TEL AVIV
- Keberadaan sistem pertahanan udara S-300 Rusia tidak membuat Israel
kecut. Sebaliknya, Negara Zionis itu menegaskan akan terus melakukan
operasi militer di Suriah dengan sasaran situs-situs militer milik Iran.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Gadi Eizenkot, berjanji akan terus bekerja melawan apa yang digambarkannya sebagai upaya Iran untuk membentuk kehadiran milityer permanen di Suriah.
"Kemampuan Iran di Suriah jauh dari apa yang diharapkan untuk dicapai," kata Eizenkot saat melakukan tur ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel seperti disitir dari Anadolu, Rabu (21/11/2018).
"Ini karena tindakan Israel yang sedang berlangsung," tambahnya, melanjutkan dengan menyatakan bahwa militer Israel akan melanjutkan upaya untuk menggagalkan ambisi Iran di Suriah, sementara menjaga keamanan di utara yaitu, wilayah Golan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah melakukan sejumlah operasi militer di dalam wilayah Suriah yang menargetkan situs-situs militer Suriah dan Iran.
Namun, dalam serangan terakhirnya, pesawat Il-20 Rusia yang mengangkut 15 orang pasukan menjadi korban salah tembak sistem rudal S-200 Rusia. Rusia menuding jet-jet tempur Israel telah menjadikan pesawat tersebut sebagai tameng dari tembakan sistem pertahan rudal Suriah. Namun Israel membantah hal tersebut.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Gadi Eizenkot, berjanji akan terus bekerja melawan apa yang digambarkannya sebagai upaya Iran untuk membentuk kehadiran milityer permanen di Suriah.
"Kemampuan Iran di Suriah jauh dari apa yang diharapkan untuk dicapai," kata Eizenkot saat melakukan tur ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel seperti disitir dari Anadolu, Rabu (21/11/2018).
"Ini karena tindakan Israel yang sedang berlangsung," tambahnya, melanjutkan dengan menyatakan bahwa militer Israel akan melanjutkan upaya untuk menggagalkan ambisi Iran di Suriah, sementara menjaga keamanan di utara yaitu, wilayah Golan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah melakukan sejumlah operasi militer di dalam wilayah Suriah yang menargetkan situs-situs militer Suriah dan Iran.
Namun, dalam serangan terakhirnya, pesawat Il-20 Rusia yang mengangkut 15 orang pasukan menjadi korban salah tembak sistem rudal S-200 Rusia. Rusia menuding jet-jet tempur Israel telah menjadikan pesawat tersebut sebagai tameng dari tembakan sistem pertahan rudal Suriah. Namun Israel membantah hal tersebut.
Guna mencegah hal itu terulang, pada bulan Oktober, Moskow mengirimkan sistem rudal S-300 ke Suriah.
Suriah dan Israel sendiri secara teknis berada dalam keadaan perang sejak berdirinya negara Israel pada 1948. Damaskus masih terus menjadi bagian dari Liga Arab yang memboikot Israel.
Suriah dan Israel sendiri secara teknis berada dalam keadaan perang sejak berdirinya negara Israel pada 1948. Damaskus masih terus menjadi bagian dari Liga Arab yang memboikot Israel.
Credit sindonews.com