Jumat, 05 Oktober 2018

Wapres AS Tuding China Ingin Gulingkan Trump


Wapres AS Tuding China Ingin Gulingkan Trump
Wapres AS, Mike Pence, menuding China mengintervensi pemilihan Kongres bulan depan demi mengubah tatanan kekuasan Gedung Putih dan menggulingkan Donald Trump. (Reuters/Beawiharta)


Jakarta, CB -- Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, menuding China mengintervensi pemilihan Kongres bulan depan demi mengubah tatanan kekuasan di Gedung Putih dan menggulingkan Presiden Donald Trump.

Pence menuding Beijing melancarkan "upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempengaruhi opini publik Amerika" menjelang pemilihan Kongres pada 6 November mendatang.

"Terus terang, kepemimpin Presiden Trump saat ini sedang bekerja, China menginginkan presiden Amerika yang berbeda," kata Pence dalam pidatonya di Institut Hudson, sebuah lembaga think tank konservatif di Washington, Kamis (4/10).


"Tidak perlu diragukan lagi, China mengintervensi demokrasi Amerika."


Dalam kesempatan itu, Pence memberi contoh iklan dan promosi China di sejumlah media AS selama ini sebagai bentuk upaya Negeri Tirai Bambu mempengaruhi pemilihan Kongres.

Selain itu, dia juga menyinggung kebijakan balas dendam dari Beijing terhadap produk AS menyusul peningkatan tarif yang diberlakukan Trump atas barang China.

"Tidak perlu diragukan lagi, China ikut campur dalam demokrasi Amerika," kata Pence mengulang tudingannya.


Pernyataan Pence tersebut merupakan tudingan terbaru yang dilayangkan pemimpin AS kepada China terkait intervensi pemilihan Kongres.

Sebelumnya, di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu, Trump berulang kali menyebut China berupaya menjegal jalan Partai Republik dalam pemilihan Kongres lantaran selama ini partainya itu mendukung kebijakan perdagangan yang keras terhadap Beijing.

Sementara itu, di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan tuduhan AS tersebut "tidak berdasar lantaran berbicara dengan bukti yang berasal dari desas-desus sehingga membingungkan mana yang benar dan salah."

Menurut Hua, dunia tahu siapa yang kerap melanggar dan tidak melanggar kedaulatan negara lain. Dia juga menuturkan masyarakat internasional tahu siapa yang sering mencampuri urusan internal negara lain demi mengutamakan kepentingannya.

"China adalah agen perdamaian dunia tanpa tertarik untuk ikut campur dalam pemilihan AS," ucapnya seperti dikutip AFP.

"Sangat menggelikan jika pihak AS memiliki stigma untuk merusak relasi dan kerja sama dengan China karena China mencampuri urusan internal dan pemilihannya."




Credit  cnnindonesia.com