Selasa, 20 Desember 2016

Identitas Pelaku Penembakan Dubes Rusia di Turki Terungkap



Identitas Pelaku Penembakan Dubes Rusia di Turki Terungkap Altintas mengenakan jas dan dasi ketika datang ke pameran seni di Ankara yang dihadiri oleh Karlov. (Hasim Kilic/Hurriyet via Reuters)
 
Jakarta, cb -- Tak berapa lama setelah Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, dinyatakan tewas akibat penembakan di Ankara pada Senin (19/12), identitas pelaku langsung terungkap.

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, mengonfirmasi bahwa pelaku merupakan anggota kepolisian bernama Mevlut Mert Altintas.

Soylu membeberkan bahwa Altintas merupakan salah satu anggota kepolisian anti-huru hara yang ditugaskan di Ankara sejak 2,5 tahun lalu.

Altintas lahir pada 24 Juni 1994 di Provinsi Aydin, Turki. Ia kemudian duduk di bangku Sekolah Menengah Tinggi Soke Cumhuriyet Anadolu dan melanjutkan studinya di Sekolah Vokasi Kepolisian Izmir Rustu Unsal.

Hingga kini, Soylu mengatakan bahwa otoritas masih terus menyelidiki motif penyerangan. Ayah dan saudara perempuan Altintas ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sejumlah potongan video di berbagai jejaring sosial menunjukkan Altintas mengenakan jas dan dasi ketika datang ke pameran seni di Ankara yang dihadiri oleh Karlov.

Ia kemudian menembak Karlov dari arah belakang ketika sang dubes sedang menyampaikan kata sambutan. Para pengunjung pun langsung berhamburan keluar.

Sebagaimana dilansir Reuters merujuk pada laporan kantor berita Anadolu, setelah menembak Karlov, Altintas sempat berteriak, "Allahu akbar!"

Ia kemudian berbalik ke arah pengunjung dan kembali berteriak, "Jangan lupakan Suriah. Jangan lupakan Aleppo. Semua yang ikut serta dalam tirani ini akan bertanggung jawab!"

Rusia merupakan sekutu dari rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Koalisi Rusia membantu pasukan pemerintah Suriah untuk merebut kembali Aleppo dari tangan pemberontak.

Turki sendiri merupakan penentang rezim Assad. Hubungan kedua negara sempat panas setelah Turki menembak jatuh jet koalisi Rusia di dekat perbatasan dengan Suriah.

Namun kemudian, Turki dan Rusia terus memperbaiki hubungan. Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahkan berkoordinasi langsung dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk membahas proses evakuasi di Aleppo.



Credit  CNN Indonesia



Dubes Rusia Dinyatakan Tewas Akibat Penembakan di Turki


Dubes Rusia Dinyatakan Tewas Akibat Penembakan di Turki  
Dubes Rusia untk Turki Andrei Gennadiyevich Karlov dinyatakan meninggal dunia akibat penembakan. (Foto: JAPAN OUT REUTERS/Korea News Service)
 
Jakarta, CB -- Kantor berita Rusia RIA menyatakan duta besar Rusia, Andrei Karlov dipastikan tewas akibat terkena luka tembakan saat tengah mengunjungi pameran seni di Ankara pada Senin (19/12) waktu setempat.

Kantor berita Andolu seperti dilansir Reuters memastikan telah mengamankan seorang pria bersenjata yang diduga sebagai pelaku penembakan.



Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Karlov sempat menderita luka parah akibat tembakan pria misterius tersebut.

Karlov diketahui tengah berpidato pada pembukaan pameran fotografi di Ankara, sorot kamera mendapati seorang pria bersenjata mengenakan pakaian rapi lengkap dengan setelan jas dan dasi menentang senjata.


Harian Hurriyet mengatakan pasukan khusus Turki telah mengepung gedung tempat pameran fotografi diadakan.

Sesaat setelah melepaskan tembakan, pria misterius itu melambaikan senapan dan menyerukan Takbir lalu meneriakkan kalimat "Jangan Lupakan Aleppo".




Credit  CNN Indonesia





Pasukan Khusus "Lumpuhkan" Penembak Mati Dubes Rusia dalam 15 Menit

Pasukan Khusus Lumpuhkan Penembak Mati Dubes Rusia dalam 15 Menit
Mevlut Mert Altintas saat menembak mati Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov (tergetelak) di sebuah pameran seni di Ankara, pada Senin (19/12/2016). Foto / Twitter @RTcom

ANKARA - Mevlut Mert Altintas, penembak mati Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrey Karlov, dinetralkan oleh pasukan khusus dari kepolisian Turki dalam tempo 15 menit setelah beraksi. Dubes Karlov sejatinya masih sempat bertahan hidup, namun meninggal ketika dibawa ke Rumah Sakit Guven, Ankara.

Altintas, 22, diketahui merupakan mantan perwira polisi. Dia menembak mati Dubes Karlov dengan pistol di sebuah pameran seni di Ankarea, Ibu Kota Turki, pada hari Senin. Altintas meneriakkan takbir dan mengaku aksinya sebagai balas dendam atas tindakan Rusia di Aleppo, Suriah.

Menurut laporan media Turki, Anadolu, Selasa (20/12/2016), pasukan khusus kepolisian Turki bertindak cepat dan berhasil “melumpuhkan” Altintas dalam waktu 15 menit. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pelaku pembunuhan itu adalah mantan perwira polisi anti huru hara Turki.

Erdogan mengatakan, komisi gabungan Turki dan Rusia akan dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan itu. Menurut Erdogan pembunuhan ini sebagai provokasi untuk merusak normalisasi hubungan Turki dan Rusia.

”Semua langkah-langkah keamanan di sekitar Kedutaan dan Konsulat Jenderal Rusia telah diperketat karena kami setuju dengan Putin,” kata Erdogan.

”Hubungan kami dengan Rusia signifikan," katanya. "Saya mengimbau mereka yang bertujuan untuk menghancurkan hubungan kami. Anda sedang menunggu dengan sia-sia, Anda tidak akan pernah mencapai tujuan Anda,” ucap Erdogan.

Credit  sindonews.com





Lebanon bentuk pemerintahan baru


 
Beirut, Lebanon (CB) - Presiden Lebanon, Michel Aoun, dan Perdana Menteri Saad Al Hariri telah membentuk sebuah pemerintahan baru yang beranggota 30 orang menteri dari sebagian besar spektrum politik negeri itu dan dari seluruh sekte keagamaan yang ada, kantor kabinet mengatakan pada Minggu (Senin WIB).

"Hari ini sebuah pemerintahan baru terbentuk," ujar Hariri, setelah adanya pengumuman itu.

Aoun, seorang sekutu kelompok Syiah Hizbullah, yang mendominasi perpolitikan negara itu, terpilih sebagai presiden oleh para anggota parlemen pada Oktober setelah negara itu dilanda kekosongan kekuasaan selama lebih dari dua tahun.

Terpilihnya dia sebagian merupakan hasil sebuah kesepakatan politik yang di dalamnya dia akan meminta Hariri, seorang mantan lawan politiknya, untuk menjadi perdana menteri. Meskipun demikian, beberapa politisi terkemuka di Lebanon tidak mendukung kesepakatan itu, yang menyebabkan penundaan Hariri untuk dapat membentuk pemerintahan.

Lebanon memiliki pemerintahan sementara selama lebih dari dua tahun, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Tammam Salam, yang berkontribusi terhadap sebuah krisis politik yang telah melemahkan pelayanan pemerintah.

Di antara posisi kabinet utama, Gebran Bassil, seorang Kristiani dan sekutu Aoun, tetap menjabat sebagai menteri luar negeri, sementara Ali Hassan Khalil, seorang anggota partai Syiah Amal yang merupakan partai yang mengusung Ketua Parlemen Nabih Berri, tetap menjadi menteri keuangan.

Nouhad Machnouk, seorang Muslim Sunni dan anggota dari partai Gerakan Masa Depan pimpinan Hariri, mempertahankan posisinya sebagai menteri dalam negeri. Menteri pertahanan yang baru, Yacoub Al Sarraf adalah seorang sekutu politik Aoun.

Posisi penting lainnya, menteri energi dan perairan, diserahkan kepada Cesar Abou Khalil, demikian Reuters melaporkan.



Credit  ANTARA News





Duta Besar Rusia ditembak mati di Ankara



Duta Besar Rusia ditembak mati di Ankara
Russia (ANTARANEWS/Ardika)
Dia mengambil pistol dan menembak duta besar itu dari belakang. Kami melihatnya terbaring di lantai dan kemudian kami berlari keluar."
Ankara (CB) - Duta Besar Rusia untuk Ankara ditembak mati dalam serangan di sanggar seni di ibukota Turki itu pada Senin oleh pria bersenjata berteriak, "Jangan lupakan Aleppo".

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia memastikan kematian Andrei Karlov itu, yang menandai salah satu dari limpasan paling parah dari perang Suriah ke Turki, lapor Reuters.

Rusia adalah sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad dan serangan udaranya berperan dalam membantu pasukan Suriah mengakhiri perlawanan pemberontak pada pekan lalu di kota utara, Aleppo.

Kantor berita Anadolu menyatakan pria bersenjata tersebut dilumpuhkan segera setelah serangan itu.

Hubungan Moskow dengan Ankara sejak lama bermasalah atas perang itu, dengan keduanya mendukung pihak berlawanan.

Penyerang itu berpakaian rapi dengan jas hitam dan dasi serta berdiri di belakang duta besar tersebut saat ia berpidato di pameran di sanggar tersebut, kata orang di tempat kejadian itu kepada Reuters.

"Dia mengambil pistol dan menembak duta besar itu dari belakang. Kami melihatnya terbaring di lantai dan kemudian kami berlari keluar," kata saksi itu, yang meminta tidak dikenali.

Saksi lain di tempat kejadian itu mengatakan tembakan terdengar untuk beberapa saat setelah serangan tersebut.

Video menunjukkan penyerang berteriak, "Jangan lupakan Aleppo. Jangan lupakan Suriah!"

