Selasa, 13 Juni 2017

3 Skenario Qatar: Bantuan Teman, Damai dengan Saudi Cs atau Perang


3 Skenario Qatar: Bantuan Teman, Damai dengan Saudi Cs atau Perang
Warga Qatar menggambar wajah Emir Sheikh Thamim bin Hamad al-Thani di kendaraan sebagai dukungan. Foto/REUTERS/Naseem Zeitoon


DOHA - Qatar mencoba menemukan jalan keluar dari isolasi yang tiba-tiba dan berbahaya secara ekonomi yang diberlakukan oleh tetangga Timur Tengah-nya yang mencurigainya mendukung kelompok teroris.

Jalur udara dan perdagangan negeri kecil tapi kaya raya di Arab ini sudah diblokade oleh setengah selusin negara-negara Arab, terutama Arab Saudi, sejak 23 Mei 2017. Blokade itu lambat laun akan mengikis fondasi ekonomi Qatar. Tapi, negara itu masih punya seperti Iran dan Turki yang bersimpati dengan menyalurkan bantuan pangan.

Jika negara modern berpenduduk 2,24 juta orang dapat meyakinkan skeptis Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya bahwa Doha tidak mensponsori kelompok teroris, maka blokade dapat dibuka kembali.

Berikut tiga skenario yang bisa dimainkan Qatar untuk keluar dari isolasi negara-negara Arab;

1. Bergantung pada Teman yang Tersisa
Sekitar sepuluh negara telah memutus hubungan diplomatik dengan Qatar. Data anyar ini disiarkan penyiar Al-Jazeera. Namun, Turki berjanji untuk membantu mengirim makanan dan obat-obatan sesuai kebutuhan. Iran juga melakukan hal serupa.

Negara sumber utama tenaga kerja, Filipina, mengindikasikan juga akan meringankan larangan awal terhadap pekerja migran baru yang menuju ke Qatar. Sekitar lima persen pekerja Filipina di luar negeri mendarat di Qatar, melebihi jumlah warga Qatar.

Menurut analis, India juga bisa mendukung negara kecil di Arab itu. Dengan bantuan teman-terman tersisa, skenario ini bisa dimainkan Qatar untuk bertahan dari isolasi, namun tidak mungkin selamanya.

”Qatar memiliki pilihan lain untuk mengimpor makanan, seperti (melalui) perbatasan maritim Qatar-Iran dan wilayah udara yang Qatar masih dapat digunakan,” kata Giorgio Cafiero, CEO Gulf State Anlutics, konsultan politik yang berbasis di Washington.

”Lebih mahal untuk terbang dalam (mendapatkan) makanan dibandingkan mengimpornya melalui darat lewat Arab Saudi, namun Qatar memiliki sarana finansial untuk mengatasi situasi ini.”

2. Rekonsiliasi dengan Negara-negara Arab yang Memusuhinya
Menurut Cafiero, tetangga netral Qatar, yakni Kuwait dan Oman sedang mencari solusi untuk masalah Qatar. Amerika Serikat, yang menggunakan Pangkalan Udara al-Udeiba, Qatar, untuk melawan kelompok teroris, juga menyerukan sebuah resolusi.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah meminta Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab untuk meringankan blokade terhadap Qatar. Tillerson mengatakan dalam sebuah pidato KTT Dewan Kerjasama Teluk (GCC) bahwa sebuah kesatuan ekonomi dan politik enam negara termasuk Qatar, harus mencari solusi.

Emir Qatar, kata dia, harus berbuat lebih banyak, dan lebih cepat, untuk mengusir unsur-unsur ekstremis dari negaranya.

”Qatar adalah rumah bagi Pangkalan Udara Al-Udeiba, di mana pesawat militer AS dan Inggris terbang untuk membom target ISIS,” kata Ameer Ali, dosen di Murdoch University’s School of Business and Governance di Australia. 

“Inilah mengapa (Presiden AS Donald) Trump sekarang sangat ingin menemukan penyelesaian untuk masalah Qatar,” ujarnya seperti dikutip Forbes, Senin (12/6/2017).

3. Perang Bisa Dimulai


Qatar dapat mempertahankan dukungan untuk Hamas, yang oleh banyak pemerintah asing, terutama Israel, dianggap kelompok teroris. Hal yang sama juga bisa dilakukan untuk gerakan politik dan sosial Ikhwanul Muslimin. Skenario ini bisa dipastikan menambah marah negara-negara yang mengisolasi Doha, seperti Saudi.

Skenario ini juga bisa membuat salah satu kelompok teroris tanpa status kewarganegaraan dan dicuigai didukung Qatar akan merasan bom di suatu tempat. Jika itu terjadi, Qatar bisa terseret perang.

Sebagai respons, Qatar bisa menyalahkan negara-negara yang menyerang. Doha juga bisa melemparkan tuduhan balik bahwa Saudi-lah yang mendanai kelompok teror. Setidaknya, itu pernah mencuat di Kongres AS ketika hasil penyelidikan tentang serangan 11 September 2001 atau 9/11 dibuka. ”Arab Saudi juga telah membiayai kelompok teror seperti A-Qaeda, Taliban dan Laskar e-Taiba,” tuding Ali.







Credit  sindonews.com







Referendum, Puerto Rico Pilih Jadi Negara Bagian AS

Referendum, Puerto Rico Pilih Jadi Negara Bagian AS
Rakyat Puerto Rico menggelar referendum untuk jadi negara bagian AS, Minggu (11/6/2017). Foto/REUTERS/Alvin Baez


SAN JUAN - Rakyat Puerto Rico telah memberikan hak suaranya dalam referendum untuk tiga pilihan, status quo, merdeka total atau jadi negara bagian ke-51 Amerika Sertikat (AS). Hasil referendum menyatakan, negara kepulauan itu ingin jadi negara bagian AS.

Selama ini posisi Puerto Rico adalah status quo, yakni menjadi negara persemakmuran AS. Namun, setelah pemerintahnya menyatakan bangkrut, warga di wilayah itu menggelar referendum pada hari Minggu waktu setempat.

Menurut Komisi Pemilihan Umum (CEE), sekitar 97,18 persen rakyat memberikan suara dalam referendum yang tidak mengikat, yang menyatakan bahwa mereka ingin jadi bagian dari Washington.

Hanya 1,5 persen pemilih yang mengatakan bahwa mereka akan memilih merdeka. Sedangkan 1,32 persen pemilih ingin tetap menjadi wilayah pemerintahan sendiri dengan status negara persemakmuran AS.

 

Pemimpin Partai Demokratik Populer (PPD), Carlos Delgado, menyebut hasil referendum sebagai pukulan atas kredibilitas Gubernur Ricardo Rossello. Delgado menuding hasil referendum telah dimanipulasi.

”Hari ini, sayangnya, proses pemilihan ini membuat negara ini mempresentasikan kepada dunia bahwa demokrasi gagal, seruan untuk berpartisipasi dalam demokrasi gagal,” kata Delgado, seperti dikutip Sputnik, Senin (12/6/2017).

”Apa yang kita lihat di sini adalah hasil manipulasi, tindakan yang telah ditentukan sebelumnya untuk tidak mencari konsensus mengenai isu-isu inti negara tersebut,” ujarnya.

Keputusan akhir referendum ini akan dikirim ke Kongres AS. Sebagaimana diatur dalam Pasal IV, Bab 3, Konstitusi Amerika memberikan kewenangan Kongres AS untuk memberikan status negara bagian.

Kongres AS yang dikuasai Partai Republik diprediksi tidak akan mendukung hasil referendum itu, terlebih Puerto Rico selama ini dikenal sebagai basis pendukung Partai Demokrat.

 

Otoritas negara itu telah mengumumkan kebangkrutan beberapa waktu lalu. Negara kepulauan tersebut telah menderita utang USD74 miliar dan menanggung kewajiban membayar uang pensiun USD49 miliar. Kondisi itu telah memaksa Kongres AS untuk membuat dewan pengawas yang mengajukan perlindungan kebangkrutan untuk negara persemakmuran ini pada bulan Mei lalu.

Sejarah Puerto Rico diawali dengan aksi penakluk Juan Ponce de Leon yang memulai membangun permukiman Spanyol di pulau itu pada tahun 1508. Wilayah itu kemudian menjadi koloni atau jajahan Spanyol. 


