Rabu, 04 Maret 2015

Kadet India Kunjungi Bhumi Marinir Karangpilang

Foto: Dispen Kormar

CB - Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang dan perwira dijajaran Pasmar-1, menerima kunjungan 33 Kadet Royal Indian Navy, di sarang petarung Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Selasa (3/3/2015).

Setelah diterima Komandan Pasmar-1, Kadet Royal Indian Navy yang didampingi Lt.Cmdr Charlie, Lt. Cmdr Rathod dan LT. V Barthwal tersebut dilanjutkan dengan foto bersama di Monumen Raksa Nusantara Cakti Pasmar-1, kemudian dirangkai dengan Tour Fasiilty di Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra serta menyaksikan secara langsung kegiatan para prajurit Pasmar-1 yang sedang melaksanakan latihan menembak sniper, pistol, senjata mesin sedang GPMG dan latihan terjun free fall yang dilakukan prajurit Yontaifib-1 Mar.

Usai menyaksikan kegiatan prajurit Pasmar-1, dilanjutkan dengan perkenalan pejabat dijajaran Pasmar-1 dan organisasi Korps Marinir TNI AL oleh Komandan Pasmar-1 yang dirangkai dengan pemutaran film profil Korps Marinir TNI AL.

Dalam sambutannya, Komandan Pasmar-1 mengatakan, Indonesia dan India telah menjalin kerjasama yang sangat baik khususnya di bidang militer, dengan harapan kunjungan muhibah Kadet Royal Indian Navy di Pasmar-1 dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dan India.

Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu di Pasmar-1 itu, menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan Kadet Royal Indian Navy di Pasmar-1 dan mengharapkan agar Para Kadet Royal Indian Navy mengetahui tentang Korps Marinir TNI AL dan Pasmar-1 yang merupakan bagian dari Korps Marinir TNI AL.

Mengakhiri kegiatan, dilaksanakan tukar menukar cindera mata dan ramah tamah, disela-sela ramah tamah Komandan Pasmar-1 menyempatkan diri berbincang-bincang dengan salah seorang Kadet Royal Indian Navy serta menanyakan tentang kesan-kesannya berada di lingkungan Korps Marinir TNI AL. Kadet tersebut menyampaikan merasa senang bisa berkunjung dan menyaksikan secara langsung kegiatan prajurit Pasmar-1.

Credit  Suarasurabaya.net

Panglima Armada AL India kunjungi Komando Armada Timur TNI AL


Surabaya (CB) - Panglima Armada Angkatan Laut India, Vice Admiral Surinder Pal Singh Cheema, mengunjungi Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL dan Akademi Angkatan Laut.

Kunjungan kehormatan dari Angkatan Laut India itu diterima Kepala Staf Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, dan Komandan Satuan Kapal Cepat Koarmatim, Kolonel Pelaut Aria Cakra Wibawa, di Ruang VIP Gedung Laksamana Nala, Koarmatim Ujung Surabaya, Selasa.

Dalam kunjungan itu, Cheema  didampingi Athase Pertahanan Kedutaan Besar India di Jakarta, Captain Kartik Murthy, Komandan INS Kesary, Letnan Kolonel K Shankar, dan tiga komandan kapal perang Angkatan Laut India.

Tiga komandan kapal itu, yaitu Komandan INS Tir A-86, Komandan INS Kesari L-15, dan Komandan ICGS Varuna. Ketiga kapal perang itu sandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak Surabaya, membawa 250 Taruna Akademi Angkatan Laut India dan anak buah kapal sebanyak 700 personel.

Selain itu, Cheema juga berkunjung ke Akademi Angkatan Laut, di Bumimoro, Surabaya, yang diterima Wakil Gubernur AAL, Laksamana Pertama TNI Deddy Muhibah Pribadi, yang mewakili Gubernur AAL,Mayor Jenderal TNI (Marinir) Guntur IC Lelono.

Sebelum penyambutan itu, kadet AAL dengan kadet Akademi Angkatan Laut India melaksanakan pertandingan olahraga persahabatan di fasilitas olahraga AAL Bumimoro, Surabaya. Sebanyak tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu sepak bola, volly ball, dan basket.

Pada cabang sepak bola dan volly ball dimenangkan kadet AAL, sedangkan cabang bola basket dimenangkan Taruna AL India. Pertandingan olahraga persahabatan ini disaksikan Wagub AAL Laksma TNI Deddy Muhibah Pribadi.

Dalam waktu yang sama (3/3), 33 kadet Akademi Angkatan Laut India mengunjungi "sarang petarung" Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya yang diterima langsung oleh Komandan Pasmar-1, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang.

Saat itu, Komandan Pasmar-1 didampingi Asops Danpasmar-1 Kolonel Marinir I Made Sukada, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Herkulanus HS, Danmenart-1 Mar Letkol Marinir F. Simanjorang dan perwira di jajaran Pasmar-1.

Sementara itu para Kadet Royal Indian Navy didampingi Lt.Cmdr Charlie, Lt. Cmdr Rathod dan LT. V Barthwal. Mereka sempat foto bersama di Monumen Raksa Nusantara Cakti Pasmar-1.

Para kadet India itu juga melakujan tour facility, di Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra serta menyaksikan secara langsung kegiatan para prajurit Pasmar-1 yang sedang melaksanakan latihan menembak jitu, pistol, senjata mesin sedang GPMG dan latihan terjun bebas yang dilakukan prajurit Yontaifib-1 Mar.

"Indonesia dan India telah menjalin kerja sama yang sangat baik, khususnya di bidang militer, karena itu muhibah Kadet Royal Indian Navy di Pasmar-1 akan dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dan India," kata Situmorang.

Credit ANTARA News


Ini Pernyataan Tegas Panglima TNI


Pesawat tempur Sukhoi milik TNI. Foto: Agoes/dok.JPNN
Pesawat tempur Sukhoi milik TNI. Foto: Agoes/dok.JPNN


JAKARTA (CB) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara soal pelaksanaan hukuman mati para terpidana kasus narkoba, yang berpotensi mengganggu hubungan diplomatik.
Menurut dia, TNI ikut andil dalam pengamanan pelaksanaan hukuman mati dengan satu syarat, yakni bila terjadi tekanan atas kedaulatan Indonesia.
  
"Kalau sudah mengganggu kedaulatan, TNI akan turun," ujarnya usar Rapat Pimpinan Polri dan TNI di PTIK kemarin.
Pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan sehingga bisa terjun sewaktu-waktu. Sedangkan, untuk pengamanan standar, menurut Moeldoko sudah diantisipasi oleh pihak kepolisian.
  
