Jumat, 15 Desember 2017

Korut Sebut AS Menuju Perang Nuklir dengan Blokade Laut


Korut Sebut AS Menuju Perang Nuklir dengan Blokade Laut
Armada kapal induk Amerika Serikat bermanuver di Semenanjung Korea. Foto/US Navy/REUTERS


PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil langkah besar dan sangat berbahaya yakni menuju perang nuklir. Alasannya, militer Washington sedang berencana melakukan blokade laut di semenanjung Korea.

Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Korut melalui seorang juru bicara yang dipublikasikan kantor berita KCNA.

“Pyonyang akan mengambil tindakan tanpa ampun membela diri terhadap blokade apapun, karena akan mempertimbangkan langkah semacam itu sebagai tindakan perang,” kata kementerian tersebut.

“Pemerintah Korea Utara juga yakin bahwa setiap blokade akan menjadi pelanggaran ‘nakal’ dari kedaulatan dan martabatnya,” lanjut Kementerian Luar Negeri Korut.

Rencana blokade laut terhadap Pyongyang oleh militer Washington ini disampaikan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Menurutnya, menjadi hak AS untuk melarang lalu lintas maritim mengangkut barang ke dan dari Korut, menyusul uji coba rudal balistik antarbenua Pyongyang yang terbaru pada tanggal 29 November.

Sementara itu, pada hari Kamis (14/12/2017), Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Korea Utara sekarang menemukan dirinya dalam posisi di mana negara itu tidak melihat cara lain untuk melindungi diri sendiri ketimbang mengembangkan senjata pemusnah massal dan teknologi rudal.

Namun, pemimpin Kremlin ini mengulangi sikap Moskow yang sama sekali tidak mendukung program nuklir Pyongyang. Dia menyerukan langkah-langkah oleh semua pihak menuju solusi damai.

“Baik AS dan Korea Utara harus berhenti memicu ketegangan,” kata Putin dalam pada konferensi pers tahunannya. Menurutnya, setiap orang harus sangat berhati-hati mengenai situasi di semenanjung Korea.

”Satu peluncuran dari Korea Utara akan cukup untuk konsekuensi bencana,” lanjut peringatan Putin mengacu pada peluncuran peluru kendali atau rudal. 



Credit  sindonews.com




Tunisia Serukan Boikot Produk Amerika Serikat


Yerusalem, Tunisia Serukan Boikot Produk Amerika Serikat
Sejumlah pengunjuk rasa membakar bendera Amerika Serikat saat melakukan aksi setelah Presiden Trump menunjuk Yerusalem menjadi ibukota Israel di Tunis, Tunisia, December 7, 2017. REUTERS/Zoubeir Souissi

CB, Jakarta - Tunisa mendesak negara-negara Arab dan muslim memboikot seluruh produk Amerika Serikat menyusul keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Koalisi Tunisia juga meminta duta besar Amerika Serikat diusir.
"Reaksi alami dari pendukung Palestina adalah memboikot seluruh produk Amerika Serikat," kata juru bicara koalisi, Hamma Hammami.


Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi. presstv.ir
"Seruan lainnya, tutup kedutaan besar Amerika Serikat di Tunisa dan negara-negara Arab serta mengusir seluruh duta besarnya. Ini langkah serius terhadap pemerintahan Amerika Serikat," ucapnya seperti dikutip Middle East Monitor.
Unjuk rasa pecah di ibu kota Tunisa, Tunis, menentang keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Aksi jalanan tersebut digalang oleh Front Popular dan Sekretaris Jenderal Partai Arus Popular, Zouhair Hamdi.


Sejumlah pemimpin Muslim dari berbagai negara berdoa bersama penulis Prancis-Yahudi Marek Halter dan Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon saat melakukan tur Eropa ke lokasi serangan teroris yang terjadi baru-baru ini, di Brussels, Belgia, 10 Juli 2017. Kegiatan ini diikuti sejumlah Imam dari berbagai negara termasuk Prancis, Belgia, Inggris dan Tunisia serta perwakilan komunitas agama lainnya. REUTERS/Francois Lenoir
Dalam pidato aksinya, Hamdi menekankan pada pentingnya memperluas dan mendiversifikasi dukungan Tunisia terhadap isu Palestina. Keputusan Amerika Serikat pekan lalu dianggap momen penting memberikan dukungan penuh kepada Palestina.





Credit  TEMPO.CO


Kebijakan Trump Munculkan Seruan Boikot Restoran AS di Saudi


Starbucks
Starbucks


CB, JAKARTA -- Sejumlah masyarakat di Arab Saudi mulai menyerukan kampanye boikot atas produk-produk Amerika Serikat (AS). Seruan itu muncul sebagai reaksi atas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Tanda pagar #BoycottAmericanRestaurants sempat menjadi trending di Twitter pada Selasa (13/12) kemarin. Laman Fox News yang mengutip Newsweek melaporkan dalam kampanye ini, masyarakat Saudi diajak agar tak lagi membeli makanan di jaringan restoran asal Negeri Paman Sam. Di antaranya McDonald's, Starbucks, Burger King, dan Pizza Hut.

"Dengan berpartisipasi memboikot produk AS Anda bisa ikut memengaruhi perekonomian AS. Gerakan masyarakat punya dampak lebih besar daripada kebijakan pemerintah," demikian kicau seorang warganet yang dilansir dari The New Arab.

Ajakan boikot ini mencuat kurang dari sepekan setelah Trump mengumumkan bahwa Yerusalem diakui sebagai ibu kota Israel. Ia pun memerintahkan agar Kedutaan AS dipindah dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan kontroversial ini menuai banyak kritik dari seluruh dunia karena dianggap tidak mendukung upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.

Di sisi lain, ada juga masyarakat yang pesimis memandang seruan boikot ini. Mereka menilai kampanye ini tidak efektif apalagi seruan tersebut memanfaatkan Twitter yang notabene juga produk AS.

Berdasarkan rilis EuroMonitor International, berbelanja dan wisata kuliner adalah dua aktivitas yang amat digemari warga Saudi. Banyak masyarakat negara ini yang gemar menghambur-hamburkan uang.

McDonald's adalah salah satu restoran siap saji paling populer di Arab Saudi sejak 2016. Negara ini berkontribusi delapan persen terhadap market share McDonald's di seluruh dunia. 


Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Israel Kembali Serang Hamas di Gaza


Hamas
Hamas


CB, GAZA - Israel kembali melakukan serangkaian serangan udara terhadap Hamas di Gaza, pada Kamis (14/12) pagi. Serangan ini dilakukan beberapa jam setelah sejumlah roket ditembakkan ke Israel dari wilayah Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan mereka telah menargetkan tiga fasilitas militer Hamas di berbagai wilayah Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas. "Fasilitas militer digunakan sebagai bahan pelatihan dan penyimpanan senjata," kata pernyataan tersebut, dikutip Al-Arabiya.

Sebuah sumber keamanan Palestina mengatakan ada lebih dari 10 serangan. Salah satu lokasi serangan adalah sebuah fasilitas angkatan laut Hamas dan sebuah pangkalan militer di dekat kamp pengungsi Shati di utara Gaza.

Sumber tersebut mengatakan telah terjadi kerusakan yang signifikan pada fasilitas-fasilitas tersebut dan kerusakan yang lebih kecil pada rumah-rumah yang ada di dekatnya, serta menyebabkan luka ringan. Tidak ada konfirmasi awal mengenai korban cedera dari kementerian kesehatan di Gaza.

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah sistem pertahanan rudal Israel mencegat dua roket yang ditembakkan dari Gaza. Roket tersebut ditembakkan oleh kelompok-kelompok kecil, namun Israel menyatakan Hamas telah bertanggung jawab atas serangan dari wilayah tersebut.

Telah terjadi peningkatan kekerasan di Gaza sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu pekan lalu. Empat warga Gaza terbunuh, dua dalam bentrokan di sepanjang perbatasan dan dua militan Hamas dalam serangan udara Israel.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Israel Serang Fasilitas Militer Hamas d Gaza


Jet tempur Israel melakukan serangan udara ke wilayah Gaza.
Jet tempur Israel melakukan serangan udara ke wilayah Gaza.


