, Inggris, 10 Januari 1946.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terdiri dari 51 negara mengadakan Majelis Umum pertama di Westminster Central Hall London, Inggris, 10 Januari 1946.
Foto: twitter

Rancangan resolusi Rusia hanya mendapat dukungan enam negara anggota.



CB, NEW YORK -- Pemerintah Rusia mengusulkan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB terkait penyelidikan terbaru atas serangan senjata kimia di Suriah. Namun, usulan itu gagal karena hanya mendapat dukungan dari enam negara anggota.

Sementara, tujuh negara anggota Dewan Keamanan PBB memilih untuk menentang usulan tersebut dan dua lainnya abstain. Seperti diketahui, sebuah resolusi membutuhkan setidaknya suara dari sembilan negara anggota.


Namun, hak veto dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia, Cina, Inggris, dan Prancis dapat membatalkan sebuah resolusi yang hendak dikeluarkan

Sebelumnya, Rusia juga mengeluarkan hak veto untuk menentang resolusi yang diusulkan AS untuk melakukan penyelidikan baru dan memastikan siapa yang dapat disalahkan atas terjadinya serangan senjata kimia di Suriah. Pemerintah di negara Timur Tengah itu, yang dikenal menjadi sekutu Suriah diyakini berada di balik serangan tersebut.

Serangan senjata kimia di Suriah yang kali ini kembali terjadi tepatnya di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak telah membuat sedikitnya 60 orang tewas dan 1.000 lainnya terluka. Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al Assad tetap diyakini berada di balik insiden ini.

Pemerintah Suriah dan Rusia telah membantah tegas keterlibatan dalam serangkaian serangan senjata kimia tersebut. Kali ini, kedua negara mengusulkan agar dilakukan inspeksi internasional untuk mengusut kasus ini.



Credit  republika.co.id

Rusia Tentukan Dua Resolusi Soal Suriah



Foto diambil 4 April 2017, ketika petugas medis Turki memeriksa korban serangan senjata kimia di kota Idlib, Suriah, di rumah sakit di Reyhanli, Hatay, Turki.
Foto diambil 4 April 2017, ketika petugas medis Turki memeriksa korban serangan senjata kimia di kota Idlib, Suriah, di rumah sakit di Reyhanli, Hatay, Turki.
Foto: AP


Rusia tidak setuju dengan rancangan resolusi Amerika Serikat.



CB, PERSERIKATAN BANGSA BANGSA -- Rusia mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa pihaknya akan mengajukan dua rancangan resolusi tentang Suriah untuk dibawa ke pemungutan suara pada Selasa (10/4).


Langkah itu ditempuh karena Rusia tidak setuju dengan rancangan resolusi Amerika Serikat tentang pembentukan penyelidikan baru untuk mencari pihak yang harus dipersalahkan atas dugaan serangan senjata kimia di Suriah, kata diplomat.

Dewan Keamanan, yang beranggotakan 15 negara, dijadwalkan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi buatan AS itu pada Selasa sore.

Rusia meminta Dewan untuk juga melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang disusunnya. Resolusi buatan Rusia itu berisi desakan soal pembentukan penyelidikan baru terhadap serangan senjata kimia di Suriah, kata diplomat.

Rusia mengatakan pihaknya kemudian akan mengajukan sebuah rancangan resolusi lainnya untuk dilakukan pemungutan suara terhadapnya.

Rancangan resolusi kedua itu akan secara rinci mendukung pengiriman penyelidik dari badan pengawas senjata kimia dunia ke tempat terjadi kemungkinan serangan maut pada Sabtu itu.




Credit  republika.co.id







Rusia: Tindakan Israel Terhadap Demonstran Palestina Tidak Dapat Diterima


Rusia: Tindakan Israel Terhadap Demonstran Palestina Tidak Dapat Diterima
Moskow menyebut apa yang dilakukan tentara Israel terhadap demonstran Palestina sebagai tindakan yang sangat keterlaluan dan tidak dapat diterima. Foto/Reuters


MOSKOW - Rusia turut angkat bicara mengenai serangan yang dilakukan Israel terhadap demonstran Palestina di Gaza. Moskow menyebut apa yang dilakukan Israel keterlaluan dan tidak dapat diterima.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Moskow mendesak semua pihak, tanpa terkecuali untuk menahan diri dari melakukan tindakan yang hanya akan memperburuk situasi di kawasan tersebut.