Di sisi lain, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ( HAM) Yasonna Laoly menambahkan, persiapan di Nusakambangan sudah komplet, termasuk ruang-ruang khusus untuk menampung para terpidana mati yang dikirim ke Nusakambangan. "Pokoknya kami sudah siap," ujarnya saat ditemui di Istana Wakil Presiden kemarin (3/3).
Namun, Yasonna enggan menyebut kapan tanggal pasti eksekusi tahap ke dua atas para anggota sindikat narkoba itu bakal dilaksanakan. Sebab, hal itu merupakan kewenangan Kejaksaan Agung. "Yang jelas, mau dilaksanakan kapanpun, kami sudah siap," katanya.
Sementara itu, terkait potensi penundaan eksekusi atas narapidana asal Brasil, Rodrigo Dularte yang saat ini terindikasi mengalami ganggua jiwa akibat depresi berat selama di penjara, Yasonna mengatakan jika Kejaksaan Agung telah mengirim tim khusus untuk memantau kondisi Rodrigo.
"Secara undang-undang sih tidak ada (alasan penundaan eksekusi karena sakit jiwa), tapi kita lihat nanti hasil evaluasinya," jelasnya.
  
Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan, dalam undang-undang, eksekusi mati hanya mengecualikan perempuan yang sedang mengandung dan anak usia di bawah 18 tahun. Adapun untuk narapidana yang mengalami gangguan jiwa, tidak diatur dalam undang-undang.

Credit  JPNN.com

Snowden Siap Kembali ke AS


Snowden Siap Kembali ke AS
Snowden hanya akan kembali jika AS menjamin mengadakan sebuah pengadilan yang adil pada dirinya. Foto: Reuters
 
MOSKOW (CB) - Mantan kontrantor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) atau NSA mengatakan siap untuk kembali ke negaranya. Kesiapan Snowden itu disampaikan langsung oleh pengacaranya di Rusia, Anatoly Kucherena.

"Edward Snowden menyatakan siap kembali ke negaranya," ucap Kucherena dalam sebuah pernyataan, saat peluncurkan biografi Snowden di Moskow. seperti dilansir Sputnik pada Selasa (3/3/2015).

Namun, Kucherena juga mengatakan kliennya hanya akan kembali ke AS jika syarat-syarat yang mereka ajukan dipenuhi oleh pemerintah AS. "Dia (Snowden) akan kembali ke AS jika pemerintah AS berani menjamin dirinya mendapatkan pengadilan yang adil," Kucherena menambahkan.

Snowden sendiri saat ini tengah dalam pelarian di Rusia. Mantan kontraktor NSA itu mendapatkan perlindungan penuh dari negara Beruang Merah itu, dan selain pengacaranya tidak ada yang tahu dimana keberadaan Snowden saat ini.

Pria berkacamata itu menjadi buruan AS setelah dirinya membocorkan informasi mengenai kegiatan spionase yang dilakukan oleh pemerintah AS. Dalam laporannya, dia menyebut pemerintah AS memantau hampir semua orang yang ada di seluruh dunia, khususnya beberapa negara yang menjadi rival mereka.

AS menjatuhkan sejumlah tuduhan kepada Snowden, termasuk di dalamnya spionase dan pencurian properti pemerintah. Jika ia pada akhirnya kembali ke AS, Snowden kemungkinan akan menghabiskan sisa hidupnya di dalam penjara, karena hukuman penjara minimal 30 tahun sudah menanti dirinya.


Credit  SINDOnews

Legenda Keberanian Pangeran Samber Nyawa


Legenda Keberanian Pangeran Sambernyawa
Pangeran Sambernyawa. (istimewa)
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa alias Raden Mas (RM) Said, lahir di Kraton Kartasura, 7 April 1725 dan meninggal di Surakarta, 28 Desember 1795 pada usia 70 tahun.

Dia adalah pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa Tengah bagian timur dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan ibunya bernama Raden Ajeng (RA) Wulan.

Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC, karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.

Dia menikah dengan seorang wanita petani bernama Rubiyah, yang terkenal dengan julukannya "Matah Ati".

Perjuangan RM Said dimulai bersamaan dengan pemberontakan laskar Tionghoa di Kartosuro pada 30 Juni 1742 yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi (juga disebut "Sunan Kuning") hingga mengakibatkan tembok benteng kraton Kartasura setinggi 4 meter roboh.

Pakubuwono II, Raja Mataram ketika itu melarikan diri ke Ponorogo. Ketika itu, RM Said berumur 19 tahun.

Dia bergabung bersama-sama untuk menuntut keadilan dan kebenaran atas harkat dan martabat orang-orang Tionghoa dan rakyat Mataram, yang ketika itu tertindas oleh Kumpeni Belanda (VOC) dan Rajanya sendiri Pakubuwono II.

Geger pecinan ini berawal dari pemberontakan orang-orang China terhadap VOC di Batavia. Kemudian mereka menggempur Kartasura, yang dianggap sebagai kerajaan boneka dari Belanda.

Sejak Pasukan China mengepung Kartasura pada awal 1741, para bangsawan mulai meninggalkan Kraton Kartasura.

RM Said membangun pertahanan di Randulawang, sebelah utara Surakarta. Dia bergabung dengan laskar Sunan Kuning melawan VOC. Said diangkat sebagai panglima perang bergelar Pangeran Perang Wedana Pamot Besur.

a menikah dengan Raden Ayu Kusuma Patahati. Adapun Pangeran Mangkubumi justru lari ke Semarang, menemui penguasa Belanda dan meminta dirinya dirajakan.

VOC menolak permintaan itu. Dia kemudian bergabung dengan Puger di Sukowati. Berkat bantuan Belanda, pasukan China diusir dari Istana Kartasura, enam bulan kemudian, Paku Buwono II kembali ke Kartasura dan mendapatkan istananya rusak.

Dia memindahkan Istana Mataram ke Solo (Surakarta). Kebijakan raja meminta bantuan asing itu, ternyata harus dibayar mahal. Wilayah pantai utara mulai Rembang, Jawa Tengah, hingga Pasuruan, Surabaya dan Madura di Jawa Timur harus diserahkan kepada VOC.

Setiap pengangkatan pejabat tinggi Keraton wajib mendapat persetujuan dari VOC. Posisi raja tak lebih dari Leenman, atau “Peminjam kekuasaan Belanda”. Pangeran Mangkubumi, akhirnya kembali ke Keraton.

Pangeran Mangkubumi lalu bergabung dengan Mangkunegara, yang bergerilya melawan Belanda di pedalaman Yogyakarta. Mangkunegara dalam usia 22 tahun, dinikahkan untuk kedua kalinya dengan Raden Ayu Inten, Puteri Mangkubumi.

