Jumat, 12 Mei 2017

'Ancaman Rusia' Bisa Bikin AS Kirim Rudal Patriot ke Lithuania


Ancaman Rusia Bisa Bikin AS Kirim Rudal Patriot ke Lithuania
Ancaman ekspansi Rusia bisa membuat AS mengirimkan rudal Patriot ke Lithuania. Foto/Istimewa
 

VILNIUS - Dalam langkah yang mungkin untuk menunjukkan kehadiran Amerika Serikat (AS) lebih terasa di Baltik, Menteri Pertahanan James Mattis mengatakan Washington bisa mengirim rudal Patriot ke Lithuania. Kemungkinan hal itu sebagai tanggapan terhadap agresi yang dirasakan dari Rusia.

"Kami berada di sini dalam posisi defensif murni," kata Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan saat berkunjung ke Lithuania seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (11/5/2017).

"Semua orang tahu ini bukan kemampuan ofensif. Bagi siapa saja yang mengatakan sebaliknya, saya hanya akan mengatakan bahwa saya terlalu menghormati tentara Rusia untuk berpikir bahwa mereka benar-benar percaya bahwa ada kemampuan ofensif," jelasnya.

"Washington akan hanya menggunakan sistem pertahanan untuk memastikan bahwa kedaulatan dihormati. Sistem spesifik yang kami bawa adalah yang kami anggap perlu," Mattis mengatakan dalam sebuah konferensi pers dengan Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite.

Kemungkinan rudal itu datang saat Rusia mempersiapkan latihan militer Zapad di bagian barat negara itu, yang akan berlangsung pada bulan Agustus dan September. Sebanyak 100.000 tentara Rusia diperkirakan akan ambil bagian. Latihan Zapad juga akan diadakan di daerah kantong Kaliningrad, Polandia antara Polandia dan Lithuania.

Kehadiran pasukan Rusia yang berat di dekat perbatasan mengkhawatirkan Lithuania, dan Grybauskaite mencatat bahwa Mattis memahami masalah ini.

Grybauskaite juga berhati-hati untuk tidak mengungkapkan banyak tentang penempatan rudal. "Kita membutuhkan semua sarana pertahanan dan pencegahan yang diperlukan, dan itulah yang akan kita putuskan bersama," kata Grybauskaite

Pejabat AS telah mengklarifikasi bahwa penyebaran semacam itu akan bersifat sementara dan tidak ada perubahan besar dalam pertahanan udara Washington di Baltik. Mereka mencatat bahwa sistem rudal permukaan-ke-udara dapat dipindahkan selama latihan pertahanan udara pada bulan Juli, dan akan dipindahkan sebelum latihan Zapad.

Namun, Washington berencana untuk mengawasi latihan Rusia untuk melihat apakah Moskow membawa peralatan dan mengumpulkan pasukan, dan apakah mereka meninggalkan apapun setelah latihan selesai.

Layanan Penjaga Perbatasan Lithuania juga berencana membangun pagar pembatas setinggi enam setengah kaki, yang terbentang sepanjang 30 mil di sepanjang perbatasan Kaliningrad. 




Credit sindonews.com






Bergerak Satu Inci, Korut Bakal Bikin Aset AS Jadi Abu


Bergerak Satu Inci, Korut Bakal Bikin Aset AS Jadi Abu
Korut kembali mengancam akan menyerang AS jika armada kapal perang USS Carl Vinson bergerak satu inci. Foto/Istimewa


LONDON - Duta Besar Korea Utara (Korut) untuk Inggris telah menyatakan bahwa negaranya siap untuk mengubah aset strategis Amerika Serikat (AS) menjadi 'abu' jika militer negara itu bergerak satu inci. Pernyataan tersebut dikeluarkan di tengah ketegangan kedua terus berlanjut.

Ini adalah peringatan terakhri Korut setelah Donald Trump mengirim sebuah 'armada', termasuk kapal selam bertenaga nuklir dan kapal induk, ke wilayah tersebut dalam sebuah demonstrasi.

"AS tidak bisa menyerang kita lebih dulu. Jika AS bergerak satu inci, maka kita siap untuk mengubah aset strategis AS yang ada menjadi abu," kata Choe Il, seperti dikutip dari Express, Kamis (11/5/2017).

Dalam kesempatan itu, Il pun sempat menyinggung tentang uji coba nuklir keenam.

"Sehubungan dengan uji coba nuklir keenam, saya tidak tahu waktu yang dijadwalkan untuk itu, karena saya berada di sini di Inggris, bukan di negara asalnya," katanya.

"Namun, saya dapat mengatakan bahwa uji coba nuklir akan dilakukan di tempat dan waktu yang diputuskan oleh pemimpin tertinggi kami, Kim Jong-un," tukasnya. 





Credit  sindonews.com





Marah dengan Pengerahan Rudal THAAD AS, China Tes Rudal Baru


Marah dengan Pengerahan Rudal THAAD AS, China Tes Rudal Baru
China menguji tembak rudal baru di Teluk Bohai, dekat Semenanjung Korea, di tengah kemarahannya atas penyebaran sistem rudal THAAD AS di Korea Selatan. Foto/Ilustrasi/REUTERS


BEIJING - Kementerian Pertahanan China mengumumkan bahwa militer Beijing berhasil menguji tembak jenis rudal baru ke Teluk Bohai di dekat Semenanjung Korea. Tes rudal baru ini diluncurkan di tengah kemarahan China atas pengerahan sistem rudal pertahanan THAAD Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan.

Kementerian itu pada hari Rabu kemarin mengatakan, tes rudal dilakukan baru-baru ini di Teluk Bohai dan mencapai hasil yang diharapkan. Tidak dijelaskan rincian jenis rudal yang diuji tembak dan tanggal uji coba.

Teluk Bohai terletak di sebelah barat Laut Kuning, yang memisahkan China dari Semenanjung Korea.

Kementerian Pertahanan China pada bulan lalu berjanji akan terus menguji jenis senjata baru di bawah kondisi yang mensimulasikan perang yang sesungguhnya.

Ahli militer dan komentator stasiun televisi Phoenix Hong Kong, Song Zhongping, mengatakan, senjata China yang diuji tembak itu kemungkinan merupakan rudal jarak menengah DF-26. Rudal ini dikembangkan untuk menenggelamkan kapal perang, termasuk kapal induk AS.

Menurut Song, Teluk Bohai adalah lokasi pilihan untuk tes rudal semacam itu karena merupakan wilayah perairan teritorial China.

Rudal DF-26, kata Song, bisa berguna melawan THAAD AS. China juga memiliki beberapa rudal lain yang sesuai dengan tugasnya.

”Ini tidak banyak berhubungan dengan THAAD secara langsung, tapi ini adalah semacam peringatan bagi Korea Selatan dan AS,” ujar Song.

Beijing telah berkali-kali menentang penyebaran sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS di Korea Selatan. Alasannya, radar sistem rudal canggih itu diduga mampu mengintip jauh hingga ke China. Hal itu memungkinkan AS dan sekutu-sekutunya mudah mendeteksi peluncuran roket dan pergerakan pesawat Beijing.

Washington mengklaim penyebaran sistem rudal THAAD untuk membentengi Korea Selatan dari serangan rudal balistik Korea Utara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan pada hari Rabu bahwa China tidak berniat melunakkan tentangannya.

”Posisi China dalam masalah THAAD jelas dan konsisten. Kami berharap Korea Selatan dapat memperhatikan masalah China dan menangani isu yang relevan dengan cara yang benar,” kata Geng, yang dilansir dari Defense News, Kamis (11/5/2017). 






Credit  sindonews.com



Hollande mengundurkan diri


Hollande mengundurkan diri
Presiden Prancis Francois Hollande (kanan) yang akan selesai masa tugasnya dan Presiden terpilih Emmanuel Macron menghadiri upacara memperingati berakhirnya Perang Dunia II di Makam Tentara tak Dikenal di Arc de Triomphe di Paris, Prancis, Senin (8/5/2017). (REUTERS/Francois Mori/Pool)



Paris (CB) - Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah yang dipimpinnya telah menyampaikan pengunduran diri, menyusul pemastian hasil pemilihan presiden Prancis.

Hollande mengatakan bahwa ia juga telah meminta pemerintahannya untuk menangani tugas sehari-hari sampai diganti, lapor Reuters.

Pengunduran diri pemerintah merupakan tradisi yang dijalankan setelah hasil pemilihan presiden disahkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Dalam suratnya kepada Perdana Menteri Bernard Cazeneuve, Hollande menulis, "Saya meminta agar Anda menangani tugas saat ini sampai pemeritahan yang baru terbentuk."

Emmanuel Macron, pemenang pemilihan presiden setelah mengalahkan Marine Le Pen dalam pemilihan ulang pada Minggu, dijadwalkan mulai menjalankankan jabatannya pada Minggu.

Macron belum menyebutkan tanggal pembentukan kabinet barunya.