Saat jeritan terdengar, pria bersenjata itu kemudian terlihat mondar-mandir dan berteriak sambil memegang pistol di satu tangan dan melambaikan tangan lain di udara.

Gambar lain menunjukkan empat orang, termasuk yang diduga duta besar itu, terbaring di lantai.

Rusia dan Turki terlibat dalam perang di Suriah, yang berbatasan dengan Turki.

Turki menjadi penentang keras Assad, sementara Rusia mengerahkan tentara dan angkatan udaranya mendukung pemimpin Suriah tersebut.

Departemen Luar Negeri Semrika Serikat, yang terlibat dalam pembicaraan diplomatik dengan Rusia dalam upaya mengatasi arus pengungsi di sekitar Aleppo, mengutuk serangan itu.

Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan belakangan saat pasukan Suriah dukungan Rusia berjuang menguasai bagian timur Aleppo, yang memicu aliran pengungsi.

Belum jelas siapa pelaku serangan itu.

ISIS bergerak di Turki dan melakukan beberapa serangan bom pada sasaran milik Turki selama setahun belakangan.



Credit  ANTARA News


Dubes Rusia Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki




 Dubes Rusia  Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki
Duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov, terbaring dilantai setelah ditembak oleh Mevlut Mert Altintas di galeri seni di Ankara, Turki, 19 Desember 2016. Pelaku pemembakan meneriakkan "Selamatkan Aleppo" sebelum menembak duta besar Rusia di Turki. Hasim Kilic/Hurriyet via REUTERS


 Dubes Rusia  Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki
Duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov, terbaring dilantai setelah ditembak oleh Mevlut Mert Altintas di galeri seni di Ankara, Turki, 19 Desember 2016. Penembakan itu terjadi ketika Karlov mengadiri pameran photo berjudul "Rusia dalam pandangan Turki" yang disponsori kedutaan Rusia. Depo Photos/Sozcu Newspaper via REUTERS


 Dubes Rusia  Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki
Ekspresi sejumlah pengunjung yang melihat penembakan duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov oleh Mevlut Mert Altintas di galeri seni di Ankara, Turki, 19 Desember 2016. AP/Burhan Ozbilici


 Dubes Rusia  Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki
Mevlut Mert Altintas memegang senjata setelah melakukan penembakan pada duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov pada pameran foto fo Ankara, Turki, 19 Desember 2016. Karlov, ditembak saat pidato pada pembukaan pameran foto bertajuk "Rusia dari Pandangan Orang-orang Turki". AP/Burhan Ozbilici


 Dubes Rusia  Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki
Duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov, terbaring dilantai setelah ditembak oleh Mevlut Mert Altintas di galeri seni di Ankara, Turki, 19 Desember 2016. AP/Burhan Ozbilici


 Dubes Rusia  Tewas Ditembak saat Buka Pameran di Turki
Petugas kepolisian berjaga-jaga setelah terjadinya penembakan terhadap duta besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov oleh Mevlut Mert Altintas di galeri seni di Ankara, Turki, 19 Desember 2016. AP





Credit  tempo.co









Kemlu fasilitasi ribuan WNI bermasalah di LN



Kemlu fasilitasi ribuan WNI bermasalah di LN
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (REUTERS/Stephane de Sakutin)
Menjadi kehormatan menerima penghargaan HB IX Award ini. Award ini akan menjadi penyemangat tidak hanya bagi saya, tetapi juga semua pihak untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi bangsa...."
Jakarta (CB) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil memfasilitasi ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang dinilai memiliki masalah di berbagai negara di luar negeri, sepanjang tahun 2016.

"Selama tahun 2016, Indonesia berhasil membebaskan ribuan WNI yang menghadapi masalah di seluruh dunia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi melalui video conference dengan civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), dari Myanmar saat menghadiri pertemuan antar Menteri Luar Negeri se-Asean guna membahas persoalan masyarakat Rohingnya, dalam keterangan tertulis UGM, Senin.

Menlu menyebutkan, ribuan WNI tersebut terdiri dari 54 WNI yang dibebaskan dari hukuman mati.

Selain itu, sebanyak 8.815 kasus WNI yang menghadapi masalah hukum dapat terselesaikan dan menyelamatkan 287 WNI yang terlibat dalam kasus perdagangan manusia.

"Tahun 2016 banyak kasus penculikan WNI dan kita mampu menyelamatkan 25 ABK Indonesia yang disandera di Filipina dan 4 warga Indonesia sandera Somalia," jelas Menlu.

Retno mengatakan, kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia menjadi isu penting dari politik luar negeri Indonesia. Sebab, peran Indonesia semakin penting di tengah dunia yang semakin tidak menentu seperti maraknya kejahatan transnasional dan konflik yang terus berlangsung di berbagai belahan dunia.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara muslim terbesar dan anggota G 20 patut memainkan peran penting dalam menjaga dan menciptakan perdamaian dunia.

"Hal yang dihargai dari Indonesia adalah dengan menerapkan pendekatan secara damai lewat dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik," ungkap Menlu.

Ia menambahkan, pada tahun 2016 politik luar negeri Indonesia difokuskan pada upaya Indonesia dalam melindungi WNI di luar negeri, menjaga perdamaian dan menciptakan kesejahteraan dunia.

Dan Indonesia, kata Retno, berupaya memberikan perlindungan maksimal kepada warga negara Indoensia (WNI) di luar negeri. Pasalnya, kasus konflik WNI di luar negeri semakin banyak terjadi karena tingginya mobilitas dan konflik di berbagai kawasan.

Terkait pemberian HB IX Award dari UGM kepada dirinya, Retno Marsudi menyampaikan ucapan terima kasih kepada UGM yang telah memberikan anugerah HB IX Award.

"Menjadi kehormatan menerima penghargaan HB IX Award ini. Award ini akan menjadi penyemangat tidak hanya bagi saya, tetapi juga semua pihak untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi bangsa, termasuk tim Kementrian Luar Negeri yang turut mendukung perjuangan Indonesia di kancah internasional," katanya.



Credit  ANTARA News





Senin, 19 Desember 2016

Ini 11 Uang Rupiah Desain Baru


 
Ini 11 Uang Rupiah Desain Baru  
Foto: Maikel Jefriando


Jakarta - Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan uang kertas dan 4 pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.

Desain uang baru ini sejalan dengan rencana BI menerbitkan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hampir semua wajah pahlawan di uang tunai berganti, kecuali pecahan Rp 100.000.

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia


Pecahan Rp 100.000 tetap menampilkan wajah dua proklamator RI, yaitu Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno dan Mohammad Hatta.

"Rupiah adalah simbol kedaulatan negara yang wajib dihormati dan dihargai sesuai dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011. Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan di seuruh Indonesia," jelas Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung Thamrin BI, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016).

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia


Bertepatan dengan Hari Bela Negara Indonesia, BI menerbitkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan rupiah kertas dan 4 pecahan rupiah logam. Setelah diterbitkannya rupiah baru, maka uang rupiah yang sudah beredar di masyarakat masih berlaku dan masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah sampai BI menarik peredaran rupiah lama.

"Uang rupiah kertas dan logam yang telah dikeluarkan masih berlaku sepanjang belum dicabut dan ditarik peredaran oleh BI," kata Agus.

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia


Penggunaan gambar pahlawan pada rupiah baru juga sebelumnya sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Terima kasih Presiden Joko Widodo atas persetujuan pemerintah penggunaan gambar pahlawan ke rupiah baru," tutup Agus.

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia

Ini 11 Uang Rupiah Desain BaruFoto: Dok. Bank Indonesia







Credit  finance.detik.com










Redam Ketegangan, NATO dan Rusia Gelar Pertemuan Langka


 
Redam Ketegangan, NATO dan Rusia Gelar Pertemuan Langka
Bendera NATO dikibarkan di kantornya di Brussels. NATO dan Rusia akan gelar pertemuan langka pada Senin (19/12/2016) untuk meredam ketegangan. Foto / REUTERS / Yves Herman
 
BRUSSELS - NATO dan Rusia akan melakukan pertemuan langka pada hari Senin (19/12/2016) yang kemungkinan berlangsung di Brussels untuk meredam ketegangan. NATO akan berupaya meyakinkan Rusia bahwa penumpukan pasukan ke Baltik dan Polandia tahun depan murni defensif.

Sementara itu, Dewan NATO-Rusia—forum yang menyatukan diplomat NATO dan diplomat Rusia yang dipimpin Amerika Serikat—akan bersidang untuk ketiga kalinya pada tahun ini dengan krisis Ukraina sebagai fokus utama.

Rusia telah mencemaskan penumpukan pasukan militer NATO di dekat perbatasannya. ”Kami mengandalkan diskusi terbuka tentang situasi keamanan di Eropa, termasuk konsekuensi dari bala bantuan NATO di wilayah timur,” kata Duta Besar Rusia untuk NATO, Alexander Grushko, seperti dikutip Reuters.

Para diplomat Barat mengisyaratkan rentetan pengeboman Rusia di Aleppo, Suriah, tidak akan dibahas dalam pertemuan ini mengingat hubungan Rusia dan NATO sedang berada di titik terendah.

Sekutu NATO, khususnya Jerman, telah mendorong untuk melakukan pertemuan dengan Grushko guna menjelaskan mengapa NATO mengirim empat batalion multinasional hingga 4.000 tentara ke negara-negara bekas Soviet seperti Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia mulai awal 2017.

Empat batalion itu didukung oleh pasukan tambahan AS yang melakukan rotasi. Pengiriman pasukan besar-besaran oleh NATO itu seiring dengan kekhawatiran negara-negara Baltik akan agresi Rusia setelah Moskow menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014.

”Seluruh ide dengan penegakan kembali (kekuatan militer)  adalah untuk mencegah konflik," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada awal bulan ini setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Estonia. ”Ini untuk mengirim pesan yang jelas, yakni pencegahan.”


