Minggu, 16 Desember 2018

Penangkapan Eks Pemimpin Al-Shabaab Picu Bentrokan di Somalia

Mukhtar Robow. Foto/Istimewa

MOGADISHU - Penangkapan seorang mantan pemimpin al-Shabaab yang mencalonkan diri untuk pemilihan regional memicu bentrokan mematikan di kota Baidoa, Somalia Selatan. 

Sedikitnya 11 orang tewas dalam dua hari bentrokan antara polisi Somalia dan pendukung Mukhtar Robow. Kekerasan itu pecah menyusul penangkapan Robow pada hari Kamis, hanya beberapa hari sebelum pemilu daerah yang ditunda-tunda untuk presiden negara bagian Barat Daya Somalia seperti dikutip dari AFP, Minggu (16/12/2018).

Menurut Hussein Aden, seorang perwira militer yang dikutip oleh Reuters, dan beberapa saksi, Robow ditangkap oleh polisi Somalia yang didukung oleh pasukan penjaga perdamaian Ethiopia yang kemudian dipindahkan ke Ibu Kota, Mogadishu. Selama beberapa minggu terakhir, pemerintah federal Somalia yang didukung internasional telah mencoba untuk mencegah Robow untuk ikut serta dalam pemilu regional, yang awalnya ditetapkan digelar pada 17 November, kemudian ditunda hingga 5 Desember dan sekarang telah didorong dihelat pada 19 Desember.

Upaya pemerintah untuk menghentikan Robow maju dalam pemilu regional telah memicu ketidakpuasan luas, memicu pengunduran diri massal anggota komiter pemilu bulan lalu. Mereka mengeluhkan campur tangan langsung dan manipulasi dalam proses pemilu dari pemerintah federal.

Perselisihan antara otoritas federal Somalia yang didukung internasional dan regional mencapai puncaknya pekan ini ketika pasukan keamanan federal menangkap Robow di Baidoa pada hari Kamis dan menerbangkannya ke Mogadishu.

Demonstran turun ke jalan-jalan di Baidoa - Ibu Kota negara bagian Barat Daya - membakar ban dan memblokir jalan.

Pada hari Kamis, 10 orang tewas dalam bentrokan itu, kata tetua Baidoa Saleh Isak kepada Reuters. Sehari kemudian, polisi Somalia membunuh seorang anggota parlemen Somalia, Abdishakur Bule, menurut Isak.


Namun seorang perwira militer Somalia mengatakan kepada Reuters bahwa anggota parlemen tewas dalam tembak-menembak antara demonstran bersenjata dan polisi.

Seorang mantan pemimpin al-Shabaab yang kharismatik, Robow adalah tokoh populer di negara asalnya, menarik banyak orang dalam kampanyenya selama beberapa minggu terakhir.

Sebagai salah satu anggota pendiri al-Shabaab, Robow mundur dari kelompok itu pada tahun 2013. Ia menyerah kepada pemerintah Somalia lima tahun kemudian dalam apa yang secara luas dipuji sebagai langkah besar untuk perdamaian dan rekonsiliasi di negara yang dilanda perang.

Credit Sindonews.com