Kamis, 18 April 2019

Tes Sistem Rudal Patriot dan Iron Dome, Israel Tembak Jatuh Target


Tes Sistem Rudal Patriot dan Iron Dome, Israel Tembak Jatuh Target
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel saat mengintersepsi roket asal Gaza yang masuk wilayah selatan Sderot, Israel, 9 Agustus 2018. Foto/REUTERS/Amir Cohen

TEL AVIV - Angkatan Udara Israel melakukan uji coba tembakan langsung yang berhasil dari sistem pertahanan rudal Patriot dan Iron Dome pada hari Selasa hingga Rabu malam.

"Tentara pertahanan udara dari Angkatan Udara Israel melakukan intersepsi target yang sukses di berbagai ketinggian dan jarak," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.

Sistem pertahanan rudal udara Patriot dimaksudkan untuk mengintersepsi pesawat yang datang dan rudal balistik jarak jauh. Sedangkan Iron Dome dirancang untuk menembak jatuh roket jarak pendek, mortir, serta beberapa pesawat.

Angkatan Udara Israel mengatakan uji coba sistem pertahanan itu dilakukan di Israel tengah, yang dimaksudkan untuk menguji kesiapan unit pertahanan udara dan teknisnya, serta baterai pertahanan udara itu sendiri.

Menurut IDF latihan itu adalah bagian dari jadwal pelatihan tahunan. Dua delegasi militer asing mengunjungi latihan itu. Namun, militer Israel menolak menyebutkan asal negara kedua delegasi asing tersebut.

“Delegasi datang untuk menonton latihan dan mempelajari hasilnya. Delegasi akan mengambil bagian dalam diskusi panel yang akan fokus pada masalah profesional dan kerja sama antar-militer," kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (18/4/2019).

Israel mempertahankan sistem pertahanan udara multilapis yang dirancang untuk melindungi aset strategis negara tersebut dari serangan udara musuh.

Lapisan terendah adalah sistem Iron Dome, yang mampu mencegat roket jarak pendek, kendaraan udara tak berawak kecil dan peluru mortir seperti yang telah ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza atau dari Lebanon selatan.

Tingkat menengah terdiri dari sistem David's Sling, yang dimaksudkan untuk bertahan melawan rudal seperti Fateh 110 milik Iran dan padanannya di Suriah, M600, yang keduanya telah digunakan secara luas dalam perang sipil Suriah dan dikenal berada di Hizbullah Lebanon.

Di lapisan teratas adalah sistem Patriot, Arrow 2 dan Arrow 3, yang dimaksudkan untuk menggunakan rudal balistik jarak jauh. Patriot juga telah digunakan pada sejumlah kesempatan dalam melawan pesawat musuh yang masuk.

Menurut militer Israel, pada Juli lalu sistem Patriot menembak jatuh sebuah jet tempur Suriah yang melakukan perjalanan dua kilometer ke wilayah udara Israel. 




Credit  sindonews.com




Inti Roket Falcon Heavy SpaceX Jatuh di Samudera Atlantik


Inti Roket Falcon Heavy SpaceX Jatuh di Samudera Atlantik
Roket Falcon Heavy milik SpaceX. (Foto: SpaceX/Handout via REUTERS)




Jakarta, CB -- Salah satu dari inti penguat atau booster roket Falcon Heavy milik SpaceX dilaporkan jatuh saat roket itu mendarat di Samudera Atlantik pada Kamis (11/4) lalu.

Hal itu disebabkan oleh pergerakan laut yang cukup tinggi sehingga menyulitkan kru Falcon Heavy untuk mengamankan penguat ke dek droneship di Samudera Atlantik.

"Sepanjang ahir pekan karena kondisi laut yang sulit, tim pemulihan SpaceX tidak dapat mengamankan pendorong di inti pusat [roket Falcon Heavy] untuk melakukan perjalanan kembali ke Port Canaveral," kata Juru Bicara SpaceX, James Gleeson dikutip Space News.


"Ketika kondisinya memburuk dengan ketinggian gelombang delapan hingga sepuluh kaki, booster mulai bergeser dan akhirnya tidak dapat berdiri tegak,"


Namun kata Gleeson, kejadian itu tidak memengaruhi peluncuran roket yang akan datang. Dilansir dari The Verge, SpaceX memiliki Octagrabber yakni sebuah robot yang menempel pada pangkalan penguat untuk mengamankan roket yang mendarat di laut.

Sayangnya, tidak bisa digunakan karena inti pusat terhubung dengan dua sisi booster, namun ia memiliki desain yang berbeda dari penguat Falcon 9 maka Octagrabber tidak dapat digunakan.

SpaceX dikabarkan bakal kembali meluncurkan roket Falcon Heavy saat musim panas, menggunakan inti pusat yang sama dan dua inti luar yang mendarat minggu lalu. Selain itu, perusahaan ruang angkasa milik Elon Musk itu juga akan menggunakan Octagrabber yang diperbarui.


Sebelumnya, peluncuran roket komersial Falcon Heavy sempat ditunda lantaran angin kencang yang terjadi pada Rabu (10/4).

Misi peluncuran roket komersial ini membawa satelit milik Arabsat. Peluncuran ini dilakukan setelah setahun silam Elon Musk mengirim mobil otonom Tesla untuk di uji coba.

Sepanjang 2018, SpaceX telah melakukan 21 kali misi peluncuran. Roket Falcon Heavy pertama kali diluncurkan pada Februari 2018 dengan memboyong Starman yang duduk di balik kemudi Tesla



Credit  cnnindonesia.com




Protes Rompi Kuning di Prancis masuki bulan kelima


Protes Rompi Kuning di Prancis masuki bulan kelima
Polisi menyemprotkan air ke pemrotes Rompi Kuning. (Anadolu Agency)




Paris (CB) - Protes Rompi Kuning di Prancis untuk menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron sekarang berada pada bulan kelima.

Demonstrasi tersebut, yang pertama kali muncul sebagai reaksi atas kenaikan harga bahan bakar, berubah menjadi protes anti-pemerintah.

Pemrotes sangat menantikan pidato Macron kepada rakyat mengenai kondisi ekonomi Prancis, yang ditunda akibat kebakaran yang melahap Kathedral Notre Dame di Paris.

