MOSKOW
- Rusia turut angkat bicara mengenai serangan yang dilakukan Israel
terhadap demonstran Palestina di Gaza. Moskow menyebut apa yang
dilakukan Israel keterlaluan dan tidak dapat diterima.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Moskow mendesak semua pihak, tanpa terkecuali untuk menahan diri dari melakukan tindakan yang hanya akan memperburuk situasi di kawasan tersebut.
"Rusia menganggap bahwa penggunaan kekuatan yang tidak pandang bulu terhadap penduduk sipil di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza menjadi tidak dapat diterima," kata Kemlu Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Kami menyerukan kepada warga Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan meningkatkan ketegangan yang berbahaya ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/4).
Moskow kemudian menuturkan, sebagai akibat dari tindakan keras tentara Israel pada tanggal 6 dan 7 April, setidaknya 10 orang Palestina terbunuh, termasuk satu wartawan dan dua remaja. Hal ini membuat jumlah korban tewas sejak demonstrasi pertama kali digelar akhir Maret lalu mencapai 31 orang.
"Sekali lagi kami menyerukan kepada orang Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan dapat meningkatkan ketegangan," tukasnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Moskow mendesak semua pihak, tanpa terkecuali untuk menahan diri dari melakukan tindakan yang hanya akan memperburuk situasi di kawasan tersebut.
"Rusia menganggap bahwa penggunaan kekuatan yang tidak pandang bulu terhadap penduduk sipil di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza menjadi tidak dapat diterima," kata Kemlu Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Kami menyerukan kepada warga Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan meningkatkan ketegangan yang berbahaya ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/4).
Moskow kemudian menuturkan, sebagai akibat dari tindakan keras tentara Israel pada tanggal 6 dan 7 April, setidaknya 10 orang Palestina terbunuh, termasuk satu wartawan dan dua remaja. Hal ini membuat jumlah korban tewas sejak demonstrasi pertama kali digelar akhir Maret lalu mencapai 31 orang.
"Sekali lagi kami menyerukan kepada orang Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah yang akan dapat meningkatkan ketegangan," tukasnya.
Credit sindonews.com