Iran dilarang mengekspor karpet tenun dan badam.
CB, TEHERAN
-- Setelah dijatuhi sanksi ekonomi baru oleh Amerika Serikat (AS) pada
Senin (6/8), Iran kehilangan sejumlah transaksi dan kontrak bisnisnya.
Dikutip laman Aljazirah, berikut ini kontrak bisnis Iran yang batal
akibat sanksi AS:
- Kontrak senilai 20 miliar dolar AS untuk menjual 110 pesawat Boeing ke Iran Air dan Aseman Airlines dibatalkan.
- Kontrak 19 miliar dolar AS untuk menjual 100 pesawat Airbus ke Iran dibatalkan. Hanya 3 pesawat yang dikirim ke Iran Air.
- Kontrak senilai 536 juta dolar AS untuk menjual 20 pesawat ATR ke Iran dibatalkan. Hanya 13 pesawat dikirim pada 5 Agustus.
-
Perdagangan emas dan logam mulia lainnya dengan Iran dilarang. Pada
masa lalu, emas digunakan sebagai alat pembayaran untuk membeli minyak
Iran guna menghindari sanksi perbankan. Tahun fiskal 2017, terdapat 64,5
ton emas yang diterima Iran.
- Ekspor Industri
karpet tenun Iran pun dilarang. Industri karpet Iran mengendalikan
sekitar 30 persen pasar global. AS merupakan pasar terbesar dari produk
karpet tersebut. Terdapat sekitar 2 juta warga Iran yang bekerja di
industri karpet. Tahun fiskal 2017, Iran mengekspor 5.400 ton karpet
senilai 424 juta dolar AS.
- Ekspor badam tak luput
dari target sanksi AS. Iran dan AS merupakan pesaing utama dalam
produksi badam dengan 85 persen pasar dunia tahunan. Pada 2016, Cina
menjadi pembeli terbesar badam Iran. Pada Maret hingga Desember 2017,
Iran berhasil mengekspor 96 ribu ton badam senilai 852 juta dolar AS.
-
Pelarangan impor mobil. Iran adalah pasar mobil terbesar ke-12 pada
2017 (1,6 juta unit) dan memiliki pertumbuhan 18 persen dalam penjualan.
Perusahaan Prancis, PSA, produsen mobil Puegeot, mengatakan akan
meghentikan operasinya di Iran. PSA mengendalikan sekitar 34 persen
pasar otomotif Iran.