Senin, 12 Juni 2017

Bisa Bawa Roket, Inilah Pesawat Terbesar di Dunia



Stratolaunch
Stratolaunch

CB, JAKARTA -- Co-founder Microsoft Paul Allen menghadirkan kejutan. Diam-diam, dia mengumumkan proyek baru yang mencengangkan. Dilansir dari The Washington Post,  Jumat (9/6) Paul Allen mengembangkan sebuah proyek pesawat terbesar di dunia. 

Selama beberap dekade, rekor sebagai pesawat terbesar di dunia dipegang oleh pesawat Ukraina Antonov AN-225. Kini rekor tercatat oleh pesawat milik perusahaan Allen, Stratolaunch.

Pesawat ini dibangun dengan enam mesin pesawat. Stratolaunch dibawa ke luar sebuah hanggar untuk pertama kalinya pada tanggal 31 Mei. Pembangunan pesawat tersebut dimulai pada 2011. Penerbangan pertama pesawat tersebut rencananya akan berlangsung pada 2016. Namun karena penundaan dalam masa uji coba, penerbangan tersebut dibatalkan.

Sebelum pengujian, struktur pendukung pesawat dilepas, sehingga bisa berdiri di atas rodanya. Dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, pesawat tersebut juga akan menjalani uji coba terbang di Mojave Air and Space Port, California. Pesawat besar itu diluncurkan untuk pertama kalinya dari perusahaan kedirgantaraan Allen.

Pesawat ini disebut sebagai yang terbesar lantaran memiliki bentang sayap selebar 385 kaki. Sementara, lebar sayap AN-225 'hanya' 290 kaki saja. Pesawat milik Allen juga memiliki panjang 385 kaki serta tinggi 50 kaki.

Sama seperti AN-225, pesawat Stratolaunch juga dijalankan dengan enam mesin high-bypass ratio turbofan. Berat bersih (tanpa bahan bakar) pesawat ini mencapai 500 ribu pon dan bisa membawa bahan bakar 250 ribu pon. Berat totalnya bisa mencapai 1,3 juta pound.

Sistem Stratolaunch dirancang untuk perjalanan orbit. Pesawat ini dirancang untuk meluncurkan roket yang membawa satelit kecil ke luar angkasa. Menurut Paul Allen, pesawat ini juga akan meluncurkan manusia di masa depan.

"Ini menandai sebuah langkah bersejarah dalam pekerjaan kita untuk mencapai visi Paul Allen, yakni menormalkan akses ke orbit Bumi yang rendah," ujar CEO Stratolaunch System Corporation Jean Floyd.

Dalam sebuah pernyataan, ia juga menyebutkan bahwa tim memiliki berbagai hal seru saat memasuki proses pengujian. "Kami berharap bisa berbagi kemajuan Stratolaunch dalam beberapa bulan mendatang," kata Floyd.

Rencananya, perusahaan akan menggunakan pesawat tersebut sebagai sebuah platform untuk meluncurkan roket ke orbitnya. Inilah yang membuat pesawat memiliki bobot lepas landas maksimumnya seberat 1,3 juta pound. Dengan begitu, pesawat Stratolaunch bisa mengantarkan tiga roket ke orbit dalam satu misi. Berdasarkan keterangan perusahaan, pesawat ini akan mulai meluncur pada tahun 2019.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID