Rabu, 07 November 2018

Malaysia Hukum WNI 30 Bulan Bui Karena Simpan Foto ISIS


Malaysia Hukum WNI 30 Bulan Bui Karena Simpan Foto ISIS
Ilustrasi penjara. (Istockphoto/menonsstocks)


Jakarta, CB Indonesia -- Pengadilan di Negara Bagian Terengganu, Malaysia menjatuhkan vonis 30 bulan penjara terhadap seorang warga Indonesia, Eq Maulana Dunda (25). Dia dijerat dengan undang-undang terorisme karena ketahuan menyimpan dua foto melambangkan kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Sebagaimana dilansir kantor berita Bernama, Selasa (6/11), mulanya aparat Malaysia menggeledah rumah Eq yang berprofesi sebagai peternak bebek dengan alamat CB014, Cempaka B, Taman Sri Kolam, Kuala Terengganu, Terengganu, pada 12 Juli lalu.

Aparat lantas menemukan sebuah ponsel milik Eq tergeletak di kulkas di rumah. Setelah diperiksa, mereka menemukan dua foto yang memperlihatkan kelompok ISIS. Maka dari itu Eq lantas ditahan.


Di depan pengadilan, Eq mengaku tidak tahu kalau gambar itu dilarang. Dia menyatakan gambar itu sudah lama ada di ponselnya karena diunduh dari Internet.


"Saya menyesal menyimpannya selama ini, sejak saya masih di Indonesia. Saya benar-benar tidak tahu. Saya mohon keringanan hukuman. Istri saya sedang hamil," kata Eq.

Eq baru beberapa bulan bermukim di Terengganu selepas menikahi perempuan setempat. Namun, Hakim Collin Lawrence Sequerah tetap mengganjarnya dengan hukuman 30 bulan penjara, terhitung sejak masa penahanannya.

Eq dijerat dengan Pasal 574 Ayat 130JB(1)(a) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Malaysia. Ancaman tertingginya adalah penjara tujuh tahun dan denda.


Jaksa penuntut umum Munirah Shamsudin Baharum sebenarnya menuntut hukuman lebih tinggi, karena terorisme adalah kejahatan lintas batas. Tujuannya sebagai pelajaran bagi pelaku dan masyarakat. Walau cuma menyimpan gambar, orang itu dianggap berhubungan, berpikir, merencanakan, dan berbuat aksi ekstrem yang bisa mengancam keamanan nasional.




Credit  cnnindonesia.com


ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak



Utusan PBB Jan Kubis mengatakan lebih dari 50 kuburan massal ditemukan di sejumlah bagian Irak di wilayah yang sebelumnya dikuasai ISIS.
Utusan PBB Jan Kubis mengatakan lebih dari 50 kuburan massal ditemukan di sejumlah bagian Irak di wilayah yang sebelumnya dikuasai ISIS.
Foto: EPA
Ribuan orang diperkirakan dikubur di kuburan massal.




CB, KIRKUK -- Lebih dari 200 kuburan massal yang berisi ribuan korban telah ditemukan di berbagai daerah Irak yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok ISIS, kata satu laporan PBB pada Selasa (6/11).

"Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mendokumentasikan keberadaan 202 lokasi kuburan massal di Provinsi Nineveh, Kirkuk, Salahudin, dan Anbar di bagian barat dan utara negeri tersebut," kata Kantor Komisariat Tinggi PBB bagi Hak Asasi Manusia (OHCHR).

Laporan itu mengatakan barangkali ada lebih banyak kuburan massal, dan sulit untuk memastikan seluruh jumlah kuburan massal tersebut.

"Lokasi paling kecil di Mosul Barat berisi delapan jenazah sedangkan yang paling besar diduga berada di lubang Khasfa di sebelah selatan Mosul, yang mungkin berisi ribuan," kata laporan itu dilansir Xinhua.

"Bukti yang dikumpulkan dari semua lokasi ini akan dipusatkan untuk menjamin penyelidikan yang dapat dipercaya, penghukuman, dan pengakuan sejalan dengan standar proses internasional," kata laporan tersebut.

"Keadilan dan kebenaran yang berarti memerlukan pengawetan, penggalian dan pencarian lokasi kuburan massal dan pengidentifikasian jenazah banyak korban dan pengembalian jenazah itu kepada keluarga mereka," kata laporan tersebut.

Pada 2014, kelompok ISIS melancarkan "aksi kekerasan luas dan pelanggaran sistematis hukum kemanusiaan serta hak asasi manusia, tindakan yang mungkin menjadi kejahatan perang, kejahatan terhadap umat manusia, dan kemungkinan pemusnahan suku," kata laporan itu.

Utusan PBB untuk Irak Jan Kubis mengatakan, "Lokasi kuburan massal yang didokumentasikan di dalam laporan kami adalah kesaksian mengenai hilangnya nyawa manusia, penderitaan besar, dan kekejaman yang mengejutkan."

"Penentuan kondisi seputar hilangnya banyak nyawa akan menjadi langkah penting dalam proses perkabungan buat keluarga dan perjalanan mereka guna menjamin hak mereka bagi kebenaran dan keadilan," katanya.

"Kuburan ini berisi jenazah mereka yang dibunuh tanpa belas kasihan dan dibunuh karena tidak sesuai dengan peraturan dan ideologi ... ISIS, termasuk etnik dan agama minoritas," katanya.

"Keluarga mereka memiliki hak untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai. Kebenaran, keadilan dan pampasan penting untuk menjamin penghitungan penuh bagi kekejaman yang dilakukan oleh ISIS," kata Bachelet



Credit  republika.co.id



Qatar Berharap Perselisihan di Kawasan Teluk Segera Berakhir



Qatar Berharap Perselisihan di Kawasan Teluk Segera Berakhir
Qatar menyuarakan harapan bahwa perselisihan antara negara Teluk segera berakhir. Foto/Istimewa

DOHA - Qatar menyuarakan harapan bahwa perselisihan antara negara Teluk segera berakhir. Doha mengatakan konflik itu telah merusak keamanan regional dengan melemahkan blok Teluk Arab.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir menghentikan hubungan transportasi dan perdagangan dengan Qatar pada Juni 2017, menuduh negara itu mendukung terorisme dan musuh mereka, Iran. Doha membantah tuduhan tersebut dan mengatakan boikot bertujuan untuk merusak kedaulatannya.

"Sejarah mengajarkan kita bahwa krisis berlalu, tetapi jika mereka ditangani dengan buruk maka ini mungkin meninggalkan jejak yang bertahan untuk waktu yang lama," kata Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, seperti dilansir Reuters pada Selasa (6/11).

"Sangat disesalkan bahwa berlanjutnya krisis Teluk mengekspos kegagalan Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang telah melemahkan kemampuannya untuk menghadapi tantangan dan ancaman dan memarginalkan perannya di kawasan itu," sambungnya, kemudian mendesak blok untuk mengadopsi mekanisme penyelesaian sengketa.

Amerika Serikat, sekutu dari negara-negara GCC, melihat keretakan sebagai ancaman terhadap upaya untuk menahan Iran dan telah mendorong negara Teluk yang bersatu.

audi dan UEA telah berulang kali mengatakan perselisihan itu bukan prioritas utama dan meyakinkan Washington itu tidak akan mempengaruhi kerja sama pertahanan.

Riyadh sendiri baru-baru ini tampaknya memperlunak nadanya terhadap Qatar karena kerajaan menghadapi krisis politik terburuk dalam beberapa dasawarsa atas pembunuhan jurnalis Jamal Kashoggi di konsulatnya di Istanbul, yang telah menekan hubungan Saudi dengan Barat. 





Credit  sindonews.com



Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan


Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan
Keluarga dari Amal Hussain, gadis tujuh tahun di Yaman yang meninggal setelah kelaparan dan gizi buruk. Foto/Ruptly

SANAA - Kematian Amal Hussain, gadis tujuh tahun di Yaman, karena kelaparan dan gizi buruk telah menjadi sorotan dunia. Ibunya, Mariam Ali, meluapkan curahan hati (curhat) sang putri sebagai imbas dari perang di negaranya.

Foto-foto mengerikan dari Amal Hussain sebelum meninggal telah diterbitkan New York Times. Fotonya dipilih sebagai simbol krisis kemanusiaan yang menyayat hati di Yaman.

Dalam sebuah wawancara dengan agensi video Ruptly RT, Mariam Ali mengatakan bahwa dia telah kehilangan harapan sejak kematian putrinya yang masih sangat muda.

“Situasi kami memburuk, dan kami menderita kekurangan gizi. Kami tidak memiliki nutrisi yang sehat," kata Mariam Ali, yang dilansir Selasa (6/11/2018).

Mariam pulang dari rumah sakit dengan putrinya yang sakit setelah menerima telepon yang mengatakan salah satu anaknya tidak sehat.

Ketika kondisi Amal memburuk, Mariam yang sedang menjaga dua anaknya di rumah bergegas ke rumah sakit dalam kondisi hujan. Mariam dan dua putranya melakukan perjalanan 30 menit dengan berjalan kaki dari rumah. Dia mencapai rumah sakit, tapi sudah terlambat.

“Saya berlari dengan separuh jarak (ke rumah sakit) sampai dia meninggal, jam lima sore. Saya membawanya kembali ke rumah, dia sudah meninggal," ujarnya.

"Ayahnya pergi untuk meminjam uang untuk pemakamannya. Mereka menguburkannya. Situasi diri saya buruk; harapan saya telah pergi setelah Amal meninggal," katanya.

Ayah Amal; Hussain Mohammed, yang sehari-hari merumput untuk unta guna menghidupi keluarganya, mengatakan bahwa terkadang keluarganya dipaksa makan dari pepohonan. Banyak keluarga di distrik Aslam telah terpaksa makan daun yang dimasak dalam upaya untuk bertahan hidup.

Mohammed mengatakan bahwa dia tidak memiliki cukup uang untuk mengirim putrinya yang menderita ke Hajjah atau Sanaa untuk perawatan.

"Apa pun yang dia butuhkan, saya melakukan yang terbaik untuk membawanya, tetapi saya tidak punya uang," katanya.

Direktur Pusat Malnutrisi di Distrik Aslam, Makkia Alaslami, mengatakan bahwa Amal berasal dari salah satu keluarga termiskin dan sangat kekurangan gizi serta berat badan ketika dia meninggal.

"Situasinya sangat menyedihkan, dan mereka tidak memiliki cukup dana untuk mengobatinya, jika tidak mereka akan memperlakukannya di tempat lain," kata Alaslami.

"Setiap orang harus mengelola sendiri, dan ini adalah salah satu tragedi dari agresi dan salah satu tragedi yang disebabkan oleh perang, yang memperparah hari demi hari."

Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan
Foto/Tyler Hicks/New York Times

Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan bahwa setidaknya 17.000 kasus gizi buruk  dilaporkan terjadi di Provinsi Hajjah dalam enam bulan pertama tahun 2018.

Arab Saudi memulai intervensi militernya di Yaman pada tahun 2015 untuk mendukung kubu pemerintahan Presiden Abd RabbO Mansour Hadi yang sedang digulingkan pemberontak Houthi.

Dalam agresinya dengan target pemberontak Houthi, Riyadh dan koalisi Arab-nya telah menghadapi kritik masyarakat internasional. Agresi itu ikut memperparah krisis Yaman, di mana data PBB menyatakan lebih dari 7 anak Yaman menghadapi ancaman kelaparan yang serius. Ancaman itu muncul di tengah-tengah blokade angkatan laut koalisi Arab.





Credit  sindonews.com



Selasa, 06 November 2018

Muslim Asing Dilarang Bersembahyang di Taj Mahal Kecuali Jumat


Para turis asing yang ingin melihat lebih dekat keindahan situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14  Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan, Taj Mahal merupakan salah satu banguna yang paling simetris secara arsitekturnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Para turis asing yang ingin melihat lebih dekat keindahan situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan, Taj Mahal merupakan salah satu banguna yang paling simetris secara arsitekturnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

CB, Jakarta - Lembaga Survei Arkeologi India atau ASI melarang muslim warga bukan setempat bersembahyang di masjid dalam area Taj Mahal setiap hari kecuali hari Jumat.
Adapun untuk warga Muslim setempat dibolehkan bersembahyang di dalam masjid di area Taj Mahal setiap Jumat pada siang hari hingga jam 2 sore tanpa membayar tiket masuk.

Menurut pejabat ASI, larangan ini merupakan pelaksanaan dari putusan Mahkamah Pengadilan pada Juli lalu.
Sebelum larangan ini muncul, warga bukan penduduk setempat diperbolehkan berdoa kapan saja selain hari Jumat dengan membeli tiket masuk pengunjung Taj Mahal.
Pemerintah setempat sudah lebih dulu memberlakukan larangan Muslim bukan warga setempat bersembahyang di dalam masjid dengan alasan keamanan.

Situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo


Selain mengeluarkan larangan, ASI pada hari Minggu juga menutup keran air yang digunakan umat Muslim untuk membersihkan diri sebelum bersembahyang. Sejumlah turis dan pelajar pun kecewa dengan larangan yang dikeluarkan ASI.
"Tidak logis alasan di balik penutupan pintu-pintu masjid bagi umatnya," kata seorang pelajar yang datang untuk bersembahyang pada hari Minggu, 4 November 2018 seperti dikutip dari Times of India.
Selain itu, ASI juga hanya membolehkan imam dan staf masjid datang pada hari Jumat.
Presiden Komite Intezamia Taj Mahal, Syed Ibrahim Hussain Zaidi memprotes larangan ASI. Menurutnya, tidak ada alasan untuk menghentikan orang-orang untuk bersembahyang di masjid, tradisi yang masih dijalankan.