CB, GAZA -- Israel kembali melakukan serangkaian serangan udara terhadap Hamas di Gaza, pada Kamis (14/12) pagi. Serangan ini dilakukan beberapa jam setelah sejumlah roket ditembakkan ke Israel dari wilayah Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan mereka telah menargetkan tiga fasilitas militer Hamas di berbagai wilayah Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas.
"Fasilitas militer digunakan sebagai bahan pelatihan dan penyimpanan senjata," kata pernyataan tersebut, dikutip Al-Arabiya.

Sebuah sumber keamanan Palestina mengatakan ada lebih dari 10 serangan. Salah satu lokasi serangan adalah sebuah fasilitas angkatan laut Hamas dan sebuah pangkalan militer di dekat kamp pengungsi Shati di utara Gaza.

Sumber tersebut mengatakan, telah terjadi kerusakan yang signifikan pada fasilitas-fasilitas tersebut dan kerusakan lebih kecil pada rumah-rumah di dekatnya, serta menyebabkan luka ringan. Tidak ada konfirmasi awal mengenai korban cedera dari kementerian kesehatan di Gaza.

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah sistem pertahanan rudal Israel mencegat dua roket yang ditembakkan dari Gaza. Roket tersebut ditembakkan oleh kelompok-kelompok kecil, namun Israel menyatakan Hamas telah bertanggung jawab atas serangan dari wilayah tersebut.

Telah terjadi peningkatan kekerasan di Gaza sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu pekan lalu. Empat warga Gaza terbunuh, dua dalam bentrokan di sepanjang perbatasan dan dua militan Hamas dalam serangan udara Israel.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





OKI Hasilkan Tiga Poin Terkait Pernyataan Trump


Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Turki untuk ikut serta dalam KTT luar biasa OKI, Rabu (13/12l) waktu setempat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Turki untuk ikut serta dalam KTT luar biasa OKI, Rabu (13/12l) waktu setempat.

CB, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tiba di Indonesia setelah mengikuti konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Konferensi ini merupakan bagian dari penolakan negara-negara OKI terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem yang dijadikan Ibukota Israel.

Jokowi mengatakan, semua petinggi negara termasuk dia, telah memberikan poin-poin penting yang harus dijalankan oleh negara OKI dalam membela Palestina. Hasilnya semua negara anggota OKI harus memonitor resolusi yang dikeluarkan dalam menolak keputusan Amerika Serikat dalam majelis umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). "Di Dewan Keamanan PBB, negara-negara OKI juga harus dapat memastikan adanya pertemuan open debate mengenai situasi di Palestina," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (14/12).

Selain itu, anggota OKI juga harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional, dan negara-negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara gerakan non-blok terkait kemerdekaan Palestina yang sesungguhnya.

Jokowi mengatakan, terdapat tiga hasil KTT Luar Basa OKI. Pertama, OKI telah menghasilkan resolusi mengenai Al-Aqsa. Kedua, terdapat Komunike Final OKI. "Ketiga KTT OKI menghasilkan deklarasi Istanbul," ujarnya.  Sayangnya, Jokowi belum bisa membeberkan secara rinci mengenai tiga hal tersebut. 


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Keputusan OKI Pukulan Telak Buat Trump


Presiden Joko Widodo (dua kanan) dan para pemimpin/ kepala negara Organisasi Islam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berfoto bersama di Istambul, Turki, Rabu (13/12).
Presiden Joko Widodo (dua kanan) dan para pemimpin/ kepala negara Organisasi Islam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berfoto bersama di Istambul, Turki, Rabu (13/12).


CB, WASHINGTON -- Deklarasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merupakan titik balik bagi Palestina dan pukulan telak bagi keputusan Presiden AS Donald Trump atas status Yerusalem. Hal ini diungkapkan kepala Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Nihad Awad.

"Deklarasi terakhir Presiden Turki Erdogan dan OKI di Istanbul yang mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina adalah satu hasil yang jelas, yang sekarang telah memicu kampanye internasional untuk melawan keputusan Trump," kata Awad di Global Policy Institute, sebuah lembaga think tank di Washington, Rabu (13/12).

OKI merupakan organisasi yang didirikan dalam pertemuan bersejarah di Rabat, Maroko, pada 1969, setelah sebuah serangan pembakaran di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki. Organisasi ini mengeluarkan sebuah deklarasi pada Rabu (13/12) untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Deklarasi Istanbul yang disebut 'Freedom for Jerusalem' dikeluarkan dalam KTT Luar Biasa OKI di Istanbul. "Deklarasi OKI harus dianggap serius, mereka mewakili 57 negara," ujar Awad, dikutip Anadolu.

Ia berharap masyarakat internasional akan mendukung deklarasi tersebut dan mendorong pihak lain, termasuk Uni Eropa. Uni Eropa dapat memainkan peran yang lebih konstruktif dalam menengahi proses perdamaian jauh lebih baik dari AS.

Berbicara dalam KTT tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga meminta kekuatan dunia untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Menurutnya, AS harus membalikkan keputusannya yang mengerikan dan provokatif.

Awad juga yakin masyarakat internasional akan mengikuti seruan Erdogan, yang juga akan mendorong kekuatan lain seperti Rusia dan Cina, untuk melawan keputusan AS.

Menurut Awad, AS tidak pernah menjadi perantara jujur antara Palestina dan Israel. Sebaliknya, AS diduga telah mendukung pendudukan Israel dan mendanai otoritas Israel dengan uang miliaran dolar.

Pakar dan analis yang berbicara di panel yang sama, Martin Sieff, mengatakan pertemuan di Istanbul memiliki kepentingan besar dan dapat membawa perkembangan baru di wilayah tersebut. Ia mencatat Yerusalem yang damai di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman 400 tahun lalu.

"Pertemuan ini akan beresonansi selama bertahun-tahun. Konsekuensi dari pertemuan ini, implikasi politis, strategis, dan diplomatik dari pertemuan ini juga akan menjadi konsekuensi terbesar dan dapat memimpin penataan kembali kawasan ini," papar Sieff.

Presiden Dewan Pengawas Jaringan Global Bahcesehir University, Enver Yucel, mendefinisikan keputusan Trump sebagai pelanggaran terhadap undang-undang internasional. Ia mengecam pemerintahan Trump karena telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


AS Tolak Pernyataan OKI


AS Tolak Pernyataan OKI
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa Presiden Donald Trump, berkomitmen terhadap proses perdamaian di Timur Tengah. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, menolak pernyataan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menyatakan Washington bukan lagi mediator perdamaian Israel-Palestina dan menyebutnya sebagai retorika yang penuh dengan hasutan.

"Retorika semacam itu telah kami dengar di masa lalu dan telah menggagalkan perdamaian," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/12/2017).

Nauert lantas mendesak semua pihak untuk mengabaikan sejumlah distorsi dan memusatkan perhatian pada apa yang sebenarnya dikatakan oleh Trump. Ia mengatakan keputusan Trump tidak mempengaruhi batas kota, yang bergantung pada negosiasi antara Israel dan Palestina.

Namun saat ditanya apakah Yerusalem Timur juga bisa diakui sebagai Ibu Kota negara Palestina masa depan, Nauert mengatakan bahwa kepastian akan hal itu harus diserahkan kepada perundingan status akhir antara Israel dan Palestina.

"Kami mengambil posisi bagaimana kita melihat Yerusalem. Saya pikir terserah kepada orang-orang Israel dan Palestina untuk memutuskan bagaimana mereka ingin melihat perbatasan - lagi negosiasi status akhir," tukasnya.

Sebelumnya, negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI menyatakan bahwa Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina. Mereka juga menyatakan AS bukan lagi mediator perdamaian Timur Tengah.

Pernyataan ini dikeluarkan dalam pertemuan darurat yang dilakukan di Istanbul, Turki. Pertemuan ini diadakan untuk menyikapi kebijakan AS yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel beberapa waktu lalu. 


