ANKARA
- Serangan teroris di Suriah yang menewaskan 20 orang termasuk 4
tentara Amerika Serikat (AS), tidak akan membuat Presiden Donald Trump
membatalkan putusannya untuk menarik pasukan dari negara itu. Hal itu
diungkapkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan.
Berbicara di TV langsung di tengah kunjungan presiden Kroasia ke Turki, Erdogan mengatakan bahwa serangan bunuh diri pada Rabu di Manbij yang dikuasai Kurdi diarahkan pada keputusan Trump untuk menarik pasukan dari negara yang dilanda perang.
Namun pemimpin Turki itu mengatakan dia yakin Trump tidak akan membatalkan keputusannya untuk mundur.
Berbicara di TV langsung di tengah kunjungan presiden Kroasia ke Turki, Erdogan mengatakan bahwa serangan bunuh diri pada Rabu di Manbij yang dikuasai Kurdi diarahkan pada keputusan Trump untuk menarik pasukan dari negara yang dilanda perang.
Namun pemimpin Turki itu mengatakan dia yakin Trump tidak akan membatalkan keputusannya untuk mundur.
"Serangan di Manbij mungkin dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan Trump untuk menarik diri dari Suriah," kata Erdogan.
"Tapi ketika saya melihat ketegasan Trump, saya tidak berpikir langkah mundur akan mengikuti serangan teror seperti itu," imbuhnya seperti dikutip dari RT, Kamis (17/1/2019).
Komentar Erdogan muncul setelah pemboman bunuh diri menewaskan sedikitnya dua puluh orang di kota Manbij di Suriah utara yang dikuasai Kurdi pada hari Rabu. Beberapa dari mereka yang tewas adalah tentara Amerika. Sementara koalisi pimpinan AS di Suriah membenarkan bahwa pasukan AS terbunuh, tidak disebutkan berapa banyak.
Erdogan mengatakan bahwa lima korban adalah orang Amerika.
"Informasi
yang saya miliki adalah berita yang menunjukkan bahwa ada lima tentara
AS dan 20 tewas total," kata pemimpin Turki itu.
Setelah serangan itu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa penarikan sekitar 2.000 tentara AS di Suriah utara akan berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan AS akan tetap di wilayah itu untuk memastikan bahwa ISIS tidak akan memunculkan kembali kepalanya.
Setelah serangan itu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa penarikan sekitar 2.000 tentara AS di Suriah utara akan berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan AS akan tetap di wilayah itu untuk memastikan bahwa ISIS tidak akan memunculkan kembali kepalanya.
Credit sindonews.com