Jakarta, CB Indonesia -- Pengadilan di Negara Bagian Terengganu, Malaysia menjatuhkan vonis 30 bulan penjara terhadap seorang warga Indonesia,
Eq Maulana Dunda (25). Dia dijerat dengan undang-undang terorisme
karena ketahuan menyimpan dua foto melambangkan kelompok Negara Islam
Irak dan Syam (ISIS).
Sebagaimana dilansir kantor berita Bernama,
Selasa (6/11), mulanya aparat Malaysia menggeledah rumah Eq yang
berprofesi sebagai peternak bebek dengan alamat CB014, Cempaka B, Taman
Sri Kolam, Kuala Terengganu, Terengganu, pada 12 Juli lalu.
Aparat
lantas menemukan sebuah ponsel milik Eq tergeletak di kulkas di rumah.
Setelah diperiksa, mereka menemukan dua foto yang memperlihatkan
kelompok ISIS. Maka dari itu Eq lantas ditahan.
Di depan pengadilan, Eq mengaku tidak tahu kalau gambar itu dilarang.
Dia menyatakan gambar itu sudah lama ada di ponselnya karena diunduh
dari Internet.
"Saya menyesal menyimpannya selama ini, sejak
saya masih di Indonesia. Saya benar-benar tidak tahu. Saya mohon
keringanan hukuman. Istri saya sedang hamil," kata Eq.
Eq baru
beberapa bulan bermukim di Terengganu selepas menikahi perempuan
setempat. Namun, Hakim Collin Lawrence Sequerah tetap mengganjarnya
dengan hukuman 30 bulan penjara, terhitung sejak masa penahanannya.
Eq
dijerat dengan Pasal 574 Ayat 130JB(1)(a) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Malaysia. Ancaman tertingginya adalah penjara tujuh tahun dan
denda.
Jaksa penuntut umum Munirah Shamsudin Baharum sebenarnya menuntut
hukuman lebih tinggi, karena terorisme adalah kejahatan lintas batas.
Tujuannya sebagai pelajaran bagi pelaku dan masyarakat. Walau cuma
menyimpan gambar, orang itu dianggap berhubungan, berpikir,
merencanakan, dan berbuat aksi ekstrem yang bisa mengancam keamanan
nasional.
Utusan PBB Jan Kubis mengatakan lebih dari 50
kuburan massal ditemukan di sejumlah bagian Irak di wilayah yang
sebelumnya dikuasai ISIS.
Foto: EPA
Ribuan orang diperkirakan dikubur di kuburan massal.
CB,
KIRKUK -- Lebih dari 200 kuburan massal yang berisi ribuan korban telah
ditemukan di berbagai daerah Irak yang sebelumnya dikuasai oleh
kelompok ISIS, kata satu laporan PBB pada Selasa (6/11).
"Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan Kantor Hak Asasi Manusia PBB
telah mendokumentasikan keberadaan 202 lokasi kuburan massal di
Provinsi Nineveh, Kirkuk, Salahudin, dan Anbar di bagian barat dan utara
negeri tersebut," kata Kantor Komisariat Tinggi PBB bagi Hak Asasi
Manusia (OHCHR).
Laporan itu mengatakan barangkali ada
lebih banyak kuburan massal, dan sulit untuk memastikan seluruh jumlah
kuburan massal tersebut.
"Lokasi paling kecil di Mosul
Barat berisi delapan jenazah sedangkan yang paling besar diduga berada
di lubang Khasfa di sebelah selatan Mosul, yang mungkin berisi ribuan,"
kata laporan itu dilansir Xinhua.
"Bukti yang
dikumpulkan dari semua lokasi ini akan dipusatkan untuk menjamin
penyelidikan yang dapat dipercaya, penghukuman, dan pengakuan sejalan
dengan standar proses internasional," kata laporan tersebut.
"Keadilan
dan kebenaran yang berarti memerlukan pengawetan, penggalian dan
pencarian lokasi kuburan massal dan pengidentifikasian jenazah banyak
korban dan pengembalian jenazah itu kepada keluarga mereka," kata
laporan tersebut.
Pada 2014, kelompok ISIS melancarkan
"aksi kekerasan luas dan pelanggaran sistematis hukum kemanusiaan serta
hak asasi manusia, tindakan yang mungkin menjadi kejahatan perang,
kejahatan terhadap umat manusia, dan kemungkinan pemusnahan suku," kata
laporan itu.
Utusan PBB untuk Irak Jan Kubis mengatakan,
"Lokasi kuburan massal yang didokumentasikan di dalam laporan kami
adalah kesaksian mengenai hilangnya nyawa manusia, penderitaan besar,
dan kekejaman yang mengejutkan."
"Penentuan kondisi seputar
hilangnya banyak nyawa akan menjadi langkah penting dalam proses
perkabungan buat keluarga dan perjalanan mereka guna menjamin hak mereka
bagi kebenaran dan keadilan," katanya.
"Kuburan ini berisi
jenazah mereka yang dibunuh tanpa belas kasihan dan dibunuh karena
tidak sesuai dengan peraturan dan ideologi ... ISIS, termasuk etnik dan
agama minoritas," katanya.
"Keluarga mereka memiliki hak
untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai.
Kebenaran, keadilan dan pampasan penting untuk menjamin penghitungan
penuh bagi kekejaman yang dilakukan oleh ISIS," kata Bachelet
DOHA
- Qatar menyuarakan harapan bahwa perselisihan antara negara Teluk
segera berakhir. Doha mengatakan konflik itu telah merusak keamanan
regional dengan melemahkan blok Teluk Arab.
Arab Saudi, Uni
Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir menghentikan hubungan transportasi
dan perdagangan dengan Qatar pada Juni 2017, menuduh negara itu
mendukung terorisme dan musuh mereka, Iran. Doha membantah tuduhan
tersebut dan mengatakan boikot bertujuan untuk merusak kedaulatannya.
"Sejarah
mengajarkan kita bahwa krisis berlalu, tetapi jika mereka ditangani
dengan buruk maka ini mungkin meninggalkan jejak yang bertahan untuk
waktu yang lama," kata Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani,
seperti dilansir Reuters pada Selasa (6/11).
"Sangat disesalkan
bahwa berlanjutnya krisis Teluk mengekspos kegagalan Dewan Kerjasama
Teluk (GCC), yang telah melemahkan kemampuannya untuk menghadapi
tantangan dan ancaman dan memarginalkan perannya di kawasan itu,"
sambungnya, kemudian mendesak blok untuk mengadopsi mekanisme
penyelesaian sengketa.
