Kamis, 20 Desember 2018

AS Minta Palestina-Israel Dukung Proposal Damai Gagasan Trump


AS Minta Palestina-Israel Dukung Proposal Damai Gagasan Trump
Amerika Serikat berharap Palestina dan Israel mendukung proposal perdamaian baru gagasan Presiden Donald Trump, meski mereka sudah lebih dulu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (REUTERS/Lucas Jackson)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat meminta Palestina dan Israel mendukung proposal perdamaian baru gagasan Presiden Donald Trump, yang rencananya akan diumumkan awal 2019 mendatang.

Tanpa menjelaskan detail proposal tersebut, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley mengatakan proposal perdamaian itu lebih panjang, dan diklaim mencakup sejumlah elemen yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Tak seperti upaya menyelesaikan konflik ini sebelumnya, rencana baru ini bukan hanya sekedar lembaran kertas baru yang berisikan langkah-langkah tidak spesifik dan tak tergambarkan," ucap Haley yang akan lengser akhir Desember ini, pada Selasa (18/12).


"Rencana baru ini lebih panjang, mencakup detail yang lebih mendalam. Proposal ini membawa unusr-unsur baru dalam diskusi dengan memanfaatkan teknologi baru yang kita gunakan."


"Pertanyaan kritisnya adalah apakah responsnya akan berbeda? Ada hal-hal dalam setiap rencana yang disukai setiap pihak, dan ada hal-hal yang tak disukai semua pihak," paparnya seperti dikutip AFP.

Haley menuturkan jika negara-negara hanya berfokus pada bagian-bagian yang tidak mereka sukai dalam rencana tersebut, upaya damai seperti apa pun tidak akan berhasil.

"Kita akan kembali kepada status quo yang gagal selama lima puluh tahun terakhir tanpa propsek perubahan jika berpikir seperti itu."

Haley menjamin proposal damai ini akan diminati Israel dan Palestina. Pernyataan itu diutarakannya dalam rapat Dewan Keamanan PBB terkait isu Timur Tengah.


Komentarnya itu disambut dengan respons terukur dari negara-negara Eropa. Uni Eropa memperingatkan proposal damai baru tersebut tetap harus mengikuti norma dan hukum internasional yang selama ini ditetapkan dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Uni Eropa menyatakan tetap berkomitmen mendukung solusi dua negara, dalam menyelesaikan konflik yang didominasi sengketa perebutan wilayah tersebut.

"Setiap rencana perdamaian yang gagal mengikuti parameter yang telah disepakati secara internasional selama ini berisiko mendapat kecamanan dan gagal," bunyi pernyataan Uni Eropa.

Pada September lalu, Trump berjanji menyampaikan rancangan perdamaian baru yang diklaim adil bagi Palestina dan Israel. Dia menjanjikan proposal itu akan rampung dalam beberapa bulan ke depan.

Padahal, Trump dikecam banyak pihak setelah dia berkeras mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada Desember lalu. Trump bahkan merelokasi kedutaan besar AS untuk Israel ke kota yang menjadi sumber konflik Israel-Palestina tersebut.

Meski keputusannya itu menuai kontroversi, Trump menegaskan bahwa dia tetap mendukung solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.



Di hadapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada September lalu, Trump bahkan mengatakan membawa perdamaian bagi Israel-Palestina adalah impiannya.



Credit  cnnindonesia.com