Status koloni berubah ketika militer Spanyol dan Amerika Serikat (AS) perang pada tahun 1898. Usai perang tersebut, Puerto Rico berada di bawah kedaulatan AS.

Pada tahun 1917, orang-orang di wilayah kepulauan tersebut diberi kewarganegaraan AS. Public Law 600 (Hukum Publik 600), sebuah undang-undang federal tahun 1950, memberi wewenang kepada penduduk pulau itu untuk merancang dan mengadopsi konstitusi mereka sendiri, yang kemudian mereka lakukan pada tahun 1952.  Sejak itu, Puerto Rico mendapatkan status negara persemakmuran.





Credit  sindonews.com



Afghanistan: Tentara AS Tembak Mati Tiga Warga Sipil



Afghanistan: Tentara AS Tembak Mati Tiga Warga Sipil
Tiga warga sipil Afghanistan tewas saat tentara Amerika Serikat (AS) melepaskan tembakan, setelah kendaraan yang mereka tumpangi terkena sebuah bom di pinggir jalan. Foto/Istimewa


KABUL - Seorang pejabat Afghanistan mengatakan, sebanyak tiga warga sipil Afghanistan tewas saat tentara Amerika Serikat (AS) melepaskan tembakan, setelah kendaraan yang mereka tumpangi terkena sebuah bom di pinggir jalan.

Attaullah Khogyani, seorang juru bicara Gubernur Provinsi Nangarhar mengatakan, seorang pria dan kedua putranya tewas di rumah mereka di Ghani Khel, akibat terkena tembakan yang dilepaskan tentara AS.

"Setelah ledakan bom menimpa mereka, pasukan Amerika kemudian mulai menembak dan membunuh satu orang dan dua anak di dekatnya," kata Khogyani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (12/6).

Serangan bom mobil itu sendiri dibenarkan oleh komando militer AS di Kabul. Dimana, mereka mengatakan sebuah konvoi tentara Amerika dan Afghanistan diserang oleh bom pinggir jalan, dan kemudian diserang oleh orang-orang bersenjata.

"Konvoi tersebut kembali menembak untuk membela diri dan tidak ada korban dari sisi AS," kata komando militer AS. Namun, sayangnya komando militer AS tersebut tidak memberikan penjelasan mengenai adanya kemungkinan warga sipil yang tewas akibat baku tembak tersebut. 




Credit  sindonews.com



AS Tak Tahu Tentaranya Tewaskan Warga Sipil di Afghanistan


AS Tak Tahu Tentaranya Tewaskan Warga Sipil di Afghanistan
Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka belum mengetahui tentara mereka di Afghanistan menewaskan warga sipil. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka belum mengetahui tentara mereka di Afghanistan menewaskan warga sipil. Tentara AS disebut menewaskan tiga orang warga sipil saat terjebak baku tembak dengan kelompok milisi di Afghanstan.

"Belum ada laporan resmi mengenai adanya korban sipil, namun pihak militer menginvestigasi kejadian tersebut," kata militer AS. dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (12/6).

"Kami selalu mengangap adanya korban sipil akibat serngan kami dengan sangat serius, dan semua tuduhan diselidiki secara menyeluruh," sambungnya.

Sebelumnya diwartakan, Attaullah Khogyani, seorang juru bicara Gubernur Provinsi Nangarhar mengatakan seorang pria dan kedua putranya tewas di rumah mereka di Ghani Khel, akibat terkena tembakan yang dilepaskan tentara AS.

"Setelah ledakan bom menimpa mereka, pasukan Amerika kemudian mulai menembak dan membunuh satu orang dan dua anak di dekatnya," kata Khogyani.

PBB sebelumnya dalam laporannya mengatakan korban sipil telah mencapai rekor tertinggi di negara tersebut, saat pertempuran menyebar ke lebih banyak wilayah di Afghanistan. 




Credit  sindonews.com



Duterte: Pengepungan Marawi Perintah Pemimpin ISIS al-Baghdadi


Duterte: Pengepungan Marawi Perintah Pemimpin ISIS al-Baghdadi
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (tengah). Foto/REUTERS/Romeo Ranoco


MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan,  pemimpin Islamic State atau ISIS Abu Bakr al-Baghdadi sendiri yang memerintahkan pengepungan Kota Marawi oleh para militan. Kota itu telah jadi medan tempur antara pasukan Filipina dengan kelompok sayap ISIS, Maute, selama tiga pekan terakhir.

Komentar Duterte disampaikan kepada wartawan di Kota Cagayan de Oro,  pada hari Minggu.”Abu Bakr al-Baghdadi secara khusus memerintahkan dilakukannya kegiatan teror di Filipina,” katanya.

”Kami sudah tahu betul penumpukan di Marawi ini. Itulah sebabnya jika Anda melacak pernyataan saya di depan umum, (apa yang saya katakan) adalah, 'Jangan memaksakan tangan saya ke dalamnya'. Karena sudah ada tindakan teroris, korban adalah laki-laki, perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah,” ujar Duterte, yang dikutip Senin (12/6/2017).

”Kami menderita sejumlah korban jiwa. Saya tidak berharap hal itu menjadi serius. Sekarang, ternyata Baghdadi sendiri, pemimpin ISIS, secara khusus telah memerintahkan kegiatan terorisme di sini di Filipina,” papar dia.

Duterte sebelumnya mengklaim bahwa kelompok Maute memiliki hubungan dengan ISIS. Dia mengatakan bahwa teroris yang dicari Isnilon Hapilon telah ditunjuk sebagai pemimpin ISIS di Filipina dan berusaha untuk membentuk kekhalifahan di negara tersebut.

”Tapi militer dan polisi, mereka memperingatkan saya bahwa hal itu menjadi sangat penting di Mindanao," katanya.

Duterte juga membalas kritik atas keputusannya untuk mengumumkan darurat militer di seluruh wilayah Mindanao. Presiden ini berujar, para pengkritiknya merupakan ”orang bodoh”

"Jika mereka tidak bodoh, Anda tahu, Anda harus menyatakan darurat militer di Mindanao selatan," katanya. ”Sekarang, mereka dalam pelarian. Anda harus mengejar mereka. Dan jika mereka gerah, mereka mungkin memilih untuk (menabur) teror. Bom di sini, ada bom di sana,” imbuh Duterte, seperti dikutip Philstar





Credit  sindonews.com






Sepak Terjang Militan Indonesia di Marawi Memikat Loyalis ISIS


Sepak Terjang Militan Indonesia di Marawi Memikat Loyalis ISIS
Pasukan Filipina melakukan pemeriksaan di jalur utama di Kota Marawi, Sabtu (10/6/2017). Foto/REUTERS/Romeo Ranoco


JAKARTA - Sepak terjang para militan kelompok teror asal Indonesia di kalangan kelompok Maute di Kota Marawi, dinilai menjadi pemikat para loyalis kelompok Islamic State atau ISIS untuk menjadikan Filipina selatan basis ideal mereka. Ada sekitar 40 militan Indonesia yang ikut perang di Marawi.

Menurut para analis, puluhan militan itu dikirim oleh kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).  Kelompok tersebut bersama kelompok Maute berambisi menciptakan negara bagian ISIS di Filipina selatan setelah kelompok di Timur Tengah kehilangan banyak wilayah.

”Bagi militan Indonesia, dan dalam konteks Asia Tenggara, Filipina selatan adalah yang paling ideal untuk tujuan itu,” kata Taufik Andrie, Direktur Eksekutif Institute for International Peace Building, sebuah kelompok think tank.

Pada hari Minggu, militer Filipina berkabung untuk menghormati 13 marinirnya yang tewas dalam pertempuran dengan kelompok Maute pada Jumat lalu. Ini adalah salah satu kerugian terbesar bagi pasukan Manila yang mencoba merebut kembali Marawi dari militan Maute.

Ketika pertempuran di Marawi memasuki minggu ketiga, badan keamanan regional telah mengungkap data intelijen bahwa milisi asing seperti dari Indonesia, Malaysia, Chechnya, Maroko dan Arab Saudi berada di dalam kelompok Maute.