"Rusia menganggap bahwa penggunaan kekuatan yang tidak pandang bulu terhadap penduduk sipil di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza menjadi tidak dapat diterima," kata Kemlu Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyerukan kepada warga Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan meningkatkan ketegangan yang berbahaya ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/4).

Moskow kemudian menuturkan, sebagai akibat dari tindakan keras tentara Israel pada tanggal 6 dan 7 April, setidaknya 10 orang Palestina terbunuh, termasuk satu wartawan dan dua remaja. Hal ini membuat jumlah korban tewas sejak demonstrasi pertama kali digelar akhir Maret lalu mencapai 31 orang.

"Sekali lagi kami menyerukan kepada orang Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan dapat meningkatkan ketegangan," tukasnya. 





Credit  sindonews.com


Rabu, 28 Februari 2018

Presiden Baru Afsel Rombak Kabinet, Copot Menteri Lawas


Presiden Baru Afsel Rombak Kabinet, Copot Menteri Lawas
Presiden baru Afrika Selatan Cyril Ramaphosa merombak kabinet, menambah wajah baru dan mencopot sejumlah menteri sekutu eks Presiden Jacob Zuma, Senin (26/2). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)



Jakarta, CB -- Presiden baru Afrika Selatan Cyril Ramaphosa merombak kabinet pada Senin (26/2). Ramaphosa menambah wajah-wajah baru serta mencopot beberapa menteri sekutu Jacob Zuma.

Zuma, mantan Presiden Afrika Selatan, diminta partainya sendiri, African National Congress (ANC), untuk mundur dua minggu lalu.

Ramaphosa menunjuk Nhlanhla Nene sebagai menteri keuangan. Dua tahun silam, Nene dipecat dari posisi yang sama saat revolusi partai berkuasa dimulai yang akhirnya menggulingkan Jacob Zuma.


Sembilan tahun kekuasaan Zuma diwarnai banyak tuduhan korupsi, salah arus ekonomi dan janji yang disengketakan.  Zuma membantah telah melakukan kesalahan.

Ramaphosa, 65, mengusung jargo "Fajar Baru" setelah dilantik dan berjanji memerangi korupsi yang mengikis ekonomi industri Afrika.

Nene  berusaha memperketat pengeluaran di masa jabatannya dulu sebagai menteri keuangan. Namun Nene dipecat Zuma pada Desember 2015 dan digantikan anggota parlemen tak terkenal, Des van Rooyen.



Empat hari kemudian, Zuma dipaksa memberhentikan Des van Rooyen setelah nilai Rand jatuh. Seorang mantan menteri keuangan dan teknokrat Pravin Gordhan diangkat mengisi posisi tersebut.

Gordhan yang juga dipecat Zuma Maret lalu itu ikut diangkat kembali masuk kabinet Ramaphosa.

Dia ditempatkan di departemen perusahaan publik utama yang menaungi sekitar 300 perusahaan milik negara.

Termasuk di dalamnya adalah Maskapai Afrika Selatan yang merugikan dan utilitas listrik Eskom yang kekurangan uang.

Gordhan yang populer dikalangan investor ini menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 2009 hingga 2014. Lalu menjabat lagi dari 2015 sampai 2017.

Trik Penyeimbang
Ramaphosa berusaha agar kabinet tetap merepresentasikan berbagai faksi dari African National Congress (ANC) yang berkuasa. Beberapa menteri Zuma tetap ada tetapi diturunkan dari departemen pemerintahan utama.

Sepuluh menteri dipecat, sebagian besar sekutu utama Zuma.


Afrika Selatan mengalami masalah kekeringan terutama di Cape Town.
Foto: REUTERS/Mike Hutchings
Afrika Selatan mengalami masalah kekeringan terutama di Cape Town.


"Dalam membuat perubahan ini, saya menyadari pentingnya menyeimbangkan kontinuitas dan stabilitas dengan kebutuhan pembaharuan, pemulihan ekonomi dan percepatan transformasi," kata Ramaphosa dalam sebuah pidato singkat.

Meski begitu, pemimpin oposisi resmi Mmusi Maimane mengatakan kabinet masih dipenuhi para menteri hasil kompromi. Dia menyebut pengangkatan Wakil Presiden ANC David Mabuza menjadi Wakil Presiden Afrika Selatan sebagai contoh.