Credit  antaranews.com




Direktur FBI berupaya selidiki keterlibatan Rusia sebelum dipecat Trump


Direktur FBI berupaya selidiki keterlibatan Rusia sebelum dipecat Trump
Direktur FBI James Comey (ki) dan Direktur Badan Keamanan Nasional Mike Rogers mengambil tempat duduk mereka di sidang Komite Intelijen atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS 2016 di Capitol Hill di Washington, Amerika Serikat, Senin (20/3/2017). (REUTERS/Joshua Roberts)


Washington (CB) - Direktur FBI James Comey sedang berupaya mengembangkan penyelidikan soal dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 sebelum ia dipecat Presiden Donald Trump pada Selasa, kata seorang sumber di kongres, Rabu.

Trump sendiri menghadapi hujan kecaman dari kalangan Demokrat dan sejumlah anggota parlemen dari kubunya sendiri terkait pemecatan itu.

Pemerintah Trump menuding Comey melakukan "kejahatan" dalam pekerjaan dan membantah bahwa pemecatan tersebut terkait dengan penyelidikan FBI (Biro Investigasi Federal AS) terhadap kemungkinan kolusi tim kampanye presiden Trump pada 2016 dengan Moskow untuk memenangi pemilihan.

Kalangan Demokrat pada Rabu meningkatkan tuduhannya bahwa pemecatan Comey ditujukan untuk melemahkan penyelidikan yang dijalankan FBI dan meminta agar investigasi independen dibentuk.

Beberapa tokoh rekan Trump sesama anggota Partai Republik menyebut pemecatan itu sebagai tindakan yang bermasalah.

Trump, yang bertemu dengan menteri luar negeri Rusia di Gedung Putih, Rabu, membela tindakannya memberhentikan Comey dari jabatan penegakan hukum yang dijalankannya sejak 2013. Trump mengatakan bahwa Comey tidak melakukan pekerjaan dengan baik.

Presiden telah berpikir untuk melepas Comey "sejak ia terpilih sebagai (presiden)," kata Wakil Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders dalam acara jumpa pers.

Seorang sumber di kongres yang mengetahui masalah pemecatan itu mengatakan bahwa Comey menyampaikan kepada para anggota parlemen bahwa dalam beberapa hari sebelumnya ia telah meminta Departemen Kehakiman untuk menambah dana bagi penyelidikan Rusia.

Comey mengungkapkan permintaan itu setelah komite intelijen Senat meminta FBI untuk mempercepat penyelidikan soal Rusia, ujar sumber tersebut.

Anggota Komite Peradilan Senat dari kubu Demokrat, Dianne Feinstein, mengatakan kepada para wartawan bahwa ia tahu bahwa Comey sedang berupaya mendapatkan tambahan pendanaan bagi investigasi FBI.

Ia mengatakan dirinya bertemu Comey pada 15 Maret bersama Senator Republik Chuck Grassley. Pada saat itu, Comey mengatakan sedang ada "penyelidikan besar kontraintelijen dan kejahatan," kata Feinstein.

Lembaga-lembaga intelijen AS menyimpulkan dalam laporan pada Januari bahwa Presiden Rusia Vladimir Putih telah memerintahkan agar upaya dilakukan untuk mengganggu pemilihan 2016, termasuk dengan meretas surat-surat elektronik Partai Demokrat dan membocorkannya, dengan tujuan untuk membantu Trump.

Rusia telah membantah tuduhan seperti itu dan pemerintahan Trump juga membantah dugaan berkolusi dengan Rusia. 





Credit  antaranews.com








Turki, Pakistan teken kontrak jual-beli kapal perang, pesawat latih



Istanbul (CB) - Turki dan Pakistan telah menandatangani nota kesepahaman penjualan empat korvet buatan Turki dan 52 pesawat latih buatan Pakistan untuk angkatan bersenjata Ankara, kata direktorat industri pertahanan Turki, Rabu.

Karachi Shipyard (KS&E) akan membeli empat korvet (kapal perang berukuran kecil) yang dibuat di bawah program kapal perang MILGEM Turki, yang ditujukan untuk merancang serta membangun armada lokal korvet multiguna serta kapal-kapal fregat (kapal perang berukuran sedang) yang akan menggantikan kapal-kapal lebih tua, lapor Reuters.

Direktorat pertahanan Turki mengatakan kesepakatan final dijadwalkan ditandatangani pada 30 Juni. Pernyataan itu tidak menyebutkan keterangan apa pun soal pendanaan.

Turki akan membeli 52 pesawat latih Super Mushshak dari Kompleks Penerbangan Pakistan-Kamra, untuk menggantikan pesawat-pesawat T-31 dan SF-260 yang saat ini masih digunakan, menurut pernyataan direktorat pertahanan Ankara.

Menurut pernyataan itu, pembelian tersebut menjadikan Turki sebagai negara anggota NATO yang pertama kali menggunakan pesawat Super Mushshak.

Dua kapal perang yang dibuat di bawah proyek MILGEM sejauh ini, yaitu TCG Heybeliada dan TCG Buyukada, telah dikirimkan kepada angkatan laut Turki pada 2011 dan 2013.

Kapal TCG Burgazada dan TCG Kinaliada sedang dibuat dan diperkirakan akan mulai dapat aktif digunakan masing-masing pada 2018 dan 2020. 





Credit  antaranews.com






Mesir Temukan Ruang Pemakaman Putri Firaun


Kotak kayu bertuliskan huruf kuno Mesir hieroglif yang berisi organ putri Raja Firaun.
Kotak kayu bertuliskan huruf kuno Mesir hieroglif yang berisi organ putri Raja Firaun.

CB, KAIRO -- Kementerian Purbakala Mesir merilis penemuan ruang pemakaman putri firaun berusia 3.700 tahun. Ruang tersebut diyakini berada di dekat piramida yang baru ditemukan di Mesir.

Kementerian mengatakan ruang itu berada di sekitar wilayah kerajaan nekropolis Dahshur, di daerah selatan Kairo. Di ruangan tersebut terdapat sebuah kotak kayu yang diukir dengan huruf hieroglif (huruf mesir kuno).

Seperti dikutip BBC, Kamis (11/5), kotak kayu tersebut berisi empat guci kanopi yang berisi organ-organ manusia yang diduga adalah milik putri Raja Emnikamaw. Jarak piramida sang raja dari penemuan ruangan tersebut sekitar 600 meter.

Pada bulan sebelumnya, arkeolog mesir menyelidiki sisa-sisa struktur batuan dengan 10 baris hieroglif yang menyebut nama Emnikamaw. Arkeolog mesir tersebut juga menemukan sisa-sisa sebuah sarkofagus antropoid.

Dahshur merupakan wilayah dimana Raja Sneferu dari dinasti keempat membangun piramida bersisi halus Mesir  kuno. Piramida yang disebut dengan Piramida Merah tersebut memiliki tinggi 104 meter yang dibangun 4.600 tahun yang lalu.

Selepas meninggalnya Raja Sneferu, takhta kerajaan Mesir Kuno dilanjutkan oleh putranya bernama Khufu. Khufu membangun piramida yang lebih besar yang dikenal dengan Piramida Giza dengan ketinggian 138 meter yang termasuk dalam keajaiban dunia.



Credit  republika.co.id






Timor Leste akan Desak Perubahan Batas Laut dengan Australia


Mantan Presiden Timor Leste José Ramos-Horta di Darwin.
Mantan Presiden Timor Leste José Ramos-Horta di Darwin.

CB, TIMOR LESTE -- Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyatakan Presiden terpilih Francisco Guterres akan kembali mendorong perlunya perubahan batas laut antara negara itu dengan Australia. Menurut Ramos-Horta, hubungan Timor Leste dengan Australia terlalu penting untuk berubah secara dramatis.
Namun, katanya, Guterres, yang juga dikenal sebagai "Lu-Olo", akan memperbarui desakan negaranya untuk batas laut di pertengahan antara Timor Leste dan Australia.
Australia dan Timor Leste saat ini sedang menegosiasikan ulang batas laut mereka, karena perjanjian sebelumnya dibatalkan setelah terungkap bahwa agen mata-mata Australia menyadap kantor pemerintahan Timor Lesta selama perundingan. Perjanjian yang sekarang tidak berlaku tersebut menempatkan 80 persen ladang minyak dan gas di wilayah Greater Sunrise bernilai sekitar 40 miliar dolar AS masuk dalam wilayah Australia.
Ramos-Horta, peraih Nobel yang menjadi presiden dari tahun 2007 sampai 2012, memperkirakan Presiden terpilih Guterres akan mempertahankan desakan Timor Leste untuk menentukan batas yang seimbang, yang akan membuat Great Sunrise sepenuhnya berada di wilayah Timor Leste.
Keamanan energi menjadi isu politik besar di Australia beberapa bulan terakhir, dengan meningkatnya potensi kekurangan gas di sejumlah bagian negara. Tapi Timor Leste merupakan negara kecil yang sedang mendiversifikasi ekonominya 17 tahun setelah merdeka menyusul perjuangan berdarah selama 25 tahun melawan Indonesia setelah Portugis meninggalkan pulau yang dijajahnya itu pada 1975.
Ramos-Horta akan berbicara dalam event Darwin Press Club dan Fakultas Hukum Charles Darwin University di Kota Darwin Kamis (11/5) malam.
Dalam wawancara menjelang kegiatan itu, Ramos-Horta mengatakan bahwa begitu batas tersebut disetujui, akan ada kesempatan kedua negara bekerja sama memanfaatkan cadangan energi tersebut.
"Australia adalah negara terdekat [ke Timor Leste], masuk akal bagi kami untuk terlibat dengan Australia terkait keamanan energi dengan bersama-sama mengambil manfaat dari eksplorasi, komersialisasi sumber daya di Laut Timor bersama," katanya.
Dia menambahkan negaranya juga menginginkan bantuan Australia dalam masalah keamanan maritim seperti penyelundupan manusia dan penangkapan ikan secara ilegal.

