Rabu, 24 Oktober 2018

Kasus Khashoggi, 21 Pejabat Arab Saudi Akan Dilarang Masuk AS



Kasus Khashoggi, 21 Pejabat Arab Saudi Akan Dilarang Masuk AS
Jamal Khashoggi. (REUTERS/Beawiharta)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat (AS) akan mencabut visa atau melarang masuk 21 orang warga Arab yang diyakini bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi beberapa pejabat Arab Saudi yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Rencananya, pihaknya bakal mengambl tindakan, termasuk mencabut visa dan mengeksplorasi sanksi lainnya.

"Hukuman ini bukan yang terakhir dari AS. Kami memperjelas bahwa Amerika Serikat tidak menoleransi tindakan kejam semacam ini untuk membungkam Khashoggi," ujar Pompe, dikutip dari Reuters (23/10).


Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyebut upaya yang dilakukan Arab Saudi untuk menutupi pembunuhan Jamal Khashoggi merupakan yang terburuk.

"Mereka memiliki rencana yang sangat buruk. Itu dilakukan dengan buruk, dan upaya menutup-nutupi yang dilakukan mereka salah satu yang terburuk dalam sejara," jelas Trump.



Khashoggi adalah kolumnis di Washingn Post yang kini telah menjadi warga AS. Ia kerap mengkritik Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman.

Riyadh awalnya membantah mengetahui nasib Khashoggi. Namun, Arab Saudi akhirnya mengaku bahwa Khashoggi meninggal dalam perkelahian di kantor konsulat tersebut.

Media pemerintah Saudi mengatakan pada hari Sabtu, Raja Salman memecat lima pejabat atas pembunuhan yang dilakukan oleh 15 orang anggota tim. Pemecatan dilakukan antara lain pada Saud al-Qahtani, seorang pembantu utama yang menjalankan media sosial untuk Pangeran Mohammed.

Menurut dua sumber intelijen, Qahtani menjalankan pembunuhan Khashoggi dengan memberi perintah melalui Skype.


Para pejabat Turki mencurigai Khashoggi terbunuh dan dipotong-potong di dalam konsulat oleh agen Saudi.

"Pemerintah Saudi telah mengambil langkah penting dengan mengakui pembunuhan itu. Mulai sekarang, kami mengharapkan mereka untuk mengungkap semua yang bertanggung jawab atas masalah ini dari atas ke bawah dan membuat mereka menghadapi hukuman yang diperlukan," kata Erdogan dalam sebuah pidato di parlemen. .

Sumber-sumber Reuters, Turki mengatakan bahwa pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan itu. Namun, Erdogan tidak membuat referensi untuk rekaman audio apa pun.

Raja Salman mengatakan Riyadh akan bertanggung jawab atas mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.




Credit  cnnindonesia.com