Arab Saudi menanggungkan ekspor minyak lewat Laut Merah.
CB,
SANAA -- Kelompok Houthi mengatakan pada Selasa (31/7) bahwa mereka
siap untuk secara sepihak menghentikan serangan di Laut Merah dalam
upaya mendukung perdamaian. Hal itu disampaikan beberapa hari setelah
Arab Saudi menangguhkan ekspor minyak melalui Laut Merah menyusul
serangan terhadap tanker minyak mentah pekan lalu.
Yaman
berbatasan dengan selat Bab al-Mandeb, yang merupakan salah satu rute
perdagangan terpenting di dunia bagi kapal tanker minyak. "Penghentian
sepihak dalam operasi militer angkatan laut untuk jangka waktu terbatas
dan dapat diperpanjang dan mencakup semua front jika langkah ini
ditanggapi oleh kepemimpinan koalisi," ujar Kepala komite revolusioner
tertinggi Houthi, Mohammed Ali al-Houthi dalam sebuah pernyataan.
Tidak jelas apakah Houthi akan menghentikan serangannya dengan
segera atau berapa lama penghentian akan berlangsung. Arab Saudi
mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya menangguhkan pengiriman minyak
melalui selat itu setelah Houthi menyerang dua tanker minyak Saudi. Satu
di antaranya mengalami kerusakan kecil.
Para pengamat
mengatakan Riyadh berusaha mendorong sekutu Baratnya mengambil langkah
serius dalam menghadapi bahaya yang ditimbulkan oleh Houthi. Hal itu
juga merupakan upaya Riyadh untuk meningkatkan dukungan dalam perang di
Yaman.
Seorang juru bicara koalisi tidak segera
berkomentar terkait hal tersebut. Pemimpin Houthi mengatakan inisiatif
kelompok itu bertujuan untuk mendukung upaya menemukan solusi politik
terhadap konflik. Menurut PBB konflik di Yaman telah menewaskan lebih
dari 10 ribu orang.
Utusan khusus PBB untuk Yaman Martin
Griffiths telah melakukan perjalanan antara pihak-pihak yang bertikai
untuk menghindari serangan koalisi di kota pelabuhan utama Hodeidah. PBB
khawatir serangan di Hodeidah akan memicu kelaparan.
Pelabuhan
Hodeidah adalah pelabuhan utama Yaman dimana sekitar 8,4 juta orang
diyakini berada di ambang kelaparan. Koalisi Arab Saudi yang didukung
Barat ikut campur dalam perang Yaman pada 2015 untuk memulihkan
pemerintah yang diakui secara internasional dan menggagalkan ambisi
ekspansi Iran di wilayah tersebut.