'Terlalu penting'

Presiden terpilih Guterres adalah orang pertama yang terpilih sebagai presiden saat masih menjadi anggota sebuah partai politik pada bulan Maret lalu. Dia menjabat ketua Fretilin, partai yang tadinya merupakan kelompok pejuang kemerdekaan.
Semua mantan presiden Timor Leste sebelumnya telah mengundurkan diri dari parpol sebelum mencalonkan diri menjadi presiden. Guterres rencananya dilantik pada 20 Mei 2017.
Ramos-Horta mengatakan bahwa hubungan Timor Leste dengan Australia tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Guterres."Hubungan dengan Australia terlalu penting untuk berharap adanya perubahan signifikan dari presiden baru, pemerintahan baru," katanya.
"Hubungan sangat penting dan sangat bagus, kita memiliki kerjasama sangat baik di semua tingkatan," jelasnya.
"Justru Presiden Lu-Olo akan lebih aktif dalam mengembangkan hubungan di Australia," kata Ramos-Horta.

Tidak akan mendukung klaim China

Kepada Program Lateline ABC pekan lalu, Ramos-Horta mengatakan bahwa perselisihan dengan Australia mengenai batas maritim dan sumber daya gas berisiko mendorong Timor Leste secara diplomatis lebih dekat ke Cina. China telah membangun istana kepresidenan Timor Leste di Dili, serta membangun gedung Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan negara itu sebagai hadiah untuk rakyat Timor Leste.
Namun dia mengatakan hubungan negaranya dengan Cina tidak akan menjadikan negara ini mendukung klaim kontroversial Cina di Laut Cina Selatan. "Australia memiliki hubungan yang lebih besar dengan Cina dibanding kami," katanya.
"Australia menjual apa pun ke Cina, namun tidak menjual lebih banyak hanya karena Cina tidak mampu membeli lebih banyak," katanya.
"Cina telah membangun tiga buah bangunan buat kami, tidak satu pun yang setara dengan bangunan modern yang Anda miliki di sini di Darwin," papar Ramos-Horta.

Tentang Trump

Terkait presiden AS, sebelum pilpres Ramos-Horta memperingatkan bahwa Donald Trump akan menjadi ancaman bagi keamanan dunia jika menjadi presiden. Namun peraih Nobel Perdamaian itu mengatakan masih terlalu dini untuk memastikan seperti apa Presiden Trump nantinya.
Ramos-Horta mengatakan Trump seorang pragmatis dan hubungan global akan berubah dengan cepat di bawah kepemimpinannya. "Tentu saja Donald Trump benar-benar baru, sangat berbeda, dari presiden Amerika seperti yang kita ketahui sebelumnya," katanya.

"[Dia] tidak dapat diprediksi, [tapi jika] semuanya sudah stabil dalam enam bulan ke depan, satu tahun, mungkin hal itu akan menjadi indikasi untuk tiga tahun ke depan," katanya.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID / australiaplus.com


Cina Uji Coba Simulasi Kehidupan di Bulan


Empat relawan mengambil sumpah sebelum memulai uji coba simulasi kehidupan di bulan selama 200 hari di Yuegong-1 atau Istana Bulan.
Empat relawan mengambil sumpah sebelum memulai uji coba simulasi kehidupan di bulan selama 200 hari di Yuegong-1 atau Istana Bulan.

CB, BEIJING -- Sejumlah mahasiswa Cina akan tinggal dalam laboratorium simulasi kehidupan di bulan selama 200 hari. Hal itu merupakan bagian dari upaya Cina mempersiapkan tujuan jangka panjang menempatkan manusia di bulan. 

Empat mahasiswa terpilih dari Universitas Beihang akan masuk ke dalam kabin berukuran 160 meter persegi. Tempat itu diberi nama Yuegong-1 atau Istana Bulan seperti dikutip dari kantor berita Xinhua, Kamis (11/5).

Relawan itu akan tinggal dalam laboratorium untuk melakukan simulasi hidup dalam waktu yang panjang tanpa mendapatkan asupan bantuan dari dunia luar. Kotoran manusia nantinya akan diproses dengan sistem bio fermentasi. Sementara tanaman dan sayuran eksperimen akan ditumbuhkan dengan bantuan sisa limbah.

Cina belum akan mengirimkan astronautnya ke bulan dalam kurun waktu satu dekade ini. Meski begitu, proyek tersebut bertujuan menyiapkan para penjelajah bulan hidup lebih lama di permukaan satelit bumi itu.

Program ini menunjukkan keseriusan Cina dalam pengembangan teknologi antariksa dan sekaligus memantapkan statusnya dalam percaturan dunia. Bulan lalu, pesawat kargo antariksa Cina, Tianzhou-1 berhasil mendarat pada laboratorium ruang angkasa yang tengah mengorbit. 




Credit  REPUBLIKA.CO.ID







Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Dimutilasi di Afrika Tengah


Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Dimutilasi di Afrika Tengah 
Ilustrasi: Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dimutilasi di Republik Afrika Tengah. (AFP/ALBERT GONZALEZ FARRAN)


Jakarta, CB -- Anggota Pasukan Perjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali ditemukan tewas di Republik Afrika Tengah, Kamis (11/5). Tewasnya serdadu tersebut menambah jumlah angka kematian sebelumnya, menjadi lima orang.

Hal itu membuat misi tersebut menjadi yang paling mematikan, sejauh ini, terang juru bicara PBB, dikutip AFP.

Serdadu yang merupakan anggota operasi MINUSCA tersebut diduga diserang oleh militan Kristen Anti-Balaka. Mereka beroperasi di perbatasan Afrika Tengah dan Kongo dan kerap menyerang konvoi PBB.


Adapun, serangan tersebut terjadi di perempatan Rafai-Bangassou, sekitar 220 kilometer dari Bria.

“Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian asal Maroko yang sebelumnya dinyatakan hilang, kini sudah ditemukan dalam keadaan tewas,” ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Sebelumnya, seorang anggota pasukan perdamaian asal Kamboja, juga terbunuh dalam aksi baku tembak, yang terjadi Senin (8/5) lalu, dan sepuluh lainnya terluka.

Adapun, keesokan harinya, PBB menemukan tiga jenazah anggota pasukan perdamaian asal Kamboja lainnya.

Mereka menyebut empat jenazah dimutilasi sehingga sulit dikenali.

Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix akan berkunjung ke ibu kota Bangui dan menghadiri pemakamanan pada Jumat (12/5). Selain itu, dia juga akan menemui kepala negara guna menunjukkan komitmen PBB menjaga perdamaian di Afrika Tengah.

PBB menurunkan 10 ribu tentara MINUSCA ke Afrika Tengah, beserta 2000 polisi, guna menangani perang sipil yang pecah pada 2013 setelah penggulingan Presiden Francois Bozize.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan mengecam serangan tersebut dan meminta mereka yang bertanggung jawab harus diadili.

Di Benua Afrika, Republik Afrika Tengah merupakan salah satu kawasan termiskin yang kerap dihantui perang sipil. Pertempuran terbesar terjadi tahun 2013, antara militan anti-Balaka dan pasukan koalisi Muslim, Seleka.






Credit  cnnindonesia.com








Terowongan Reaktor Nuklir AS Rubuh, Karyawan Dievakuasi


Terowongan Reaktor Nuklir AS Rubuh, Karyawan Dievakuasi 
Terowongan yang runtuh di Fasilitas Nuklir Hanford di Seattle, Amerika Serikat. (Courtesy Department of Energy/Handout via REUTERS)


Jakarta, CB -- Terowongan penyimpanan bahan radioaktif di Amerika Serikat mendadak runtuh dan membuat ribuan karyawan di Fasilitas Nuklir Hanford di Seattle, terpaksa dievakuasi.

Kendati sempat membuat panik, otoritas setempat menyebut tidak ada indikasi terjadinya kebocoran radioaktif.

Alarm di Fasilitas Nuklir Hanford, yang berlokasi sekitar 275 kilometer di tenggara Seattle, mendadak berbunyi dan manajemen menyerukan peringatan untuk berlindung dan mencari ‘ventilasi aman’ bagi karyawan mereka, Selasa (9/5) pagi. Karyawan juga diminta tidak makan dan minum sebelum keadaan dinyatakan aman.

Mengutip AFP, pejabat federal menyebut tidak ada tanda-tanda kebocoran radioaktif, setelah petugas memeriksa terowongan runtuh yang berisi kereta pembawa peralatan yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya.

Data Kementerian Energi AS menyebut terdapat setidaknya 5000 karyawan yang bekerja di fasilitas nuklir seluas 1500 kilometer persegi itu.

Adapun, Destry Henderson, juru bicara Hanford Emergency Center mengatakan hanya ada sedikit karyawan yang berada dekat terowongan dan seluruhnya berhasil dievakuasi.