Di dalam satu pernyataan pada Selasa (16/4), Macron mengatakan ia akan berpidato, tapi pemrotes menyatakan ia takkkan bisa meyakinkan mereka.

Pemeritah Prancis, yang gagal menemukan penyelesaian guna mengakhiri protes Rompi Kuning, melarang demonstrasi di kota kota.

Alasan utama larangan itu ialah protes 16 Maret di Champ-Elysees Avenue, saat batu dilemparkan ke arah polisi, penghalang jalan dibakar, dan beberapa restoran serta toko dijarah. Selain itu, 192 orang ditahan dan 42, termasuk 17 polisi, cedera selama protes itu, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Pemerintah Prancis belakangan mengumumkan bahwa 91 toko dan restoran dijarah dan kerugian materil meningkat jadi 200 juta euro (226 juta dolar AS).

Polisi Prancis menggunakan semprotan lada terhadap pemrotes pekan lalu, dan menangkap 15 orang.

Pemrotes di Toulouse juga mengabaikan larangan larangan tersebut dan membakar satu kendaraan. Polisi menggunakan semprotan lada dan menangkap 43 orang.

Pemerintah Prancis belum lama ini telah mensahkan peraturan guna mencegah kerusuhan dalam protes.

Pemrotes yang menutupi wajah mereka selama protes mungkin didakwa dengan ancaman hukuman satu tahun penjara dan denda sampai 15.000 euro (16.974 dolar AS).

Selain itu, kerugian materil selama protes akan diberi ganti-rugi oleh pemrotes atau mereka "yang melakukan kerusuhan".

Pemrotes yang membawa barang berbahaya selama unjuk-rasa akan didenda sampai tiga tahun penjara atau denda 45.000 euro (50.900 dolar AS).

Protes Rompi Kuning telah berlangsung sejak 17 November 2018.

Menurut data resmi terakhir, 11 orang sejauh ini telah tewas dan lebih dari 2.000 orang cedera. Lebih dari 8.400 orang telah ditangkap dan 2.000 orang dijebloskan ke dalam penjara.



Credit  antaranews.com




Ukraina Tangkap 8 Pasukan Intelijen Rusia


Ukraina Tangkap 8 Pasukan Intelijen Rusia
Vasyl Hrytsak, kepala SBU atau Layanan Keamanan Ukraina, saat konferensi pers di Kiev, Rabu (17/4/2019). Foto/REUTERS

KIEV - Layanan keamanan Ukraina, SBU, mengatakan telah menangkap delapan personel pasukan intelijen Rusia yang bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan mata-mata militer Ukraina. Menurut SBU, rencana pembunuhan itu akan dijalankan saat pemilihan presiden pada hari Minggu.

Masalah yang berkaitan dengan Rusia, termasuk aneksasi Crimea pada tahun 2014 dan mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur, menjadi isu menonjol menjelang pemungutan suara pemilihan presiden Ukraina. Kandidat presiden petahana, Petro Poroshenko, telah memainkan peran dirinya sebagai panglima Ukraina yang perlu mempertahankan negara itu.

Vasyl Hrytsak, kepala SBU (Security Service of Ukraine), mengatakan pada konferensi pers di Kiev bahwa tujuh anggota intelijen Rusia telah ditahan dan didakwa dan orang kedelapan telah baru ditahan Rabu pagi.

Jaksa penuntut militer Ukraina, Anatoly Matios, mengatakan dua dari delapan anggota intelijen Moskow adalah warga negara Rusia. Dia menggambarkan para anggota intelijen itu sebagai staf badan intelijen militer Rusia, GRU. Sedangkan enam persone lainnya adalah warga Ukraina.

Pihak GRU belum bersedia berkomentar atas klaim Ukraina tersebut.

SBU telah melaporkan sebelumnya bahwa mereka menangkap kelompok-kelompok yang dimiliki oleh agen khusus Rusia.

"Mereka yang ditahan terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap seorang karyawan dari dinas intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina di Kiev pada bulan April," kata Matios, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/4/2019). Menurutnya, kelompok itu telah menanam sebuah bom di bawah mobil karyawan yang meledak sebelum waktunya. Salah satu pelaku terluka parah.

SBU merilis video dari insiden yang sama, yang menunjukkan seorang lelaki meletakkan bom di bawah mobil sebelum ledakan besar terjadi. Video itu memperlihatkan seorang pria terbaring di ranjang rumah sakit dengan bagian lengan kanannya hilang dan mengatakan bahwa dia orang Rusia dan lahir di Moskow. 





Credit  sindonews.com



Dianggap Berbahaya, AS Peringatkan Warganya Tak Kunjungi Pakistan


Dianggap Berbahaya, AS Peringatkan Warganya Tak Kunjungi Pakistan
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke Pakistan, khususnya ke provinsi Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke Pakistan, khususnya ke provinsi Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa yang sebelumnya bernama Wilayah Kesukuan Administratif Federal (FATA). Alasannya, provinsi itu sangat berbahaya, karena ancaman terorisme dan penculikan cukup tinggi.

Washington telah menempatkan Pakistan secara umum dalam kategori "Level Tiga" atau "Oranye" dari saran perjalanan barunya yang dikeluarkan untuk warga AS, mendorong wisatawan untuk mempertimbangkan kembali mengunjungi negara itu. Tapi, secara khusus AS menempatkan tiga dari empat wilayah Pakistan ditempatkan dalam kategori "Tingkat Empat" atau yang paling berbahaya.

"Kelompok teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Pakistan. Teroris mungkin menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, bandara, universitas, lokasi wisata, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan fasilitas pemerintah," kata kementerian itu.

"Teroris telah menargetkan kami para diplomat dan fasilitas diplomatik di masa lalu dan informasi menunjukkan mereka terus melakukannya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (17/4).

AS juga mengimbau warganya untuk tidak mengunjungi wialayh Kashmir yang dikelola Pakistan karena terorisme dan potensi pecahnya konflik bersenjata.

"Serangan teroris terus terjadi di seluruh Pakistan, dengan sebagian besar terjadi di Balochistan dan Kashmir, termasuk bekas FATA. Serangan teroris skala besar telah mengakibatkan ratusan korban," ungkapnya.

