Selasa, 11 Oktober 2016

Pesan Toleransi Umar bin Khattab dari Yerusalem

 Menara Masjid Umar bin Khatab (kiri) di Yerusalem, Palestina.
Menara Masjid Umar bin Khatab (kiri) di Yerusalem, Palestina.
 
CB, JAKARTA -- Saat Umar bin Khattab menjadi khalifah, usaha-usaha pembebasannya pun sampai di Yerusalem. Ceritanya, meskipun pada saat itu Yerusalem telah dibebaskan oleh pasukan Umar, tetapi secara formal Patriak Kristen tidak akan menyerahkan Yerusalem, kecuali kepada Umar secara langsung.

Umar pun datang ke Yerusalem dan diterima Patriak Kristen di Gereja Qiyâmah. Di tempat inilah dibuat perjanjian yang sampai sekarang naskahnya masih bisa dibaca karena terdokumentasi dengan baik.

Yerusalem pada saat itu sudah diganti namanya menjadi Aelia Capitolina (kota Aelia), sehingga perjanjian yang dibuat pun diberi nama Perjanjian Aelia.

Ada cerita menarik ketika Umar hendak shalat dan bertanya di mana ia bisa shalat. Patriak mempersilakan Umar untuk shalat di gereja itu, tetapi dia menolak. Umar kemudian keluar dari gereja dan shalat di anak tangga.

Selesai salat, Umar menjelaskan alasan dia tidak mau shalat di gereja tersebut. Kalau Umar shalat di gereja tersebut, dikhawatirkan kelak tentara Islam mengambil gereja ini dan menjadikannya masjid.
Karena itu, Umar shalat di luar agar Patriak tidak kehilangan gereja. Gereja ini kemudian menjadi tempat paling suci di Yerusalem bagi Kristen. Di tempat Umar shalat kemudian didirikan masjid kecil, tetapi menaranya tinggi melebihi menara gereja sebagai pertanda bahwa Islam lebih unggul dari Kristen.

Untuk menunjukkan toleransi yang tinggi, shalat berjamaah terlarang di masjid, yang berarti tidak boleh dikumandangkan azan, karena dikhawatirkan akan mengganggu gereja.

Dengan diantar Patriak Umar kemudian pergi ke tempat Nabi Sulaiman dahulu mendirikan al-Masjid al-Aqsha yang ternyata sudah menjadi velbak.  Hellena memerintahkan supaya Shakhrah itu dijadikan velbak, tempat pembuangan sampah.

Ini adalah perbuatan Hellena yang sebenarnya ditujukan untuk menghina bangsa Yahudi dengan menjadikan kiblatnya sebagai velbak.

Melihat kenyataan demikian, Umar marah dan menyuruh Patriak membantu membersihkan tumpukan sampah yang sudah menggunung dengan tangannya sendiri. Setelah bersih, Umar melihat batu suci itu dan mengatakan bahwa itu adalah batu yang digambarkan Nabi sebagai tempat menjejakkan kakinya untuk Mikraj naik ke langit.






Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Tahun 2018, Cina Uji Pesawat Wisata Luar Angkasa

 Tahun 2018, Cina Uji Pesawat Wisata Luar Angkasa
Virgin Galactic SpaceShipTwo mampu terbang hingga ketinggian 62 mil atau 100 km. Pesawat ini diawaki oleh dua pilot dan membawa enam penumpang dalam penerbangan luar angkasa sub orbital. twitter.com
 
 
CB, Guadalajara - The China Academy of Launch Vehicle Technology di Beijing tengah mengembangkan pesawat yang bisa membawa 20 turis ke luar angkasa. Kapasitas pesawat milik Badan Usaha Milik Negara Cina ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan pesawat luar angkasa komersial yang sudah punya jadwal terbang.

Han Pengxin, pimpinan proyek, mengatakan, uji coba terbang pesawat ini akan selesai dalam waktu dua tahun. Soalnya, uji coba di darat telah selesai dan semua subsistem dalam pesawat ini bekerja dengan baik.

“Lokasinya belum ditentukan,” kata Han. Tapi ia ingin menguji pesawat ini di bandara luar angkasa komersil. Dalam uji terbang ini, pesawat akan membawa penumpang dengan jumlah yang dirasa cukup aman.

Han memprediksi uji terbang akan menelan biaya US$ 200 ribu- US$ 250 ribu, atau sekitar Rp 2,5 Miliar- Rp 3,2 Miliar.

Ahli pesawat luar angkasa dari Smithsonian Institution’s National Air and Space Museum di Washington, Roger Launius mengatakan pesawat luar angkasa Cina adalah “inisiatif yang cukup menarik”. Hal yang paling tak biasa adalah Cina yakin bisa mengirim 20 orang ke ketinggian 100 Kilometer dengan roet tanpa pesawat induk, dan mau menggunakannya hingga 50 kali.

“Dalam studi yang saya baca, tak jelas bagaimana mereka bisa melakukan itu, dan target uji terbang dalam dua tahun itu sangat luar biasa,” kata Launius. Ia membaca studi empat halaman yang dibawa Tim Cina dalam International Astronautical Congress di Guadalajara.

Ia mengatakan lebih mudah menggambar ilustrasi dan membicarakan banyak kemungkinan ketimbang membuat dan menerbangkan pesawat luar angkasa.

Han dan timnya merancang dua versi pesawat. Pertama memiliki berat 10 ton dan lepas sayap 6 meter. Pesawat jenis ini akan mampu menerbangkan lima orang hingga ketinggian 100 kilometer dengan kecepatan Mach 6. Mach adalah satuan kecepatan suatu pesawat terbang relatif terhadap kecepatan suara.

Jenis kedua adalah pesawat dengan berat 100 ton dengan 12 meter lebar sayap. Pesawat ini akan mampu menerbangkan 20 orang hingga ketinggian 130 kilometer dengan kecepatan Mach 8.

Han mengatakan kapasitas yang lebih besar, akan menurunkan harga tiket wisata luar angkasa. Timnya juga merancang pesawat ini untuk bisa digunakan untuk 50 kali penerbangan.

Mereka merancang roket bersayap yang punya kekuatan sendiri untuk lepas landas. Ini berbeda dengan SpaceShipTwo yang roketnya harus dibawa terbang pesawat mencapai ketinggian tertentu, kemudian dilepaskan. “Pesawat kami akan lepas landas secara vertikal seperti roket dan mendarat di landasan secara otomatis tanpa ada intervensi dari darat,” kata Han.



Credit  TEMPO.CO


Cina Kembangkan Pesawat Wisata Luar Angkasa

Cina Kembangkan Pesawat Wisata Luar Angkasa
Virgin Galactic SpaceShipTwo mampu terbang hingga ketinggian 62 mil atau 100 km. Pesawat ini diawaki oleh dua pilot dan membawa enam penumpang dalam penerbangan luar angkasa sub orbital. twitter.com
 
CB, Guadalajara - The China Academy of Launch Vehicle Technology di Beijing tengah mengembangkan pesawat yang bisa membawa 20 turis ke luar angkasa. Kapasitas pesawat milik Badan Usaha Milik Negara Cina ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan pesawat luar angkasa komersial yang sudah punya jadwal terbang.

“Kapasitasnya bisa ditingkatkan sehingga bisa membawa lebih banyak penumpang,“ kata Lui Haiquang, peneliti yang ikut merancang pesawat ini dalam International Astronautical Congress di Guadalajara, Mexico, dua pekan lalu.

Beberapa kompetitor telah menunggu Cina untuk bersaing dalam bisnis wisata luar angkasa. Ada Virgin Galactic yang memiliki SpaceShipTwo, pesawat luar angkasa kapasitas enam penumpang. Ada pula XCOR yang memiliki Lynx yang menampung satu penumpang dengan tempat duduk di samping pilot. Kemudian ada New Sephard, kapsul luar angkasa suborbital milik Blue Origins.

Meski banyak kompetitor, Han Pengxin, yang memimpin proyek Cina, optimistis permintaan konsumen akan cukup tinggi untuk membuat pesawat luar angkasa yang lebih besar.

“Makin banyak orang awam yang tertark untuk berwisata ke luar angkasa,” kata dia. Ia mengatakan ini akan menarik untuk bos perusahaan dan pebisnis.

Tim pimpinan Han merancang roket bersayap yang punya kekuatan sendiri untuk lepas landas. Ini berbeda dengan SpaceShipTwo yang roketnya harus dibawa terbang pesawat mencapai ketinggian tertentu, kemudian dilepaskan.