Selain itu, para karyawan yang diangap tidak terlalu berkepentingan ada di fasilitas nuklir tersebut, diminta pulang lebih cepat dan kru segera mengisi lubang terowongan dengan tanah guna meminimalisasi potensi kecelakaan.

“seluruh karyawan telah diperiksa dan tidak ada yang terluka. Selain itu, tidak ada indikasi terjadinya kontaminasi radioaktif,” ujar Henderson.

Fasilitas Nuklir Hanford, merupakan situs bersejarah di AS, karena pernah digunakan untuk memproduksi bom plutonium, yang mengakhiri Perang Dunia II.

Situs ini juga memproduksi bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.

Reaktor terakhir di Hanford telah ditutup pada 1987 dan sejak saat itu, sekitar 8000 orang yang bekerja di fasilitas tersebut, bekerja keras membersihkan sisa-sisa produksi nuklir. Diprediksi, upaya pembersihan itu akan selesai pada 2060, dan memakan biaya hingga US$100 miliar.

Tom Carpenter, Direktur Eksekutif Hanford Challenge yang merupakan konsultan perusahaan, menyebut insiden itu sebagai ‘tamparan keras’.



“Moral dari kejadian ini adalah, fasilitas itu sudah sangat tua. Fasilitas itu tidak akan kembali muda dan itu, adalah tempat yang sangat berbahaya,” kata Carpenter kepada AFP.

Hal tersebut diamini Beyond Nuclear, kelompok opisisi nuklir di AS. “Krisis yang terjadi di Hanford, menunjukkan bahwa manajemen limbah radioaktif sudah di luar kendali,” kata Kevin Kamps, juru bicara kelompok tersebut, sembari menyebutkan insiden sebelumnya yang juga pernah terjadi.

Pada 2016, fasilitas Hanford mengumumkan adanya kebocoran limbah nuklir dari tanki penyimpanan.

Plutonium Uranium Extraction Plant atau PUREX merupakan tempat produksi bom atom saat Perang Dunia II, yang kini sudah tidak digunakan namun tetap berbahaya akibat tingginya kadar radioaktif.
Plutonium Uranium Extraction Plant atau PUREX merupakan tempat produksi bom atom saat Perang Dunia II, yang kini sudah tidak digunakan namun tetap berbahaya akibat tingginya kadar radioaktif. (Foto: DOE/Handout via REUTERS)
Sudah Diprediksi Sebelumnya

Sebelumnya, Hanford sudah bersiaga atas adanya insiden itu setelah karyawan di Plutonium Uranium Extraction Facility (PUREX), yang merupakan situs bekas reaktor nuklir, menemukan tanah di situs tersebut amblas.

“Saat itu, kami sudah melakukan tindakan pencegahan dan belasan karyawan yang bekerja di dekat fasilitas tersebut langsung dievakuasi,” sebutnya.

Selain itu, sekitar 3000 karyawan yang bekerja di kawasan ‘cincin pertama’ langsung diminta berlindung ke tempat aman, saat atap terowongan runtuh.

Perintah itu langsung diperluas ke seluruh karyawan di fasilitas tersebut.



“Setelah diketahui tidak ada kontaminasi yang terjadi, pengumuman berlindung dicabut dan karyawan diminta pulang lebih cepat sebagai tindakan pencegahan,” demikian pernyataan Kementerian Energi.

Saat ini, Henderson mengatakan, tim Hanford tengah mencoba mencari tahu penyebab runtuhnya terowongan tersebut. Karyawan juga secara berkala terus mengukur kualitas udara di seluruh fasilitas menggunakan robot, untuk mendeteksi kontaminasi.

Tindakan pencegahan lain yang dilakukan adalah peringatan larangan terbang di atas fasilitas tersebut.

Prediksi sementara, terowongan runtuh karena getaran dari pekerjaan perbaikan jalan di lokasi yang berdekatan.

Adapun Hanford memiliki dua terowongan penyimpanan peralatan yang terkena kontaminasi radioaktif, yang sudah mereka gunakan sejak 1950. Lokasi runtuh terjadi dimana kedua terowongan itu bertemu. Kini kedua terowongan dipenuhi tanah setinggi nyaris 3 meter.

“Ada delapan kereta penuh peralatan yang terkontaminasi yang kini terkubur,” sebut Kementerian Energi. 







Credit  CNN Indonesia





Empat WNI yang Dilindungi Obama Akan Dideportasi dari AS


Empat WNI yang Dilindungi Obama Akan Dideportasi dari AS 
Ilustrasi operasi ICE. (ICE/Handout via Reuters)


Jakarta, CB -- Empat warga negara Indonesia yang dilindungi selama pemerintahan Barack Obama, ditahan oleh Aparat Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) pada Senin (8/5) dan akan segera dideportasi.

"KJRI New York sudah mendapatkan akses kekonsuleran. Empat WNI tersebut dalam keadaan baik dan sedang menunggu proses pemulangan. KJRI terus memantau perkembangannya," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal.

Iqbal mengatakan, keempat WNI itu sebenarnya sudah masuk ke AS sejak 2000 dan meminta suaka yang kemudian ditolak pada 2012. Menurut Iqbal, deportasi ini terkait dengan penolakan suaka tersebut.

Sebagaimana dilansir situs stasiun radio publik New York, WNYC, keempat WNI Kristen itu hijrah dari Indonesia ke AS dengan visa turis untuk menghindari ancaman yang berkaitan dengan agama pada medio 1990-an.

Tak lama setelah itu, tepatnya setelah tragedi 9/11, pemerintahan AS di bawah George W. Bush memberlakukan aturan imigrasi baru, yaitu semua pemegang visa sementara dari negara mayoritas Muslim harus mendaftarkan diri ke pemerintah.


Meski beragama Kristen, keempat WNI ini tak luput dari aturan tersebut. Mereka tetap harus mendaftarkan diri ke lembaga federal.

Namun ternyata, suaka keempat WNI itu ditolak karena aplikasi mereka sudah melewati tenggat waktu, yaitu satu tahun setelah ketibaan di AS.

Kendati demikian, mereka tetap tinggal di New Jersey tanpa status permanen, bekerja serabutan di gudang atau pabrik. Hingga akhirnya pada 2006, ICE melancarkan operasi penggerebekan di sejumlah titik berkumpulnya warga ilegal.

Saat itu, banyak WNI ditahan. Sebagian dari mereka dideportasi, sementara yang lainnya ditahan.

Pada 2009, komunitas Kaper-Dale membuat perjanjian dengan pemerintahan Obama yang akhirnya mengizinkan puluhan orang tetap tinggal di AS di bawah satu masa percobaan dengan nama "perintah supervisi."

Perjanjian itu hanya bertahan hingga 2012 dan proses deportasi kembali dilakukan. Kaper-Dale pun akhirnya mengubah gereja mereka menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi. Mereka menampung keempat WNI tersebut selama 11 bulan.

Kaper-Dale terus mendesak pemerintah untuk bisa menerima kehadiran keempat WNI ini. Mereka mengatakan, keempat WNI ini sudah memberikan banyak sumbangsih bagi lingkungan sekitar.

Sebut saja saat AS dihantam Badai Sandi, salah satu dari keempat WNI tersebut, Harry Pangemanan, membantu membangun kembali 200 rumah.

Lobi Kaper-Dale membuahkan hasil. Pada 2013, pejabat federal mengatakan, keempat WNI itu dapat tetap tinggal di AS selama mereka tidak melakukan tindakan kriminal. Mereka juga diwajibkan bertemu dengan ICE setahun sekali.

Setelah pemerintahan bergulir ke tangan Donald Trump, ada sejumlah perubahan regulasi. Trump bahkan sudah menandatangani perintah eksekutif untuk memperketat imigrasi.

Namun, Iqbal mengatakan bahwa "deportasi ini tidak terkait dengan kebijaksn Presiden Trump."

ICE sendiri tak menjabarkan lebih lanjut alasan penangkapan keempat WNI tersebut. Juru bicara ICE, Lou Martinez, hanya mengatakan bahwa mereka tengah menunggu proses pengadilan. 







Credit  CNN Indonesia





Rabu, 10 Mei 2017

Direktur Dipecat Trump, FBI Kelabakan Cari Pengganti


Direktur Dipecat Trump, FBI Kelabakan Cari Pengganti 
Presiden Donald Trump memecat James Comey dari posisinya sebagai direktur FBI. (REUTERS/Jim Lo Scalzo)


Jakarta, CB -- Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) kelabakan setelah Presiden Donald Trump tanpa disangka-sangka memecat direkturnya, James Comey. Para staf badan tersebut menjadwalkan pertemuan darurat tingkat tinggi Selasa malam waktu setempat (9/5) di tengah spekulasi soal siapa yang akan mengisi posisi bos para detektif itu.

Seorang pejabat FBI, yang tidak berkewenangan untuk berbicara kepada wartawan sehingga meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan pertemuan staf itu akan mengeksplorasi langkah-langkah lanjutan yang mesti ditempuh badan penegak hukum tersebut.