Credit  sindonews.com


PM Israel nyatakan "tak terkesan" pernyataan OKI soal Yerusalem



PM Israel nyatakan "tak terkesan" pernyataan OKI soal Yerusalem 
Arsip Foto. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berbicara dengan pelajar dalam Konferensi Keamanan Cyber di Tel Aviv, Israel, Selasa (31/1/2017). (REUTERS/Baz Ratner)




Yerusalem (CB) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia "tidak terkesan" dengan pernyataan para pemimpin negara mayoritas muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai Yerusalem setelah mereka mendesak dunia mengakui sektor timur kota itu sebagai ibu kota Palestina.

"Kami tidak terkesan dengan semua pernyataan ini," kata Netanyahu dalam sebuah pidato pada Rabu waktu setempat, setelah konferensi tingkat tinggi luar biasa OKI untuk merespons langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ia tetap mengatakan yakin banyak negara akan mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Palestina akan menjadi lebih baik dengan mengakui kenyataan dan bertindak demi perdamaian dan bukan ekstremisme," kata Netanyahu sebagaimana dikutip AFP.

"Mereka harusnya mengakui satu fakta lain tentang Yerusalem: Itu bukan hanya ibu kota Israel, tapi kami tetap menghormati Yerusalem karena kebebasan beribadah untuk semua agama, dan kami satu-satunya di Timur Tengah yang melakukan ini."

Dengan perpecahan yang sedang melanda dunia Islam, konferensi tingkat tinggi luar biasa OKI di Istanbul tidak sampai menyetujui sanksi konkret terhadap Israel atau Amerika Serikat.

Namun, pernyataan terakhir mereka menyatakan "Yerusalem Timur sebagai ibu kota Negara Palestina" dan mengajak "semua negara untuk mengakui Negara Palestina dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota yang diduduki."





Credit  antaranews.com








Israel Ancam Serang Seluruh Lebanon, Kembalikan ke Zaman Batu


Israel Ancam Serang Seluruh Lebanon, Kembalikan ke Zaman Batu
Para tentara Israel yang dikerahkan di kawasan Hebron. Foto/REUTERS


TEL AVIV - Israel membuat ancaman mengerikan terhadap Lebanon terkait aktivitas militer Iran dan sekutunya di negara tersebut. Israel mengancam akan menyerang seluruh wilayah Lebanon dan mengembalikan negara tersebut ke “Zaman Batu”.

Ancaman dilontarkan Menteri Intelijen Yisrael Katz. Menurutnya, militer negaranya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika mendapati militer Iran membangun fasilitas rudal di Lebanon.

Katz dalam wawancaranya dengan surat kabar Elaph, menyerukan kepada negara-negara Islam yang dipimpin oleh Arab Saudi bersatu melawan musuh bersama mereka, Teheran.

Dia menegaskan bahwa negaranya tidak akan montoleransi Hizbullah, faksi politik dan militer bersenjata di Lebanon.

”Semakin akurat rudal Hizbullah, serangan Israel yang lebih kuat dan lebih luas akan terjadi. Kali ini, semua Lebanon akan menjadi target,” kata dia memperingatkan.

Katz lalu menyentil konflik Israel-Hizbullah pada tahun 2006. ”Apa yang terjadi pada tahun 2006 akan menjadi piknik dibandingkan dengan apa yang dapat kita lakukan. Saya ingat seorang menteri Saudi mengatakan bahwa mereka akan mengirim Hizbullah kembali ke guanya di Lebanon selatan. Anda tahu bahwa kita akan mengembalikan Lebanon ke Zaman Batu,” ujarnya, yang dilansir IB Times, semalam (14/12/2017).

Ancaman Katz ini sebagai respons terhadap ancaman pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Sekutu Iran itu mengancam mengubah Israel menjadi medan perang seperti medan perang di Suriah setelah Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.

Dia menuduh Iran sedang melakukan aktivitas militer di Lebanon. ”Kami memiliki informasi bahwa Iran sedang membangun pabrik rudal yang maju di Lebanon, dan saya ingin menekankan bahwa kami telah menarik garis merah baru, dan kami tidak akan membiarkan mereka melakukan ini apa pun taruhannya,” katanya.

Ketika ditanya apakah Israel akan mengebom situs Iran semacam itu di Lebanon sebagai tindakan awal, dia berkata; ”Ya, kami juga akan bertindak secara militer dan mencegahnya, seperti yang terjadi di Suriah.”

”Pada saat yang sama, kami tidak menginginkan perang, dan kami tidak berminat untuk menghancurkan Lebanon, tapi kami tidak akan menerima serangan Lebanon terhadap kami,” imbuh dia. 




Credit  sindonews.com





Lebanon Ingin Buka Kedutaan Besar di Yerusalem Timur


 Lebanon Ingin Buka Kedutaan Besar di Yerusalem Timur

Pendemo meneriakkan slogan-slogan dalam demonstrasi di depan kedutaan AS di Aukar, Lebanon, 10 Desember 2017. Ikat kepala bertuliskan kalimat syahadat. AP

CBJakarta - Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, mengatakan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa negaranya berkeinginan menempatkan kantor kedutaan besarnya di daerah pendudukan Yerusalem Timur.
Menurutnya, Yerusalem Timur adalah tanah sah rakyat Palestina. Bassil mengirimkan surat kepada Presiden Abbas, isinya dia meminta disiapkan lahan untuk pembangunan kedutaan besar Lebanon di Yerusalem Timur.


Pengunjuk rasa mencoba merobohkan kawat berduri yang menghalangi jalan menuju kedutaan AS saat demonstrasi di Aukar, sebelah timur Beirut, Lebanon, 10 Desember 2017. Sejumlah demonstran berusaha menerobos keamanan di luar kedutaan dan membakar patung Presiden AS Donald Trump. AP
Bassil mengklaim, Abbas pernah berjanji kepada dia menyediakan sepetak lahan bagi Lebanon di Yeruslem Timur, daerah pendudukan Israel.
"Rencana pembangunan kedutaan besar di Yerusalem Timur itu akan dibicarakan dalam rapat kabinet, Kamis ini. Semoga Tuhan menghendaki," ucap Bassil.
Seorang wanita berorasi saat mengikuti aksi demonstrasi di kamp pengungsian Palestina di Bourj al-Barajneh di Beirut, Lebanon, 6 Desember 2017. Warga Palestina menentang keras rencana Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AP Photo/Bilal Hussein
Pernyataan Bassil ini disampaikan sehari setelah dia menemani Presiden Michel Aoun mengikuti pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Rabu, 13 Desember 2017, atas permintaan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Hasil pertemuan tersebut, 57 negara anggota OKI mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Lebanon negara pertama yang akan membangun kedutaan besarnya di sana.



Credit  TEMPO.CO




Albania Tolak Akui Yerusalem Ibu Kota Israel


Seorang demonstran memegang poster kartun  Presiden AS dan sebuah foto kubah batu di dalam Masjid Al-Aqsa  yang bertuliskan Yerusalem adalah ibukota abadi Palestina dan Amerika adalah sebuah bencana ,di luar Kedutaan Besar AS di Amman, Yordania,
Seorang demonstran memegang poster kartun Presiden AS dan sebuah foto kubah batu di dalam Masjid Al-Aqsa yang bertuliskan Yerusalem adalah ibukota abadi Palestina dan Amerika adalah sebuah bencana ,di luar Kedutaan Besar AS di Amman, Yordania,


CB, TIRANA -- Albania pada Kamis (14/12) menjelaskan posisinya mengenai masalah yang berkaitan dengan keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan menyatakan Albania mendukung pendirian Uni Eropa (UE).

Menteri Urusan Luar Negeri Albania Ditmir Bushati menyatakan di Parlemen pendirian Albania tidak berubah. Itu berarti Albania bersama dengan UE menentang keputusan Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Banyak orang telah bertanya kepada saya mengapa kita sejauh ini belum berbicara. Tapi apa yang bisa saya katakan ialah pendirian Pemerintah Albania tetap sama dengan bertahun-tahun lalu, yang tercermin di dalam pemungutan suara di PBB, sejalan dengan UE," kata Bushati selama sidang pleno pada Kamis.

"Kebijakan luar negeri kita 100 persen sejalan dengan kebijakan luar negeri Uni Eropa," kata Menteri Bushati.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID





China Dukung Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina


China Dukung Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina
China menegaskan pengakuan Beijing terhadap Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina. (Reuters)




Jakarta, CB -- China mendukung kemerdekaan Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina, dan perbatasan seperti pada tahun 1967.