“Pesawat kami akan lepas landas secara vertikal seperti roket dan mendarat di landasan secara otomatis tanpa ada intervensi dari darat,” kata Han. Pesawat akan membakar metana dan oksigen cair.

Han dan timnya merancang dua versi pesawat. Pertama memiliki berat 10 ton dan lepas sayap 6 meter. Pesawat jenis ini akan mampu menerbangkan lima orang hingga ketinggian 100 kilometer dengan kecepatan Mach 6. Mach adalah satuan kecepatan suatu pesawat terbang relatif terhadap kecepatan suara.

Jenis kedua adalah pesawat dengan berat 100 ton dengan 12 meter lebar sayap. Pesawat ini akan mampu menerbangkan 20 orang hingga ketinggian 130 kilometer dengan kecepatan Mach 8.

Han mengatakan kapasitas yang lebih besar, akan menurunkan harga tiket wisata luar angkasa. Timnya juga merancang pesawat ini untuk bisa digunakan untuk 50 kali penerbangan.


Credit  TEMPO.CO

Ini Calon Pengganti Raja Bhumibol Jika Mangkat

 Ini Calon Pengganti Raja Bhumibol Jika Mangkat  
Seorang warga memegang foto bergambarkan Raja Thailand Bhumibol saat memperingati 70 tahun berkuasa di Bangkok, Thailand, 9 Juni 2016. REUTERS/Jorge Silva
 
CB, BANGKOK - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej kembali harus dirawat di rumah sakit setelah kondisi kesehatannya menurun setelah cuci darah pada Ahad lalu. Bahkan pria berusia 88 tahun yang telah berkuasa selama tujuh dekade ini dikhawatirkan akan mangkat karena kondisinya semakin menurun.

Lantas siapakah yang akan menggantikan raja kesayangan rakyat Thailand ini bila ia wafat?

Seperti dilansir International Business Times pada Selasa, 11 Oktober 2016, Pangeran Mahkota Maha Vajiralongkorn digadang-gadang menjadi pewaris takhta. Lahir pada 1952, dia adalah satu-satunya anak lelaki dari pasangan raja Bhumibol dan Ratu Sirikit. Pilot pesawat tempur ini ditahbiskan sebagai putra mahkota pada 1972.

Namun kans Vajiralongkorn untuk menggantikan ayahnya membuat banyak pihak di Thailand khawatir. Berbeda dengan Bhumibol yang bijaksana, sang putra mahkota justru terkenal bersikap eksentrik. Majalah The Economist melaporkan sejumlah diplomat asing menyebutkan bahwa Vajiralongkorn sulit diprediksi.

Jika sang ayah hanya memiliki satu istri seumur hidupnya, Vajiralongkorn menikahi istri ketiganya pada 2001. Pada 2007, sebuah video yang beredar viral menunjukkan istri ketiga Vajiralongkorn nyaris bugil saat pasangan ini menikmati makan malam resmi. Pada Juli lalu, tabloid Jerman, Bild, merilis foto seseorang yang disebut sebagai Vajiralongkorn dengan pakaian putih bergambar tato sambil membawa anjing pudel kesayangannya, FuFu.

Selain sikapnya yang aneh, kedekatannya dengan bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra juga menjadi perhatian publik. Sebagai taipan telekomunikasi Thailand, sebelum terjun ke bidang politik, Thaksin diduga telah memberikan banyak uang kepada sang putra mahkota. Hubungan keduanya tetap akrab meski Thaksin terpaksa lari ke Dubai sejak digulingkan junta militer pada 2006.





Credit  TEMPO.CO





Menilik Al Hijr, Situs Kuno Arab yang Ditutup untuk Umum

 
CB, Jakarta Al Hijr merupakan salah satu situs arkeologi kuno peninggalan kerajaan bangsa Arab di masa lalu. Berlokasi di sektor Al Ula di wilayah Madinah, situs kuno ini sebenarnya memiliki potensi wisata yang sangat besar. Namun mandat hukum dan budaya Arab yang ketat membatasi akses turis yang ingin berkunjung ke situs tersebut.
Seperti diberitakan worldatlas.com, Selasa (14/6/2016), pemerintah setempat melarang tempat ini dibuka untuk wisatawan, mengingat ada keyakinan di kalangan umat Islam bahwa daerah tempat situs ini berada merupakan kawasan terkutuk. Keyakinan ini berakar pada legenda lokal yang mengatakan, situs ini dahulu digunakan sebagai tempat penyembahan berhala. Saat ini diperlukan izin khusus bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Al Hijr.
Terlepas dari keyakinan kebanyakan orang di Arab, situs Al Hijr sesungguhnya menyimpan sisi keunikannya sendiri. Hal tersebut tergambar pada desain arsitektur yang luar biasa. Desain hias yang rumit diukir ke dalam struktur batu pasir. Pertemuan beberapa gaya artsitektur seperti Mesir, Syria, dan Helenistik yang ada pada bangunan Al Hijr, menggambarkan bahwa bangsa Arab kuno telah memiliki keterampilan arsitektur sejak dulu.
Tak hanya itu, interior bangunan dan makam yang ada di sekitar Al Hijr turut menjelaskan bangsa Arab sejak dulu mengenal sistem tanam, perdagangan, dan memiliki budaya yang telah bersinggungan dengan budaya internasional.
Saat ini, Al Hijr yang berada kawasan gersang tidak terawat keberadaannya. Bangunan dibiarkan terbengkalai dalam waktu yang sangat lama. Padahal sejarawan dan ahli arkeologi dunia menganggap, situs Al Hijr merupakan permata dunia yang harus dilestarikan keberadaannya. Meski tidak ada ancaman langsung terhadap keberadaan situs kuno ini, namun tidak ada yang bisa memastikan kelestarian bangunan Al Hijr dari perambahan pemukiman penduduk yang semakin melebar.



Credit  Liputan6.com



Bumbu Dapur Ini Ternyata Jadi Simbol Kemewahan di Zaman Romawi

 
CB, Vigo - Mungkin banyak dari kita yang tak menyangka bahwa garam merupakan salah satu harta terbesar pada masa lalu, di mana fasilitas penghasil bahan tersebut menyediakan pekerjaan bagi banyak orang.
Namun saat ini sebagian besar situs telah hancur atau tersembunyi di bawah tanah dan bangunan modern. Meski demikian, masih ada sejumlah lokasi mengesankan yang mendokumentasikan proses kerja masyarakat pada zaman dahulu dalam menghasilkan garam, simbol kemewahan.
Saat ini, sebagian orang tak bisa membayangkan hidup tanpa garam. Bahan itu digunakan untuk banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari makanan hingga kosmetik.
Sebenarnya, tradisi menggunakan garam sudah sangat tua. Dalam zaman kuno, pemilik tempat produksi bahan itu dikenal sebagai orang yang sangat kaya.
Situs pembuat garam tertua berlokasi di kota Provadia, Bulgaria. Banyak orang meyakini bahwa tempat tersebut merupakan kota tertua di Eropa.
Lokasi dahulu disebut Solnitsata itu berdiri sekitar 4.500 SM. Perekonomian sekitar 3.500 penduduknya bersandar pada produksi garam. Para peneliti meyakini, kota kecil tersebut menyediakan garam untuk seluruh Balkan atau Eropa tenggara.
Tak hanya bangsa Eropa, orang-orang Tiongkok, Het, Ibrani, dan peradaban lain juga menghargai garam. Tak diketahui bangsa mana yang pertama kali menggunakan bahan tersebut, namun diyakini manusia telah menggunakannya jauh sebelum adanya teks tertulis.
Dikutip dari Ancient Origins, Senin (10/10/2016), garam sangat populer di Kekaisaran Romawi dan Republik Romawi awal. Pasukan Romawi kadang menggunakan garam sebagai mata uang.
Karena tingginya nilai garam, sebuah pepatah Romawi kuno menyebut seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan baik "senilai garam mereka".
Pada Romawi kuno, orang-orang membuat kolam garam di tempat yang banyak terkena sinar Matahari. Hal tersebut digunakan orang-orang tertentu sebagai 'pabrik' garam kecil.
Seseorang yang memiliki kolam garam, dikenal sebagai salah satu orang terkaya di komunitas mereka.
Meski pada saat dominasi Kekaisaran Romawi akan berakhir, simbol dan pentingnya garam masih tetap hidup. Bahan itu pun menjadi salah satu barang dagang penting, yang memungkinkan adanya perubahan dalam ekonomi kuno dan penyebaran rute perdagangan.
Seiring berjalannya waktu, metode ekstraksi garam juga berkembang.