Trump memecat Comey di tengah penyelidikan terhadap dugaan kolusi tim sukses Sang Presiden dengan Rusia untuk memengaruhi hasil pemilihan umum 2016 lalu, memicu kecaman dari sejumlah politisi Demokrat di Kongres yang mengatakan keputusan itu tampak seperti langkah menutupi fakta, sementara sejumlah politisi Republik menyebut presiden pemecatan dilakukan di saat yang tidak tepat.

Pejabat tersebut mengatakan FBI tidak tahu Trump mempertimbangkan untuk memecat Comey dan kabar itu "bahkan mengejutkan para pejabat tinggi." Demikian diberitakan Reuters, Rabu (10/5).

Sementara itu, juru bicara FBI tidak merespons ketika dimintai komentar terkait hal ini.

Wakil Direktur Andrew McCabe diperkirakan akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Comey untuk sementara, tapi dia kemungkinan besar tidak akan dinominasikan oleh Trump untuk mengisi posisi itu seterusnya, kata dua orang mantan pejabat FBI.

Comey, yang dipilih oleh Presiden Barack Obama, masih punya 6,5 tahun lagi dalam masa jabatannya sebagai direktur badan yang mempunyai 56 kantor di lapangan dan 30 ribu pegawai itu.

Direktur yang baru mesti ditunjuk oleh Trump dan disetujui oleh Senat.

Comey adalah pejabat penegak hukum ketiga yang dipecat oleh Trump. Preet Bharara dipecat dari posisinya sebagai jaksa Distrik Selatan New York sementara Sally Yates mesti kehilangan jabatannya sebagai pelaksana tugas Jaksa Agung.

Trump, pengusaha sekaligus mantan selebiriti televisi, dipilih pada 8 November dan menjabat mulai 20 Januari.

Salah seorang yang mungkin bisa jadi kandidat kuat pengisi jabatan Comey adalah Dana Boente, orang nomor tiga di Kementerian Kehakiman sekaligus mantan jaksa agung, kata dua mantan pejabat FBI tersebut.

Kemungkinan lain termasuk wakil Partai Republik, Trey Gowdy, mantan jaksa yang memimpin pemeriksaan kongres terhadap mantan Menteri Luar Negeri yang juga saingan Trump saat pemily, Hillary Clinton.

Selain itu, ada pula mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani dan Sheriff Milwaukee David Clarke. Keduanya dinilai sebagai calon kuat untuk badan yang didesain bergerak independen.




Credit  CNN Indonesia




Trump Pecat Direktur FBI


Donald Trump
Donald Trump

CB, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja memecat Direktur FBI James Comey, Rabu (10/5). Keputusan Trump tersebut cukup mengejutkan. Comey dipecat ketika sedang memimpin penyelidikan dugaan hubungan antara tim kampanye Trump dengan Rusia pada pemilihan presiden (pilpres) AS tahun lalu. 

Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer mengonfirmasi kabar tentang pemecatan Comey. “Ia telah diberhentikan dan dikeluarkan dari jabatannya. Presiden mengambil tindakan demikian berdasarkan rekomendasi yang jelas dari Jaksa Agung Jeff Session dan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein,” kata Spicer seperti dilaporkan laman The Independent.

Keputusan Trump memecat Comey dipertanyakan oleh Senator Demokrat Dick Durbin. Menurutnya, pemecatan Comey menunjukkan adanya krisis konstitusional yang diciptakan Trump. “Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang apakah campur tangan Rusia dalam pilpres terakhir juga akan diselidiki FBI,” ucap Durbin.

Ia meminta Gedung Putih mengklarifikasi apakah penyelidikan terkait hal ini akan tetap berlanjut. “Sebab upaya untuk menghentikan atau merusak penyelidikan FBI akan menimbulkan masalah konstitusional yang serius,” ujarnya.

Senator Republik John McCain juga menyesalkan keputusan Trump memecat Comey. “Ia (Comey) orang terhormat dan berintegritas,” ungkap McCain.

Comey menjadi sorotan dan berita utama pada Juli 2016. Ketika itu ia mengirim sebuah surat kepada Kongres AS yang berisi tentang detail penyelidikan FBI atas penggunaan akun email pribadi Hillary Clinton untuk mengirim email rahasia saat dia menjabat menteri luar negeri AS.

Comey mengirim surat lanjutan terkait penyelidikannya pada Oktober 2016 menjelang penyelenggaraan pilpres AS. Saat itu Comey juga menuding ajudan utama Hillary, yakni Huma Abedin, mengirimkan informasi rahasia dengan cara yang sama.

Hillary mengklaim tindakan Comey tersebut sebagai salah satu penyebab kekalahannya pada pilpres AS tahun lalu. Menurutnya, surat Comey kepada Kongres telah membuat pendukungnya takut dan mengalihkan suara atau dukungannya untuk Donald Trump. Bila pilpres AS digelar lebih awal, yakni pada Oktober dan bukan November, Hillary yakin dapat memenangkan pilpres. 




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Duka Palestina untuk Fatima Hjeiji



Poster yang memuat foto remaja Palestina yang ditembak mati pada 7 Mei 2017 oleh tentara Israel, Fatima Hjeiji yang ditempel di dinding Qarawat Bani Zeid.
Poster yang memuat foto remaja Palestina yang ditembak mati pada 7 Mei 2017 oleh tentara Israel, Fatima Hjeiji yang ditempel di dinding Qarawat Bani Zeid.

CB, TEPI BARAT -- Di rumah keluarga Hjeiji di Desa Qarawat Bani Zeid, Tepi Barat, teman dan kerabat Fatima Hjeiji (16 tahun) berbaris memberikan penghormatan terakhir. Satu per satu dari mereka memeluk ibu Fatima, Dareen Hjeiji, dan menyampaikan ucapan belasungkawa.

"Dia gadis yang sangat cantik. Semua orang di sekolah mencintainya. Saya berada satu kelas bersamanya sejak kelas satu, dia memiliki karakter yang sangat kuat dan tidak takut mengatakan apa pun yang dia mau," kata Nadin Imad (17), teman Fatima di sebuah sekolah perempuan di Desa Qarawat Bani Zeid.

Sore hari sebelumnya, pada Ahad (7/5), keluarga Hjeiji melakukan aktivitas seperti biasa. Saat itu, Fatima pulang sekolah pada pukul 13.30 dan langsung menemui ibunya.

"Hari itu adalah hari biasa, tidak ada yang aneh. Dia bercerita tentang sekolah, teman, guru, dan kegiatannya. Tapi saya harus mengunjungi dokter, jadi saya meninggalkan rumah. Fatima tidak memberitahu saya dia akan pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi keluarga di sana," kata Dareen, dikutip Aljazirah.

Paman Fatima, Salameh Hjeiji mengatakan ia yakin remaja itu telah pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi paman dan bibinya. Selain tidak memberitahu keluarga, Fatima juga tidak memiliki izin melewati pos pemeriksaan Israel yang memisahkan Yerusalem dari wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Malam itu, seorang anggota keluarga Hjeiji menerima telepon dari DCO, kantor koordinasi militer Palestina-Israel di Tepi Barat. Telepon itu memberitahu Fatima telah ditembak mati oleh polisi paramiliter Israel di dekat Gerbang Damaskus di Yerusalem.

Ayah Fatima, Afeef Hjeiji, kemudian menerima telepon dari seorang pejabat intelijen Israel. Pejabat tersebut memintanya datang ke Yerusalem dan mengidentifikasi tubuh Fatima. Afeef juga diinterogasi oleh petugas intelijen selama tiga jam.
Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, Fatima memegang sebuah pisau dan mencoba menyerang petugas paramiliter Israel di dekat pintu masuk. Polisi akhirnya menembak dan menewaskan remaja tersebut.

Pernyataan itu menambahkan, ada sebuah surat yang ditemukan di pakaian Fatima. Surat yang mengutip ayat Alquran itu ditujukan kepada keluarganya, dengan ditambah tulisan 'syahid'.


Akan tetapi ibu Fatima tidak dapat memahami apa yang terjadi pada malam itu. Ia percaya petugas polisi tidak memiliki alasan untuk menembak dan membunuh putrinya.

"Saya tidak pernah membayangkan anak perempuan saya akan melakukan ini. Saya tidak percaya apa yang dikatakan polisi Israel," ungkap Dareen.

Menurut laporan saksi mata yang dikutip oleh media lokal, Fatima berdiri sekitar 10 meter dari petugas polisi saat mereka menembaknya. Petugas polisi dilaporkan terus menembaki remaja tersebut setelah dia terjatuh ke tanah.

Sejak gelombang kekerasan sporadis dimulai pada Oktober 2015, saat Palestina melakukan serangan terhadap orang-orang Israel, sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM) mengemukakan kekhawatiran mereka terhadap pasukan keamanan Israel. Mereka takut pasukan akan menggunakan kekuatan yang berlebihan ketika menghadapi orang-orang Palestina yang dicurigai akan melakukan serangan.

Dalam sebuah penyelidikan yang baru-baru ini diterbitkan, kelompok HAM Israel B'Tselem menemukan ada 101 warga Palestina yang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israel pada 2016. Sebanyak 31 di antaranya adalah anak-anak di bawah umur.