Menurut Zaidi, pemerintahan di tingkat pusat dan daerah saat ini bersikap anti-Muslim. Ia akan menemui pejabat ASI untuk membahas isu ini pada hari Senin, 5 November 2018.
Pemerintahan distrik Agra pada Januari 2018 telah lebih dulu melarang orang yang bukan warga setempat bersembahyang Jumat di masjid di area Taj Mahal. Larangan ini muncul menyusul keluhan yang menyebut orang luar termasuk warga Bangladesh dan non-India menggunakan jam bersembahyang sebagai dalih untuk memasuki kawasan Taj Mahal setiap Jumat.
Menurut UNESCO, Taj Mahal dibangun di tepi sungai Yamuna di bagian selatan di Agra, India antara tahun 1632 hingga 1653 oleh Mughal Shan Jehan untuk mengenang istrinya, Mumtaz Mahal.





Credit  tempo.co





Patroli Perdana Kapal Selam Nuklir, India Peringatkan Musuh


Patroli Perdana Kapal Selam Nuklir, India Peringatkan Musuh
Perdana Menteri Narendra Modi memperingatkan musuh-musuhnya agar tak macam-macam karena India kini sudah memiliki kapal selam berkapasitas nuklir. (Reuters/Adnan Abidi)



Jakarta, CB -- India menggelar patroli pertama menggunakan Arihant, kapal selam yang dapat menembakkan senjata nuklir dari darat, udara, dan laut, sebuah peringatan bagi musuh-musuhnya agar tak macam-macam.

"Di tengah peningkatan jumlah senjata nuklir di sekitar kami, alat penangkis nuklir yang kredibel sangat penting bagi keamanan negara kami," ujar Perdana Menteri India, Narendra Modi, dikutip Reuters, Senin (5/11).

"Arihant adalah peringatan terbuka bagi musuh-musuh negara, atas nama perdamaian: jangan coba macam-macam dengan India."


Relasi India dengan sejumlah negara di kawasan memang cukup tegang, terutama di bawah Modi yang menerapkan kebijakan lebih keras terhadap China dan Pakistan ketimbang pemerintahan sebelumnya.


Modi mengatakan bahwa selama patroli satu bulan itu, Arihant terbukti sudah dapat mencapai target India untuk memiliki kapal selam pembawa senjata nuklir.


Ia pun kembali memperingatkan bahwa Arihant "dapat merespones siapa pun yang memicu pertengkaran nuklir."

Namun, Modi tak menjabarkan lebih lanjut pihak mana yang dimaksud atau tindakan spesifik jika ada serangan.




Credit  cnnindonesia.com




Inggris Izinkan Warga Asing Jadi Tentara Mereka


Militer Inggris
Militer Inggris
Angkatan Bersenjata Inggris kekurangan 8.200 personel.



CB, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris akan mengumumkan warga negara asing diperbolehkan bergabung dalam tentara Inggris. Sebelumnya, warga asing setidaknya harus tinggal dulu selama lima tahun di negara tersebut untuk bisa bergabung dengan pasukan angkatan bersenjata Inggris.

Namun, hanya warga dari negara persemakmuran yang diperbolehkan. Ada lima negara yang warga negaranya diizinkan bergabung dengan tentara Inggris, yakni Australia, India, Kanada, Kenya, dan Fiji.

"Pasukan asing dan persemakmuran secara historis menjadi rekrutan penting dan bernilai bagi pasukan Inggris dan saya menyambut peningkatan batas perekrutan," kata anggota Komite Pertahanan (Defence Select Committee) Inggris, Mark Francois, seperti dilansir di The Guardian, Senin (5/11).

Di bawah kebijakan yang baru warga asing diizinkan masuk ke semua angkatan, termasuk Royal Navy dan RAF. Pembukaan akan dilakukan pada awal 2019. Kebijakan ini diharapkan dapat menambah rekrutan angkatan bersenjata Inggris yang setiap tahunnya bergabung sebanyak 1.350 orang.

Angkatan Darat akan memulai proses penerimaan dari awal tahun depan, sementara angkatan laut dan RAF akan segera dimulai. Lamaran dari warga negara di luar persemakmuran tidak akan diterima. 

Angkatan Bersenjata Inggris kekurangan 8.200 tentara, pelaut dan pilot tempur. Kekurangan personel terburuk sejak 2010.

Pemerintah Inggris mengizinkan 200 warga negara persemakmuran yang tidak tinggal selama lima tahun di Inggris. Peraturan yang mengharuskan warga negara asing harus tinggal lima tahun di Inggris itu diperkenalkan pada 2016 dan akn segera dicabut. Sebelumnya ada peraturan khusus yang mengizinkan warga Irlandia, Gujarat dan Nepal untuk bergabung dengan tentara Inggris.

Francois mengatakan kebijakan ini untuk mengatasi persoalan kekerungan personel. Ia mengatakan Capita, perusahaan yang mengorganisasikan perekrutan tentara gagal. Francois menghabiskan satu tahun untuk mendiskusikan kebijakan ini dengan Kementerian Pertahanan Inggris dan personel militer.

"Tentara terus menghilang di depan mata kami dan akan terus begitu sampai Capita dipecat," kata Francois.

Juru bicara Capita mengatakan perubahan ini akan menghasilkan kandidat dan tentara yang berkualitas. Selain personel tentara, pada April Badan Audit Nasional Inggris melaporkan mereka juga kekurangan teknisi, pilot dan analis. Angkatan Udara melakukan lebih banyak misi selama seperempat abad ini.

Pada Juli 2017 Francois melaporkan kurangnya personil angkatan bersenjata disebabkan permasalahan rekrutmen. Francois menggambarkan krisisnya rekrutem ini sebagai badai besar ia juga menyinggu tentang tingginya angka pengangguran dan jumlah populasi orang tua. Menurutnya, dua hal tersebut yang menjadi alasan mengapa kekurangan personil ini bisa terjadi.

Ia juga mengatakan meningkatnya warga yang mengalami obesitas, jumlah imigran Afrika, Asia dan kelompok minoritas lainnya. Ia mengatakan kelompok-kelompok minoritas tidak mendaftarkan diri ke tentara. Francois menyarankan agar angkatan bersenjata Inggris lebih berusaha untuk menarik perhatian kelompok minoritas Afrika, Asia dan etnis lainnya.