Harta Tersembunyi di Bawah Vigo

Terdapat sebuah museum unik di sebuah ruang bawah tanah sebuah gedung di jantung kota Vigo, Spanyol. Tempat tersebut merupakan bagian lengkap dan terpelihara dari sebuah situs di mana orang pada Zaman Romawi memperoleh garam pada saat itu.
Sebagian besar situs kuno di mana garam diproduksi, saat ini berada di bawah kota modern Vigo. Namun sebagian kecil tempat tersebut dikenal sebagai Salinae, yakni sebuah museum kecil yang termasuk ke dalam Museo do Mar (Museum Laut).
Tempat pembuatan garam laut tersebut merupakan salah satu situs paling terawetkan dengan baik di dunia. Lebihnya lagi, cara penyajian informasi di museum itu memudahkan pengunjungnya untuk memahami orang-orang yang memproduksi harta kuno itu.
Situs itu diekskavasi pada 1998 saat dilakukan persiapan pembangunan gedung baru di pusat kota. Sepuluh tahun kemudian, pemerintah lokal baru bisa membuka sebuah museum yang menceritakan kisah terlupakan tentang budaya garam di kota kuno Romawi, Vicus (saat ini Vigo).
Pemukiman yang terletak dekat dengan Vigo dahulunya dibuat oleh orang-orang Romawi. Sejak awal, bangsa itu telah terhubung dengan laut.
Air dari Samudra Atlantik menyediakan mereka makanan, mempengaruhi cuaca, sejumlah barang, dan terkadang menghancurkan pemukimannya. Salah satu 'hadiah' terbesar dari perairan itu adalah, garam membuat wilayah itu terkenal di seluruh Eropa.
Ruang pameran Salinae Museum didekorasi dengan garam asli dan menampilkan prosedur untuk mendapatkan mineral dari air Samudra Atlantik. Tahap demi tahap, para pengunjung akan mengetahui proses dan pentingnya situs tersebut yang digunakan pada Abad ke-1 dan ke-3.
Di Lokasi itu terdapat kolam yang terawetkan dengan baik, bebatuan yang digunakan untuk memisah dan mengurutkan, serta garam kuno. Museo do Mar di Vigo juga memiliki blok garam yang berasal dari fasilitas produksi.
Dalam pameran sementara terkait dengan aktivitas bangsa Romawi di dalam dan sekitar Vigo, pihak museum memjang sebuah amphora dan rekonstruksi amphora berisi ikan yang diawetkan dengan garam.
Sejarah perdagangan dunia, makanan, dan banyak aspek dalam kehidupan akan berbeda tanpa garam. Meski mengonsumsi terlalu banya garam tak baik untuk kesehatan, namun sejarah Eropa akan berbeda tanpa adanya fasilitas pembuat garam dan kemewahan para pemiliknya.




Credit  Liputan6.com






Trump atau Hillary? Capres Pilihan Media AS

 Calon presiden AS Donald Trump berdiri di belakang rivalnya Hillary Clinton saat debat kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
Calon presiden AS Donald Trump berdiri di belakang rivalnya Hillary Clinton saat debat kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
 
CB, WASHINGTON -- Media-media nasional Amerika Serikat sudah mulai menunjukan keberpihakan pada dua kandidat presiden dalam debat presiden putaran kedua. Sebagian besar memprediksi Clinton akan memimpin perdebatan.

Fox News memprediksi Donald Trump bakal menunjukkan sebuah penampilan mengejutkan, meskipun saluran berita itu tidak secara eksplisit menyatakan kandidat Republik ini akan memenangkan perdebatan.

Senada, dilansir dari BBC, Selasa (11/10), situs berita Breitbart juga mempunyai pendapat sama. Mengutip komentar dari mantan wali kota New York, Rudy Giuliani, bahwa Clinton membuat keputusan yang buruk.

The Washington Post cenderung merapat ke pihak Hillary Clinton. Selama setahun lalu, surat kabar ini telah berada di garis depan penyelidikan seputar Trump dan menerbitkan beberapa editorial yang mengutuk kandidat ini. "Semua yang Hillary Clinton harus lakukan adalah tetap tegak selama 90 menit," kata surat kabar ini.

Jajak pendapat CNN/ORC menyerahkan kemenangan debat presiden putara kedua ini kepada Clinton. Namun, hasil polling juga menunjukkan bahwa Trump berhasil melebihi harapan.

Clinton meraih kemenangan dengan 57 persen suara, sementara Trump mendapat suara 34 persen. Kendati demikian, hasil ini dapat dianggap penurunan bagi Clinton yang meraih 62 persen suara pada debat presiden pertama.

The Atlantic mengatakan Trump akan mengalami 'ledakan' di St Louis nanti. Ron Fournier di surat kabar itu menulis bahwa Clinton mampu menangani dengan baik saat berhadapan dengan lawan yang menggonggong ataupun mengancam. Seseorang dengan temperamen seperti Trump tidak mempunyai kekuatan itu.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Menara Tertinggi Dunia Mulai Dibangun di Dubai

 Dubai. Ilustrasi
Dubai. Ilustrasi
 
CB, DUBAI -- Menara yang akan menjadi tertinggi di dunia mulai dibangun di Dubai. Perdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum melakukan penggalian pondasi pertama untuk pembangunan proyek bernilai satu miliar dolar AS tersebut pada Senin (10/10).

Menara di Dubai Creek Harbour ini ketika selesai pada 2020, disebut bakal menjadi gedung tertinggi di dunia. Ia akan melampaui Burj Khalifa yang memiliki tinggi 828 meter. Menara ini juga terletak di Dubai.

Menara, yang dirancang oleh arsitek Spanyol-Swiss Santiago Calatrava, akan dibangun oleh Emaar Properties Dubai, pengembang real estat terbesar di Timur Tengah, yang juga membangun Burj Khalifa pada 2010.

Ketinggian yang tepat dari menara tersebut masih belum diketahui, namun Pemimpin Emaar, Mohammed Alabbar, mengindikasikan selama memaparkan konsep menaranya bahwa struktur bangunan menara akan menjadi "satu tingkat lebih tinggi dari Burj Khalifa."

Menurut laporan media lokal perbedaan ketinggian antara kedua bangungan itu mencapai 100 meter.

Mohammed Al-Gergawi, Menteri Kabinet UAE, mengatakan selama upacara bahwa proyek merupakan "fase baru" dalam mengembangkan visi Sheikh Mohammed untuk posisi negara Teluk Arab itu sebagai "ikon baru kemanusiaan."





Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Witterati Saudi Mengutuk Serangan Houthi di Wilayah Makkah

 Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.
 
CB, JEDDAH -- Serangan rudal balistik yang dilakukan Houthi ke Taif dekat Makkah pada Ahad (9/10) menjadi viral di media sosial twitter sampai Selasa. Pengguna Twitter atau nitizen mengutuk serangan yang dilakukan kelompok pemberontak Syiah Zaidiyah Jarudiyah yang beroperasi di Yaman.

Semua komentator menggunakan hashtags ini mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan Houthi menargetkan wilayah Makkah, adalah bukti kejahatan Huthi dan milisi pendukung Ali Abdullah Saleh yang tidak memiliki tingkat moralitas dan kemanusiaan.

“Serangan ini berarti Huthi akan menargetkan semua Muslim. Sementara, kudeta Houthi terhadap pemerintah yang sah di Yaman menunjukkan bahwa mereka akan melaksanakan rencana untuk membunuh dan meneror umat Islam,” kata Khalid Al-Yafei, seorang aktivis politik Yaman seperti dikutip Saudigezette yang diambil di akuk twitternya, Ahad (9/10).

Sultan Al-Qahtani, seorang aktivis hubungan masyarakat, mengatakan, kejahatan Houthi dalam penargetan Makkah adalah bukti yang jelas dari kejahatan yang tidak bisa diampuni. “Kita, sebagai orang, akan melawan mereka dan menghentikan kejahatan mereka," katanya seperti dikutip Saudigazette, Selasa (11/10).