DCI-Palestine (DCIP), sebuah LSM hak asasi anak, mencatat bahwa Fatima adalah anak Palestina ketujuh yang dibunuh oleh pasukan keamanan Israel selama 2017. "Pasukan keamanan Israel secara rutin menggunakan kekuatan yang disengaja terhadap pemuda Palestina. Kekuatan berlebihan seperti itu memberi sinyal persetujuan diam-diam untuk membunuh anak-anak di bawah kekebalan hukum," kata Direktur Program Akuntabilitas di DCIP Ayed Abu Eqtaish.

Fatima adalah anak tertua dari empat bersaudara. Ia merupakan seorang siswa yang senang menulis puisi dan pidato di waktu luangnya, dan juga sangat unggul dalam mata pelajaran matematika. "Dia adalah bagian dari klub siswa berbakat matematika di Ramallah," kata Dareen.

Dareen menggambarkan anaknya sebagai sosok yang tenang, baik hati, dan cukup populer di antara teman-teman sekelasnya. Remaja itu sangat paham politik dan memiliki ambisi bekerja di media setelah menyelesaikan pendidikannya.

"Dia adalah seorang pembicara yang baik dan penulis yang baik. Dia selalu menonton berita karena dia ingin menjadi jurnalis," ungkap Dareen.
Fatima adalah anak ketujuh yang dibunuh Israel hingga Mei 2017.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Mengenal Moon Jae-in, Pengungsi Korut yang Jadi Presiden Korsel


Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in menyapa tetangga dan pendukungnya saat meninggalkan rumah di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in menyapa tetangga dan pendukungnya saat meninggalkan rumah di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.

CB, SEOUL – Moon Jae-in telah terpilih sebagai Presiden Korea Selatan (Korsel) yang baru. Ia mengalahkan dua kandidat calon presiden lainnya yakni Hong Joon-pyo dan Ahn Cheol-soo pada pemilu yang digelar Selasa (9/5) lalu. 

Moon memiliki sejarah yang cukup menarik. Ia merupakan anak pengungsi asal Korea Utara (Korut). Ketika Perang Korea meletus, kedua orangtuanya meninggalkan Korut dan pindah ke Korsel. Ketika dia lahir tahun 1953, keluarganya tinggal di pulau selatan Geoje.

Menurut otobiografinya, ayahnya bekerja di sebuah kamp tawanan perang. Sedangkan ibunya merupakan penjual telur di kota pelabuhan Busan.

Pada 1972, Moon mulai menempuh pendidikan di sekolah hukum. Namun ia tak lama berada di sekolah tersebut. Moon ditangkap karena memimpin demonstrasi menentang peraturan otoriter Park Chung-hye, yang notabene ayah dari mantan presiden Korsel yang baru saja dimakzulkan karena kasus korupsi, Park Geun-hye. Ia dikirim ke penjara.

Enam tahun kemudian, Moon yang telah bebas mendirikan sebuah firma hukum yang konsen pada isu-isu hak asasi manusia dan hak-hak sipil. Ia membuka firmanya di Busan bersama rekannya Roh Moo-hyun, yang belakangan juga menjadi presiden Korsel.

Mantan rekannya di firma tersebut, Seol Dong-il, mengingat Moon sebagai pribadi yang tekun dan kutu buku. Ia kerap menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempersiapkan pengadilan.

Seol juga kerap melihat Moon menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengar keluhan dari para kliennya. “Ketika para pekerja meminta nasihat darinya, Moon biasanya duduk berjam-jam untuk mendengarkan mereka,” ungkap Seol seperti dilaporkan laman BBC.

Moon dan Roh Moo-hyun akhirnya menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan pro-demokrasi yang terjadi di Korsel. Gerakan ini menghasilkan pemilihan demokratis pertama Korsel pada 1987. Pada momen ini, Roh memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Sedangkan Moon memilih untuk mengelola firmanya dan membantu warga sipil yang membutuhkan advokasi hukum.

Pada 2003, Roh terpilih menjadi presiden Korsel. Kala itu Roh segera menjadikan Moon sebagai pembantu utamanya. Sejak saat itu Moon selalu dijuluki “Shadow of Roh” atau Bayangan Roh.

Kendati dipilih langsung oleh presiden untuk membantunya, Moon agak rikuh dengan jabatannya. Pada 2011, Moon pernah menulis, “Saya selalu merasa tidak nyaman. Saya merasa pekerjaan itu (pembantu utama presiden) tidak cocok untuk saya, seolah-olah saya mengenakan pakaian yang tidak sesuai. Saya selalu berpikir ‘Saya akan kembali ke tempat saya, menjadi pengacara.”

Pada 2007, Moon sempat mendapat tudingan miring dan kecaman keras. Pemerintahan saat itu dituduh telah berkonsultasi dengan Korut sebelum memutuskan abstain dalam sebuah voting PBB mengenai resolusi hak asasi manusia melawa Korut pada 2007. Moon membantah tuduhan tersebut.

Pada 2009, Moon harus kehilangan kawan seperjuangannya, Roh Moo-hyun. Dia bunuh diri setelah penyidik korupsi menuduhnya menerima suap senilai 4,6 juta dolar AS.

Dalam memoar 2011 Moon menulis bahwa hidupnya sangat banyak dipengaruhi oleh Roh. “Dia benar-benar mendefinisikan hidup saya. Hidup saya akan banyak berubah jika saya tidak bertemu dengannya. Jadi dia adalah takdir saya,” tulis Moon dalam memoarnya. 

Bertolak dari momen tersebut, Moon akhirnya memutuskan untuk mencoba mencalonkan diri sebagai presiden Korsel. Pencalonan perdananya terjadi pada 2012 lalu. Tapi perolehan suaranya masih kalah tipis dengan Park Geun-hye.

Pada 9 Mei 2017, lebih dari dua dekade setelah dia memimpin Korsel menuju pemilihan demokratis perdananya, Moon terpilih sebagai presiden. Tugas berat telah menantinya, terutama berkaitan dengan ketegangan di Semenanjung Korea yang dipicu oleh proyek rudal nuklir Korut.

Dalam sebuah buku yang dirilis tahun ini, Moon mengungkapkan bahwa dia masih memimpikan untuk kembali ke kota asalnya di Korut, yakni di Hungnam. “Ketika reunifikasi damai datang (Korsel-Korut), hal pertama yang ingin saya lakukan adalah membawa ibu saya yang telah berusia 90 tahun pergi ke kota asalnya (Hungnam),” tulis Moon dalam bukunya.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Mesir Hancurkan Belasan Mobil Penyelundup Senjata dari Libya


Mesir Hancurkan Belasan Mobil Penyelundup Senjata dari Libya 
Ilustrasi mobil hancur. (Foto: Reuters/Ammar Abdullah)


Jakarta, CB -- Angkatan Udara Mesir menghancurkan sekelompok kendaraan berisikan penuh senjata selundupan yang masuk dari Libya pada awal pekan ini.

Sebuah video yang dirilis militer Mesir menunjukkan jet dan helikopter meluncurkan serangan ke arah 15 kendaraan berisi senjata dan barang selundupan lain yang tengah berjalan di padang pasir.

Penghancuran kendaraan ini telah dilakukan Kairo dalam 72 jam terakhir. Meski begitu, angkatan udara belum mengonfirmasi pemilik kendaraan dan memberi rincian mengenai korban jiwa.


Langkah ini dilakukan aparat Mesir menyusul darurat keamanan di negara Afrika Utara itu, khususnya mengenai aktivitas terorisme dan kelompok militan.

Serangan dilakukan bersamaan dengan keberhasilan pasukan keamanan membunuh delapan anggota militan yang diyakini merupakan anggota Ikhwanul Muslimin dalam baku tembak di bagian selatan Mesir.

Diberitakan Reuters, Selasa (9/5), kementerian dalam negeri menyatakan salah satu korban tewas diyakini adalah Helmi Saad Masri, salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin yang terkemuka.

Namun, kemendagri tak menjelaskan secara rinci lokasi baku tembak. Kementerian hanya mengatakan, polisi mendapat serangan saat mencoba mendekati kelompok tersebut hingga terpaksa meresponsnya dengan senjata.

Ikhwanul Muslim merupakan gerakan Islam mendunia yang berbasis di Mesir. Kelompok ini disebut salah satu yang menyebabkan Presiden Mohammed Mursi digulingkan pada 2013 lalu.

Pada Januari lalu, kemendagri menyatakan setidaknya delapan polisi tewas ketika kelompok militan menyerang pos pemeriksaan keamanan di Gurun Barat.

Mesir menuding, Ikhwanul Muslimin yang bertanggung jawab atas insiden itu. Selama ini, Presiden Abdel Fattah al-Sisi juga telah menindak keras kelompok tersebut.

Cairo, bersama Rusia, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia bahkan telah memasukan Ikhwanul Muslimin dalam daftar kelompok teroris.




Credit  CNN Indonesia





Bias Anti-Muslim di AS Meningkat Pada 2016


Bias Anti-Muslim di AS Meningkat Pada 2016 
Ilustrasi anti-Islam di Amerika. (Reuters/Nancy Wiechec)


Jakarta, CB -- Ketika Masjid Al-Kareem di Providence, Rhode Island, menerima surat ancaman yang menyebut Muslim "orang-orang keji dan kotor," November, para jemaatnya cukup merasa ketakutan sehingga meminta perlindungam lebih kepada polisi.