Credit  republika.co.id



Hadang Imigran, Milisi Pro-Trump Berkumpul di Perbatasan AS-Meksiko


Hadang Imigran, Milisi Pro-Trump Berkumpul di Perbatasan AS-Meksiko
Kelompok milisi bersenjata dilaporkan sedang menuju ke perbatasan untuk membantu petugas penegak hukum untuk menghalau rombongan imigran dari Meksiko menuju AS. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Kelompok-kelompok milisi bersenjata dilaporkan sedang menuju ke perbatasan untuk membantu petugas penegak hukum untuk menghalau rombongan imigran dari Meksiko menuju ke Amerika Serikat (AS). Para milisi adalah mereka yang mendukung upaya Presiden AS, Donald Trump menolak dan mengusir para imigran itu.

"Kami akan mengamati dan melaporkan, dan menawarkan bantuan dengan cara apa pun yang kami bisa. Kami telah membuktikan diri sebelumnya, dan kami akan membuktikan diri lagi,” kata Shannon McGauley, pemimpin Texas Minutemen, salah satu kelompok milisi.

McGauley mengatakan, kelompoknya yang mencakup sekitar 100 relawan, akan menuju ke sungai yang membagi negara bagian Texas dan Meksiko dalam beberapa hari mendatang.

"Saya tidak bisa memasang nomor di atasnya. Telepon saya berdering tanpa henti selama tujuh hari terakhir. Anda punya milisi lain, suami dan istri, orang-orang yang datang dari Oregon, Indiana. Kami bahkan mendapat dua dari Kanada," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (5/11).

Kelompok ini dimotivasi oleh pernyatan Trump yang telah mengklaim tanpa menawarkan bukti bahwa sebuah rombongan imigran sedang bergerak menuju AS, termasuk orang Timur Tengah yang tidak dikenal, dan penjahat kejam di antara kelompok-kelompok wanita dan anak-anak.

Banyak dari mereka di berada dalam rombongan imigran ini melarikan diri dari kemiskinan ekstrim dan kekerasan geng di Amerika Tengah.

Trump telah memerintahkan militer AS ke perbatasan untuk meningkatkan upaya penegakan hukum, meskipun fakta bahwa rombongan imigran, yang diprediksi berjumlah 4.000 orang, berjarak berminggu-minggu perjalanan ke perbatasan. Rombongan sebelumnya telah gagal di jalan yang sulit ke AS dengan banyak orang berhenti di perbatasan. 





Credit  sindonews.com




AS Kerahkan 4.800 Tentara ke Perbatasan dengan Meksiko


AS Kerahkan 4.800 Tentara ke Perbatasan dengan Meksiko
Ilustrasi tentara AS. (Reuters/Delcia Lopez)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat mengerahkan 4.800 tentara ke sejumlah titik di dekat perbatasan dengan Meksiko pada Senin (5/11).

Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Bob Manning, mengatakan bahwa mereka menempatkan sekitar 1.100 tentara di California, 1.100 di Arizona, dan 2.600 di Texas.

"Situasi ini akan terus berkembang dinamis dengan pengerahan unit dan personel ke daerah operasi dan kami memperkirakan dapat mencapai 5.200 personel dikerahkan hingga hari ini," ucap Manning kepada AFP.


Menurut Manning, lebih dari 7.000 tentara aktif juga diperkirakan "segera" membantu Kementerian Keamanan Dalam Negeri.


Sementara itu, sekitar 2.100 Garda Nasional juga sudah beroperasi di daerah tersebut selama beberapa bulan belakangan. Dengan kedatangan tentara ini, total personel keamanan yang ada di perbatasan itu mencapai 9.000 orang.

Operasi Patriot Terpercaya ini bertujuan untuk membengung gelombang imigran dari Amerika Tengah yang berbondong-bondong menuju AS, di mana mereka akan mengajukan suaka.


Ketika ditanya mengenai biaya operasi ini, Manning hanya mengatakan bahwa semuanya masih digodok oleh bagian finansial Pentagon.

"Kementerian sudah memiliki dana itu, tapi saya hanya belum dapat memberikan angka kepada kalian," katanya.

Namun, Manning memastikan bahwa pasukan itu tak akan melakukan kontak langsung dengan para imigran.




Credit  cnnindonesia.com



Pentagon Tolak Pembangunan Tahanan Imigran di Perbatasan


Pentagon Tolak Pembangunan Tahanan Imigran di Perbatasan
Ilustrasi. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)


Jakarta, CB -- Pentagon memutuskan untuk menolak keras niat Presiden Amerika Serikat Donald Trump membangun fasilitas tahanan imigran ilegal di perbatasan Meksiko. Salah seorang sumber yang menolak namanya ditulis oleh Reuters mengatakan  muncul ketegangan dari Pentagon atas rencana Pemerintahan Donald Trump menggunakan sumber daya militer dan membangun fasilitas penahanan untuk membentengi perbatasan AS dari imigran ilegal.

Minggu lalu, militer AS mengumumkan bahwa lebih dari 7.000 pasukan dikirimkan ke perbatasan Meksiko untuk menghentikan laju para imigran dari Amerika Tengah yang perlahan-lahan mengarah ke Amerika Serikat (AS).

Selain pasukan tersebut, Trump pekan lalu mengatakan pemerintahannya juga berencana membangun tenda untuk menahan para imigran.  Imigran akan ditahan di fasilitas tersebut untuk sementara sembari pemerintah AS mempertimbangkan permintaan suaka mereka.



"Kami akan memiliki tenda. Mereka akan sangat baik. Mereka akan menunggu dan jika mereka tidak mendapatkan suaka, mereka keluar," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/11).

Kebijakan Trump yang dilakukan menjelang pemilihan kongres AS jangka menengah tersebut telah memicu reaksi tajam. Para kritikus menyebut aksi politik Trump tersebut sudah menyalahgunakan sumber daya militer AS.

Namun pernyataan Trump tersebut dibantah Kepala Komando Utara AS Jenderal Terrence O'Shaughnessy. Kepada wartawan ia mengatakan pengiriman militer AS tidak direncanakan untuk membangun tahanan bagi imigran. Militer tidak punya rencana untuk membangun tahanan bagi imigran tersebut.

"Permintaan yang kami terima dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan CBP (Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan) adalah untuk membangun (fasilitas) guna mendukung personil CBP dan personil militer kami di sana," katanya.




Credit  cnnindonesia.com




Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat Mata-mata AS Secara Tak Aman



Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat Mata-mata AS Secara Tak Aman
Cuplikan intersepsi jet tempur Su-27 Rusia terhadap pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika Serikat di atas Laut Hitam. Foto/US Navy/YouTube

WASHINGTON - Sebuah pesawat jet tempur Su-27 Rusia yang dilengkapi dengan senjata telah mencegat atau mengintersepsi pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika Serikat (AS) di atas Laut Hitam. Pentagon mengecam manuver jet Moskow yang mereka anggap tidak aman dan tidak profesional.

Insiden yang oleh Angkatan Laut AS untuk wilayah Eropa dinyatakan berbahaya itu berlangsung hari Senin, 5 November 2018.