Pernyataan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, seperti dilansir Xinhua, Kamis (14/12).

"China mendukung pembentukan negara Palestina merdeka dengan kedaulatan penuh berbasis perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Lu seperti dilaporkan Xinhua.


Anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) itu menyerukan dialog antara Israel-Palestina harus segera dilaksanakan, untuk memberikan kesempatan bagi tercapainya resolusi yang komprehensif dan adil soal isu Palestina.



Para kepala negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan puncak luar biasa di Istanbul, Rabu (13/12) mendeklarasikan pengakuan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina. Pengakuan itu disampaikan sebagai perlawanan terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memutuskan untuk memindahkan kedutaan besar Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"China memahami kekhawatiran negara-negara Islam soal status Yerusalem," kata Lu Kang. Karena itu China menyerukan sebuah penyelesaian yang sesuai dengan resolusi PBB dan konsensus internasional.

China adalah mitra dagang terbesar ketiga Israel setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa. Meski hubungan diplomatik kedua negara baru dibangun sejak 1992, Israel dan China telah bekerja sama di bidang militer sejak 1979.

Sejarah dukungan China terhadap Palestina telah berakar sejak era tahun 1950-an dan 1960-an. Partai Komunis China (PRC)  pimpinan Mao Zedong mendukung Yasser Arafat, serta Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), juga dengan faksi Fatah.

Setelah PRC diakui sebagai anggota PBB pada 1971, dukungan terhadap Palestina terus berlanjut hingga sekarang. China mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada 1988, dan menjalin hubungan diplomatik penuh pada akhir 1989.



Credit  cnnindonesia.com







Indonesia akui Yerusalem Timur ibu kota Palestina


Indonesia akui Yerusalem Timur ibu kota Palestina

Arsip Foto. Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) saat bertolak ke Turki menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (12/12/2017). Presiden menuju Istanbul Turki untuk menghadiri KTT Luar Biasa OKI yang membahas sengketa Israel dan Palestina pascakeputusan sepihak Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (ANTARA /Puspa Perwitasari)





Jakarta (CB) - Presiden Joko Widodo menyampaikan enam poin penting setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), salah satunya bahwa Indonesia mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.

"OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut dan Two State Solution adalah satu-satunya solusi, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina," kata Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI di Istanbul, Turki.

Indonesia, Presiden mengatakan, juga mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkan kedutaan ke Yerusalem setelah mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel.

"Yang ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melakukan," tambah Presiden.

Selain itu juga ada permintaan kepada negara-negara yang memiliki hubungan dengan Israel untuk mengambil langkah-langkah diplomatik, termasuk meninjau kembali hubungan.

Presiden juga mengharapkan negara-negara anggota OKI meningkatkan bantuan kemanusiaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta kerja sama ekonomi dengan Palestina.

"OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral," katanya.

Hal itu dapat dilakukan dengan mendorong resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menolak keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Di tingkat Dewan Keamanan PBB, Presiden mengatakan, negara anggota OKI juga harus dapat memastikan adanya pertemuan debat terbuka mengenai situasi di Palestina.

"Anggota OKI harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional. Dan negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara Gerakan Non-Blok," katanya.

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI menghasilkan Resolusi OKI mengenai Al Aqsa, Komunike Final OKI, dan Deklarasi Istanbul.

Dalam pidatonya dalam konferensi itu, Presiden menyatakan dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina akan terus meningkat dan meliputi  dukungan politik, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri. 



Credit  antaranews.com



Menlu Retno Minta Uni Eropa tak Ikuti Jejak AS


Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Komisioner Uni Eropa untuk urusan Luar Negeri dan Pertahanan, Federica Mogherini.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Komisioner Uni Eropa untuk urusan Luar Negeri dan Pertahanan, Federica Mogherini.

CB, BRUSELSS -- Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan Komisioner Uni Eropa untuk urusan Luar Negeri dan Pertahanan, Federica Mogherini. Pertemuan digelar setelah menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Istanbul.

Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id,Kamis (14/12), pertemuan ini sebagai upaya untuk memperkuat perjuangan diplomasi Palestina.

"Indonesia mengharapkan negara-negara Uni Eropa untuk tidak mengikuti jejak unilateral Amerika Serikat mengenai status Yerusalem," ujar Menlu RI kepada Komisioner Mogherini, saat melakukan pertemuan bilateral di Kantor Komisioner Uni Eropa, Kamis pagi. (14/12)

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menyampaikan harapannya kepada negara-negara Uni Eropa, yang menjunjung tinggi hukum dan norma internasional, untuk tetap berpegang kepada keputusan status quo yang telah ditetapkan PBB mengenai status Yerusalem. Menlu RI juga meminta agar semua negara-negara Uni Eropa dapat mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI juga menyampaikan hasil-hasil dari KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina. Ia mengatakan anggota OKI bersatu dan tegas mengecam serta menolak keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Menlu RI juga mengajak Uni Eropa untuk mendukung Palestina melalui berbagai bantuan kemanusiaan, ekonomi dan peningkatan kapasitas. Hal ini penting, agar baik Pemerintah dan rakyat Palestina dapat meningkatkan kapsitasnya dalam memerintah negaranya sendiri.

Selain isu Palestina, Menlu RI dan Komisioner UE juga membahas perkembangan di Rakhine State. Dalam kaitan ini Menlu RI dan Komisioner UE mengharapkan agar perjanjian antara Bangladesh dan Myanmar mengenai pemulangan pengungsi dapat segera diimplementasi.

Indonesia memiliki kemitraan strategis dengan Uni Eropa. Kedua pihak memiliki shared interests and values antara lain terkait dengan demokrasi, toleransi, human rights, pluralisme, lingkungan hidup dan regional integration/multilateralism. Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang memiliki Partnership and Cooperation Agreement (PCA) dengan Uni Eropa pada 2016.

Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Menlu RI Desak Semua Negara Akui Yerusalem Ibu Kota Palestina


Menlu RI Desak Semua Negara Akui Yerusalem Ibu Kota Palestina
Seruan itu disampaikan Retno saat bertemu dengan Perwakilan Tinggi Hubungan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Federica Mogherini, di Brussels, Belgia, pada Kamis (14/12). (AFP Photo/Riccardo Pareggiani)


Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan agar seluruh negara mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Seruan itu disampaikan Retno saat bertemu dengan Perwakilan Tinggi Hubungan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Federica Mogherini, di Brussels, Belgia, pada Kamis (14/12).

"Kami menyerukan seluruh negara dan komunitas internasional untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka sekaligus Yerusalem timur sebagai ibu kotanya. Indonesia sangat mengapresiasi Uni Eropa terkait pendiriannya yang sama dengan Indonesia terkait hal ini," kata Retno di hadapan Mogherini.


Dalam rekaman video yang didapat CNNIndonesia.com, Retno juga meminta negara Uni Eropa tidak mengikuti langkah AS memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari tel Aviv ke Yerusalem.


Menurut Retno, langkah itu bisa memperkeruh konflik di Timur Tengah dan menjauhkan Palestina dari haknya untuk merdeka.

Selama satu jam pertemuan, Retno juga memaparkan hasil pertemuan luar biasa negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait Yerusalem yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, pada Rabu (13/12).

"Saya sampaikan, intinya negara OKI bersatu menolak keputusan AS karena tidak sah dan melanggar serangkaian resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara OKI juga sepakat menempatkan isu Palestina sebagai prioritas dalam kebijakan luar negeri masing-masing," ucap Retno.

Di kesempatan itu, Retno juga mendorong Uni Eropa untuk lebih banyak berkontribusi membantu Palestina dengan memberikan sejumlah bantuan teknis dan juga pembangunan kapasitas.


Mogherini sangat mengapresiasi peran aktif Indonesia yang terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Dia juga menyampaikan bahwa Uni Eropa satu suara mengecam keputusan AS tersebut dan menganggap solusi dua negara merupakan satu-satunya jalan keluar untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina selama ini.

