Jumat, 27 April 2018

Para Senator AS Coba Cegah Transfer Jet Tempur F-35 ke Turki


Para Senator AS Coba Cegah Transfer Jet Tempur F-35 ke Turki
Pesawat jet tempur generasi kelima F-35 Joint Strike Fighter produksi Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/Marine Coprs/Handout via REUTERS


WASHINGTON - Tiga senator Amerika Serikat (AS) mencoba mencegah transfer jet tempur siluman generasi kelima F-35 Joint Strike Fighter ke Turki. Padahal, Ankara merupakan sekutu NATO dan salah satu dari sembilan negara yang terlibat proyek jet tempur canggih produksi Lockheed Martin tersebut.

Pesawat tempur siluman dibanggakan NATO sebagai jet tempur yang lihai dalam menghindari radar musuh.

Tiga senator AS, yakni James Lankford dan Thom Tillis dari Partai Republik serta Jeanne Shaheen dari Partai Demokrat, telah menyusun rancangan undang-undang (RUU) untuk mencegah transfer jet tempur itu ke Ankara.

Upaya tiga senator ini dilakukan saat hubungan AS dan Turki sedang memburuk. Ankara telah memerangi pasukan Kurdi Suriah yang merupakan sekutu utama Washington dalam perang melawan kelompok Islamic State atau ISIS. Selain itu, langkah Ankara membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 Moskow juga membuat AS kesal.

Ketiga senator dalam sebuah pernyataan menyatakan keprihatinannya bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan telah memulai jalur pemerintahan sembrono dan mengabaikan aturan hukum.

"Keputusan strategis Turki sayangnya jatuh lebih dan lebih tidak sejalan dengan, dan kadang-kadang berbeda dengan kepentingan AS. Faktor-faktor ini membuat transfer teknologi F-35 sensitif dan kemampuan mutakhir ke rezim Erdogan semakin berisiko," kata Lankford dalam pernyataan, yang dikutip Reuters, Jumat (27/4/2018).

Kedutaan Turki di Washington tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Erdogan telah mengumumkan keadaan darurat di Turki menyusul upaya kudeta pada Juli 2016. Sejak itu, dia telah menahan puluhan ribu orang, menindak tegas perbedaan pendapat dan melakukan pembersihan di militer dan birokrasi. Dia menuduh bahwa pengikut Fethullah Gulen—ulama yang tinggal di AS—berada di balik upaya kudeta.

Ketiga senator tersebut juga menyuarakan keprihatinan tentang penahanan pastor Amerika, Andrew Brunson, yang dituduh terlibat upaya kudeta.

"Pilihan Presiden Erdogan untuk mengambil sandera dan memenjarakan orang Amerika yang tidak bersalah, untuk mencoba mendapatkan pengaruh atas Amerika Serikat, sangat mengerikan dan melanggar hukum," kata Shaheen dalam pernyataannya.

Turki berencana membeli lebih dari 100 unit pesawat jet tempur F-35. Perusahaan Turki sendiri telah terlibat dalam memproduksi komponen untuk pesawat tempur tersebut. Ankara telah dijadwalkan untuk mulai menerima pesawat pertamanya dalam setahun.

RUU yang diperkenalkan tiga senator itu akan membatasi transfer F-35 ke Turki dan membatasi Ankara dari menerima kekayaan intelektual atau data teknis yang diperlukan untuk mempertahankan dan mendukung jet-jet tempur buatan AS. 





Credit  sindonews.com





New York Times: Pembunuhan Ilmuwan Palestina Operasi Mossad


New York Times: Pembunuhan Ilmuwan Palestina Operasi Mossad
Jenazah Dr Fadi al-Batsh, ilmuwan Palestina yang ditembak mati di Malaysia, tiba di Gaza, Kamis (26/4/2018). Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


NEW YORK - Surat kabar New York Times merilis laporan yang menyebut bahwa pembunuhan ilmuwan Palestina Dr Fadi al-Batsh di Kuala Lumpur adalah bagian dari operasi Mossad Israel. Operasi intelijen negara Yahudi itu bertujuan untuk melenyapkan para ahli drone Hamas.

Laporan yang mengutip para pejabat intelijen Barat dan Timur Tengah juga mengungkap bahwa operasi Mossad—badan rahasia intelijen Israel—untuk menyabotase proyek yang didukung Pyongyang untuk pengembangan dan transfer senjata canggih ke Gaza.

Al-Batsh, 35, ditembak mati dengan banyak peluru saat berjalan menuju sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu pagi pekan lalu. Dia diserang dua pria yang menaiki sepeda motor saat akan salat Subuh.

Al-Batsh yang berprofesi sebagai dosen di sebuah universitas di Malaysia dikenal sebagai ahli teknik listrik dan drone Hamas. Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza juga mengonfirmasi bahwa korban merupakan anggotanya yang loyal.

Keluarga al-Batsh sejak awal menuduh Mossad sebagai dalang pembunuhan. Sedangkan Hamas menyusul dengan menyalahkan Israel. Namun, pemerintah Israel membantah terlihat dalam pembunuhan al-Batsh.

"Albatsh mungkin telah terlibat dalam negosiasi kesepakatan senjata dengan Korea Utara melalui Malaysia," tulis media Amerika Serikat itu mengutip para pejabat intelijen, Kamis (26/4/2018).

Salah satu pejabat intelijen menambahkan bahwa al-Batsh telah membantu menengahi kesepakatan itu, yang diekspose oleh Mesir yang baru-baru ini menyita pengiriman komponen komunikasi Korea Utara. Komponen yang akan digunakan untuk pembuatan amunisi berpresisi itu diangkut ke wilayah pesisir yang dikuasai Hamas, namun dicegat pihak berwenang Mesir.

Seorang pejabat intelijen Timur Tengah, lanjut laporan tersebut, mengatakan bahwa pembunuhan al-Batsh adalah bagian dari operasi yang lebih luas yang dipimpin oleh kepala Mossad, Yossi Cohen.

"Bertujuan untuk menumbangkan program Hamas yang melibatkan partisipasi ahli terkemuka di Gaza dalam proyek luar negeri untuk mengumpulkan pengetahuan dan persenjataan untuk melawan Israel," katanya.

Para pejabat intelijen yang berbicara dengan syarat anonim tersebut mengatakan bahwa badan intelijen Israel telah memberikan perhatian khusus untuk memantau proyek drone bawah tanah Hamas. Proyek itu fokus pada pembuatan kendaraan udara dan bawah laut yang mampu meningkatkan kemampuan ofensif strategis Gaza.

Malaysia—negara berpenduduk mayoritas Muslim—telah mendukung perjuangan Palestina selama bertahun-tahun, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Perdana Menteri Najib Razak pernah mengunjungi Gaza pada tahun 2013.

Masih menurut para pejabat intelijen tersebut, Hamas mulai untuk melirik Malaysia sebagai lokasi yang ideal untuk memajukan ambisi penelitiannya.

Sebuah laporan dinas rahasia Israel mengungkap bahwa pada tahun 2010, Malaysia berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi para paraglider Palestina yang sedang dipersiapkan untuk digunakan dalam serangan di masa depan terhadap Israel. Namun, pejabat Malaysia membantah terlibat dalam plot seperti itu. 







Credit  sindonews.com





Penghacuran Rumah Palestina, Parlemen Inggris Protes Israel


Polisi bersenjata berdiri menjaga keamanan Gedung Parlemen di London, Inggris, 22 Maret 2016. REUTERS
Polisi bersenjata berdiri menjaga keamanan Gedung Parlemen di London, Inggris, 22 Maret 2016. REUTERS

CB, Jakarta - Puluhan anggota parlemen Inggris mendesak pemerintah melakukan tekanan ekonomi terhadap Israel terkait dengan penghancuan rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Demikian kabar yang disiarkan Middle East Monitor, Kamis 26 April 2018.
Desakan tersebut disampaikan oleh 47 anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, Konservatif dan Partai Nasional Skotlandia. Mereka menyampaikan sikapnya melalui sebuah mosi kepada pemerintah dengan judul "Rencana Demolisi di Khan Al-Ahmar di Tepi Barat".


Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke tentara Israel dalam bentrokan di kota Hebron, Tepi Barat, 23 Oktober 2015. faksi Palestina menyerukan demonstrasi massal terhadap Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam `day of rage`. REUTERS

Judul mosi tersebut sengaja dibuat terkait dengan pembahasan oleh Mahkamah Agung Israel masalah rencana otoritas Israel merobohkan sejumlah bangunan di Desa Khan al-Ahmar, daerah pendudukan di Tepi Barat."Mereka mengutuk rencana otoritas Israel sebab warga Israel bakal memiliki tempat tinggal dan komunitas di daerah pendudukan wilayah Palestina," salah satu butir isi mosi parlemen Inggris. "Israel tidak mempertimbangkan pandangan komunitas internasional dan tatanan hukum internasional mengenai pembongkaran rumah warga Palestina di daerah pendudukan."
Seorang pengunjuk rasa Palestina melemparkan botol berisi cairan cat menuju kendaraan Israel dalam bentrokan dengan pasukan Israel menyusul protes terhadap permukiman Yahudi yang dekat dari Qadomem, di desa Tepi Barat Kofr Qadom dekat Nablus 3 Februari 2017. REUTERS
Menurut anggota parlemen Inggris, warga Palestina yang tinggal di daerah pendudukan mendapatkan ancaman pembongkaran rumah, perluasan permukiman ilgal dan dipaksa pindah rumah. "Kejadian itu mereka hadapi setiap hari di daerah pendudukan."

Sebelumnya, pasukan pendudukan Israel menghancurkan sembilan rumah warga Palestina di Desa Umm Al-Hiran, Negev, untuk persiapan pembangunan rumah warga Yahudi. "Penduduk desa Arab menolak pengusiran paksa. Mereka diminta pindah ke kawasan terdekat di Desa Horah," tulis Middle East Monitor.
Menurut laporan situs berita setempat, para pemilik sembilan rumah yang akan dihancurkan tidak memiliki pilihan. Selain kediaman, lumbung pangan dan tanaman warga Palestina juga dihancurkan oleh serdadu Israel.




Credit  tempo.co






70 Negara akan Menghentikan Pendanaan Kelompok Teroris



Gerakan kelompok ISIS
Gerakan kelompok ISIS
Foto: VOA

Prancis mendorong transaksi yang transparan.




CB, PARIS -- Lebih dari 70 negara berkomitmen meningkatkan upaya melawan pendanaan terorisme terkait Daesh atau ISIS dan al-Qaeda, Kamis (26/4). Komitmen terjadi di sela-sela Konferensi Internasional di Paris yang berlangsung selama dua hari.