Provinsi Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa, dan sabuk suku di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan sering digambarkan sebagai tempat yang aman bagi para teroris. Di masa lalu, AS telah meminta Pakistan untuk mengambil tindakan yang berkelanjutan, dapat diverifikasi dan konkret terhadap para pelaku terorisme. 



Credit  sindonews.com




Kim Jong Un kawal uji coba senjata taktis baru


Kim Jong Un kawal uji coba senjata taktis baru
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin Rapat Pleno ke-4 Komisi Pusat ke-7 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang, pada foto hari Rabu (10/4/2019) yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada Kamis (11/4/2019). (REUTERS/KCNA)



Seoul (CB) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawal uji coba senjata taktis jenis baru pada Rabu, lapor media pemerintah KCNA, Kamis.

Itu merupakan uji coba senjata publik pertama Korut, sejak KTT kedua antara AS dan Korut pada Februari di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan.

KCNA tidak menyebutkan secara pasti jenis senjata tersebut, termasuk apakah itu rudal atau senjata jenis lain, namun "taktis" menyiratkan senjata jarak dekat, lawan rudal balistik jarak jauh yang dianggap sebagai ancaman oleh AS.

Namun, rudal tersebut memiliki "mode khusus untuk memandu penerbangan" dan "hulu ledak yang kuat", kata KCNA.

Kim menuturkan "rampungnya pengembangan sistem senjata tersebut menjadi peristiwa yang sangat penting dalam meningkatkan kekuatan tempur" militer Korut, menurut KCNA.

Kabar kunjungan Kim ke situs uji coba senjata taktis muncul setelah pemimpin tersebut berkunjung ke Angkatan Udara dan Anti-Pesawat Korea Utara pada Selasa, demikian KCNA.  Kim melakukan inspeksi pelatihan penerbangan dan menyatakan "sangat puas" pada kesiapan tempur mereka.

Sementara itu, citra satelit sejak pekan lalu menunjukkan pergerakan di situs nuklir utama Korut yang dapat dikaitkan dengan proses ulang bahan radioaktif menjadi bahan bakar bom, ungkap Pusat Studi Internasional dan Strategi yang berbasis di Amerika Serikat, Selasa.




Credit  antaranews.com




Gambar Satelit Indikasikan Aktivitas Nuklir di Korea Utara?



Gambar satelit yang dipublikasi sebuah lembaga kajian dari Amerika Serikat memperlihatkan adanya aktivitas di pusat nuklir Korea Utara. Sumber: Reuters
Gambar satelit yang dipublikasi sebuah lembaga kajian dari Amerika Serikat memperlihatkan adanya aktivitas di pusat nuklir Korea Utara. Sumber: Reuters

CB, Jakarta - Sejumlah gambar satelit yang dipublikasi sebuah lembaga kajian dari Amerika Serikat memperlihatkan adanya aktivitas di pusat nuklir Korea Utara. Aktivitas itu kemungkinan bisa dikaitkan dengan pemprosesan ulang bahan-bahan radioaktif untuk menjadi bahan bakar bom.
Dikutip dari reuters.com, Rabu, 17 Maret 2019, aktivitas baru di pusat nuklir Korea Utara ini menjadi bukti kegagalan pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di kota Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari lalu. Pertemuan itu ditujukan untuk mencetak kemajuan dalam upaya denuklirisasi Korea Utara.

Foto satelit itu dipublikasi oleh lembaga kajian Pusat Strategi dan Studi Internasional yang bermakas di Washington, Amerika Serikat. Gambar-gambar itu diambil mulai pada 12 April 2019 di area uji coba nuklir Yongbyon, Korea Utara. Dari foto-foto itu, terlihat sejumlah kendaraan berada dekat fasilitas pengayaan uranium dan labolatorium radiokimia. Aktivitas pergerakan disana bisa mengindikasikan adanya transfer bahan-bahan radioaktif.

"Di masa lalu, kendaraan pengangkut semacam ini muncul terkait pergerakan bahan-bahan radioaktif atau pemprosesan ulang. Aktivitas yang ditemukan saat ini sejalan dengan konfigurasi mereka tanpa mengesampingkan kemungkinan aktivitas seperti yang dilakukan sebelumnya," tulis Pusat Strategi dan Studi Internasional dalam laporannya.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak berkomentar atas laporan ini. Namun sebuah sumber mengatakan tim ahli Amerika Serikat telah menduga aktivitas di pusat nuklir Yongbyon itu terkait dengan pemprosesan, namun mereka masih belum bisa meyakinkan adanya peningkatan aktivitas nuklir.
Jenny Town, ahli dari masalah Korea Utara dari lembaga kajian Pusat Stimson, mengatakan jika pemprosesan ulang telah dilakukan, maka hal ini akan menjadi pukulan telak terhadap dialog Amerika Serikat - Korea Utara dalam setahun terakhir dan menjadi kegagalan dalam mencapai sebuah kesepakatan kedua negara terkait masa depan Yongbyon.




Credit  tempo.co



Penasihat Keamanan AS umumkan sanksi baru terhadap Kuba, Venezuela


Penasihat Keamanan AS umumkan sanksi baru terhadap Kuba, Venezuela
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton (REUTERS/Joshua Roberts/File Photo)




Miami (CB) - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton, Rabu, mengumumkan serangkaian sanksi baru terhadap Kuba dan Venezuela, saat pemerintah Presiden Donald Trump terus berupaya menekan pemimpin Venezuela Nicolas Maduro dan sejumlah negara yang mendukungnya.

Bolton, dalam pidato di hadapan asosiasi veteran penyerbuan gagal Teluk Babi 1961, mengatakan AS menambahkan lima nama terkait dengan badan intelijen dan militer Kuba ke daftar hitam sanksi, termasuk maskapai Aerogaviota milik militer.

Bolton menuturkan bahwa Washington merencanakan batas baru pengiriman uang ke Kuba dan perubahan untuk menghentikan penggunaan transaksi yang memungkinkan Havana menghindari sanksi dan mendapat akses ke mata uang kuat (mata uang negara yang memiliki permintaan stabil dan fluktuasinya kecil dalam pasar uang internasional).

Ia juga mengumumkan sanksi baru terhadap bank sentral Venezuela untuk melarang aksesnya ke dolar AS.