"Kabinet baru Ramaphosa akan melayani ANC, bukan Afrika Selatan," kata Maimane, pemimpin partai Aliansi Demokratik.

Mabuza belum pernah menjabat sebagai menteri kabinet sebelumnya. Dia adalah sekutu dari Zuma dan mendapat tuduhan keterlibatan dalam korupsi pemberian tender. Mabuza membantah tuduhan tersebut.

"Keputusan Ramaphosa mempekerjakan Mabuza yang penuh skandal merusak integritas komitmennya untuk memerangi korupsi dan membangun kembali daria sisa-sisa kekuasaan Zuma," kata Maimane.

Nene dan Mabuza akan menjalankan tugas mereka setelah menyelesaikan formalitas sumpah sebagai anggota parlemen ANC.

Nkosazana Dlamini-Zuma diangkat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pemantauan.

Dlamini-Zuma kalah tipis dari Ramaphosa di pemilihan kepemimpinan ANC pada Desember. Dia adalah mantan ketua Komisi Uni Afrika dan ibu beranak empat yang dinikahi Zuma selama satu dekade lebih.

Apel Busuk
Menteri keuangan sebelumnya, Malusi Gigaba, dipindahkan ke kementrian dalam negeri. Lindiwe Sisulu yang tahun lalu mundur dari persaingan memperebutkan kepemimpinan ANC ditunjuk sebagai menteri luar negeri.

Pendukung serikat buruh dan ketua nasional ANC Gwede Mantashe dipilih sebagai kepala kementrian pertambangan.

Kebijakan yang tidak pasti telah membuat marah investor di sektor pertambangan. Sektor ini meyumbang sekitar tujuh persen pendapatan negara.




Jeff Radebe, salah satu menteri dengan jabatan terlama di Afrika Selatan pasca apartheid, dijadikan menteri energi. Afrika Selatan memiliki satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir di benuanya. Mereka sedang berusaha memperluas kapasitas tenaga nuklir di dekade mendatang.

Para analis mengatakan perubahan tersebut, termasuk dipindahkannya sekutu-sekutu Zuma ke kementrian yang kurang penting, memperlihatkan Ramaphosa yang sedang berada di posisi berbahaya menyeimbangkan faksi ANC.

"Pemberhentian banyak bad apples dari kepresidenan Zuma oleh Ramaphosa sangatlah baik, tapi memberikan posisi wakil presiden kepada Mabuza menunjukkan bahwa ia harus berkompromi," kaa pengamat politik dan mantan anggota parlemen Melanie Verwoerd, seperti dilansir AFP.

Pengamat ekonomi Afrika di Standard Chartered, Razia Khan, mengatakan bahwa kabinet Ramaphosa adalah sebuah percampuran yang bakal ditanggapi positif oleh pasar.

"Pasar akan bereaksi positif terhadap penunjukan Nene sebagai menteri keuangan dan Gordhan sebagai menteri perusahaan publik. Mereka dipandang sebagai tokoh kunci dalam portofolio utama di mana banyak hal harus diperbaiki. Secara keseluruhan, ini adalah perpaduan antara tuntutan kebijakan utama, kesatuan partai, dan daya tarik bagi basis pemilih tradisional ANC," katanya.






Credit  cnnindonesia.com





Kamis, 15 Februari 2018

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mundur di tengah tekanan


Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mundur di tengah tekanan
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. (ANTARA /IORA SUMMIT 2017/Wahyu)



Johannesburg, Afrika Selatan (CB) - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma pada Rabu malam (14/2) mengundurkan diri, di tengah tekanan dari partai yang memerintah --Kongres Nasional Afrika (ANC).

Meskipun sebelumnya memperlihatkan pembangkangan, Zuma mengumumkan pengunduran dirinya kepada rakyat negara itu cuma satu jam sebelum tenggat yang ditetapkan oleh ANC, dalam upaya menghindari perpecahan dalam tubuh partai tersebut.

"ANC tak pernah boleh terpecah atas nama saya. Oleh karena itu, saya telah sampai keputusan untuk mundur," kata Zuma pada Rabu malam di Union Building dalam pidato perpisahan selama 30 menit kepada rakyat Afrika Selatan.