Ukuran kekuatan kelompok Maute di Marawi tidak bisa dipekirakan secara jelas. Namun, otoritas setempat menduga ada ratusan hingga ribuan militan yang menduduki kota itu.

Pada pekan lalu, 28 warga Malaysia dilaporkan telah bergabung dalam konflik di Marawi. Sedangkan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Indonesia Komjen Pol Suhardi Alius pada Kamis lalu mengatakan 40 warga Indonesia yang ikut berperang di Marawi adalah pengikut JAD.

Kelompok tersebut dipimpin oleh Aman Abdurrahman, seorang ideolog yang dipenjara. Dia dianggap sebagai sosok yang memerintahkan pengikutnya untuk melakukan serangan bom bunuh diri di Jakarta pada bulan Januari tahun lalu. Dia juga dianggap terkait dengan serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, 23 Mei 2017, yang menewaskan tiga polisi.

JAD telah dimasukkan dalam daftar pantauan kontra-terorisme Amerika Serikat karena ada hubungannya dengan ISIS.

Para ahli mengatakan nama kelompok Maute dibentuk berdasarkan nama pendirinya, Moro Abdullah dan Omarkhayam Maute.

Joseph Franco, seorang peneliti di Centre of Excellence for National Security yang berbasis di Singapura, mengatakan bahwa kedua bersaudara itu telah bersumpah setia kepa ISIS dua tahun lalu.

Menurut Franco, perang gerilya tanpa henti di pulau Mindanao juga menarik perhatian pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon yang kemudian bergabung dengan kelompok Maute.

Surat kabar Australia mengutip Iqbal Hussaini, seorang militan Indonesia yang dilatih di sebuah kamp militan di Mindanao beberapa tahun yang lalu, mengatakan bahwa pengepungan Marawi telah menghidupkan kembali semangat pada “jihadis” Indonesia. 

Iqbal yang dipenjara karena menyelundupkan senjata dari Filipina selatan ke kelompok Jemaah Islamiyah (JI) di Indonesia, mengatakan bahwa banyak rekan-rekan sebangsanya ingin bergabung dengan kelompok Maute.

”Banyak yang mencari (jalan) ‘jihad’ berikutnya,” katanya. ”Kemungkinan Marawi akan menjadi basis ISIS sangat, sangat tinggi,” ujarnya, yang dikutip dari The Straits Times, Senin (12/6/2017).



Credit  sindonews.com






Barack Obama Akan Berlibur ke Indonesia



Barack Obama Akan Berlibur ke Indonesia 
Barack Obama saat berlibur di Karibia tak lama setelah melepas jabatannya sebagai Presiden AS pada awal tahun ini. (Jack Brockway/Virgin Handout via Reuters)


Jakarta, CB -- Beberapa bulan setelah lengser dari jabatannya, Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, akan berlibur ke Indonesia pada akhir Juni hingga awal Juli mendatang.

"Ya, beliau akan datang untuk berlibur ke Indonesia," ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, Mohammad Anshor, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Senin (12/6).

Ashor tak menjelaskan lebih detail rencana lawatan perdana Obama ke Indonesia setelah dia lengser dari kursi kepresidenan ini. Dia juga tak membeberkan kegiatan Obama selama berada di tanah air.

"Untuk itu saya belum bisa jelaskan," tutur Anshor.

Selain berlibur, Obama juga diundang oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk menyampaikan pidato di Kongres Diaspora Indonesia ke-4 (CID 4) yang akan berlangsung di Kasablanka Hall, Jakarta, pada 1 Juli mendatang.

“Kami merasa terhormat dapat menyambut Presiden Obama kembali ke Jakarta untuk menyampaikan pidato keynote di konvensi,” kata Dino Patti Djalal, pendiri FPCI sekaligus Ketua Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) melalu siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com.

Kongres diaspora Indonesia yang keempat ini rencananya akan dilaksanakan pada 1 hingga 4 Juli mendatang dengan tema “Bersinergi Bangun Negeri”.

Pertemuan itu akan dihadiri masyarakat Indonesia dari seluruh penjuru dunia untuk membahas berbagai isu ekonomi dan sosial-budaya dengan tujuan meningkatkan kehidupan warga Indonesia di dalam maupun luar negeri. 






Credit  CNN Indonesia




Dewan Kota dan militer Zintan tolak Saif Al-Islam Gaddafi bebas



Dewan Kota dan militer Zintan tolak Saif Al-Islam Gaddafi bebas
Dokumen foto Saif Al-Islam Gaddafi, putra mantan Presiden Libya Muammar Gaddafi (1942--2011), dalam tahanan tahun 2011. (AFP)
Kantor itu menyatakan pembebasan Saif Al-Islam didasari atas hukum amnesti."

Tripoli (CB) - Pihak Dewan Kota dan militer Zintan, sekira 180 kilometer di sebelah tenggara Ibu Kota Libya, Tripoli, pada Minggu (11/6) menyampaikan penolakan atas pembebasan Saif Al-Islam Gaddafi, putera mantan Presiden Libya Muammar Gaddafi (1942--2011), dari hukuman penjara sejak 2011.

"Dewan Kota dan militer Zintan dengaan keras mengutuk pernyataan Kantor Penerangan Batalion Abu-Bakr As-Siddiq berkaitan dengan pembebasan secara tidak sah tahanan Saif Al-Islam Gaddafi," demikian pernyataan bersama kedua lembaga itu, seperti dilansir kantor berita Xinhua, China, Senin.

Selain itu, mereka mengemukakan: "Kantor itu menyatakan pembebasan Saif Al-Islam didasari atas hukum amnesti. Tindakan ini adalah kolusi dan pengkhianatan terhadap syuhada dan penikaman terhadap lembaga militer, yang diklaim mereka miliki."

Kecaman dua lembaga tersebut berkaitan dengan satu milisi dari Zintan, yang menamakan diri Batalion Abu-Bakr As-Siddiq dan diberi wewenang menahan Saif Al-Islam Gaddafi, pada Sabtu (10/6) mengumumkan bahwa mereka sehari sebelumnya membebaskan Saif Al-Islam dengan dasar hukum amnesti yang dikeluarkan oleh Parlemen yang berpusat di Libya Timur pada 2015.

"Kelompok bersenjata tersebut telah mengeluarkan pernyataan di laman Facebooknya, yang mengatakan kelompok itu belum lama ini telah membebaskan Saif Al-Islam Gaddafi atas permintaan dari Majelis Permusyawaratan, Parlemen yang berpusat di Kota Tobruk," kata Mahmoud Abdelwahed, yang melaporkan untuk Al-Jazaeera dari Ibu Kota Libya, Tripoli.

Saif Al-Islam Gaddafi divonis mati dalam pengadilan tanpa kehadiran terdakwa di Pengadilan Banding Tripoli pada Juli 2015 karena melakukan penindasan atas aksi perlawanan 2011 dan pembunuhan pemrotes.

Ia juga dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional dengan dakwaan kejahatan terhadap umat manusia selama aksi perlawanan itu. Pengadilan Internasional tersebut menuntut Pemerintah Libya mengekstradisi Saif Al-Islam untuk diadili.

Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional di Parlemen yang berpusat di Libya Timur pada Ahad menuntut semua tahanan rejim lama tak boleh dibebaskan tanpa putusan pengadilan.

Selain itu, Jaksa Agung yang bertugas di Tripoli Ibrahim Masouf Ali pada Ahad mengatakan dibebaskannya Saif Al-Islam tidak sah.

"Amnesti yang ia perlukan bagi pembebasannya memerlukan surat pernyataan melepaskan tuntutan hukum dari keluarga korban. Terlebih lagi, tersangka dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional atas kejahatan terhadap umat manusia," katanya.

Ali mengatakan kantornya sedang menyelidiki mereka yang terlibat dalam pembebasan Saif Al-Islam Gaddafi.




Credit  antaranews.com





Jepang kini tak lagi "ragu" tawarkan industri pertahanannya



Jepang kini tak lagi
Ilustrasi - Tentara Pasukan Pertahanan-Diri Jepang berada di sebelah peluncur misil Patriot Advanced Capability-3 di Ishigaki perfektur Okinawa dalam foto yang diambil Kyodo, Minggu (7/2/2016). (REUTERS/Kyodo)


Tokyo (CB) - Perusahaan pertahanan dijadwalkan mempertontonkan dagangan mereka pada Senin, dalam satu-satunya pertunjukan senjata khusus Jepang, wadah bagi pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mempromosikan hubungan industri militer yang akan memperkuat pengaruh Jepang di Asia Tenggara.