Dilansir di Arab News pada Kamis (26/4), peserta konferensi sepakat sepenuhnya mengkriminalisasi pendanaan teror melalui sanksi yang efektif dan proporsional. Komitmen itu sesuai tujuan konferensi yang diadakan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengkoordinasikan upaya mengurangi ancaman teror dalam jangka panjang.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin, Ketua IMF Christine Lagarde, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Abdel Al-Jubeir, dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani turut hadir dalam konferensi tersebut.

Sekretaris eksekutif dari Satgas Aksi Keuangan antarpemerintah, Daniel Lewis berharap kesepakatan konferensi yang tertuang di kertas bisa direalisasikan. Peserta setuju untuk mengadakan konferensi serupa tahun depan di Australia.

"Ketika kami memiliki informasi, (misalnya daftar PBB dari individu dan entitas yang membiayai terorisme) kami perlu memastikan langkah-langkah seperti pembekuan aset dilaksanakan sepenuhnya dan cepat," kata Lewis.

Peserta konferensi mengusulkan adanya berbagi informasi antara layanan intelijen, penegakan hukum, bisnis keuangan, dan industri teknologi. Selain itu, peserta menyatakan kesediaannya menelusuri dana yang masuk ke organisasi non-pemerintah dan asosiasi amal.

Prancis telah mendorong koordinasi internasional dan transparansi dalam transaksi keuangan. Prancis mencatat, kekalahan militer Daesh di lapangan tidak menghentikan tindakan terorisme yang dilakukan kelompok tersebut, bersama dengan Al-Qaeda. Terutama, di daerah yang tidak stabil, seperti, Afghanistan, Malaysia, Filipina, Yaman, Mesir, dan Afrika sub-Sahara.

Kelompok teror tidak hanya bergantung pada uang tunai. Saat ini, mereka juga mengguakan kartu prabayar, dompet daring, dan operasi crowdfunding. Bahkan, Daesh juga berinvestasi dalam bisnis dan real estate untuk memastikan pembiayaannya. Pendapatan Daesh diperkirakan mencapai 2,5 miliar dolar AS pada 2014 hingga 2016.

Meskipun sebagian besar serangan di negara-negara Barat tidak menghabiskan banyak uang, seorang pejabat Prancis mengatakan kelompok-kelompok teror memiliki organisasi besar. Sehingga, butuh banyak biaya merekrut, melatih, memperlengkapi orang-orang dan menyebarkan propaganda.

Penuntut kontraterorisme Prancis, Francois Molins mengatakan Daesh menggunakan teknik pembiayaan mikro untuk mengumpulkan sejumlah besar uang dalam jumlah kecil. Bekerja dengan unit intelijen keuangan membantu mengidentifikasi 416 orang di Prancis yang telah menyumbangkan uang kepada Daesh selama dua tahun terakhir.


Namun, tuduhan atas pendanaan ekstremis memicu boikot pada Qatar oleh empat negara Arab. Qatar membantah membiayai para ekstremis.






Credit  republika.co.id




Unjuk Rasa Meluas, Armenia akan Ganti Perdana Menteri


Armenia
Armenia
Foto: [ist]

Pemilihan perdana menteri Armenia akan dilakukan pekan depan.




CB, YEREVAN -- Armenia akan memiliki perdana menteri baru pada minggu depan. Hal itu setelah hampir dua pekan terjadi unjuk rasa. Pemimpin oposisi Nikol Pashinya, yang memimpin penentangan itu, diunggulkan menjadi perdana menteri.

Unjuk rasa yang didorong oleh kemarahan massa atas pertemanan politik dan korupsi itu diperkirakan mencapai puncak pada Senin, ketika Serzh Sarksyan berhenti dari perdana menteri. Namun, pengunjuk rasa menegaskan mereka mencurigai adanya pengalihan kekuasaan dari presiden ke perdana menteri. Mereka menginginkan pengembalian bentuk politik secara luas sebelum mengakhiri unjuk rasa.

Meskipun unjuk rasa berlangsung damai, pergolakan itu mengancam mengguncang Armenia, sekutu Rusia. Negara itu terbelah oleh sengketa tingkat rendah selama beberapa dasawarsa dengan tetangganya, Azerbaijan.

Moskow memiliki dua pangkalan militer di republik bekas Soviet, dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Presiden Armenia Armen Sarkissian melalui telepon pada Rabu (25/4). Mereka sepakat bahwa kekuatan politik harus menunjukkan pengendalian dan menyelesaikan krisis melalui dialog.

Pemimpin protes, Pashinyan, mengatakan dia telah menerima kepastian dari pejabat Rusia bahwa Moskow tidak akan campur tangan dalam krisis. Menteri Luar Negeri Armenia Edward Nalbandian berada di Moskow pada Kamis untuk pembicaraan tersebut.

Para elit penguasa Armenia telah berusaha keras untuk menenangkan para pengunjuk rasa. Pembicara parlemen mengatakan pada Kamis (26/4)bahwa parlemen akan memilih seorang perdana menteri baru pada 1 Mei.

Pashinyan, mantan jurnalis yang kemudian menjadi anggota parlemen, yang telah berperan dalam mengorganisir protes, mengatakan dia siap untuk menjadi perdana menteri. Jika Pashinyan terpilih, dia ingin mereformasi sistem pemilihan umum untuk memastikannya berjalan dengan adil sebelum mengadakan pemilihan parlemen baru.





Credit  republika.co.id




Madrid Mulai Ubah Nama Jalan yang 'Berbau' Diktaktor Franco


Madrid Mulai Ubah Nama Jalan yang 'Berbau' Diktaktor Franco
ilustrasi jalanan di Madrid (Unsplash/Pixabay)


Jakarta, CB -- Madrid memulai perubahan dua nama jalan yaitu, jalan General Millan Astray dan General Garcia de la Herranz pada Kamis (26/4).

Perubahan nama jalan ini dilakukan karena termasuk dalam salah satu nama jalan yang memberi penghormatan pada para jenderal yang melayani mantan diktator Francisco Franco. Dua jalan ini adalah bagian dari 49 nama jalan yang akan berubah nama di Ibukota Spanyol ini.

Lewat proses pengubahan nama jalan, Madrid menegakkan hukum memori historis nasional yang menyerukan pergantian simbol terkait dengan kebrutalan Franco di tahun 1939-1975 secara bertahap.


Kamis (26/4), para pekerja mulai menurunkan tanda jalan General Millan Astray yang mengacu pada sosok teman dekat Franco. Papan nama General Garcia de la Herranz juga diturunkan.

Mengutip AFP, para pekerja juga menggantikan papan nama kedua jalan itu menjadi jalan Teacher Justa Freire yang diambil dari sosok seorang pendidik terkenal.

Selain Teacher Justa Freire, nama jalan kedua juga diganti menjadi jalan Cooperation.

Hanya saja, pengubahan nama jalan ini tak berjalan mulus. Beberapa asosiasi termasuk Yayasan Nasional Francisco Franco yang bertujuan untuk menjaga memori sang diktator agar tetap hidup melakukan perlawanan. Mereka mengajukan banding terhadap keputusan dewan kota Madrid pada Mei 2017 untuk mengubah nama jalan.

Langkah ini memaksa Spanyol untuk menunda pengubahan nama jalan.





Credit  cnnindonesia.com




Filipina Tuntut Penjelasan Kuwait Soal Pengusiran Dubes


Filipina Tuntut Penjelasan Kuwait Soal Pengusiran Dubes
Pemerintah Filipina mengaku terkejut dengan keputusan Kuwait mengusir Duta Besar Filipina untuk Kuwait Filipina Renato Villa dan akan segera menuntut penjelasan. Foto/Istimewa


MANILA - Pemerintah Filipina mengaku terkejut dengan keputusan Kuwait mengusir Duta Besar Filipina untuk Kuwait, Filipina Renato Villa. Manila kemudian menuntut penjelasn Kuwait mengenai pengusiran tersebut.

"Presiden Rodrigo Duterta dan semua orang terkejut pada perkembangan ini karena pertemuan presiden dengan Duta Besar Kuwait untuk Filipina berjalan dengan baik," kata jurubicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (26/4).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan menyatakan pengusiran itu sangatlah menganggu dan akan segera meminta penjelasan dari pemerintah Kuwait mengenai hal ini.

Sebelumnya diwartakan, Kuwait memerintahkan Duta Besar Filipina untuk meninggalkan negara itu dalam waktu seminggu. Kuwait juga telah memanggil Duta Besarnya untuk Filipina guna berkonsultasi.

Keputusan ini muncul setelah staf kedutaan mencoba "menyelamatkan" pekerja rumah tangga Filipina di tengah laporan pelecehan.

Keputusan itu adalah episode terbaru dalam krisis tiga bulan kedua negara terkait pelecehan oleh majikan di negara Teluk Arab yang kaya telah mendorong beberapa orang Filipina untuk bunuh diri.  




Credit  sindonews.com



Trump Blokir Sejumlah File Pembunuhan JFK



Trump Blokir Sejumlah File Pembunuhan JFK
Presiden DOnald Trump memblokir perilisan sejumlah dokumen pembunuhan John F Kennedy. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memblokir sejumlah file pembunuhan John F Kennedy (JFK) dengan alasan keamanan nasional. Trump mengatakan dokumen yang merinci investigasi pemerintah atas pembunuhan JFK dapat dirahasiakan selama bertahun-tahun.

Berdasarkan arahan Trump, Arsip Nasional AS terus merilis sejumlah dokumen yang menjelaskan kegiatan pemerintah Paman Sam seputar kematian JFK pada 1963 lampau. Lebih dari 19.000 dokumentasi telah dipublikasikan, tetapi sejumlah potongan lain akan tetap tersembunyi.

"Pemblokiran lanjutan diperlukan untuk melindungi bahaya yang diidentifikasi dapat mengancam keamanan nasional, penegakan hukum, atau urusan luar negeri yang sangat berat sehingga melebihi kepentingan publik dalam pengungkapan langsung", kata Trump dalam sebuah memo seperti dikutip dari Independent, Jumat (27/4/2018).

Sementara dokumen yang tersisa ditetapkan untuk diungkapkan pada bulan Oktober 2021. Badan keamanan nasional masih bisa terus menunda perilisannya.

Ribuan dokumen yang dirilis sejauh ini belum berisi data-data krusial tentang kematian JFK di Dallas, Texas. Namun mereka memberikan gambaran dari potret sebuah era penyelidikan yang luas tentang kematian JFK dan upaya-upaya persekutuan komunisme serta pengawasan terhadap para tersangka.

Sebuah dokumen dalam kumpulan data terbaru menceritakan para aktivis yang terkait dengan gerakan-gerakan hitam dan antiperang dimasukkan ke dalam daftar pengawasan pemerintah pada tahun 1967.

Berkas-berkas lain telah menerangi upaya bersama pemerintah untuk membunuh pemimpin Kuba, Fidel Castro, termasuk dengan menyerahkan pena beracun kepada aset di Kuba pada hari kematian Kennedy. 







