DAMASKUS
- Pemerintah Suriah telah menempatkan pasukannya dalam kondisi siaga
tinggi di tengah ancaman serangan militer Amerika Serikat (AS).
Washington mengancam akan menggempur rezim Suriah atas tuduhan melakukan
serangan senjata kimia di Douma pada Sabtu pekan lalu.
Kantor berita pro-pemerintah Presiden Bashar al-Assad, Al Masdar, melaporkan bahwa armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia juga telah ditempatkan pada siaga tinggi setelah kapal perang AS dilaporkan meninggalkan Siprus menuju perairan Suriah.
Sedangkan kantor berita Jerman, DPA, melaporkan pada hari Selasa bahwa tentara Suriah telah menempatkan semua posisi militer dalam kondisi siaga, termasuk di bandara dan semua pangkalan militer, selama 72 jam.
Status siaga tinggi juga diberlakukan bagi pasukan rezim Suriah di provinsi selatan Sweida, Provinsi Aleppo, Latakia dan Provinsi Deir Ez-Zor.
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari Rusia tentang status siaga pasukan dari sekutunya itu.
Vladimir Shamanov, mantan panglima tertinggi Pasukan Angkatan Udara Rusia, bersumpah bahwa Moskow akan mengambil semua langkah pembalasan politik, diplomatik dan militer jika AS nekat melakukan serangan di Suriah.
"Politik standar ganda telah mencapai titik terendah. Dan di sini, Rusia secara sadar menyatakan bahwa semua langkah politik, diplomatik dan militer jika perlu akan diambil," kata Shamanov dalam rapat pleno Duma Negara, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (11/4/2018).
Kementerian Luar Negeri Rusia juga membuat peringatan terhadap AS soal konsekuensi bahaya yang akan dirasakan jika melakukan intervensi militer dengan dalih yang dibuat-buat.
Seperti diberitakan sebelumnya, AS sedang mengerahkan kapal induk USS Harry S. Truman lengkap dengan tujuh kapal perang untuk sebuah misi ke Timur Tengah dan Eropa. Armada kapal induk tersebut mulai bergerak ke perairan Timur Tengah hari Rabu (11/4/2018).
Pengerahan kapal induk itu diumumkan Angkatan Laut AS. Langkah militer Washington ini hanya berselang sehari setelah Presiden Donald Trump mengancam akan bertindak terhadap rezim Suriah termasuk dengan opsi militer.
Kapal induk USS Harry S Truman dengan tujuh kapal perang membawa sekitar 6.500 pelaut. Mengutip laporan Military.com, armada kapal induk tersebut melakukan pelayaran bersama kapal frigat Jerman, FGS Hessen.
Kantor berita pro-pemerintah Presiden Bashar al-Assad, Al Masdar, melaporkan bahwa armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia juga telah ditempatkan pada siaga tinggi setelah kapal perang AS dilaporkan meninggalkan Siprus menuju perairan Suriah.
Sedangkan kantor berita Jerman, DPA, melaporkan pada hari Selasa bahwa tentara Suriah telah menempatkan semua posisi militer dalam kondisi siaga, termasuk di bandara dan semua pangkalan militer, selama 72 jam.
Status siaga tinggi juga diberlakukan bagi pasukan rezim Suriah di provinsi selatan Sweida, Provinsi Aleppo, Latakia dan Provinsi Deir Ez-Zor.
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari Rusia tentang status siaga pasukan dari sekutunya itu.
Vladimir Shamanov, mantan panglima tertinggi Pasukan Angkatan Udara Rusia, bersumpah bahwa Moskow akan mengambil semua langkah pembalasan politik, diplomatik dan militer jika AS nekat melakukan serangan di Suriah.
"Politik standar ganda telah mencapai titik terendah. Dan di sini, Rusia secara sadar menyatakan bahwa semua langkah politik, diplomatik dan militer jika perlu akan diambil," kata Shamanov dalam rapat pleno Duma Negara, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (11/4/2018).
Kementerian Luar Negeri Rusia juga membuat peringatan terhadap AS soal konsekuensi bahaya yang akan dirasakan jika melakukan intervensi militer dengan dalih yang dibuat-buat.
Seperti diberitakan sebelumnya, AS sedang mengerahkan kapal induk USS Harry S. Truman lengkap dengan tujuh kapal perang untuk sebuah misi ke Timur Tengah dan Eropa. Armada kapal induk tersebut mulai bergerak ke perairan Timur Tengah hari Rabu (11/4/2018).
Pengerahan kapal induk itu diumumkan Angkatan Laut AS. Langkah militer Washington ini hanya berselang sehari setelah Presiden Donald Trump mengancam akan bertindak terhadap rezim Suriah termasuk dengan opsi militer.
Kapal induk USS Harry S Truman dengan tujuh kapal perang membawa sekitar 6.500 pelaut. Mengutip laporan Military.com, armada kapal induk tersebut melakukan pelayaran bersama kapal frigat Jerman, FGS Hessen.
Credit sindonews.com