"Solusi dua negara di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan sebagai negara merdeka dan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina merupakan jalan yang dapat menjamin perdamaian tercipta," kata Mogherini.




Credit  cnnindonesia.com










AS Beri Bantuan Militer kepada Lebanon


Tentara Lebanon
Tentara Lebanon


CB, BEIRUT --  Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberikan bantuan militer senilai 120 juta dolar kepada Lebanon. Bantuan tersebut diberikan guna memperkuat pasukan keamanan Lebanon dalam mengemban misinya melawan kelompok teroris di negaranya.
"Lebanon akan mendapatkan enam helikopter MD530G, enamp esawat pengintai Scan Eagle, dan peralatan komunikasi serta penglihatan malam di bawah program baru tersebut," kata Duta Besar AS untuk Lebanon Elizabeth Richard setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri pada Rabu(13/12).
AS berharap dengan bantuan militer tersebut, tentara Lebanon dapat memperkuat kemampuan dan pertahanannya. Tak hanya untuk melawan kelompok teroris, tapi juga mencegah penyebaran kekerasan di perbatasan negara tersebut dengan Suriah.
Dalam 10 tahun terakhir, AS telah mengucurkan bantuan dana lebih dari 1,5 miliar dolar untuk Angkatan Bersenjata Lebanon. Washington memang memiliki kepentingan di Lebanon, yakni menghentikan pengaruh kelompok Hizbullah yang didukung Iran. AS telah menganggap kelompok tersebut sebagai kelompok teroris.
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri telah meminta Hizbullah bersikap netral dan tidak mencampuri konflik di kawasan Arab. Pernyataannya inimenyinggung Hizbullah yang dianggap berkontribusi dalam beberapa konflik yang saat ini tengah berlangsung di wilayah Arab.
"Saya tidak menginginkan sebuah partai politik di pemerintahan saya yang mengganggu negara-negara Arab terhadap negara-negara Arab lainnya," ujarnya.
Hariri mengancam akan mengundurkan diri dari jabatannya bila Hizbullah tidak mematuhi permintaannya. Hal ini sebelumnya pernah ia lakukan ketika tengah berada di Arab Saudi pada awal November lalu. Namun, Hariri memutuskan membatalkan pengunduran dirinya setelah berdialog dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, yang juga tokoh Hizbullah.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID







Taiwan Percaya Diri Hadapi Militer China


Taiwan Percaya Diri Hadapi Militer China
Ilustrasi militer Taiwan. Taiwan mengaku percaya diri menghadapi Cina. (Reuters/Pichi Chuang)




Jakarta, CB -- Taiwan menyatakan percaya diri dengan pertahanannya dan mampu merespons cepat latihan "mengelilingi pulau" yang dilakukan angkatan udara China pada pekan ini. Negara yang dianggap Beijing sebagai provinsi pembangkang itu juga mengecam latihan tersebut sebagai tindakan tak bertanggung jawab.

Juru bicara kepresidenan Taiwan Alex Huang mengatakan kementerian pertahanan sudah memantau patroli itu dan merespons dengan cepat dan pantas.

Taiwan "bisa memastikan tidak ada kekhawatiran sama sekali soal keamanan nasional, dan orang-orang bisa tenang," kata Huang sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (14/12).


Kedua sisi dari Selat Taiwan bertanggung jawab atas keamanan dan stabilitas kawasan, ujarnya.

"Peningkatan postur militer semacam yang bisa berdampak dan mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan serta hubungan lintas selat seperti itu tidak memberikan rasa bertanggung jawab, dan masyarakat internasional tidak menyukai hal itu," kata Huang.


Selain menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, China juga tidak pernah menepikan kemungkinan menggunakan cara paksa untuk mengendalikan pulau tersebut.

Ketegangangan meningkat beberapa hari terakhir setelah seorang diplomat senior China mengancam negaranya akan menginvasi Taiwan jika ada kapal perang AS yang berlabuh di sana.

Pada Senin, jet tempur China melakukan "patroli mengelilingi pulau" di sekitar Taiwan. Media pemerintah menunjukkan gambar-gambar pesawat pengebom yang membawa peluru kendali penjelajah di bawah bentangan sayapnya.

Keesokan harinya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani Akta Otorisasi Pertahanan Nasional untuk tahun anggaran 2018, mengizinkan kapal perang AS dan Taiwan saling mengunjungi pelabuhan satu sama lain.

Kunjungan semacam itu sudah lama tak dilakukan sejak Amerika memutus hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan pada 1979 silam dan membangun hubungan dengan Beijing.




Credit  cnnindonesia.com




Militer AS akan kirim tentara siber ke medan perang



Militer AS akan kirim tentara siber ke medan perang
Ilustrasi (Reuters)




Washington (CB) - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) akan segera mengirimkan tim pejuang siber ke medan perang, kata pejabat pada Rabu (13/12), saat militer meningkatkan perlawanan terhadap jaringan komputer musuh.

Walaupun misi Angkatan Darat secara umum adalah "serang dan hancurkan," tentara siber tersebut memiliki tujuan yang sedikit berbeda, kata Kolonel Robert Ryan, yang mengomandoi tim tempur di Hawaii.

"Tidak semuanya menghancurkan. Bagaimana saya bisa memberikan pengaruh dengan cara nonkinetik? Bagaimana saya bisa mencapai dan menciptakan kebingunan dan menguasai situasi?" katanya kepada reporter, seperti dilaporkan AFP.

Tentara siber itu telah diintegrasikan selama enam bulan dalam beberapa unit infanteri, dan akan menyesuaikan operasi berdasarkan kebutuhan komandan, kata Kolonel William Hartman dari Komando Siber Angkatan Darat.

Angkatan Darat telah menjalankan pelatihan semacam itu selama tiga tahun terakhir di sebuah pusat besar di California selatan.

Hartman tidak memberikan rincian apa yang bisa dicapai tentara siber, kecuali mengatakan bahwa mereka akan meraup informasi atau mencegat serangan yang direncanakan.

Menurut New York Times, CYBERCOM sebelumnya telah menempatkan "implan" di jaringan kelompok ISIS yang memungkinkan para ahli memantau perilaku kelompok tersebut dan pada akhirnya meniru atau mengubah pesan komandan sehingga mereka tanpa sadar mengarahkan anggotanya ke daerah yang akan diserang.



Credit  antaranews.com






AS Akui Jet F-22 Tembakkan Flare ke Su-25 Rusia di Suriah


AS Akui Jet F-22 Tembakkan Flare ke Su-25 Rusia di Suriah
Pesawat jet tempur F-22 Raptor Amerika Serikat. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui “bentrok” antara pesawat jet tempur F-22 AS dengan pesawat jet tempur Su-25 Rusia di wilayah udara atau langit Suriah. Menurutnya, jet tempur Washington menembakkan flare sebagai peringatan ke arah jet tempur Moskow karena memasuki zona dekonfliksi.

Pejabat tersebut kepada Reuters mengatakan bahwa jet-jet Rusia meninggalkan zona di atas sungai Efrat, setelah dua jet tempur AS dikirim untuk mengeluarkan tembakan peringatan.

“Pertemuan udara itu berlangsung beberapa menit, saat jet-jet Rusia melintasi garis dekonfliksi beberapa kali,” kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim tersebut, yang dilansir Jumat (15/12/2017).

Letnan Kolonel Damien Pickart, juru bicara Komando Pusat Angkatan Udara AS kepada CNN telah membahas “bentrok” di wilayah udara Suriah yang terjadi 23 November 2017.

”Perhatian terbesar adalah bahwa kita dapat menembak jatuh sebuah pesawat Rusia karena tindakannya dipandang sebagai ancaman bagi pasukan darat kita,” kata Pickart.

”Seperti yang dikatakan para pemimpin koalisi, kami di sini untuk melawan ISIS, bukan orang Rusia atau orang lain,” lanjut Pickart.


Versi Rusia, dua pesawat jet tempur Su-25 Moskow awalnya sedang ditugaskan untuk misi pengeboman terhadap sebuah pangkalan yang dikuasai teroris di sebelah barat Sungai Efrat, namun sebuah jet tempur F-22 Raptor AS melakukan intervensi.

