Minggu, 16 Desember 2018

Tewaskan Tentara Israel, Rumah Warga Palestina Diledakkan

Rumah empat lantai milik seorang warga Palestina diledakkan oleh Israel. (Reuters/Mohamad Torokman)


Jakarta,CB, Pasukan Israel meledakkan rumah warga Palestina yang dituduh membunuh seorang tentara Israel di Tepi Barat.

Israel menuding Islam Abu Humaid (32) melempar piring marmer seberat 18 kg dari atap dan menewaskan seorang sersan pasukan khusus Israel, Ronen Lubarsky (20). Peristiwa itu terjadi pada Mei lalu di kamp pengungsi El Amari di Ramallah, Palestina.

Berdasarkan keterangan militer, pasukan Israel tiba di kamp El Amari pasa Sabtu (15/12) subuh, menutup rumah empat lantai Abu Humaid lalu menghancurkannya.

Sebelumnya, rumah keluarga Abu Humaid telah dihancurkan namun telah dibangun kembali. Dua anak Abu Humaid yang lain saat ini berada dalam tahanan Israel. Mereka dituduh membunuh lima warga Israel, sementara dua lainnya juga ditahan dalam jangka waktu lama atas pelanggaran keamanan serius.

Putra keenam Abu Humaid dibunuh oleh pasukan Israel pada 1994 karena dituding terlibat dalam serangan mematikan terhadap seorang perwira intelijen Israel di Tepi Barat.

Menurut dakwaan, Islam Abu Humaid mengatakan kepada para penyidik bahwa ia ingin membalas dendam atas luka yang dialami saudara laki-lakinya dalam serangan militer Israel sebelumnya.

"Apa yang bisa kami lakukan? Ini adalah musuh yang berpikir bahwa dengan melakukan tindakan seperti itu mereka akan meneror kami dan membuat kami takut," kata ibu Islam, Latifa Abu Humaid. "Sebaliknya, permusuhan kami menjadi lebih kuat, begitu juga ketekunan dan kekuatan kami."

Di sisi lain, kelompok hak asasi manusia Israel juga mengkritik penghancuran rumah keluarga para penyerang asal Palestina sebagai tindakan balas dendam dan hukuman kolektif.

Namun, Mahkamah Agung Israel mendukung kebijakan penghancuran rumah ini. Para pejabat Israel menyebutnya sebagai hukuman dan pencegahan.

"IDF [Pasukan Pertahanan Israel] akan terus beroperasi untuk menggagalkan teror dan menjaga keamanan di daerah itu," kata militer.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk penghancuran rumah Islam.

Akhir pekan ini, situasi Tepi Barat kembali memanas setelah serangkaian serangan warga Palestina yang mengakibatkan tewasnya seorang bayi Israel, dua tentara Israel yang dibalas penembakan empat terduga penyerang Palestina. 

Israel menguasai Tepi Barat dan Jerusalem timur dalam perang 1967. Sekitar 600 ribu orang Israel kini tinggal di pemukiman di sana yang dianggap ilegal oleh komunitas internasional.

Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina mandek tahun 2014.

Pada Sabtu, sementara itu, Australia resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel, langkah yang sudah mengundang kontroversi sejak rencana itu merebak beberapa pekan lalu.

Credit CNN Indonesia