Credit  sindonews.com







NATO Tidak Mau Ada Perang Dingin Baru dengan Rusia


 
NATO Tidak Mau Ada Perang Dingin Baru dengan Rusia
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg menyatakan pihaknya tidak mau ada perang dingin baru dengan Rusia. Foto/Istimewa
 
BERLIN - Pakta pertahanan atlantik utara atau NATO tidak mencari eskalasi dalam hubungan dengan Rusia. Menurut Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, pihaknya tidak menginginkan Perang Dingin baru.

Stoltenberg mengatakan hal tersebut jelang berlangsungnya pertemuan Dewan NATO-Rusia (NRC) yang akan berlangsung pada awal pekan depan dalam wawancara dengan media Jerman, Bild.

"Ini adalah sinyal untuk Dewan NATO-Rusia pada hari Senin: NATO tidak ingin esklasi apapun, tidak menginginkan Perang Dingin," kata Stoltenberg seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (18/12/2016).

Pertemuan NRC berikutnya akan berlangsung pada tingkat duta besar aliansi pertahanan bentukan Amerika Serikat (AS) itu di Brussels.

Pertemuan NRC pertama sejak hubungan NATO-Rusia rusak akibat krisis Ukraina terjadi pada 20 April lalu. Namun pertemuan itu gagal menghasilkan apapun yang signifikan dimana kedua belah pihak tidak sepakat terkait sejumlah isu geopolitik.

Pertemuan NRC lainnya juga sempat terjadi, kali ini di tingkat duta besar. Pertemuan tersebut terjadi di Brussels pada 13 Juli lalu.




Credit  sindonews.com





Takut Perburuk Situasi, NATO Pilih Abstain dari Operasi Militer di Suriah



 
Takut Perburuk Situasi, NATO Pilih Abstain dari Operasi Militer di Suriah
NATO memilih abstain terkait operasi militer di Suriah karena takut memperburuk keadaan. Foto/NATO
 
BERLIN - NATO telah memutuskan untuk menahan diri dari intervensi militer di Suriah karena memiliki potensi memperburuk situasi bahkan lebih. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen NATO) Jens Stoltenberg.

"Kita mengalami bencana kemanusiaan yang mengerikan di Suriah. Kadang-kadang, bagaimanapun, ongkos dari penggunaan sarana militer lebih tinggi dari pada keuntungan," katanya saat diwawancara koran Jerman, Bild.

"Mengenai Suriah, para anggota NATO setuju bahwa penggunaan angkatan bersenjata akan membuat situasi yang mengerikan bahkan lebih mengerikan," imbuhnya seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (18/12/2016).

Ia menambahkan bahwa intervensi militer di Suriah mungkin telah mendorong eskalasi lebih besar dari konflik.

Perang saudara telah berkecamuk di Suriah sejak 2011, dengan pasukan pemerintah yang setia kepada Presiden Bashar Assad memerangi berbagai faksi oposisi dan kelompok-kelompok ekstremis. Kelompok ekstrimis ISIS, yang dilarang di Rusia dan banyak negara lainnya, telah mampu menguasai sejumlah wilayah di Suriah dan Irak sejak 2014.



Credit  sindonews.com



Pasukan Khusus Rusia di Balik Kemenangan Assad di Aleppo


 
Pasukan Khusus Rusia di Balik Kemenangan Assad di Aleppo
Presiden Suriah Bashar al-Assad merayakan kemenangan perang pasukannya di Aleppo, Jumat (16/12/2016). Kemenangan rezim Assad ini tak lepas dari bantuan pasukan khusus Rusia. Foto / REUTERS / SANA
 
ALEPPO - Rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad merayakan kemenangan perang untuk wilayah Aleppo. Sepak terjang pasukan khusus Rusia di Aleppo secara rahasia disebut berperan penting dalam kemenangan rezim Assad.

Operasi pasukan khusus Rusia telah memainkan peran penting dalam memuluskan serangan darat militer rezim Suriah untuk merebut kembali Aleppo. Namun, operasi pasukan khusus Rusia di Aleppo selama ini terlindung kerahasiannya.

Ahli militer Rusia, Ruslan Pukhowv, menyebut pasukan khusus Rusia telah beroperasi di Aleppo selama hampir dua bulan. Pasukan khusus Moskow itulah yang membantu tentara Suriah fokus menargetkan para pemimpin oposisi atau pemberontak Suriah.

Pada hari Minggu lalu, program berita stasiun televisi negara Rusia, Vesti Nedeli, menyuguhkan gambar langka perihal operasi pasukan khusus Rusia dalam pertempuran di Suriah. Namun, tidak disebutkan apakah operasi itu terjadi di Aleppo atau wilayah lain.

”Pasukan khusus Rusia telah di Aleppo selama beberapa minggu, di mana mereka telah mengambil peran tempur,” kata Pukhov, kepala think tank pertahanan CAST yang berbasis di Moskow, Jumat (16/12/2016).

Pasukan khusus atau pasukan elite Rusia adalah kekuatan yang sama yang beroperasi ketika Moskow menganeksasi Crimea pada tahun 2014. Meski demikian, menurut laporan Wall Stree Journal, operasi pasukan khusus Rusia itu sejatinya meniru operasi pasukan khusus Amerika Serikat (AS) yang juga bermunculan di Suriah.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat mengatakan sudah waktunya untuk mengejar perjanjian damai setelah pasukan rezim Suriah berhasil merebut Aleppo dari pemberontak.

Sementara itu, Presiden Assad terungkap merayakan kemenangan perang pasukannya atas Aleppo di Instagram. Ada tiga video yang diunggah di akun Instgaram @syrianpresidency untuk mengumumkan kemenangan perang di Aleppo, pada hari Jumat. Salah satu video kemudian dihapus.

Dalam salah satu video, Assad memuji orang-orang dari Aleppo dan setiap warga negara Suriah yang berdiri untuk Aleppo, negara dan kebenaran. Salah satu video itu juga diunggah di YouTube.
“Sejarah ditulis pada saat-saat ini. Setiap warga negara Suriah mengambil bagian dalam menulis (sejarah ini). Ini dimulai tidak hari ini, tapi tahun lalu ketika krisis dan perang dimulai di Suriah,” kata Assad dalam video tersebut.




Credit  sindonews.com







Saudi Serukan Setop Pembantaian Mengerikan di Aleppo



 
Saudi Serukan Setop Pembantaian Mengerikan di Aleppo
Tim relawan mengevakuasi korban perang di wilayah Aleppo, Suriah. Arab Saudi pada Sabtu (17/12/2016) menyerukan diakhirinya tragedi kemanusiaan di Aleppo. Foto / REUTERS)
 
RIYADH - Arab Saudi yang merupakan pendukung oposisi atau pemberontak Suriah, pada hari Sabtu menyerukan penghentian tragedi kemanusiaan di Aleppo yang mereka sebut sebagai pembantaian mengerikan. Saudi menilai pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan kejahatan perang selama merebut Aleppo dari oposisi.

Seruan dari Riyadh ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melalui seorang pejabat yang dirilis kantor berita negara, SPA.

”Ini adalah tragedi kemanusiaan terburuk dari awal abad ke-21 yang berlangsung di depan mata masyarakat internasional,” tulis SPA mengutip pejabat kementerian itu.

”Pembantaian mengerikan yang dilakukan di Aleppo merupakan kejahatan perang terhadap kemanusiaan,” lanjut pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (18/12/2016).

Sejak krisis Suriah pecah, wilayah Aleppo terbagi menjadi dua bagian yang masing-masing dikuasai pasukan rezim Presiden Assad dan pasukan oposisi. Namun, pasukan rezim Suriah yang dibantu sekutunya—Rusia dan Iran—mulai pertengahan November telah merebut sebagian besar wilayah Aleppo timur yang dikuasai pasukan oposisi, hanya dalam hitungan minggu.

Operasi untuk mengevakuasi para pasukan oposisi dan warga sipil dari Aleppo timur sudah berlangsung dalam sejak Kamis lalu. Pejabat dari kedua belah pihak—oposisi dan rezim Suriah—menyatakan bahwa kesepakatan baru sedang dinegosiasikan untuk menyelesaikan evakuasi warga sipil dari Aleppo timur.

Arab Saudi sebelumnya menuduh rival regionalnya, Iran, telah ikut campur dalam urusan internal di negara-negara lain, termasuk Suriah, untuk memperluas pengaruhnya di dunia Arab.

Sementara itu, sumber di pemerintah Saudi mengatakan Riyadh telah melakukan kontak dengan negara-negara kekuatan regional dan internasional.”Menekankan pentingnya mengambil tindakan segera untuk menghentikan pembantaian di Aleppo,” kata sumber itu.



Credit  sindonews.com


Bus pengangkut pengungsi Aleppo dibakar, gencatan senjata terancam


 
Bus pengangkut pengungsi Aleppo dibakar, gencatan senjata terancam
Aleppo. (Xinhua Photo)
 
Beirut/Amman (CB) - Orang-orang bersenjata membakar lima bus yang sedianya digunakan untuk mengangkut pengungsi Aleppo di dekat Idlib, Suriah, Minggu waktu setempat.

Tindakan itu mengancam kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan ribuan orang meninggalkan kantong pemberontak di Aleppo di mana para pengungsi terjebak di dalam bus selama berjam-jam sebelum dipindahkan dari kota itu.

Observatorium HAM Suriah menyatakan evakuasi desa-desa dekat Idlib telah ditangguhkan akibat insiden pembakaran bus itu.

Lima bus penuh pengungsi yang meninggalkan Aleppo tertahan selama berjam-jam sebelum bergerak sejauh 5 km ke luar daerah kekuasaan pemberontak.

Sebagai balasan untuk evakuasi pejuang, keluarganya dan warga sipil lain dari Aleppo yang kebanyakan Sunni, sepakat bahwa penduduk desa al-Foua dan Kefraya yang merupakan dua desa Syiah dan dikepung pemberontak, diperbolehkan meninggalkan desanya itu.

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang berjenggot bersenjata, bersuka cita sembali menerikkan teriakan "Allahu Akbar" setelah membakar lima bus warna hijau sebelum bus-bus ini mencapai desa-desa Syiah.