Credit  sindonews.com


Gedung Putih Rilis Foto Mike Pompeo Bersama Kim Jong-un


Gedung Putih Rilis Foto Mike Pompeo Bersama Kim Jong-un
Direktur CIA Mike Pompeo dan Pemimpin Korut Kim Jong-un. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Gedung Putih baru-baru ini merilis foto Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang baru saja disahkan Senat, Mike Pompeo, tengah bersalaman dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Ini adalah foto pertama yang dirilis secara terbuka dari pertemuan rahasia mereka selama libur Paskah.

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengunggah dua foto dari Pompeo dan Kim Jong-un di akun Twitter-nya. Foto-foto tersebut menunjukkan dua tokoh yang mewakili negara mereka dengan wajah tanpa ekspresi saling berjabat tangan. Foto tersebut diambil dari sebuah ruangan berukir di wilayah Korut yang dirahasiakan.

Direktur CIA Mike Pompeo dan Pemimpin Korut Kim Jong-un

Pompeo melakukan kunjungan itu saat ia masih menjadi Direktur CIA, sebelum mendapat persetujuan sebagai Menteri Luar Negeri. Senat AS menyetujui penunjukkan Pompeo pada Kamis waktu setempat untuk posisi diplomatik teratas di AS.


"Pompeo akan melakukan pekerjaan yang sangat baik membantu @Potus memimpin upaya kami untuk denuklirisasi Semenanjung Korea," kata Sanders menggunakan sebutan bagi Trump dalam cuitannya seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/4/2018).

Presiden Donald Trump sempat menyinggung keberadaan foto-foto tersebut selama wawancara dengan Fox News.

"Kami memiliki foto-foto yang luar biasa dari dua pembicaraan dan pertemuan yang saya ingin rilis jika kami bisa. Saya akan lakukan itu. Bukan ide yang buruk," singgung Trump.


Dunia terus menunggu detail tentang pertemuan Trump-Kim Jong-un, yang dikatakan Presiden akan terjadi pada akhir Mei atau awal Juni. Sejumlah lokasi seperti Swiss, Swedia, Singapura dan Mongolia muncul sebagai tempat potensial untuk pertemuan.

Selama konferensi pers bersama dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron pada hari Selasa, Trump menegaskan kembali bahwa kampanye "tekanan maksimum" pada Korut akan terus berlanjut, untuk tidak mengulangi kesalahan dari pemerintahan sebelumnya.

Ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia memiliki pandangan sangat sederhana tentang denuklirisasi Korut: "Itu berarti mereka menyingkirkan nuklirnya." 





Credit  sindonews.com



5 Alasan KTT Kim Jong Un - Moon Jae-in Disebut Paling Bersejarah


Kim Jong Un mengunjungi sebuah pabrik di Pyongyang, 4 November 2017. Kantor berita Korea Utara (KCNA) merilis foto ini dirilis menjelang kedatangan presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Asia. KCNA via Reuters
Kim Jong Un mengunjungi sebuah pabrik di Pyongyang, 4 November 2017. Kantor berita Korea Utara (KCNA) merilis foto ini dirilis menjelang kedatangan presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Asia. KCNA via Reuters

CB, Jakarta -Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in disebut sebagai pertemuan paling bersejarah. Meski pertemuan seperti ini bukan yang pertama kali terjadi.

Kenapa pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae-in hari Jumat, 27 April 2018 disebut paling bersejarah sejak Perang Korea? Berikut alasannya, seperti dikutip dari Korea Times, 26 April 2018.
1. Dalam dua KTT, tahun 2000 dan 2007, diselenggarakan di Pyongyang, ibukota Korea Utara. KTT tahun 2000 mempertemukan presiden Korea Selatan, Kim Dae-jung bertemu Kim Jong-il, ayah Kim Jong Un. Dan pada tahun 2007, antara presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun dengan Kim Jong Il.
2. Untuk pertama kali pemimpin Korea Utara menginjakkan kaki di wilayah Korea Selatan. Sebelumnya, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong menginjakkan kaki di Korea Selatan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang dan bertemu sejumlah pejabat top Korea Selatan.
3. Untuk pertama kali kedua pemimpin Korea ini sepakat memilih bertemu di Rumah Perdamaian di Pamunjom, di sebelah selatan garis demarkasi atau DMZ.

Dua tentara Korea Selatan dan tentara AS, berdiri di sisi selatan selama tur pers di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi atau DMZ, Korea Selatan, 18 April 2018. Pertemuan ini bertujuan untuk mengakhiri perseteruan kedua bangsa serumpun. AP/Lee Jin-man

4. Kedua pemimpin Korea juga sepakat memfokuskan pembicaraan mereka mengenai denuklirisasi Korea Utara. Seoul, seperti dikutip dari Korea Times, tidak membahas agenda kerja sama ekonomi.
Saat KTT tahun 2000, Kim Dae-jung dan Kim Jong Il menghasilkan Deklarasi Bersama pada 15 Juni 2000 yang isinya terutama mengenai garis besar arah menuju unifikasi dan isu kemanusiaan. Hasil dari deklarasi ini adalah berdirinya Komples Industri Gaeseong, zona industri dua Korea.
Pada KTT tahun 2007, Roh Moo-hyun dan Kim Jong Il menyepakati deklarasi 4 Oktober 2007 yang memperluas kerja sama ekonomi dan budaya. Adapun isu senjata nuklir tidak dibahas. Saat itu pembahasan denuklirisasi yang melibatkan 6 negara menekan Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi.
5. Korea Selatan akan membuat kantor penghubung secara permanen di perbatasan untuk menjalankan hasil dari KTT yang diadakan Kim Jong Un dan Moon Jae-in, seraya memastikan terawatnya komunikasi antar kedua pejabat pemerintah.




Credit  TEMPO.CO






CPR Singapura bahas kemitraan strategis ASEAN-China 2030


CPR Singapura bahas kemitraan strategis ASEAN-China 2030
Dokumentasi para pemimpin ASEAN. (dari kiri) Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Sultan dan Perdana Menteri Brunei Sultan Bolkiah, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Puc, Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano, Dewan Negara Myanmar Aung San Suu Kyi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melambaikan tangan saat Leaders Welcome and Family Photo pertemuan tingkat tinggi 10 anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018). (REUTERS/David Gray)



Singapura (CB) - Pejabat senior dari 10 negara anggota ASEAN membahas Visi Kemitraan Strategis ASEAN-China 2030 dalam Komite Wakil Tetap ASEAN (Committee of ASEAN Permanent Representative/CPR) di Singapura, Kamis, menjelang KTT ke-32 ASEAN.

Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN, Ade Padmo Sarwono, mengatakan, pembahasan itu masih bersifat umum sebagai persiapan di antara internal negara anggota ASEAN untuk dibawa ke KTT ASEAN dan KTT terkait ASEAN di Singapura pada November 2018.

"Pembahasan ASEAN-China Strategic Vision ini untuk November, hanya sudah mulai dibahas di internal ASEAN mengenai hasilnya dan bagaimana kita akan bernegosiasi dengan China," kata dia.

Hasil dari negosiasi kedua belah pihak diharapkan dapat disampaikan para pemimpin negara ASEAN dan China pada KTT ke-21 ASEAN-China di Singapura pada November 2018, sekaligus untuk menandai Peringatan 15 Tahun Kemitraan Strategis ASEAN-China.

"Saat ini tingkatan kemitraan kita dengan China sudah strategis, nah visi 2030 ini akan menjadi `guidance` untuk lebih meningkatkan lagi hubungan ASEAN-China dalam berbagai bidang," kata Ade.

Meskipun masih bersifat umum, namun secara prinsip visi 2030 itu akan mencakup tiga pilar ASEAN, yakni politik, hukum, keamanan; ekonomi; dan sosial budaya.

Pada pilar politik, dia menyebutkan, salah satu agenda utama adalah mempercepat penyelesaian Kode Tata Perilaku (COC) di Laut China Selatan, selain itu juga masalah penanggulangan terorisme dan kejahatan transnasional.

Sedangkan pilar ekonomi, ASEAN ingin meningkatkan investasi dan perdagangan dengan China sebagai suatu komunitas ekonomi.

Sementara di bidang sosialbudaya, bagaimana meningkatkan kontak antarmasyarakat atau "people-to-people contact", khususnya antarakademisi.

"Pembahasannya belum tuntas, tapi ketiga pilar ASEAN pasti masuk dalam proses negosiasi. Saat ini adalah pembahasan internal ASEAN untuk dibawa ke negosiasi kawasan," kata dia lagi.

Pembahasan Visi Kemitraan Strategis ASEAN-China 2030 di tingkat SOM ASEAN merupakan tindak lanjut dari kesepakatan para pemimpin negara pada KTT ASEAN-China di Manila, Filipina, November 2017.

Dalam pertemuan tersebut, ASEAN dan China telah sepakat untuk meningkatkan hubungan kerja sama selama ini telah berjalan dengan baik.

Saat ini, China merupakan mitra dagang terbesar ASEAN, sedangkan ASEAN adalah mitra ketiga terbesar bagi China. Kedua pihak juga telah sepakat untuk bekerja sama mencapai target perdagangan 1 triliun dolar AS dan 500 miliar dolar AS investasi pada 2020.

SOM ASEAN dilaksanakan di Singapura selaku Ketua ASEAN 2018. SOM menjadi pertemuan awal sebelum Pertemuan Tingkat Menteri (AMM) dan KTT KE-32 ASEAN yang juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo.




Credit  antaranews.com




Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia Dimakamkan di Gaza


Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia Dimakamkan di Gaza
Anggota sayap militer Hamas memanggul peti jenazah Fadi al-Batsh untuk dimakamkan. Foto/REUTERS


GAZA - Jenazah Fadi al-Batsh, seorang ilmuwan Palestina anggota Hamas yang ditembak mati di Malaysia pada akhir pekan lalu, dipulangkan ke Gaza dan dimakamkan pada hari Kamis waktu setempat.

Jenazah Batsh diterbangkan ke Mesir, ditemani oleh istri dan putranya, dan kemudian dibawa melalui jalan darat ke Gaza untuk penghormatan yang dihadiri oleh anggota dari semua faksi dan kerabat politik, diikuti dengan penguburan di Jalur Gaza utara.

"Kami berpendapat pendudukan (Israel) yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan kesyahidan Fadi, para pembunuh ilmuwan tidak akan lolos dari hukuman," kata pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, ketika jenazah diterima di Gaza seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).

Polisi membawa peti Batsh, yang diselimuti bendera Palestina, melewati barisan penjaga kehormatan ketika anggota keluarga menangis.

"Tangan-tangan yang berdosa yang membunuh Batsh akan diputus," kata Ismail Haniyeh, kata kepala politik Hamas, pada upacara pemakaman. Hamas telah mengkonfirmasi Batsh adalah anggotanya, tetapi tidak menyebutkan peran yang dimilikinya dalam gerakan itu.

Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Jalur Gaza dan menyebut Batsh sebagai "anak lelakinya", telah menuduh agen mata-mata Israel Mossad sebagai pembunuhnya. Namun Menteri pertahanan Israel mengatakan Batsh mungkin tewas akibat perselisihan internal Palestina.

Pihak berwenang Malaysia mengatakan dua pria dengan sepeda motor bertenaga tinggi menembakkan setidaknya 14 tembakan ke Batsh, seorang dosen teknik, di luar gedung apartemennya di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, membunuhnya di tempat.

Wakil perdana menteri Malaysia mengatakan kedua tersangka itu diduga terkait dengan dinas intelijen asing. 





Credit  sindonews.com




Hamas Terima Jenazah Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia


Hamas Terima Jenazah Ilmuwan Palestina yang Tewas di Malaysia
Ratusan orang menyambut kedatangan jenazah Fadi al-Batsh di Jalur Gaza. Foto/Istimewa


GAZA - Pemimpin gerakan Islam Hamas, kerabat dan anggota keluarga ilmuwan Fadi al-Batsh menerima jenazahnya pada hari Kamis di Rafah yang melintasi Jalur Gaza dan Mesir. Al-Batsh tewas dibunuh pada 21 April lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.

Setelah berkoordinasi antara Hamas dan pihak berwenang Malaysia di satu sisi, dan dengan pihak berwenang Mesir di sisi lain, Hamas berhasil membawa kembali jenazahnya dari Kuala Lumpur dan menerbangkan peti mati ke bandara Kairo, yang tiba pada Kamis pagi.

Pada Kamis sore, jenazah al-Batsh dibawa ke titik penyeberangan Rafah antara Jalur Gaza selatan dan Mesir. Sekitar 200 orang, termasuk para pemimpin Hamas, sanak keluarga, teman-teman dan anggota keluarga menerima jenazahnya di persimpangan seperti dikutip dari laman Xinhua, Jumat (27/4/2018).

Tepat setelah al-Batsh dibunuh oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal pada hari Sabtu, saat dalam perjalanan ke sebuah masjid di Ibu Kota Malaysia, kepala politbiro Hamas Ismail Haneya menuduh intelijen rahasia Israel, Mossad, membunuhnya.

Sementara para pemimpin pemerintah Israel berencana untuk menghalangi jenazah al-Batsh tiba di Gaza sampai militan Hamas memberikan mayat tentara Israel yang hilang sejak perang di Gaza pada tahun 2014.

Al-Batsh, berasal dari kota Jabalia di Jalur Gaza utara, telah tinggal di Malaysia selama sepuluh tahun, di mana ia memperoleh gelar PhD di bidang teknik elektronik.

Ia tewas ditembak oleh dua orang yang memang sengaja telah menunggunya.  Menurut rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, dua tersangka beraksi dengan menaiki sepeda motor.

Pihak kepolisian Malaysia mengatakan para pelaku masih berada di negara itu. Hal itu dikatakan ketika mereka merilis gambar baru dari salah satu pelaku. 





Credit  sindonews.com





Fadi Albatsh, dosen Palestina hafal Quran yang dibunuh di Malaysia


Fadi Albatsh, dosen Palestina hafal Quran yang dibunuh di Malaysia
Imam asal Palestina Dr. Fadi M. R. Albatsh (35) ditembak mati di depan Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4/2018), oleh dua pelaku yang menaiki sepeda motor saat hendak shalat subuh. (istimewa)

Di video berdurasi 01.17 detik, DR Fadi MR Albatsh, duduk di kursi beralaskan permadani. Pria berjanggut itu mengenakan gamis dan kopiah putih. Dengan merdu, dia menyenandungkan ayat suci Al Quran,  Di belakang penyenandung kitab suci tersebut tampak pula dua orang dengan baju dan kopiah yang sama di sebuah apartemen.

Pelantun ayat suci Al Quran yang terlihat tenang tersebut adalah juga dosen di Universitas Kuala Lumpur British Malaysia Institut (UniKL BMI).

Video tersebut viral di sosial media dan grup mesengger seiring Fadi Albatsh  ditembak mati di depan tempat tinggalnya Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4).

Peristiwa itu terjadi pukul 06.00 pagi, korban ditembak oleh dua pelaku tak dikenal yang menaiki sepeda motor saat hendak sholat subuh.

"Penyelidikan awal mendapatkan pelaku menaiki sepeda motor melepaskan lebih 10 tembakan. Pemeriksaan awal mendapatkan terdapat empat bekas tembakan di tubuh korban. Polisi menemukan dua selongsong peluru di lokasi kejadian," kata Kepala Polisi Kuala Lumpur Datuk Seri Mazlan Lazim di Kuala Lumpurnya.

Presiden Persatuan Ulama Malaysia (PUM) Datuk Al-Syeikh Abdul Halim Abdul Kadir berpendapat modus operandi pembunuhan imam Palestina di Malaysia tersebut menunjukkan pembunuhnya sudah lama merencanakan kejadian tersebut.

Dia mengatakan kejadian tersebut hampir sama dengan pembunuhan melibatkan seorang tokoh ulama Palestina, Syeikh Ahmad Yassin yaitu ketika keluar untuk menunaikan solat Subuh.

Imam dan dosen
Imam Fadi adalah imam asal Palestina yang didatangkan oleh Aqsa Syarif dan MyCARE setiap bulan Ramadan ke Malaysia.

Masuk Malaysia pada 2011 untuk PhD dalam Jurusan Kejuruteraan Elektrik Universitas Malaya khususnya dalam power electronic danpower system.

Bidang tersebut digelutinya karena terdorong untuk mencari solusi listrik di Gaza.

Imam Fadi meninggalkan seorang istri Enas Al Batsh (31) yang juga memperoleh gelar Masternya dalam Studi Islam dari Universitas Malaya, dua anak perempuan yang masih kecil Doaa Fadi (6) dan Aseel Fadi (4) serta seorang anak laki-laki Mohamad Fadi berusia satu tahun.

Fadi sudah sering memberikan ceramah-ceramahnya ke seluruh Malaysia. Ramadhan kali ini dan seterusnya Fadi absen selamanya akibat pembunuhan jahanam tersebut.

"Banyak yang mengenali almarhumah seorang yang baik dan biasa menjadi imam termasuk ketika shalat Tarawih pada bulan Ramadhan. Almarhum juga aktif mendapatkan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina khususnya di Gaza," kata Presiden Persatuan Ulama Malaysia (PUM) Datuk Al-Syeikh Abdul Halim Abdul Kadir.

Ketua Viva Palestina Malaysia (VPM) Dato `Dr Musa Mohd Nordin mengatakan Fadi telah memenangkan Ivy League, beasiswa Yayasan Khazanah-untuk studi PhD pada 2013.

Tiga tahun kemudian pada Agustus 2016, ia menerima Penghargaan Penghargaan Khusus dan Penghargaan Berprestasi Tinggi di Peringatan 10 Tahun Beasiswa Yayasan Khazanah yang disajikan oleh Perdana Menteri Malaysia.

Setahun bekerja sebagai dosen teknik elektro senior di UNIKL BMI, dia memenangkan hibah penelitian dari Pemerintah Malaysia pemerintah dan mengawasi tiga siswa pascasarjana teknik.

Karyanya dan penelitian di bidang teknik listrik dan kekuasaan elektronik telah dipublikasikan secara luas dalam rekayasa tingkat atas jurnal.

Dia telah menghafal Al-Quran sejak kecil dan dibedakan diantara segelintir orang yang memegang Sanad Riwayat Shu`bah dan Hafsh dari Aasim.

Dia telah memimpin doa-doa Terawih di Palestina selama enam tahun dan di Malaysia selama lima tahun terakhir. Dia dianugerahi tempat pertama di Keenam Kompetisi Internasional Al Quran Pascasarjana, Malaysia, 2015.

Kekuatan Al Quran-nya telah diakui di seluruh dunia dan di Malaysia ia memiliki Wilayah "Tauliah Mengajar & Berceramah" di Persekutuan Kuala Lumpur.

Terlepas dari kecemerlangan dan berbagai pencapaiannya, ujar Musa, Fadi tetap menjadi orang yang sangat rendah hati, lembut diucapkan, bijaksana dan kontemplatif.

"Fadi adalah mahasiswa yang sangat berdedikasi. Saya sangat berpuas hati dengan kerja dia selama ini. Belajar sampai larut malam. Kalau ada masalah berbincang dengan saya," ujar dosen Universitas Malaya, Prof Madya Dr Hazlie Mokhlis.

MyCare juga membuka Tabung Bantuan Keluarga As-Syahid Imam Dr Fadi dengan donasi online di billplz.com/tabungimamfadi di lima bank yakni MayBank Islamic 5515-7500-4299, CIMB Islamic 86-0213559-2 dan Bank Islam 1209-20100-34904.

Titik Terang
Titik terang siapa pembunuh Fadi sedikit terkuak dengan pengumuman Polisi Diraja Malaysia (PDRM) yang merilis salah satu gambar dari dua pelaku pembunuhan dosen Universitas Kuala Lumpur British Malaysia Institut (UniKL BMI) tersebut.

Kepala PDRM, Irjen Pol Tan Sri Mohamad Fuzi Harun merilis wajah pelaku tersebut dalam jumpa pers di markas PDRM, Bukit Aman, Rabu (25/24).

Pada pernyataan sebelumnya dua hari sebelumnya Senin (23/4) polisi baru bisa membikin dua sketsa wajah pelaku berdasarkan wawancara dengan saksi-saksi di lokasi kejadian.

Kemajuan lainnya adalah penemuan sepeda motor pelaku di Tasik Danau Kota pada Selasa (24/4) pagi dengan nomor registrasi BKJ 413.

"Kami yakin tersangka masih di negara ini. Dia mungkin akan mengubah penampilannya sekarang setelah kita menghadapinya. Tersangka telah berada di negara ini sejak Januari tahun ini," katanya.

Tersangka mungkin menggunakan dokumen identitas palsu untuk masuk ke negara ini. Dia meninggalkan sepeda motor di danau yang berjarak sekitar sembilan menit perjalanan dari tempat kejadian.

Dia tidak bisa mengkonfirmasi apakah tersangka adalah agen asing seperti Mossad atau bukan karena masih dalam penyelidikan.

"Kami masih menyelidiki namun kami percaya pelaku sangat terlatih karena tembakan itu dilakukan secara profesional. Kami telah mengumpulkan 14 peluru peluru dari tempat kejadian," katanya.

Sementara itu, Kedutaan Palestina di Malaysia menginformasikan bahwa Pemerintah Mesir sudah memperbolehkan membawa pulang jenazah Dr Fadi Albatsh. Sebanyak 2.000 umat Islam telah mengikuti shalat jenazah di Surau Medan Idaman untuk melepas kepergiannya.