Kementerian Pertahanan Jepang telah mengundang perwakilan militer Asia Tenggara dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam ke sebuah seminar teknologi militer terpisah, yang bertujuan untuk memastikan kehadiran dalam pameran Teknologi dan Pranata Maritim-Udara Asia (MAST) tiga hari di dekat Tokyo, kata nara sumber.

"Kementerian Pertahanan menjadi tuan rumah seminar tepat setelah MAST tutup," kata salah satu nara sumber yang mengetahui agenda tersebut seperti dikutip Rueters.

Pemerintahan Abe ingin membuat penjualan senjata dan kolaborasi teknologi militer sebagai landasan baru diplomasi Jepang di Asia Tenggara untuk menghambat pengaruh China yang berkembang di Laut Cina Selatan.

Perdagangan senilai lima triliun dolar amerika dikirim melalui kapal melewati jalur strategis itu sepanjang tahun, sebagian besar dari dan ke Jepang.

Pada tahun 2014, Abe mengakhiri larangan ekspor senjata yang telah berlangsung puluhan tahun, sebagian untuk mengurangi biaya pengadaan dengan memperlebar jumlah produksi senjata.

Namun rencana penjualan itu juga menjadi yang pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua, dan memungkinkan Jepang menawarkan teknologi senjata sebagai iming-iming untuk hubungan militer yang lebih dekat.

Pasar senjata Asia Tenggara tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi yang mendorong belanja pertahanan. Jepang kemungkinan akan melawan tawaran China untuk memasok peralatan militer ke wilayah tersebut.

"Satu-satunya hal yang benar-benar penting di Asia Tenggara adalah harga dan China akan menawarkan produknya dengan biaya rendah," kata Paul Burton, Direktur Kedirgantaraan, Pertahanan dan Keamanan di IHS Markit Singapura.

"Mereka dengan senang hati akan memberikan rahasia teknologinya demi memungkinkan dilakukannya produksi lokal, melatih angkatan kerja lokal dan mengimbangi sektor lain," pungkas Burton.

Dalam pertunjukan pertama mereka di MAST Asia pada tahun 2015, perusahaan Jepang masih enggan untuk mengiklankan karya pertahanan mereka, khawatir publik merasa kembalinya militerisme. Hanya NEC Corp yang memamerkan sendiri, dengan perusahaan lain berkumpul bersama dalam satu tampilan.

Keragu-raguan itu sepertinya telah mereda. Sedikitnya 16 perusahaan Jepang akan mengisi pameran, mulai dari pembuat senjata terkemuka Mitsubishi Heavy Industries, hingga pembuat pesawat jet patroli P-1 Kawasaki Heavy Industries, dan ShinMaywa Industries yang membangun pesawat amfibi AS-2.

"Kami bermaksud untuk menampilkan berbagai produk dan teknologi kepada peserta acara," kata juru bicara dari Mitsubishi.

Barang yang dipamerkan mencakup kapal perusak berpeluru kendali, model purwarupa kendaraan amfibi, teknologi pembersih ranjau dan demonstrasi pranata pengawasan radar laser.

Pameran selama tiga hari tersebut akan mencakup peserta pameran dari luar negeri, seperti pembuat jet silman F-35 Lockheed Martin Corp dan Thales SA dari Prancis, yang akan menggunakan dua lantai dalam agenda tersebut, kata juru bicara penyelenggara.






Credit  antaranews.com




Senin, 12 Juni 2017

Bisa Bawa Roket, Inilah Pesawat Terbesar di Dunia



Stratolaunch
Stratolaunch

CB, JAKARTA -- Co-founder Microsoft Paul Allen menghadirkan kejutan. Diam-diam, dia mengumumkan proyek baru yang mencengangkan. Dilansir dari The Washington Post,  Jumat (9/6) Paul Allen mengembangkan sebuah proyek pesawat terbesar di dunia. 

Selama beberap dekade, rekor sebagai pesawat terbesar di dunia dipegang oleh pesawat Ukraina Antonov AN-225. Kini rekor tercatat oleh pesawat milik perusahaan Allen, Stratolaunch.

Pesawat ini dibangun dengan enam mesin pesawat. Stratolaunch dibawa ke luar sebuah hanggar untuk pertama kalinya pada tanggal 31 Mei. Pembangunan pesawat tersebut dimulai pada 2011. Penerbangan pertama pesawat tersebut rencananya akan berlangsung pada 2016. Namun karena penundaan dalam masa uji coba, penerbangan tersebut dibatalkan.

Sebelum pengujian, struktur pendukung pesawat dilepas, sehingga bisa berdiri di atas rodanya. Dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, pesawat tersebut juga akan menjalani uji coba terbang di Mojave Air and Space Port, California. Pesawat besar itu diluncurkan untuk pertama kalinya dari perusahaan kedirgantaraan Allen.

Pesawat ini disebut sebagai yang terbesar lantaran memiliki bentang sayap selebar 385 kaki. Sementara, lebar sayap AN-225 'hanya' 290 kaki saja. Pesawat milik Allen juga memiliki panjang 385 kaki serta tinggi 50 kaki.

Sama seperti AN-225, pesawat Stratolaunch juga dijalankan dengan enam mesin high-bypass ratio turbofan. Berat bersih (tanpa bahan bakar) pesawat ini mencapai 500 ribu pon dan bisa membawa bahan bakar 250 ribu pon. Berat totalnya bisa mencapai 1,3 juta pound.

Sistem Stratolaunch dirancang untuk perjalanan orbit. Pesawat ini dirancang untuk meluncurkan roket yang membawa satelit kecil ke luar angkasa. Menurut Paul Allen, pesawat ini juga akan meluncurkan manusia di masa depan.

"Ini menandai sebuah langkah bersejarah dalam pekerjaan kita untuk mencapai visi Paul Allen, yakni menormalkan akses ke orbit Bumi yang rendah," ujar CEO Stratolaunch System Corporation Jean Floyd.

Dalam sebuah pernyataan, ia juga menyebutkan bahwa tim memiliki berbagai hal seru saat memasuki proses pengujian. "Kami berharap bisa berbagi kemajuan Stratolaunch dalam beberapa bulan mendatang," kata Floyd.

Rencananya, perusahaan akan menggunakan pesawat tersebut sebagai sebuah platform untuk meluncurkan roket ke orbitnya. Inilah yang membuat pesawat memiliki bobot lepas landas maksimumnya seberat 1,3 juta pound. Dengan begitu, pesawat Stratolaunch bisa mengantarkan tiga roket ke orbit dalam satu misi. Berdasarkan keterangan perusahaan, pesawat ini akan mulai meluncur pada tahun 2019.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Arkeolog Temukan Lapangan Bola Aztec di Tengah Kota Meksiko



Temuan peninggalan suku Aztec
Temuan peninggalan suku Aztec


CB, KOTA MEKSIKO --Arkeolog baru saja menemukan sisa kuil utama Aztec dan lapangan bola upacara di pusat Kota Meksiko. Temuan ini diyakini memberikan pemahaman baru tentang ruang suci kota metropolitan itu, yang ditaklukkan Spanyol lima abad lalu.
Temuan itu didapat di jalan tepat di belakang katedral Katolik Roma masa panjajahan dari plasa utama Zocalo di lahan hotel zaman 1950-an.
Penggalian bawah tanah mengungkapkan bagian dari dasar kuil berbentuk bulat berukuran besar, yang dipersembahkan kepada dewa angin Aztec Ehecatl dan bagian lebih kecil dari lapangan upacara, yang memastikan laporan penulis sejarah Spanyol pertama, yang mengunjungi ibukota kerajaan Aztec, Tenochtitlan.

"Karena menemukan ini, kami dapat menunjukkan tempat sebenarnya, kedudukan dan dimensi masing-masing bangunan, yang pertama kali dijelaskan dalam catatan sejarah itu," kata Diego Prieto, kepala lembaga antropologi dan sejarah utama Meksiko, Rabu (7/7).
Arkeolog juga menemukan sebagian kecil persembahan mengerikan dari 32 tulang leher pria, yang ditemukan dalam tumpukan di luar pengadilan. "Itu adalah persembahan yang terkait dengan permainan bola, tak jauh dari tangga," kata arkeolog Raul Barrera, "Tulang belakang atau leher, pasti berasal dari yang dikorbankan atau dipenggal kepalanya," kata Barrera menegaskan.