Media resmi Suriah menyebut teroris bersenjata, istilah yang kerap dikeluarkan pemerintah untuk kelompok mana pun yang memerangi Presiden Bashar al-Assad, adalah pelaku pembakaran bus-bus itu.  Sebaliknya pemberontak Sunni menyebut orang-orang dari kelompok pro-pemerintahlah yang bertanggung jawab atas pembakaran bus itu.

Tidak disebutkan dampak pembakaran bus terhadap jumlah konvoi pengangkut pengungsi, namun seorang pejabat PBB memastikan evakuasi jalan terus. "Hanya gelap dan dingin di Aleppo. Semoga operasi berjalan mulus," tulis Robert Mardini, direktur regional Komite Palang Merah Internasional ICRC dalam Twitter.

Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi sekutu paling kuat Assad, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang merupakan pendukung utama pemberontak, bersepakat dalam telepon bahwa gangguan terhadap arus pengungsian harus secepatnya disingkirkan.

Selama enam tahun Aleppo terbelah menjadi dua, antara wilayah yang dikuasai pemberontak dan daerah yang dikuasai pemerintah Syiah Suriah. Namun situasi segera berubah ketika pemerintah Suriah melancarkan ofensif besar-besaran ke kota terbesar kedua di Suriah itu sejak pertengahan November lalu, demikian Reuters.



Credit  ANTARA News




Indonesia Serukan Gencatan Senjata dan Bantuan di Aleppo


 
Indonesia Serukan Gencatan Senjata dan Bantuan di Aleppo Warga Aleppo, Suriah, yang sakit bergeletakan menunggu bantuan untuk dievakuasi, 16 Desember 2016. (REUTERS/Abdalrhman Ismail)
 
Jakarta, CB -- Kementerian Luar Negeri Indonesia menyerukan gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan di Kota Aleppo, Suriah.

Kemlu RI dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (18/12), menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia terus mengikuti berbagai perkembangan di Aleppo. Pemerintah dan rakyat Indonesia sangat khawatir dengan semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Aleppo.

Konflik berdarah di Suriah telah memakan banyak korban dari kalangan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

Untuk itu, pemerintah Indonesia menyerukan agar gencatan senjata segera dicapai dan meminta agar pemberian bantuan kemanusiaan menjadi prioritas bagi semua pihak.

Pemerintah Indonesia juga mendorong agar akses penuh dan tanpa hambatan segera diberikan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah di Aleppo dan wilayah Suriah lainnya, khususnya untuk bantuan yang dilakukan oleh PBB dan organisasi kemanusiaan internasional lainnya.

Perundingan Perdamaian Inklusif

Selain itu, pemerintah Indonesia menyerukan agar proses perundingan perdamaian secara inklusif dan bersifat non-sektarian antara pihak yang bertikai segera dimulai kembali.

Indonesia juga mendorong agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah konkret untuk mencapai gencatan senjata dan penghentian kekerasan, serta dalam penyelesaian konflik di Suriah yang telah berlangsung lebih dari lima tahun.

Selanjutnya, Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian konflik di Suriah melalui perundingan dan negosiasi serta penghormatan prinsip-prinsip, seperti perlindungan dan HAM dan penghormatan terhadap kedaulatan, integritas dan keutuhan wilayah Suriah.


Credit  CNN Indonesia



Iran tunjukkan komitmen kesepakatan nuklir


 
Iran tunjukkan komitmen kesepakatan nuklir
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano (kiri) bersama Menteri Energi Nuklir Iran Ali Akbar Salehi. (IRNA)
Kami puas atas implementasi kesepakatan itu dan berharap proses ini akan terus berlanjut."
Dubai (CB) - Iran menunjukkan komitmennya untuk menyepakati persetujuan program nuklir bersama kekuatan dunia, demikian kata pengawas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Minggu, menyusul kekecewaan Teheran atas apa yang disebut pelanggaran kesepakatan Amerika Serikat (AS).

Gedung Putih, pada Kamis lalu (15/12) menyatakan bahwa rancangan undang-undang AS mengenai perpanjangan sanksi terhadap Iran selama 10 tahun akan disahkan tanpa tanda tangan Presiden Barack Obama.

Pihak AS juga menambahkan bahwa hal itu tidak akan berdampak terhadap keseluruhan implementasi kesepakatan nuklir.

"Kami puas atas implementasi kesepakatan itu dan berharap proses ini akan terus berlanjut," kata Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano yang dikutip sejumlah wartawan di Teheran sebagaimana dilaporkan Kantor Berita IRNA.

Ia menimpali, "Sejauh ini Iran berkomitmen dengan kesepakatan ini dan hal ini penting."

Amano memberikan pernyataan setelah bertemua dengan Menteri Energi Iran, Ali Akbar Salehi.

Berdasarkan kesepakatan 2015, Iran membatasi nuklirnya yang memicu kegiatan produksi sebagai upaya perbaikan ekonomi.

Dalam menanggapi perubahan sanksi AS tersebut, Iran pada Selasa (13/12) memerintahkan para ilmuwannya untuk mengembangkan sistem kapal laut bertenaga nuklir.

Tindakan tersebut diperkirakan dapat memperburuk ketegangan dengan Washington yang sudah diperparah dengan persetujuan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan membatalkan perjanjian nuklir dengan Iran, yang sudah diprakarsai Presiden Barrack Obama.

Iran pada Sabtu (17/12) juga sudah meminta bertemu komisi yang meliputi perwakilan penandatangan kesepakatan tersebut agar mengawasi implementasi kesepakatan nuklirnya.

"Di dalam pertemuan itu, kami menyampaikan beberapa keluhan dan mengklarifikasi beberapa persoalan," kata Salehi yang dikutip oleh kantor berita Tasnim.

Ia menambahkan, "Sebagaimana berulang kali kami katakan, kami tidak akan melanggar kesepakatan, kecuali kalau pihak lain melakukannya."





Credit  ANTARA News






Bentrokan sengit dilaporkan terjadi di perbatasan Yaman-Arab Saudi


 
Bentrokan sengit dilaporkan terjadi di perbatasan Yaman-Arab Saudi
Militan Houthi menembakkan senjata saat berlangsungnya perkumpulan suku untuk menunjukkan dukungan kepada gerakan Houthi di Sanaa, Yaman, Kamis (10/11/2016). (REUTERS/Khaled Abdullah )
 
Sana'a (CB) - Kelompok Syiah Yaman, Al-Houthi, pada Sabtu (17/12) menyatakan petempurnya telah mematahkan serangan besar yang dilancarkan oleh tentara pemerintah Arab Saudi di tempat perlintasan perbatasan Alab yang berada di antara wilayah Asir di Arab Saudi dan kubu Houthi di Yaman Utara, Saada, demikian laporan kantor berita Saba yang dikendalikan oleh Houthi.

Houthi mengatakan petempur mereka "menewaskan puluhan prajurit Arab Saudi" dalam 24 jam terakhir pertempuran, meski belum ada laporan dari Arab Saudi mengenai korban.

Itu adalah pertempuran terkini di perbatasan bersama tersebut, yang bagian utaranya di bawah kendali militer Arab Saudi sementara bagian selatannya masih dikuasai Houthi.

Saba mewartakan pasukan gerilyawan Yaman juga melancarkan serangan rudal Katyusha ke wilayah Arab Saudi di sebelah barat Daerah Dhahran, serta kamp militer Shabaka dan Arabah di wilayah perbatasan Arab Saudi, Asir.

Secara terpisah, petempur Al-Houthi yang didukung oleh prajurit militer Yaman yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah menembakkan bom artileri dan rudal Katyusha ke kamp militer Arab Saudi, Rakabat Al-Ash, Mustahdath dan Kamp Al-Khadhra di Wilayah Arab Saudi yang bertetangga, Najran, dan tempat pertemuan militer Arab Saudi di sebelah barat pos penyeberangan perbatasan Tiwal di Wilayah Arab Saudi Jizan menurut Saba.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan itu.

Sementara itu, bentrokan pada Sabtu juga dilaporkan terjadi antara petempur Houthi dan pasukan pemerintah Yaman di pengasingan yang didukung Arab Saudi di beberapa provinsi Yaman termasuk Taiz, Al-Jawf, Marib, Lahj dan di Nehm di bagian timur-laut Ibu Kota Yaman Sana'a, yang dikuasai Al-Houthi menurut media lokal.

Houthi telah mengincar kota besar perbatasan Arab Saudi sejak awal perang di Yaman pada awal 2015, yang menewaskan ribuan warga sipil dari kedua pihak.

Houthi, yang didukung oleh pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, merebut kekuasaan pada 2014, dan menggulingkan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui masyarakat internasional dan pemerintahnya, yang dituduh korupsi.

Tuduhan tersebut dibantah oleh Pemerintah Hadi, yang meminta bantuan militer koalisi pimpinan Arab Saudi pada Maret 2015 untuk memulihkan kekuasaannya, demikian menurut warta kantor berita Xinhua.




Credit  ANTARA News








Militer China Sita Drone Bawah Laut AS di Laut China Selatan



 
Militer China Sita Drone Bawah Laut AS di Laut China Selatan  
Kapal selam China menyita drone bawah laut milik AS di perairan sengketa Laut China Selatan, hingga memicu ketegangan antar kedua negara. (Reuters/China Daily)
 
Jakarta, CB -- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyebutkan China telah secara ilegal menyita drone bawah laut AS di wilayah sengketa Laut China Selatan, perairan yang dianggap Washington sebagai perairan internasional.

Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan, perangkat bawah laut tak berawak itu disita sekitar 90 kilometer barat laut dari Subic Bay di Filipina pada Kamis (15/12). Insiden tersebut terjadi saat sejumlah kru sipil USNS Bowditch mengambil perangkat 'glider angkatan laut' yang rutin dipasang guna mengumpulkan informasi kadar garam dan suhu air di wilayah itu.

Sebuah kapal selam penyelamat China, Dalang-III, tiba-tiba berhenti sekitar 500 meter di bawah kapal Bowditch dan menyita salah satu drone AS tersebut. Sementara drone satunya berhasil diangkut kru USNS ke atas kapal mereka.