Credit  antaranews.com







Hamas Minta Kamp Warga Palestina di Suriah tak Diganggu


Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.
Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.
Foto: Abbas Kecam Serangan Suriah ke Kamp Pengungsi Palestina, Yarmouk


ISIS menguasai sebagian besar kamp, yang sebagian besar dihuni pengungsi Palestina.



CB, GAZA CITY -- Kelompok Hamas meminta kepada pihak yang bertikai di Suriah tidak melibatkan kamp pengungsi Palestina di Suriah. "Gerakan itu menarik semua pihak. Tetapi tidak melibatkan orang-orang Palestina di salah satu peristiwa yang terjadi di sana," kata juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Kanou dalam sebuah pernyataan.

Ia mengatakan penderitaan orang Palestina harus diakhiri. Ini karena mereka adalah pengungsi.


"Semua yang mereka nantikan dan harapkan, yakni kembali ke rumah, kota dan desa mereka," katanya.

Sekitar 20 warga sipil tewas dalam serangan udara selama sepekan oleh pasukan rezim Bashar al-Assad di Distrik Kamp Yarmouk, ibu kota Damaskus. Serangan itu terjadi setelah pasukan pemerintah dan pemberontak gagal mencapai kesepakatan mengevakuasi militan dari kamp Yarmouk dan sekitarnya.

ISIS menguasai sebagian besar kamp, yang sebagian besar dihuni pengungsi Palestina. Menurut perkiraan dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), sekitar 12 ribu pengungsi Palestina tinggal di kamp pengungsi Yarmouk Suriah dan daerah sekitarnya. Sementara sisanya tinggal di daerah yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai wilayah yang sulit dijangkau.

Kamp ini dilanda pertempuran antara berbagai faksi Suriah dan perang sengit antara ISIS dan organisasi lain. Suriah telah dilanda perang sipil sejak 2011 ketika rezim Assad menindak keras protes pro-demokrasi. Sejak itu, ratusan ribu orang tewas dalam konflik itu.




Credit  republika.co.id





Israel Ancam Akan Gempur Teheran Jika Iran Serang Tel Aviv


Israel Ancam Akan Gempur Teheran Jika Iran Serang Tel Aviv
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman (REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo)


Tel Aviv - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, terang-terangan melontarkan ancaman untuk Iran. Lieberman menegaskan Israel akan membalas setiap serangan Iran ke wilayah ibu kota Tel Aviv.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/4/2018), komentar Lieberman ini tergolong ancaman gamblang dari Israel yang tak biasa, terutama melibatkan ancaman aksi militer ke wilayah Iran. Komentar ini menyusul meningkatnya konfrontasi antara militer negara-negara yang terlibat konflik Suriah.

"Israel tidak ingin perang ... tapi jika Iran menyerang Tel Aviv, kami akan menyerang Teheran," tegas Lieberman kepada situs berita Elaph, milik Arab Saudi yang berbahasa Arab dan berbasis di London, Inggris.


Tel Aviv merupakan ibu kota komersial Israel, tempat markas militer negara Yahudi itu. Iran yang tidak mengakui keberadaan negara Israel, sering mengancam akan menyerang Tel Aviv.

Konfrontasi Israel dan Iran mulai memanas sejak 10 Februari, saat Israel mengklaim sebuah drone bersenjata yang dikirim dari pangkalan militer Suriah masuk ke wilayah udaranya. Israel meledakkan drone itu dan melancarkan serangan ke target pertahanan udara Suriah. Satu jet tempur F-16 milik Israel ditembak jatuh dalam serangan udara itu.

Kemudian pada 9 April, sebuah serangan udara menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusioner Iran di salah satu pangkalan Suriah. Iran, bersama Rusia, merupakan sekutu kuat rezim Suriah dan menempatkan personel militer di wilayah Suriah.

Dalam serangan 9 April itu, Iran menyalahkan Israel dan bersumpah akan melakukan pembalasan. Hal ini membuat Israel memperluas serangan terhadap aset-aset militer Iran di Suriah, untuk menangkal ancaman negara Syiah itu.

Otoritas Israel menegaskan serangan udara mereka bertujuan mencegah garnisun Iran di Suriah semakin kuat, yang dikhawatirkan akan digunakan melawan mereka. Terlebih Iran didukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan terkait dengan kelompok Hizbullah di Libanon.

"Setiap pos yang kami lihat Iran menempatkan militernya di Suriah, akan kami hancurkan, dan kami tidak akan membiarkan ini bagaimanapun juga," tegas Lieberman.




Credit  detik.com






Pamer Kekuatan, China Kirim Pesawat Pengebom Kelilingi Taiwan



Pamer Kekuatan, China Kirim Pesawat Pengebom Kelilingi Taiwan
Ilustrasi pesawat tempur China (AFP PHOTO/File)


Beijing - China mengirimkan sejumlah jet tempur dan pesawat pengebom miliknya untuk mengelilingi wilayah Taiwan. Aksi ini dimaksudkan sebagai pamer kekuatan, setelah China memperingatkan akan menghalangi setiap upaya Taiwan untuk memerdekakan diri dari China.

Disampaikan Angkatan Udara China dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (26/4/2018), sejumlah pesawat pengebom H-6K, pesawat peringatan dini, pesawat pengintai, dan beberapa jet tempur lepas landas dari sejumlah pangkalan udara untuk 'latihan tempur'. Pesawat peringatan dini berfungsi mendeteksi pesawat tempur dan kapal perang, serta melakukan pengendalian dan komando dalam pertempuran udara.

Pesawat-pesawat tempur China itu terbang melewati Selat Bashi, wilayah Taiwan sebelah selatan, dan Selat Miyako, dekat Pulau Okinawa, Jepang.


Angkatan Udara China menyatakan sejumlah pesawat pengebom H-6K telah menyelesaikan sejumlah latihan tempur, termasuk mengelilingi wilayah Taiwan sejak 18 April. "Untuk memperkuat kapasitas dalam menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah," sebut Angkatan Udara China.

Sebelumnya, China menyatakan latihan-latihan militer terbaru mereka sebagai bentuk peringatan terhadap setiap upaya untuk memerdekakan diri dan memperingatkan bahwa pihaknya siap mengambil langkah tegas ke depan.

Selama ini otoritas China memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian dari wilayahnya, yang pada akhirnya harus kembali bergabung, bahkan jika perlu dengan kekerasan.

Otoritas Taiwan menuding China melontarkan 'ancaman aksi militer' dan berusaha memancing ketegangan di kawasan dengan latihan militer yang digelar baru-baru ini. Pada Rabu (18/4) lalu, China menggelar latihan militer dengan menggunakan peluru sungguhan, merupakan yang pertama kali digelar di perairan Selat Taiwan sejak tahun 2016.

Awal pekan ini, Taiwan mengumumkan akan menggelar latihan menggagalkan 'invasi' militer China, saat latihan militer tahunan pada Juni mendatang.



Credit  detik.com






Dogfight, F-35 AS Masih Kalah dengan F-15 Buatan 1970-an


Dogfight, F-35 AS Masih Kalah dengan F-15 Buatan 1970-an
Pesawat jet tempur generasi kelima F-35 Amerika Serikat. Foto/ US Air Force, Airman 1st Class Isaac Johnson


TOKYO - Pesawat jet tempur generasi kelima Amerika Serikat (AS), F-35, masih kalah dengan jet tempur F-15 Eagle dalam latihan pertempuran udara atau dikenal dengan dogfight di Kadena, Jepang. Jet tempur F-15 Eagle yang masih unggul itu merupakan jet tempur generasi keempat buatan tahun 1970-an.

Militer AS tak merinci kapan simulasi dogfight di Pangkalan Angkatan Udara Kadena itu berlangsung. Namun pejabat militer mengatakannya kepada Defense News baru-baru ini.

Sejak 12 unit jet tempur F-35A tiba di Pangkalan Udara Kadena November lalu bersama dengan 300 penerbang, skuadron jet tempur tersebut telah melakukan pelatihan penerbangan setiap hari. Pada bulan Februari, seorang sersan dari pangkalan udara setempat mengatakan 12 pesawat bergabung untuk latihan terbang dalam misi simulasi serangan antara 12 dan 14 kali per hari.

Dua pengawas pemerintah AS secara terpisah menguraikan masalah mesin yang digunakan jet tempur F-35. Satu pengawas menemukan adanya sistem yang tidak dapat diandalkan dan pengawas yang lain mengutip data lusinan pelanggaran dalam pemeriksaan jaminan kualitas mesin tersebut.

"Maksud saya, kadang-kadang," kata Kapten Brock McGehee, pilot F-15 Eagle ketika ditanya apakah F-15 masih bisa mengalahkan jet tempur F-35 yang berteknologi tinggi tersebut.

"Bagian dari itu adalah pesawat dan sebagian dari itu adalah manusia di dalam pesawat. Kami punya beberapa pilot yang sangat berbakat di sini yang bisa mendapatkan serangan pada banyak pilot lainnya. Seorang pilot yang memahami pesawat ini dengan sangat baik dan sangat terampil dalam hal itu cukup mematikan tidak peduli apa yang dia terbangkan, jadi itu mungkin," lanjut pilot tersebut yang dilansir Rabu (25/4/2018) malam.

Terlepas dari masalah keterampilan pilot, F-35 kerap dibanggakan para pejabat militer Pentagon dan produsennya, Lockheed Martin. Jet tempur generasi kelima ini kerap dipuji soal kemampuan serangan air-to-ground dan tentu saja fitur stealth-nya.

Masalah yang dialami jet tempur F-35 sejatinya bukan hal baru. Tiga tahun yang lalu, yakni pada 2015 situs  War is Boring menerbitkan rincian pengalaman pilot yang menguji coba F-35.

"Jet dengan stealth baru yang mahal tidak bisa berputar atau menanjak cukup cepat untuk menabrak pesawat musuh selama pertempuran udara atau untuk menghindari tembakan musuh," ungkap pilot kepada situs itu yang identitasnya dilindungi.

Pensiunan Marinir AS Letnan Kolonel David Berke mengatakan kepada Business Insider bahwa jet tempur yang lebih tua mendapat manfaat dari pembuatan dan pelatihan selama puluhan tahun, di mana pilot baru saat ini telah membuat praktik terbaik. Sedangkan F-35 masih di hari-hari permulaan.

"Keterbatasan terbesar untuk F-35 adalah pilot tidak terbiasa dengan cara menerbangkannya. Mereka mencoba menerbangkan F-35 seperti pesawat lama mereka," kata Berke.

Menurut Berke, para  pilot di Kadena yang melakukan dogfighting terhadap F-15 tidak pernah menerbangkan jet warisan sebelumnya. Mereka akan belajar bagaimana menerbangkan F-35 seperti pesawat yang unik.

Justin Bronk, seorang ahli pesawat tempur di Royal United Services Institute kepada Business Insider meremehkan kemampuan F-35 dalam kasus ketika terlibat pertempuran udara dengan jet tempur Typhoon Eropa maupun Su-35 Rusia. 