Amerika Serikat, sekutu dari negara-negara
GCC, melihat keretakan sebagai ancaman terhadap upaya untuk menahan
Iran dan telah mendorong negara Teluk yang bersatu.
audi dan UEA
telah berulang kali mengatakan perselisihan itu bukan prioritas utama
dan meyakinkan Washington itu tidak akan mempengaruhi kerja sama
pertahanan.
Riyadh
sendiri baru-baru ini tampaknya memperlunak nadanya terhadap Qatar
karena kerajaan menghadapi krisis politik terburuk dalam beberapa
dasawarsa atas pembunuhan jurnalis Jamal Kashoggi di konsulatnya di
Istanbul, yang telah menekan hubungan Saudi dengan Barat.
SANAA
- Kematian Amal Hussain, gadis tujuh tahun di Yaman, karena kelaparan
dan gizi buruk telah menjadi sorotan dunia. Ibunya, Mariam Ali,
meluapkan curahan hati (curhat) sang putri sebagai imbas dari perang di
negaranya.
Foto-foto mengerikan dari Amal Hussain sebelum meninggal telah diterbitkan New York Times. Fotonya dipilih sebagai simbol krisis kemanusiaan yang menyayat hati di Yaman.
Dalam sebuah wawancara dengan agensi video Ruptly RT, Mariam Ali mengatakan bahwa dia telah kehilangan harapan sejak kematian putrinya yang masih sangat muda.
“Situasi
kami memburuk, dan kami menderita kekurangan gizi. Kami tidak memiliki
nutrisi yang sehat," kata Mariam Ali, yang dilansir Selasa (6/11/2018).
Mariam
pulang dari rumah sakit dengan putrinya yang sakit setelah menerima
telepon yang mengatakan salah satu anaknya tidak sehat.
Ketika
kondisi Amal memburuk, Mariam yang sedang menjaga dua anaknya di rumah
bergegas ke rumah sakit dalam kondisi hujan. Mariam dan dua putranya
melakukan perjalanan 30 menit dengan berjalan kaki dari rumah. Dia
mencapai rumah sakit, tapi sudah terlambat.
“Saya berlari dengan
separuh jarak (ke rumah sakit) sampai dia meninggal, jam lima sore. Saya
membawanya kembali ke rumah, dia sudah meninggal," ujarnya.
"Ayahnya
pergi untuk meminjam uang untuk pemakamannya. Mereka menguburkannya.
Situasi diri saya buruk; harapan saya telah pergi setelah Amal
meninggal," katanya.
Ayah Amal; Hussain Mohammed, yang
sehari-hari merumput untuk unta guna menghidupi keluarganya, mengatakan
bahwa terkadang keluarganya dipaksa makan dari pepohonan. Banyak
keluarga di distrik Aslam telah terpaksa makan daun yang dimasak dalam
upaya untuk bertahan hidup.
Mohammed mengatakan bahwa dia tidak
memiliki cukup uang untuk mengirim putrinya yang menderita ke Hajjah
atau Sanaa untuk perawatan.
"Apa pun yang dia butuhkan, saya melakukan yang terbaik untuk membawanya, tetapi saya tidak punya uang," katanya.
Direktur
Pusat Malnutrisi di Distrik Aslam, Makkia Alaslami, mengatakan bahwa
Amal berasal dari salah satu keluarga termiskin dan sangat kekurangan
gizi serta berat badan ketika dia meninggal.
"Situasinya sangat
menyedihkan, dan mereka tidak memiliki cukup dana untuk mengobatinya,
jika tidak mereka akan memperlakukannya di tempat lain," kata Alaslami.
"Setiap
orang harus mengelola sendiri, dan ini adalah salah satu tragedi dari
agresi dan salah satu tragedi yang disebabkan oleh perang, yang
memperparah hari demi hari."
Foto/Tyler Hicks/New York Times
Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan bahwa setidaknya 17.000 kasus
gizi buruk dilaporkan terjadi di Provinsi Hajjah dalam enam bulan
pertama tahun 2018.
Arab Saudi memulai intervensi militernya di
Yaman pada tahun 2015 untuk mendukung kubu pemerintahan Presiden Abd
RabbO Mansour Hadi yang sedang digulingkan pemberontak Houthi.
Dalam
agresinya dengan target pemberontak Houthi, Riyadh dan koalisi Arab-nya
telah menghadapi kritik masyarakat internasional. Agresi itu ikut
memperparah krisis Yaman, di mana data PBB menyatakan lebih dari 7 anak
Yaman menghadapi ancaman kelaparan yang serius. Ancaman itu muncul di
tengah-tengah blokade angkatan laut koalisi Arab.
CB, Jakarta - Lembaga Survei Arkeologi India atau ASI melarang muslim warga bukan setempat bersembahyang di masjid dalam area Taj Mahal setiap hari kecuali hari Jumat.
Adapun
untuk warga Muslim setempat dibolehkan bersembahyang di dalam masjid di
area Taj Mahal setiap Jumat pada siang hari hingga jam 2 sore tanpa
membayar tiket masuk.
Menurut pejabat ASI, larangan ini merupakan pelaksanaan dari putusan Mahkamah Pengadilan pada Juli lalu.
Sebelum larangan ini muncul, warga bukan penduduk
setempat diperbolehkan berdoa kapan saja selain hari Jumat dengan
membeli tiket masuk pengunjung Taj Mahal.
Pemerintah setempat
sudah lebih dulu memberlakukan larangan Muslim bukan warga setempat
bersembahyang di dalam masjid dengan alasan keamanan.
Situs
bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal
dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal
yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Selain
mengeluarkan larangan, ASI pada hari Minggu juga menutup keran air yang
digunakan umat Muslim untuk membersihkan diri sebelum bersembahyang.
Sejumlah turis dan pelajar pun kecewa dengan larangan yang dikeluarkan
ASI.
"Tidak logis alasan di balik penutupan pintu-pintu masjid
bagi umatnya," kata seorang pelajar yang datang untuk bersembahyang pada
hari Minggu, 4 November 2018 seperti dikutip dari Times of India.
Selain itu, ASI juga hanya membolehkan imam dan staf masjid datang pada hari Jumat.
Presiden
Komite Intezamia Taj Mahal, Syed Ibrahim Hussain Zaidi memprotes
larangan ASI. Menurutnya, tidak ada alasan untuk menghentikan
orang-orang untuk bersembahyang di masjid, tradisi yang masih
dijalankan.
