CB, Jakarta - Pejabat tinggi Rusia dan NATO merencanakan pertemuan bersejarah pada pekan depan di tengah meningkatnya ketegangan konflik Suriah. Pertemuan itu menjadi yang pertama sejak 2013 antara kedua belah pihak, yang kerap bersitegang akhir-akhir ini.
Rusia akan diwakili Kepala Staf Umum, Deputi Pertama Menteri Pertahanan, Valery Gerasimov. Sementara NATO mengutus Komandan Sekutu Tertinggi di Eropa, Curtis Scaparrotti. Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak NATO memutus kontak militer tingkat tinggi dengan Rusia menyusul aneksasi Crimea oleh Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.
"Pertemuan
itu dilakukan setelah Gerasimov dan Scaparrotti berbicara untuk pertama
kalinya melalui telepon pada 14 September tahun lalu," begitu dilansir
media Russia Today, Selasa, 10 April 2018.
Anak-anak menerima perawatan medis setelah pasukan rezim Assad diduga melakukan serangan gas beracun ke kota Duma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 7 April 2018. Media pemerintah Suriah membantah jika militer telah meluncurkan serangan kimia. Fadi Abdullah/Anadolu
Pembicaraan itu berlanjut pada 21 Maret 2018, dimana keduanya akhirnya sepakat untuk bertemu lagi pada paruh kedua bulan April.
Seperti dilansir Reuters, ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Suriah terkait peningkatan eskalasi serangan di Ghouta Timur. Dan yang terbaru adalah dugaan serangan senjata kimia di Kota Douma, markas pemberontak Suriah di Ghouta Timur, oleh pasukan Suriah.
Barat menuding Presiden Suriah Bashar Al Assad atas serangan itu, meskipun kurang bukti untuk mendukung klaim itu. Damaskus membantah menggunakan senjata kimia.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Seperti dilansir Rusia Today pada 10 April 2018, sejauh ini, belum ada informasi tentang di mana pertemuan itu bakal berlangsung.
Di luar konflik di Suriah, hubungan Rusia-NATO baru-baru ini mencapai titik terendah setelah pada 27 Maret, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengumumkan pengusiran 7 staf Rusia yang merupakan bagian dari misi Moskow di aliansi militer Barat itu.
Langkah itu diambil sebagai tanggapan atas insiden racun terhadap bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia di Inggris. PM Inggris Theres May menuding Rusia sebagai pelaku serangan. Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah tudingan ini dan meminta bukti dan akses untuk penyelidikan soal ini. Konflik di Suriah membuat Rusia dan Barat kembali bersetegang.
Rusia akan diwakili Kepala Staf Umum, Deputi Pertama Menteri Pertahanan, Valery Gerasimov. Sementara NATO mengutus Komandan Sekutu Tertinggi di Eropa, Curtis Scaparrotti. Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak NATO memutus kontak militer tingkat tinggi dengan Rusia menyusul aneksasi Crimea oleh Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.
Anak-anak menerima perawatan medis setelah pasukan rezim Assad diduga melakukan serangan gas beracun ke kota Duma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 7 April 2018. Media pemerintah Suriah membantah jika militer telah meluncurkan serangan kimia. Fadi Abdullah/Anadolu
Pembicaraan itu berlanjut pada 21 Maret 2018, dimana keduanya akhirnya sepakat untuk bertemu lagi pada paruh kedua bulan April.
Seperti dilansir Reuters, ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Suriah terkait peningkatan eskalasi serangan di Ghouta Timur. Dan yang terbaru adalah dugaan serangan senjata kimia di Kota Douma, markas pemberontak Suriah di Ghouta Timur, oleh pasukan Suriah.
Barat menuding Presiden Suriah Bashar Al Assad atas serangan itu, meskipun kurang bukti untuk mendukung klaim itu. Damaskus membantah menggunakan senjata kimia.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Seperti dilansir Rusia Today pada 10 April 2018, sejauh ini, belum ada informasi tentang di mana pertemuan itu bakal berlangsung.
Di luar konflik di Suriah, hubungan Rusia-NATO baru-baru ini mencapai titik terendah setelah pada 27 Maret, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengumumkan pengusiran 7 staf Rusia yang merupakan bagian dari misi Moskow di aliansi militer Barat itu.
Langkah itu diambil sebagai tanggapan atas insiden racun terhadap bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia di Inggris. PM Inggris Theres May menuding Rusia sebagai pelaku serangan. Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah tudingan ini dan meminta bukti dan akses untuk penyelidikan soal ini. Konflik di Suriah membuat Rusia dan Barat kembali bersetegang.
Credit TEMPO.CO