Sheikh Jamal bin Attaf Al-Keldah, kepala Bin Attaf suku Yaman dalam akun twitternya mengatakan, tindakan pemberontakan Houthi tidak pernah pandang bulu. Haothi akan membom semua tempat yang menjadi targetnya yakni wilayah yang dihuni umat Islam. “Namun, mereka menjadi marah ketika PBB mengutuk tindakan mereka,” katanya

Salim Al-Shaibani Penulis sekaligus  penasihat di Media Saudi mengajukan pertanyaan lewat akun twitternya untuk semua Muslim terkait serang ini.  “Apakah Anda tahu jarak antara situs di mana rudal jatuh di Taif, dan Makkah" Hanya 40 km, kata dia, bertanya-tanya tentang tujuan Houthi 'di menargetkan daerah-daerah.”

Haifa Al-Zahrani, seorang wanita Saudi yang bekerja di media juga mengatakan, bahwa akhir Huthi dekat. Mereka akan dikalahkan dalam beberapa bulan oleh koalisi Saudi yang dipimpin.

Sementara Saad Jabbar yang  juga bekerja di media saudi, mengatakan perlu waktu mengatur pertemuan antara negara-negara Islam untuk membahas serangan  Huthi yang akan menargetkan wilayah Makkah. Dia mengatakan, fakta bahwa para pejabat Iran sebelumnya mengatakan mereka akan menyerang Makkah.

"Muslim harus menghadapi mereka di rumah mereka sendiri," ujarnya. Dalam hashtag "Taif_is_fine," sebagian besar pengguna twitter berterima kasih dan menghargai pahlawan Angkatan Udara Kerajaan Saudi yang telah membuktikan tingkat tertinggi efisiensi dan keunggulan dalam mencegat rudal Houthi.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Ancaman Makin tak Menentu, Raja Saudi Siapkan Pasukan

 
Personel polisi, unjuk ketrampilan mereka saat parade pasukan keamananArab Saudi.
Personel polisi, unjuk ketrampilan mereka saat parade pasukan keamananArab Saudi.
 
CB, RIYADH -- Pemerintah Kerajan Arab Saudi meninjau ulang semua pasukan keamaan di kompleks Kerjaan, Senin (10/10). Peninjauan pasukan keamanan dilakukan untuk menghadapi setiap ancaman yang menargetkan keamanan dan stabilitas Kerajaan yang datang secara tiba-tiba.

"Kerajaan menyaksikan stabilitas dan keamanan di tingkat regional dan global yang semakin tidak menentu,” kata Putra Mahkota Muhammad Bin Naif sekaligus wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri seperti dikutip Saudigezette, Selasa (11/10).

Muhammad Bin Naif mengatakan, penjagaan keamanan kerjaan yang dilakukan pasukan kemanan sangat penting. Karena, selain bisa menjaga stabilitas keamanan kerjaan, juga dapat menjaga persatuan dan kesatuan rakyat dan pihak Kerajaan Arab Saudi.

Sebelum mengadakan rapat untuk membahasan masalah peningkatan keamanan yang dilakukan pasukan keamanan, Putra Mahkota mengundang pangeran, ulama, pejabat senior, dan komandan pasukan keamanan untuk bertemu di kantornya.

Dalam rapat terbatasnya, Putra Mahkota Muhammad memuji upaya semua personil keamanan dan pengorbanan pasukan keamanan dalam menjaga keamanan Kerajaan dalam setiap ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. "Semoga kita semua diberkati Allah SWT dalam menjaga dua masjid suci Raja Salman serta persatuan dan kesatuan rakyat," katanya.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

 
Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah
Presiden AS Barack Obama saat bertemu langsung Presiden Rusia Vladimir Putin. Media Rusia memprediksi kedua negara akan konfrontasi langsung. Foto/REUTERS

MOSKOW - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia kian memanas dan kekhawatiran pecahnya Perang Dunia III telah disuarakan media Moskow. Rusia juga sudah membuat negara-negara NATO di Baltik cemas dengan pengerahan rudal nuklir Iskander-M di Kaliningrad.

Kedua negara yang pernah terlibat Perang Dingin ini awalnya berseteru soal krisis Ukraina, di mana AS membela Ukraina yang menuduh Moskow melakukan intervensi militer. Ketegangan berlanjut dengan krisis di Suriah, di mana Rusia pasang badan untuk sekutunya Presiden Suriah Bashar al-Assad yang hendak digulingkan pemberontak yang didukung AS.

Belum cukup, Moskow dan Washington juga rebut soal “perang cyber”. AS menuduh Rusia melakukan peretasan terhadap sistem-sistem komputer Pemerintah AS, termasuk sistem komputer Partai Demokrat yang berujung dengan bocornya dokumen e-mail kandidat presiden Hillary Clinton di situs WikiLeaks. Rusia telah membantah tuduhan ini, tapi Pemerintah Barack Obama tak peduli dan bersiap menjatuhkan sanksi pada Moskow.

Seiring dengan memanasnya ketegangan AS dan Rusia, Pemerintah Presiden Vladimir Putin mengejutkan Barat dengan menggelar latihan perang nuklir yang melibatkan 40 juta warga Rusia. Latihan itu termasuk proses evakuasi massal ke bunker-bunker anti-nuklir di Moskow.

Media Rusia, Sputniknews, pada Senin (10/10/2016), mengutip laporan penulis Dave Majumdar seorang editor pertahanan untuk The National Interest (TNI), serta mantan managing editor, Zachary Keck, merinci sepuluh senjata mematikan yang mungkin digunakan Rusia dan AS jika perang benar-benar terjadi.

Beberapa senjata maut Rusia dan AS yang diulas ini, sering dipamerkan kedua negara. Berikut 10 senjata mematikan yang berpotensi digunakan kedua negara jika terjadi perang.

1.Sukhoi Su-35 Flanker-E

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Sukhoi Su-35 Flanker-E adalah pesawat tempur jarak jauh terbaik yang dimiliki Rusia sampai saat ini. Ini adalah turunan dari pesawat Su-27 era-Soviet. Pesawat siluman ini sangat berbahaya bagi setiap pesawat jet tempur AS, tak terkeculi pesawat jet tempur F-22 Raptor produksi Lockheed Martin.

Selama pertempuran udara, Su-35 diklaim mampu meluncurkan rudal dengan kecepatan supersonik sekitar Mach 1,5 pada ketinggian lebih dari 45.000 kaki. Pesawat Su-35 juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kemampuan jamming yang kuat.

Militer China dan Indonesia telah tertarik memiliki pesawat jet tempur Su-35 ini. Beberapa negara juga antre untuk membeli pesawat Su-35.

2. Kapal Selam Amur-class

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Rusia diketahui telah membangun kapal selam nuklir yang dilengkapi rudal balistik seperti Borei-class dan Severodvinsk-class. Kedua jenis kapal selam nuklir ini hampir pasti tidak akan pernah dieskpor Rusia. Rusia hanya pernah memperbolehkan India untuk menyewa kapal selam bertenaga nuklirnya.

Rusia saat ini dilaporkan memiliki selam canggih terbaru Amur-class. Kapal ini diklaim sangat tenang, dan menimbulkan ancaman yang sangat berbahaya terhadap kapal perang musuh. Pada tahun 2007, kapal Song-class China nyaris tak terdeteksi saat mendekati kapal induk AS USS Kitty Hawk. Tapi, kapal selamKilo-class Rusia dan Amur-class dinilai jauh lebih tenang dan jauh lebih mampu dari kapal China itu.

Kapal selam Amur-class dilengkapi dengan empat tabung torpedo 533mm dan 10 tabung peluncuran rudal vertikal. Kapal ini dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 20 knot dan memiliki daya tahan minimal 45 hari di dalam laut.

3. Tank T-90

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Tank tempur andal Rusia T-90 merupakan tank tempur lapis baja paling maju yang dimiliki Moskow saat ini. Tank Armata ini sejatinya upgrade dari tank T-72 era-Soviet.

Tentara Rusia memiliki hampir 1.000 tank tempur T-90.  Tank tempur ini populer digunakan Angkatan Darat India karena memiliki sensor terbaik dan fitur-fitur perlindungan lain.

Selain India, Aljazair, Azerbaijan, Turkmenistan dan Uganda telah membeli tank T-90. Vietnam dan negara-negara lain juga dilaporkan berminat memiliki tank T-90.