"F-35 tidak bisa keluar dari pertempuran udara Typhoon (atau pun Su-35), tidak pernah dalam satu juta tahun," kata Bronk.

Alasan dari argumen Bronk itu adalah bahwa F-35 bukan dogfighter. Desain siluman F-35 menempatkan tuntutan berat pada bentuk pesawat, yang membatasi dalam beberapa dimensi. Akibatnya, ini bukan jet paling dinamis yang mungkin bisa dibangun AS.

Sebaliknya, F-35 mengandalkan teknologi siluman. F-35, yang digunakan dengan benar dalam pertempuran, akan mencetak sebagian besar pembunuhan mereka dengan rudal jarak jauh yang ditembakkan dari jangkauan visual.

"Jika Anda terlibat dalam pertempuran udara dengan F-35, seseorang membuat kesalahan, ini seperti melakukan pertarungan pisau di bilik telepon," imbuh pilot sipil F-16 Adam Alpert dari Vermont Air National Guard yang pernah mengikuti pelatihan tentang simulator F -35.



Credit  sindonews.com




Musuh Miterius Menjamming Senjata Tempur AS di Suriah


Musuh Miterius Menjamming Senjata Tempur AS di Suriah
AC-130 close air support (CAS) gunships yang digunakan militer Amerika Serikat dalam operasi di Suriah. Foto/US Air Force/REUTERS


WASHINGTON - Seorang jenderal terkemuka Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa musuh misterius men-jamming senjata tempur Washington saat operasi di Suriah. Media-media Barat menunjuk jari ke Rusia sebagai pelaku, namun Pentagon menahan diri untuk tidak menuduh Moskow.

Gangguan dari musuh misterius yang bisa mempermalukan AS ini diungkap Kepala Komando Operasi Khusus AS (SOCOM), Jenderal Tony Thomas dalam acara "US Geospatial Intelligence Foundation's 2018 GEOINT Symposium" hari Selasa.

Menurutnya, gangguan itu terjadi nyaris tiap hari. Selain senjata tempur yang di-jamming, sistem komunikasi militer AS juga diganggu.

"Saat ini di Suriah, kami berada di lingkungan EW (electronic warfare/peperangan elektronik) paling agresif di planet ini dari musuh kami," kata Thomas. "Mereka menguji kami setiap hari, menjatuhkan komunikasi kami, mematikan AC-130, dan sebagainya," papar Jenderal Thomas.

Beberapa laporan, seperti dari Breaking Defense, menunjukkan bahwa Thomas merujuk pada EC-130H Compass Call. EC-130H adalah pesawat yang dirancang khusus untuk melawan dan mengobarkan peperangan elektronik.

Dalam sebah cuplikan pidatonya, Thomas secara jelas berbicara tentang AC-130 close air support (CAS) gunships yang berada di bawah komando SOCOM. Jenderal AS ini tidak menuduh militer mana pun yang menganggu senjata tempur Washington.

Menteri Pertahanan James Norman Mattis kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada hari Kamis mengaku tidak siap untuk menyalahkan serangan elektronik di Suriah kepada Rusia. Sebab, selain Moskow, pasukan pemerintah Suriah dan tentara Iran juga aktif di sana.

Moskow sendiri dengan tegas menolak tuduhan terlibat dalam serangan elektronik tersebut. "Rusia memiliki hal-hal lain untuk dilakukan di Suriah daripada mengutak-atik senjata AS," kata Wakil Kepala Komite Pertahanan Dewan Federasi Rusia, Yevgeniy Serebrennikov.

Menurutnya tugas Rusia adalah membantu warga Suriah untuk mencapai dan mempertahankan kehidupan yang damai.

"Saya tidak tahu siapa yang mereka sebut 'musuh' sebenarnya, tetapi Rusia tidak ada hubungannya dengan itu, dan semua tuduhan itu tidak dibuktikan kebenarannya," katanya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (27/4/2018). 





Credit  sindonews.com






Mattis: AS Akan Menyesal Tarik Pasukan dari Suriah


Mattis: AS Akan Menyesal Tarik Pasukan dari Suriah
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mengatakan AS "mungkin menyesal" akan tidak mempertahankan pasukan di Suriah untuk memastikan bahwa militan ISIS tidak muncul kembali. Pernyataan ini merupakan tanda terbaru bahwa penarikan total pasukan AS tidak mungkin terjadi.

Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa mengatakan ia ingin menarik pasukan Amerika dari Suriah segera. Namun ia juga menegaskan keinginannya untuk meninggalkan jejak yang kuat dan abadi.

Jejak kaki, dalam bahasa militer, biasanya mengacu pada kehadiran pasukan AS.

Mattis tidak memberikan indikasi yang jelas tentang berapa lama pasukan AS akan tetap berada di Suriah atau mengisyaratkan peningkatan pasukan di masa depan. Ia hanya menekankan misi yang sedang berlangsung untuk melatih pasukan lokal guna memerangi ISIS.

"Kami harus menciptakan kekuatan lokal yang dapat menjaga tekanan pada setiap upaya ISIS untuk mencoba (muncul kembali)," kata Mattis pada sidang Komite Bersenjata Senat, menggunakan akronim untuk Negara Islam.

Ketika ditanya apakah akan berisiko memiliki mitra lokal tanpa pasukan AS, Mattis mengatakan: "Saya yakin bahwa kami mungkin akan menyesalinya," seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).

Pentagon dan Departemen Luar Negeri telah menyatakan bahwa upaya jangka panjang AS akan diperlukan untuk memastikan kekalahan yang abadi dari ISIS. Kelompok ini merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak tetapi secara bertahap kehilangan wilayahnya sejak AS dan sekutunya memulai serangan militer pada tahun 2014.

Beberapa kritikus paling keras dari potensi penarikan militer AS dari Suriah berasal dari partai Republik sendiri, yang mengecam Presiden Barack Obama ketika ia menarik pasukan AS dari Irak pada 2011. Pasukan Irak mulai terurai dan akhirnya ambruk dalam menghadapi kemajuan ISIS ke negara itu pada tahun 2014.

"Kami belajar bahwa pasukan Irak tidak mampu memberikan keamanan di dalam negeri dan memberi musuh kesempatan untuk bangkit kembali, di sanalah benar-benar ISIS memiliki ruang untuk tumbuh," kata Jenderal Marinir AS Joseph Dunford, Kepala Staf Gabungan, pada sidang.

Serangan udara AS, pasukan dan milisi Suriah yang didukung AS telah memberikan pukulan berat kepada ISIS di Suria. Tetapi kelompok itu masih menguasai sejumlah kantong wilayah dan secara luas diperkirakan akan kembali ke taktik gerilya jika sisa-sisa terakhir dari "khilafah" tidak ditangkap.

Mattis mengatakan ia mengharapkan upaya "re-energi" terhadap militan ISIS di Suriah timur dalam beberapa hari mendatang.

“Anda akan melihat upaya energi kembali terhadap Lembah Sungai Eufrat tengah di hari-hari mendatang dan melawan sisa geografis kekhalifahan,” tukas Mattis. 




Credit  sindonews.com






PBB Tunjuk Utusan Khusus untuk Myanmar



Logo PBB (ilustrasi)
Logo PBB (ilustrasi)
Foto: VOA


PBB ingin menyelesaikan masalah Rohingya di Myanmar.




CB, YANGON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Sekretaris Antonio Guterres menunjuk Duta Besar Swiss untuk Jerman, Christine Schraner Burgener, menjadi utusan khususnya mengenai Myanmar.


Myanmar menghadapi kecaman dunia atas tindakan keras tentaranya, yang membuat hampir 700 ribu warga Rohingya lari ke Bangladesh. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain menggambarkan gerakan itu sebagai pembersihan suku. Tuduhan itu ditolak Myanmar.

Pada Desember, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui resolusi, yang meminta Guterres menunjuk utusan khusus badan dunia itu mengenai Myanmar. Majelis memberi perhatian khusus agar lembaga dunia tersebut menyelesaikan kemelut Myanmar.

Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan bangsa-Bangsa Hau Do Suan belum menjawab permintaan untuk memberi tanggapan pada Rabu tentang rencana Guterres menunjuk Schraner Burgener, yang sebelumnya duta besar Swiss untuk Thailand.

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa Stephane Dujarric pada Rabu (25/4) memperkirakan pengumuman penunjukan itu akan disampaikan dalam beberapa hari mendatang. Perutusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan berangkat ke Bangladesh dan Myanmar untuk menilai keadaan.

Hau Do Suan kepada Reuters pada awal bulan ini menyatakan negaranya menyambut setiap keterlibatan dan nasihat membangun dalam bentuk apa pun dari masyarakat dunia untuk memajukan hak asasi manusia. Namun, ia menyatakan Myanmar tidak yakin bahwa pengangkatan utusan khusus akan menyelesaikan keadaan rumit dan banyak segi di Myanmar kecuali mandatnya dilaksanakan berdasarkan atas asas menghormati kedaulatan dan martabat negara bersangkutan, objektif, dan tidak berpihak. Ia mencatat bahwa kedudukan itu memerlukan kerja sama penuh pemerintah dan rakyat Myanmar agar berhasil.




Credit  republika.co.id





Uni Eropa Perpanjang Embargo Senjata Terhadap Myanmar



Uni Eropa
Uni Eropa


Sanksi ini diberlakukan menyusul adanya pelanggaran hak asasi manusia di negara itu



CB, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) memperpanjang embargo senjata terhadap Myanmar. UE juga sedang mempersiapkan sanksi terhadap pejabat militer Myanmar yang terlibat dalam pelanggaran.

Sanksi ini diberlakukan menyusul adanya pelanggaran hak asasi manusia di negara itu. Dewan UE mengatakan embargo meliputi senjata, peralatan yang dapat digunakan untuk penindasan, penyediaan pelatihan militer serta produk yang digunakan untuk memantau komunikasi.

Dewan menambahkan mereka juga telah menyetujui kerangka kerja untuk pemberian sanksi terhadap para pejabat Angkatan Bersenjata Myanmar dan polisi penjaga perbatasan. Sanksi akan diberlakukan jika pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di negara itu terus berlanjut.

Menurut Dewan UE sanksi pribadi ini bisa termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset.

Uni Eropa menuduh Myanmar melakukan pelanggaran hak asasi manusia serius dan sistemik dalam operasi militer di barat laut negara itu tahun lalu. Ini membuat hampir 700 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Langkah ini mengikuti langkah-langkah serupa oleh Amerika Serikat (AS) dan Kanada.