"Interaksi ini tidak aman karena Su-27 melakukan lintasan berkecepatan tinggi langsung di depan pesawat misi, yang membuat pilot dan awak kami berisiko," kata Armada ke-6 Eropa AS, seperti dikutip dari akun Twitter resminya, @USNavyEurope.

Pesawat tempur Moskow dilaporkan menutup jarak pesawat Aries sebelum mengaktifkan afterburner, di mana bahan bakar dibuang ke dalam knalpot untuk menambah dorongan. Hal itu menyebabkan pesawat AS yang diintersepsi mengalami turbulensi.

Jet tempur Moskow berdengung keras dua kali di dekat pesawat mata-mata Washington. "Awak EP-3 melaporkan turbulensi setelah interaksi pertama, dan getaran dari yang kedua," imbuh pernyataan militer AS. "Durasi intersepsi sekitar 25 menit."

Militer Washington mengecam perilaku pilot tempur Moskow karena melakukan interaksi yang tidak bertanggung jawab di wilayah udara internasional. "Kami mengharapkan mereka untuk berperilaku dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keamanan dan mencegah insiden, tindakan tidak aman meningkatkan risiko salah perhitungan dan potensi tabrakan di udara," lanjut pernyataan tersebut.

Pesawat EP-3 berbasis di Souda Bay, Yunani. Para pejabat AS mengatakan pesawat itu terbang dengan transponder navigasi yang mengumumkan posisinya, tetapi baik pilot Rusia maupun operator kontrol darat berusaha untuk melakukan kontak.

Kedutaan Rusia di AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa jet tempur Moskow sudah mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan.

"Para awak jet Su-27 melaporkan mengidentifikasi pesawat mata-mata EP-3 Aries AS dan menemaninya, mencegah pelanggaran wilayah udara Rusia dan mengikuti semua prosedur keselamatan yang diperlukan," bunyi pernyataan kedutaan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui insiden itu. Namun, kementerian tersebut bersikeras bahwa jet tempur Su-27 menjaga jarak aman dari pesawat EP-3.

"Awak pesawat tempur melaporkan telah mengidentifikasi pesawat pengintai elektronik AS dan mengiringinya untuk mencegah pelanggaran perbatasan Rusia, mengikuti semua pedoman keselamatan," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Russia Today, Selasa (6/11/2018).

Kementerian itu mencatat setidaknya 17 pesawat asing dan UAV terbang untuk misi mata-mata di dekat perbatasan Rusia hanya dalam seminggu. Jet-jet tempur Moskow telah dikerahkan empat kali untuk mencegah potensi pelanggaran perbatasan negara.





Credit  sindonews.com




Rusia Kerahkan Kapal Perang ke Laut Tengah


Kapal perang Rusia.
Kapal perang Rusia.
Foto: pravda,ru
Kapal Rusia bersenjatakan peluru kendali Kalibr akan disiagakan di Laut Tengah.



CB, MOSKOW --Rusia mengatakan mengerahkan kapal perang barunya, yang berukuran sedang (fregat), dan dilengkapi sejumlah peluru kendali jelajah Kalibr ke Laut Tengah. Fregat berpeluru kendali Kalibr itu diluncurkan pada Senin (5/11), beberapa bulan setelah Moskow memperkuat angkatan lautnya terkait Suriah.

"Kapal Laksamana Makarov dari Armada Angkat Laut di Laut Hitam meninggalkan pangkalan AL Sevastopol dan berlayar menuju selat di Laut Hitam. Kapal itu akan bertugas di armada Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan.

Pada masa lalu, Rusia menembakkan peluru kendali jelajah Kalibr dari fregat dan kapal selam yang disiagakan di Laut Tengah, ke arah kelompok militan untuk membantu serangan tentara Suriah. Kementerian itu tidak mengatakan apakah fregat tersebut direncanakan mengambil bagian dalam operasi militer di Suriah. Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak memasuki perang pada 2015.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Mei kapal militer Rusia bersenjatakan peluru kendali Kalibr akan secara permanen disiagakan di Laut Tengah untuk menghadapi keadaan, yang disebutnya sebagai ancaman teroris di Suriah. Rusia telah mengerahkan beberapa kapal perang ke Laut Tengah selama musim panas tahun ini, termasuk kapal Laksamana Grigorovich, Laksamana Essen dan Pytlivy bersama kapal landas Nikolai Filchenkov serta kapal perang kecil (korvet) berpeluru kendali, Vishny Volochek.

Surat kabar Izvestia pada Agustus mengungkapkan Rusia telah mengumpulkan kelompok angkatan laut terbesarnya di Laut Tengah, termasuk 10 kapal yang sebagian besar di antaranya dipersenjatai dengan rudal-rudal penjelajah Kalibr jarak jauh. Koran itu melaporkan Rusia akan mengirimkan lebih banyak kapal dan dua kapal selam sudah lebih dulu dikerahkan.




Credit  republika.co.id




Suriah Deteksi Tak Ada Serangan Israel sejak Dipasok S-300 Rusia


Suriah Deteksi Tak Ada Serangan Israel sejak Dipasok S-300 Rusia
Sistem pertahan rudal S-300 Rusia. Sistem pertahanan ini dipasok Moksow ke rezim Damaskus setelah insiden penembakan pesawat Il-20 Moskow bulan lalu. Foto/REUTERS

DAMASKUS - Militer Suriah telah mendeteksi tak ada serangan dari Angkatan Udara Israel (IAF) sejak Damaskus dipasok 49 unit sistem rudal canggih S-300 Rusia. Senjata pertahanan itu dipasok Moskow setelah pesawat mata-matanya, Il-20, tak sengaja ditembak jatuh sistem rudal S-200 Suriah saat merespons serangan jet-jet tempur F-16 Tel Aviv.

Klaim militer Damaskus ini sekaligus sebagai bantahan terhadap klaim pejabat militer Tel Aviv bahwa IAF telah meluncurkan serangan terhadap wilayah Suriah sejak insiden jatuhnya pesawat Il-20 Rusia di Latakia 17 September 2018 lalu.

Surat kabar Al-Masdar News mengutip sumber militer rezim Suriah mengatakan IAF tidak menyerang Suriah sejak Rusia mengirim sistem pertahanan udara S-300 kepada pasukan pemerintah Suriah.

Sumber itu menambahkan bahwa IAF tidak melanggar wilayah udara Suriah baik dari Dataran Tinggi Golan yang disengketakan atau pun dari Lebanon, meskipun telah terbang di dekat perbatasan.

Militer Moskow, lanjut laporan itu, masih melatih unit pertahanan udara Suriah untuk menggunakan S-300 di Provinsi Latakia dan Hama.

Pada 29 Oktober, Reuters mengutip seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa IAF telah menyerang wilayah Suriah lagi, termasuk setelah jatuhnya pesawat Rusia. Media Israel, Channel 1, melaporkan bahwa salah satu serangan itu menargetkan pengiriman peralatan Iran untuk Hizbullah Lebanon. Namun, klaim Tel Aviv ini tak disertai bukti kuat.