"Tak boleh ada nyawa yang melayang atas nama saya, dan juga ANC tak boleh terpecah atas nama saya. Oleh karena itu, saya sampai pada keputusan untuk mundur sebagai presiden republik dengan masa berlaku secepatnya sekalipun saya tak setuju dengan keputusan pimpinan organisasi saya; Saya sejak dulu selalu menjadi anggota ANC yang disiplin," katanya seperti dikutip Xinhua.

Ia mengatakan ia sebenarnya berharap digeser sejalan dengan undang-undang dasar.

"Saya harus menerima baik bahwa jika partai saya dan rekan saya menginginkan bahwa saya disingkirkan dari jabatan saya, mereka harus melakukannya dengan benar dan melakukannya dengan cara yang ditetapkan di dalam Undang-Undang Dasar," katanya.

"Saya tidak takut dengan mosi tak percaya atau pemakzulan, sebab semua itu adalah mekanisme hukum buat rakyat negeri yang indah ini untuk menyingkirkan presiden mereka," kata Zuma.

Zuma meminta maaf kepada rakyat atas kekeliruan yang ia lakukan selama masa jabatannya, demikian laporan Xinhua, Kamis pagi. Ketika berbicara dalam Bahasa Zulu di dalam sambutannya, ia mengatakan ia percaya ia telah melaksanakan tugas yang diberikan kepada dia oleh negeri tersebut, tapi jika ia telah berbuat salah, "tolong maafkan saya".

Ia mengatakan ia akan terus mengabdi kepada partai dan negara sekalipun ia mundur dari jabatan tertinggi. "Sekalipun saya meletakkan jabatan, saya akan terus mengabdi pada rakyat Afrika Selatan serta organisasi tempat saya telah mengabdi seumur hidup saya. Saya akan mendedikasikan semua energi saya untuk bekerja ke arah terwujudnya kebijakan organisasi kami, terutama dalam agenda radikal perubahan ekonomi," tambah Zuma.

Pengunduran diri Zuma mengakhiri dua pekan kemelut di tubuh partai yang berkuasa; ia telah menolak untuk mundur setelah diminta melakukan itu oleh pimpinan ANC.

ANC, yang mengganti Zuma sebagai pemimpin partai pada Desember dengan Wakil Presiden Cyril Ramaphosa, pada Selasa memerintahkan dia untuk mundur sebagai presiden sehubungan dengan tuduhan korupsi terhadap Zuma.

Ramaphosa sekarang menjabat presiden, dan ia akan direncanakan diambil sumpahnya pada Kamis atau Jumat.




Credit  antaranews.com







Rabu, 14 Februari 2018

Partai Penguasa Afsel Resmi Tuntut Presiden Zuma Mundur


Partai Penguasa Afsel Resmi Tuntut Presiden Zuma Mundur
Presiden Jacob Zuma resmi dituntut mundur oleh partai penguasa Afrika Selatan. (REUTERS/Rogan Ward)


Jakarta, CB -- Partai penguasa Afrika Selatan, Kongres Nasional Afrika (ANC), mengumumkan "penarikan" pemimpin negara tersebut, Jacob Zuma, mengikuti tuntutan pengunduran diri dari publik.

Menarik Zuma merupakan pernyataan keras bahwa ANC tak lagi mendukung sang Presiden. Pernyataan itu juga meningkatkan tekanan baginya untuk mengundurkan diri.

Walau demikian, dia tidak langsung lengser dengan adanya pernyatan itu. Zuma mesti menyatakan mengundurkan diri sendiri atau menghadapi mosi tidak percaya di Parlemen.


Komisi eksekutif ANC memutuskan menarik Zuma setelah lebih dari delapan tahun berkuasa. Keputusan itu diambil dalam rapat maraton yang molor hingga Selasa (13/2) dini hari waktu setempat.

Zuma telah menyatakan sepakat mengundurkan diri jika diberikan masa transisi enam bulan, kata Sekretaris Jenderal ANC Magashule dalam konferensi pers di Johannesburg.


Namun, ANC menolak pengajuan itu dan posisi sang Presiden kini tak jelas.

"Afrika Selatan tengah melalui masa ketidakpastian dan kegundahan sebagai akibat dari persoalan transisi yang tak terselesaikan," kata Magashule dikutip CNN. Dia mengatakan keputusan itu diambil dengan susah payah "setelah diskusi yang melelahkan."