”F-22 meluncurkan umpan pelontar dan menggunakan airbrakes sambil terus-menerus melakukan manuver (di dekat jet tempur Rusia), memperagakan pertempuran udara,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Gangguan jet tempur F-22 berakhir setelah jet tempur Su-35S Rusia bergegas datang untuk membantu pesawat-pesawat jet tempur Su-25.

”Setelah munculnya pesawat tempur super multifungsi, jet tempur Amerika menghentikan manuver yang berbahaya dan bergegas memasuki wilayah udara Irak,” katanya.

Laporan ini diperkuat dengan bukti foto yang dirilis akun Twitter Kedutaan Besar Rusia untuk AS, @RusEmbUSA, bertanggal 9 Desember.

“Sebuah jet tempur F-22 Amerika secara aktif mencegah pesawat Su-25 Rusia melakukan misi tempur untuk menghancurkan kubu ISIS di pinggiran Kota Mayadin pada 23 November,” tulis kedutaan tersebut. 



Credit  sindonews.com









Serangan Koalisi AS Dilaporkan Tewaskan 23 Warga Sipil Suriah


Serangan Koalisi AS Dilaporkan Tewaskan 23 Warga Sipil Suriah
Ilustrasi serangan udara. Serangan koalisi AS diduga menewaskan 23 warga sipil Suriah (AFP Photo/Aris Messinis)





Jakarta, CB -- Kelompok pengamat melaporkan serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat menewaskan 23 warga sipil di sebuah desa yang dikuasai ISIS di timur Deir al-Zor, Suriah.

"Setidaknya 23 warga sipil, termasuk delapan anak-anak dan enam perempuan, tewas pada Rabu sebelum fajar karena serangan udara yang dilakukan koalisi pimpinan AS, mengincar desa yang dikuasai AS di tepi barat Sungai Euphrates," kata Syrian Observatory for Human Rights dikutip AFP, Kamis (14/12).

Kelompok berbasis di Inggris yang mengumpulkan laporan-laporan saksi mata dari lapangan itu menyatakan para warga sipil tengah bersembunyi di sebuah rumah saat serangan terjadi, dan merupakan bagian dari sebuah keluarga besar.


Pasukan yang didukung AS tengah bertempur untuk merebut sejumlah kecil wilayah yang masih dikuasai ISIS di daerah tersebut. Pada Selasa, mereka merebut desa sebuah desa bertetangga dengan yang dihantam serangan udara ini.

Seorang juru bicara militer Amerika Serikat mengatakan hasil pemantauan terperinci soal dugaan korban sipil ini akan disampaikan, tapi dia menegaskan koalisi hanya menyerang "sasaran militer yang valid."

"Kami menerapkan standar tinggi pada proses penentuan sasaran kami dan melakukan upaya luar biasa untuk melindungi pihak yang tidak berperang," kata Kolonel Ryan Dillon melalui surat elektronik. 

Sebelumnya pada Rabu, seorang juru bicara koalisi mengatakan para pasukan yang mereka dukung telah mengamankan wilayah seluas enam kilometer di sepanjang tepi barat Euphrates dalam beberapa hari terakhir.

"ISIS lemah tapi masih menjadi ancaman--para teroris bersembunyi di Lembah Sungai Tengah Euphrates," kata Ryan Dillon melalui Twitter.
Situasi Deir al-Zor, Suriah.
Situasi Deir al-Zor, Suriah. (AFP photo/Stringer)
Kelompok teror itu telah kehilangan banyak wilayah yang sempat direbut di seluruh penjuru Suriah dan Irak pada 2014 lalu.

Pemerintah Irak dan Rusia, yang mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah menyatakan menang melawan ISIS.

Koalisi pimpinan AS telah mengakui tidak sengaja membunuh 801 warga sipil dalam lebih dari 28 ribu yang mereka lakukan di seluruh penjara Suriah dan Irak sejak dibentuk pada 2014 lalu.

Kelompok pengamat Airwars berkeras angka itu masih berada di bawah jumlah korban sipil yang sebenarnya. Mereka memperkirakan hampir 6.000 nyawa orang-orang tak bersalah direnggut operasi udara koalisi.





Credit  cnnindonesia.com





Bom Bunuh Diri di Akademi Kepolisian Somalia, 15 Orang Tewas


Bom Bunuh Diri di Akademi Kepolisian Somalia, 15 Orang Tewas
Ilustrasi ledakan. Bom bunuh diri di Akademi Kepolisian Somalia di Ibu Kota Mogadishu menewaskan 15 orang. (Thinkstock/wandee007)




Jakarta, CB -- Setidaknya 15 orang tewas akibat bom bunuh diri yang meledak di akademi kepolisian di Mogadishu, Somalia, pada Kamis (14/12).

"Sejauh ini 15 orang tewas dan 17 lainnya terluka," ujar seorang petugas kepolisian, Abdullahi Nur, kepada Reuters.

Juru bicara kepolisian Somalia, Mohamed Hussein, mengatakan bahwa pelaku yang menyamar menjadi polisi mengikatkan bahan peledak di badannya dan memasuki Akademi Kepolisian Jenderal Kahiye saat parade di pagi hari.


Kepala layanan ambulans lokal kemudian mengatakan bahwa pihaknya sudah mengevakuasi 13 jasad korban, juga melarikan 15 orang yang terluka.


Tak lama setelah kejadian, kelompok militan Al Shabaab mengklaim sebagai dalang di balik serangan tersebut. Namun, jumlah korban yang mereka klaim lebih banyak.

"Kami membunuh 27 polisi dan melukai sejumlah orang lainnya," ucap juru bicara operasi militer Al Shabab, Abdiasis Abu Musab.

Berafiliasi dengan Al Qaidah, Al Shabaab berupaya melengserkan pemerintahan lokal yang dianggap lemah dan mendirikan negara dengan hukum keras Islam.

Kelompok ini sempat didepak dari Mogadishu oleh pasukan perdamaian Uni Afrika dan angkatan bersenjata Somalia pada 2011.

Namun, serangan ini kemudian terjadi saat pasukan perdamaian tersebut mulai mengurangi kehadiran mereka di Somalia.

Setelah satu dekade, jumlah personel pasukan perdamaian di Somalia itu berangsur berkurang dari 22 ribu menjadi 1.000 orang.

Pasukan perdamaian itu pertama kali dikerahkan untuk menjamin keamanan pemerintahan yang kesulitan mengendalikan stabilitas negara setelah perang sipil pada awal 1990-an.




Credit  cnnindonesia.com





Korut Diprediksi Bisa Tembakkan Rudal Antarbenua Secara Horizontal 2018



Korut Diprediksi Bisa Tembakkan Rudal Antarbenua Secara Horizontal 2018
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Korea Utara (Korut) sudah mengejutkan dunia setelah menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 secara vertikal atau ke luar angkasa pada bulan lalu. Negara itu diprediksi mampu menembakkan ICBM secara horizontal pada tahun 2018.

Prediksi kemampuan rezim Kim Jong-un itu disampaikan pakar Asia Pasifik, Evan Medeiros. Menurut mantan penasihat Gedung Putih era Presiden Barack Obama ini, menembakkan ICBM secara horizontal menjadi ambisi utama Pyongyang demi mengincar wilayah pantai timur Amerika Serikat (AS), seperti New York City, yang berjarak 10.916km dari Pyongyang.

Saat uji tembak vertikal bulan lalu, ICBM Hwasong-15 diklaim mampu melesat sejauh 4.475km.

”Saya tidak berpikir Kim Jong-un selesai,” katanya kepada masyarakat Asia di New York, mengacu pada ambisi selanjutnya dari diktator muda Korut.

”Saya pikir holy grail untuknya benar-benar memiliki ICBM yang beroperasi penuh dan memiliki kekuatan nuklir yang bisa menjangkau Amerika Serikat,” ujarnya.

”Saya tidak berpikir dia memiliki kemampuan itu dan dapat meyakinkan orang lain bahwa dia memiliki kemampuan itu sampai dia melakukan tes horizontal secara penuh,” paparnya.

”Tes (rudal) yang telah mereka lakukan sampai saat ini adalah apa yang disebut sebagai loncatan lonceng. Anda menembaknya benar-benar sangat tinggi pada lintasan vertikal dan membuatnya turun,” sambung Medeiros.

