Kamis, 22 November 2018

Swiss Referendum Soal Tanduk Sapi, Mengapa?



Claudia membersihkan sapi peliharaannya menjelang pemungutan suara nasional Hornkuh-Initiative di pertanian Valengiron di Perrefitte dekat Moutier, Swiss, 15 November 2018. REUTERS/Denis Balibouse
Claudia membersihkan sapi peliharaannya menjelang pemungutan suara nasional Hornkuh-Initiative di pertanian Valengiron di Perrefitte dekat Moutier, Swiss, 15 November 2018. REUTERS/Denis Balibouse

CB, Jakarta - Warga Swiss akan menggelar referendum nasional untuk masalah penting dan selama ini membuat mereka terbelah: mendukung tanduk sapi dan domba tumbuh alami atau menghentikan pertumbuhannya.
Referendum yang digelar pada hari Minggu mendatang bertujuan mempertahankan martabat hewan ternak tersebut.

Selain itu, referendum ini juga untuk meminta pemerintah memberi subsidi bagi peternak yang memelihara sapi yang bertanduk alami. Ia mengajukan subsidi per tahun sebesar 190 Swiss franc atau sekitar US$ 191.65 untuk petani yang memelihara sapi bertanduk alami.
Peternak bernama Armin Capaul, 66 tahun, menggagas referendum. Dia mengatakan referendum untuk mendengarkan sapi-sapinya terinspirasi dari 9 tahun berkampanye meminta bantuan dana untuk kebutuhan lahan peternakan lebih luas bagi hewan-hewan bertanduk.
Ia berharap cara ini akan mengurangi upaya penghapusan tanduk hewan ternak tersebut.

"Kita harus menghormati sapi sebagaimana layaknya mereka. Biarkan mereka dengan tanduk mereka. Saat anda melihat ke arah mereka, maka mereka selalu menahan kepala mereka dan bangga. Jika anda mencabut tanduknya, mereka akan sedih," kata Capaul kepada Reuters di lahan peternakannya yang kecil di barat laut Swiss seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Capaul, tanduk berfungsi untuk membantu sapi-sapi berkomunikasi dan mengatur suhu tubuhnya.
Namun ide Capaul tidak sepenuhnya mendapat dukungan. Saat lewat jalur lobi politik gagal, Capaul mengumpulkan lebih dari 100 ribu tandatangan untuk mengadakan referendum.

Para pengkritik mengatakan sapi-sapi itu sangat kesakitan dan merasa tidak alami tanpa tanduk.
Pemerintah Swiss juga berseberangan dengan Capaul. Alasannya, anggaran agrikultur sebesar 3 miliar Swiss franc akan terpangkas sebesar 30 juta Swiss franc setiap tahun untuk subsidi.
Sejumlah peternak pun menentang ide Capaul.
"Sistem kami yang stabil telah memberi manfaat, sapi-sapi kami hidup lebih baik. Jika sapi-sapi bertanduk, berbahaya akan melukai lebih banyak hewan-hewan dan manusia," kata Stefan Gilgen, pemilik 48 sapi.
Menteri Ekonomi Swiss, Johann Schneider-Ammann mengatakan, di Swiss sudah biasa masyarakat mengadakan referendum untuk penyelesaian masalah, mulai dari isu yang kurang penting hingga isu-isu penting.




Credit  tempo.co