"Dengan adminstrasi ini, kita tidak membuang garis hidup diktator. Kita mengambilnya," kata Bolton.

Pengumuman sanksi baru oleh Bolton muncul hanya beberapa jam setelah pemerintahan Trump mengatakan pihaknya mencabut larangan lama terhadap warga AS, yang mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan asing yang menggunakan properti yang disita pemerintah Komunis Kuba sejak revolusi 1959 oleh Fidel Castro.

Bergesernya kebijakan utama, yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, mendataangkan ratusan ribu tuntutan hukum senilai puluhan miliar dolar AS. Hal itu dimaksudkan untuk terus menekan Havana saat Washington menuntut dihentikannya dukungan Kuba terhadap Maduro.


Credit  antaranews.com


Pemilu Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia


Warga yang menaiki perahu, menunjukkan jarinya setelah mencoblos di TPS 16 Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 April 2019. Banjir yang merendam kawasan Dayeuhkolot, membuat warga harus menggunakan perahu untuk datang ke TPS demi menggunakan hak pilihnya. TEMPO/Prima Mulia
Warga yang menaiki perahu, menunjukkan jarinya setelah mencoblos di TPS 16 Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 April 2019. Banjir yang merendam kawasan Dayeuhkolot, membuat warga harus menggunakan perahu untuk datang ke TPS demi menggunakan hak pilihnya. TEMPO/Prima Mulia
CB, Jakarta - Pemilu Indonesia tercatat sebagai pemilu terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat.
Data yang diungkap oleh Statista pada 12 April 2019, mengunjukkan India menempati posisi pertama dalam gelaran pemilu terbesar, seperti dikutip dari statista.com, 17 April 2019.

Di India, proses memilih anggota parlemen majelis rendah dilaksanakan dalam enam tahap selama enam pekan, yang meliputi 20 negara bagian dan wilayah dengan 91 konstituen, dan 900 juta pemilih yang terdaftar. Jumlah pemilih ini tiga kali lipat dari jumlah populasi Amerika Serikat.
Statistik daftar pemilu negara-negara di dunia.[International Institute for Democracy and Electoral Assistance/Statista.com]
Menurut data International Institute for Democracy and Electoral Assistance yang mencatat pemilih terdaftar di seluruh dunia, 834 juta orang di India terdaftar dalam pemilu 2014. Amerika Serikat 214 juta pemilih selama pilpres 2016.
Sementara pada pemilu Indonesi tauhn 2014 tercatat sebanyak 194 juta pemilih terdaftar, dan menjadikan Indonesia sebagai pemilu terbesar ketiga di dunia, disusul Brasil dengan 147 pemilih pada 2018, dan Rusia 109 juta pada 2018.


Quickcount.tempo.co, mencatat total suara yang masuk dalam hitung cepat sudah di atas 80 persen, tercatat pukul 19.45 WIB.
Quickcount.tempo.co, bekerja sama dengan Indikator Politik Indonesia, Indo Barometer, dan Charta Politika mencatat pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam hasil sementara hitung cepat pemilu.



Credit  tempo.co

Turki Enggan Respons Pihak Pertanyakan Statusnya di NATO


Sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh Rusia S-400 saat parade Hari Kemenangan perayaan 71 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Perang Dunia II di Red Square, Moskow, Rusia, 9 Mei 2016.
Sistem rudal darat-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh Rusia S-400 saat parade Hari Kemenangan perayaan 71 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Perang Dunia II di Red Square, Moskow, Rusia, 9 Mei 2016.
Foto: REUTERS/Grigory Dukor
Turki meyakinkan pembelian s-400 sesuai prosedur.



CB, WASHINGTONG— Turki takkan menanggapi pernyataan yang mempertanyakan statusnya di NATO.


Juru bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin, membela kebijakan luar negeri negaranya tersebut mengenai pembelian sistem pertahanan rudal Rusia di tengah penolakan Amerika serikat. 

Dia menyatakan Turki akan terus melakukan tindakan yang akan memperkuat posisinya di persekutuan trans-Atlantik itu.


Ketegangan antara AS dan Turki telah mencapai titip didih dalam beberapa bulan belakangan ini, Turki dijadwalkan mulai menerima sistem rudal canggih permukaan ke udara buatan Rusia S-400.


Washington menyatakan tindakan itu akan membahayakan peran Turki dalam program jet tempur buatan AS, F-35, dan dapat menyulut sanksi Kongres.


Selain itu, pada awal Maret, Wakil Presiden AS, Mike Pence, mengatakan pembelian sistem S-400 oleh Turki dapat berpotensi menimbulkan risiko buat NATO.


"Turki harus memilih. Apakah negara tersebut mau tetap menjadi mitra penting dalam persekutuan militer yang paling berhasil dalam sejarah dunia, atau apakah negara itu mau menanggung resiko keamanan kemitraan itu," kata Pence.


Kalin menyatakan tak mungkin buat Turki untuk pernyataan semacam itu, demikian laporan Anadolu, yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu (17/4).


Dia menambahkan tak ada satu negara pun yang akan menentukan status satu negara di NATO tapi semua negara anggota NATO.


"Selain itu, kami bukan (negara) pengamat di sana. Kami adalah salah satu anggota. Kami adalah negara yang memiliki hak berbicara dalam semua keputusan," katanya.

Di dalam pernyataannya, dia kembali mengatakan hubungan Turki dengan Rusia bukan pilihan bagi hubungan dengan AS atau Eropa.


Dia mengatakan sangat normal buat Turki untuk mengembangkan berbagai hubungan di berbagai bidang dalam kebijakan luar negeri.


Setelah upaya yang berlarut untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS tanpa hasil, Ankara pada 2017 memutuskan untuk membeli sistem buatan Rusia S-400.


Para pejabat AS menyarankan Turki membeli sistem rudal Patriot buatan AS dan bukan S-400 dari Moskow, dengan alasan sistem buatan Rusia takkan cocok dengan sistem NATO dan bisa mengungkap rahasia F-35 kepada Rusia.


Namun Turki menekankan sistem S-400 takkan disatukan ke dalam operasi NATO dan takkan menimbulkan ancaman buat aliansi tersebut.