Pengiriman 49 unit S-300 selesai pada awal Oktober 2018. Pengiriman senjata pertahanan tersebut telah diprotes Israel dan Amerika Serikat dengan alasan akan menambah kekacauan dalam konflik Suriah.

Dalam insiden jatuhnya pesawat Il-20, militer Rusia menyalahkan Tel Aviv, karena pilot jet tempur Israel menggunakan pesawat Moskow itu sebagai perisai terhadap serangan sistem pertahanan S-200 Suriah. Insiden itu menewaskan 15 tentara Rusia.

Israel membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa militernya telah memperingatkan Moskow terlebih dahulu sebelum jet-jet tempurnya melakukan serangan udara di wilayah Suriah untuk menargetkan aset-aset militer Iran. 



Credit  sindonews.com



Trump Sebut Pasukan Saudi di Yaman Tak Bisa Pakai Senjata


Trump Sebut Pasukan Saudi di Yaman Tak Bisa Pakai Senjata
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pasukan Arab Saudi di Yaman tak bisa menggunakan senjata sehingga terjadi serangan ke bus sekolah dan menewaskan 40 anak. (Reuters/Carlos Barria)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa pasukan Arab Saudi di Yaman tak bisa menggunakan senjata berat sehingga terjadi serangan salah sasaran ke satu bus sekolah yang menewaskan 40 anak pada Agustus lalu.

"Itu terjadi pada dasarnya karena orang-orang yang tidak tahu bagaimana menggunakan senjata," ujar Trump kepada Axios, sebagaimana dikutip The Guardian, Minggu (4/11).

"Saya akan berbicara tentang banyak hal dengan Arab Saudi, tapi tentu saya tidak kepada orang-orang yang tidak tahu cara menggunakan senjata yang menembak bus berisi anak-anak."



Pada Agustus lalu, koalisi Arab Saudi melakukan serangan udara yang juga menerjang bus sekolah di Yaman. Setidaknya 51 orang tewas dalam insiden itu, termasuk 40 anak-anak yang sebagian besar berusia enam hingga 11 tahun.


Pada September lalu, koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman mengakui serangan udara yang menghantam bus sekolah itu. Saudi juga berjanji untuk meminta pertanggungjawaban pada siapa pun yang berkontribusi dalam serangan itu.


Tekanan internasional disebut menjadi salah satu pemicu Saudi mengakui serangan tersebut. Para sekutu Saudi sendiri meminta negara itu tak lagi membuat korban sipil tewas dalam serangan mereka di Yaman.

Sekitar 10 ribu warga sipil tewas dalam serangan koalisi Saudi yang menargetkan kelompok pemberontak Houthi di Yaman selama tigak setengah tahun belakangan.

Kini, Saudi semakin tertekan setelah sejumlah negara mengancam akan menghentikan penjualan senjata ke Riyadh, di tengah penyelidikan kasus kematian wartawan Jamal Khashoggi di Istanbul pada Oktober lalu.



Credit  cnnindonesia.com




Saudi Mulai Bangun Reaktor Riset Nuklir Pertama


Saudi Mulai Bangun Reaktor Riset Nuklir Pertama
Arab Saudi mulai pembangunan reaktor riset nuklir pertama dengan upacara peletakan batu pertama oleh Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman, Senin (6/11). (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via Reuters)

Jakarta, CB -- Arab Saudi memulai pembangunan reaktor riset nuklir pertama mereka dengan upacara simbolisasi peletakan batu pertama oleh Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman, pada Senin (6/11).

Badan Pers Saudi (SPA) melaporkan bahwa reaktor ini adalah salah satu dari tujuh proyek yang diluncurkan oleh Mohammed dalam kunjungannya ke King Abdulaziz City for Science and Technology.

Namun, SPA tak menjabarkan lebih lanjut mengenai lokasi pasti dan dana pembangunan reaktor riset tersebut.


Sebagaimana dilansir AFP, reaktor tanpa daya ini biasanya digunakan untuk penelitian, pembangunan, dan tujuan pendidikan lainnya.


Kini, Saudi masih bergantung pada minyak dan gas alam untuk memenuhi kebutuhan daya yang meningkat pesat, juga desalinasi air.

Saudi sendiri berencana membangun 16 reaktor nuklir dalam kurun waktu dua dekade mendatang dengan total biaya US$80 miliar, di tengah kekhawatiran mengenai proliferasi nuklir di Timur Tengah.


Pada Maret lalu, Mohammed mengatakan bahwa jika Iran membangun senjata nuklir, maka Saudi akan melakukan hal serupa.

Dalam wawancara dengan CBS, ia menyamakan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khomenei, dengan Adolf Hitler karena "ingin menciptakan proyek sendiri di Timur Tengah."

Riyadh pun sangat berhati-hati dengan perjanjian nuklir Iran dengan sejumlah negara Barat yang disepakati pada 2015 lalu.


Melalui perjanjian itu, semua negara terkait sepakat untuk meringankan sanksi atas Iran dengan timbal balik Teheran membatasi produksi uranium hingga batas tak dapat mengembangkan senjata nuklir.

Saudi pun memuji keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut pada Mei lalu karena menganggap Iran tak memenuhi persyaratan dalam perjanjian itu.

Dengan keputusan tersebut, Trump pun mulai menjatuhkan kembali sanksi atas Iran pada Senin (5/11).




Credit  cnnindonesia.com




Arab Saudi Kirim Tim Pembersih Setelah Pembunuhan Khashoggi


Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Tim dikirim sepekan setelah Khashoggi dinyatakan hilang di konsulat Saudi.



CB, ANKARA -- Arab Saudi mengirim dua orang "tim pembersih" untuk menghapus bukti pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Tim dikirim sepekan setelah Khashoggi dinyatakan hilang di konsulat Saudi.
Seorang pejabat Turki pada Senin (5/11) mengatakan adanya tim pembersih ini menunjukan bahwa para pejabat Saudi mengetahui kejahatan itu. Mengkonfirmasi sebuah laporan di surat kabar Sabah yang pro-pemerintah Turki, pejabat itu mengatakan ahli kimia dan racun bertugas menghapus bukti sebelum para penyelidik Turki diberi akses ke konsulat Saudi dan tempat tinggal konsul.

Sabah mengidentifikasi dua orang itu sebagai Ahmed Abdulaziz al-Jonabi dan Khaled Yahya al-Zahrani. Mereka tiba di Turki sebagai bagian dari tim 11 orang yang dikirim untuk melakukan inspeksi dengan para pejabat Turki.

"Kami percaya bahwa dua orang itu datang ke Turki hanya untuk menutupi bukti pembunuhan Jamal Khashoggi sebelum polisi Turki diizinkan untuk menyusuri TKP," kata pejabat itu.