4. Rudal Anti-Kapal P-800 Oniks/BrahMos

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Rudal anti-kapal supersonik P-800 awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet. Namun, rudal ini telah dikembangkan bersama-sama dengan India dengan nama BrahMos. Senjata mematikan ini dapat digunakan dari kapal perang, kapal selam, pesawat dan dari darat sekalipun. Rudal P-800 memiliki jangkauan sekitar 300 km (atau kira-kira 186 mil), yang berarti melebihi jangkauan rudal anti-kapal sejenis buatan AS, yakni rudal Harpoon.

Menurut sumber Angkatan Laut AS, rudal BrahMos adalah senjata anti-kapal yang sangat berbahaya. Angkatan Laut AS mengakui rudal itu akan membuat masalah bagi pertahanan kapal AS.


Vietnam, Indonesia, dan Rusia dilaporkan mengoperasikan rudal Bastion-P, versi lain dari rudal P-800. Sedangkan India, mengoperasikan rudal BrahMos dari kapal, pesawat terbang dan daratan pantai.

5. Type 53-65 Wake-Homing Torpedo

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Rudal torpedo Rusia ini dianggap paling berbahaya bagi Angkatan Laut AS. Senjata ini sudah lama dikenal sebagai senjata paling menakutkan dengan kinerja tinggi di laut.

Wake-homing torpedo memiliki sensor yang melacak objek di dalam laut seperti kapal dan memiliki probabilitas yang sangat tinggi untuk membunuh.

AS pernah mengembangkan sati-satunya penangkal rudal torpedo Rusia ini yang dikenal sebagai torpedo anti-torpedo (ATT). ATT dilaporkan pernah dikerahkan di kapal induk USS George HW Bush, tetapi tidak jelas seberapa efektif ATT buatan AS ini.

6. Kapal Selam Rudal Balistik Ohio-Class

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

AS memiliki kapal selam rudal balistik (SSBN) Ohio-class untuk mengimbangi kapal-kapal selam nuklir Rusia. AS memiliki 14 SSBN Ohio-class, di mana tiga di antaranya memiliki kemampuan serangan nuklir paling survivable dan abadi.

Setiap SSBN memiliki panjang 560 kaki dan berat 18.750 ton bila terendam di laut. SSBN didukung oleh reaktor bertekanan air (PWR) dan baling-baling poros tunggal. SSBN Ohio-class dapat melakukan perjalanan lebih dari 25 knot pada kedalaman lebih dari 800 kaki.

Masing-masing SSBN Ohio-class bisa membawa sampai 192 hulu ledak nuklir. Namun, di bawah Perjanjian New START, AS harus menonaktifkan empat dari tabung rudal pada setiap SSBN sebelum 2018.

7. B-2 Stealth Bomber

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Ketika Ukraina mulai memanas pada musim semi tahun 2011, AS mengirim sepasang pesawat pengebom B-2 ke Eropa pada misi jarak pendek. Meskipun Angkatan Udara AS mengklaim tujuannya hanya untuk melatih dengan sekutu Eropa-nya, namun para analis militer menilai manuver AS itu menjadi pesan yang jelas untuk Rusia.

Meski diklaim memungkinkan menembus pertahanan musuh yang paling canggih, namun pesawat B-2 belum tentu bisa lolos dari sistem rudal pertahanan Rusia yang terus dikembangkan.

Pesawat B-2 juga menawarkan berbagai fitur yang mengesankan. Menurut kontraktor utama pesawat Northrop Grumman, dengan kapasitas bahan bakar 167.000 pound, setiap pesawat jenis ini dapat melakukan perjalanan sekitar 6.000 mil laut tanpa mengisi bahan bakar.

Meskipun terbang pada kecepatan subsonik, pesawat B-2 dapat mencapai ketinggian hingga 50.000 kaki, yang meningkatkan kemampuan penargetan. Pesawat ini sudah menjalani upgrade terbaru yang dapat menerima perintah presiden secara langsung.

8. F-22 Raptor

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Pesawat jet tempur F-22 Raptor akan sendirian berada di garis depan jika perang AS dan Rusia pecah. Pesawat menggabungkan desain siluman dengan supersonik dan sangat lihai bermanuver.

Pesawat F-22 dibangun untuk menggantikan pesawat F-15 yang sudah uzur. Selain melakukan serangan, pesawat ini dapat melakukan berbagai misi lainnya, termasuk misi intelijen seperti pengawasan hingga serangan elektronik. Musuh potensial dari pesawat F-22 adalah Su-35 Flanker-E.

9. Rudal Pertahanan

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Meskipun Rusia memiliki sistem rudal pertahanan S-300 dan S-400, AS juga memiliki berbagai sistem rudal pertahanan yang berbahaya. Rusia pernah kesal ketika AS berencana untuk menyebar sistem rudal pertahanan di Eropa dengan dalih melawan ancaman rudal balistik Iran.

Secara khusus, AS mengandalkan sistem rudal pertahanan Aegis yang berbasis di kapal dan Aegis yang berbasis di darat. Sistem rudal pertahanan Aegis darat AS sudah ditempatkan di Rumania dan Polandia.

Wilayah AS sendiri dilindungi oleh sistem rudal pertahanan Ground Mid-Course System (GMD). Sekitar 30 sistem rudal pencegat GMD saat ini disebar AS di California dan Alaska. Jumlah ini akan meningkat menjadi 40 pada tahun 2017.

Rusia telah menyatakan bahwa sistem-sistem pertahanan rudal AS mengancam untuk merusak keseimbangan nuklir. Untuk sekutu Asia-nya, AS mengandalkan sistem rudal pertahanan THAAD. Sistem rudal yang akan ditempatkan di Korea Selatan untuk menghadapi ancaman serangan Korea Utara ini juga diprotes Rusia dan China karena merasa terancam.

10.Sekutu AS

Sepuluh Senjata Maut jika Perang AS dan Rusia Pecah

Meskipun bukan "senjata" dalam arti tradisional, jaringan sekutu global AS akan sangat meningkatkan kemampuan Amerika untuk berperang melawan Rusia. NATO—bukan AS—di Eropa saja saat ini sudah jadi ancaman terbesar yang dihadapi Rusia.

Kemudian di Timur Tengah, AS memiliki sekutu Teluk dengan anggaran militer yang cukup besar, terutama Arab Saudi yang beberapa kali dinobatkan sebagai salah satu importir senjata terbesar di dunia. Israel juga dikenal sebagai sekutu AS meski juga dekat dengan Rusia.

Di Asia, AS memiliki sejumlah sekutu lama seperti Jepang, Korea Selatan dan Filipina. Meski baru-baru ini Filipina mulai tidak suka dengan AS karena mengkritik perang melawan narkoba yang memakan ribuan korban jiwa. Jika perang dengan Rusia pecah, bukan mustahil sekutu-sekutu AS dari banyak wilayah itu akan terpanggil untuk bertindak.

Sementara itu, Rusia hanya memiliki sejumlah sekutu yang statusnya tidak resmi seperti Suriah. Rusia selama ini cenderung dekat dengan negara-negara yang kerap berseberangan dengan AS, seperti China, Iran, India dan Brasil.








Credit  Sindonews


AS dan Rusia Memanas, Gorbachev Sebut Dunia Dalam Bahaya

 
AS dan Rusia Memanas, Gorbachev Sebut Dunia Dalam Bahaya
Memanasnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia membawa dunia ke titik berbaya. Foto/Ilustrasi/Istimewa
 
MOSKOW - Bekas pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, memperingatkan bahwa memanasnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah membawa dunia ke titik berbahaya. Gorbachev menggarisbawahi ancaman Rusia yang akan menembak jatuh setiap jet tempur AS jika berani menyerang pasukan Suriah.

Ancaman Rusia itu, kata dia, menggambarkan situasi terburuk jika dibandingkan situasi Perang Dingin di masa lalu. ”Saya pikir dunia telah mencapai titik yang berbahaya,” kata Gorbachev kepada kantor berita RIA Novosti.

”Saya tidak ingin memberikan setiap resep beton, tapi saya ingin mengatakan bahwa ini perlu berhenti. Kita perlu memperbarui dialog. Menghentikan itu adalah kesalahan terbesar,” ujarnya, yang dikutip Selasa (11/10/2016).

 
AS telah menangguhkan bulan perundingan dengan Rusia soal krisis Suriah pada 3 Oktober 2016. Keputusan AS itu menyusul tuduhan bahwa Rusia merusak kesepakatan gencatan senjata dengan meluncurkan serangan udara tanpa henti di wilayah Aleppo yang dikuasai pemberontak Suriah.