Kalin juga menolak ancaman sanksi dari Washington melalui Countering America''s Adversaries Throguh Sanctions Act, atau CAATSA, yang disahkan pada 2017 guna menghadapi Iran, Korea Utara, dan Rusia dan memerangi pengaruh mereka di seluruh dunia.


Pembicaraan Ankara yang diumumkan pada Januari 2017 untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dilakukan sebeluam CAATSA ditandatangani menjadi peraturan pada Agustus 2017.


Dia memperingatkan ancaman takkan berhasil dan akan berbalik. "Turki bukan negara yang membangun hubungan dengan ancaman semacam itu. (Pembelian) ini adalah keputusan yang diambil dalam kerangka kerja kedaulatan nasional Turki," kata dia.




Credit  republika.co.id




Parlemen Iran Sahkan UU Sebut Militer AS di Timteng Teroris


Parlemen Iran Sahkan UU Sebut Militer AS di Timteng Teroris
Ilustrasi Garda Revolusi Iran. (ATTA KENARE / AFP)



Jakarta, CB -- Parlemen Iran menyetujui rancangan undang-undang yang menyatakan seluruh anggota Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Timur Tengah adalah teroris. Hal itu dilakukan sehari setelah keputusan AS menyatakan pasukan elite Iran, Garda Revolusi, masuk dalam daftar teroris mulai berlaku.

Seperti dilansir The Guardian, Rabu (17/4), RUU itu awalnya diajukan oleh Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Amir Hatami. Isinya adalah mereka berhak menggunakan kekuatan hukum, politik, dan diplomatik untuk menghambat langkah AS di Timur Tengah.

Sebelum beleid itu disahkan, sempat terjadi debat panas di antara anggota parlemen Iran. Sejumlah legislator faksi garis keras mendesak supaya RUU itu bisa menyatakan seluruh angkata bersenjata AS sebagai teroris.


Akan tetapi, parlemen tetap mengesahkan RUU sesuai dengan tujuan awal. Dalam rapat itu, 204 dari 207 anggota setuju. Dua orang menentang dan satu menyatakan abstain.

Meski tidak secara langsung menyatakan akan menggunakan kekuatan militer, kemungkinan besar langkah Iran bakal menghambat gerak-gerik AS melalui jalur diplomatik dan kerja sama dalam bidang pertahanan di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Apalagi Irak dan Libanon juga dekat dengan Iran dan AS.

Ini adalah balasan Iran karena AS terlebih dulu menyatakan pasukan elit mereka sebagai teroris.

Pada 2007, Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap satuan khusus IRGC, Pasukan Quds, yang bertindak sebagai perwakilan militer Iran dalam wilayah konflik di luar negeri. Mereka menyatakan pasukan itu mendukung terorisme dan menjadi perangkat Iran untuk terlibat mendukung kelompok teroris dan pemberontak.

Dua tahun lalu, Panglima IRGC, Mohammad Ali Jafari, memperingatkan jika AS menggolongkan satuannya sebagai kelompok teroris, maka mereka akan menganggap seluruh pasukan AS di luar negeri seperti kelompok ISIS.

Pengaruh IRGC bukan cuma di dunia militer, tetapi juga termasuk di sektor ekonomi dan politik. Mereka bisa dibilang badan keamanan paling kuat di Iran.

Pasukan ini berkekuatan 125 ribu orang, terdiri dari matra darat, laut, dan udara. Mereka berada di bawah kewenangan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khameini.

IRGC juga bertanggung jawab terhadap program pengembangan rudal Iran. Mereka menyatakan mempunyai peluru kendali dengan jarak jelajah sampai 2000 kilometer, dan bisa menjangkau Israel serta pangkalan militer AS di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, menyatakan langkah itu diambil untuk meningkatkan tekanan kepada Iran dengan cara mengisolasi dan mengalihkan sejumlah sumber uang yang tadinya diklaim digunakan membiayai kegiatan terorisme di kawasan Timur Tengah. Di samping itu, AS juga ingin supaya Iran tidak terus-terusan menggoyang stabilitas region.

Pompeo mengklaim bukti-bukti aksi terorisme Iran ditarik jauh hingga dekade 1980-an. Yakni ketika terjadi serangan terhadap barak Korps Marinir AS di Beirut, Libanon pada 1983.





Credit  cnnindonesia.com



Trump Veto Resolusi Hentikan Dukungan AS Dalam Perang Yaman



Trump Veto Resolusi Hentikan Dukungan AS Dalam Perang Yaman
Presiden AS Donald Trump dilaporkan memveto sebuah resolusi yang menyerukan AS untuk mengakhiri dukungan untuk perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dilaporkan memveto sebuah resolusi yang menyerukan AS untuk mengakhiri dukungan untuk perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Trump menggambarkan resolusi ini berbahaya.

"Resolusi ini adalah upaya berbahaya yang tidak perlu untuk melemahkan otoritas konstitusional saya, membahayakan kehidupan warga Amerika dan anggota layanan yang berani, baik hari ini dan di masa depan," kata Trump, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (17/4).

Langkah ini awalnya diperkenalkan di Senat dan disponsori bersama oleh Senator Bernie Sanders, yang memunculkan resolusi "War Powers", sebuah undang-undang federal yang memberi Kongres kekuatan untuk memeriksa presiden ketika dia menjerumuskan AS dalam konflik bersenjata.

DPR AS sempat meloloskan resolusi serupa mengenai Yaman pada bulan Februari, tetapi tidak dapat mencapai Senat karena masalah prosedural.

Sanders, sebagai salah satu perancang resolusi ini mengaku kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Trump. "Saya benar-benar kecewa, tapi tidak terkejut," kata Sanders melalui aku Twitternya.

"Orang-orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, bukan lebih banyak bom. Saya kecewa, tetapi tidak terkejut, bahwa Trump telah menolak resolusi dwi pihak untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam perang mengerikan di Yaman," tulis Sanders.





Credit  sindonews.com





Palestina Prediksi Rencana Perdamaian AS akan Ditolak


Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, di kota Betlehem, Tepi Barat, Senin, 14 Mei 2018.
Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, di kota Betlehem, Tepi Barat, Senin, 14 Mei 2018.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed

Rencana perdamaian AS tak membahas kemerdekaan Palestina.



CB, RAMALLAH – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, meyakini negara-negara Arab dan Eropa berpihak pada perjuangan kemerdekaan Palestina.