Beberapa semen asli asli tetap terlihat di beberapa bagian kuil, yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Aztec Ahuizotl 1486-1502, pendahulu Moctezuma, yang digulingkan oleh Hernan Cortes sang penakluk saat penaklukan Spanyol di Meksiko.

Pembukuan Spanyol awal menceritakan bagaimana seorang Moctezuma muda bermain melawan seorang raja sekutu tua di lapangan dan kalah, yang dianggap sebagai tanda bahwa hari-hari kerajaan Aztec akan berakhir.

Bangunan itu menonjol karena bentuknya yang bundar di antara beberapa lusin kuil persegi lainnya yang mendominasi ruang upacara paling suci di Aztec sebelum penaklukan 1521.

Arkeolog Aztec Eduardo Matos mengatakan bagian atas kuil itu kemungkinan dibangun menyerupai ular yang dilingkarkan, dengan para pendeta memasuki pintu yang dibuat seperti hidung ular. Setelah penggalian selesai sebuah museum akan dibangun di lokasi, berdampingan dengan bangunan modern di ibu kota.

Kota Meksiko, termasuk banyak struktur era kolonial dengan perlindungan mereka sendiri, dibangun di atas reruntuhan ibukota Aztec yang hancur, dan kemungkinan akan didapat lebih banyak penemuan, kata Matos. "Kami bekerja di daerah ini hampir 40 tahun dan selalu ada bangunan dari beberapa jenis. Jadi, kami memanfaatkannya dan ikut terlibat," katanya.





Credit  republika.co.id




30.000 Orang Turun ke Jalan Dukung Referendum Kemerdekaan Catalonia


30.000 Orang Turun ke Jalan Dukung Referendum Kemerdekaan Catalonia
Puluhan ribu orang turun ke jalan menuntut referendum kemerdekaan Catalonia dari Spanyol. Foto/Istimewa


BARCELONA - Sekitar 30.000 orang ikut serta dalam aksi demonstrasi di kota Spanyol, Barcelona. Mereka mendukung gagasan untuk mengadakan referendum mengenai kemerdekaan Catalonia dari Spanyol.

Menurut kantor berita El Pais mulai dari Presiden wilayah otonom Carles Puigdemont Casamajo hingga manajer Manchester City dan mantan pelatih Barcelona Joseph Guardiola ikut dalam demonstrasi yang diadakan di bukit Montjuic, Barcelona.

"Satu-satunya jawaban yang mungkin adalah memilih. Kami di sini untuk menunjukkan bahwa pada 1 Oktober kami akan memberikan suara pada sebuah referendum untuk memilih masa depan kita bahkan jika pihak berwenang Spanyol tidak menginginkan kita," kata Guardiola seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (12/6/2017).

Pada hari Jumat, Puigdemont mengatakan bahwa Catalonia akan mengadakan referendum sepihak untuk kemerdekaan pada tanggal 1 Oktober 2017, jika sebuah kesepakatan dengan pemerintah pusat untuk melakukan konsultasi dengan cara yang disepakati tidak akan tercapai. Puigdemont merujuk pada suratnya kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy Brey pada tanggal 24 Mei, mengundang yang terakhir untuk memulai negosiasi mengenai persyaratan dan kondisi referendum.

Sebelumnya, pada tanggal 25 Mei lalu, Rajoy menolak untuk mengadakan pembicaraan semacam itu.

Menanggapi pernyataan Puigdemont tentang mengadakan referendum secara sepihak, juru bicara pemerintah Spanyol Inigo Mendez de Vigo mengatakan bahwa Madrid akan melarang setiap usaha pemerintah Catalan untuk melakukan pemungutan suara.

Pada tanggal 9 November 2014, sekitar 80 persen orang Catalan yang mengambil bagian dalam referendum yang tidak mengikat mengenai status wilayah tersebut sebagai bagian dari Spanyol, memilih Catalonia untuk menjadi negara merdeka. Namun, pemilihan kemerdekaan itu tidak diatur oleh pihak berwenang Madrid. 





Credit  sindonews.com







Akan Tes ICBM, Korut: AS Takkan Berani Perang dengan Negara Nuklir


Akan Tes ICBM, Korut: AS Takkan Berani Perang dengan Negara Nuklir
Uji coba rudal balistik terbaru Korea Utara pada 9 Juni 2017. Foto/Yonhap News


PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengklaim tak lama lagi akan menguji tembak rudal balistik antar-benua (ICBM) yang akan digunakan untuk melawan “kebijakan bermusuhan” Amerika Serikat (AS). Negara itu juga yakin, AS tak berani perang jika Pyongyang memiliki nuklir.

Klaim Korut yang dpimpin rezim Kim Jong-un itu muncul di media pemerintah, Rodong Sinmun. ”Rangkaian uji senjata strategis baru-baru ini menunjukkan bahwa kita tidak terlalu jauh dari uji coba rudal balistik antar-benua,” tulis media pemerintah Korut dalam editorialnya.

”Keberhasilan uji coba sebuah ICBM akan menandai titik balik bersejarah dalam kegagalan kebijakan AS yang bermusuhan,” lanjut editorial tersebut.

”Secara historis, AS tidak pernah berani berperang dengan negara yang memiliki senjata nuklir atau ICBM.”

AS sendiri memperkirakan bahwa Pyongyang dapat menguji rudal tersebut pada tahun ini. ”Mereka membuat kemajuan lebih jauh dalam kemampuan mereka untuk mengembangkan kendaraan yang masuk kembali dalam tes terakhir mereka,” kata Robert Soofer, Asisten Deputi Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Rudal Pertahanan dan Nuklir dalam wawancaranya dengan Kyodo News, yang dikutip semalam (11/6/2017).

“Kecepatan ancaman meningkat lebih cepat daripada yang saya kira ketika kami melakukan tinjauan pertahanan rudal balistik pertama di tahun 2010,” lanjut Soofer.

Ketegangan di semenanjung Korea semakin memanas. Pada akhir Mei, Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak pendek yang mendarat di Laut Jepang, sekitar 300 kilometer dari pantai Jepang.

Pada bulan yang sama, Pyongyang mengatakan bahwa mereka telah berhasil menguji rudal balistik jarak menengah Pukguksong-2 setelah sebuah proyektil terdeteksi mendarat di perairan internasional di lepas pantai timur Jepang. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi mengawasi uji coba rudal baru tersebut.

Masih pada bulan Mei, Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji rudal balistik jarak jauh Hwasong-12. ”Dari semua rudal yang telah ditembakkan Korea Utara sampai sekarang, Hwasong-12 adalah yang terdekat dengan ICBM,” kata Yang Uk, peneliti senior di forum pertahanan dan keamanan yang berbasis di Seoul.





Credit  sindonews.com








AS Kerahkan Bomber Supersonik dan Kapal Perang ke Laut China Selatan


AS Kerahkan Bomber Supersonik dan Kapal Perang ke Laut China Selatan
Pesawat pengebom supersonik Lancer B1-B Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Guam. Foto/REUTERS
 

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan dua pesawat pengebom (bomber) supersonik Lancer B-1B bersama kapal perang perusak Arleigh Burke-class bersenjata rudal ke Laut China Selatan. Pengerahan itu dimulai sejak Kamis, kemarin.

Dua pesawat penjatuh bom AS tersebut terbang dalam misi 10 jam dari pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam melewati perairan sengketa di Laut China Selatan. Sedangkan kapal perang tipe Arleigh Burke-class yang dikerahkan adalah kapal USS Sterett yang berbasis di San Diego.

Militer AS mengatakan upaya tersebut untuk “mempertajam kemampuan tempur”.

“Operasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara Angkatan Laut dan Angkatan Udara dengan memperbaiki taktik gabungan, teknik dan prosedur sekaligus memperkuat kemampuan mereka untuk mengintegrasikan operasi mereka secara mulus,” kata Angkatan Udara Pasifik AS dalam sebuah pernyataan, Jumat (9/6/2017).