Menurut
Zaidi, pemerintahan di tingkat pusat dan daerah saat ini bersikap
anti-Muslim. Ia akan menemui pejabat ASI untuk membahas isu ini pada
hari Senin, 5 November 2018.
Pemerintahan distrik Agra pada
Januari 2018 telah lebih dulu melarang orang yang bukan warga setempat
bersembahyang Jumat di masjid di area Taj Mahal. Larangan ini muncul
menyusul keluhan yang menyebut orang luar termasuk warga Bangladesh dan
non-India menggunakan jam bersembahyang sebagai dalih untuk memasuki
kawasan Taj Mahal setiap Jumat.
Menurut UNESCO, Taj Mahal dibangun di tepi sungai Yamuna di bagian selatan di Agra, India antara tahun 1632 hingga 1653 oleh Mughal Shan Jehan untuk mengenang istrinya, Mumtaz Mahal.
Perdana Menteri Narendra Modi memperingatkan
musuh-musuhnya agar tak macam-macam karena India kini sudah memiliki
kapal selam berkapasitas nuklir. (Reuters/Adnan Abidi)
Jakarta, CB -- Indiamenggelar patroli pertama menggunakan Arihant, kapal selam yang dapat menembakkan senjata nuklirdari darat, udara, dan laut, sebuah peringatan bagi musuh-musuhnya agar tak macam-macam.
"Di
tengah peningkatan jumlah senjata nuklir di sekitar kami, alat
penangkis nuklir yang kredibel sangat penting bagi keamanan negara
kami," ujar Perdana Menteri India, Narendra Modi, dikutip Reuters, Senin (5/11).
"Arihant adalah peringatan terbuka bagi musuh-musuh negara, atas nama perdamaian: jangan coba macam-macam dengan India."
Relasi India dengan sejumlah negara di kawasan memang cukup tegang,
terutama di bawah Modi yang menerapkan kebijakan lebih keras terhadap
China dan Pakistan ketimbang pemerintahan sebelumnya.
Modi
mengatakan bahwa selama patroli satu bulan itu, Arihant terbukti sudah
dapat mencapai target India untuk memiliki kapal selam pembawa senjata
nuklir.
Ia pun kembali memperingatkan bahwa Arihant "dapat merespones siapa pun yang memicu pertengkaran nuklir."
Namun, Modi tak menjabarkan lebih lanjut pihak mana yang dimaksud atau tindakan spesifik jika ada serangan.
Angkatan Bersenjata Inggris kekurangan 8.200 personel.
CB,
LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris akan mengumumkan warga negara
asing diperbolehkan bergabung dalam tentara Inggris. Sebelumnya, warga
asing setidaknya harus tinggal dulu selama lima tahun di negara tersebut
untuk bisa bergabung dengan pasukan angkatan bersenjata Inggris.
Namun, hanya warga dari negara persemakmuran yang diperbolehkan. Ada
lima negara yang warga negaranya diizinkan bergabung dengan tentara
Inggris, yakni Australia, India, Kanada, Kenya, dan Fiji.
"Pasukan
asing dan persemakmuran secara historis menjadi rekrutan penting dan
bernilai bagi pasukan Inggris dan saya menyambut peningkatan batas
perekrutan," kata anggota Komite Pertahanan (Defence Select Committee)
Inggris, Mark Francois, seperti dilansir di The Guardian, Senin (5/11).
Di
bawah kebijakan yang baru warga asing diizinkan masuk ke semua
angkatan, termasuk Royal Navy dan RAF. Pembukaan akan dilakukan pada
awal 2019. Kebijakan ini diharapkan dapat menambah rekrutan angkatan
bersenjata Inggris yang setiap tahunnya bergabung sebanyak 1.350 orang.
Angkatan
Darat akan memulai proses penerimaan dari awal tahun depan, sementara
angkatan laut dan RAF akan segera dimulai. Lamaran dari warga negara di
luar persemakmuran tidak akan diterima.
Angkatan Bersenjata Inggris kekurangan 8.200 tentara, pelaut dan pilot tempur. Kekurangan personel terburuk sejak 2010.
Pemerintah
Inggris mengizinkan 200 warga negara persemakmuran yang tidak tinggal
selama lima tahun di Inggris. Peraturan yang mengharuskan warga negara
asing harus tinggal lima tahun di Inggris itu diperkenalkan pada 2016
dan akn segera dicabut. Sebelumnya ada peraturan khusus yang mengizinkan
warga Irlandia, Gujarat dan Nepal untuk bergabung dengan tentara
Inggris.
Francois mengatakan kebijakan ini untuk mengatasi
persoalan kekerungan personel. Ia mengatakan Capita, perusahaan yang
mengorganisasikan perekrutan tentara gagal. Francois menghabiskan satu
tahun untuk mendiskusikan kebijakan ini dengan Kementerian Pertahanan
Inggris dan personel militer.
"Tentara terus menghilang di depan mata kami dan akan terus begitu sampai Capita dipecat," kata Francois.
Juru
bicara Capita mengatakan perubahan ini akan menghasilkan kandidat dan
tentara yang berkualitas. Selain personel tentara, pada April Badan
Audit Nasional Inggris melaporkan mereka juga kekurangan teknisi, pilot
dan analis. Angkatan Udara melakukan lebih banyak misi selama seperempat
abad ini.
Pada Juli 2017 Francois melaporkan kurangnya
personil angkatan bersenjata disebabkan permasalahan rekrutmen. Francois
menggambarkan krisisnya rekrutem ini sebagai badai besar ia juga
menyinggu tentang tingginya angka pengangguran dan jumlah populasi orang
tua. Menurutnya, dua hal tersebut yang menjadi alasan mengapa
kekurangan personil ini bisa terjadi.
Ia juga mengatakan
meningkatnya warga yang mengalami obesitas, jumlah imigran Afrika, Asia
dan kelompok minoritas lainnya. Ia mengatakan kelompok-kelompok
minoritas tidak mendaftarkan diri ke tentara. Francois menyarankan agar
angkatan bersenjata Inggris lebih berusaha untuk menarik perhatian
kelompok minoritas Afrika, Asia dan etnis lainnya.
WASHINGTON
- Kelompok-kelompok milisi bersenjata dilaporkan sedang menuju ke
perbatasan untuk membantu petugas penegak hukum untuk menghalau
rombongan imigran dari Meksiko menuju ke Amerika Serikat (AS). Para
milisi adalah mereka yang mendukung upaya Presiden AS, Donald Trump
menolak dan mengusir para imigran itu.