Dia memperkirakan negara-negara tersebut akan menolak rencana perdamaian dengan Israel yang digagas Amerika Serikat (AS) jika tak menyertakan tuntutan negaranya.

"Tidak ada mitra di Palestina untuk (Presiden AS Donald) Trump. Tidak ada mitra Arab untuk Trump dan tidak ada mitra Eropa untuk Trump," ujar Shtayyeh pada Selasa (16/4).


Dia menegaskan Palestina tetap berkomitmen pada pembentukan negara Palestina yang merdeka sesuai dengan garis perbatasan 1967. Hal itu termasuk menetapkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.


Shtayyeh mengatakan Palestina tidak tertarik pada rencana perdamaian ekonomi meskipun saat ini negaranya sedang dilanda krisis. Kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi Palestina tak bisa dilepaskan dari peranan AS dan Israel.


Washington diketahui telah memangkas bantuan luar negerinya untuk Palestina senilai ratusan juta dolar AS. Selain itu, AS pun telah memutuskan menghentikan kontribusinya bagi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Sementara Israel menahan dana transfer pajak senilai puluhan juta dolar AS. Uang itu dibekukan untuk menghukum Palestina karena warganya terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan terhadap Israel.


"Israel adalah bagian dari perang finansial yang telah diumumkan kepada kita oleh AS. Seluruh sistem adalah untuk mencoba mendorong kita menyerah dan menyetujui proposal perdamaian yang tidak dapat diterima. Ini pemerasan finansial yang kami tolak," kata Shtayyeh.


Pada Ahad pekan lalu, Washington Post menerbitkan sebuah laporan yang menyebut bahwa rencana perdamaian AS untuk Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina, tidak akan menyertakan kemerdekaan Palestina. Laporan itu disusun dengan mengutip beberapa pejabat AS yang mengetahui tentang hal tersebut.


Karena tak menyertakan tentang kemerdekaan Palestina, sebagai gantinya AS akan melakukan investasi dan memberi sumbangan senilai puluhan miliar dolar AS untuk Tepi Barat serta Jalur Gaza. Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk yang kaya juga tak luput dari cipratan uang AS.


Kendati demikian, menurut pejabat yang dikutip Washington Post, Gedung Putih sangat menyadari bahwa ketika mereka hanya berfokus pada masalah ekonomi dan mengabaikan aspirasi politik, rencana perdamaian yang telah dirancang kemungkinan besar gagal. "Ini bukan perdamaian ekonomi. Kami menanggapi dengan sangat serius kedua aspek ini, politik, yang menangani semua masalah inti, dan ekonomi," kata pejabat tersebut.




Credit  republika.co.id






Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina Pelaku Penembakan


Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina Pelaku Penembakan
Pasukan Israel dilaporkan menghancurkan rumah seorang warga Palestina yang diduga melakukan penembakan pada Desember lalu, Salah Barghouti. (Reuters/Mohamad Torokman)



Jakarta, CB -- Pasukan Israel dilaporkan menghancurkan rumah seorang warga Palestina yang diduga melakukan penembakan pada Desember lalu, Salah Barghouti.

"[Kami] menghancurkan apartemen tempat Salah Barghouti tinggal," demikian tentara Israel sebagaimana dikutip AFP, Rabu (17/4).


Tentara Israel menyatakan bahwa operasi penghancuran itu dilakukan di sebuah desa di Kobar, sebelah utara Kota Ramallah, pada Rabu pagi.

Sebelumnya, kepolisian perbatasan juga sudah membakar rumah saudara Barghouti, Assam, di desa yang sama pada 7 Maret.


Barghouti diduga melakukan penembakan di Kota Ofra, Tepi Barat, yang melukai tujuh orang pada 9 Desember lalu.


Kelompok penguasa Jalur Gaza, Hamas, mengklaim bahwa Barghouti adalah salah satu "pejuang" mereka.

Israel sendiri memang kerap membakar rumah orang Palestina yang melakukan serangan terhadap warganya.

Menurut Israel, penghancuran rumah itu diperlukan sebagai gertakan agar tak terjadi lagi insiden serupa.

Namun, sejumlah kelompok pemerhati hak asasi manusia menganggap penghancuran itu tak adil karena keluarga tersangka yang sengsara akibat perbuatan saudaranya.



Credit  cnnindonesia.com





Hindari S-300 Suriah, Jet Israel Dilaporkan Gunakan Rudal Rampage


Hindari S-300 Suriah, Jet Israel Dilaporkan Gunakan Rudal Rampage
Pesawat jet tempur F-16 Israel. Foto/REUTERS

TEL AVIV - Pesawat-pesawat jet tempur Israel untuk pertama kalinya menggunakan rudal Rampage supersonik selama menggempur target di Suriah yang diklaim sebagai pabrik misil Iran. Misil jenis itu diklaim mampu menghindari sistem pertahanan rudal S-300 yang dipasok Rusia sejak Oktober lalu.

Analis pertahanan independen, Babak Taghvaee, adalah pakar yang melaporkan indikasi penggunaan misil Rampage pertama kali oleh Israel dalam operasi militernya di Suriah."Menurut pengembangnya, rudal Rampage memungkinkan kita untuk menyerang dalam kondisi yang belum pernah kita miliki sebelumnya," katanya.

Senjata itu dapat digunakan oleh jet-jet tempur canggih Israel seperti F-15, F-16 dan F-35. Senjata itu dapat melesat lebih dari 80 mil dengan kecepatan supersonik dan dipandu oleh sistem GPS onboard.

Misil Rampage dirancang untuk menyerang target bernilai tinggi pada rentang kebuntuan, yang berarti dapat diluncurkan oleh pesawat tempur yang kemudian dapat kembali ke jarak yang aman sebelum sistem pertahanan udara musuh memiliki kesempatan untuk merespons.

Di antara fitur rudal itu adalah kemampuannya untuk mengontrol dan memantau tingkat pecahan peluru, yang akan membuat serangannya menjadi bedah, akurat dan dengan tingkat kerusakannya minim. Kendati demikian, faktanya rudal jenis itu menghabiskan banyak waktu di udara dari saat diluncurkan hingga menyerang sasarannya.