Kedua orang itu melakukan operasi pembersihan di konsulat dan kediaman konsul di Istanbul hingga 17 Oktober. Mereka meninggalkan Turki tiga hari kemudian.

"Fakta bahwa tim pembersihan dikirim dari Arab Saudi sembilan hari setelah pembunuhan itu menunjukkan bahwa pembunuhan Khashoggi berada dalam pengetahuan para pejabat tinggi Saudi," kata pejabat itu.

Arab Saudi mengatakan 18 orang telah ditahan atas pembunuhan Khashoggi. Kepala komisi hak asasi manusianya mengatakan pada pertemuan di Jenewa bahwa Riyadh sedang menyelidiki kasus ini untuk menuntut para pelaku.

Laporan Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi telah menimbulkan kecaman internasional. Turki terus menekan Riyadh untuk memperoleh kejelasan atas kasus Khashoggi. Pada Senin, Wakil Presiden Fuat Oktay menyerukan penyelidikan  bahwa tubuh Khashoggi dilarutkan dengan zat asam.

"Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang memberi perintah. Inilah yang kami cari jawabannya sekarang. Pertanyaan lain adalah di mana tubuh. Ada laporan (tubuh)  dilarutkan dengan asam. Semua ini harus diketahui," kata Fuat Oktay kepada kantor berita Anadolu


Credit  republika.co.id


Penyelidik Saudi Justru Tutupi Bukti Pembunuhan Khashoggi



Ilustrasi Jamal Khashoggi
Ilustrasi Jamal Khashoggi
Foto: Foto : MgRol112
Turki menduga keduanya terlibat upaya menghilangkan jenazah Khashoggi.



CB, ISTANBUL -- Pejabat Turki mengatakan dua anggota tim dari Arab Saudi yang dikirim untuk membantu pemerintah Turki mengungkap kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi justru menutupi bukti.

Khashoggi dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul beberapa waktu lalu. Pejabat tersebut mengonfirmasi pada koran Turki, Sabah, bahwa ahli kimia Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan ahli toksikologi Khaled Yahya al-Zahrani ialah dua dari 11 investigator Saudi yang dikirim ke Istanbul pada sembilan hari usai kematian Khashoggi.

Keduanya diduga terlibat dengan upaya menghilangkan jenazah Khashoggi. Kedatangan keduanya mengundang tanda tanya.

"Kami percaya keduanya datang ke Turki dengan tujuan menutupi barang bukti pembunuhan Jamal Khashoggi sebelum polisi Turki diperbolehkan mencari tahu," kata pejabat pemerintah Turki yang enggan disebutkan namanya itu, dilansir di New York Post, Senin (5/11).

Diduga keduanya sempat menjalankan operasi "pembersihan" di konsulat Arab Saudi dan tinggal sementara di kediaman konsulat di Instanbul hingga 17 Oktober. Kemudian keduanya meninggalkan Turki tiga hari kemudian.

"Faktanya, tim pembersihan dikirim dari Arab Saudi sembilan hari setelah pembunuhan Khashoggi mendapat atensi pejabat tinggi Arab," ujarnya.

Khashoggi ialah kolumnis pada The Washington Post. Khashoggi sering mengkritisi pemerintah Arab dan pemimpinnnya pangeran Muhammad bin Salman. Khashoggi menghilang secara misterius usai memasuki konsulat Arab di Istanbul pada 2 Oktober.

Pejabat pemerintah Arab mengklaim Khashoggi sudah meninggalkan kantor tersebut. Tapi pernyataan itu dibantah lagi dengan mengatakan Khashoggi tewas dalam aksi tak terencana. Belakangan, jaksa penuntut umum Arab, Saud al-Mojeb akhirnya memastikan tewasnya Khashoggi karena pembunuhan berencana.

Tuduhan pemerintah Turki soal keterlibatan operasi pembersihan terhadap jenazah Khashoggi muncul usai Yasin Aktay memberi petunjuk adanya kemungkinan tubuh Khashoggi dilenyapkan dengan zat asam. Yasin ialah penasehat Presiden Recep Tayyip Erdogan.



Credit republika.co.id




Korsel-AS Lanjutkan Latihan Perang yang Sempat Ditunda


Korsel-AS Lanjutkan Latihan Perang yang Sempat Ditunda
Ilustrasi latihan perang Amerika Serikat-Korea Selatan. (Kim Hong-Ji)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat dan Korea Selatan melanjutkan latihan angkatan laut gabungan berskala kecil, yang sempat ditangguhkan menyusul pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada Juni lalu.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan Korean Marine Exchange Programme (KMEP), badan yang terdiri dari 500 personel AL AS-Korsel, akan menggelar latihan selama dua pekan. Latihan dimulai awal pekan ini di selatan Kota Pohang.

Latihan angkatan laut itu merupakan satu di antara beberapa latihan militer lainnya yang ditunda setelah Trump berjanji kepada Kim menghentikan latihan bersama dengan Korsel.


"Kami sebelumnya mengatakan bahwa kami akan melakukan pelatihan gabungan AS-Korsel tingkat atau dalam skala kecil sesuai yang telah direncanakan," ucap jubir Kemhan Korsel, Choi Hyun-soo kepada wartawan di Seoul, Senin (5/11).

Rencana gelaran latihan gabungan ini muncul beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dijadwalkan bertemu dengan Menlu Korut Ri Yong-ho di New York.


Pertemuan keduanya dilangsungkan guna melanjutkan progres denuklirisasi di Semenanjung Korea dan mempersiapkan pertemuan kedua Trump dan Kim Jong-un.

AS menempatkan sekitar 28.500 pasukan di Negeri Ginseng dari ancaman nuklir Korut.

Kedua negara telah lama menggelar latihan militer bersama yang disebut AS dan Korsel sebagai latihan pertahanan. Namun, Korut memandang latihan bersama itu sebagai bentuk invasi terhadap negaranya.

Dikutip AFP, selain latihan angkatan laut, AS dan Korsel juga menangguhkan pelatihan untuk pasukan Ulchi Freedom Guardian pada Agustus lalu. Latihan itu melibatkan puluhan ribu personel dari kedua negara.

Kedua negara juga menangguhkan latihan angkatan udara Vigilant Ace yang dijadwalkan berlangsung bulan depan.


Meski ketegangan antara AS-Korut terus mereda, pada pekan lalu Pyongyang melalui kementerian luar negeri mengancam akan melanjutkan pembangunan nuklirnya jika Washington tak segera mengakhiri sanksi.

Sementara itu, AS menegaskan bahwa sanksi akan tetap berlaku bagi Korut sampai negara terisolasi itu benar-benar memenuhi janji Kim Jong-un kepada Trump saat keduanya bertemu untuk melucuti senjata nuklir sepenuhnya.