"Kami akan mengamati dan
melaporkan, dan menawarkan bantuan dengan cara apa pun yang kami bisa.
Kami telah membuktikan diri sebelumnya, dan kami akan membuktikan diri
lagi,” kata Shannon McGauley, pemimpin Texas Minutemen, salah satu
kelompok milisi.
McGauley mengatakan, kelompoknya yang mencakup
sekitar 100 relawan, akan menuju ke sungai yang membagi negara bagian
Texas dan Meksiko dalam beberapa hari mendatang.
"Saya tidak bisa
memasang nomor di atasnya. Telepon saya berdering tanpa henti selama
tujuh hari terakhir. Anda punya milisi lain, suami dan istri,
orang-orang yang datang dari Oregon, Indiana. Kami bahkan mendapat dua
dari Kanada," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin
(5/11).
Kelompok ini dimotivasi oleh pernyatan Trump yang telah
mengklaim tanpa menawarkan bukti bahwa sebuah rombongan imigran sedang
bergerak menuju AS, termasuk orang Timur Tengah yang tidak dikenal, dan
penjahat kejam di antara kelompok-kelompok wanita dan anak-anak.
Banyak
dari mereka di berada dalam rombongan imigran ini melarikan diri dari
kemiskinan ekstrim dan kekerasan geng di Amerika Tengah.
Trump
telah memerintahkan militer AS ke perbatasan untuk meningkatkan upaya
penegakan hukum, meskipun fakta bahwa rombongan imigran, yang diprediksi
berjumlah 4.000 orang, berjarak berminggu-minggu perjalanan ke
perbatasan. Rombongan sebelumnya telah gagal di jalan yang sulit ke AS
dengan banyak orang berhenti di perbatasan.
Jakarta, CB -- Amerika Serikat mengerahkan 4.800 tentara ke sejumlah titik di dekat perbatasan dengan Meksikopada Senin (5/11).
Juru
bicara Kementerian Pertahanan AS, Bob Manning, mengatakan bahwa mereka
menempatkan sekitar 1.100 tentara di California, 1.100 di Arizona, dan
2.600 di Texas.
"Situasi ini akan terus berkembang dinamis dengan
pengerahan unit dan personel ke daerah operasi dan kami memperkirakan
dapat mencapai 5.200 personel dikerahkan hingga hari ini," ucap Manning
kepada AFP.
Menurut Manning, lebih dari 7.000 tentara aktif juga diperkirakan "segera" membantu Kementerian Keamanan Dalam Negeri.
Sementara
itu, sekitar 2.100 Garda Nasional juga sudah beroperasi di daerah
tersebut selama beberapa bulan belakangan. Dengan kedatangan tentara
ini, total personel keamanan yang ada di perbatasan itu mencapai 9.000
orang.
Operasi Patriot Terpercaya ini bertujuan untuk membengung
gelombang imigran dari Amerika Tengah yang berbondong-bondong menuju AS,
di mana mereka akan mengajukan suaka.
Ketika ditanya mengenai biaya operasi ini, Manning hanya mengatakan bahwa semuanya masih digodok oleh bagian finansial Pentagon.
"Kementerian sudah memiliki dana itu, tapi saya hanya belum dapat memberikan angka kepada kalian," katanya.
Namun, Manning memastikan bahwa pasukan itu tak akan melakukan kontak langsung dengan para imigran.
Jakarta, CB -- Pentagon memutuskan untuk menolak keras niat PresidenAmerika SerikatDonald Trump membangun fasilitas tahanan imigran ilegal di perbatasan Meksiko.
Salah seorang sumber yang menolak namanya ditulis oleh
Reuters mengatakan muncul ketegangan dari Pentagon atas rencana
Pemerintahan Donald Trump menggunakan sumber daya militer dan membangun
fasilitas penahanan untuk membentengi perbatasan AS dari imigran ilegal.
Minggu
lalu, militer AS mengumumkan bahwa lebih dari 7.000 pasukan dikirimkan
ke perbatasan Meksiko untuk menghentikan laju para imigran dari Amerika
Tengah yang perlahan-lahan mengarah ke Amerika Serikat (AS).
Selain
pasukan tersebut, Trump pekan lalu mengatakan pemerintahannya juga
berencana membangun tenda untuk menahan para imigran. Imigran akan
ditahan di fasilitas tersebut untuk sementara sembari pemerintah AS
mempertimbangkan permintaan suaka mereka.
"Kami akan memiliki tenda. Mereka akan sangat
baik. Mereka akan menunggu dan jika mereka tidak mendapatkan suaka,
mereka keluar," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/11).
Kebijakan
Trump yang dilakukan menjelang pemilihan kongres AS jangka menengah
tersebut telah memicu reaksi tajam. Para kritikus menyebut aksi politik
Trump tersebut sudah menyalahgunakan sumber daya militer AS.
Namun pernyataan Trump tersebut dibantah Kepala Komando Utara AS Jenderal
Terrence O'Shaughnessy. Kepada wartawan ia mengatakan pengiriman
militer AS tidak direncanakan untuk membangun tahanan bagi imigran.
Militer tidak punya rencana untuk membangun tahanan bagi imigran
tersebut.
"Permintaan yang kami terima dari Departemen
Keamanan Dalam Negeri dan CBP (Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan)
adalah untuk membangun (fasilitas) guna mendukung personil CBP dan
personil militer kami di sana," katanya.
WASHINGTON
- Sebuah pesawat jet tempur Su-27 Rusia yang dilengkapi dengan senjata
telah mencegat atau mengintersepsi pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika
Serikat (AS) di atas Laut Hitam. Pentagon mengecam manuver jet Moskow
yang mereka anggap tidak aman dan tidak profesional.
Insiden yang oleh Angkatan Laut AS untuk wilayah Eropa dinyatakan berbahaya itu berlangsung hari Senin, 5 November 2018.
"Interaksi
ini tidak aman karena Su-27 melakukan lintasan berkecepatan tinggi
langsung di depan pesawat misi, yang membuat pilot dan awak kami
berisiko," kata Armada ke-6 Eropa AS, seperti dikutip dari akun Twitter
resminya, @USNavyEurope.
Pesawat tempur Moskow dilaporkan menutup jarak pesawat Aries sebelum mengaktifkan afterburner,
di mana bahan bakar dibuang ke dalam knalpot untuk menambah dorongan.
Hal itu menyebabkan pesawat AS yang diintersepsi mengalami turbulensi.
