Jumat, 24 Agustus 2018

Intelijen AS: Tes Gagal, Rudal Bertenaga Nuklir Rusia Hilang di Laut


Intelijen AS: Tes Gagal, Rudal Bertenaga Nuklir Rusia Hilang di Laut
Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan paparan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam parade militer, 30 Juli 2017. Foto/REUTERS/Alexander Zemlianichenko

WASHINGTON - Laporan intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap sebuah rudal bertenaga nuklir Rusia hilang di Laut Barents dalam sebuah uji coba yang gagal beberapa bulan lalu. Menurut laporan itu, Moskow saat ini sedang bersiap untuk mencarinya.

Uji coba peluru kendali (rudal) bertenaga nuklir itu dilakukan November 2017. Laut Barents yang jadi pendaratan senjata itu berlokasi di wilayah utara Norwegia dan Rusia.

CNBC, pada Rabu (22/8/2018), mengutip sumber yang mengetahui laporan intelijen Amerika mengatakan operasi pencarian akan melibatkan tiga kapal, yang salah satunya dilengkapi peralatan untuk menangani bahan radioaktif dari inti nuklir senjata.

Laporan intelijen itu tidak menyebutkan jadwal waktu operasi pencarian. Potensi risiko kesehatan atau pun kerusakan lingkungan akibat uji coba rudal bertenaga nuklir yang gagal itu juga tak disebutkan.

Presiden Vladimir Putin telah mengumumkan rudal bertenaga nuklir terbaru Rusia pada bulan Maret lalu. Dia mengklaim jangkauan senjata itu tidak terbatas.

Sumber yang dikutip CNBC mengatakan, Rusia menguji empat rudal antara November 2017 dan Februari 2018, yang masing-masing mengakibatkan kecelakaan.

Laporan intelijen AS menyatakan,  uji penerbangan terlama dari rudal-rudal itu adalah yang berlangsung lebih dari dua menit. Rudal terbang 22 mil sebelum kehilangan kontrol dan jatuh di Laut Barents. Sedangkan tes tersingkat berlangsung empat detik, di mana rudal terbang sejauh lima mil.

Sementara itu, Rusia membantah telah uji coba rudal bertenaga nuklir tersebut.

"Tak perlu dikatakan bahwa jika Anda menembakkan rudal dengan mesin nuklir atau sumber energi, maka bahan nuklir akan berakhir di mana pun rudal itu berakhir," kata Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, saat membahas potensi kerusakan lingkungan dari tes rudal Rusia yang gagal di laut.

"Jika rudal ini hilang di laut dan pulih sepenuhnya, maka Anda mungkin secara hipotetis dapat melakukannya tanpa polusi, saya akan memiliki keraguan tentang itu karena itu adalah dampak yang sangat kuat ketika rudal itu jatuh. Saya akan menduga itu akan mengalami kebocoran," ujar Kristensen.






Credit  sindonews.com