Credit  cnnindonesia.com





Kapal Perang China Sampaikan 'Good Morning' ke Kapal Induk Jepang


Kapal Perang China Sampaikan Good Morning ke Kapal Induk Jepang
Kapal induk pembawa helikopter Jepang, Kaga. Foto/REUTERS

BEIJING - Awak kapal perang China mengirim ucapan "good morning (selamat pagi)" kepada para pelaut Jepang yang ada di atas sebuah kapal induk pembawa helikopter ketika berada di kawasan Laut China Selatan.

Media Jepang, NHK, melaporkan interaksi dua kapal itu terjadi akhir bulan lalu. Kapal perang Beijing pengirim pesan itu adalah kapal perang Lanzhou kelas Luyang II. Sedangkan kapal induk pembawa helikopter Tokyo adalah kapal Kaga.

"Saat melihat kapal lain, awak Lanzhou mengirim pesan radio, 'good morning, senang melihat Anda'," bunyi laporan media Jepang tersebut.

"Pertemuan itu menyiratkan bahwa pemanasan keseluruhan dalam hubungan China-Jepang membuat militer kedua negara bisa saling berhubungan satu sama lain," kata Song Zhongping, komentator militer untuk Phoenix Television di Hong Kong, Senin (5/11/2018).

"(Tapi) angkatan laut China hanya mengirim pesan ramah karena kapal perang Jepang (karena) tidak berada di daerah sensitif dan tidak provokatif," ujarnya.

Song juga mengatakan bahwa seringnya pertemuan antara kapal perang China dan Jepang di Laut China Selatan menunjukkan betapa dekatnya Beijing melihat sekutu Amerika Serikat di wilayah tersebut.

Laporan NHK muncul hanya beberapa hari setelah Nippon News Network Jepang menyiarkan sebuah dokumenter tentang operasi kapal induk Kaga di Laut China Selatan pada bulan September, di mana kapal itu dimonitor oleh Hengshui, sebuah kapal fregat China yang dipersenjatai rudal.

Ahli angkatan laut, Li Jie, mengatakan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China akan terus mengawasi dengan ketat kapal militer Jepang di wilayah tersebut meski interaksi kedua militer sejauh ini ramah.

"Sangat jelas bahwa perasaan China-Jepang saat ini terjadi di tengah deretan perdagangan yang sedang berlangsung antara Beijing dan Washington, dan (Perdana Menteri Shinzo) Abe mungkin menggunakan itu untuk menciptakan posisi tawar yang lebih kuat untuk dirinya sendiri dengan saudara laki-lakinya di Amerika," ujarnya mengacu pada pemimpin Amerika.

"Hubungan bilateral yang mencair antara China dan Jepang didorong oleh kepentingan ekonomi Tokyo, bukan ketulusan," kata Li. "Beijing memahami bahwa kehadiran militer (Angkatan Laut Jepang) dimaksudkan sebagai pertunjukan signifikansi geopolitiknya di kawasan Asia-Pasifik."

China telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan bersengketa dengan Taiwan, Filipina, Vietnam, Brunei, dan Malaysia. Jepang dan Amerika Serikat tidak terlibat dalam sengketa, namun menghendaki kebebasan bernavigasi di kawasan internasional di wilayah tersebut.

Beijing dan Tokyo bersengketa atas kepulauan di Laut China Timur. China mengklaim kepulauan yang mereka namai Diaoyu. Sedangkan Jepang mengklaim dengan nama Kepulauan Senkaku. 





Credit sindonews.com




Begini Ancaman Beijing saat Kapal Perang China-AS Nyaris Tabrakan



Begini Ancaman Beijing saat Kapal Perang China-AS Nyaris Tabrakan
Foto kapal perang China mendekati kapal perang Amerika Serikat yang nyaris tabrakan di Laut China Selatan akhir September 2018. Foto/Gcpatain.com

HONG KONG - Kapal perang China dan kapal perang Amerika Serikat nyaris bertabrakan di Laut China Selatan akhir September lalu. Kapal perang Washington terpaksa mengubah jalur setelah dapat ancaman keras dari kru kapal perang Beijing.

Ancaman itu terungkap dari Sebuah transkrip komunikasi radio antar-kru kedua kapal perang yang dirilis South China Morning Post, Senin (5/11/2018). Transkrip itu diperoleh dari Kementerian Pertahanan Inggris.

Kapal perang 052C destroyer kelas Luyang II Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menantang kapal perang USS Decatur kelas Arleigh Burke Angkatan Laut AS yang sedang patroli kebebasan navigasi di dekat Kepulauan Spratly. Saat itu, kapal perang Beijing mendekat dalam jarak 45 yard atau sekitar 41 meter dari kapal Amerika dan bisa bertabrakan jika kapal Amerika tak mengubah jalur.

"Kapal China mendekati USS Decatur dalam manuver tidak aman dan tidak profesional di sekitar Gaven Reef di Laut China Selatan, di mana ia terlibat dalam serangkaian manuver yang semakin agresif disertai dengan peringatan terhadap Decatur untuk pergi," kata Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan. Pernyataan itu membenarkan bahwa USS Decatur terpaksa mengubah arah untuk menghindari tabrakan.

Sedangkan transkrip komunikasi radio antara kru kedua dua kapal perang berisi ancaman keras dari kru Angkatan Laut Beijing.

"Anda berada di jalur yang berbahaya," kata kru kapal perang China dalam rekaman tersebut. "Jika Anda tidak mengubah arah, (Anda) akan menderita konsekuensi."

"Kami sedang melakukan perjalanan yang tidak bersalah," jawab kru kapal USS Decatur.

Dalam sebuah video tentang insiden itu, seorang pelaut Angkatan Laut AS yang tidak dikenal terdengar mengatakan, "Kapal China sedang berusaha mendorong kita keluar dari jalur."

Collin Koh, seorang peneliti di S. Rajaratnam School of International Studies mengatakan video tentang insiden kedua kapal perang itu kurang jelas. Namun, kata dia, ada fender kapal yang dikerahkan dari dek. "Spatbor dirancang untuk mengurangi dampak kinetik tabrakan, penyebaran (fender) jelas merupakan indikasi kesiapan untuk kemungkinan semacam itu," ujarnya.

Ankit Panda, seorang ahli kebijakan luar negeri yang merupakan editor senior di The Diplomat, menyebut insiden itu sebagai upaya paling langsung dan berbahaya Angkatan Laut PLA untuk mengganggu navigasi Angkatan Laut AS yang sah di Laut China Selatan hingga saat ini.

Pertemuan yang tidak aman atau tidak profesional antara Angkatan Laut kedua negara itu sudah tercatat belasan kali sejak dua tahun lalu. "Kami telah menemukan catatan 19 interaksi tidak aman dan/atau tidak profesional dengan China dan Rusia sejak 2016 (18 dengan China dan satu dengan Rusia)," kata Nate Christensen, juru bicara Armada Pasifik AS, baru-baru ini kepada CNN



Credit  sindonews.com