Sejak saat itulah RM Said memakai gelar Pangeran Adipati Mangkunegara Senopati Panoto Baris Lelono Adikareng Noto.

Nama Mangkunegara diambil dari nama ayahnya, Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura, yang dibuang Belanda ke Sri Langka. Ketika RM Said masih berusia dua tahun, Arya Mangkunegara ditangkap karena melawan kekuasaan Amangkurat IV (Paku Buwono I) yang dilindungi VOC dan akibat fitnah keji dari Patih Danureja.

Mungkin karena itulah, Said berjuang mati-matian melawan Belanda. Melawan Mataram dan Belanda secara bergerilya, Mangkunegara harus berpindah-pindah tempat.

Ketika berada di pedalaman Yogyakarta, ia mendengar kabar bahwa Paku Buwono II wafat. Ia menemui Mangkubumi, dan meminta mertuanya itu bersedia diangkat menjadi Raja Mataram.

Mangkubumi naik tahta di Mataram Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati Ngaloka Abdurrahman Sayidin Panotogomo.


Penobatan ini terjadi pada “tahun Alip” 1675 (Jawa) atau 1749 Masehi. Mangkunegoro diangkat sebagai Patih (perdana menteri) sekaligus panglima perang dan istrinya, Raden Ayu Inten, diganti namanya menjadi Kanjeng Ratu Bandoro.

Dalam upacara penobatan itu, Mangkunegara berdiri di samping Mangkubumi. Dengan suara lantang ia berseru, “Wahai kalian para Bupati dan Prajurit, sekarang aku hendak mengangkat Ayah Pangeran Mangkubumi menjadi Raja Yogya Mataram. Siapa dia antara kalian menentang, akulah yang akan menghadapi di medan perang.”

Meski demikian, pemerintahan Mataram Yogyakarta berpusat di Kotagede itu tidak diakui Belanda. Setelah selama sembilan tahun berjuang bersama melawan kekuasaan Mataram dan VOC, Mangkubumi, dan Mangkunegara berselisih paham.

Pangkal konflik bermula dari wafatnya Paku Buwono II. Raja menyerahkan tahta Mataram kepada Belanda.

Pangeran Adipati Anom, putera Mahkota Paku Buwono II, dinobatkan sebagai Raja Mataram oleh Belanda, dengan gelar Paku Buwuno III, pada akhir 1749.

RM Said berperang sepanjang 16 tahun melawan kekuasaan Mataram dan Belanda. Selama tahun 1741-1742, ia memimpin laskar Tionghoa melawan Belanda. Kemudian bergabung dengan Pangeran Mangkubumi selama sembilan tahun melawan Mataram dan Belanda, 1743-1752.

Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755, sebagai hasil rekayasa Belanda berhasil membelah bumi Mataram menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta, merupakan perjanjian yang sangat ditentang oleh RM Said karena bersifat memecah belah rakyat Mataram.

Selanjutnya, ia berjuang sendirian memimpin pasukan melawan dua kerajaan Pakubuwono III & Hamengkubuwono I (yaitu P. Mangkubumi, pamannya sekaligus mertuanya yang dianggapnya berkhianat dan dirajakan oleh VOC), serta pasukan Kumpeni (VOC), pada tahun 1752-1757. Selama kurun waktu 16 tahun, pasukan Mangkoenagara melakukan pertempuran sebanyak 250 kali.

Dalam membina kesatuan bala tentaranya, Said memiliki motto; tiji tibeh, yang merupakan kepanjangan dari mati siji, mati kabeh; mukti siji, mukti kabeh (gugur satu, gugur semua; sejahtera satu, sejahtera semua). Dengan motto ini, rasa kebersamaan pasukannya terjaga.

Tiga pertempuran dahsyat terjadi pada periode 1752-1757. Ia dikenal sebagai panglima perang yang berhasil membina pasukan yang militan. Dari sinilah ia dijuluki “Pangeran Sambernyawa”, karena dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai penyebar maut.


Kehebatan Mangkunegara dalam strategi perang bukan hanya dipuji pengikutnya melainkan juga disegani lawannya. Tak kurang dari Gubernur Direktur Jawa, Baron van Hohendorff, yang berkuasa ketika itu, memuji kehebatan Mangkunegara.

“Pangeran yang satu ini sudah sejak mudanya terbiasa dengan perang dan menghadapi kesulitan. Sehingga tidak mau bergabung dengan Belanda dan keterampilan perangnya diperoleh selama pengembaraan di daerah pedalaman.

Yang pertama, pasukan Said bertempur melawan pasukan Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) di Desa Kasatriyan, barat daya Kota Ponorogo, Jawa Timur. Perang itu terjadi pada hari Jumat Kliwon, tanggal 16 Syawal “tahun Je” 1678 (Jawa) atau 1752 Masehi.

Desa Kasatriyan merupakan benteng pertahanan Said setelah berhasil menguasai daerah Madiun, Magetan, dan Ponorogo.

Yang kedua, Mangkunegara bertempur melawan dua detasemen VOC dengan komandan Kapten Van der Pol dan Kapten Beiman di sebelah selatan negeri Rembang, tepatnya di hutan Sitakepyak.

Sultan mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk menghancurkan pertahanan Mangkunegara. Besarnya pasukan Sultan itu dilukiskan Mangkunegoro “bagaikan semut yang berjalan beriringan tiada putus”.

Kendati jumlah pasukan Mangkunegara itu kecil, ia dapat memukul mundur musuhnya. Ia mengklaim cuma kehilangan 3 prajurit tewas dan 29 menderita luka. Di pihak lawan sekitar 600 prajurit tewas.

Perang besar yang kedua pecah di hutan Sitakepyak, sebelah selatan Rembang, yang berbatasan dengan Blora, Jawa Tengah (Senin Pahing, 17 Sura, tahun Wawu 1681 J / 1756 M).

Pada pertempuran ini, Mangkunegara berhasil menebas kepala kapten Van der Pol dengan tangan kirinya dan diserahkan kepada salah satu istrinya sebagai hadiah perkawinan.

Yang ketiga, penyerbuan benteng Vredeburg Belanda dan keraton Yogya-Mataram (Kamis 3 Shapar, tahun Jumakir 1682 J / 1757 M).


Peristiwa itu dipicu oleh kekalutan tentara VOC yang mengejar Mangkunegara sambil membakar dan menjarah harta benda penduduk desa. Mangkunegoro murka. Ia balik menyerang pasukan VOC dan Mataram.