Credit  republika.co.id







Disambut Moon Jae-in, Kim Jong-un Jejakkan Kaki di Korsel


Disambut Moon Jae-in, Kim Jong-un Jejakkan Kaki di Korsel
Perdana dalam sejarah, pemimpin Korut menjejakkan kaki di Korsel, ketika Kim Jong-un melintasi perbatasan disambut Moon Jae-in sebelum memulai pertemuan. (Host Broadcaster via Reuters TV)



Jakarta, CB -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemimpin Korea Utara menjejakkan kakinya di tanah Korea Selatan ketika Kim Jong-un melintasi garis perbatasan setelah menjabat tangan Presiden Moon Jae-in yang menyambutnya sebelum melakukan pertemuan di Desa Panmunjom, Jumat (27/4).

Setelah jabat tangan bersejarah itu, dengan senyum mengembang, Moon berkata kepada Kim, "Saya senang bertemu Anda."

Kedua pemimpin negara kemudian berjalan di atas gelaran karpet merah menuju kompleks Plaza Rumah Perdamaian diiringi gegap gempita marching band.


Setelah melakukan penghormatan di podium di tengah lapangan, Kim dan Moon berjalan ke arah gedung Rumah Perdamaian.


Moon lantas memperkenalkan jajaran pejabatnya yang sudah bersiap di sebelah kiri Rumah Perdamaian.

Setelah itu, giliran Kim yang mengajak Moon bersalaman dengan delegasi negaranya, termasuk sang adik, Kim Yo-jong.

Usai berfoto bersama, Moon dan Kim berjalan berdampingan ke arah Rumah Perdamaian sambil sesekali bercakap-cakap dan saling melempar senyum.

Setibanya di Rumah Perdamaian, Kim mengisi buku tamu didampingi Moon, yang kemudian mengantarnya masuk ke ruang pertemuan.


Pintu ruangan tersebut kemudian ditutup, tanda perbincangan bersejarah kedua kepala negara siap dimulai.

Setelah sesi dialog pertama, Kim dan Moon akan makan siang secara terpisah sebelum menggelar upacara penanaman pohon di sore harinya.

Pohon pinus itu akan ditanam di garis demarkasi untuk menandakan "perdamaian dan kemakmuran," menggunakan tanah dari Gunung Paektu di Korut dan Gunung Halla di Korsel.


Kim dan Moon kemudian akan menyiram pohon dengan air yang dibawa dari Sungai Taedong di Korut dan Sungai Han di Korsel.

Setelah itu, Moon dan Kim akan berjalan bersama di Panmunjom kemudian memulai sesi pembicaraan selanjutnya.

Di akhir pembicaraan, Kim dan Moon akan meneken pakta dan membuat pernyataan. Pertemuan bersejarah ini lantas akan ditutup dengan makan malam di wilayah Korsel dan menonton video bertema 'Musim Semi Kesatuan.





Credit  cnnindonesia.com






Kim Jong-un ke Korsel, NATO Minta Sanksi Dipertahankan


Kim Jong-un ke Korsel, NATO Minta Sanksi Dipertahankan
Sekjen NATO Jens Stoltenberg meminta dunia mempertahankan sanksi terhadap Korut hingga ada perubahan konkret. (REUTERS/Francois Lenoir)



Jakarta, CB -- Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan dunia mesti mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara hingga ada "perubahan konkret," jelang pertemuan tingkat tinggi negara terisolasi itu dengan tetangganya di selatan.

Stoltenberg menyambut baik rencana pertemuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang akan digelar Jumat (26/4) di wilayah selatan perbatasan kedua negara. Namun, menurutnya Korut masih belum bisa diberikan kelonggaran.


"Hingga kita melihat perubahan konkret pada tindakan Korea Utara kita mesti terus menekan Korea Utara dan melanjutkan sanksi-sanksi," kata Stoltenberg di Markas Besar NATO di Brussels, dikutip AFP.

Pertemuan yang digelar di perbatasan kedua negara Jumat ini merupakan yang ketiga kalinya sepanjang sejarah, setelah perisrwa serupa di Pyongyang pada 2000 dan 2007 lalu.


Stoltenberg mengatakan pertemuan itu adalah "langkah pertama menuju solusi damai ternegosiasi atas krisis di Semenanjung Korea."

"Salah satu alasan mengapa kita melihat perkembangan dalam beberapa pekan terakhir adalah karena ada tekanan kuat terhadap Korea Utara, termasuk sanksi yang diadopsi PBB."

"Saya menyambut bagaimana PBB bisa sepakat menjatuhkan sanksi lebih keras pada Korut, tapi juga kita melihat bahwa sanksi-sanksi itu telah diimplementasikan hingga tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya."

Ketegangan di Semenanjung Korea mereda dalam beberapa pekan terakhir, sejak Moon menggunakan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang sebagai kesempatan untuk menggelar dialog dengan Pyongyang.





Credit  cnnindonesia.com






Saksi Douma: Tidak Ada Serangan, Korban, Tidak Ada Senjata Kimia


Saksi Douma: Tidak Ada Serangan, Korban, Tidak Ada Senjata Kimia
Hassan Diab (11) bocah Suriah yang muncul dalam dugaan serangan senjata kimia di Douma memberikan kesaksian terkait insiden tersebut di markas OPCW. Foto/Istimewa


THE HAGUE - Para saksi dari dugaan serangan kimia di Douma, termasuk Hassan Diab (11) dan staf rumah sakit, mengatakan video White Helmets hanyalah akting belaka. Belakangan, video tersebut digunakan sebagai dalih dalam serangan terhadap Suriah yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

“Kami berada di ruang bawah tanah dan kami mendengar orang-orang berteriak bahwa kami harus pergi ke rumah sakit. Kami melewati terowongan. Di rumah sakit mereka mulai menuangkan air dingin pada saya,” tutur Hasan pada konferensi pers di markas Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), Den Haag, Belanda.


Hasan termasuk di antara "korban" yang terlihat sedang dicuci oleh selang air dalam sebuah video yang dirilis oleh kelompok White Helmets pada 7 April lalu. Bocah itu dan keluarganya kemudian berbicara kepada media dan mengungkapkan bahwa ia bergegas ke tempat kejadian oleh orang-orang yang mengklaim bahwa serangan kimia telah terjadi. Mereka mulai menuangkan air dingin pada anak itu dan yang lain, merekam anak-anak yang ketakutan.

“Ada orang-orang yang tidak kami kenal yang merekam perawatan darurat, mereka merekam kekacauan yang terjadi di dalam, dan memfilmkan orang-orang yang disiram dengan air. Instrumen yang mereka gunakan untuk menyiram mereka dengan air pada awalnya digunakan untuk membersihkan lantai sebenarnya,” terang Ahmad Kashoi, administrator ruang gawat darurat.

“Itu terjadi selama sekitar satu jam, kami memberikan bantuan kepada mereka dan mengirim mereka pulang. Tidak ada yang tewas. Tidak ada yang menderita paparan kimia,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (27/4/2018).

Halil al-Jaish, seorang resuscitator yang merawat orang-orang di rumah sakit Douma hari itu, mengatakan beberapa pasien memang mengalami masalah pernapasan. Namun, gejala itu disebabkan oleh debu berat, yang melanda daerah itu karena serangan udara baru-baru ini, dan tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda keracunan akibat senjata kimia.

Sementara paramedis lain, Muwaffak Nasrim mengatakan rumah sakit menerima orang-orang yang menderita asfiksia asap dan debu pada hari dugaan serangan kimia dilakukan.

"Kepanikan yang terlihat dalam rekaman White Helmets itu terutama disebabkan oleh orang-orang yang berteriak tentang dugaan penggunaan senjata kimia, " ujar Nasrim, yang menyaksikan adegan kacau tersebut, menambahkan.

"Tidak ada pasien, bagaimanapun, menunjukkan gejala paparan senjata kimia," imbuhnya.

Ahmad Saur, seorang paramedis darurat Bulan Sabit Merah Suriah, mengatakan bahwa bangsal tempat ia bekerja tidak menerima pasien yang terkena senjata kimia pada hari insiden tersebut atau setelahnya.

"Semua pasien membutuhkan perawatan medis umum atau bantuan atas cedera," katanya.

Saur mengatakan kepada wartawan bahwa dia datang untuk berbicara di Den Haag secara independen dari Bulan Sabit Merah, dan dia memberikan kesaksian dengan bebas dan tanpa tekanan. 


Seorang wartawan bertanya apa yang akan terjadi pada saksi mata dan apakah mereka akan tinggal di Eropa untuk bersaksi.

“Kami akan pulang ke rumah, dan tidak ada masalah dengan itu. Situasinya jauh lebih baik sekarang. Kami penduduk Douma, seperti banyak lainnya,” kata Hassan Ayoun, seorang dokter di departemen gawat darurat.

Perwakilan permanen Rusia untuk OPCW, Aleksandr Shulgin, mengatakan enam dari saksi Douma yang dibawa ke Den Haag telah diwawancarai oleh para ahli teknis OPCW.

“Yang lain juga siap, tetapi para ahli tetap berpegang pada pedoman mereka sendiri. Mereka telah memilih enam orang, berbicara dengan mereka, dan mengatakan bahwa mereka benar-benar puas dengan laporan mereka dan tidak memiliki pertanyaan lebih lanjut," ujar Shulgin.

Ia menambahkan bahwa tuduhan negara-negara Barat tertentu menjelang jumpa pers bahwa Moskow dan Damaskus berusaha menyembunyikan para saksi dari para ahli OPCW tidak terbukti.



Credit  sindonews.com



Rusia Hadirkan Saksi Serangan Kimia, Barat Boikot Pertemuan OPCW



Rusia Hadirkan Saksi Serangan Kimia, Barat Boikot Pertemuan OPCW
Duta Besar Rusia Alexander Shulgin (kiri) dan seorang anak lelaki tak dikenal dari Douma, Suriah, saat sebuah konferensi pers di Den Haag, Belanda. Foto/REUTERS/Michael Kooren



THE HAGUE - Rusia dan sekutunya, Suriah, menghadirkan belasan orang yang tidak terluka dari Ghouta, Suriah, ke markas Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW). Kehadiran mereka untuk mendukung klaim Rusia dan Suriah bahwa tidak ada serangan kimia di Douma seperti yang dituduhkan selama ini.

Namun, langkah itu ditolah oleh Inggris dan menyebutnya sebagai aksi akrobat. Inggris juga mengatakan bahwa kekuatan sekutu Baratnya, termasuk Prancis dan Amerika Serikat (AS), telah memboikot pertemuan tertutup OPCW.

"OPCW bukanlah sebuah teater," cetus utusan Inggris untuk OPCW, Peter Wilson, dalam sebuah pernyataan.

"Keputusan Rusia untuk menyalahgunakannya adalah upaya lain Rusia untuk merongrong pekerjaan OPCW, dan khususnya temuan dari Fact Finding Mission (misi pencari fakta) yang tengah menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).

Sementara Duta Besar Prancis untuk OPCW Philippe Lalliot menyebut kemunculan orang-orang Suriah di The Hague “tidak senonoh.”