Amit Haimovich, direktur pemasaran dan pengembangan bisnis untuk produsen senjata Malam Engineering; mengatakan kombinasi kecepatan dan bentuk fisik Rampage berarti misil itu dapat dideteksi, tetapi sangat sulit untuk dicegat.

"Jika Anda mengambil arena Timur Tengah dan area yang dilindungi oleh sistem pertahanan udara, inti dari rudal ini adalah bahwa rudal itu dapat mengenai target dalam rentang kebuntuan tanpa mengancam platform peluncuran," katanya, seperti dikutip express.co.uk, Rabu (17/4/2019).

Pesawat-pesawat jet tempur Israel dilaporkan menyerang fasilitas militer di Masyaf di luar kota Hama, Suriah, pada Sabtu dini hari lalu. Beberapa bangunan hancur dan setidaknya tiga tentara Suriah terluka.

Pertahanan udara Suriah dilaporkan menjatuhkan beberapa proyektil musuh, di mana pengguna media sosial mem-posting video yang memperlihatkan upaya rezim Damaskus untuk mengusir serangan Israel.

Israel telah melakukan ratusan serangan udara di seluruh Suriah dalam beberapa tahun terakhir dan menuduh Iran menggunakan negara yang dilanda perang sipil itu sebagai pijakan untuk kemungkinan melakukan serangan militer di masa depan terhadap Tel Aviv.

Terkait laporan penggunaan misil Rampage, militer Tel Aviv masih enggan berkomentar. 



Credit  sindonews.com






Serangan roket tewaskan enam orang di ibu kota Libya


Serangan roket tewaskan enam orang di ibu kota Libya
Seorang pria berjalan dekat sebuah rumah yang rusak akibat serangan semalam di distrik Abu Salim, Tripoli, Libya, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Jadallah/djo/wsj.




Tripoli, Libya (CB) - Enam orang telah tewas dalam serangan roket di Ibu Kota Libya, Tripoli, kata beberapa pejabat lokal pada Rabu.

Sejumlah roket menghantam Permukiman Abu Salim serta kabupaten Algarat dan Salahuddin di ibu kota Libya pada Selasa malam (16/4).

Petugas medis mulanya mengatakan dua orang telah tewas dalam serangan tersebut, tapi Dewan Lokal Abu Salim mengatakan enam orang tewas dan 35 orang lagi cedera.

Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakui PBB, menuduh pasukan yang berpusat di Libya Timur dan dipimpin oleh Jendeal Khalifa Haftar melancarkan serangan tersebut.

Serangan itu dilancarkan di tengah pertempuran di ibu kota Libya sejak Haftar melancarkan operasi militer pada awal Maret untuk merebut Tripoli, tempat GNA berpusat.

Pada Senin, GNA menyatakan sedikitnya 76 orang, termasuk 24 warga sipil, telah tewas sejak bentrokan meletus di sekitar Tripoli.

Sejak penggulingan mantan orang kuat Muammar Gaddafi pada 2011, dua pemerintah telah muncul di Libya: satu di Libya Timur, di bawah Jenderal Khalifa Haftar, dan satu lagi di Tripoli --yang mendapat pengakuan PBB.


Credit  antaranews.com




Usai Kudeta, Presiden Sudan Dilaporkan Digiring ke Penjara


Usai Kudeta, Presiden Sudan Dilaporkan Digiring ke Penjara
Presiden Sudan yang baru saja digulingkan melalui kudeta militer, Omar al-Bashir, dilaporkan sudah ditransfer ke penjara di Khartoum pada Rabu (17/4). (Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah)



Jakarta, CB -- Presiden Sudan yang baru saja digulingkan melalui kudeta militer, Omar al-Bashir, dilaporkan sudah ditransfer ke penjara di Khartoum pada Rabu (17/4).

"Kemarin malam, Bashir dibawa ke Penjara Kober di Khartoum," ujar seorang sumber di lingkaran keluarga Bashir kepada AFP.


Sejumlah saksi mata mengaku melihat pengerahan tentara besar-besaran di luar penjara yang terletak di utara Khartoum tersebut.

"Banyak tentara di dalam kendaraan-kendaraan yang membawa senjata mesin di dekat penjara," tutur seorang saksi anonim.


Penjara Kober sendiri didirikan pada masa kolonial Inggris di timur Blue Nile, di mana Bashir tumbuh dan berkembang.

Dibangun dengan tumpukan bata kuat, penjara itu menampung ratusan narapidana. Kebanyakan tahanan berimpitan di satu sel kecil.

Hotel prodeo itu memiliki satu sayap khusus untuk tahanan politik, termasuk mereka yang selama ini menentang Bashir.

"Di sel-sel kecil itu, mereka menahan enam hingga tujuh orang, kebanyakan penyelundup, pelaku pasar gelap, penyelundup manusia, dan pelaku tindak kriminal kecil," ucap seorang koresponden AFP yang sempat ditahan di penjara itu Januari 2018 lalu.




Credit  cnnindonesia.com


Tembak Diri saat Akan Ditangkap Polisi, Eks Presiden Peru Tewas


Tembak Diri saat Akan Ditangkap Polisi, Eks Presiden Peru Tewas
Mantan presiden Peru Alan Garcia menembak dirinya sendiri saat akan ditangkap polisi terkait skandal kasus korupsi terbesar di Amerika Latin. Foto/REUTERS

LIMA - Mantan Presiden Peru Alan Garcia tewas setelah dia menembak dirinya sendiri ketika hendak ditangkap polisi pada Rabu (17/4/2019) pagi. Dia hendak ditangkap terkait skandal korupsi terbesar di Amerika Latin yang melibatkan perusahaan raksasa konstruksi Brazil.

Sebelumnya diberitakan bahwa Garcia, 69, berada dalam kondisi koma tak lama setelah dibawa ke Rumah Sakit Casimiro Ulloa akibat menembak dirinya sendiri. Dia menembak diri di bagian kepala sekitar pukul 06.45 waktu setempat di rumahnya.

Presiden Peru Martinez Vizcarra mengumumkan Garcia meninggal beberapa jam setelah jatuh koma selama operasi darurat.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Zulema Tomas mengatakan Garcia sempat mengalami serangan jantung sebanyak tiga kali sebelum dioperasi.