”Dan Anda bisa menguji lintasan penuh apa pun tanpa benar-benar terbang parabola, dan saya pikir mereka perlu menunjukkannya,” imbuh dia.

Menurut Medeiros, orang-orang Korea Utara bisa mencapai tujuan seperti itu tahun depan. ”Manifestasi terburuknya adalah mereka melakukan tes itu dan pada akhirnya melakukan ledakan udara nuklir untuk mengatakan kepada dunia, bukan hanya memiliki ICBM yang berkemampuan nuklir saja, namun hulu ledak itu berhasil,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Jumat (15/12/2017).

Medeiros mengatakan bahwa Gedung Putih harus benar-benar mencermati ancaman tersebut. ”Kita harus sadar bahwa opsi militer sangat banyak di atas meja,” katanya. ”Ini adalah sesuatu yang sedang diperdebatkan secara serius dan dibahas di administrasi Trump.”

Banyak analis percaya bahwa tujuan tes senjata Korea Utara adalah untuk mendorong AS melakukan pembicaraan diplomatik dengan negara komunis tersebut dan pada akhirnya melegitimasi rezim Kim Jong-un di mata dunia.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pada Selasa lalu menyatakan bahwa Washington bersedia berunding dengan Korea Utara kapan pun dan tanpa prasyarat. Tapi, dalam waktu 24 jam kemudian, pernyataan Tillerson bertentangan dengan Gedung Putih yang menegaskan bahwa belum waktu yang tepat untuk berunding dengan rezim Pyongyang.

“Negosiasi tidak akan terjadi sampai rezim Kim secara fundamental memperbaiki perilakunya,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Reuters.



Credit  sindonews.com




Putin: AS Mundur dari Kesepakatan Pembatasan Senjata Nuklir


Putin: AS Mundur dari Kesepakatan Pembatasan Senjata Nuklir
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan, Amerika Serikat (AS) secara de facto sudah mundur dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah atau perjanjian INF. Foto/Reuters


MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan, Amerika Serikat (AS) secara de facto sudah mundur dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah atau perjanjian INF. Perjanjian ini adalah perjanjian antara Rusia dan AS, yang diteken pada masa perang dingin.

Berbicara dalam konferensi pers tahunan yang digelar di Moskow, Putin menyatakan, meskipun AS sudah menarik diri, Rusia akan tetap patuh pada kesepakatan yang dicapai saat Rusia masih bernama Uni Soviet tersebut.

"Kami mendengar ceramah tentang masalah INF. Rupanya, kondisi sedang dibuat dan kampanye propaganda informasi sedang dijalankan untuk kemungkinan penarikan AS dari perjanjian tersebut," kata Putin.

"Sebenarnya, penarikan AS (dari kesepakatan) sudah dimulai, dan tidak ada yang baik jika proses ini berlanjut. Rusia tidak akan menarik diri," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (14/12).

Putin, di kesempatan yang sama mengatakan, rudal dari sistem pertahanan balistik AS yang dipasang di Rumania, yang didasarkan pada rudal AEGIS, dapat dengan mudah dikonversi menjadi proyektil jarak menengah. Dia memperingatkan bahwa Washington akan membahayakan keamanan internasional jika secara sepihak mundur dari Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis atau START yang baru.

"Kami mendengar bahwa (perjanjian) itu tidak menguntungkan dan tidak perlu bagi mereka. Jika AS sekali lagi secara sepihak mundur, akan sangat buruk bagi keamanan internasional. Moskow tidak akan meninggalkan kesepakatan tersebut, namun akan mengembangkan tentara dan armada tempur kami," tukasnya




Credit  sindonews.com





NATO akan pindah ke markas baru pada 2018



NATO akan pindah ke markas baru pada 2018


Markas NATO di Brussels, Belgia. (Flickr/European Parliament)




Brussel (CB) - NATO mengatakan pada Rabu (13/12), mereka akan menyelesaikan proses pindah ke kantor pusat yang baru sebelum musim panas tahun depan, terlambat dua tahun lebih dari jadwal semula setelah tertunda akibat temuan bom Perang Dunia II yang belum meledak dan kekhawatiran akan serangan siber.

Bangunan futuristik yang terdiri dari panel kaca dan baja, dengan delapan sayap yang saling terkait itu akan menggantikan unit kantor era 1960-an yang awalnya hanya bersifat sementara, tapi dipakai selama setengah abad.

Aliansi dengan 29 anggota tersebut akan memulai tahap akhir pemindahan pada 19 Maret tahun depan dan prosesnya akan memakan waktu 12 pekan, ungkap juru bicara Oana Lungescu kepada AFP.

Proses pindah ke gedung baru ditargetkan rampung sebelum konferensi tingkat tinggi NATO pada 11-12 Juli.

"Proses pemindahan ini merupakan upaya logistik yang rumit, yang tidak tidak hanya melibatkan staf sipil dan militer NATO, tapi juga personel dari perwakilan diplomatik dan militer dari ke-29 sekutu dan 19 negara mitra," kata Lungescu.

"Markas NATO cukup unik di antara organisasi internasional lainnya karena itu juga akan digunakan oleh staf internasional dan perwakilan diplomatik dari sekutu dan mitra."

Gedung tersebut, yang akan menampung sekitar 4.000 staf, berada di lokasi bekas lapangan terbang Belgia yang dibom oleh kedua belah pihak dalam Perang Dunia II, dan Lungescu mengatakan bahwa penemuan bom yang belum meledak itu menyebabkan penundaan.

Pemindahan awalnya dijadwalkan rampung pada 2015.

Waktu tambahan juga diperlukan untuk memastikan sistem teknologi informasi di gedung baru itu cukup aman untuk menahan ancaman perang siber yang semakin meningkat. NATO mengatakan jaringannya menghadapi ratusan serangan siber setiap bulannya.

Seorang narasumber diplomatik mengatakan pembangunan gedung itu kemungkinan menelan dana lebih dari 1,2 miliar euro atau sekitar Rp19,2 triliun.




Credit  antaranews.com






Presiden Zimbabwe Mnangagwa minta Barat cabut sanksi


Presiden Zimbabwe Mnangagwa minta Barat cabut sanksi

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memimpin pelantikan anggota kabinetnya di Rumah Negara di Harare, Zimbabwe, Senin (4/12/2017). (REUTERS/Philimon Bulawayo)



Harare (CB) - Presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa pada Kamis menyeru Barat mencabut sanksi terhadap pemerintahnya dalam pidato kepada pejabat partai berkuasa dan mengatakan pemilihan umum, yang dijadwalkan pada 2018, lebih dekat daripada yang diharapkan.

Mnangagwa, 75, menjadi pemimpin negara di Afrika selatan itu pada bulan lalu setelah militer dan partai penguasa ZANU-PF berbalik melawan Robert Mugabe, yang telah memerintah negara tersebut selama 37 tahun dan terlihat menyiapkan istrinya, Grace, untuk menggantikannya.

Sementara Uni Eropa menghapus sanksi terhadap pejabat ZANU-PF, anggota militer dan beberapa perusahaan milik pemerintah pada 2014, Amerika Serikat terus melakukan embargo perjalanan dan ekonomi pada beberapa tokoh partai berkuasa.

"Kami meminta pencabutan sanksi politik dan ekonomi tanpa syarat, yang telah melumpuhkan pembangunan nasional kami," kata Mnangagwa pada pertemuan komite sentral ZANU-PF di pusat kota Harare.

"Kami menyadari bahwa pengucilan itu tidak bagus atau layak karena ada lebih banyak keuntungan melalui solidaritas, kemitraan yang saling menguntungkan," katanya.

Masyarakat internasional akan mengamati secara seksama pemilihan umum berikutnya pada 2018, yang menurut Mnangagwa akan bebas dan adil serta akan diadakan lebih dekat daripada yang diperkirakan kebanyakan orang.

Pemungutan suara dijadwalkan pada akhir Juli 2018, namun ada pembicaraan bahwa pemilihan umum dapat diajukan pada awal Maret.