Masjid yang sudah berdiri selama 42 tahun itu jauh dari kata sendiri. Surat ancaman tersebut hanya satu dari 2.213 insiden bias anti-Muslim yang terjadi di Amerika Serikat tahun lalu, menurut laporan yang diungkap Council om American-Islamic Relations atau CAIR, Selasa (9/5).

Laporan itu menunjukkan 57 persen peningkatan dalam jumlah insiden pada 2016, naik dari 1.409 di tahun sebelumnya. Dari 2014 ke 2015, insiden meningkat 5 persen.

Meski sudah menemukan peningkatan insiden anti-Muslim sebelum pencalonan dan kemenangan Donald Trump sebagai presiden tahun lalu, organisasi tersebut menyatakan percepatan insiden bias itu terkait dengan fokus Trump terhadap kelompok militan Islamis dan retorika anti-imigran yang ia kedepankan.

CAIR memutuskan untuk memulai laporan berkala selama tiga bulan sekali pada September lalu setelah menerima lebih banyak komplain sepanjang 2014, menyusul serangkaian pembunuhan yang dilakukan ISIS di Timur Tengah dan serangan-serangan yang terinspirasi kelompok teror tersebut di Eropa dan Amerika.

"Ada perasaan yang meluas bahwa kita kembali ke masa-masa setelah serangan 9/11," ketika Al Qaidah membajak pesawat dan meluncurkan serangan terkoordinasi di New York dan Washington, memicu gelombang sentimen anti-Muslim, kata Corey Saylor, direktur departemen pengasawan CAIR. "Kami ingin menunjukkan sesuatu yang faktual di sini."

Laporan itu termasuk beragam insiden bias, mulai dari serangan dan pelecehan di jalanan, diskriminasi pekerjaan, hingga kejadian yang disebut kelompok tersebut sebagai kontak tanpa izin oleh Biro Investigasi Federal alias FBI.

Selain itu tampak pula peningkatan tindak pidana kebencian terhadap Muslim ke angka 260 pada 2016, meningkat 44 persen dari tahun lalu yang mencapai 180 kasus. Jumlah kasus tersebut termasuk semua kejahatan yang terekam ketika CAIR melihat bukti bias anti-Muslim, tidak hanya yang sudah dituntut di pengadilan, kata Saylor.

Pengacara CAIR meninjau ulang setiap insiden dan mengeliminasi kasus-kasus yang tidak memenuhi syarat, termasuk kejadian di mana seorang perempuan mengaku diserang oleh pendukung Trump tak lama setelah ia terpilih sebagai presiden. Dia kemudian ditangkap karena membuat-buat kejadian itu.

Selama kampanye, Trump berjanji untuk menjatuhkan larangan sementara terhadap Muslim yang datang ke Amerika Serikat, menyajikannya sebagai cara untuk menangkal serangan militan Islamis. Perintah eksekutif yang dia buat untuk merealisasikan janji itu akhirnya diblokir oleh pengadilan federal.

Pemerintahan Trump menampik berniat mendiskriminasi agama tertentu melalui larangan itu, menyebutnya murni diterapkan sebagai langkah menjaga keamanan nasional.
 
Muslim bukan satu-satunya agama yang mengalami peningkatan ancaman bias. Sebuah laporan yang diluncurkan bulan lalu oleh Anti-Defamation League merekam peningkatan 34 persen pada tindakan anti-Semit, 2016 lalu. "Pemilu 2016 dan peningkatan atmosfir politik berperan dalam peningkatan ini," kata ADL dalam laporan.

Trump membuat kecaman akan insiden-insiden anti-Semit pada Februari, setelah sejumlah ancaman bom ke pusat masyarakat Yahudi dan tindakan vandalisme terhadap batu-batu nisan Yahudi. Dia pun dikritik oleh sejumlah kelompok Yahudi karena merespons terlalu lambat.





Credit  CNN Indonesia







Iran Ancam Serang Tempat Persembunyian Militan di Pakistan


Iran Ancam Serang Tempat Persembunyian Militan di Pakistan 
Iluistrasi. (Reuters/President.ir)


Jakarta, CB -- Iran mengancam akan menyerang markas-markas militan di Pakistan jika pemerintah setempat tidak bergerak memberantas teroris yang melakukan serangan lintas-negara.


"Jika serangan teroris terus berlanjut, kami akan menyerang tempat perlindungan dan sel mereka, di mana pun mereka berada," ujar Kepala Pasukan Bersenjata Iran, Mohammad Baqeri, sebagaimana dikutip Al Arabiya, Senin (8/5).

Ancaman ini dilontarkan setelah bulan lalu, pasukan perbatasan Iran tewas di tangan para militan. Otoritas Iran mengatakan, kelompok militan Jaish al Adl menembak pasukan tersebut dengan senjata jarak jauh dari Pakistan.

Selama ini, perbatasan Iran dan Pakistan memang dianggap tidak aman. Di sana, geng penyelundup narkoba dan militan separatis bersarang, menebar ancaman keamanan bagi lingkungan di sekitarnya.

"Kami tidak dapat menerima keberlanjutan situasi ini. Kami berharap pejabat Pakistan dapat mengontrol perbatasan, menahan para teroris, dan menutup markas-markas mereka," tutur Baqeri.

Kekhawatiran ini sebenarnya sudah berulang kali diserukan, terutama setelah pada 2014, lima penjaga perbatasan Iran diculik oleh Jaish al Adl.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zariv, bahkan sudah meminta langsung kepada Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, untuk meningkatkan keamanan di perbatasan.




Credit  CNN Indonesia






ISIS Penggal Sandera yang Diduga Agen Intelijen Rusia


ISIS Penggal Sandera yang Diduga Agen Intelijen Rusia 
Ilustrasi eksekusi oleh anggota ISIS. (Foto: Reuters/Social Media Website)


Jakarta, CB -- Kelompok teroris ISIS dilaporkan kembali melakukan eksekusi terhadap salah satu sanderanya melalui sebuah video yang dipublikasikan.

Situs pemantauan yang berbasis di Amerika Serikat, SITE melaporkan, dalam video berdurasi 12 menit itu, ISIS menunjukan pemenggalan terhadap salah satu pria yang diduga merupakan seorang perwira intelijen Rusia.

Pria yang mengenakan pakaian serbahitam tersebut berlutut di padang pasir sambil mendesak agen Rusia lain untuk menyerah.

"Orang idiot ini [menunjuk diri sendiri] percaya janji-janji negaranya untuk tidak menelantarkannya jika tertangkap [ISIS]," ucap laki-laki itu sebelum seorang anggota ISIS berjenggot memenanggal kepalanya.
Eksekusi yang dilakukan organisasi pimpinanan Abu Bakr al-Baghdadi itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Rusia, perayaan keberhasilan militer mengalahkan Nazi di akhir Perang Dunia II.

Dalam video tersebut, terdapat sebuah adegan yang menjelaskan bahwa pemenggalan dilakukan sebagai akibat dari serangan bom Rusia di Suriah selama ini.

Meski begitu, keaslian rekaman video serta identitas sandera belum bisa diverifikasi. Tak jelas pula kapan eksekusi ini dilaksanakan.

Diberitakan Reuters, Selasa (9/5), hingga kini, Kementerian Pertahanan dan Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) juga belum menanggapi insiden tersebut.
Kremlin selama ini dikenal sebagai sekutu utama pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Sejak awal perang sipil terpecah pada 2011 lalu, Moskow telah menyatakan dukungannya terhadap Assad untuk memerangi pemberontak.

Pada Oktober 2015 lalu, parlemen Rusia menyetujui pengerahan angkatan bersenjata ke Suriah, membantu Assad memberangus pemberontak dan ISIS.

Berdasarkan data kemhan, sekitar 30 tentara Rusia terbunuh sejak dimulainya operasi Kremlin di negara Timur Tengah itu.



Credit  CNN Indonesia



Di Peringatan Victory Day, Rusia Unjuk Kekuatan Militer


Di Peringatan Victory Day, Rusia Unjuk Kekuatan Militer
Parade jet tempur Rusia. FOTO/Reuters


MOSKOW - Rusia kembali memperingati Victory Day dengan parade militer besar-besaran dari Lapangan Merah di Moskow, hingga ke kota St Petersburg. Victory Day atau yang kerap disebut juga dengan V-day adalah hari kemenangan Rusia dan juga sekutu atas Nazi di Perang Dunia II lalu.

Melansir Russia Today pada Selasa (9/5), dalam parade militer tersebut Rusia menunjukan hampir semua kekuatan militer yang mereka miliki, mulai dari kendaraan tempur, hingga rudal balisitik generasi terbaru.

Ada satu hal yang berbeda dalam peringatan V-day kali ini, yakni adanya parade jet tempur Rusis di kota St Peterburg. Ini adalah kali pertama adanya parade jet tempur di St Peterburg saat perigngatan V-day sejak tahun 1945. Lebih dari 40 pesawat dan helikopter terbang rendah di atas Dvortsovaya Square yang berada di pusat kota St Petersburg.