Meski personel USNS telah memperingatkan kapal selam China untuk mengembalikan drone milik AS itu melalui sambungan radio, namun tak ada respons yang datang dari kapal selam tersebut.

"Satu-satunya yang mereka katakan saat telah berlayar menjauh adalah 'kita akan kembali melakukan operasi normal,'" ungkap David seperti dikutip AFP, Jumat (16/12).

Menanggapi insiden ini, Washington mengeluarkan permintaan resmi melalui jalur diplomatik guna meminta kembali perangkat angkatan laut AS yang bernilai sekitar US$150 ribu atau Rp2 miliar.

"Drone itu memiliki tanda jelas yang menunjukan bahwa benda itu milik kami [AS]. Kami ingin drone itu kembali dan kejadian ini tidak terulang lagi," kata Davis.

"Drone itu berada di bawah kedaulatan AS. Kami menyerukan China untuk segera mengembalikannya dan mematuhi semua kewajiban China di bawah hukum internasional," ucap juru bicara Pentagon lain, Peter Cook.

Insiden ini terjadi di tengah tingginya tensi hubungan Washington dan Beijing menyusul sejumlah sikap dan pernyataan Presiden AS terpilih Donald Trump yang menimbulkan protes dari China, khsusunya mengenai isu Taiwan.

Pernyataan Trump beberapa waktu lalu dianggap mendiskreditkan prinsip Satu China, yang selama ini digaungkan Beijing sebagai upaya mempertahankan Taiwan yang berupaya memerdekakan diri dari China.

"Penyitaan ini sangat mungkin dilakukan China guna menunjukan negara itu tidak akan menganggap remeh setiap pernyataan Trump [yang menyinggung kedaulatan China]," kata Harry Kazianis, Direktur Studi Pertahanan di Pusat Konservatif Kepentingan Nasional.

"Beijing menunjukan bahwa negaranya memiliki kapabilitas untuk menentukan cara mereka merespons sesuatu yang menyinggung mereka," tutur Kazianis menambahkan.

Baru-baru ini, China semakin memperjelas klaim teritorinya di wilayah LCS. Beijing disebut telah memasang sistem persenjataan seperti peralatan anti serangan udara dan anti rudal di tujuh pulau buatan yang dibuat negara itu di perairan LCS.

Selama ini, China memiliki sengketa wilayah di LCS dengan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Meskipun AS tidak memiliki klaim wilayah di perairan itu, Washington berulang kali menekankan "kebebasan bernavigasi" di perairan internasional itu dengan melayarkan sejumlah kapalnya di perairan itu, yang memicu amarah Beijing.

Credit  CNN Indonesia


China Segera Kembalikan Drone Bawah Laut AS


China Segera Kembalikan Drone Bawah Laut AS Ilustrasi aktivitas kapal milik AS. (US Navy/CPO John Hageman/Handout via Reuters)
 
Jakarta, CB -- China menyetujui untuk mengembalikan drone bawah laut milik Amerika Serikat (AS) yang disita saat berada di perairan internasional pada pekan ini.

Juru Bicara Pentagon Peter Cook mengatakan pihaknya sudah mendaftarkan keberatan pemerintah terhadap penyitaan yang dilakukan oleh negara Tirai Bambu tersebut.

“Melalui keterlibatan langsung dengan otoritas China, kami memeroleh pemahaman bahwa China akan mengembalikan UUV kepada Amerika Serikat,” kata Cook seperti dilansir CNN.com, Sabtu (17/12).

Walaupun demikian, Cook tak memberikan detail mengenai kapan atau bagaimana drone bawah laut itu akan dikembalikan. UUV adalah unmanned underwater vehicles atau yang dikenal sebagai drone nirawak bawah laut.

Menteri Pertahanan China sebelumnya menyatakan pihaknya memutuskan untuk mengembalikan drone tersebut namun mengkritik AS karena ‘membesar-besarkan’ masalah tersebut.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan China menyatakan China dan AS sudah berkomunikasi tentang proses tersebut, namun menyesalkan aksi AS secara sepihak yang ‘membesar-besarkan’ masalah.
Dia juga menyatakan China akan menentang setiap aksi pemerintah AS yang menempatkan kapal dan pesawat untuk melakukan pengintaian untuk menghadapi negaranya. “China akan tetap waspada terkait dengan aktivitas AS dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan,” kata Yujun.

Penyitaan itu berlangsung pada pekan ini di perairan internasional di Laut China Selatan, atau sekiatr 100 mil dari pelabuhan Filipna di Subic Bay. Usai disita, AS menyebut sebagai aksi oleh China adalah tak sah.


Credit  CNN Indonesia

Dubes AS di Israel Era Trump Ingin Pindah Kantor ke Yerusalem


 
Dubes AS di Israel Era Trump Ingin Pindah Kantor ke Yerusalem  
Wacana pemindahan kantor Kedubes AS, yang sudah berdiri selama 68 tahun di Tel Aviv, ke Yerusalem sudah diserukan Trump selama masa kampanyenya. (Reuters/Nir Elias)
 
Jakarta, CB -- David Friedman, sosok yang ditunjuk Donald Trump menjadi Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel di pemerintahannya kelak, menyatakan tak sabar untuk segera melaksanakan tugasnya di Yerusalem.

"(Saya) berharap untuk melaksanakan tugas ini dari kantor kedutaan besar AS di ibu kota abadi Israel, Yerusalem," ujar Friedman dalam pernyataan resmi tim transisi Trump, Kamis (15/12).

Pernyataan ini mengindikasikan ia ingin memindahkan kantor Kedubes AS yang selama ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem, langkah yang akan mendukung klaim Israel terhadap kota yang diperebutkan dengan Palestina itu.

Friedman, yang merupakan pengacara sekaligus pakar ekonomi soal kebangkrutan, merespons penunjukkannya sebagai duta besar AS untuk Israel dengan menyatakan bahwa ia akan bekerja tanpa lelah untuk "memperkuat ikatan tak terpisahkan antara kedua negara dan memajukan perdamaian di kawasan ini."

"(Friedman) telah menjadi teman lama dan penasihat saya yang terpercaya. Koneksinya yang kuat dengan Israel akan menjadi dasar bagi misi diplomatiknya dan menjadi aset yang luar biasa untuk negara kita, seiring dengan upaya kita memperkuat hubungan dengan sekutu dan berusaha menciptakan perdamaian di Timur Tengah," bunyi pernyataan yang dirilis tim transisi Trump.

Wacana pemindahan kantor Kedubes AS, yang sudah berdiri selama 68 tahun di Tel Aviv, ke Yerusalem sudah diserukan Trump selama masa kampanyenya. Trump juga berjanji tidak akan menekan Israel untuk membicarakan upaya perdamaian dengan Palestina.

Taipan real-estate itu bahkan berjanji dia akan menjadikan Yerusalem sebagai kota abadi Israel.

Janji Trump ini bertentangan dengan kebijakan pemerintahan AS dan komunitas internasional. Seluruh kantor kedutaan besar negara lain di Israel berlokasi di Tel Aviv, sebagai upaya menampik klaim Israel yang menganggap Yerusalem sebagai ibu kota abadi mereka.

Klaim Israel itu tidak pernah diakui oleh komunitas internasional karena Yerusalem juga diklaim sebagai ibu kota oleh Palestina.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar berhaluan kiri Israel, Haaretz, pada Juni lalu, Friedman ditanya apakah Trump akan mendukung terciptanya negara Palestina yang merdeka. Pertanyaan ini sejalan dengan landasan kebijakan luar negeri AS yang mendukung solusi dua-negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Jawabannya adalah, bukan tanpa persetujuan Israel. Jika Israel tidak ingin melakukannya, dia [Trump] tak akan berpikir mereka [Israel] harus melakukannya... Dia [Trump] tidak berpikir ini merupakan suatu keharusan bagi Amerika untuk menjadikan Palestina negara yang merdeka," ucap Friedman, dikutip dari Reuters.

Kedutaan besar Israel di Washington belum merilis komentar terkait hal ini. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memiliki hubungan renggang dengan Presiden petahana AS, Barack Obama, sebelumnya telah mengindikasikan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan AS di bawah pemerintahan Trump.

Friedman dinilai sebagai tokoh yang berpandangan ekstrem kanan terhadap berbagai isu soal Israel dan Palestina. Ia mendukung pembangunan permukiman dan pendudukan Israel di Tepi Barat.

Israel menduduki setengah bagian Yerusalem dalam perang dengan Arab tahun 1967 kemudian mencaploknya pada 1980. Sementara, AS dan sebagian besar negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tak mengakui pencaplokan itu.

Sejumlah calon presiden AS sebelumnya juga sempat berjanji bahwa kedubes AS akan dipindahkan ke Yerusalem. Namun, mereka tak memenuhi janji itu dengan dalih bahwa sengketa status Yerusalem harus diselesaikan terlebih dahulu oleh kedua pihak yang bertikai.

Pada awal Desember, Obama memperbarui kebijakan yang menegaskan bahwa kantor kedubes AS di Israel tidak akan dipindahkan ke Yerusalem selama enam bulan ke depan. Kebijakan itu ditandatangani oleh setiap presiden AS selama dua dekade terakhir.

Kebijakan ini membuat Trump tak bisa memindahkan kantor kedubes AS ke Yerusalem sampai setidaknya Juni tahun depan.

Credit  CNN Indonesia



Palestina: Pemindahan Kedubes AS Rusak Proses Perdamaian


Palestina: Pemindahan Kedubes AS Rusak Proses Perdamaian  
Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina Saeb Erekat menyatakan pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem akan merusak proses damai Israel dan Palestina. (Reuters/Ammar Awad)
 
Jakarta, CB -- Pejabat senior Palestina Saeb Erekat memperingatkan rencana pemindahan kantor kedutaan besar AS di Israel ke Yerusalem dapat menghancurkan perundingan damai antara Palestina dan Israel yang tengah berjalan.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina itu mengatakan, rencana pemindahan kedubes AS yang digagas Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump ini dinilai hanya akan mendorong wilayah itu pada kekacauan yang kian mendalam. Pasalnya, rakyat Palestina menganggap bagian timur Yerusalem sebagai ibu kota bagi negara masa depannya.

"Memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum kesepakatan tercapai akan merusak proses perdamaian yang telah berjalan," tutur Erekat kepada wartawan seperti dikutip AFP, Jumat (16/12).

Erekat memperingatkan rencana AS ini bertolak belakang dengan pendirian Washington selama ini yang menganggap pendudukan Israel di wilayah Palestina sebagai "pendudukan ilegal."

"Saya ingin memberitahu Friedman [sosok yang ditunjuk Trump menjadi Duta Besar AS untuk Israel] dan Trump, jika mereka mengambil langkah ini dan menduduki wilayah di Tepi Barat itu sangat melanggar hukum dan hanya membawa wilayah ini pada kekacauan," tegas Erekat.

Wilayah Yerusalem telah lama menjadi perebutan antar kedua negara. Israel merebut Yerusalem timur dari Arab dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya sebagai wilayah teritori. Selama ini, langkah pencaplokan Israel itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Meskipun begitu, Palestina tak sepenuhnya yakin bahwa Trump akan menjalankan rencananya itu lantaran sebagai negara yang memiliki lembaga kepemerintahan, AS dinilai akan tetap menjalankan kebijakan sesuai dengan kepentingan nasional mereka.

"Saya berfikir mereka [Trump] tidak akan melakukan ini [pemindahan kedubes AS]. AS merupakan negara yang terdiri dari lembaga kepemerintahan. Mereka dipandu dengan kebijakan dan kepentingan nasional yang sudah ditetapkan," kata Erekat.

Dalam masa pemerintahannya nanti, Trump dinilai tidak akan sepenuhnya menarik dukungan dalam proses perdamaian antara Israel dan palestina.

Namun Washington diperkirakan tidak akan memberikan tekanan pada Israel, 'teman lamanya' itu, guna menghidupkan kembali proses panjang perdamaian yang selama ini dinilai belum juga mencapai titik terang.

Juru bicara tim transisi Trump, Jason Miller menjelaskan bahwa Trump mendukung penuh pencalonan Friedman sebagai wakil AS di Israel dan rencana pemindahan kantor kedutaan AS itu akan tetap diperjuangkan.

Baru-baru ini, Friedman juga menyatakan tak sabar untuk segera melaksanakan tugasnya di Yerusalem. Pernyataan Friedman itu mengindikasikan dirinya ingin memindahkan kantor Kedubes AS yang selama ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem, langkah yang akan mendukung klaim Israel terhadap kota yang diperebutkan dengan Palestina itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabat pemerintahan sayap kanannya menyambut baik pencalonan Friedman sebagai perpanjangan tangan AS di negara itu.

Dewan Yesha yang terdiri dari sekitar 400 ribu warga Israel yang menduduki wilayah Tepi barat menganggap penunjukan Friedman sebagai "kabar baik bagi Israel."


Credit  CNN Indonesia


Iran Dituding 'Manipulasi' Situasi Kemanusiaan di Aleppo


 
Iran Dituding 'Manipulasi' Situasi Kemanusiaan di Aleppo 
 Iran dinilai berkukuh agar warga yang terkepung dalam dua desa yakni al-Foua dan Kefyra dapat pergi dahulu, sebelum evakuasi di Aleppo dilakukan. (REUTERS/Suhaib Salem)
 
Jakarta, CB -- Pemberontak Suriah menyalahkan Iran dan milisi Syiah yang menunda kesepakatan terkait dengan evakuasi warga sipil yang terperangkap di Aleppo, Suriah.

Munir al Sayal, Kepala Sayap Politik Ahrar al Sham, menyatakan Iran berkukuh agar warga yang terkepung dalam dua desa yakni al-Foua dan Kefyra dapat pergi dahulu, sebelum evakuasi di Aleppo dilakukan. Ahrar al Sham adalah salah satu kelompok pemberontak.

“Iran dan proksi sektariannya menggunakan situasi kemanusiaan terkait dengan orang-orang kami yang terkepung di Aleppo dan mencegah evakuasi warga sipil sebelum kepergian kelompok mereka di al-Foua dan Kefyra,” kata Sayal seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/12).

Operasi untuk memindahkan warga sipil sendiri dari kawasan di Aleppo ditangguhkan pada Jumat. Hal itu terjadi karena milisi pro-pemerintah menuntut agar orang-orang yang terluka dari dua desa itu pun dikeluarkan.

Sayal juga menyatakan bahwa saat Rusia menegaskan sebagian besar warga sipil sudah dievakuasi dari Aleppo, justru menunjukkan negara itu berusaha mengingkari kesepakatan.

Dia mengungkapkan ribuan orang yang kelaparan dan kedinginan perlu dievakuasi segera.

Pada pekan ini, sekitar 800 orang turun ke jalan di ibu kota Turki, Ankara, untuk memprotes keterlibatan Rusia dan Iran dalam pengepungan kelompok pemberontak di Aleppo Timur, Suriah.

Demonstrasi ini diluncurkan seiring dengan proses evakuasi ribuan warga sipil dan pemberontak Aleppo keluar dari wilayah yang sebelumnya mereka kuasai.

Sebelumnya, terdapat kesepakatan gencatan senjata dan evakuasi di Aleppo dinegosiasikan oleh Rusia, yang mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad, dan Turki, yang mendukung kelompok pemberontak.

Di bawah kesepakatan yang tercapai pekan ini, warga dan pemberontak yang dievakuasi dari Aleppo Timur akan dibawa ke benteng kubu oposisi di Provinsi Idlib, sebelah barat laut Suriah.


Credit  CNN Indonesia






Wakasal Arie Sembiring Tutup Usia


 
Wakasal Arie Sembiring Tutup Usia Wakasal Laksamana Madya Arie Henrycus Sembiring tutup usia. (Antara Foto/Izaac Mulyawan)
 
Jakarta, CB -- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Arie Henrycus Sembiring meninggal dunia di usia 56 tahun. Hingga kini belum diketahui penyebab Arie meninggal.

"Berita dukacita. Telah berpulang Laksdya TNI Arie H Sembiring, Wakasal kemarin malam sekitar pukul 23.00 WIB di RSCM," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Gig J.M. Sipasulta saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/12).

Menurut Gig, jenazah Arie kini berada di kediamannya untuk kemudian rencananya akan dilakukan misa pada hari ini.

Arie nerupakan lulusan Akedemi Angkatan Laut angkatan ke-28 tahun 1983. Ia memulai karier pelaut sebagai Asisten Perwira Divisi KRI Martadinata-342. Setelah itu, beberapa jabatan penting di TNI AL sempat dipimpin oleh pria kelahiran Medan, Sumatera Utara pada 10 Januari 1960 silam tersebut.

Sejumlah jabatan strategis yang sempat dia emban di antaranya adalah Danlantamal I Medan, Komandan Gugus Keamanan Laut Timur, Panglima Komando Lintas Laut Militer, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur, Asisten Operasi (Asops) Kasal, Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal dan terakhir sebagai Wakasal.

Terdapat belasan tanda jasa yang didapat bapak tiga anak tersebut, di antaranya Satya Lencana Wira Dharma (perbatasan), Satyalencana Dharma Samudra, Satya Lencana Kesetiaan XXXII.



Credit  CNN Indonesia




Tragedi Hercules



Tragedi Hercules



Credit  cnnindonesia.com


Buatan 1980, Hercules yang Jatuh Dibeli dari Australia


Buatan 1980, Hercules yang Jatuh Dibeli dari Australia  
Wakasau Marsekal Madya (TNI) Hadiyan Suminta Atmadja memberikan keterangan di Halim Perdanakusuma, Jakarta (18/12), soal Hercules yang jatuh di Wamena. (Hasan Alhabshy/detikcom)
 
Jakarta, CB -- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja menyatakan, pesawat Hercules C130 A-1334 yang jatuh di Wamena, Papua, baru tiba di Indonesia pada Februari 2016 setelah dibeli dari militer AU Australia.

Pernyataan tersebut sekaligus menampik tudingan bahwa pesawat tersebut merupakan hibah.

“Pesawat Hercules A-1334 merupakan bagian yang kami beli. Yang hibah adalah pesawat sebelumnya,” ujar Hadiyan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (17/12).

Hadiyan menuturkan, ada sembilan pesawat jenis C130 yang baru dibeli oleh TNI AU untuk kepentingan operasi hingga latihan personel TNI.

Meski demikian Hadiyan enggan membeberkan besaran harga pesawat tersebut. Ia hanya berkata, pesawat tersebut diproduksi  tahun 1980 dan sedianya akan ditempatkan di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang.

“Kami tidak tahu harga pesawat itu. Kami hanya mengoperasikan. Rencananya pesawat itu di sekat di Malang,” ujarnya.

Pesawat Hercules C130 A-1334 yang jatuh di Wamena menewaskan 13 orang, termasuk satu penumpang dari Satuan Radar 242 Lanud Abdul Rachman Saleh. Diduga pesawat yang mengangkut beras dan semen dengan berat total 12 ton itu, jatuh setelah terperangkap kabut dan menabrak gunung.

Pada akhir Juni 2015, pesawat Hercules tipe C130 milik TNI Angkatan Udara mengalami kecelakaan hingga akhirnya jatuh di sekitar Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan keterangan TNI AU, jumlah korban meninggal tercatat 13 penumpang.


Credit  CNN Indonesia




Nama 12 Awak Pesawat Hercules yang Jatuh di Wamena


Nama 12 Awak Pesawat Hercules yang Jatuh di Wamena Ilustrasi pesawat Hercules. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
 
Jakarta, CB -- Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 A-1334 milik TNI AU di Wamena, Minggu (18/12). Pesawat itu hilang kontak setelah meminta izin mendarat kepada menara di landasan udara di Wamena, sekitar pukul 06.09 WIT.

Lokasi jatuhnya pesawat, setelah diduga terperangkap dalam kabut dan menabrak Gunung Lisua, sudah ditemukan. Demikian pula dengan 12 awak pesawat yang menjadi korban. Tim SAR saat ini mengevakuasi korban di sekitar 10 kilometer dari Kota Wamena.