Jet
tempur Moskow berdengung keras dua kali di dekat pesawat mata-mata
Washington. "Awak EP-3 melaporkan turbulensi setelah interaksi pertama,
dan getaran dari yang kedua," imbuh pernyataan militer AS. "Durasi
intersepsi sekitar 25 menit."
Militer Washington mengecam
perilaku pilot tempur Moskow karena melakukan interaksi yang tidak
bertanggung jawab di wilayah udara internasional. "Kami mengharapkan
mereka untuk berperilaku dalam standar internasional yang ditetapkan
untuk memastikan keamanan dan mencegah insiden, tindakan tidak aman
meningkatkan risiko salah perhitungan dan potensi tabrakan di udara,"
lanjut pernyataan tersebut.
Pesawat EP-3 berbasis di Souda Bay,
Yunani. Para pejabat AS mengatakan pesawat itu terbang dengan
transponder navigasi yang mengumumkan posisinya, tetapi baik pilot Rusia
maupun operator kontrol darat berusaha untuk melakukan kontak.
Kedutaan
Rusia di AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa jet tempur Moskow
sudah mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan.
"Para
awak jet Su-27 melaporkan mengidentifikasi pesawat mata-mata EP-3 Aries
AS dan menemaninya, mencegah pelanggaran wilayah udara Rusia dan
mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan," bunyi pernyataan
kedutaan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui insiden itu.
Namun, kementerian tersebut bersikeras bahwa jet tempur Su-27 menjaga
jarak aman dari pesawat EP-3.
"Awak pesawat tempur melaporkan
telah mengidentifikasi pesawat pengintai elektronik AS dan mengiringinya
untuk mencegah pelanggaran perbatasan Rusia, mengikuti semua pedoman
keselamatan," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang
dikutip dari Russia Today, Selasa (6/11/2018).
Kementerian
itu mencatat setidaknya 17 pesawat asing dan UAV terbang untuk misi
mata-mata di dekat perbatasan Rusia hanya dalam seminggu. Jet-jet tempur
Moskow telah dikerahkan empat kali untuk mencegah potensi pelanggaran
perbatasan negara.
Kapal Rusia bersenjatakan peluru kendali Kalibr akan disiagakan di Laut Tengah.
CB,
MOSKOW --Rusia mengatakan mengerahkan kapal perang barunya, yang
berukuran sedang (fregat), dan dilengkapi sejumlah peluru kendali
jelajah Kalibr ke Laut Tengah. Fregat berpeluru kendali Kalibr itu
diluncurkan pada Senin (5/11), beberapa bulan setelah Moskow memperkuat
angkatan lautnya terkait Suriah.
"Kapal Laksamana Makarov dari Armada Angkat Laut di Laut Hitam
meninggalkan pangkalan AL Sevastopol dan berlayar menuju selat di Laut
Hitam. Kapal itu akan bertugas di armada Angkatan Laut Rusia di Laut
Tengah," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan.
Pada
masa lalu, Rusia menembakkan peluru kendali jelajah Kalibr dari fregat
dan kapal selam yang disiagakan di Laut Tengah, ke arah kelompok militan
untuk membantu serangan tentara Suriah. Kementerian itu tidak
mengatakan apakah fregat tersebut direncanakan mengambil bagian dalam
operasi militer di Suriah. Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar
al-Assad sejak memasuki perang pada 2015.
Presiden Rusia
Vladimir Putin mengatakan pada Mei kapal militer Rusia bersenjatakan
peluru kendali Kalibr akan secara permanen disiagakan di Laut Tengah
untuk menghadapi keadaan, yang disebutnya sebagai ancaman teroris di
Suriah. Rusia telah mengerahkan beberapa kapal perang ke Laut Tengah
selama musim panas tahun ini, termasuk kapal Laksamana Grigorovich,
Laksamana Essen dan Pytlivy bersama kapal landas Nikolai Filchenkov
serta kapal perang kecil (korvet) berpeluru kendali, Vishny Volochek.
Surat kabar Izvestia
pada Agustus mengungkapkan Rusia telah mengumpulkan kelompok angkatan
laut terbesarnya di Laut Tengah, termasuk 10 kapal yang sebagian besar
di antaranya dipersenjatai dengan rudal-rudal penjelajah Kalibr jarak
jauh. Koran itu melaporkan Rusia akan mengirimkan lebih banyak kapal dan
dua kapal selam sudah lebih dulu dikerahkan.
DAMASKUS
- Militer Suriah telah mendeteksi tak ada serangan dari Angkatan Udara
Israel (IAF) sejak Damaskus dipasok 49 unit sistem rudal canggih S-300
Rusia. Senjata pertahanan itu dipasok Moskow setelah pesawat
mata-matanya, Il-20, tak sengaja ditembak jatuh sistem rudal S-200
Suriah saat merespons serangan jet-jet tempur F-16 Tel Aviv.
Klaim
militer Damaskus ini sekaligus sebagai bantahan terhadap klaim pejabat
militer Tel Aviv bahwa IAF telah meluncurkan serangan terhadap wilayah
Suriah sejak insiden jatuhnya pesawat Il-20 Rusia di Latakia 17
September 2018 lalu.
Surat kabar Al-Masdar News mengutip
sumber militer rezim Suriah mengatakan IAF tidak menyerang Suriah sejak
Rusia mengirim sistem pertahanan udara S-300 kepada pasukan pemerintah
Suriah.
Sumber itu menambahkan bahwa IAF tidak melanggar wilayah
udara Suriah baik dari Dataran Tinggi Golan yang disengketakan atau pun
dari Lebanon, meskipun telah terbang di dekat perbatasan.
Militer
Moskow, lanjut laporan itu, masih melatih unit pertahanan udara Suriah
untuk menggunakan S-300 di Provinsi Latakia dan Hama.
Pada 29 Oktober, Reuters
mengutip seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa IAF telah
menyerang wilayah Suriah lagi, termasuk setelah jatuhnya pesawat Rusia.
Media Israel, Channel 1, melaporkan bahwa salah satu serangan
itu menargetkan pengiriman peralatan Iran untuk Hizbullah Lebanon.
Namun, klaim Tel Aviv ini tak disertai bukti kuat.
Pengiriman 49
unit S-300 selesai pada awal Oktober 2018. Pengiriman senjata pertahanan
tersebut telah diprotes Israel dan Amerika Serikat dengan alasan akan
menambah kekacauan dalam konflik Suriah.