Namun, Angkatan Udara AS menekankan bahwa misinya hanyalah bagian dari program kehadiran biasa oleh Komando Pasifik di wilayah tersebut. ”Tidak terkait dengan situasi atau negara tertentu,” lanjut pernyataan tersebut.

Tidak jelas bagian mana dari Laut China Selatan yang jadi lokasi patroli pesawat pengebom supersonik dan kapal perang Amerika tersebut.

Pesawat bomber B1-B awalnya dikembangkan untuk membawa bom atom. Namun, menurut laporan Japan Times, pesawat itu tidak lagi berkemampuan nuklir. Kendati demikian pesawat pengebom tersebut masih bisa membawa muatan terbesar dari senjata yang dipandu dan tidak dipandu.

Misi Pentagon muncul setelah merilis sebuah laporan tahunan kepada Kongres mengenai kekuatan militer China. Dalam laporan itu, Pentagon mengatakan bahwa negara komunis di Asia tersebut mampu menggunakan rudal balistik bertenaga nuklir untuk target darat di pantai barat daratan AS.

Rudal yang dimaksud adalah rudal Dongfeng-26 (DF-26), sebuah rudal jarak menengah yang pernah dikerahkan China pada tahun lalu. 





Credit  sindonews.com





Iran Kirim Kapal Perang ke Oman di Tengah Ketegangan Teluk


Iran Kirim Kapal Perang ke Oman di Tengah Ketegangan Teluk
Iran kirim kapal perang ke Oman ditengah ketegangan yang terjadi di Teluk. Foto/Istimewa
 

TEHERAN - Media lokal Iran melaporkan bahwa angkatan laut negara itu telah mengirim armada misi ke Oman. Armada itu akan memasuki perairan internasional.

Iran mengirim armada ke-47 dari kota pelabuhan selatan Bandar Abbas dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh komandan angkatan laut Laksamana Muda Habibullah Sayari, tulis Tasnim News. Armada ini terdiri dari kapal perusak Alborz dan kapal perang logistik Bushehr.

Disitat dari Russia Today, Senin (12/6/2017), kapal-kapal tersebut akan menuju Teluk Aden dan perairan internasional di sebelah utara Samudera Hindia.

Pada saat yang sama, armada ke-46 akan kembali ke Iran setelah bertugas selama dua bulan. Armada yang terdiri dari kapal perusak Sabalan dan kapal perang logistik Lavan bertugas mengamankan rute angkatan laut dan melindungi kapal dagang dan kapal tanker minyak di Teluk Aden.

Sekedar informasi, Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli di wilayah Teluk Aden sejak November 2008 sebagai bagian dari upaya anti-pembajakan internasional.

"Hari ini, ada beberapa keresahan yang terkendali di Teluk Aden dan kami dapat mengawal lebih dari 4.000 kapal tanker minyak dan kapal kargo ke daerah aman tanpa ada gangguan dalam rencana kami untuk ekspor dan impor minyak dan non-migran," kata Sayyari.

Teluk Aden, yang terletak di antara Tanduk Afrika dan ujung selatan Jazirah Arab, merupakan rumah bagi beberapa ancaman keamanan. Konflik yang sedang berlangsung di Yaman antara pemerintah yang didukung Saudi dan pemberontak Houthi yang didukung Iran telah menyebabkan sejumlah kapal di daerah tersebut diserang.

Sementara itu, perompak di Somalia telah memanfaatkan kekacauan tersebut untuk meluncurkan serangan terhadap kapal dagang yang melewati daerah tersebut, salah satu rute pelayaran tersibuk untuk minyak di dunia. 




Credit  sindonews.com





Bela Qatar, Erdogan 'Ceramahi' Arab Saudi



Bela Qatar, Erdogan Ceramahi Arab Saudi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/REUTERS


ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk terus mendukung Qatar setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan emirat kecil itu atas tuduhan mendanai organisasi teroris. Erdogan “menceramahi” Saudi bahwa sebagai penjaga Dua Masjid Suci seharusnya mempersatukan saudara-saudara Muslim-nya, bukan mengucilkan.

”Sekarang, ada orang-orang yang terganggu karena kita bersama dengan saudara kami, Qatar, kami mengirim dan mengekspor persediaan makanan, obat-obatan dan lain-lain, seharusnya permisi. Tidak masalah, mereka dalam kelaparan atau haus,” kata Erdogan dalam acara iftar atau buka puasa Ramadan dengan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Istanbul, kemarin petang.

“Kami akan terus memberikan semua dukungan kami kepada Qatar,” lanjut Erdogan.


Pemimpin Turki ini lantas mendesak Arab Saudi, sebagai negara terbesar dan terkuat di Teluk, untuk meredam ketegangan dan mencabut sanksi atau embargo terhadap Qatar.

”Adalah salah untuk menambahkan lebih banyak masalah di atas segalanya dalam istilah bahwa dunia Muslim sudah berjuang dengan banyak masalah,” katanya. ”Saya memanggil Anda (Saudi): Tidak akan ada pemenang dalam perkelahian di antara saudara.”

”Anda harus bekerja untuk menyatukan saudara. Inilah yang kami harapkan dari Saudi, Penjaga Dua Masjid Suci (di Makkah dan Madinah),” imbuh Erdogan, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (10/6/2017).

Setelah memutuskan hubungan diplomati, Arab Saudi, Bahrain, UEA dan Mesir juga memblokade Qatar, termasuk jalur udara dan laut. Negara-negara Arab itu juga memasukkan 59 orang dan 12 entitas terkait Qatar dalam daftar “kelompok teror”. 





Credit  sindonews.com






Theresa May Ungkap Susunan Kabinet Baru


Theresa May Ungkap Susunan Kabinet Baru
PM Inggris Theresa May mengumumkan sususan kabinet barunya pada Minggu (11/6). (REUTERS/Stefan Wermuth)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan susunan kabinet barunya pada Minggu (11/6) waktu setempat, usai kalah dalam pemilu parlementer pekan lalu.

May membuat beberapa perubahan dengan tujuan mempertahankan posisinya di pemerintahan.

Mantan menteri dalam negeri Inggris itu menempatkan Damian Green, eks menteri tenaga kerja dan pensiun, menjadi wakilnya dan mengumumkan posisi resmi Green sebagai Menteri Sekretaris Negara.



Adapun Chief Secretary to the Treasury David Gauke mengambil alih posisi Green. Sementara Pemimpin House of Commons David Lidington, diangkat menjadi Menteri Kehakiman.

Lidington menggantikan Elizabeth Truss, yang mengambil alih jabatan Gauke.

Kejutan datang dari penunjukkan Michael Gove sebagai Menteri Pertanian dan Lingkungan. Padahal kurang dari setahun lalu, dia dicopot dari kabinet May.

“Saya sama sekali tidak menduga hal ini,” kata Gove pada Sky News, dikutip AFP.

Perubahan minor dalam kabinet ini, di sisi lain, menjadi refleksi lemahnya posisi May, yang malah kehilangan kursi parlemen usai pemilu.



Selain mengumumkan reshuffle kabinetnya, May menginformasikan bahwa Jeremy Hunt masih dipertahankan sebagai Menteri Kesehatan, kendati dia banyak disorot media atas kinerjanya menangani jaminan kesehatan nasional Inggris atau National Health Service (NHS).

Di samping itu, Liam Fox juga dipertahankan sebagai Menteri Perdagangan Internasional, jabatan yang baru diciptakan tahun lalu menyusul hengkangnya Inggris dari Uni Eropa.

Pada Jumat, Downing Street menegaskan bahwa tidak akan perubahan posisi menteri utama, termasuk Menteri Keuangan Philip Hammond dan Boris Johnson sebagai Menteri Luar Negeri, serta David Davis yang tetap menjabat sebagai Menteri Brexit.

Pengganti May di Kementerian Dalam Negeri, Amber Rudd juga mempertahankan posisinya, begitu juga Menteri Pertahanan Michael Fallon.






Credit  CNN Indonesia





Duterte Bantah Negaranya Minta Bantuan Militer AS


Duterte Bantah Negaranya Minta Bantuan Militer AS
Presiden Filipina Rodrigo Duterte membantah negaranya meminta bantuan militer AS. (REUTERS/Erik De Castro)


Jakarta, CB -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte membantah pernyataan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang menyebutkan Filipina meminta bantuan militer pada AS guna melumpuhkan militan Maute yang berbaiat pada ISIS di Marawi.

