Rabu, 11 April 2018

Resolusi Rusia untuk Kirim OPCW ke Suriah Ditolak DK PBB


Resolusi Rusia untuk Kirim OPCW ke Suriah Ditolak DK PBB
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia di forum DK PBB. Foto/REUTERS/Brendan McDermid


NEW YORK - Rancangan resolusi Rusia untuk mendukung misi penyelidikan Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) ke Suriah ditolak Dewan Keamanan (DK) PBB. Moskow telah mengusulkan organisasi itu menyelidiki area di Douma yang diduga jadi lokasi serangan senjata kimia pada Sabtu pekan lalu.

Moskow mengajukan rancangan resolusi itu karena merasa sekutunya, rezim Suriah, disudutkan. Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) menyalahkan rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai pelaku serangan kimia di Douma yang dilaporkan menewaskan puluhan orang.

Rezim Assad membantah melakukan serangan. Damaskus dan Moskow menyatakan serangan itu dibuat LSM White Helmets dan kelompok Jaish al-Islam yang didukung Barat untuk memfitnah Assad. Tujuannya, agar negara-negara Barat menyerang Damaskus.

Dalam pemungutan suara, mayoritas negara anggota DK PBB memilih menentang rancangan resolusi Rusia.

"Rancangan resolusi belum diadopsi, setelah gagal mendapatkan jumlah suara yang diperlukan," kata Presiden DK PBB Gustavo Meza-Cuadra, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/4/2018).

Rusia, China, Bolivia, Kazakhstan dan Ethiopia mendukung resolusi tersebut. Sedangkan, Prancis, Amerika Serikat, Inggris dan Polandia menentangnya. Sebanyak 15 negara lain anggota DK PBB memilih abstain.

Sebelumnya pada hari Selasa, dua rancangan resolusi yang diajukan untuk merekonstruksi mekanisme DK PBB guna menyelidiki dugaan penyebaran senjata kimia juga gagal diadopsi atau ditolak DK PBB. AS menyusun salah satu resolusi, sementara Rusia menyusun yang resolusi lain.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia telah meyakinkan forum bahwa pasukan Moskow akan menjamin keselamatan para ahli OPCW untuk melakukan penyelidikan di Douma, Suriah. Namun, upaya Moskow belum membuahkan hasil.

Duta Besar AS untuk PBB yang jauh hari menyerukan serangan militer terhadap rezim Suriah mengatakan para diplomat di Markas Besar PBB di New York merasa frustrasi dengan apa yang terjadi di Suriah.

Namun, Dubes Nebenzia mendesak Amerika Serikat untuk menahan diri. "Ancaman yang Anda ajukan ... vis-a-vis Suriah seharusnya membuat kita benar-benar khawatir, kita semua, karena kita bisa menemukan diri kita di ambang beberapa peristiwa yang sangat menyedihkan dan serius," katanya kepada Haley.

"Sekali lagi saya akan meminta Anda, sekali lagi memohon Anda, untuk menahan diri dari rencana yang sedang Anda kembangkan untuk Suriah," imbuh diplomat Moskow ini  setelah pemungutan suara. 




Credit  sindonews.com