Dalam
insiden jatuhnya pesawat Il-20, militer Rusia menyalahkan Tel Aviv,
karena pilot jet tempur Israel menggunakan pesawat Moskow itu sebagai
perisai terhadap serangan sistem pertahanan S-200 Suriah. Insiden itu
menewaskan 15 tentara Rusia.
Israel membantah tuduhan tersebut
dan mengklaim bahwa militernya telah memperingatkan Moskow terlebih
dahulu sebelum jet-jet tempurnya melakukan serangan udara di wilayah
Suriah untuk menargetkan aset-aset militer Iran.
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pasukan
Arab Saudi di Yaman tak bisa menggunakan senjata sehingga terjadi
serangan ke bus sekolah dan menewaskan 40 anak. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa pasukan Arab Saudi di Yamantak
bisa menggunakan senjata berat sehingga terjadi serangan salah sasaran
ke satu bus sekolah yang menewaskan 40 anak pada Agustus lalu.
"Itu
terjadi pada dasarnya karena orang-orang yang tidak tahu bagaimana
menggunakan senjata," ujar Trump kepada Axios, sebagaimana dikutip The Guardian, Minggu (4/11).
"Saya
akan berbicara tentang banyak hal dengan Arab Saudi, tapi tentu saya
tidak kepada orang-orang yang tidak tahu cara menggunakan senjata yang
menembak bus berisi anak-anak."
Pada Agustus lalu, koalisi Arab Saudi melakukan serangan udara yang juga
menerjang bus sekolah di Yaman. Setidaknya 51 orang tewas dalam insiden
itu, termasuk 40 anak-anak yang sebagian besar berusia enam hingga 11
tahun.
Pada September lalu, koalisi pimpinan Arab Saudi di
Yaman mengakui serangan udara yang menghantam bus sekolah itu. Saudi
juga berjanji untuk meminta pertanggungjawaban pada siapa pun yang
berkontribusi dalam serangan itu.
Tekanan internasional disebut menjadi salah satu pemicu Saudi mengakui
serangan tersebut. Para sekutu Saudi sendiri meminta negara itu tak lagi
membuat korban sipil tewas dalam serangan mereka di Yaman.
Sekitar
10 ribu warga sipil tewas dalam serangan koalisi Saudi yang menargetkan
kelompok pemberontak Houthi di Yaman selama tigak setengah tahun
belakangan.
Kini, Saudi semakin tertekan setelah sejumlah negara
mengancam akan menghentikan penjualan senjata ke Riyadh, di tengah
penyelidikan kasus kematian wartawan Jamal Khashoggi di Istanbul pada
Oktober lalu.
Arab Saudi mulai pembangunan reaktor riset
nuklir pertama dengan upacara peletakan batu pertama oleh Putra Mahkota,
Pangeran Mohammed bin Salman, Senin (6/11). (Bandar Algaloud/Courtesy
of Saudi Royal Court/Handout via Reuters)
Jakarta, CB -- Arab Saudi memulai
pembangunan reaktor riset nuklir pertama mereka dengan upacara
simbolisasi peletakan batu pertama oleh Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman, pada Senin (6/11).
Badan
Pers Saudi (SPA) melaporkan bahwa reaktor ini adalah salah satu dari
tujuh proyek yang diluncurkan oleh Mohammed dalam kunjungannya ke King
Abdulaziz City for Science and Technology.
Namun, SPA tak menjabarkan lebih lanjut mengenai lokasi pasti dan dana pembangunan reaktor riset tersebut.
Sebagaimana dilansir AFP, reaktor tanpa daya ini biasanya digunakan untuk penelitian, pembangunan, dan tujuan pendidikan lainnya.
Kini, Saudi masih bergantung pada minyak dan gas alam untuk memenuhi kebutuhan daya yang meningkat pesat, juga desalinasi air.
Saudi
sendiri berencana membangun 16 reaktor nuklir dalam kurun waktu dua
dekade mendatang dengan total biaya US$80 miliar, di tengah kekhawatiran
mengenai proliferasi nuklir di Timur Tengah.
Pada Maret lalu, Mohammed mengatakan bahwa jika Iran membangun senjata nuklir, maka Saudi akan melakukan hal serupa.
Dalam wawancara dengan CBS,
ia menyamakan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khomenei, dengan Adolf
Hitler karena "ingin menciptakan proyek sendiri di Timur Tengah."
Riyadh pun sangat berhati-hati dengan perjanjian nuklir Iran dengan sejumlah negara Barat yang disepakati pada 2015 lalu.
Melalui perjanjian itu, semua negara terkait sepakat untuk meringankan
sanksi atas Iran dengan timbal balik Teheran membatasi produksi uranium
hingga batas tak dapat mengembangkan senjata nuklir.
Saudi pun
memuji keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik Amerika Serikat
dari kesepakatan tersebut pada Mei lalu karena menganggap Iran tak
memenuhi persyaratan dalam perjanjian itu.
Dengan keputusan tersebut, Trump pun mulai menjatuhkan kembali sanksi atas Iran pada Senin (5/11).
Tim dikirim sepekan setelah Khashoggi dinyatakan hilang di konsulat Saudi.
CB,
ANKARA -- Arab Saudi mengirim dua orang "tim pembersih" untuk menghapus
bukti pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Tim dikirim sepekan setelah
Khashoggi dinyatakan hilang di konsulat Saudi.
Seorang pejabat Turki pada Senin (5/11) mengatakan adanya tim
pembersih ini menunjukan bahwa para pejabat Saudi mengetahui kejahatan
itu. Mengkonfirmasi sebuah laporan di surat kabar Sabah yang
pro-pemerintah Turki, pejabat itu mengatakan ahli kimia dan racun
bertugas menghapus bukti sebelum para penyelidik Turki diberi akses ke
konsulat Saudi dan tempat tinggal konsul.
Sabah
mengidentifikasi dua orang itu sebagai Ahmed Abdulaziz al-Jonabi dan
Khaled Yahya al-Zahrani. Mereka tiba di Turki sebagai bagian dari tim 11
orang yang dikirim untuk melakukan inspeksi dengan para pejabat Turki.
"Kami
percaya bahwa dua orang itu datang ke Turki hanya untuk menutupi bukti
pembunuhan Jamal Khashoggi sebelum polisi Turki diizinkan untuk
menyusuri TKP," kata pejabat itu.
Kedua
orang itu melakukan operasi pembersihan di konsulat dan kediaman konsul
di Istanbul hingga 17 Oktober. Mereka meninggalkan Turki tiga hari
kemudian.