Di Moskow, yang merupakan pusat dari perayaan, sejumlah senjata dan kendaraan tempur Rusia tampak dilibatkan dalam parade militer. Tampak tank Armata, sistem pertahanan udara S-400, rudal balistik  Iskander-M, dam juga sistem pertahanan udara BUK-M2 dan TOR-M2U.

Selain itu, sejumlah jet tempur andalan Rusia turut melakukan aksi di atas langit Moskow. Mig-29 adalah salah satu jet tempur Rusia yang terlibat dalam parade militer itu.

Perayaan V-day sendiri dirayakan di seluruh kantor perwakilan Rusia di dunia. Di Indonesia, perayaan tersebut berlangsung semalam di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan. 



Credit  sindonews.com









FBI Bayar Orang Rp12 Miliar untuk Bajak iPhone Teroris


FBI Bayar Orang Rp12 Miliar untuk Bajak iPhone Teroris
Lokasi baku tembak polisi dengan tersangka teroris San Bernardino, Syed Rizwan Farook, tahun 2015. FBI bayar orang untuk membajak iPhone Farook. Foto/REUTERS/Mario Anzuoni


WASHINGTON - FBI terungkap telah membayar orang USD900.000 atau sekitar Rp12 miliar untuk membajak iPhone milik tersangka teroris yang melakukan serangan di San Bernardino tahun 2015. Nominal uang yang dikeluarkan FBI itu diungkap Senator Amerika Serikat (AS) Dianne Feinstein.

Pada Desember 2015, tersangka teroris Syed Rizwan Farook dan istrinya melakukan penembakan massal yang menewaskan 14 orang. Pasangan itu kemudian melarikan diri dan tewas dalam baku tembak dengan polisi. iPhone Farook ditemukan di lokasi baku tembak dan FBI berkepentingan membukanya setelah ISIS mengklaim tersangka adalah anggotanya.

Namun, FBI tak mampu membuka iPhone tersebut setelah produsennya, Apple, menolak permintaan pengadilan untuk membantu FBI memberikan kata kunci untuk membukanya. Apple berpegang teguh untuk melindungi privasi pelanggannya.

Direktur FBI James Comey pada tahun lalu sejatinya telah mengisyaratkan soal langkah FBI yang membayar pihak ketiga untuk membajak ponsel pintar tersangka teroris tersebut. Tapi, Comey bungkam soal nominalnya.

”Saya sangat terpukul saat (serangan) San Bernardino terjadi dan Anda membuat tawaran untuk mengizinkan perangkat itu dibuka, dan kemudian FBI harus mengeluarkan USD900.000 untuk membukanya,” kata Senator Feinstein saat sidang Komite Senat hari Minggu.

“Dan setelah saya mengetahui beberapa alasannya, ada alasan bagus untuk masuk ke perangkat itu,” lanjut senator itu, yang dikutip AP, Senin (8/5/2017).

Sebuah foto yang diterbitkan untuk Senator Feinstein juga menunjukkan bahwa FBI membayar USD900.000 untuk memecahkan kata kunci iPhone milik tersangka teroris di San Bernardino.

Pemerintah Federal AS membayar uang itu untuk jalan pintas dalam perseteruannya dengan Apple Inc, yang menolak perintah hakim agung agar membantu Departemen Kehakiman membuka ponsel Syed Rizwan Farook.

FBI melalui seorang juru bicara tetap menolak berkomentar atas bocoran informasi dari senator Feinstein. FBI menganggap jumlah nominal uang itu sebagai informasi rahasia. FBI juga melindungi identitas vendor yang dibayar untuk membajak iPhone Farook.

Laporan awal menyebutkan perusahaan Israel, Cellebrite, disebut sebagai pihak ketiga yang membantu FBI untuk membajak iPhone Farook. Tapi, Washington Post melaporkan bahwa FBI telah membayar "hacker profesional" bukan Cellbrite. 




Credit  sindonews.com







Pejabat Pentagon: Iran Tembakkan Torpedo Hoot Supercepat



Pejabat Pentagon: Iran Tembakkan Torpedo Hoot Supercepat
Pejabat Pentagon mengungkap bahwa Iran telah menguji tembak torpedo Hoot supercepat pada hari Minggu. Namun, tak jelas apakah uji tembak itu berhasil atau tidak. Foto/Ilustrasi/REUTERS/Ruhollah Vahdati



WASHINGTON - Militer Iran menembakkan torpedo supercepat Hoot di Selat Hormuz pada hari Minggu dalam sebuah uji coba. Manuver Iran ini diungkap pejabat pejabat senior Pentagon.

Uji tembak torpedo hoot ini dianggap sebagai tindakan provokatif terbaru dari Republik Islam Iran.

Pejabat Pentagon yang berbicara kepada Fox News dalam kondisi anonim, Selasa (9/5/2017) mengatakan, torpedo Hoot yang ditembakkan Iran memiliki jarak tempuh enam mil. Senjata itu ditembakkan di Selat Hormuz, di mana sebagian besar kapal minyak dunia melewati kawasan itu saban hari.

Pentagon mengaku tidak tahu apakah uji tembak torpedo Hoot Iran berhasil atau gagal. Tes torpedo itu dilakukan di perairan teritorial Iran dan tidak melanggar protokol internasional.

Kendati demikian, pejabat Pentagon tersebut khawatir Iran memperoleh banyak kemajuan dalam pengembangan torpedo Hoot, senjata yang dapat melesat 250 mil per jam. Torpedo ini berpotensi menghancurkan kapal, termasuk kapal selam.

Ini bukan pertama kalinya Iran menguji coba torpedo Hoot. Terakhir kali negara itu melakukannya pada bulan Februari 2015.

Manuver torpedo Hoot ini hanya berselang beberapa hari setelah Iran menguji tembak rudal jelajah pada 3 Mei 2017. Namun, uji coba rudal jelajah dari kapal selam tersebut diduga gagal.

Pemerintah maupun militer Iran tidak pernah mengonfirmasi uji coba rudal jelajah maupun uji coba torpedo Hoot. 





Credit  sindonews.com





Empat Warganya Ditahan Korut, AS: Ini Mengkhawatirkan



Empat Warganya Ditahan Korut, AS: Ini Mengkhawatirkan
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menyebut AS melalui seluruh saluran yang dimiliki saat ini sedang berusaha untuk membebaskan keempat orang itu. Foto/Reuters
 

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) buka suara mengenai penahanan warga mereka oleh Korea Utara (Korut). Pyongyang diketahui kembali menahan warga AS bernama Kim Hak Song pada akhir pekan lalu karena dicurigai melakukan tindakan melawan otoritas Korut.  

Hak Song adalah warga AS keempat yang ditahan oleh otoritas keamanan Korut. Sebelumnya, Korut telah menahan Kim Sang-Duk, seorang profesor di Yanbian University of Science and Technology. Lalu ada pula Kim Dong-Chul yang dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa karena dituduh ingin melakukan makar dan spionase.

Nama terakhir adalah Otto Warmbier, seorang mahasiswa University of Virginia berusia 22 tahun. Warmbier ditahan karena mencopot sebuah spanduk politik dari tembok hotel. Ia ditangkap aparat Korut ketika akan terbang meninggalkan Korut.

Menanggapi penahanan ini, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menyatakan pihaknya sangat mengkhawatirkan hal tersebut. Dia menyebut AS melalui seluruh saluran yang dimiliki saat ini sedang berusaha untuk membebaskan keempat orang itu.

"Jelas ini mengkhawatirkan, kami sangat menyadarinya dan kami akan bekerja melalui kedutaan Swedia, yang memiliki kedutaan di Korut, melalui Departemen Luar Negeri kami untuk mencari pembebasan warga kami di sana," ucap Spicer, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (9/5).




Credit  sindonews.com




Serangan Bom Hantam Thailand Selatan, Puluhan Luka-luka


Serangan Bom Hantam Thailand Selatan, Puluhan Luka-luka
Dampak ledakan yang menghantam kota Pattani. FOTO/Metro.co.uk


BANGKOK - Sebuah serangan bom dilaporkan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di selatan Thailand. Serangan bom itu diduga dilakukan oleh kelompok separatis yang beroperasi di kawasan tersebut.

"Kelompok separatis yang memperjuangkan sebuah negara terpisah di selatan Thailand yang berpenduduk mayoritas beragama Buddha, diduga melakukan serangan bom mobil di luar sebuah supermarket di kota Pattani yang melukai 42 orang," kata pihak kepolisian setempat dalam sebuah penyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (9/5).

Pihak kepolisian Pattani mengatakan, dua dari 42 orang yang menjadi korban dalam serangan itu saat ini sedang dalam kondisi kritis, dan tengah mendapatkan perawatan intensif.

Polisi menyebut, serangan ini adalah serangan pertama yang terjadi Pattani sejak Agustus tahun lalu itu. Pelaku diduga melarikan diri sesaat sebelum bom tersebut meledak.

"Pelaku penyerangan diduga kuat telah melarikan diri sebelum bom mobil tersebut meledak," ucap wakil kepala polisi Pattani, Rewat Srichantub.

Sementara itu, menurut kelompok pemantau independen Deep South Watch, sejak tahun 2014, serangan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Thailand selatan telah menewaskan lebih dari 6000 orang, dan melukai ribuan orang lainnya.




Credit  sindonews.com