Garcia sejatinya sedang diselidiki karena diduga menerima suap selama pembangunan metro Lima selama masa pemerintahan periode keduanya, dari 2006-2011.

Dia membantah pernah menerima uang dari perusahaan konstruksi Brasil, Odebrecht. Perusahaan itulah yang menjadi pusat skandal korupsi terbesar di Amerika Latin setelah mengakui membayar pejabat korup di seluruh Amerika Latin hampir USD800 juta sebagai imbalan untuk kontrak infrastruktur utama.

Dia mencari suaka di kedutaan Uruguay di Peru akhir tahun lalu. Dia sempat bertahan di kedutaan selama lebih dari dua minggu sebelum permintaan suakanya ditolak.

Perintah pengadilan oleh Hakim Juan Sanchez memerintahkan penangkapan Garcia dan pencarian dokumen di rumahnya terkait dengan tuduhan pencucian uang. Ketika polisi tiba di kediamannya untuk menangkapnya, mantan presiden itu menembak dirinya sendiri ketika berada di kamar tidurnya.

Garcia, seorang orator ulung yang telah memimpin partai Apra. Partai itu dulu sangat kuat di Peru selama berpuluh-puluh tahun dan berkuasa sebagai sebagai partai nasionalis dari 1985 hingga 1990 sebelum membentuk kembali dirinya sebagai pemrakarsa pasar bebas. Garcia dan partainya pernah memenangkan pemilu untuk memperpanjang masa jabatan lima tahun pada tahun 2006.

Tahun lalu, Garcia meminta Uruguay untuk suaka politik setelah dia dilarang meninggalkan negaranya. Dia dicegah untuk melarikan diri atau pun menghalangi penyelidikan. Uruguay menolak permintaan suaka politik Garcia.

Garcia sendiri telah berulang kali membantah melakukan kesalahan. 



Credit  sindonews.com



Selasa, 16 April 2019

AS Setuju Jual Peralatan Militer Senilai Rp7 Triliun ke Taiwan


AS Setuju Jual Peralatan Militer Senilai Rp7 Triliun ke Taiwan
Pesawat tempur F-16 AS. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kemungkinan penjualan peralatan militer dan pelatihan pilot F-16 ke Taiwan senilai Rp7 triliun. Demikian pernyataan Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DCSA) mengatakan dalam siaran pers.

"Departemen Luar Negeri telah memutuskan untuk menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing ke TECRO di Amerika Serikat untuk kelanjutan program pelatihan pilot dan dukungan pemeliharaan/logistik untuk pesawat F-16 yang saat ini berada di Pangkalan Angkatan Udara Luke, Arizona dengan perkiraan biaya Rp7 triliun," bunyi rilis tersebut seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (16/4/2019).

TECRO adalah Kantor Perwakilan Ekonomi dan Kebudayaan Taipei di AS. TECR0 bertanggung jawab untuk menjaga hubungan bilateral antara Taiwan dan AS.

Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa baru-baru ini mengungkapkan bahwa Taipei berharap untuk mengetahui apakah mereka akan diizinkan untuk membeli jet tempur F-16 tambahan dari Amerika Serikat pada bulan Juli. Ini dilakukan untuk terus meningkatkan armada F-16A/B yang semakin tua.

"Pada bulan Februari, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan meminta jet tempur baru dan canggih untuk menunjukkan tekad dan kemampuan kami untuk membela diri," kata Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Shen Yi-ming kepada wartawan pada saat itu, yang memicu protes dari Beijing.

China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan. Beijing mencurigai presiden Taiwan mendorong kemerdekaan formal pulau itu, sebuah sinyal bahaya untuk China yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan berada di bawah kendalinya. 


Credit  sindonews.com



Presiden: Taiwan tidak terintimidasi oleh latihan militer China

Presiden:  Taiwan tidak terintimidasi oleh latihan militer China
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara pada peringatan 40 tahun Undang-undang Hubungan Taiwan di Taipei, Taiwan, Selasa (16/4/2019). (REUTERS/TYRONE SIU)



Taipei (CB) - Taiwan tidak terintimidasi oleh latihan militer China, Presiden Tsai Ing-wen pada Selasa setelah manuver militer China terbaru dikecam oleh pejabat senior Amerika Serikat sebagai "pemaksaan" dan ancaman terhadap stabilitas di kawasan tersebut.

Militer Pembebasan Rakyat China mengakui bahwa kapal perang, pengebom, dan pesawat pengintai miliknya melakukan "latihan yang diperlukan" di sekitar Taiwan pada Senin (15/4), meski pihaknya menggambarkan latihan itu sebagai kegiatan rutin.

"Kami tidak akan membuat kompromi apa pun di wilayah kami, bahkan untuk satu inci. Kami selalu berpegang teguh pada demokrasi dan kebebasan," kata Tsai saat menghadiri peringatan hubungan Taiwan-AS di Taipei. Ia menambahkan bahwa pembelian senjata oleh Taiwan dari AS akan membantu memperkuat kemampuan Pasukan Udara Taiwan.

Tsai berbicara di forum peringatan 40 tahun hubungan AS-Taiwan yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan, menyusul keputusan Washington yang memutus hubungan resmi dengan Taiwan pada 1979 untuk mendukung China.

Taiwan menyebarkan sejumlah jet dan kapal untuk mengawasi pasukan Cina pada Senin, menurut kementerian pertahanan mereka. Pihaknya menuduh Beijing "berupaya merubah status quo Selat Taiwan."

China berulang kali melancarkan gerakan, yang menurutnya sebagai "patroli pengepungan pulau", dalam beberapa tahun belakangan.

Delegasi yang dipimpin mantan ketua DPR AS Paul Ryan berada di Taipei untuk memperingati 40 tahun peresmian Taiwan Relations Act, yaitu undang-undang yang mengatur hubungan AS-Taiwan, dan untuk menegaskan kembali komitmen AS.

Ryan mengatakan AS menganggap setiap ancaman militer terhadap Taiwan sebagai kekhawatiran. Ia mendesak China untuk menghentikan pergerakan seperti itu, dengan menyebut langkah tersebut kontraproduktif.

AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, namun terikat oleh hukum untuk membantu Taiwan mempertahankan diri dan menjadi sumber utama senjata bagi mereka.




Credit  antaranews.com