BRUSSELS
- NATO mendesak Rusia untuk memberikan rincian tentang sistem rudal
barunya yang dianggap mengancam Amerika Serikat (AS) dan
sekutu-sekutunya. Aliansi militer Barat itu menuduh rudal jelajah 9M729
Moskow telah melanggar perjanjian senjata nuklir 1987.
Tuduhan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg ketika melakukan pembicaraan dengan duta besar Rusia pada hari Rabu. Pembicaraan itu membahas nasib perjanjian senjata nuklir antara Moskow dan Washington yang dikenal sebagai Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987.
"Kami semua setuju bahwa Perjanjian INF sangat penting bagi keamanan Euro-Atlantik. Sekutu telah berulang kali menyatakan keprihatinan serius tentang sistem rudal Rusia baru, yang dikenal sebagai 9M729 atau SSC-8," kata Stoltenberg dalam pernyataannya, yang dilansir Reuters, Kamis (1/11/2018).
Dia mengatakan pengembangan rudal jelajah jarak menengah SSC-8 berbasis darat menimbulkan risiko serius bagi stabilitas.
"NATO telah mendesak Rusia berulang kali untuk mengatasi masalah ini secara substansial dan transparan, dan untuk secara aktif terlibat dalam dialog yang konstruktif dengan Amerika Serikat. Kami menyesalkan bahwa Rusia tidak mengindahkan seruan kami," kata Stoltenberg.
Perjanjian INF yang diteken Rusia—kala itu bernama Uni Soviet—dan AS. Perjanjian itu melarang peluncuran rudal balistik dengan rentang antara 500 kilometer hingga 5.500 kilometer (310 mil-3.410 mil).
Rusia membantah tuduhan melanggar perjanjian senjata nuklir 1987 dan menegaskan bahwa Moskow komitmen menghormatinya.
Namun, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menarik AS keluar dari Perjanjian INF dengan alasan Moskow sudah melanggarnya.
Tuduhan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg ketika melakukan pembicaraan dengan duta besar Rusia pada hari Rabu. Pembicaraan itu membahas nasib perjanjian senjata nuklir antara Moskow dan Washington yang dikenal sebagai Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987.
"Kami semua setuju bahwa Perjanjian INF sangat penting bagi keamanan Euro-Atlantik. Sekutu telah berulang kali menyatakan keprihatinan serius tentang sistem rudal Rusia baru, yang dikenal sebagai 9M729 atau SSC-8," kata Stoltenberg dalam pernyataannya, yang dilansir Reuters, Kamis (1/11/2018).
Dia mengatakan pengembangan rudal jelajah jarak menengah SSC-8 berbasis darat menimbulkan risiko serius bagi stabilitas.
"NATO telah mendesak Rusia berulang kali untuk mengatasi masalah ini secara substansial dan transparan, dan untuk secara aktif terlibat dalam dialog yang konstruktif dengan Amerika Serikat. Kami menyesalkan bahwa Rusia tidak mengindahkan seruan kami," kata Stoltenberg.
Perjanjian INF yang diteken Rusia—kala itu bernama Uni Soviet—dan AS. Perjanjian itu melarang peluncuran rudal balistik dengan rentang antara 500 kilometer hingga 5.500 kilometer (310 mil-3.410 mil).
Rusia membantah tuduhan melanggar perjanjian senjata nuklir 1987 dan menegaskan bahwa Moskow komitmen menghormatinya.
Namun, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menarik AS keluar dari Perjanjian INF dengan alasan Moskow sudah melanggarnya.
Credit sindonews.com