"Fakta bahwa tim pembersihan dikirim dari Arab
Saudi sembilan hari setelah pembunuhan itu menunjukkan bahwa pembunuhan
Khashoggi berada dalam pengetahuan para pejabat tinggi Saudi," kata
pejabat itu.
Arab Saudi mengatakan 18 orang telah ditahan
atas pembunuhan Khashoggi. Kepala komisi hak asasi manusianya mengatakan
pada pertemuan di Jenewa bahwa Riyadh sedang menyelidiki kasus ini
untuk menuntut para pelaku.
Laporan Arab Saudi terkait
pembunuhan Khashoggi telah menimbulkan kecaman internasional. Turki
terus menekan Riyadh untuk memperoleh kejelasan atas kasus Khashoggi.
Pada Senin, Wakil Presiden Fuat Oktay menyerukan penyelidikan bahwa
tubuh Khashoggi dilarutkan dengan zat asam.
"Pertanyaannya
sekarang adalah siapa yang memberi perintah. Inilah yang kami cari
jawabannya sekarang. Pertanyaan lain adalah di mana tubuh. Ada laporan
(tubuh) dilarutkan dengan asam. Semua ini harus diketahui," kata Fuat
Oktay kepada kantor berita Anadolu.
Turki menduga keduanya terlibat upaya menghilangkan jenazah Khashoggi.
CB,
ISTANBUL -- Pejabat Turki mengatakan dua anggota tim dari Arab Saudi
yang dikirim untuk membantu pemerintah Turki mengungkap kasus pembunuhan
jurnalis Jamal Khashoggi justru menutupi bukti.
Khashoggi dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul beberapa
waktu lalu. Pejabat tersebut mengonfirmasi pada koran Turki, Sabah,
bahwa ahli kimia Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan ahli toksikologi Khaled
Yahya al-Zahrani ialah dua dari 11 investigator Saudi yang dikirim ke
Istanbul pada sembilan hari usai kematian Khashoggi.
Keduanya diduga terlibat dengan upaya menghilangkan jenazah Khashoggi. Kedatangan keduanya mengundang tanda tanya.
"Kami
percaya keduanya datang ke Turki dengan tujuan menutupi barang bukti
pembunuhan Jamal Khashoggi sebelum polisi Turki diperbolehkan mencari
tahu," kata pejabat pemerintah Turki yang enggan disebutkan namanya itu,
dilansir di New York Post, Senin (5/11).
Diduga
keduanya sempat menjalankan operasi "pembersihan" di konsulat Arab Saudi
dan tinggal sementara di kediaman konsulat di Instanbul hingga 17
Oktober. Kemudian keduanya meninggalkan Turki tiga hari kemudian.
"Faktanya,
tim pembersihan dikirim dari Arab Saudi sembilan hari setelah
pembunuhan Khashoggi mendapat atensi pejabat tinggi Arab," ujarnya.
Khashoggi ialah kolumnis pada The Washington Post.
Khashoggi sering mengkritisi pemerintah Arab dan pemimpinnnya pangeran
Muhammad bin Salman. Khashoggi menghilang secara misterius usai memasuki
konsulat Arab di Istanbul pada 2 Oktober.
Pejabat
pemerintah Arab mengklaim Khashoggi sudah meninggalkan kantor tersebut.
Tapi pernyataan itu dibantah lagi dengan mengatakan Khashoggi tewas
dalam aksi tak terencana. Belakangan, jaksa penuntut umum Arab, Saud
al-Mojeb akhirnya memastikan tewasnya Khashoggi karena pembunuhan
berencana.
Tuduhan pemerintah Turki soal keterlibatan
operasi pembersihan terhadap jenazah Khashoggi muncul usai Yasin Aktay
memberi petunjuk adanya kemungkinan tubuh Khashoggi dilenyapkan dengan
zat asam. Yasin ialah penasehat Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Ilustrasi latihan perang Amerika Serikat-Korea Selatan. (Kim Hong-Ji)
Jakarta, CB -- Amerika Serikat dan Korea Selatan
melanjutkan latihan angkatan laut gabungan berskala kecil, yang sempat
ditangguhkan menyusul pertemuan antara Presiden Donald Trump dan
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada Juni lalu.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan Korean Marine Exchange Programme
(KMEP), badan yang terdiri dari 500 personel AL AS-Korsel, akan
menggelar latihan selama dua pekan. Latihan dimulai awal pekan ini di
selatan Kota Pohang.
Latihan angkatan laut itu merupakan satu di
antara beberapa latihan militer lainnya yang ditunda setelah Trump
berjanji kepada Kim menghentikan latihan bersama dengan Korsel.
"Kami
sebelumnya mengatakan bahwa kami akan melakukan pelatihan gabungan
AS-Korsel tingkat atau dalam skala kecil sesuai yang telah
direncanakan," ucap jubir Kemhan Korsel, Choi Hyun-soo kepada wartawan
di Seoul, Senin (5/11).
Rencana gelaran latihan gabungan ini
muncul beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo
dijadwalkan bertemu dengan Menlu Korut Ri Yong-ho di New York.
Pertemuan keduanya dilangsungkan guna melanjutkan progres denuklirisasi
di Semenanjung Korea dan mempersiapkan pertemuan kedua Trump dan Kim
Jong-un.
AS menempatkan sekitar 28.500 pasukan di Negeri Ginseng dari ancaman nuklir Korut.
Kedua
negara telah lama menggelar latihan militer bersama yang disebut AS dan
Korsel sebagai latihan pertahanan. Namun, Korut memandang latihan
bersama itu sebagai bentuk invasi terhadap negaranya.
Dikutip AFP,
selain latihan angkatan laut, AS dan Korsel juga menangguhkan pelatihan
untuk pasukan Ulchi Freedom Guardian pada Agustus lalu. Latihan itu
melibatkan puluhan ribu personel dari kedua negara.
Kedua negara juga menangguhkan latihan angkatan udara Vigilant Ace yang dijadwalkan berlangsung bulan depan.
Meski ketegangan antara AS-Korut terus mereda, pada pekan lalu Pyongyang
melalui kementerian luar negeri mengancam akan melanjutkan pembangunan
nuklirnya jika Washington tak segera mengakhiri sanksi.
Sementara
itu, AS menegaskan bahwa sanksi akan tetap berlaku bagi Korut sampai
negara terisolasi itu benar-benar memenuhi janji Kim Jong-un kepada
Trump saat keduanya bertemu untuk melucuti senjata nuklir sepenuhnya.
