Riyadh, Arab Saudi (CB) - Koalisi militer pimpinan Arab
Saudi pada Senin (3/12) mulai mengungsikan 50 gerilyawan Al-Houthi yang
cedera dari Yaman ke Oman untuk dirawat, demikian dilaporkan kantor
berita resmi Arab Saudi, SPA.
Juru Bicara Koalisi Turki Al-Maliki mengatakan jalur aman disediakan atas permintaan Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffith.
Langkah tersebut dilakukan dalam kerangka kerja "keperluan kemanusiaan dan membangun kepercayaan antara antara semua pihak di Yaman, sebagai pembukaan bagi pembicaraan Swedia", kata juru bicara itu.
"Satu pesawat PBB dijadwalkan tiba di Bandar Udara Sana`a, Yaman, untuk mengungsikan orang yang cedera," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Kantor Berit Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, dan Pemerintah Oman belum mengeluarkan komentar mengenai pernyataan tersebut.
Pada November, koalisi pimpinan Arab Saudi mengumumkan pembentukan koridor aman antara Ibu Kota Yaman, Sana`a, dan Provinsi Al-Hudaydah yang strategis di bagian barat negeri itu.
Yaman telah dirongrong kerusuhan sejak 2014, ketika kelompok gerilyawan Al-Houthi menguasai sebagian wilayah negeri tersebut dan krisis meningkat pada 2015, saat koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan operasi udara dengan tujuan memutarbalikkan penguasaan wilayah oleh gerilyawan Al-Houthi.
Sudah puluhan ribu orang, termasuk warga sipil, diduga tewas dan PBB memperkirakan sebanyak 14 juta warga Yaman terancam kelaparan.
Pada Kamis (29/11), lebih dari 14 juta dosis vaksin untuk anak-anak telah dikirim ke Kota Aden di Yaman Selatan --yang saat ini menjadi ibu kota sementara pemerintah, kata Dana Anak PBB (UNICEF).
"Lebih dari 14 juta dosis vaksi rubella dan campak telah tiba di Bandar Udara Internasional Aden," kata Kantor UNICEF di Yaman di akun Twitter. Dosis vaksin itu, katanya, cukup untuk memenuhi keperluan sebanyak 13 juta anak yang berusia antara enam bulan dan 15 tahun.
"Vaksin itu dikirim sebagai bagian dari tahap lanjutan kegiatan nasional melawan campak dan rubella di Yaman," kata lembaga tersebut.
Juru Bicara Koalisi Turki Al-Maliki mengatakan jalur aman disediakan atas permintaan Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffith.
Langkah tersebut dilakukan dalam kerangka kerja "keperluan kemanusiaan dan membangun kepercayaan antara antara semua pihak di Yaman, sebagai pembukaan bagi pembicaraan Swedia", kata juru bicara itu.
"Satu pesawat PBB dijadwalkan tiba di Bandar Udara Sana`a, Yaman, untuk mengungsikan orang yang cedera," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Kantor Berit Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, dan Pemerintah Oman belum mengeluarkan komentar mengenai pernyataan tersebut.
Pada November, koalisi pimpinan Arab Saudi mengumumkan pembentukan koridor aman antara Ibu Kota Yaman, Sana`a, dan Provinsi Al-Hudaydah yang strategis di bagian barat negeri itu.
Yaman telah dirongrong kerusuhan sejak 2014, ketika kelompok gerilyawan Al-Houthi menguasai sebagian wilayah negeri tersebut dan krisis meningkat pada 2015, saat koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan operasi udara dengan tujuan memutarbalikkan penguasaan wilayah oleh gerilyawan Al-Houthi.
Sudah puluhan ribu orang, termasuk warga sipil, diduga tewas dan PBB memperkirakan sebanyak 14 juta warga Yaman terancam kelaparan.
Pada Kamis (29/11), lebih dari 14 juta dosis vaksin untuk anak-anak telah dikirim ke Kota Aden di Yaman Selatan --yang saat ini menjadi ibu kota sementara pemerintah, kata Dana Anak PBB (UNICEF).
"Lebih dari 14 juta dosis vaksi rubella dan campak telah tiba di Bandar Udara Internasional Aden," kata Kantor UNICEF di Yaman di akun Twitter. Dosis vaksin itu, katanya, cukup untuk memenuhi keperluan sebanyak 13 juta anak yang berusia antara enam bulan dan 15 tahun.
"Vaksin itu dikirim sebagai bagian dari tahap lanjutan kegiatan nasional melawan campak dan rubella di Yaman," kata lembaga tersebut.
Credit antaranews.com