Mengutip Antara, korban pesawat yang dikemudikan oleh Mayor (pnb) Marlon Kawer itu termasuk Kapten (Png) J. Hotian Saragih, Lettu (Pnb) Hanggo Fitradhi, Lettu (nav) Arif Fajar Prayogi, Peltu Lukman Hakim, Peltu Suyata, Peltu Kusen, Serma Kudori, Peltu Agung Tri, Pelda Agung S, Serma Fatoni, dan kru tambahan Suyanto.


Menurut Twitter TNI AU, pesawat itu sedang dalam misi dukungan logistik. Mereka mengangkut sembako untuk masyarakat Wamena. “Itu memang rutin dilakukan TNI AU,” demikian ditulis. Selain sembako, terdapat pula semen yang berat totalnya mencapai 13 ton.

Pesawat itu sendiri berkapasitas 15 ton.



Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengatakan, pesawat tersebut tidak dibawa kendali Kodam XVII Cenderawasih. "Dari laporan yang saya terima, pesawat tersebut dalam rangka latihan dan sebelumnya singgah di Timika," ujar Mayjen TNI Siburian.

Sebelumnya diberitakan, pesawat itu hilang kontak setelah mendapat izin mendarat dari menara Wamena. Pesawat itu berada di ketinggian 5.400 kaki. Tim SAR kemudian menemukan lokasi jatuhnya pesawat, di Distrik Minimo, sekitar pukul 08.40 WIT. Seluruh awak tewas.





Credit  CNN Indonesia



TNI: Hercules yang Jatuh di Wamena Masih Layak Terbang


TNI: Hercules yang Jatuh di Wamena Masih Layak Terbang  
Wakasau Marsekal Madya (TNI) Hadiyan Suminta Atmadja memberikan keterangan di Halim Perdanakusuma, Jakarta (18/12), soal Hercules yang jatuh di Wamena. (Hasan Alhabshy/detikcom)
 
Jakarta, CB -- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja menyatakan pesawat Hercules C130 A-1334 yang jatuh di Wamena, Papua, pagi tadi, sebelumnya masih dalam kondisi layak terbang.

Hadiyan mengatakan pesawat yang dibeli dari Royal Australian Air Force pada Februari 2016 lalu itu masih memiliki 69 jam terbang lagi sebelum masuk ke dalam masa perawatan lanjutan.

Dia meminta semua pihak menunggu hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut. “Selain masalah kondisi mesin ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab jatuhnya pesawat,” kata Hadiyan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (17/12).


Hadiyan menuturkan TNI telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat tersebut. “Tim PPKPT sudah ke Wamena untuk melakukan penyelidikan,” ucapnya.

Hadiyan menyatakan pesawat yang jatuh di Wamena tengah melaksanakan dukungan pergeseran logistik untuk Pemerintah Daerah Papua.

“Sedang melaksanakan misi navigation exercise yang dikombinasikan dengan melaksanakan dukungan pergeseran logistik untuk Pemda Papua,” ujar Hadiyan.

Hadiyan mengatakan, dukungan pergeseran logistik bagi Pemda Papua merupakan permintaan resmi pemerintah untuk menunjang pembangunan kawasan Papua. Ada beragam jenis perbantuan pergeseran logistik yang dilakukan TNI AU di sana, seperti mengangkut bahan bangunan hingga bahan makanan.

Lebih lanjut Hadiyan menuturkan, pesawat yang mengangkut 12 kru dan satu personel TNI itu seharusnya masih melaksanakan misi sipil hingga 21 Desember 2016. Misi itu terdiri dari beberapa rute, yaitu Jayapura, Marauke, Timika, dan Wamena.

“Tetapi pada pukul 06.09 WIT pesawat sempat tertutup awan dan hilang kontak dan dilaporkan mengalami accident total lost,” ujarnya.


Credit  CNN Indonesia



Jumat, 16 Desember 2016

Modernisasi Alutsista Rusia Bikin Kecut Barat


 
Modernisasi Alutsista Rusia Bikin Kecut Barat
Rusian kucurkan dana miliaran pound untuk memodernisasi aliusista memicu kekhawatiran Barat. Foto/Istimewa
 
LONDON - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengucurkan dana miliaran pound untuk memodernisasi alutsista angkatan laut dan udaranya. Mantan perwira top Inggris menyebut Rusia tengah bersiap untuk melancarkan invasi besar-besaran.

Selama ini, alutsista milik Rusia diwarisi dari era Soviet produksi tahun 1970-an dan 1980-an dan baru-baru ini menjadi target peningkatan belanja dari Kremlim. Laksamana Lord West, mantan Kepala Angkatan Laut Inggris, menyimpan ketakutan Moskow bisa membangun kampanye di luar negeri, meskipun ekonominya tengah berjuang.

"Mereka telah benar-benar modernisasi kekuatan mereka. Mereka jauh lebih berbahaya sekarang. Kami harus bertanya-tanya apa yang terjadi. Belanja militer mereka tidak berkelanjutan. Itu akan berujung pada hancurnya ekonomi atau mencari ke luar negeri," katanya seperti dikutip dari Express, Jumat (16/12/2016).

Ia menambahkan bahwa Vladimir Putin memahami kekuasaan dan Barat harus menunjukkan itu adalah kekuatan besar yang akan siap untuk digunakan.

Namun pakar lain, Alex Kokcharov, mengklaim kekuatan militer Rusia masih terdiri dari sejumlah senjata berkarat. Ia mengatakan Barat tidak perlu takut dengan bekas negara adidaya itu meski angkatan bersenjatanya telah banyak ditingkatkan, banyak elemen yang usang.

"Banyak uang dihabiskan untuk memodernisasi militer dan latihan di bagian tertentu, namun perubahan ini belum mengganti seluruhnya. Kapal induk Admiral Kuznetsov yang dikirim ke Suriah adalah contoh utama. Itu adalah teknologi Soviet yang sangat tua. Konstruksinya dimulai pada awal 1980-an," katanya.

"Rusia hanya akan terlibat dalam operasi militer kecil seperti Georgia dan Ukraina. Putin dan Kremlin tahu sejumlah besar kegagalan akan merusak kredibilitan Putin. Tidak akan ada konflik besar-besaran," imbuhnya.

Pernyataan ini muncul setelah jet Rusia jatuh ke Mediterania saat mencoba untuk mendarat. Pesawat jet jenis MiG-29K terjun ke laut setelah lepas landas dari kapal induk Admiral Kuznetsov.


Credit  sindonews.com






Cegah Agresi Musuh, Rusia Terus Kembangkan Kekuatan Nuklir


 
Cegah Agresi Musuh, Rusia Terus Kembangkan Kekuatan Nuklir
Rudal-rudal balistik Yars Rusia saat dipamerkan di depan publik. Rusia akui terus kembangkan kekuatan nuklir pada 2017 untuk cegah agresi musuh. Foto / Sputnik / Vladimir Astapkovich
 
MOSKOW - Rusia akan terus mengembangkan kekuatan nuklir strategisnya pada tahun 2017 untuk menjamin negara itu bebas dari agresi musuh manapun. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan yang juga Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov.

”Kami akan terus mengembangkan Angkatan Bersenjata Rusia pada 2017,” katanya dalam sebuah pertemuan di Moskow pada hari Kamis.

“Sama seperti tahun 2016, kami akan menebus perhatian khusus untuk menjaga kekuatan nuklir strategis kami pada tingkat yang akan menjamin penceghan agresi terhadap Rusia dan sekutu-sekutunya,” ujar Gerasimov.

Menurutnya, Rusia juga akan terus membangun kapasitas sistem pertahanan kedirgantaraan sebagai upaya untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya di Kutub Utara.

”Kami akan melanjutkan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan diri dan mengurangi ketegangan. Kami terbuka untuk dialog dengan mitra kami,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today, semalam (15/12/2016).

Moskow, ujar Gerasimov, memandang ekspansi pasukan NATO di dekat perbatasan Rusia sebagai tantangan bagi keamanan negaranya.

Alasan lain Rusia untuk tetap mengembangkan kekuatan nuklirnya juga dipicu pengembangan program nuklir Korea Utara, dan adanya peningkatan aktivitas teroris di Afghanistan. Selain itu, ketidakstabilan di Timur Tengah dan Afrika Utara selama konflik di Suriah, Libya, Irak dan Yaman, juga jadi pertimbangan Rusia.




Credit  sindonews.com


Rusia Miliki 400 Rudal Balisitik Berhulu Ledak Nuklir



 
Rusia Miliki 400 Rudal Balisitik Berhulu Ledak Nuklir
Divisi Rudal Strategis Rusia menyatakan, mereka memiliki setidaknya 400 rudal balisitik yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Foto/Istimewa

MOSKOW -  Divisi Rudal Strategis adalah bagian dari Angkatan Darat Rusia yang bertugas mengurusi dan mengoperasikan rudal balisitik.

"Bila dijumlahkan, saat ini Divisi Rudal Strategis  memiliki sekitar 400 rudal balistik antarbenua dengan hulu ledak nuklir dari berbagai kategori kapasitas mereka," kata Komandan Divisi Rudal Strategis Rusia, Jenderal Sergei Karakayev.

"99% dari mereka disimpan dalam keadaan siap tempur," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Itar-tass pada Kamis (15/12).

Dia juga menuturkan, dana yang dialokasikan dalam program persenjataan negara hingga tahun 2020 memungkinkan militer Rusia, khususnya Divisi Rudal Strategis untuk mempertahankan laju pertumbuhan persenjataan Rusia.

"Penekanan dalam pengembangan berdasarkan persekfektif Divisi Rudal Strategis adalah pada transformasi kualitatif dan peningkatan dalam bidang sistem rudal modern. Selama periode yang sama, sistem pasukan dan kontrol persenjataan akan secara kualitatif ditingkatkan," ungkapnya.

"Pada akhirnya, Divisi Rudal Strategis akan memiliki struktur yang seimbang dan mengoperasikan sejumlah rudal yang ditunjuk untuk menyelesaikan tugas-tugas yang beragam," tukasnya.




