Situs Gunung Padang di Cianjur (Kurnia/detikTravel)
Cianjur (CB) - Situs Gunung Padang di
Cianjur, Jawa Barat semakin populer di kalangan traveler. Misteri yang
masih tersimpan di Gunung Padang tentunya membuat banyak orang penasaran
dan akhirnya tertarik untuk berkunjung.
Akhir-akhir ini, situs
Gunung Padang menjadi perbincangan traveler peminat wisata purbakala.
Rupanya, memang banyak misteri Gunung Padang yang belum terungkap.
detikTravel
sempat berbincang dengan Ali Akbar, Ketua Tim Peneliti Gunung Padang,
Selasa (10/3/2015) kemarin. Pria ini menyatakan bahwa Gunung Padang
memang cocok disebut sebagai misteri terbesar di Indonesia abad ini.
"Boleh
saja disebut begitu (misteri terbesar-red). Gunung padang ini memang
baru. Bukan hanya bicara sejarah peradaban umat manusia di Indonesia
saja, tapi juga dunia. Arkeolog dunia juga ingin bergabung. Mereka
menawarkan diri," ujar Ali Akbar.
Menurut Ali, Gunung Padang
memang menjadi fenomena baru. Sejarahnya tak hanya dalam lingkup
Indonesia saja tetapi juga dunia. Bahkan arkeolog dari berbagai negara
juga ingin bergabung dalam penelitian di Gunung padang.
Arkeolog
ini menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang masih menjadi misteri di
Gunung Padang. Situs yang berada di perbukitan ini tingginya mencapai
220 meter, namun yang sampai sekarang sudh tergali baru seratusan meter.
"Kalau
kita ukur dari puncak sampai ke bawah, semua ada susunan batunya samapi
220 meter. Kalau yang sudah kelihatan baru 115 meter," kata Ali
Gunung Padang mempunyai 5 tingkatan atau undakan, sehingga disebut
punden berundak. Di tingkat 5 ada lokasi yang disebut-sebut berkaitan
dengan asal-usul umat manusia bagaikan kisah Adam dan Hawa. Nama
tempatnya adalah Sunan Ibu Sunan Rama.
"Misterinya itu, di sana
ada 1 tempat Sunan Ibu Sunan Rama. Nah, itu artinya ibu pertama bapak
pertama. Artinya manusia pertama di muka bumi, laki-laki dan perempuan
kemudian melahirkan umat manusia. Singkatnya seperti Adam dan Hawa,"
ujar Ali.
Dia menyebutkan kalau asal-usul umat manusia itu ada
dimana-mana, termasuk di Gunung Padang. Masyarakat lokal pun tidak
mengetahui persisnya sejak kapan lokasi Sunan Ibu Sunan Rama tersebut
muncul. Seperti halnya penamaan Gunung Padang yang tidak diketahui
darimana asalnya.
Misteri berikutnya adalah batu Mahkota Dunia
yang terletak di tingkat 2. Dengan adanya batu ini, banyak orang yang
beranggapan bahwa ada harta karun terpendam di Gunung padang. Ada pula
kepercayaan bahwa siapaun yang duduk di batu tersebut akan mendapatkan
berkah.
"Ada yang namanya Mahkota Dunia. Orang-orang
menerjemahkan kenapa disebut mahkota? Mahkota dunia itu kan permata,
banyak yang mengira ada harta karun. Batunya juga lebar, seperti kursi
tanpa sandaran. Kalau mau duduk boleh. Ada kepercayaan mendapat berkah,"
jelas Ali.
Selain itu ada pula Sumur Kahuripan yang letaknya di
dekat pintu masuk situs. Air sumur ini terus ada walaupun di musim
kemarau, seakan tak pernah habis. Banyak yang beranggapan bahwa sumur
ini dapat mengabukan permintaan orang yang menggunakan airnya.
"Di
bawah sebelum naik ke atas, di dekat anak tangga ada sumur. Airnya
tidak pernah kering. Istilahnya sumur kehidupan, Kahuripan. Nah, banyak
yang percaya bisa mengabulkan permintaan. Jadi biasa pada minum, cuci
muka," ucapnya
Selain menyimpan misteri, situs purbakala ini juga banyak alasan lain
untuk menjadi tempat wisata favorit. Menurut Ali, Gunung Padang itu
tempat wisata yang lengkap. Traveler bisa wisata budaya, alam, bahkan
olahraga.
"Situs Gunung Padang bisa ke budaya, tapi alam
sekitarnya juga bagus. Jadi bisa dikombinasikan alam dan budaya. Untuk
olahraga juga bagus, orang bisa lari, naik sepeda. Motor trail juga
jalurnya banyak. Ke depan itu ada paralayang, sekarang sedang dijajaki,"
tutur arkeolog ini.
Nantinya akan dibangun fasilitas paralayang
di Gunung Padang. Namun lokasinya bukan tepat di atas situs. Tempat
paralayang akan dibangun di lokasi yang jaraknya terpisah beberapa meter
di sebelah selatan situs. Hal ini dilakukan agar tidak merusak situs.
Sisi
keren lainnya adalah dari segi ukuran dan usia situs purbakala ini.
Seperti yang telah disebutkan di atas, Gunung Padang tingginya mencapai
220 meter. Sementara luasnya 29,1 hektar. Jika dibandingkan dengan Candi
Borobudur, Gunung Padang lebih besar.
"Bisa dibandingkan dengan
Borobudur yang tingginya hanya 32 m. Jadi 3 kali lipat, Borobudur kalah
jauh. Sementara Borobudur luasnya 1,5 hektar, Gunung Padang 20 kali
lebih luas dibanding Candi Borobudur," ujarnya.
Ali menyebutkan
jika Gunung Padang ditangani dengan serius, dalam waktu 5 tahun
pemugarannya akan selesai dan bisa benar-benar mengalahkan Candi
Borobudur. Sedangkan dari segi usia, Ali pun membandingkannya dengan
piramida di Mesir yang tersohor itu. Rupanya, Gunung Padang jauh lebih
tua daripada piramida tersebut.
"Usia saja lebih tua dari
piramida Mesir. Lebih tua dari Tembok Besar China juga. Gunung Padang
sudah itu sejak 5200 SM, piramida Mesir itu 2500 SM," tutur Ali
Selain itu, ada sisi menarik yang menandakan bahwa peradaban manusia di
Indonesia itu sudah maju sejak zaman dahulu. Dengan teknologi seadanya,
masyarakat purba sudah bisa membuat bangunan sederhana yang mampu
bertahan ribuan tahun.
"Bahan baku cuma batu, cara menyusunnya
yang bikin dia bertahan lama. Ada beberapa bagian dikasih seperti
perekat. Jadi ada mineral besi dicampur seperti perekat, yang
menempelkan batu satu dengan batu lain," kata Ali.
Memang begitu
banyak sisi menarik dari situ ini. Jika ingin berkunjung, Ali
menyarankan untuk naik kereta agar bisa sekaligus melihat terowongan
yang sudah ada sejak zaman dahulu. Traveler bisa naik kereta sampai
Stasiun Lampegan. Kemudian perjalanan dilanjutkan naik ojek sampai
Gunung Padang.
"Kalau mau berkunjung ke sana bisa menggunakan
kereta karena akses cukup jauh dari Kota Cianjur. Sebelum Stasiun
Lampegan ada terowongan 600 meter. Dulu itu terowongan terpanjang di
Jawa Barat," ujarnya.
Credit
Detiknews