Magashule tidak memberikan tenggat atau periode transisi bagi Zuma untuk mengundurkan diri. Masa jabatan Presiden akan berakhir tahun depan.

Pernyataan penarikan ini memojokkan Zuma karena ANC menguasai Parlemen. Tanpa dukungan besar dari partai, dia akan kehilangan suara kepercayaan.

Mosi tidak percaya dijadwalkan digelar pada 22 Februari, tapi para politikus oposisi juga mendesak agar pemungutan suara diadakan pekan ini.

Pengumuman ANC menyusul rapat akhir pekan anatara Zuma dan Wakil Presiden Cyril Ramaphosa, yang menjabat sebagai pemimpin ANC pada Desember lalu.
Warga Afsel menuntut Jacob Zuma mengundurkan diri dari jabatan presiden.
Warga Afsel menuntut Jacob Zuma mengundurkan diri dari jabatan presiden. (AFP PHOTO/ Mujahid Safoedin)
Ramaphosa mengatakan bahwa ketidakpastian soal masa depan Zuma telah merugikan ANC, partai yang membawa Afrika Selatan keluar dari era aparheid.

Zuma, 75, bertahan pada jabatannya meski dijerat banyak skandal korupsi. Dia juga selamat dari upaya pelengseran yang dilakukan partai oposisi.

Kemampuannya bertahan membuatnya dijuluki "Presiden Teflon."

Zuma menghadapi 780 dugaan korupsi terkait kesepakatan jual beli senjata di era 1990-an. Zuma menampik semua tudingan tersebut.




Credit  cnnindonesia.com






Senin, 04 Desember 2017

Presiden Zuma katakan Afsel dan Maroko akan pulihkan hubungan diplomatik


Presiden Zuma katakan Afsel dan Maroko akan pulihkan hubungan diplomatik
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma (ANTARA FOTO/Setpres/Krishadiya)




Johannesburg (CB) - Afrika Selatan dan Maroko akan memulihkan hubungan diplomatik lebih dari satu dekade setelah Maroko menarik duta besarnya dari Pretoria, kata Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dalam wawancara dengan sebuah surat kabar yang disiarkan pada Ahad.

Maroko memanggil duta besarnya dari Afsel pada tahun 2004 setelah mantan Presiden Afsel Thabo Mbeki mengakui pemisahan sebuah kawasan di Sahara Barat yang Maroko klaim sebagai bagian dari wilayahnya.

"Maroko adalah negara Afrika dan kami perlu memiliki hubungan dengan mereka," kata Zuma kepada City Press dalam wawancara tersebut. "Kami tak pernah punya masalah dengan mereka; merekalah yang pertama kali menarik hubungan diplomatik."

Zuma bertemu Raja Maroko Mohamed pekan lalu di sela konferensi tingkat tinggi Uni Eropa-Uni Afrika.

"Mereka merasa bahkan jika kami berbeda pandangan mengenai isu-isu Sahara Barat, kedua negara hendaknya memiliki hubungan," kata Zuma mengenai posisi para pejabat Maroko di pertemuan itu.

Posisi resmi pemerintah Afsel - seperti ditegaskan kembali oleh Zuma dalam salah satu pidatonya - ialah mendukung "penentuan nasib sendiri dan dekolonisassi bagi Sahara Barat".

Keputusan untuk memulihkan kembali hubungan dengan Maroko sepertinya sesuai masukan dari sejumlah anggota Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afsel. Zuma adalah pemimpin partai itu.

ANC - sebaqgai salah satu gerakan pembebasan tertua di Afrika - telah lama mendukung mereka yang menginginkan kemerdekaan di Sahara Barat dan telah menuding Maroko menduduki kawasan itu, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com






Selasa, 28 November 2017

Rencana Mengkudeta Mugabe Dibahas di Cina dan Afrika Selatan



Rencana Mengkudeta Mugabe Dibahas di Cina dan Afrika Selatan
Warga menggelar aksi demo menuntut agar Robert Mugabe turun dari jabatannya sebagai Presiden Zimbabwe, di Harare, Zimbabwe, 18 November 2017. REUTERS/Philimon Bulawayo

CB, Jakarta - Rencana melengserkan Robert Mugabe, 93 tahun dari jabatannya sebagai presiden Zimbabwe ternyata telah berlangsung jauh-jauh hari yang dilakukan di Harare, ibukota Zimbabwe hingga ke Johannesburg, Afrika Selatan dan Beijing, Cina.
Ini terungkap dari dokumen yang didapat Reuters dari orang dalam Badan Intelijen Pusat Zimbabwe atau CIO) yang melaporkan  pada  September lalu militer menyatakan dukungan kepada Emmerson Mnangagwa, yang saat itu menjadi wakil presiden untuk menggantikan Mugabe ketika waktunya tiba.
Laporan tersebut merinci bagaimana Mnangagwa, seorang teman seumur hidup dan mantan kepala keamanan Mugabe, dapat bekerja sama dengan musuh politik Mugabe untuk menghidupkan kembali ekonomi. 

Persaingan sengit diintensifkan antara Mnangagwa dan Grace, istri Mugabe yang berusia 52 tahun, yang juga berharap untuk mengambil alih posisi sebagai presiden dan mendapat dukungan dari faksi dari partai berkuasa dan dibentuk Mugabe, ZANU-PF yang dikenal sebagai G40.
Pada awal Oktober, Mnangagwa mengatakan bahwa dia telah diterbangkan ke rumah sakit di Afrika Selatan setelah mengalami percobaan pembunuhan dengan racun pada Agustus. Dia tidak menuduh saiapapun tapi dia tidak perlu melakukannya.
Grace dengan cepat meresponnya dengan menuduh saingannya mencari simpati.
Mugabe menjadi semakin paranoid tentang kesetiaan panglima Chiwenga, seorang prajurit karir dan veteran yang menghiasi perang gerilya  Zimbabwe pada 1970-an melawan penguasa minoritas kulit putih.
Mata-mata Mugabe memperingatkannya bahwa militer tidak akan menerima Grace sebagai presiden.
"Mugabe sangat khawatir dengan sebuah kudeta," demikian lapor intelijen, tertanggal 23 Oktober.
"Mugabe secara terbuka diberitahu oleh CIO senior bahwa militer tidak akan dengan mudah menerima pengangkatan Grace. Dia diperingatkan siap berperang. "
Reuters meninjau dokumen tersebut, dan ratusan laporan intelijen lainnya berasal dari tahun 2009, sebelum kudeta berlangsung. Dokumen-dokumen itu berasal dari dalam CIO, namun Reuters tidak dapat menentukan siapa mereka. CIO terbagi menjadi beberapa faksi, beberapa pro dan beberapa anti Mugabe.
Pada akhir Oktober, Mugabe memanggil Chiwenga, menurut dokumen lain, tertanggal 30 Oktober. Mugabe mengancam Chiwenga mengenai hubungannya dengan Mnangagwa. Mugabe juga mengancam akan menghabisi nyawanya jika melawan Grace .
Pada pertemuan yang sama, Mugabe juga memerintahkan Chiwenga untuk berjanji setia pada Grace. Namun jenderal ini menolak setia.
Chiwenga kembali dipanggil pada awal bulan ini, sebelum akhirnya memutuskan pergi ke Cina pada 5 November 2017. Cina memiliki pengaruh signifikan sebagai investor utama di Zimbabwe.
Kemudian, Mugabe memecat Mnangagwa sebagai wakil presiden dan membersihkannya dari ZANU-PF.
Bagi para jenderal, Mugabe sudah melangkah terlalu jauh dan langsung mengaktifkan peringatan "Code Red", tingkat kesiagaan tertinggi dalam militer.

Beberapa saat setelah Mnangagwa digulingkan pada 6 November,  rumahnya ditarik. Menurut sebuah pernyataan, dia diberitahu bahwa hidupnya dalam bahaya. Dia kemudian melarikan diri demi kepentingan keselamatannya.
Dari Harare, Mnangagwa lolos dari perbatasan ke negara tetangga Mozambik. Dia lalu terbang ke Cina dan bertemu Chiwenga.
Laporan intelijen dari 13 November mengindikasikan bahwa Mugabe mencurigai beberapa jendralnya mempersiapkan penggulingan dirinya dari  Cina.
"Sejumlah jendral sekarang berada di Cina siap untuk merencanakan pemecatan Mugabe untuk digantikan oleh Mnangagwa," demikian isi laporan tersebut. Tidak jelas jenderal mana, dan apakah perjalanan mereka ke Cina diotorisasi.
Sebuah laporan intelijen, tertanggal 30 Oktober, mengatakan Beijing dan Moskow sama-sama mendukung perubahan rezim karena frustrasi pada ledakan ekonomi Zimbabwe di bawah Mugabe.

Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe (kanan), terjatuh usai berpidato di podium di bandara Harare, Zimbabwe, 4 Februari 2015. Mugabe terjatuh usai berpidato terkait pertemuan Uni Afrika, di Ethiopia. Dalam pertemuan tersebut, Mugabe (90), berhasil terpilih sebagai ketua Uni Afrika. AP Photo
Baik Kementerian Pertahanan maupun Kementerian Luar Negeri Cina tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan kunjungan Chiwenga adalah sebuah pertukaran militer normal yang disepakati bersama oleh Cina dan Zimbabwe.
Cina telah lama menaruh minat pada Zimbabwe, setelah mendukung pasukan Mugabe selama perjuangan kemerdekaan.  Setelah merdeka, pihaknya mengembangkan bisnis  pertambangan, keamanan dan konstruksi.
Perjalanan Chiwenga ke Cina memuncak dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Cina Chang Wanquan di Beijing pada 10 November.
Dua sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa Chiwenga bertanya apakah Cina setuju untuk tidak mengganggu jika dia mengambil alih kendali sementara di Zimbabwe untuk menyingkirkan Mugabe dari kekuasaan. Chang meyakinkannya bahwa Beijing tidak akan terlibat. Keduanya kemudian membahas taktik yang mungkin digunakan selama kudeta.
Setelah mendapat kabar terkait pembicaraan di Cina, Mugabe memanggil komisaris polisinya yang masih setia, Augustine Chihuri, dan wakilnya, Innocent Matibiri, untuk menahan Chiwenga saat kembali ke Harare.
Pasangan ini mengumpulkan satu regu dari 100 agen polisi dan intelijen. Namun informasi itu bocor dan pendukung Chiwenga berhasil menangkalnya dengan mendatangkan ratusan pasukan khusus dan agen terbaik saat pesawat Chiwenga mendarat.
Beberapa mereka menyamar sebagai kru bagasi dan  seragam militer dan senjata tersembunyi di balik jaket dan overall tinggi. Menyadari jumlah mereka kalah, tim polisi Chihuri mundur, membiarkan Chiwenga mendarat tanpa insiden.
Dua hari kemudian, Chiwenga dan sekelompok komandan militer menuntut sebuah pertemuan dengan Mugabe di rumah dinasnya di Harare, sebuah vila kolonial berhias lengkap dengan macan tutul yang diawetkan dan karpet merah tebal.
Beberapa jam kemudian, Chiwenga memanggil wartawan ke barak utama militer di dekat Harare untuk mengeluarkan sebuah pernyataan.
"Kita harus mengingatkan orang-orang di balik kecurangan saat ini bahwa ketika menyangkut masalah melindungi revolusi kita, militer tidak akan ragu untuk masuk," katanya.

Keesokannya saat menjelang petang, terlihat sekitar 6 kendaraan lapis baja menuju markas besar Pengawal Presiden Mugabe di pinggiran Harare.
Sekitar pukul 6 sore, pada 14 November, iring-iringan Mugabe menuju rumah pribadinya, sebuah kompleks yang sangat dijaga ketat di pinggiran utara ibukota, Borrowdale.
Media sosial berdengung dengan gambar kendaraan lapis baja yang melaju di sepanjang jalan menuju Harare, memicu spekulasi tentang kudeta.
Semakin khawatir, Grace menelepon sesaat setelah jam 7 malam. kepada seorang menteri kabinet yang meminta agar WhatsApp dan Twitter ditutup.
Dua jam kemudian, dua kendaraan lapis baja mengarahkan moncongny ke markas besar Pockets Hill di Zimbabwe Broadcasting Corporation (ZBC).