Setelah memancung kepala Patih Mataram, Joyosudirgo, secara diam-diam Mangkunegara membawa pasukan mendekat ke Keraton Yogyakarta. Benteng VOC, yang letaknya cuma beberapa puluh meter dari Keraton Yogyakarta, diserang.

Lima tentara VOC tewas, ratusan lainnya melarikan diri ke Keraton Yogyakarta. Selanjutnya pasukan Mangkunegoro menyerang Keraton Yogyakarta. Pertempuran ini berlangsung sehari penuh, Mangkunegoro baru menarik mundur pasukannya menjelang malam.

Serbuan Mangkunegara ke Keraton Yogyakarta mengundang amarah Sultan Hamengku Buwono I. Ia menawarkan hadiah 500 real, serta kedudukan sebagai bupati kepada siapa saja yang dapat menangkap Mangkunegara.

Sultan gagal menangkap Mangkunegara yang masih keponakan dan juga menantunya itu. VOC, yang tidak berhasil membujuk Mangkunegara ke meja perundingan, menjanjikan hadiah 1.000 real bagi semua yang dapat membunuh Mangkunegara.

Tak seorang pun yang berhasil menjamah Mangkunegara. Melihat kenyataan tersebut, Nicholas Hartingh, pemimpin VOC di Semarang, mendesak Sunan Paku Buwono III meminta Mangkunegara ke meja perdamaian. Sunan mengirim utusan menemui Mangkunegoro, yang juga saudara sepupunya.

Mangkunegara menyatakan bersedia berunding dengan Sunan, dengan syarat tanpa melibatkan VOC. Singkatnya, Mangkunegara menemui Sunan di Keraton Surakarta dengan dikawal 120 prajuritnya. Sunan memberikan dana bantuan logistik sebesar 500 real untuk prajurit Mangkunegara. Akhirnya, terjadilah perdamaian dengan Sunan Pakubuwana III yang diformalkan dalam Perjanjian Salatiga, 17 Maret 1757.

Pertemuan berlangsung di Desa Jemblung, Wonogiri. Sunan memohon kepadanya agar mau membimbingnya. Sunan menjemput Mangkunegara di Desa Tunggon, sebelah timur Bengawan Solo.

Untuk menetapkan wilayah kekuasaan Said, dalam perjanjian yang hanya melibatkan Sunan Paku Buwono III, dan saksi utusan Sultan Hamengku Buwono I dan VOC ini, disepakati bahwa Said diangkat sebagai Adipati Miji alias mandiri.

Walaupun hanya sebagai adipati, kedudukan hukum mengenai Mangkunegara I (nama kebesarannya), tidaklah sama dengan Sunan yang disebut sebagai Leenman sebagai penggaduh, peminjam kekuasaan dari Kumpeni.


Melainkan secara sadar sejak dini ia menyadari sebagai "raja kecil", bahkan tingkah lakunya pun menyiratkan bahwa "dia adalah raja di Jawa Tengah yang ke-3". Demikian kenyataannya, Kumpeni pun memperlakukannya sebagai raja ke III di Jawa Tengah, selain Raja I Sunan dan Raja II Sultan.

Dia memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu. Akhirnya, Mangkunegara mendirikan istana di pinggir Kali Pepe pada tanggal 4 Jimakir 1683 (Jawa), atau 1756 Masehi.

Tempat itulah yang hingga sekarang dikenal sebagai Istana Mangkunegaran. Mangkunegara I tercatat sebagai raja Jawa yang pertama melibatkan wanita di dalam angkatan perang. Selama menjalankan pemerintahannya, ia menerapkan prinsip Tridarma.



Credit SINDOnews

Maut Menjemput Para Pengkritik Vladimir Putin


Maut Menjemput Para Pengkritik Vladimir Putin 
 Boris Nemtsov bukan satu-satunya tokoh oposisi yang tewas terbunuh di Rusia. Sebelumnya, banyak yang tewas karena mengungkap berbagai kasus pemerintah Rusia. (Reuters/Sergei Karpukhin)
 
Moskow, CB -- Publik Rusia dikejutkan oleh pembunuhan tokoh oposisi pengkritik Vladimir Putin, tidak jauh dari Kremlin, Boris Nemtsov. Jika melihat ke belakang, Nemtsov bukan satu-satunya penentang Putin yang ditemukan tewas terbunuh.

Beberapa penentang Putin mengklaim bahwa pembunuhan para pengkritik Kremlin bukanlah hal yang kebetulan. Namun pemerintah Rusia membantah keterlibatan mereka dalam pembunuhan tersebut.

Berikut adalah beberapa nama tokoh yang terkenal menentang Putin dan menemui ajal dengan cara mengenaskan:

Anna Politkovskaya

Jurnalis, penulis dan aktivis HAM ini adalah wanita pengkritik kebijakan Putin pada perang di Chechnya. Kediamannya adalah tempat aman sebelum menjadi TKP pembunuhan.

Politkovskaya ditembak empat kali di pintu depan apartemennya pada Oktober 2006. Tahun lalu, pengadilan di Moskow menghukum penjara lima pria pelaku penembakan tersebut.

Pengadilan Moskow mengatakan bahwa seorang pria tidak dikenal meminta Lom-Ali Gaitukayev, otak pembunuhan tersebut, untuk membunuh Politkovskaya dengan bayaran US$150 ribu menyusul laporan pelanggaran HAM yang ditulisnya dan kasus lainnya.

Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mengatakan bahwa tulisannya soal pelanggaran HAM di Chechnya membuat wanita yang berusia 48 tahun itu banyak mendapatkan ancaman pembunuhan.

Sesaat setelah kematiannya, Putin membantah keterlibatan Kremlin. Putin saat itu mengatakan bahwa "kematian Politkovskaya lebih merusak bagi aparat di Rusia dan Republik Chechen ketimbang aktivitasnya."

Alexander Litvinenko

Mantan agen intelijen Rusia ini tewas diracun dengan polonium radioaktif yang dimasukkan ke dalam cangkir tehnya di sebuah hotel di London.

Litvinenko diduga dibunuh karena membongkar peran agen intelijen Rusia dalam beberapa pengeboman apartemen di negara itu tahun 1999, sebagai dasar alasan invasi Kremlin ke Chechnya setahun kemudian.

Dalam kalimat terakhirnya sebelum tewas pada November 2006, Litvinenko menyebut nama Putin sebagai orang yang mencoba membungkamnya dan membunuh Anna Politkovskaya.

"Kau memang sukses membungkam satu orang, tapi lolongan protes dari seluruh dunia akan menggema, Tuan Putin, di telingamu sepanjang hidupmu," kata Litvinenko.