"Pemerintah akan menggunakan semua kekuatan untuk memastikan bahwa pemilihan umum dapat dipercaya, bebas dan adil. Pemilihan umum itu lebih dekat daripada yang Anda perkirakan," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh. Demikian laporan Reuters.




Credit  antaranews.com







Parlemen Eropa Minta Myanmar Bebaskan Wartawan Reuters


Seorang tentara Myanmar tengah berjaga di bangunan yang rusak di Sittwe, Rakhine, Myanmar.
Seorang tentara Myanmar tengah berjaga di bangunan yang rusak di Sittwe, Rakhine, Myanmar.


CB, BRUSSELS -- Presiden Parlemen Eropa pada Kamis (14/12) meminta Myanmar melindungi kebebasan pers dan mendesak pemerintah negara itu membebaskan dua wartawan Reuters yang ditahannya pekan ini.

"Saya berharap pihak berwenang di Myanmar akan membebaskan mereka secepat mungkin," kata Antonio Tajani kepada para wartawan saat pertemuan puncak para pemimpin negara-negara Uni Eropa di Brussel.

"Kasus ini harus menjadi perhatian, hak asasi manusia serta kebebasan pers harus dihormati," tambahnya.

Tanjani, mantan jurnalis dan saat ini merupakan politisi konservatif, mengatakan penahanan yang dikenakan terhadap Wa Lone dan Kyaw Soe Oo meningkatkan kekhawatiran soal krisis menyangkut Rohingya. Uni Eropa telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Myanmar, yaitu berupa larangan penjualan senjata dan peralatan yang bisa digunakan untuk melakukan penindasan.

Dalam menanggapi krisis Rohingya, Uni Eropa pada Oktober juga membekukan undangan terhadap para petinggi militer Myanmar. Parlemen Uni Eropa memiliki peranan terbatas dalam hal kebijakan luar negeri.

Eksekutif kelompok negara-negara Eropa itu juga tengah mengamati kasus penahanan terhadap para jurnalis.

Pemerintah Myanmar mengatakan, Rabu, kepolisian telah menahan dua wartawan Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo. Kedua wartawan itu sebelumnya sedang bekerja membuat laporan tentang tindakan militer terhadap minoritas Muslim Roghingya di Negara Bagian Rakhine, yang telah menyebabkan hampir 650 ribu orang mengungsikan diri ke Bangladesh.

Kementerian Informasi mengatakan dalam pernyataan yang dimuat di halaman Facebooknya bahwa kedua wartawan dan dua polisi menghadapi dakwaan di bawah Undang-undang Kerahasiaan Pejabat. Berdasarkan UU yang dikeluarkan pada 1923 saat penjajahan Inggris itu, mereka terancam hukuman penjara selama maksimal 14 tahun.

Para wartawan "memperoleh informasi secara ilegal dengan niat untuk membagikannya dengan media asing," bunyi pernyataan, yang dilengkapi dengan sebuah foto kedua wartawan itu dengan tangan dalam keadaan diborgol.

Pernyataan menyebutkan keduanya ditahan di sebuah kantor polisi di pinggiran kota Yangon, kota utama di negara Asia Tenggara itu. Wa Lone dan Kyaw Soe Oo menghilang pada Selasa malam setelah mereka diundang untuk bertemu sejumlah pejabat kepolisian sambil makan malam.

Sopir Reuters, Myothant Tun, mengantar kedua jurnalis ke kompleks Batalion 8 dan sampai di tempat itu sekitar pukul 20.00. Kedua wartawan dan dua polisi kemudian memasuki sebuah restoran di sekitar daerah itu. Namun, Lone dan Oo tidak pernah kembali ke mobil.

Para pengungsi Bangladesh mengatakan gelombang pengungsian mereka dari negara dengan penduduk mayoritas beragama Budha itu dipicu serangan balasan militer di negara bagian Rakhine. Perserikatan Bangsa-bangsa menyebut serangan itu sebagai "contoh gerakan pembersihan etnis".

"Wartawan Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oe telah melaporkan peristiwa-peristiwa penting di Myanmar, dan hari ini kami ketahui bahwa mereka telah ditahan karena tugas yang mereka jalankan," kata Stephen J. Adler, pemimpin redaksi Reuters.

"Kami marah dengan serangan terang-terangan ini terhadap kebebasan pers. Kami meminta pihak berwenang untuk segera membebaskan mereka," katanya.

Juru bicara untuk pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi membenarkan kedua wartawan Reuters itu ditahan. "Tidak hanya wartawan Anda, tapi juga polisi-polisi yang terlibat dalam kasus itu," kata juru bicara Suu Kyi, Zaw Htay.

"Kami akan menindak polisi-polisi itu serta (kedua) wartawan."

Kedutaan besar Amerika Serikat di Yangon mengatakan dalam pernyataan yang dimuat di lamannya pada Rabu bahwa pihaknya "sangat prihatin atas penahanan yang sangat tidak biasa atas dua wartawan Reuters setelah mereka diundang untuk bertemu dengan pejabat-pejabat kepolisian di Yangon tadi malam".

"Agar demokrasi berhasil, wartawan harus bisa menjalankan tugas mereka dengan bebas," kata kedutaan AS. "Kami mendesak pemerintah (Myanmar) untuk menjelaskan penahanan ini serta memberikan akses kepada para wartawan."

Misi Uni Eropa di Yangon juga menyuarakan keprihatinan mereka.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID







RI, Uni Eropa Harap Myanmar Tepati Janji Repatriasi Rohingya


RI, Uni Eropa Harap Myanmar Tepati Janji Repatriasi Rohingya
Uni Eropa dan Indonesia berharap Myanmar menepati janji memulangkan pengungsi Rohingya yang lari ke Bangladesh akibat krisis kemanusiaan di Rakhine. (REUTERS/Eric Vidal).


Jakarta, CB -- Uni Eropa dan Indonesia berharap Myanmar menepati janjinya untuk memulangkan pengungsi Rohingya yang lari ke Bangladesh sejak krisis kemanusiaan di Rakhine memburuk pada akhir Agustus lalu.

Pernyataan itu diungkapkan Perwakilan Tinggi Hubungan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa, Federica Mogherini, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Brussels, Belgia, pada Kamis (14/12).

"Kedua pihak baik Indonesia dan Uni Eropa sangat aktif membantu penyelesaian isu Rohingya, terutama mendorong dan memastikan perjanjian pemulangan para pengungsi antara Myanmar dan Bangladesh segera dilaksanakan," kata Mogherini sebagaimana terlihat dalam video Kemlu RI yang diterima CNNIndonesia.com.




 Muslim Rohingya sejak lama tidak pernah diakui sebagai warga negara Myanmar. Warga lokal di sana pun kerap menganggap Rohingya sebagai Bengali, imigran ilegal asal Bangladesh.
Myanmar terus menjadi sorotan internasional sejak krisis kemanusiaan yang dipicu bentrokan antara kelompok bersenjata dan militer pecah di Rakhine pada 25 Agustus lalu.

Sejak saat itu, sekitar 600 ribu pengungsi Rohingya kabur ke negara sekitar, terutama Bangladesh. Setelah mendapat kecaman dari komunitas internasional, Myanmar setuju menerima kembali pengungsi Rohingya yang ingin kembali, dengan sejumlah persyaratan.

Myanmar juga telah menyepakati dan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bangladesh soal proses repatriasi Rohingya sekitar akhir November lalu.

"Saya dan Mogherini menilai ini adalah awal yang baik. Kami menunggu implementasi penuh perjanjian ini. Di pertemuan luar biasa OKI kemarin, saya bertemu dengan Menlu Bangladesh dan beliau mengatakan saat ini joint working group yang akan memantau proses repatriasi dalam tahap finalisasi," ujar Retno.

Meski demikian, sebagian pengungsi di perbatasan Bangladesh merasa pesimistis bisa kembali ke kampung halamannya di Rakhine lewat repatriasi. Sebab, mereka merasa tak mampu lolos verifikasi jika harus menunjukan dokumen-dokumen kependudukan.



Dalam hukum kewarganegaraan Myanmar 1982 bahkan etnis Rohingya tidak masuk sebagai etnis resmi negara di Asia Tenggara itu.



Credit  cnnindonesia.com