"Ini tidak datang sebagai kejutan dari pemerintah Suriah, yang telah membantai dan menggasak rakyatnya sendiri selama 7 tahun terakhir," katanya kepada Reuters.

Dia mengatakan hal itu lebih mengejutkan karena datang dari Rusia.

"Seseorang tidak bisa tetapi bertanya-tanya apakah yang lebih lemah (Suriah) tidak mengambil yang lebih kuat (Rusia) di jalan di luar kepentingannya, jika bukan martabatnya."

Sebagaimana diketahui, OPCW tengah menyelidiki kematian puluhan orang di Douma, sebuah daerah kantong di Ghouta, pada 7 April lalu. AS dan sekutunya mengatakan hal itu disebabkan oleh senjata kimia, mungkin zat syaraf, yang digunakan oleh pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad dengan dukungan Rusia.

Dugaan serangan kimia itu menyebabkan serangan udara oleh AS, Prancis dan Inggris terhadap situs-situs di Suriah. Baik Suriah maupun Rusia telah membantah tuduhan itu dan mengatakan pasukan pemberontak yang melancarkan serangan.

Rusia dan Suriah kemudian membawa 15 warga Suriah ke konferensi pers di Den Haag yang mengatakan mereka tidak melihat bukti senjata kimia digunakan di Ghouta.

Seorang anak, yang diidentifikasi oleh transelator pemerintah Suriah sebagai Hasan Diab yang berusia 11 tahun dari Ghouta, mengatakan ia telah ke rumah sakit setelah serangan itu.

“Mereka mulai menuangkan air ke saya di rumah sakit. Saya tidak tahu mengapa,” katanya. 


Bocah itu mirip dengan anak yang terlihat dalam video yang ditayangkan secara luas di stasiun televisi Barat setelah dugaan serangan.


Duta besar Rusia untuk Belanda mengatakan video itu "dipentaskan" oleh White Hemets, sebuah kelompok bantuan Suriah yang menerima dana dari AS dan pemerintah Barat lainnya.

Saat ini investigator OPCW di Douma mengunjungi situs kedua di Ghouta pada hari Rabu untuk mengambil sampel.




Credit  sindonews.com




Rusia: Bobol Gedung Konsulat di Seattle, AS Lewati Batas


Rusia: Bobol Gedung Konsulat di Seattle, AS Lewati Batas
Wamenlu Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan, AS telah melintasi batas merah ketika para pejabat mereka memaksa masuk ke gedung konsulat Rusia di Seattle. Foto/Sputnik


MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan, Amerika Serikat (AS) telah melintasi batas merah ketika para pejabat Kementerian Luar Negeri mereka memaksa masuk ke gedung konsulat Rusia di Seattle.

"Rekan-rekan di Washington telah melewati batas merah dan melampaui apa yang diizinkan dan masuk akal," kata Ryabkov, dengan menyebut pembobolan tersebut adalah salah satu hal terburuk dalam sejarah hubungan internasional dan berencana menyeret otoritas AS ke pengadilan.

"Ini adalah pertanyaan lain, apa reaksi peradilan AS mengenai hal ini. Rusia berada dalam percobaan tentang masalah yang tidak memiliki preseden," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (26/4).

Seperti diketahui, gedung diplomatik itu dievakuasi awal pekan ini karena perintah dari Washington, yang mengusir 60 diplomat Rusia. Washington mengatakan kepada kedutaan Rusia untuk menutup konsulat di Seattle sebagai pembalasan atas serangan racun mantan agen ganda di Inggris.

Setelah para diplomat pergi pada hari Selasa, mereka mengunci gedung tersebut. Para pejabat AS kemudian pada hari Rabu menerobos masuk ke kompleks.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan, ia percaya tidak ada hukum yang dilanggar dalam tindakan pihak berwenang yang masuk ke konsulat Rusia.







Credit  sindonews.com






Ketika peluk cium Macron diakhiri cercaan terhadap filosofi politik Trump


Ketika peluk cium Macron diakhiri cercaan terhadap filosofi politik Trump
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara di Kongres Amerika Serikat dalam rangkaian lawatan ke Amerika Serikat (25/4/2018) (REUTERS/BRIAN SNYDER)



Jakarta (CB) - Selasa, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat akrab dengan saling berbalas ciuman, pelukan, pegangan tangan dan mengusap pundak masing-masing.

Sehari kemudian, Rabu waktu AS, di depan sidang pleno Kongres, pemimpin Prancis yang kharismatis itu putar arah dengan menggugat filosofi dan padangan politik Presiden Trump.

Macron terang-terangan menyatakan tekad mempertahanan tatanan dunia dari nasionalisme "First America" ala Donald Trump.

Macron ingin mengikat pemerintahan Donald Trump ke dalam sistem internasional Barat yang sudah ada, meyakinkan Amerika untuk terikat pada upaya-upaya multilateral dalam mematikan program nuklir Iran, memerangi perubahan iklim, dan mengawal globalisasi serta perdagangan bebas.

Seperti ditulis laman CNN.com, Macron ingin memposisikan Prancis sebagai kanal antara Amerika dan Uni Eropa akibat retaknya posisi politik Kanselir Jerman dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Tetapi Macron tidak dapat mencapai semua tujuan itu tanpa membawa serta Trump, dan sekaligus meyakinkan pemimpin AS itu untuk mengompromikan posisi-posisi yang dia rasakan dengan intensitas yang mendalam dan tulus atau paling tidak mencegah Trump merusak sistem global yang memang kerap dia lakukan.

Itulah mengapa Macron membangun pola hubungan emosional yang menyentuh dengan Trump, yang terlukiskan dari ciuman, pelukan dan jabat tangan seperti antara bapak pendiri Amerika Benjamin Franklin dan filsuf Prancis Voltaire.

Perbedaan mencolok filosofi dan ofensif anggun Macron dengan Trump yang tersirat dalam pidatonya  itu telah membuat para wakil rakyat AS berulang kali memberikan standing ovation dan bersorak.

Menurut CNN, gaya teatrikal Macron saat berpidato di depan Kongres AS dalam Bahasa Inggris yang fasih dengan menjabarkan kebijakan-kebijakan yang dia usung, membuat sang presiden Prancis terlihat seperti presiden Amerika dari Partai Demokrat yang tengah menyampaikan pidato kenegaraan.


Macron menyinggung pengorbanan bersama Prancis dan AS dalam dua perang dunia dan dalam perang melawan terorisme baik di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti Suriah.

Tetapi sejurus kemudian dia menampar filosofi nasionlis populis yang dianut Trump yang ditiru oleh gerakan-gerakan politik antikemapanan di seantero Eropa.

"Kita boleh memilih isolasionisme, penarikan diri dan nasionalism. Ini pilihan. Itu bisa membuat kita merasai obat sementara untuk ketakutan-ketakutan kita," kata Macron.

"Tetapi menutup pintu terhadap dunia tidak akan menghentikan evolusi dunia. Itu tidak akan memadamkan, sebaliknya mengobarkan ketakutan warga negara kita."

Macron memperingatkan bahwa internasionalisme liberal tengah dikepung sehingga membersitkan kebutuhan akan tatanan dunia baru Abad 21 yang didasarkan kepada nilai-nilai fundamental, aturan hukum dan hak asasi manusia.

"Kekuatan lain dengan strategi dan ambisi yang lebih kuat akan mengisi kekosongan akibat kita tinggalkan. Kekuatan lain tidak akan lagi ragu-ragu mengagungkan model mereka dalam membentuk tatanan dunia Abad 21."

"Jika Anda tanya saya, saya tidak terkagum-kagum kepada penguasa kuat, kepada pengabaian kebebasan dan ilusi nasionalisme," kata Macron.

Pernyataan ini sangat berbalikkan dengan sikap Trump yang justru memuja orang-orang kuat seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.

Macron menyeru Amerika Serikat untuk kembali kepada multilateralisme. Dia menyoroti sistem global yang telah ditemukan Amerika dan dibela mati-matian pada Perang Dunia II, serta memperingatkan keadaan kritis di masa kini dengan mengingatkan bahaya isolasionisme, penarikan diri dan nasionalisme.

"Ini semua membutuhkan keterlibatan Amerika Serikat karena peran Anda semua menentukan dalam menciptakan dan mengawal dunia bebas ini," kata Macron.  "Amerika Serikat adalah salah satu yang menemukan multilateralisme ini. Anda adalah pihak yang sekarang harus menolongnya demi melestarikan dan memperbaruinya."





Credit  antaranews.com





Mike Pompeo dikukuhkan sebagai Menlu Amerika Serikat


Mike Pompeo dikukuhkan sebagai Menlu Amerika Serikat
Mantan Direktur Badan Sandi Negara Amerika Serikat (Central Intelegence Agency) Mike Pompeo. (cia.gov)




Washington (CB) - Senat Amerika Serikat pada Kamis mengukuhkan Mike Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri di bawah Pemerintahan Presiden Donald Trump.

Pompeo, yang merupakan mantan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA), akan segera melakukan perjalanan untuk bertemu dengan sekutu-sekutu kunci AS di Eropa dan Timur Tengah.

Mantan perwira Angkatan Darat itu pernah menjadi anggota Kongres dari Partai Republik.

Pompeo sudah terlebih dulu terlibat secara mendalam dalam diplomasi. Trump mengutusnya tiga pekan lalu ke Korea Utara untuk bertemu dengan pemimpin negara itu, Kim Jong Un, menjelang pertemuan puncak antara Kim dan Trump --yang akan membahas program nuklir Pyongyang.

Beberapa saat setelah Pompeo disumpah sebagai menteri luar negeri, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menlu baru itu akan melakukan lawatan ke Arab Saudi, Jordania dan Israel selama akhir pekan ini. Sebelum lawatan tersebut, ia dijadwalkan menghadiri pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Jumat di Brussel.

Pompeo memilih tiga negara di Timur Tengah itu untuk dikunjungi karena melihat perkembangan semua hal yang sedang terjadi, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, kepada para wartawan.

Iran kemungkinan akan masuk dalam agenda pembicaraan selama lawatannya di Timur Tengah.

Trump, paling lambat pada 12 Mei, akan memutuskan apakah AS akan menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi atas Iran. Langkah itu akan menjadi pukulan terhadap kesepakatan nuklir yang dicapai pada 2015 antara Iran dan enam negara kuat.

Pompeo akan melakukan pertemuan dengan Raja Saudi Salman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Jordania Abdullah, kata Nauert.

Ia akan diharuskan untuk segera menangani berbagai tantangan internasional, termasuk konflik-konflik yang telah berlangsung lama di Suriah, Iran dan Afghanistan, serta politik perluasan China di Asia dan ketegasan Rusia.

Washington sedang bekerja sama dengan sekutu-sekutu Eropa, seperti dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, menyangkut kemungkinan untuk memperkeras perjanjian nuklir dengan Iran, demikian Reuters.






Credit  antaranews.com