Pemerintah juga membantah tuduhan itu dengan mengatakannya "tidak masuk akal."

Dua terduga pelaku utama peracunan terhadap Litvinenko adalah dua warga negara Rusia, Andrei Lugavoi dan Dmitry Kovtun, mantan agen keamanan Rusia. Namun mereka membantah dan pemerintah Rusia menolak mengekstradisi keduanya ke Inggris untuk diadili.

Anastasia Baburova dan Stanislav Markelov

Pada Januari 2009, seorang pria bertopeng menembak dan membunuh Markelov, pengacara HAM yang mengungkap pelanggaran oleh militer Rusia di Chechnya.

Baburova, jurnalis dari harian Novaya Gazeta juga terbunuh saat mencoba melawan pelaku.

Markelov adalah pengacara Rusia yang terkenal karena mewakili keluarga dari seorang wanita Chechen yang terbunuh oleh mantan kolonel Rusia pada Maret 2000.

Beberapa jam sebelum pembunuhannya, Markelov mengadakan konferensi pers menentang pembebasan Kolonel Yury Budanov, yang ditahan karena mencekik hingga tewas seorang remaja wanita Cechen. Budanov baru menjalani delapan dari 10 tahun masa tahanannya.

Saat itu pemimpin redaksi, Novaya Gazeta, Dmitry Muratov menduga Baburova ikut ditembak saat hendak melawan pelakunya. Namun ada dugaan dia juga merupakan target.

Pemerintah Rusia mengatakan bahwa pelakunya adalah dua orang anggota kelompok neo-Nazi yang telah divonis penjara.

Natalya Estemirova

Aktivis Chechnya ini diculik dari rumahnya pada Juli 2009 dan ditemukan tewas di Ingushetia. Tubuhnya diberondon tembakan, beberupa lubang terlihat di perut dan kepalanya.

Estemirova telah bertahun-tahun menyelidiki pelanggaran HAM di Chechnya.

Kepada CNN tahun 2007 dia mengatakan tengah menyelidiki puluhan penculikan dan pembunuhan yang telah menjadi pemandangan biasa di Chechnya. Menurut organisasi tempat Estemirova bekerja, Memorial, pelakunya adalah organisasi Chechen yang didukung Rusia.

The Guardian usai kematiannya memberitakan bahwa Presiden Chechen Ramzam Kadyrov dan ajudannya kerap mengancam Estemirova. Kadyrov membantah tuduhan ini.

Kematian Estemirova memicu ketegangan di antara para pemimpin Eropa.

"Berapa banyak lagi Natalya Estemirovas dan Anna Politkovskayas yang harus terbunuh sampai pemerintah Rusia melindungi orang-orang yang menyuarakan HAM rakyat Rusia?" kata terry Davis, sekretaris jenderan Dewan Eropa saat itu.

Boris Berezovsky

Pengusaha kawakan Rusia ini menentang pemerintahan Putin dan memilih mengasingkan diri ke Inggris.

Berezovsky menuduh Kremlin telah membunuh Litvinenko. Setiap tahunnya, Berezovsky juga membantu upaya janda Litvinenko menuntut penyelidikan atas kematian suaminya.

Tahun 2013, Berezovsky ditemukan tewas di rumahnya dengan tali melilit lehernya.

Apakah dia bunuh diri? Kepolisian menolak menyimpulkannya.

Dalam wawancara dengan telepon di sebuah stasiun televisi, Putin tidak menampik kemungkinan dinas rahasia Rusia berperan atas pembunuhan Berezovski, namun dia mengatakan tidak ada bukti soal itu.

Boris Nemtsov

Nemtsov, 55, adalah pejabat tinggi di partai oposisi Rusia, Partai Kebebasan Rakyat dan merupakan tokoh vokal penentang Putin.

Wakil perdana menteri di era Boris Yeltsin ini sempat ditahan beberapa kali karena berbicara menentang kebijakan Putin. Penahanan terbarunya adalah tahun 2011 saat dia memprotes hasil pemilu parlemen, dan pada 2012 bersama dengan ribuan demonstran anti Putin lainnya.

Terbaru, pria 55 tahun ini mengkritik kebijakan Putin ikut campur dalam perang saudara di Ukraina.

Setelah kematiannya Jumat lalu, pemimpin oposisi Ilya Yashin mengatakan bahwa Nemtsov telah membuat laporan soal tentara Rusia dan keterlibatan mereka di Ukraina.

Dalam wawancara beberapa jam sebelum kematiannya dengan majalah Newsweek, Newtsov mengatakan Rusia "tenggelam" di bawah kepemimpinan Putin dan mulai menjadi negara fasis.

Dia menuduh Putin menggunakan "propaganda Goebbels" -- merujuk pada Joseph Goebbels, menteri propaganda Nazi Jerman -- untuk mencuci otak rakyanya.

Nemtsov dijadwalkan memimpin aksi oposisi di Moskow hari Minggu lalu. Namun dua hari sebelum acara tersebut, dia ditembak mati saat berjalan pulang usai makan malam bersama kekasihnya. Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa meter dari Kremlin.

Pemerintah Putin mengatakan bahwa Nemtsov terbunuh oleh musuh Rusia yang ingin menciptakan ketegangan politik. Namun kelompok oposisi menduga kuat Putin berada di balik kematiannya.


Credit  CNN Indonesia

Inggris Ledek Uang Kertas Malvinas di Argentina


Inggris Ledek Uang Kertas Malvinas di Argentina 
Argentina mengeluarkan uang kertas bergambarkan pulau yang dipersengketakan dengan Inggris, memicu komentar cemoohan dari pemerintahan London. (BCRA)
 
London, CB -- Inggris meledek langkah Argentina yang membuat uang kertas bergambarkan pulau sengketa kedua negara. Menurut Inggris, Argentina hanya ingin mencari perhatian dengan memajang pulau tersebut di uang mereka.

Ketegangan kedua negara terkait pulau Malvinas, atau oleh Inggris disebut Falklands, masih terus terjadi setelah lebih dari 30 tahun peperangan memperebutkannya, menewaskan 755 tentara dari kedua negara.

Argentina yang tengah dilanda tingkat inflasi tinggi merilis disain baru uang kertas pecahan 50 peso bergambar pulau Malvinas. Menurut pemerintahan Cristina Fernández de Kirchner, ini adalah pengingat klaim Argentina terhadap Malvinas yang tidak pernah mati.

Langkah ini kemudian menuai ledekan dari Inggris yang mengatakan bahwa 50 peso atau sekitar Rp75 ribu setara harganya dengan perpolitikan Argentina.