Situasi kian memanas, setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menyerukan agar Rusia dan Pemerintah Suriah diselidiki atas dugaan melakukan kejahatan perang di Aleppo. Seruan John Kerry digemakan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, kemarin.

Sebaliknya, Rusia memandang AS sudah bertindak bermusuhan terhadap Moskow. Puncaknya, Rusia menggelar latihan perang nuklir yang melibatkan 40 juta orang. Selain itu, Rusia diketahui sudah mengerahkan rudal nuklir Iskander-M ke Kalingningrad yang membuat negara-negara NATO di Baltik cemas.

”Hal ini diperlukan untuk kembali ke prioritas utama. Ini adalah perlucutan senjata nuklir, perang melawan terorisme, pencegahan bencana lingkungan,” kata Gorbachev, yang menyerukan AS dan Rusia dialog untuk menghindari perang.

Gorbachev memerintah Uni Soviet dari tahun 1985 sampai negara itu runtuh tahun 1991 dan berubah menjadi Rusia. Dia dianggap sebagai sosok yang mengakhiri Perang Dingin antara AS dan Rusia.

Dia jarang ikut campur dalam urusan politik sejak lengser. Tapi, dia kerap mengkritik Kremlin dan Barat atas runtuhnya hubungan kedua pihak. Pada tahun 2014 Gorbachev menyalahkan Amerika atas retorika anti-Rusia yang bisa memicu Perang Dingin baru.




Credit  Sindonews




Polandia: Pengerahan Rudal Iskander Adalah Hal yang Tidak Pantas

 
Polandia: Pengerahan Rudal Iskander Adalah Hal yang Tidak Pantas
Warsawa mengatakan, pengerahan rudal yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir itu merupakan respon yang sangat tidak pantas atas kegiatan yang dilakukan NATO di wilayah Polandia, dan juga Lithuania. Foto/Istimewa
 
WARSAWA - Polandia tampaknya masih tidak terima dengan pengerahan rudal Iskander yang dilakukan Rusia. Moskow mengerahkan rudal Iskander ke wilayah Kaliningrad yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania.

Warsawa mengatakan, pengerahan rudal yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir itu merupakan respon yang sangat tidak pantas atas kegiatan yang dilakukan NATO di wilayah Polandia, dan juga Lithuania.

"Kami percaya bahwa respon Rusia, yang mengerahkan rudal (Iskander), adalah respon yang tidak pantas untuk aktivitas NATO," kata Menteri Luar Negeri Polandia Witold Waszczykowski, seperti dilansir Reuters pada Senin (10/10).

Kemarin,  Militer Rusia kembali menegaskan, pengerahan Rudal Iskander dari pelabuhan Laut Baltik ke Kaliningrad adalah bagian dari latihan rutin. Selain itu, militer Rusia juga menegaskan, mereka tidak pernah menutupi pengerahan rudal tersebut.

"Pertama-tama, mereka yang meributkan hal ini harus tahu bahwa sistem rudal Iskander adalah salah satu (sistem) mobile," kata juru bicara kementerian Pertahanan Rusia, Jenderal Igor Konashenkov.

"Sebagai bagian dari rencana pelatihan tempur, unit pasukan rudal sepanjang tahun meningkatkan kemampuan mereka dengan menutupi jarak besar di wilayah Federasi Rusia dalam berbagai cara. Melalui udara, laut dan darat," sambungnya.



Credit  Sindonews




Rusia Berencana Bangun Pangkalan Militer Permanen di Suriah


 
Rusia Berencana Bangun Pangkalan Militer Permanen di Suriah
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolay Pankov mengatakan, pihaknya berencana membangun pangkalan militer untuk Angkatan Laut di Suriah. Foto/Sputnik

MOSKOW - Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolay Pankov mengatakan, pihaknya berencana membangun pangkalan militer untuk Angkatan Laut di Suriah. Pangkalan itu rencananya akan dibangun di wilayah Tartus, yang berada di sebelah barat Suriah.

Berbicara di hadapan Parlemen Rusia, Pankov mengatakan saat ini Moksow tengah menyelesaikan semua dokumen yang dibutuhkan untuk membangun pangkalan militer tersebut. Dia berharap, Parlemen Rusia dapat meratifikasi dokumen tersebut.

"Kami akan memiliki pangkalan Angkatan Laut permanen di Tartus . Dokumen yang relevan telah disusun. Mereka menjalani koordinasi antar instansi dan kami berharap bahwa segera kami akan meminta Anda untuk meratifikasi (perjanjian)," kata Pankov di hadapan Parlemen Rusia, seperti dilansir Sputnik pada Senin (10/10).

Tartus merupakan wilayah yang terdapat fasilitas pemeliharaan dan dukungan Rusia sejak tahun 1977. Saat ini, fasilitas di Tartus adalah basis pendukung Angkatan Laut Rusia di Laut Mediterania.

Fasilitas Tartus diawaki secara eksklusif oleh warga sipil. Pada tanggal 26 Agustus 2015, perjanjian antara Rusia dan Suriah telah ditandatangani soal penyebaran kelompok penerbangan Angkatan Udara Rusia di bandara Hmeymim yang berada di Latakia. Ratifikasi perjanjian tertunda di Majelis Rendah Rusia.




Credit  Sindonews




Houthi Bantah Tembak Kapal Perang AS

 
Houthi Bantah Tembak Kapal Perang AS
USS Mason/Pemberontak Houthi membantah bahwa mereka adalah pihak yang menembakan rudal yang hampir mengenai kapal perang Amerika Serikat (AS) di Teluk Yaman. Foto/Reuters
 
SANAA - Pemberontak Houthi membantah bahwa mereka adalah pihak yang menembakan rudal yang hampir mengenai kapal perang Amerika Serikat (AS) di Teluk Yaman. Kapal perang AS yang hampir terkena rudal tersebut adalah  USS Mason.

"Kami membantah telah menargetkan setiap kapal yang sedang berlayar di teluk Yaman," kata seorang pejabat Houthi yang enggan disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters pada Senin (10/10).

Sebelumnya, juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis mengatakan, USS Mason hampir terkena tembakan rudal yang dilepaskan dari wilayah yang dikuasi Houthi di Yaman. Davis menuturkan, setidaknya dua rudal yang ditembakan jatuh ke laut sebelum berhasil mencapai kapal perang AS itu.

”USS Mason mendeteksi dua rudal masuk selama 60 menit di Laut Merah, di kawasan lepas pantai Yaman. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal,” kata Davis.

”Tidak ada pelaut kami yang cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal,” ujarnya. Pentagon belum menentukan siapa pelaku serangan rudal terhadap kapal USS Mason, namun Davis memastikan tembakan rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.

Serangan itu terjadi sehari setelah Gedung Putih mengumumkan segera meninjau ulang dukungan AS untuk koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. AS meninjau dukungannya, setelah koalisi Arab dituduh meluncurkan serangan rudal terhadap acara pemakaman kelompok Houthi di Sanaa yang menewaskan ratusan orang pada hari Sabtu.


Credit  Sindonews


Kapal Perang AS Nyaris Tertembak Rudal di Pantai Yaman

Kapal Perang AS Nyaris Tertembak Rudal di Pantai Yaman
Kapal perang Amerika Serikat USS Mason. Kapal ini jadi target serangan rudal saat berada di lepas pantai Yaman. Foto/REUTERS
 
WASHINGTON - Kapal perang Amerika Serikat (AS) USS Mason jadi target serangan dua rudal yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi Yaman. Kapal USS Mason nyaris tertembak kedua rudal itu saat berada di pantai Yaman.

”USS Mason mendeteksi dua rudal masuk selama 60 menit di Laut Merah di kawasan lepas pantai Yaman. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, Senin (10/10/2016), seperti dikutip Reuters.
”Tidak ada pelaut kami yang cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal,” ujarnya. Pentagon belum menentukan siapa pelaku serangan rudal terhadap kapal USS Mason, namun Davis memastikan tembakan rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.

Serangan itu terjadi sehari setelah Gedung Putih mengumumkan segera meninjau ulang dukungan AS untuk koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. AS meninjau dukungannya, setelah koalisi Arab dituduh meluncurkan serangan rudal terhadap acara pemakaman kelompok Houthi di Sanaa yang menewaskan ratusan orang pada hari Sabtu.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada hari Minggu menyatakan keprihatinan yang mendalam atas pengeboman terhadap acara pemakaman tersebut. Kerry menyambut komitmen Deputi Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk memulai penyelidikan menyeluruh atas serangan tersebut.

