ISTANBUL
- KAPLAN MT, tank tempur buatan Indonesia dan Turki diresmikan dalam
Pameran Industru Pertahanan Internasional (IDEF) ke-13 di Istanbul hari
Rabu. Kendaraan perang ini dikembangkan oleh FNSS Turki dan PT Pindad
Indonesia.
CEO FNSS Nail Kurt mengatakan, program MT KAPLAN tidak hanya mewakili produk baru tetapi juga penerapan pendekatan baru untuk kerjasama di industri pertahanan multinasional.
Menurut Kurt, program tank tempur ini sebenarnya diluncurkan tiga tahun lalu bersama PT Pindad, yang didampingi oleh menteri pertahanan kedua negara.
”Tank berat ini adalah solusi yang sangat efektif untuk kondisi peperangan asimetris saat ini yang dihadapi oleh banyak tentara,” katanya.
“Kondisi memerlukan penyebaran yang mudah dan cepat, mobilitas tinggi, visibilitas rendah, daya tembak tinggi, namun rendah soal biaya,” lanjut Kurt, yang dilansir Anadolu, Kamis (11/5/2017).
Perusahaan pertahanan Turki ini, ujar Kurt, sukses di mancanegara, seperti di Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia dan Arab Saudi. FNSS selanjutnya akan mendukung peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Turki, sebagai negara sahabat.
Pabrik kendaraan lapis baja FNSS merupakan perusahaan patungan, di mana Turkish Nurol Holding dan British BAE Systems masing-masing memiliki 51 dan 49 persen saham.
Tank KAPLAN MT dirancang untuk memberikan kontribusi yang kuat berkat kapasitas tembakan dan pilihan amunisi besar serta kemampuan superiornya untuk bergerak.
Tank ini dilengkapi menara CMI Cockerill 3105 untuk menyalakan peluru 105mm yang memberikan data tembak tinggi.
Mesin tank bertenaga diesel. Tank KAPLAN MT memiliki transmisi otomatis penuh dan mampu mengangkut tiga anggota awak, yakni pengemudi, penembak dan komandan.
Perwakilan Turki untuk Industri Pertahanan Ismail Demir mengatakan bahwa proyek pengembangan tank berat merupakan program pemerintah secara turun temurun dari kesepakatan kerjasama pertahanan antara dua negara sahabat.
”FNSS dari Turki dan PT Pindad dari Indonesia ditugaskan untuk melaksanakan program yang dimulai dengan tanda tangan kami selama IDEF sebelumnya pada tahun 2015," kata Demir.
Dia menunjukkan bahwa prototipe kendaraan perang ini telah ditampilkan selama parade militer Hari TNI di Indonesia pada 5 Oktober.
CEO FNSS Nail Kurt mengatakan, program MT KAPLAN tidak hanya mewakili produk baru tetapi juga penerapan pendekatan baru untuk kerjasama di industri pertahanan multinasional.
Menurut Kurt, program tank tempur ini sebenarnya diluncurkan tiga tahun lalu bersama PT Pindad, yang didampingi oleh menteri pertahanan kedua negara.
”Tank berat ini adalah solusi yang sangat efektif untuk kondisi peperangan asimetris saat ini yang dihadapi oleh banyak tentara,” katanya.
“Kondisi memerlukan penyebaran yang mudah dan cepat, mobilitas tinggi, visibilitas rendah, daya tembak tinggi, namun rendah soal biaya,” lanjut Kurt, yang dilansir Anadolu, Kamis (11/5/2017).
Perusahaan pertahanan Turki ini, ujar Kurt, sukses di mancanegara, seperti di Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia dan Arab Saudi. FNSS selanjutnya akan mendukung peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Turki, sebagai negara sahabat.
Pabrik kendaraan lapis baja FNSS merupakan perusahaan patungan, di mana Turkish Nurol Holding dan British BAE Systems masing-masing memiliki 51 dan 49 persen saham.
Tank KAPLAN MT dirancang untuk memberikan kontribusi yang kuat berkat kapasitas tembakan dan pilihan amunisi besar serta kemampuan superiornya untuk bergerak.
Tank ini dilengkapi menara CMI Cockerill 3105 untuk menyalakan peluru 105mm yang memberikan data tembak tinggi.
Mesin tank bertenaga diesel. Tank KAPLAN MT memiliki transmisi otomatis penuh dan mampu mengangkut tiga anggota awak, yakni pengemudi, penembak dan komandan.
Perwakilan Turki untuk Industri Pertahanan Ismail Demir mengatakan bahwa proyek pengembangan tank berat merupakan program pemerintah secara turun temurun dari kesepakatan kerjasama pertahanan antara dua negara sahabat.
”FNSS dari Turki dan PT Pindad dari Indonesia ditugaskan untuk melaksanakan program yang dimulai dengan tanda tangan kami selama IDEF sebelumnya pada tahun 2015," kata Demir.
Dia menunjukkan bahwa prototipe kendaraan perang ini telah ditampilkan selama parade militer Hari TNI di Indonesia pada 5 Oktober.
”Setelah tentara Indonesia memenuhi syarat untuk kendaraan tersebut, maka akan siap untuk produksi serial. Prototipe ini akan melayani kebutuhan Tentara Nasional Indonesia dan Tentara Turki,” katanya.
Dr Sutrimo Sumarlan, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Indonesia, mengatakan bahwa proyek tank tempur ini sudah berjalan tiga tahun.
”Indonesia dan Turki percaya bahwa tank berat ini tidak akan diproduksi hanya untuk kedua negara. Kami bisa menjualnya ke negara lain, terutama yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Tengah,” kata Sutrimo.
Credit sindonews.com