"Untuk masalah uang kertas 50 peso, kami tidak bisa menghentikan Argentina melakukan ini. Nilainya hanya setara 3,72 pound sterling menurut nilai tukar saat ini. Dan saya kira mungkin setara dengan nilai politik mereka," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris, Hugo Swire.

Cemoohan juga datang dari para pengguna Twitter yang mengatakan, "Saat diluncurkan, uang kertas yang seharusnya bisa membeli dua buah roti kini hanya bisa membeli satu."



Uang kertas itu menampilkan pulau yang terletak 480 km dari Argentina dan lebih dari 12 ribu km dari Inggris. Di sisi lain uang tersebut terdapat gambar sosok pahlawan yang melawan kekuasaan Inggris pada 1833.

Menurut Swire, Argentina telah mengirimkan buku dan surat yang mengatakan bahwa Inggris tidak punya inisiatif untuk memulai dialog terkait pulau sengketa yang diyakini kaya minyak dan sumber daya itu.

Namun Swire mengatakan, dialog tidak akan dilakukan karena tidak sesuai dengan keinginan rakyat Falklands yang memihak Inggris.

"Mereka mengabaikan fakta bahwa beberapa orang di pulau itu telah memiliki nenek moyang di Falklands sejak sembilan generasi ke belakang, lebih panjang daripada perbatasan Argentina," kata Swire.


Credit  CNN Indonesia


Australia kirim 300 tentara tambahan ke Irak

Australia kirim 300 tentara tambahan ke Irak
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Selasa mengumumkan rencana pengiriman 300 tentara tambahan ke Irak untuk membantu memerangi kelompok ISIS.(REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
 
 
Sydney (CB) - Pemerintah Australia akan mengirim 300 tentara tambahan ke Irak untuk membantu melatih tentara setempat yang sedang memerangi kelompok Negara Islam (Islamic State/IS), kata Perdana Menteri Tony Abbot, Selasa, menyusul permintaan Amerika Serikat untuk berkolaborasi dengan koalisi internasional.

Menurut Abbot, pasukan Australia itu akan bergabung dengan sekitar 140 anggota Pasukan Pertahanan Selandia Baru dan bermarkas di Taji, barat laut Baghdad.

"Saya ingin menekankan bahwa kami telah mempertimbangkan keputusan ini secara matang. Sebenarnya, adalah Irak yang harus menaklukkan kelompok Negara Islam, tapi kami tidak ingin membiarkan mereka sendirian," kata Abbot di Canberra.

"Sebagai masyarakat yang cinta damai sebenarnya kita enggan untuk mencampuri konflik yang jauh dari kita, tapi seperti yang kita tahu, konflik ini juga telah mempengaruhi kita dalam beberapa bulan sekarang," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

"Saya tegaskan, kelompok militan itu telah mencapai negeri kita karena sekitar 100 warga Australia ikut bergabung dengan ISIS dan kelompok teroris lainnya di Suriah dan Irak," kata Abbot.

"Sekitar 150 lainnya di dalam negeri mendukung gerakan militan tersebut, jadi keputusan ini tidak hanya masalah domestik Australia, tapi juga masalah keamanan internasional," katanya.

Sebanyak 170 tentara khusus Australia sebelumnya sudah lebih dulu berada di Irak untuk membantu melatih pasukan setempat.

Pasukan Autralia dan Selandia Baru ditempatkan di markas militer di Taji, utara Baghdad sejak Mei 2014 lalu.

Sejak Agustus 2014, militer Amerika Serikat bersama Australia telah melakukan serangkaian serangan udara ke kantong-kantong perlawanan kelompok Negara Islam atau yang sebelumnya disebut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Suriah.

Tapi dukungan Australia hanya terbatas dalam bentuk dukungan pelatihan, konsultan dan pengintaian.

Credit  ANTARA News

Faisal Basri kecewa pemerintah tidak laksanakan rekomendasi tim

... pemerintah harus dorong Pertamina agar secepat mungkin mengubur dalam-dalam RON 88 yang banyak mudaratnya itu...
Jakarta (CB) - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, kecewa karena pemerintah tidak melaksanakan rekomendasi yang disampaikan beberapa waktu lalu terkait penghapusan BBM RON 88 atau jenis bensin premium.

Saat menggelar audiensi dengan Koalisi Masyarakat Sipil Publish What You Pay Indonesia, di Kantor Tim RKTM Jakarta, Selasa, dia tegaskan, mafia migas akan tetap ada jika rekomendasi tim itu tidak dilaksanakan. 

"Jadi baiknya ya RON 88 itu dihilangkan, itulah bilang keladi dari kekisruhan BBM di Indonesia. RON 88 itu harga harga (pembeliannya) cuma beda Rp200 dengan RON 92. Sementara RON 88 sudah tidak ada di pasaran. Itu trader, mafia, untungnya dari situ," katanya.

"Pertanyaannya kenapa kita enggak bikin RON 88 di dalam negeri? kenapa harus di-blending di luar? RON 88 juga tidak ada di pasaran dunia. 70 persennya diimpor, itu yang saya enggak habis pikir," ujarnya.

Dia menuturkan, pihaknya memang sudah merekomendasikan agar dalam upaya penghapusan RON 88, kapasitas produksi RON 92 akan ditingkatkan dengan memperbarui kilang Pertamina.

Tim RTKM memberikan waktu lima bulan bagi Pertamina untuk bisa melaksanakan rekomendasi penghapusan RON 88 menjadi RON 92. 

Akan tetapi, perseroan mengaku baru bisa secara menyeluruuh melaksanakan rekomendasi itu dalam dua tahun. Belakangan, kata Basri, Pertamina malah mengaku kemungkinan penutupan sementara kilang-kilang tersebut karena rugi.

"Pemerintah menerima rekomendasi kita tapi kasih waktu ke Pertamina dua tahun. Makanya sekarang kita dorong pemerintah dorong Pertamina menjadi lebih sehat dan lebih cepat dari dua tahun," ujarnya.

Menurut Basri, BBM komoditas paling berdampak besar kepada masyarakat sehingga tata kelola penyaluran dan harganya seharusnya bisa transparan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Tetang ini pemerintah harus dorong Pertamina agar secepat mungkin mengubur dalam-dalam RON 88 yang banyak mudaratnya itu," tambahnya.


Credit  ANTARA News

Duo "Bali Nine" Dipindah ke Nusakambangan, Tony Abbott Geram

 
JOSH WILSON / DEPARTMENT OF PRIME MINISTER / AFP PM Australia Tony Abbott.