”Dan mendesak dia untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk memastikan insiden seperti itu tidak terjadi lagi,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.

Credit  Sindonews

Presiden Prancis Mendadak Berencana Batalkan Pertemuan dengan Putin

 
Presiden Prancis Mendadak Berencana Batalkan Pertemuan dengan Putin
Presiden Prancis Francois Hollande menuturkan dirinya mungkin akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Reuters
 
PARIS - Presiden Prancis Francois Hollande menuturkan dirinya mungkin akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya dijadwalkan bertemu pada tanggal 19 Oktober mendatang di Paris.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan televisi Prancis, TMC, Hollande mengatakan dia mulai ragu dengan pertemuan tersebut. Dia menyebut sikap Rusia di Suriah yang membuat dirinya ragu untuk menggelar pertemuan itu.

"Saya bertanya pada diri sendiri: apakah (pertemuan) itu berguna, apakah perlu untuk berada di sana? Bisakah kita melakukan sesuatu untuk melawan apa yang ia (Putin) lakukan dengan rezim Suriah? Artinya, mendukung rezim yang menjatuhkan bom pada orang-orang di Aleppo?" tanya Hollande.

"Jadi, saya bertanya pada diri sendiri apakah akan menerima Putin? Jika saya bertemu denganya, saya akan mengatakan padanya bahwa ini tidak dapat diterima dan serius mempengaruhi citra Rusia," sambungnya, seperti dilansir themoscowtimes pada Senin (10/10).

Rusia dan Prancis sendiri akhir pekan lalu sempat berseteru. Keduanya berseteru di Dewan Keamanan (DK) PBB, dimana saat itu Rusia memveto resolusi yang diajukan Prancis, yang berisi tuntutan untuk menghentikan serangan udara di Aleppo.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuturkan alasan mereka memveto resolusi itu adalah karena mereka menilai resolusi tersebut menguntungkan kelompok militan yang beroperasi di Aleppo. Selain itu, Moskow menyebut resolusi itu terlalu dipolitisir.

Sebagai dampak atas veto tersebut, negara-negara Barat yang merupakan sekutu Prancis tidak menyetujui resolusi yang diajukan Rusia terkait dengan Suriah. Resolusi yang diajukan Rusia tersebut berisis seruan untuk penghentian permusuhan, membuka akses kemanusiaan, meningkatkan perang melawan terorisme dan mendukung utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura.





Credit  Sindonews





Warga Yaman gelar unjuk rasa memprotes serangan di pemakaman


  
Para pengunjukrasa, yang berkumpul di luar markas PBB, menuntut adanya penyelidikan internasional terkait serangan udara yang diduga dilakukan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi. 
 
Ribuan orang warga Yaman memenuhi jalan-jalan utama di ibu kota Yaman, Sanaa, memprotes serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 140 orang di sebuah pemakaman, Sabtu lalu.
Para pengunjuk rasa, yang berkumpul di luar markas PBB, menuntut adanya penyelidikan internasional terkait serangan udara yang diduga dilakukan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi telah membantah tuduhan sebagai pelaku serangan, tetapi berjanji melakukan penyelidikan atas peristiwa ini.
Arab Saudi terlibat dalam perang sipil di Yaman dengan bergabung dengan pasukan internasional yang mendukung pemerintahan Yaman.
    Mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang bersekutu dengan kelompok pemberontak Houthi dan menguasai Sanaa, telah menyerukan agar warga Yaman menyerang tentara pemerintah di perbatasan Arab Saudi sebagai balas dendam.

    PBB mengutuk keras

    Lebih dari 500 orang terluka dalam peristiwa serangan terhadap proses pemakaman ayah dari Galal al-Rawishan, Menteri Dalam Negeri yang ditunjuk Houthi.
    Banyak pejabat kelompok Houthi yang menghadiri proses pemakaman itu terluka parah, termasuk diantaranya Rawishan.
    Salah-seorang korban yang selamat dalam serangan itu menggambarkan dampak serangan itu sebagai "lautan darah".
    PBB, Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mengutuk serangan tersebut.

      
    Pemerintah Arab Saudi telah membantah tuduhan sebagai pelaku serangan, tetapi berjanji melakukan penyelidikan atas peristiwa ini. 
     
    Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan "setiap serangan yang disengaja terhadap warga sipil adalah benar-benar tidak dapat diterima" dan menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban.
    Pimpinan pasukan koalisi, Arab Saudi telah berjanji untuk "segera menyelidiki kasus ini bersama dengan Tim Gabungan di Yaman dan para ahli dari Amerika Serikat yang sudah terlibat dalam penyelidikan sebelumnya."
    Mereka mengatakan: "Koalisi menegaskan bahwa pasukannya mendapatkan instruksi yang jelas untuk tidak menyasar daerah-daerah berpenduduk dan untuk menghindari korban warga sipil."
    Juru bicara kelompok Houthi Mohammed Abdul-Salam menyebut serangan itu merupakan tindakan 'genosida'.




    Credit  BBC




    "Seperti bom nuklir", kolera dan kehancuran setelah badai di Haiti

     
    Kerusakan akibat Badai Matthew terlihat dari udara di sepanjang pesisir barat Haiti, Kamis (6/10/2016). (Logan Abassi, courtesy of UN/MINUSTAH/Handout via REUTERS)
    Kami berharap Tuhan memberi kami peluang untuk membangun kembali gereja dan membantu para korban di kawasan ini
    Port-a-Piment (CB) - Penderita tiba setiap 10 atau 15 menit, dibawa dengan sepeda motor oleh kerabat dengan bahu diselimuti bekas muntahan dan diangkat melalui tangga ke rumah sakit Port-a-Piment Haiti, tempat mereka bisa mengistirahatkan tubuh akibat kolera.

    Kurang dari sepekan sejak badai Matthew menghantam Haiti dan menewaskan setidak-tidaknya 1.000 orang, menurut hitungan pejabat setempat, negara itu menghadapi krisis kesehatan ketika kolera melanda masyarakat di daerah terpencil, yang kekurangan air bersih, makanan dan penampungan.

    Reuters mengunjungi RS Port-a-Piment pada Minggu pagi, pada hari pertama jalanan utama di baratdaya Haiti sudah bisa dilalui mobil.

    Pada saat itu, terdapat 39 penderita kolera, kata direktur kesehatan rumah sakit tersebut, Missole Antoine. Hingga siang, penderitanya mencapai 60 orang, dan empat pasien meninggal akibat penyakit yang ditularkan lewat air itu.

    "Jumlah itu akan meningkat," kata Antoine, sambil berjalan di antara pasien-pasien yang terbaring di lantai rumah sakit.

    Meskipun ada 13 kasus kolera sebelum Matthew melanda, Antoine mengatakan, kasusnya meningkat drastis sejak badai menghancurkan kawasan yang sangat miskin.

    Rumah sakit kekurangan ambulans, atau bahkan mobil, dan Antoine mengatakan banyak pasien baru datang dari lokasi yang jauh, dan dibawa anggota keluarganya dengan tempat tidur kamp.

    Di dalam rumah sakit, para orang tua berwajah muram memeluk anak-anak kecil dengan mata cekung dan tidak sanggup mengangkat kepala mereka sendiri.

    "Saya percaya pada dokter, dan juga pada Tuhan," kata Roosevelt Dume (37) sambil menggendong anak lelakinya, Roodly, dan mencoba tetap optimistis.

    Reruntuhan

    Di jalanan, keadaan juga mengejutkan. Sepanjang dua mil lebih hampir seluruh rumah sudah menjadi reruntuhan dan besi-besi terpelintir. Kain warna-warni berserakan di antara reruntuhan.

    Kebun pisang di kawasan tersebut dengan tanah. Masyarakat hanya bergantung pada kelapa yang jatuh untuk makanan dan minuman, karena bantuan pemerintah maupun asing tidak segera datang.

    Bau busuk mayat, manusia maupun hewan, tercium dimana-mana.

    Di desa Labei dekat Port-a-Piment, warga setempat mengatakan arus sungai menghanyutkan mayat-mayat dari desa-desa di hulu. Tanpa ada yang datang memindahkan mayat-mayat itu, warga menggunakan papan kayu apung untuk mendorong mereka masuk sungai sehingga bisa mengalir ke laut.

    Di pantai, mayat seorang pria tergeletak di bawah terik matahari. Beberapa ratus meter di sebelah kirinya di selokan tepi jalan, tiga kambing mati terendam di lumpur beracun.