Emmerson Mnangagwa, berjalan bersama istrinya Auxillia, saat akan menghadiri upacara pelantikan Emmerson Mnangagwa sebagai presiden Zimbabwe di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. Mnangagwa dilantik sebagai presiden Zimbabwe setelah Robert Mugabe mengundurkan diri. AP Photo
Puluhan tentara menutup situs tersebut dan menyerbu masuk ke studio, menahan staf dan menghentikan program. ZBC milik negara, yang secara luas dipandang sebagai juru bicara Mugabe, beralih ke penyiaran video musik pop.
Menurut sumber, lingkaran dalam Mugabe, hampir semuanya loyalis G40, tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Menteri Informasi, Simon Khaya Moyo memanggil Menteri Pertahanan Sydney Sekeramayi untuk menanyakan apakah dia memiliki informasi tentang kemungkinan kudeta. Sekeramayi mengatakan tidak, tapi mencoba menghubungi Chiwenga.
Chiwenga mengatakan kepada Sekeramayi bahwa dia akan kembali.
Ketika para menteri di faksi G40 panik  dan ingin untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, orang-orang Chiwenga masuk ke kompleks Mugabe.
Menurut seorang sumber yang menjelaskan situasi ini, Albert Ngulube, Direktur CIO dan kepala keamanan Mugabe, pulang ke rumah sekitar pukul 9.30 malam. setelah mengunjungi Mugabe. Dia bertemu  mobil lapis baja di Borrowdale Brooke, sebuah jalan samping menuju rumah Mugabe.
Ketika Ngulube menghadapi tentara tersebut dan mengancam akan menembak mereka, mereka memukulinya dan menahannya. Ngulube kemudian dilepaskan, namun sempat mengalami luka di kepala dan wajah.
Menteri G40 lainnya juga dijemput oleh tentara. Menteri Keuangan Ignatius Chombo ditemukan bersembunyi di toilet di rumahnya dan dipukuli sebelum ditahan di tempat yang dirahasiakan lebih dari seminggu.
Pada pembebasannya pada 24 November, dia dirawat di rumah sakit karena luka di tangan, kaki dan punggungnya. Pengacaranya menggambarkan perilaku tentara tersebut sebagai "brutal dan kejam."
Prajurit menggunakan bahan peledak untuk membuka paksa pintu depan rumah Jonathan Moyo, otak utama di belakang G40. Yang lainnya meledak melalui gerbang depan kediaman menteri Savior Kasukuwere, pendukung Grace lainnya.
Kedua pria tersebut berhasil kabur ke rumah Mugabe. Sesaat setelah tengah malam pada dini hari tanggal 15 November, Kasukuwere mendapat tekanan keras. "Saya tidak bisa bicara. Saya sedang dalam sebuah pertemuan, "katanya, sebelum menutup telepon.
Selama seminggu, Mugabe tetap mempertahankan tampuk kekuasaannya, saat Chiwenga dan pasukannya mencoba untuk melakukan kudeta dengan mencari jalan keluar yang damai dan sesuai dengan peraturan resmi negara. Saat parlemen memulai proses impeachment atau pemakzulan pada 21 November, Mugabe akhirnya menyerah. Setelah 37 tahun memegang kendali. Mugabe beralasan demi kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat Zimbabwe yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan. 





Credit  tempo.co




Kamis, 05 Oktober 2017

Ledakan guncang Afrika Selatan, lukai 11 orang



Cape Town, Afrika Selatan (CB) - Satu ledakan mengguncang Kota East London di bagian tenggara Afrika Selatan, dan melukai tak kurang dari 11 orang, demikian konfirmasi pemerintah pada Rabu.

Ledakan tersebut terjadi di satu pabrik di East London Industrial Development Zona (ELIDZ) pada Selasa malam (3/10), kata Juru Bicara Polisi Bintara Tinggi Hazel Mqala.

Mereka yang cedera telah dibawa ke rumah sakit untuk diobati, kata Mqala.

Ledakan itu diduga disebabkan oleh bahan kimia, demikian satu penyelidikan awal sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

"Pada tahap ini, penyebab ledakan tersebut diduga adalah bahan kimia yang digunakan oleh mereka (orang yang cedera) di pabrik itu," kata Mqala.

ELIDZ mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kecelakaan di dalam satu perusahaan mereka di daerah tersebut.

Penyelidik saat ini berusaha memastikan penyebab kecelakaan itu dan besarnya kerusakan, kata ELIDZ.



Credit  antaranews.com