SYDNEY,CB - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengaku muak dengan rencana eksekusi dua warga negara Australia yang terlibat kejahatan narkoba oleh pemerintah Indonesia. Apalagi, rencana ini terlihat semakin dekat dipindahkannya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Lapas Kerobokan Bali ke Nusakambangan pada Rabu (4/3/2015) pagi, yang diangkut dengan pengamanan mobil lapis baja.
Dilansir dari AFP, Abbott telah berulang kali meminta Jakarta untuk menghentikan eksekusi mati terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin sindikat narkoba yang disebut "Bali Nine". Tapi permintaan ini tampaknya tidak dipedulikan pemerintah Indonesia.
Sebab hari ini, sekitar jam 5.20 Wita, dua kendaraan lapis baja membawa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran meninggalkan Lapas Kerobokan. Pemindahan itu bahkan dilakukan dengan pengamanan ketat dari polisi kesatuan Sabhara.
Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Momock Bambang Samiarso mengatakan, kedua terpidana mati itu akan diterbangkan pesawat militer ke Nusakambangan, untuk menghadap regu tembak.
Dalam wawancara dengan radio ABC, Tony Abbott mengatakan bahwa jutaan penduduk Australia muak dengan perkembangan kabar mengenai eksekusi mati dua warganya.
"Kami membenci kejahatan narkoba, tetapi kami juga benci hukuman mati, yang kami pikir tak pantas dilakukan untuk negara seperti Indonesia," kata Abbott. "Terus terang kami muak dengan kemungkinan pelaksanaan eksekusi tersebut."
Hingga saat ini belum diketahui kapan eksekusi akan dilakukan. Pihak Kejaksaan Agung atau Kementerian Hukum dan HAM belum mengungkap rencana eksekusi.
Ada sejumlah warga negara asing yang akan dihukum mati di pelaksanaan eksekusi tahap dua itu. Belum diketahui kebangsaan para terpidana mati, tapi beberapa terpidana mati yang berasal dari Perancis, Brazil dan Filipina telah ditolak grasinya oleh Presiden Joko Widodo.


Credit  KOMPAS.com


AS dan Iran Senada dalam Tanggapi Pidato PM Israel di Kongres AS

 
Mandel Ngan/AFP/Getty Images Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat memberikan pidato di hadapan Kongres AS, Selasa (3/3/2015).

CB - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres Amerika Serikat, Selasa (3/3/2015). Pidato Netanyahu ini atas undangan kubu oposisi Partai Republik. Sejumlah pihak menyebut langkah Netanyahu ini kontroversial, sebab dilakukan tanpa memberi tahu Presiden Barack Obama terlebih dulu.
Menanggapi ini, Obama mengatakan "tidak ada hal baru" dalam pidato Netanyahu. Dalam pidatonya, Netanyahu menyampaikan kekhawatiran perjanjian sejumlah negara termasuk AS dengan Iran akan dimanfaatkan negeri para mullah itu untuk membuat senjata nuklir. Tapi pernyataan Netanyahu dianggap Obama tidak ada manfaatnya.
"Untuk inti masalah, yaitu mencegah Iran untuk membangun senjata nuklir yang membuatnya lebih berbahaya, perdana menteri tidak menawarkan alternatif yang bisa dilakukan," kata Obama dalam pernyataan yang disampaikan di kantornya, Oval Office, Gedung Putih, Washington.
Kedatangan Netanyahu ini memang menimbulkan polemik bagi hubungan AS-Israel. Apalagi, Obama menolak bertemu Netanyahu selama kunjungannya di ibu kota AS. Padahal, umumnya kepala negara yang berkunjung akan diterima kepala negara yang didatangi.
Tidak hanya itu, Obama juga mengaku tidak melihat langsung pidato Netanyahu di Kongres AS. Mantan senator Illinois yang menghabiskan masa kecilnya di Indonesia itu mengaku hanya membaca transkrip pidato Netanyahu.
"Sejauh ini tidak ada yang baru," ucapnya.
Kecaman Iran
Kecaman terhadap pidato Netanyahu di Kongres AS dilancarkan Iran yang memang menjadi obyek permasalahan bagi Netanyahu. Juru bicara kementerian luar negari Iran, Marzieh Afkham, menyebut pidato Netanyahu sebagai sebuah kebohongan.
"Selalu berulang dan membosankannya Netanyahu dalam menyebarkan kebohongan secara berkepanjangan mengenai tujuan dan niat Iran dalam program nuklir yang damai," ucap Marzieh Afkham.
AS memang sedang melakukan pembicaraan intensif terkait program nuklir dengan Iran. Pembicaraan ini juga melibatkan Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China, serta dilakukan di kota Montreaux, Swiss.


Credit  KOMPAS.com

Dikawal 2 Jet Tempur, Pesawat yang Bawa Duo Bali Nine Mendarat di Cilacap


Cilacap (CB), - Terpidana mati kasus narkoba dua bali nine pagi ini dipindahkan dari Bali ke Nusakambangan. Pesawat carteran yang membawa keduanya baru saja tiba di Bandara Tunggul Wulung Cilacap.

Pada Rabu (4/3/2015), pukul 08.10 WIB, pesawat tersebut mendarat di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap. Terlihat dua jet tempur yang mengawal pesawat tersebut.

Saat pesawat carteran mendarat, dua jet tempur yang mengawal berputar-putar di langit Cilacap. Pesawat milik TNI AU ini tak lantas beranjak pergi meski tugas pengawalan sudah usai.

Sedangkan pengamanan di Bandara Tunggul Wulung itu sendiri sejak pagi sudah diperketat. Begitu juga dengan dermaga Wijayapura yang menjadi akses menuju Pulau Nusakambangan.

Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Rabu, (4/3/2015) satu truk Dalmas Polres Cilacap yang mengangkut sekitar satu peleton personel TNI dan Polri bersenjata laras panjang tiba di Dermaga Wijayapura penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan.

Personel TNI-Polri yang tiba tersebut langsung disebar ke beberapa titik untuk melakukan pengamanan di sekitar Dermaga Wijayapura hingga radius 100 meter.

Credit  Detiknews

Detik-detik Wafatnya Legenda Sniper Tatang Koswara



Detik-detik Wafatnya Legenda Sniper Tatang Koswara 
 
 
Jakarta (CB) - Sniper legendaris Indonesia Tatang Koswara telah tutup usia. Sebelum meninggal, Tatang sempat berbagi cerita kepada khalayak publik mengenai pengalamannya menjadi sniper.