    "Bagi saya ini nampak seperti ledakan bom nuklir," kata Paul Edouarzin, karyawan Program Lingkungan PBB yang bermarkas di dekat Port-a-Piment.

    "Dalam hal kehancuran -lingkungan dan pertanian- saya bisa katakan bahwa 2016 lebih buruk daripada 2010," tambah dia, merujuk pada gempa bumi 2010 di mana Haiti belum pulih.

    Warga terkena diare di desa Chevalier sudah mengetahui wabah kolera di dekat mereka, namun tidak memiliki banyak pilihan selain meminum air payau dari sumur setempat yang mereka yakini sudah terkontaminasi bangkai ternak.

    "Kami ditelantarkan oleh pemerintah yang tidak pernah memikirkan kami," kata Marie-Ange Henry sambil memeriksa rumahnya, yang hancur.

    Ia mengatakan, Chevalier belum menerima bantuan apapun dan banyak warga, seperti halnya dia, mengalami demam. Ia khawatir, kolera tengah menuju desanya.

    Pastor Pierre Moise Mongerard bergantung pada bantuan Tuhan untuk menyelamatkan gerejanya, yang tanpa atap, di desa Torbeck. Dengan mengenakan baju terbaiknya -mantel, celana dan sepatu kulit coklat- ia bergabung dalam paduan suara kecil menyanyikan lagu, yang bergema hingga persawahan di sekitarnya.

    "Kami berharap Tuhan memberi kami peluang untuk membangun kembali gereja dan membantu para korban di kawasan ini," katanya, sebelum musik menelan suaranya, dan ia perlahan bergabung dalam kidung, menutup matanya dan menengadahkan tangannya ke langit.


    Credit  ANTARA News

    Korban tewas badai di Haiti mencapai 1.000 orang

    Korban tewas badai di Haiti mencapai 1.000 orang
    Seorang anak perempuan berjalan di atas pohon tumbang oleh Badai Matthew di Les Cayes, Haiti, Rabu (5/10/2016). (REUTERS/Andres Martinez Casares)
     
    Port-Au-Prince (CB) - Korban tewas akibat badai Matthew di Haiti menjadi 1.000 orang dan mulai dimakamkan dalam sejumlah kuburan massal, demikian pemerintah setempat menyatakan pada Minggu.

    Setelah badai yang melanda pada Selasa pekan lalu, wabah kolera juga mulai menyebar di daerah barat daya Haiti.

    Badai dengan kekuatan terbesar di kawasan Karibia dalam satu dekade terakhir itu, menyapu Haiti dengan kecepatan angin 233 km per jam dan hujan lebat yang membuat sekitar 1,4 juta orang kini membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata PBB.

    Perhitungan gabungan Reuters dari keterangan para pejabat lokal menunjukkan bahwa 1.000 orang telah tewas akibat badai di Haiti, salah satu negara termiskin di benua Amerika yang hanya mempunyai populasi 10 juta orang.

    Sementara itu jumlah kematian menurut badan perlindungan sipil pusat hanya 336. Angka tersebut jauh lebih kecil karena mereka masih harus mengunjungi setiap desa untuk memeriksa angka kematian.

    Otoritas setempat mulai memakamkan para korban di kuburan massal kota Jeremie karena mayat-mayat tersebut mulai membusuk, kata Kedner Frenel, pejabat pemerintah pusat di wilayah GrandAnse.

    Frenel mengatakan 552 orang tewas akibat badai Matthew di GrandAnse. Sementara itu angka kematian dari laporan 15 wali kota di daerah semenanjung itu menunjukkan 386 orang.

    Frenel sendiri saat ini lebih mengkhawatirkan penyebaran kolera. Pihak otoritas mulai fokus untuk menyalurkan air minum sehat, makanan, dan obat-obatan kepada ribuan orang yang mengungsi di tenda-tenda darurat.

    Kolera menyebabkan diare parah dan bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam jika tidak segera ditangani. Penyakit itu menyebar melalui air yang terkontaminasi dan punya masa inkubasi singkat sehingga sering menjadi wabah.

    Pemerintah setempat mengantisipasinya dengan memperbaiki sejumlah tempat perawatan pada akhir pekan dan mengirim tim ke salah satu pusat menyebarnya wabah.

    Credit  ANTARA News


    Haiti hadapi krisis kemanusiaan setelah diterjang badai Matthew

    Haiti hadapi krisis kemanusiaan setelah diterjang badai Matthew
    Orang-orang turun ke jalan-jalan disamping rumah-rumah yang hancur setelah Badai Matthew menerjang Jeremie, Haiti, Rabu (5/10/2016). (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins )
     
    Port-au-Prince, Haiti (CB) - Haiti menghadapi krisis kemanusiaan yang membutuhkan "respons masif" dari masyarakat internasional dengan sedikitnya 1,4 juta orang membutuhkan bantuan darurat setelah topan Matthew menerjang wilayahnya menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Badai menewaskan sedikitnya 372 orang di negara Karibia yang miskin itu, dengan jumlah korban diperkirakan meningkat tajam saat petugas penyelamat menjangkau lebih banyak daerah.

    Matthew meratakan rumah, mencemari sumber air bersih dan membunuh hewan ternak, dan korban memohon agar bantuan bisa datang lebih cepat.

    PBB mengajukan permohonan dana bantuan 120 juta dolar AS (sekitar Rp1,55 triliun) untuk memenuhi kebutuhan di Haiti selam tiga bulan ke depan.

    "Respons masif diperlukan," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon kepada wartawan Senin (10/10)

    "Beberapa kota dan desa hampir hilang dari peta," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

    "Angka-angka dan kebutuhan ini akan meningkat saat lebih banyak daerah dapat dijangkau."

    Setelah menghantam Haiti pada 4 Oktober sebagai badai kategori empat, membawa angin berkecepatan 230 kilometer per jam, Badai Matthew melanda bagian tenggara Amerika Serikat dan menewaskan 20 orang.


    Krisis Kemanusiaan Terburuk
    Di Haiti, lebih dari 300 sekolah rusak, panen dan cadangan makanan juga rusak menurut Ban.

    Kepala Bantuan PBB Stephen O'Brien mengatakan badai memicu krisis kemanusiaan terburuk di Haiti sejak gempa 2010.

    Departemen Grande Anse di bagian barat daya Haiti adalah daerah yang paling parah terdampak dengan 198 korban jiwa, 97 korban cedera, dan 99.400 orang harus tinggal di tempat-tempat penampungan sementara.

    Lebih dari 175.500 orang menempati tempat-tempat penampungan di bagian lain negara itu.

    Sementara pengiriman pasokan bantuan lumpuh karena jalan dan komunikasi terputus.

    "Saya memahami kefrustrasiannya," Jean-Luc Poncelet, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) di negara itu, mengatakan setelah tiba di bandara di luar Jeremie, salah satu kota yang paling parah terdampak.

    Namun dia mengatakan bahwa dampak badai di selatan dan barat Semenanjung Tiburon "sangat parah."

    "Ketika kau tidak punya alat komunikasi, tidak ada radio, tidak ada telepon, tidak ada jalan, dan bahkan helikopter tidak bisa mendarat-- ini menjelaskan penundaan masif itu," katanya kepada kantor berita AFP.

    Helikopter militer Amerika membongkar boks-boks pasokan dari United States Agency for International Development untuk disimpan PBB di Jeremie sebelum dikirim ke bagian lain di wilayah selatan untuk disalurkan.

    Seorang petugas di bandara yang menolah namanya disebut karena tidak punya kewenangan bicara kepada media mengatakan bahwa ada hampir 20 ton pasokan yang meliputi terpal, beras, minyak goreng dan perangkat kesehatan yang dibawa masuk.

    Itu menambah pasokan 47 ton yang sudah dibawa masuk helikopter militer Amerika Serikat dari Ibu Kota Port-au-Prince.

    Namun membawa bantuan ke warga Haiti yang sekarang kekurangan air bersih untuk minum dan tinggal di rumah-rumah tak beratap sekarang tidak mudah.

    Di jalan utama yang melintasi pengurunan di pusat semenanjung, warga beberapa desa menutup jalan dengan pohon, batu dan puing untuk menghentikan konvoi bantuan yang lewat sehingga tidak bantuan pasokan tidak sampai ke lokasi sasaran.

    Credit  ANTARA News