CB, Jakarta - Pemerintah Suriah
menguasai perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel untuk
pertama kalinya dalam tujuh tahun. Pasukan Suriah pro Bashar al-Assad
menduduki perbatasan Dataran Tinggi Golan pada Senin 30 Juli setelah
gerilyawan ISIS menyerahkan wilayah terakhir mereka di daerah itu.
Dilaporkan Associated Press, 31 Juli 2018, pendudukan wilayah perbatasan mengakhiri kampanye militer yang berlangsung selama enam minggu untuk merebut kembali kawasan barat daya Suriah.
Milisi pemberontak merebut daerah di sepanjang Dataran Tinggi Golan setelah pemberontakan terhadap Presiden Bashar Assad pecah pada 2011.Kelompok yang dikaitkan dengan ISIS yang dikenal sebagai Tentara Khaled bin Al-Waleed kemudian merebut daerah itu dari para pejuang oposisi.
Badan pengawas konflik Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan militan telah menyerahkan lembah Yarmouk di barat daya Suriah. Ini membuat militer Suriah mengamankan perbatasan Dataran Tinggi Golan sejak tujuh tahun direbut pemberontak.
Foto Selasa, 17 Juli 2018, yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, memperlihatkan pasukan Suriah menunjukan tanda kemenangan di samping bendera Suriah di Tell al-Haara, bukit tertinggi di provinsi Daraa barat daya, Suriah .[SANA via AP]
Dilansir dari Times of Israel, Israel mengambil alih 1.200 kilometer persegi Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya namun tidak pernah diakui secara internasional.
Wilayah ini secara strategis penting bagi Suriah karena menguasai wilayah ini akan mengontrol jalan raya utama dari perbatasan Yordania ke ibukota Damaskus.ISIS telah kalah dari hampir semua front pertempuran di wilayah yang pernah dikuasainya di Suriah dan Irak, tetapi masih menyimpan kantong-kantong yang tersebar di Suriah selatan dan di sepanjang perbatasan. Sekitar 1.200 pejuang ISIS sepakat untuk menyerahkan kantong wilayah mereka di dekat Dataran Tinggi Golan.
Dilaporkan Associated Press, 31 Juli 2018, pendudukan wilayah perbatasan mengakhiri kampanye militer yang berlangsung selama enam minggu untuk merebut kembali kawasan barat daya Suriah.
Milisi pemberontak merebut daerah di sepanjang Dataran Tinggi Golan setelah pemberontakan terhadap Presiden Bashar Assad pecah pada 2011.Kelompok yang dikaitkan dengan ISIS yang dikenal sebagai Tentara Khaled bin Al-Waleed kemudian merebut daerah itu dari para pejuang oposisi.
Badan pengawas konflik Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan militan telah menyerahkan lembah Yarmouk di barat daya Suriah. Ini membuat militer Suriah mengamankan perbatasan Dataran Tinggi Golan sejak tujuh tahun direbut pemberontak.
Foto Selasa, 17 Juli 2018, yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, memperlihatkan pasukan Suriah menunjukan tanda kemenangan di samping bendera Suriah di Tell al-Haara, bukit tertinggi di provinsi Daraa barat daya, Suriah .[SANA via AP]
Dilansir dari Times of Israel, Israel mengambil alih 1.200 kilometer persegi Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya namun tidak pernah diakui secara internasional.
Wilayah ini secara strategis penting bagi Suriah karena menguasai wilayah ini akan mengontrol jalan raya utama dari perbatasan Yordania ke ibukota Damaskus.ISIS telah kalah dari hampir semua front pertempuran di wilayah yang pernah dikuasainya di Suriah dan Irak, tetapi masih menyimpan kantong-kantong yang tersebar di Suriah selatan dan di sepanjang perbatasan. Sekitar 1.200 pejuang ISIS sepakat untuk menyerahkan kantong wilayah mereka di dekat Dataran Tinggi Golan.
Credit tempo.co