"Jadi gini, dari sebelum dia datang ke Jakarta untuk acara di Trans7, Pak Tatang sudah bilang pada Saya bahwa ia tak bisa berangkat sendiri ke Jakarta," ujar Perwira Urusan Analisa Berita (Paur Lisabra) TNI Letda Sahlan Rambe, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (3/3/2015). Sahlan mewakili Mabes TNI untuk mendampingi Tatang selama di Jakarta.

Menurut Sahlan, hal itu dikarenakan Tatang yang mempunyai riwayat penyakit jantung tak bisa menyetir jauh sendirian. Akhirnya pihak Trans7 bersedia untuk menjemput Tatang di Bandung.

"Itu percakapan sekitar seminggu yang lalu bersama Pak Tatang dan Trans7," sambungnya.

Singkat cerita, akhirnya Tatang dijemput oleh Trans7 pada Selasa (3/3) pagi lalu mampir ke Mabes TNI di Cilangkap untuk menemui Sahlan. "Saya ketemu di Cilangkap jam 10. Dia dianter sama Trans7," ucapnya.

Sahlan menjelaskan selama pertemuan dengan Tatang di kantornya, dirinya banyak bertukar pikiran dengan legenda Sniper Indonesia tersebut. Mereka juga menyempatkan diri berfoto-foto di sekitar kantor Sahlan.

"Kemudian saya bilang ke Beliau, ke Hotel saja yang disiapkan Trans7. Biar nanti fit di Trans7. Kan bakal tampil di Hitam Putih dan Bukan Empat Mata," lanjutnya.
Sore harinya menjelang acara Hitam Putih, Sahlan yang sudah lebih dulu tiba di Gedung Trans7 menanyakan keberadaan Tatang. Selang beberapa menit, Tatang yang didampingi istri, anak dan cucunya tiba di lokasi acara.

"Setelah itu Saya ketemu pihak Trans7 bersama Beliau, kemudian dimatangkan dulu untuk pertanyaan yang akan diajukan ke Beliau (Tatang)," ucapnya.

Sahlan juga mengatakan bahwa Tatang sempat bilang kepada host Hitam Putih Deddy Corbuzier bahwa bila suaranya kurang jelas, ia minta maaf karena punya riwayat penyakit jantung. Selama shooting secara live, Sahlan menjelaskan segmen 1 dan segmen 2 berjalan dengan lancar.

"Kemudian abis break, segmen ketiga sebelum ia ditanya saya liat dia nyandarin kepalanya lalu liat ke atas kemudian dia megang-megang lehernya seperti ngambil napas gitu," cerita Sahlan menjelang detik-detik terakhir Tatang.

Sahlan kemudian berpikir ada yang tidak beres terhadap Tatang. Ia pun lompat dari tempat duduknya dan menghampiri Tatang.

Sahlan lalu berinisiatif memberikan air putih kepada Tatang. Namun Tatang tak bisa meminumnya.

"Akhirnya kita siap-siap bawa dia ke Rumah Sakit. Kebetulan disitu juga ada Dokter lalu ia dikasih napas buatan kemudian dadanya dipompa," jelas anggota Kopassus ini


Selama dalam perjalanan ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Sahlan yang ikut menemani Tatang saat memegang tangannya terasa begitu dingin. Kemudian sampai di Medistra jam 19.45 WIB dan selama 15 menit diupayakan untuk memancing denyut jantungnya agar bereaksi.

"Tapi reaksinya hanya 5 persen. Kata dokter ini sudah 5 persen, kalau seperti ini susah untuk bisa normal," katanya sambil mengenang kejadian itu.

Akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, Dokter menyatakan bahwa Tatang Koswara telah meninggal dunia. Sahlan pun memberitahu pelan-pelan Istri dan juga anak serta cucu dari Tatang.

"Mereka banyak yang gak percaya saat saya kabari bahwa Pak Tatang sudah wafat. Istrinya sampai nanya pada saya, Suami saya sudah meninggal? Anaknya pun demikian, Bapak sudah meninggal?" jelasnya.



Credit  Detiknews

Selasa, 03 Maret 2015

UNIFIL Cek Kesiapan Operasional Batalyon Mekanis Pasukan Perdamaian TNI


UNIFIL Cek Kesiapan Operasional Batalyon Mekanis Pasukan Perdamaian TNI

UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) menurunkan Tim COE (Contingent Owned Equipment) menggelar Operational Readiness Inspection (ORI) atau pemeriksaan terhadap kesiapan operasional materiil dan perlengkapan Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil (Indobatt/Indonesian Battalion), di UN Posn 7-1, Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan, Senin (2/3/2015). 

CB, JAKARTA - United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) menurunkan Tim Contingent Owned Equipment (COE) menggelar Operational Readiness Inspection (ORI) atau pemeriksaan terhadap kesiapan operasional materiil dan perlengkapan Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil (Indobatt/Indonesian Battalion), di UN Posn 7-1, Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan, Senin (2/3/2015).
Tim COE Unifil yang berjumlah 15 orang dari kalangan sipil dan militer mempunyai latar belakang spesialisasi sesuai dengan bidang masing-masing dipimpin oleh Stanislav Tarasov. Kedatangannya disambut langsung oleh Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Andreas Nanang Dwi didampingi Wadan Satgas Mayor Inf Eko Handono beserta para Perwira Staf di UN Posn 7-1.
Kegiatan yang dilakukan oleh Tim COE diawali dengan pemeriksaan di area UN Posn 7-1 meliputi Markas Batalyon, Kompi Delta dan Kompi Bantuan, dilanjutkan ke Kompi C UNP 9-2 yang berada di desa Az Ziqiyah.
Selanjutnya, Tim COE melakukan pemeriksaan ke Kompi B yang berada UN Posn 7-2 di Marjayoun dan Kompi A yang berada di El Adaisse UN Posn 9-63 serta UN Posn 9-15 di Kafarkilla.
Obyek pemeriksaan terdiri dari major equipment dan self sustainment. Untuk major equipment meliputi kendaraan tempur, kendaraan pendukung, alat berat Zeni, senjata, generator, peralatan kesehatan serta peralatan anti huru-hara. Sedangkan self sustainment, antara lain meliputi pelayanan catering, komunikasi, perlengkapan kantor, pelayanan listrik, pemeliharaan bangunan, pelayanan laundry dan kebersihan compound.
UNIFIL sebagai perwakilan PBB di wilayah Lebanon menuntut seluruh satuan yang dikirimkan oleh negara-negara pengirim atau Troops Contributing Country (TCC) memiliki kesiapan operasional sesuai standar yang telah ditetapkan, baik kesiapan personel, materiil maupun perlengkapannya.


Credit  TRIBUNNEWS.COM