BEIJING - Awak kapal perang China mengirim ucapan "good morning
(selamat pagi)" kepada para pelaut Jepang yang ada di atas sebuah kapal
induk pembawa helikopter ketika berada di kawasan Laut China Selatan.
Media Jepang, NHK,
melaporkan interaksi dua kapal itu terjadi akhir bulan lalu. Kapal
perang Beijing pengirim pesan itu adalah kapal perang Lanzhou kelas
Luyang II. Sedangkan kapal induk pembawa helikopter Tokyo adalah kapal
Kaga.
"Saat melihat kapal lain, awak Lanzhou mengirim pesan radio, 'good morning, senang melihat Anda'," bunyi laporan media Jepang tersebut.
"Pertemuan
itu menyiratkan bahwa pemanasan keseluruhan dalam hubungan China-Jepang
membuat militer kedua negara bisa saling berhubungan satu sama lain,"
kata Song Zhongping, komentator militer untuk Phoenix Television di Hong Kong, Senin (5/11/2018).
"(Tapi)
angkatan laut China hanya mengirim pesan ramah karena kapal perang
Jepang (karena) tidak berada di daerah sensitif dan tidak provokatif,"
ujarnya.
Song juga mengatakan bahwa seringnya pertemuan antara
kapal perang China dan Jepang di Laut China Selatan menunjukkan betapa
dekatnya Beijing melihat sekutu Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Laporan NHK muncul hanya beberapa hari setelah Nippon News Network Jepang
menyiarkan sebuah dokumenter tentang operasi kapal induk Kaga di Laut
China Selatan pada bulan September, di mana kapal itu dimonitor oleh
Hengshui, sebuah kapal fregat China yang dipersenjatai rudal.
Ahli
angkatan laut, Li Jie, mengatakan Angkatan Laut Tentara Pembebasan
Rakyat (PLA) China akan terus mengawasi dengan ketat kapal militer
Jepang di wilayah tersebut meski interaksi kedua militer sejauh ini
ramah.
"Sangat jelas bahwa perasaan China-Jepang saat ini terjadi
di tengah deretan perdagangan yang sedang berlangsung antara Beijing
dan Washington, dan (Perdana Menteri Shinzo) Abe mungkin menggunakan itu
untuk menciptakan posisi tawar yang lebih kuat untuk dirinya sendiri
dengan saudara laki-lakinya di Amerika," ujarnya mengacu pada pemimpin
Amerika.
"Hubungan
bilateral yang mencair antara China dan Jepang didorong oleh
kepentingan ekonomi Tokyo, bukan ketulusan," kata Li. "Beijing memahami
bahwa kehadiran militer (Angkatan Laut Jepang) dimaksudkan sebagai
pertunjukan signifikansi geopolitiknya di kawasan Asia-Pasifik."
China
telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan
bersengketa dengan Taiwan, Filipina, Vietnam, Brunei, dan Malaysia.
Jepang dan Amerika Serikat tidak terlibat dalam sengketa, namun
menghendaki kebebasan bernavigasi di kawasan internasional di wilayah
tersebut.
Beijing dan Tokyo bersengketa atas kepulauan di Laut
China Timur. China mengklaim kepulauan yang mereka namai Diaoyu.
Sedangkan Jepang mengklaim dengan nama Kepulauan Senkaku.
HONG KONG
- Kapal perang China dan kapal perang Amerika Serikat nyaris
bertabrakan di Laut China Selatan akhir September lalu. Kapal perang
Washington terpaksa mengubah jalur setelah dapat ancaman keras dari kru
kapal perang Beijing.
Ancaman itu terungkap dari Sebuah transkrip
komunikasi radio antar-kru kedua kapal perang yang dirilis South China
Morning Post, Senin (5/11/2018). Transkrip itu diperoleh dari
Kementerian Pertahanan Inggris.
Kapal perang 052C destroyer kelas
Luyang II Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menantang
kapal perang USS Decatur kelas Arleigh Burke Angkatan Laut AS yang
sedang patroli kebebasan navigasi di dekat Kepulauan Spratly. Saat itu,
kapal perang Beijing mendekat dalam jarak 45 yard atau sekitar 41 meter
dari kapal Amerika dan bisa bertabrakan jika kapal Amerika tak mengubah
jalur.
"Kapal China mendekati USS Decatur dalam manuver tidak
aman dan tidak profesional di sekitar Gaven Reef di Laut China Selatan,
di mana ia terlibat dalam serangkaian manuver yang semakin agresif
disertai dengan peringatan terhadap Decatur untuk pergi," kata Armada
Pasifik AS dalam sebuah pernyataan. Pernyataan itu membenarkan bahwa USS
Decatur terpaksa mengubah arah untuk menghindari tabrakan.
Sedangkan transkrip komunikasi radio antara kru kedua dua kapal perang berisi ancaman keras dari kru Angkatan Laut Beijing.
"Anda
berada di jalur yang berbahaya," kata kru kapal perang China dalam
rekaman tersebut. "Jika Anda tidak mengubah arah, (Anda) akan menderita
konsekuensi."
"Kami sedang melakukan perjalanan yang tidak bersalah," jawab kru kapal USS Decatur.
Dalam
sebuah video tentang insiden itu, seorang pelaut Angkatan Laut AS yang
tidak dikenal terdengar mengatakan, "Kapal China sedang berusaha
mendorong kita keluar dari jalur."
Collin Koh, seorang peneliti
di S. Rajaratnam School of International Studies mengatakan video
tentang insiden kedua kapal perang itu kurang jelas. Namun, kata dia,
ada fender kapal yang dikerahkan dari dek. "Spatbor dirancang untuk mengurangi dampak kinetik tabrakan, penyebaran (fender) jelas merupakan indikasi kesiapan untuk kemungkinan semacam itu," ujarnya.
Ankit Panda, seorang ahli kebijakan luar negeri yang merupakan editor senior di The Diplomat,
menyebut insiden itu sebagai upaya paling langsung dan berbahaya
Angkatan Laut PLA untuk mengganggu navigasi Angkatan Laut AS yang sah di
Laut China Selatan hingga saat ini.
Pertemuan yang tidak aman
atau tidak profesional antara Angkatan Laut kedua negara itu sudah
tercatat belasan kali sejak dua tahun lalu. "Kami telah menemukan
catatan 19 interaksi tidak aman dan/atau tidak profesional dengan China
dan Rusia sejak 2016 (18 dengan China dan satu dengan Rusia)," kata Nate
Christensen, juru bicara Armada Pasifik AS, baru-baru ini kepada CNN.