Rabu, 20 Februari 2019

'Jagoan' Trump untuk Dubes AS di PBB Mengundurkan Diri


Jagoan Trump untuk Dubes AS di PBB Mengundurkan Diri
Heather Nauert, calon Dubes Amerika Serikat (AS) untuk PBB pilihan Trump, memilih menarik diri dengan alasan keluarga. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Calon Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk PBB pilihan Presiden Donald Trump, Heather Nauert, menarik diri karena alasan keluarga. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS.

Nauert adalah juru bicara Departemen Luar Negeri AS ketika Trump memilihnya untuk posisi itu setelah bekerja sebagai anchor bagi Fox News Channel yang berhaluan konservatif. Penunjukkannya sebagai Dubes AS untuk PBB menuai kritik dari Partai Demokrat karena pengalaman diplomatiknya dinilai kurang.

"Dua bulan terakhir telah melelahkan bagi keluarga saya dan oleh karena itu demi kepentingan keluarga saya bahwa saya menarik nama saya dari pertimbangan," kata Nauert yang tertuang dalam pernyataan Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir dari Reuters, Minggu (17/2/2019).

Pernyataan itu tidak menjelaskan kesulitan yang dihadapi keluarganya, tetapi Washington Post mengatakan suami dan anak-anak Nauert memilih untuk tetap tinggal di New York ketika dia bekerja di Washington.

Seseorang yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters Nauert menarik diri dari pertimbangan karena dia memiliki seorang pengasuh anak yang secara hukum legal di AS namun visa kerjanya tidak tepat. Nauert sendiri tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Sementara pihak Gedung Putih tidak memiliki informasi tentang siapa antrean berikutnya dalam nominasi Dubes AS untuk PBB.

Trump telah mengumumkan pada 7 Desember ia akan mencalonkan Nauert untuk posisi itu menggantikan Nikki Haley, yang mengundurkan diri pada akhir 2018. Haley adalah mantan gubernur Carolina Selatan yang juga memiliki sedikit pengalaman dalam urusan diplomatik sebelum mengambil posisi duta besar.

Gedung Putih belum secara resmi mengajukan nominasi Nauert ke Senat.

Nauert bergabung dengan Departemen Luar Negeri sebagai juru bicara pada April 2017, tiga bulan pemerintahan Trump terbentuk. Ia kemudian ditunjuk sebagai wakil menteri untuk diplomasi publik dan urusan publik pada awal 2018.

Peran duta besar AS untuk PBB adalah posisi internasional yang sangat prestisius. Sementara Nauert memiliki sedikit pengalaman diplomatik, negara-negara lain dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB diwakili oleh duta besar dengan pengalaman puluhan tahun bekerja dalam kebijakan luar negeri.

"Dia jelas tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan ini tetapi hari ini tampaknya kualifikasi paling penting adalah Anda muncul di layar TV Donald Trump," sindir Senator asal Partai Demokrat Chris Murphy tentang Nauert di CNN pada bulan Desember lalu.

Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell, sebelumnya juru bicara AS di PBB terlama, adalah di antara kemungkinan pengganti Nauert sebagai kandidat, seorang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Grenell telah menjadi tokoh kontroversial di Jerman. Pada Juni 2018 ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan outlet berita sayap kanan Breitbart News, "Saya benar-benar ingin memberdayakan kaum konservatif lainnya di seluruh Eropa."

Pernyataannya ini menuai kritik dari beberapa anggota parlemen Jerman sebagai tanggapan. 



Credit  sindonews.com