Credit  sindonews.com




Coba Menginvasi Masjid, Eks Pemimpin Britain First Dipenjara



 
Coba Menginvasi Masjid, Eks Pemimpin Britain First Dipenjara
Paul Golding, mantan pemimpin kelompok Britain First dihukum penjara delapan minggu atas tuduhan mencoba menginvasi masjid di Inggris. Foto / Daily Mirror
  
LONDON - Paul Golding, mantan pemimpin organisasi paramiliter fasis Britain First dihukum penjara selama delapan minggu atas tuduhan mencoba menginvasi masjid. Golding dianggap melawan perintah Pengadilan Tinggi untuk tidak mengusik tempat ibadah.

Golding merupakan kandidat Wali Kota London yang dikalahkan Sadiq Khan—Wali  Kota Muslim pertama London—dalam pemilu beberapa waktu lalu.

Pengadilan Tinggi pada Agustus lalu telah memerintahkan kepada Golding dan wakilnya, Jayda Fransen, untuk tidak menyerbu semua masjid di Inggris dan Wales. Tapi, Golding mengaku sudah melanggar perintah Pengadilan Tinggi.

Kepolisian Bedfordshire juga menyatakan bahwa Golding dan wakilnya telah memicu ketegangan komunitas di Inggris.

Golding, 34, baru-baru ini mengundurkan diri sebagai pemimpin Britain First karena alasan keluarga. Menurut Pengadilan Tinggi London, sembilan hari setelah perintah pengadilan diterbitkan, Golding bersama empat anggota Britain First menyerbu Al-Manar Centre Cardiff untuk “menginvasi masjid”.

Dia tidak melakukan kekerasan fisik dalam insiden itu. Tapi, ada konfrontasi verbal antara empat rekannya dan wali masjid.

James Weston, pengacara untuk Kepolisian Bedfordshire, mengatakan bahwa jemaah masjid mendapati perilaku provokatif dan mengerikan dari kelompok Britain First. Menurut Weston, para jemaah masjid khawatir kejadian buruk bisa terjadi jika mereka tidak mengakhiri ibadah di masjid pada saat itu.

Hukuman dijatuhkan kepada Golding pada hari Kamis (15/12/2016) oleh Hakim Moloney. Menurut hakim, pelanggaran yang dilakukan Golding disengaja dan sinis terhadap komunitas Muslim yang tidak hanya di Cardiff tetapi di seluruh negeri.

“Tidak ada keraguan bahwa dia melawan perintah (pengadilan) dengan menginstruksikan atau mendorong orang-orang untuk masuk masjid,” katanya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Jumat (16/12/2016)


Credit  sindonews.com





Raja Saudi Tolak Campur Tangan Asing dalam Perang Yaman


 
Raja Saudi Tolak Campur Tangan Asing dalam Perang Yaman
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud menolak campur tangan asing dalam perang di Yaman. Foto / REUTERS / Hamad I Mohammed
 
RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz tidak akan mentolerir setiap campur tangan asing dalam perang Yaman, di mana pasukan Saudi atas permintaan pemerintah Yaman sedang memerangi pemberontak Houthi. Perang di Yaman telah menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan jutaan orang menghadapi krisis pangan akut.

”Kami tidak akan menerima campur tangan (asing) dalam urusan internal Yaman,” kata Raja Salman dalam pidato di televisi yang ditujukan kepada Dewan Syura pada hari Rabu, seperti dikutip AFP semalam (15/12/2016).

Raja Salman menyatakan bahwa kerajaannya tidak akan menerima jika perang di Yaman menjadi dasar atau titik peralihan kekuasan negara atau partai apa pun guna mengancam keamanan atau stabilitas kerajaan dan kawasan.

Kerajaan Saudi tidak secara eksplisit menyebut rivalnya Iran dalam konteks pidato Raja Salman. Namun, Riyadh telah berulang kali menuduh Tehran dan kelompok milisi Hizbullah Libanon mengirim penasihat militer dan senjata untuk pemberontak Houthi di Yaman.

Saudi bersikeras bahwa operasi militernya bersama koalisi Arab di Yaman sah, karena atas permintaan Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi. Saudi dan koalisinya meluncurkan serangan di Yaman untuk memerangi pemberontak Houthi sejak Maret 2015.

Putra Raja Salman, Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman, bertanggung jawab atas operasi militer di Yaman, di mana dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Saudi.

Operasi militer Saudi di Yaman diam-diam mendapat persetujuan dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat. Pemerintahan Barack Obama terungkap memberi bantuan berupa informasi intelijen untuk mengidentifikasi basis pemberontak Houthi sebagai target.

Awal bulan ini, sebuah laporan dari Human Rights Watch mendesak Washington “untuk sepenuhnya menghentikan penjualan senjata AS ke Arab Saudi atau untuk selamanya terkait dengan kekejaman perang Yaman.”

“Amerika Serikat, Inggris, dan lain-lain yang menjual senjata ke Arab Saudi harus menghentikan penjualan tersebut sampai serangan yang melanggar hukum yang dibatasi dan benar-benar diselidiki,” bunyi desakan kelompok HAM tersebut.



Credit  sindonews.com






Menlu AS Tuduh Assad Lakukan Pembantaian di Aleppo



Menlu AS Tuduh Assad Lakukan Pembantaian di Aleppo 
 Menlu AS John Kerry (kanan) menuduh pemerintah Suriah yang dibantu Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) telah melakukan pembantaian di Aleppo. (Reuters/Sputnik/Kremlin/Alexei Druzhinin)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menuduh pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah melakukan pembantaian di Aleppo.

"Sama sekali tidak ada justifikasi atau apapun untuk kebrutalan yang tidak pandang bulu dan kejam terhadap warga sipil oleh rezim (Assad) dan sekutunya, Rusia dan Iran, beberapa minggu ini, atau bahkan lima tahun ini," kata Kerry di Washington, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (16/12).

Kerry mempertahankan usaha diplomatik AS untuk mengakhiri perang yang sejauh ini belum menunjukkan hasil. Dalam konflik ini, Assad yang didukung oleh Rusia, Iran dan milisi Syiah yang berada dalam posisi yang lebih baik.

Washington terpaksa hanya menonton Suriah dan sekutunya menyerang Aleppo sehingga pemberontak terus terdesak. Akhirnya pemerintah dan pemberontak yang ditengahi Rusia dan Iran menyepakati gencatan senjata untuk mengevakuasi warga sipil sekaligus memberi kesempatan pemberontak untuk meninggalkan kota.

Namun, korban sipil yang menderita akibat gempuran pemerintah pun tidak bisa dikatakan sedikit. "Rezim Assad sesungguhnya, tak lain, sedang melakukan semacam pembantaian," kata Kerry.

Dia juga mengatakan Amerika Serikat telah mencari cara untuk mengatakan kekerasan yang cepat, bisa diferivikasi dan bertahan lama di Aleppo. Saat ini, dia mengakui, serangan udara dan penembakan artileri telah berhenti sementara konvoi pengungsi mulai bergerak.

Namun, ada juga laporan yang menyebut konvoy korban luka ditembaki oleh pasukan pemerintah atau sekutunya, kata Kerry. Aktivis dan warga yang masih berada di lokasi mengatakan milisi pro-pemerintah juga telah mengeksekusi puluhan warga sipil.

Rusia telah menampik serangan udaranya menewaskan warga sipil dalam jumlah yang besar dan justru menuduh pemberontak memanfaatkan penduduk Aleppo sebagai tameng hidup.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengatakan pihaknya akan memperlakukan pemberontak yang memilih untuk menetap di Aleppo sebagai "teroris."



Credit  CNN Indonesia



John Kerry: Rezim Assad Lakukan Pembantaian di Aleppo!

John Kerry: Rezim Assad Lakukan Pembantaian di Aleppo!
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Forbes Kerry dalam jumpa pers di Washington, Kamis (15/12/2016), menuduh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan pembantaian di Aleppo. Foto / REUTERS
 
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Forbes Kerry menuduh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melaksanakan pembantaian singkat di Aleppo. Kerry juga juga menuduh sekutu Assad, Rusia dan Iran melakukan kebrutalan biadab terhadap warga sipil di wilayah itu.

Kecaman Menlu AS itu muncul di saat ribuan orang dievakuasi di bawah kesepakatan gencatan senjata di wilayah Aleppo. Wilayah yang semula jadi basis oposisi atau pemberontak Suriah itu sudah dikepung pasukan Assad selama beberapa tahun terakhir.

Kerry mengaku bersemangat membela upaya diplomatik AS untuk mengakhiri perang di Suriah. Meskipun, kata dia, upaya itu telah sia-sia karena Assad didukung Rusia, Iran dan milisi Syiah.

Dukungan sekutu-sekutu Assad itu telah memaksa Washingtonuntuk “menonton dari pinggir lapangan” ketika rezim Suriah dan sekutunya melancarkan serangan besar di Aleppo timur.

”Sama sekali tidak ada pembenaran apapun untuk kebrutalan sembarangan dan biadab terhadap warga sipil yang ditunjukkan oleh rezim (Suriah) dan oleh sekutunya, Rusia dan Iran, yang terjadi selama beberapa minggu terakhir, atau memang selama lima tahun terakhir,” kata Kerry dalam jumpa pers di Washington, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/12/2016).

”Kami melihat adanya pelepasan gairah sektarian,” lanjut Kerry. ”Rezim Assad sebenarnya melakukan secara singkat dari pembantaian,” ujar Kerry mengacu pada apa yang terjadi di Aleppo timur.

Rezim Suriah dalam beberapa hari ini terus jadi sorotan dunia, setelah ada laporan bahwa pasukan loyalis Assad mengeksekusi puluhan warga sipil di Aleppo.

Sementara itu, Rusia telah membantah bahwa serangan yang diluncurkan telah menewaskan warga sipil dalam jumlah besar. Rusia menuduh balik bahwa kubu pemberontak menyandera orang-orang di Aleppo timur sebagai perisai manusia.

Pada awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Rusia akan memperlakukan pemberontak yang tinggal di Aleppo timur sebagai ”teroris”.



Credit  sindonews.com