Bantahan Duterte itu disampaikan sehari setelah Kedubes AS mengumumkan bahwa Pasukan Khusus AS akan memberi bantuan pada militer Filipina untuk operasi Marawi, atas permintaan pemerintah.

Duterte menyampaikan hal itu dalam sebuah konferensi pers pada Minggu (11/6) di Cagayan de Oro City, yang berjarak sekitar 100 km dari Marawi.

Presiden yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial itu dengan tegas menyebut dia “tidak pernah mendekati Amerika Serikat untuk meminta bantuan”.

Sementara soal bantuan teknis yang diberikan militer AS guna melawan militan ISIS di Marawi, Duterte menyebut “dia tidak tahu soal itu, sampai bantuan tersebut tiba”.



Bantuan militer yang diberikan AS pada Filipina menjadi penting karena Duterte, yang menjabat sejak setahun lalu, kerap menyerang Washington dan memutuskan kerjasama militer kedua negara. Sebaliknya, Duterte meminta bantuan pada Rusia dan China.

Hingga saat ini, masih belum diketahui siapa yang meminta bantuan pada AS tanpa restu Duterte.

Pada Sabtu, pasukan Filipina menyebut pasukan khusus AS memberi bantuan teknis, namun tidak “terjun langsung ke lapangan”. Hal itu mengonfirmasi pernyataan Kedubes AS di Manila yang menyebut pemerintah Filipina meminta bantuan mereka.

Di samping itu, Pentagon masih memiliki sekitar 50-100 orang tentara di selatan Filipina, untuk tujuan pelatihan dan mengonfirmasi pasukan itu yang memberi bantuan teknis pada militer lokal. Dikatakan juga bahwa Pentagon mengirimkan tambahan 300-500 tentara di negara tersebut untuk mendukung pelatihan dan kegiatan reguler, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pentagon menyatakan pasukan AS memberi bantuan pelatihan intelijen, pengawasan dan pengintaian.

Sementara Juru Bicara Kepresidenan Ernesto Abella mengatakan jika pasukan AS ikut terjun langsung dalam bentrokan, maka itu melanggar undang-undang.



“Meskipun demikian, perang melawan terorisme, bukan hanya merupakan fokus Filipina ataupuan Amerika, tapi menjadi perhatian banyak negara,” kata dia. “Filipina terbuka menerima bantuan dari negara lain, jika mereka menawarkan.”

Hingga Sabtu, jumlah pasukan keamanan Filipina yang tewas dalam bentrokan di Marawi adalah 58 orang, sementara korban warga sipil sebanyak 20 orang. Adapun korban dari militan mencapai lebih dari 100 orang.

Diperkirakan masih terdapat 200 pemberontak bersenjata di Marawi, sementara warga sipil yang terjebak dalam bentrokan berjumlah sekitar 500 - 1000 orang. Banyak diantara mereka yang dijadikan tameng manusia, sementara sisanya bersembunyi di rumah tanpa akses pada makanan, air bersih, obat-obatan maupun listrik.

Militer Filipina menyebut mereka akan mengakhiri pemberontakan pada Hari Senin, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan negara tersebut.





Credit  CNN Indonesia







Pasukan Khusus AS Bantu Militer Filipina di Marawi


Pasukan Khusus AS Bantu Militer Filipina di Marawi Pasukan Khusus AS akan membantu militer Filipina menumpas kelompok militan ISIS di Marawi. (REUTERS/Romeo Ranoco)


Jakarta, CB -- Pasukan khusus Amerika Serikat akan segera terbang ke Marawi, Filipina untuk memberikan dukungan pada pihak militer melawan kelompok militan Maute, yang berbaiat pada ISIS.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar AS di Filipina, Sabtu (10/6), menyusul terbunuhnya 13 marinir dalam pertempuran yang kembali pecah antara pasukan keamanan dan militan.

Hingga saat ini, pasukan keamanan Filipina masih belum bisa membungkam kelompok militan yang memulai bentrokan sejak 23 Mei lalu. Salah satu alasannya, menurut pasukan keamanan, karena Maute menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Dalam bentrokan terbaru yang pecah pada Jumat, militan menewaskan 13 orang marinir. Selain itu, seorang remaja berusia 15 tahun ikut tertembak peluru nyasar, ketika salat Jumat.



Perseteruan terbaru itu merupakan yang paling sengit di Marawi, selain bombardir serangan udara yang dilakukan pihak keamanan. Dalam serangan itu yang berlangsung selama 14 jam itu, Juru Bicara Militer Kolonel Edgardo Arevalo melaporkan 40 marinir dilaporkan terluka.

Khawatir dengan bentrokan yang terus meningkat, Kedubes AS di Manila menyebutkan tentara mereka akan memberikan bantuan, kendati menolak memberi detail lebih lanjut.

“Seperti permintaan dari Pemerintah Filipina, Pasukan Khusus AS akan membantu militer Filipina untuk misi di Marawi,” demikian pernyataan Kedubes AS, dikutip AFP.

Juru Bicara Militer Filipina yang berbasis di Marawi Letnan Kolonel Jo-ar Herrera mengonfirmasi bantuan tersebut, namun menambahkan pasukan khusus AS tidak akan terjun dalam pertempuran, namun “memberikan dukungan teknis”.

Sementara, soal korban jiwa dari pihak militer, Herrera menyebut belasan marinir yang tewas pada Jumat merupakan jumlah terbesar selama pertempuran yang sudah berlangsung lebih dari dua minggu tersebut.



Dia juga menambahkan adanya “indikasi kuat” bahwa Omarkhayam dan Madie Maute, dua pemimpin kelompok militan Maute, telah tewas dalam dua operasi terpisah. Meskipun demikian, laporan itu masih harus divalidasi.

“Ada baku tembak sengit, dari rumah ke rumah,” kata Herrera, dalam konferensi pers di Marawi, Sabtu.

Dia mengungkap total pasukan keamanan yang tewas selama pertempuran adalah 58 orang, sementara korban warga sipil mencapai 20 orang.

Puluhan ribu warga sipil sudah melarikan diri dari Marawi sejak pertempuran pecah di akhir Mei. Meskipun demikian, ribuan orang diyakini masih terjebak di tengah konflik.
 
“Kelompok teroris menggunakan masjid sebagai benteng, mereka juga menggunakan tameng manusia, kami tidak ingin lagi ada korban dari warga sipil dalam pertempuran ini,” kata Presiden Rodrigo Duterte yang segera menetapkan Darurat Militer setelah bentrokan pecah di Marawi. 






Credit  CNN Indonesia




Pasukan Afghanistan Tewaskan Tiga Tentara AS


Pasukan Afghanistan Tewaskan Tiga Tentara AS 
Tentara Afghanistan dilaporkan menewaskan pasukan AS di Distrik Achin, Provinsi Nangarhar, Sabtu (10/6). (REUTERS/Lucas Jackson)


Jakarta, CB -- Tiga tentara Amerika Serikat dilaporkan tewas dan seorang lainnya terluka dalam seragan di timur Afghanistan.

Pemerintah lokal Afghanistan sebelumnya menyebutkan dua tentara AS tewas dan dua lainnya terluka dalam bentrokan di Achin, Provinsi Nangarhar, di mana pasukan khusus AS membantu militer Afghanistan melawan kelompok militan Taliban dan ISIS.

Namun, ketiga tentara AS itu bukan tewas di tangan militan, melainkan oleh pasukan Afghanistan dalam sebuah serangan yang disebut pemerintah setempat sebagai “serangan orang dalam terhadap pasukan internasional”

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim di Twitter bahwa terdapat empat tentara AS yang terbunuh dalam serangan itu.

Sementara militan ISIS mengklaim insiden itu dilakukan oleh salah satu penyusup mereka.



“Siang hari ini, seorang tentara Afghanistan melepaskan tembakan pada pasukan AS di Distrik Achin dan menewaskan dua orang,” kata Juru Bicara Provinsi Nangarhar Attaullah Khogyani, kepada AFP.

“Tentara Afghanistan juga tewas dalam insiden itu.”

Adapun Pasukan NATO di Kabul menolak berkomentar atas insiden itu dan hanya mengonfirmasi hal tersebut.

Pada April, militer AS menjatuhkan bom non-nuklir terbesar (MOAB) di sebuah kawasan di distrik Achin yang dikenal sebagai tempat persembunyian ISIS. Bom raksasa itu menewaskan puluhan militan, namun pertarungan antara kelompok militan dan pasukan koalisi terus berlanjut.

Di sisi lain, insiden yang kerap disebut ‘gren-on-blue’ atau ketika pasukan Afghanistan menyerang pasukan koalisi, telah menjadi masalah utama bagi NATO saat bertugas di Afghanistan.

Pejabat negara barat mengatakan kebanyakan ‘serangan orang dalam’ dipicu dendam pribadi dan kesalahpahaman budaya, ketimbang akibat plot pemberontak.



Peristiwa pada Sabtu, terjadi setelah serangan udara AS menewaskan dan melukai enam orang polisi Afghanistan di selatan Provinsi Helmand.

Insiden semacam itu semakin memperuncing rasa tidak percaya antara militer lokal dan pasukan internasional.

Sebelumnya, pada Maret, tiga orang tentara AS terluka ketika pasukan Afghanistan melepaskan tembakan di Provinsi Helmand, yang disebut sebagai ‘insiden serangan orang dalam’ peritama tahun ini.

Insiden itu terjadi saat AS mempertimbangkan untuk mengirimkan lebih banyak pasukan ke Afghanistan.

Konflik Afghanistan sendiri merupakan yang terpanjang dalam sejarah militer Amerika. Pasukan NATO yang dipimpin AS, telah terjun langsung bertempur dengan pemberontak sejak 2001.

Kini jumlah pasukan AS di Afghanistan berjumlah 8400 orang, ditambah 5000 lainnya dari pasukan koalisi NATO. Mereka umumnya bertugas dalam kapasitas sebagai pelatih dan konsultan militer.





Credit  CNN Indonesia







Tak hanya eks direktur FBI yang ditekan Trump, jaksa ini juga


Tak hanya eks direktur FBI yang ditekan Trump, jaksa ini juga
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/John Sommers II )


Washington (CB) - Bekas jaksa Preet Bharara, Minggu waktu AS, mengaku pernah beberapa kali ditelepon Donald Trump setelah Pemilu November tahun lalu. Panggilan telepon itu membuat dia merasa tidak nyaman. Dia akhirnya dipecat Trump karena mengabaikan panggilan telepon ketiga dari presiden AS itu.

Berbicara dalam program "This Week" ABC News, dalam pernyataan publik pertamanya sejak dipecat Trump Maret lalu dari jabatan jaksa penuntut di Manhattan, Bharara meyakini panggilan Trump itu melanggar batas antara pemimpin eksekutif dengan penyelidik kriminal yang independen.

"Adalah ganjil sekali dan aneh jika ada pembicaraan pribadi tanpa kehadiran jaksa agung dan tanpa pemberitahuan apa-apa, antara presiden dengan saya atau siapa pun jaksa yang diminta untuk menyelidiki sesuatu hal dan berada dalam posisi yang secara hipotetis menyelidiki kepentingan bisnis dan kolega presiden," kata Bharara.

Dia menyebutkan selama menjabat presiden, Barack Obama tak pernah sekali pun menelepon dia langsung.

Pengakuan Bharara ini tercetus hanya beberapa hari setelah mantan direktur FBI James Comey bersaksi di Senat bahwa Trump pernah memintanya menghentikan penyelidikan kaitan orang dekat Trump, Michael Flynn, dengan Rusia.

Bharara mengaku dua kali ditelepon Trump setelah Pemilu lalu diketahui hasilnya.  "Agak sedikit tidak nyaman, meskipun dia belum menjadi presiden. (Tetapi) Dia sudah menjadi satu-satunya presiden terpilih," sambung Bharara.

Pada panggilan telepon yang ketiga yang terjadi dua hari setelah Trump dilantik, Bharara menolak menelepon balik Trump.

"Panggilan masuk. Saya memperoleh satu pesan. Kami membahasnya, menganggap adalah tidak pantas untuk menelepon balik. 22 jam kemudian saya diminta mengundurkan diri bersama dengan 45 orang lainnya," kata Bharara.

Bharara tak mau menilai Trump telah menghambat peradilan, namun dia menyebut insiden itu sebagai bukti mengenai adanya niat Trump itu, demikian Reuters.



Credit  antaranews.com

Trump kembali semprot Comey, kali ini bilang "pengecut"


Trump kembali semprot Comey, kali ini bilang
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (REUTERS)


Jakarta (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Minggu waktu setempat, meningkatkan serangannya dalam mendeskreditkan mantan direktur FBI James Comey yang telah dipecatnya, dengan menuduh orang ini pengecut karena membocorkan pertemuan pribadi mereka kepada publik dan Senat.

Dalam cuitan pagi-paginya dari padang golfnya di New Jersey, Trump mempertanyakan karakter Comey dan apakah Comey telah menyalahi aturan karena mengungkapkan perbincangan rahasia dengan seorang presiden.

Sebelum dipecat, Comey adalah pemimpin penyelidikan FBI menyangkut kaitan beberapa orang dekat Trump dengab pemerintah Rusia yang diyakini badan intelijen AS campur tangan pada Pemilu AS untuk mengarahkan dukungan rakyat AS kepada Trump.

Setelah dipecat, Comey membeberkan rincian pertemuannya dengan Trump bahwa sang presiden telah menuntut loyalitas dia dan menekan dia untuk menghentikan penyelidikan FBI atas penasihat keamanan nasional Trump.

"Saya yakin yang dibocorkan James Comey jauh lebih biasa dari pada yang dipikirkan orang-orang. "Benar-benar ilegal? Pengecut sekali!," cuit Trump seperti dikutip AFP.

Tak ada yang tahu apa maksud Trump dengan biasa, yang jelas para ahli hukum memang mempertanyakan apakah Comey telah menyalahi hukum karena membocorkan pembicaraan tertutup dengan seorang presiden Amerika.



Credit  antaranews.com


Buntut testimoni Comey, Jaksa Agung AS dipanggil Senat


Buntut testimoni Comey, Jaksa Agung AS dipanggil Senat
James Comey (REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo)


Washington (CB) - Jaksa Agung Jeff Sessions akan ditanyai Senat Amerika Serikat menyangkut pemecatan Direktur FBI James Comey dan pertemuannya dengan para pejabat Rusia pada dengar pendapat di Senat, Selasa waktu AS pekan ini.

Sessions menjadi pejabat tertinggi pertama dalam pemerintahan Presiden Donald Trump yang harus bersaksi dalam kasus kaitan Rusia dalam Pemilu AS tahun lalu.

Ketua Fraksi Demokrat Chuck Schumer dan sejawatnya Senator Jack Reed bertanya mengapa Sessions terlibat dalam pemecatan Comey 9 Mei lalu setelah menjauhkan diri dari penyelidikan koneksi Rusia itu.

Sessions sudah menyatakan bersedia memberikan kesaksian kepada komisi intelijen Senat yang pekan lalu menanyai Comey dalam urusan yang sama.

Senator Republik James Lankford, anggota panel intelijen Senat, menyatakan keputusan itu belum final, namun memperkirakan testimoni akan terbuka untuk publik.

Pekan lalu media massa AS melaporkan bahwa Sessions telah meminta mengundurkan diri karena berseberangan dengan Trump menyangkut keputusannya menjauhkan diri dari penyelidikan koneksi Rusia oleh FBI.

Testimoni Comey Kamis pekan lalu telah membersitkan pertanyaan mengenai hubungan Sessions dengan para pejabat Rusia yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Salah satunya apakah pertemuan Sessions dengan Duta Besar Rusia Sergei Kislyak atau dengan pejabat Rusia lainnya terjadi sebelum atau sesudah Trump dilantik.

Maret silam Sessions memutuskan tak terlihat dalam penyelidikan koneksi Rusia, dan bersikukuh tidak melakukan kesalahan apa-apa. Masalahnya, dia tidak mengungkapkan pertemuan dia tahun lalu dengan duta besar Rusia, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com