Tampilkan postingan dengan label LIBANON. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LIBANON. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Januari 2019

Netanyahu Akui Serangan Rudal ke Suriah, Menyasar Hizbullah





PM Benjamin Netanyahu, selama kunjungan ke fasilitas  Israel Aerospace Industries (IAI) 17 Desember 2018.[Times of Israel]
PM Benjamin Netanyahu, selama kunjungan ke fasilitas Israel Aerospace Industries (IAI) 17 Desember 2018.[Times of Israel]

CBTel Aviv – Pesawat tempur militer Israel mengebom sejumlah gudang senjata milik Iran, yang berada di Bandara International Damaskus selama 36 jam terakhir.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan ini dalam pengakuan yang jarang dilakukan terkait serangan Israel di Suriah.
“IDF telah sukses menghentikan penguatan militer Iran di Suriah. Dalam konteks ini, IDF telah menyerang ratusan kali target milik Hizbullah dan Iran,” kata Netanyahui dalam pembukaan rapat pekanan kabinet pada Ahad, 12 Januari 2019.
Pernyataan Netanyahu ini dilakukan menyusul pernyataan Kepala Staf Letnan Jenderal Gadi Eisenkot, yang bakal segera pensiun, di New York Times. Gadi mengatakan Israel telah menjatuhkan sekitar 2000 bom di Suriah pada 2018.

“Jumlah akumulasi serangan yang baru-baru ini terjadi menunjukkan kita bertekad untuk bertindak terhadap Iran di Suriah,” kata Netanyahu dalam rapat kabinet.
Organisasi Syrian Observatory for Human Rights melaporkan pesawat jet tempur Israel menarget depot rudal milik Hizbullah di Al-Kiwash, yang terletak dekat Damaskus, dan Bandara Damaskus.
Netanyahu juga memuji Eisenkot dan memuji peran militer dalam menyerang manufaktur senjata presisi Iran di Lebanon.

Netanyahu juga menyebut mengenai terowongan bawah tanah Hizbullah, terowongan bawah tanah Gaza, dan ratusan serangan teroris di Judea dan Samaria.
“Hari ini kabinet berpisah dengan Kepala Staf Letjen Gadi Eisenkot,” kata Netanyahu. “Gadi, Anda menyelesaikan dalam dua hari waktu 40 tahun dedikasi ke IDF. Dan empat tahun sebagai kepala staf. Selama periode ini kita bekerja bersama melawan berbagai ancaman untuk memperkuat keamanan Israel.”

Secara terpisah, militer Israel mengatakan telah menyelesaikan operasi pencarian terowongan bawah tanah Hizbullah di perbatasan Lebanon.
Ada enam terowongan yang berhasil dideteksi di perbatasan Lebanon dan dibuat oleh Hizbullah, yang merupakan kelompok gerilya dukungan Iran.
Israel mengumumkan operasi militer pencarian terowongan bawah tanah pada Desember 2018. Operasi ini menimbulkan ketegangan antara kedua belah pihak. Berkoordinasi dengan penjaga perdamaian di Lebanon, Israel mengatakan tidak ingin meningkatkan eskalasi soal ini.
“Semua terowongan bawah tanah telah diekspos dan telah dihancurkan atau akan dihancurkan,” kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel, kepada media seperti dilansir Reuters pada Ahad, 13 Januari 2019.
Hizbullah dan Israel terlibat perang besar terakhir pada 2006. Kondisi diperbatasan Lebanon – Israel ini relatif sepi dari konflik meskipun keduanya bertempur di wilayah Suriah. Hizbullah membantu Damaskus mengalahkan pasukan milisi pemberontak.



Credit  tempo.co






Kamis, 20 Desember 2018

Kunjungan Perpisahan, Dubes RI Sambangi Parlemen Lebanon



Duta Besar RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy.
Duta Besar RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy.
Foto: Dok Republika
Hubungan baik antara Indonesia dan Lebanon tak terbatas pada level institusi.



CB, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Lebanon, H.E Achmad Chozin Chumaidy mengadakan kunjungan terakhirnya kepada Ketua Parlemen Lebanon, H.E Nabih Berri di kantornya Ain El Tineh Beirut. Dalam kunjungannya, Dubes RI menyampaikan bahwa hingga kini hubungan bilateral kedua negara semakin baik.

Menurut Chozin, hubungan baik antara Indonesia dan Lebanon tersebut tidak terbatas pada level institusi atau lembaga namun juga meningkat di level masyarakat pada umumnya.

"Selama saya bertugas, hubungan bilateral kedua negara semakin meningkat di semua bidang baik itu politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya," kata Chozin yang akan mengakhiri tugasnya di Lebanon pada 31 Desember 2018, dalam keterangan kepada Republika, Rabu (19/12).

Dalam kunjungan yang digelar Senin, (17/12) kemarin, Chozin juga berharap bahwa MoU antar Parlemen kedua negara yang telah digagas sejak tahun 2016 dapat direalisasikan pada tahun-tahun mendatang. Lebih lanjut,Chozin juga mengundang Ketua Parlemen Lebanon untuk dapat berkunjung ke Indonesia.

Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menyampaikan, rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Indonesia atas dukungan dan hubungan yang baik selama ini dengan Lebanon. Khususnya peran Indonesia di UNIFIL sebagai salah satu komitmen untuk menjaga kedaulatan Lebanon.


Pada Selasa, 18 Desember 2018, Dubes RI Achmad Chozin Chumaidy juga diterima oleh Presiden Republik Lebanon Michel Aoun di Istana Kepresidenan yang berlokasi di Baabda, sekitar 300 meter dari lokasi Kedutaan Besar RI.Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI menyampaikan, perkembangan hubungan kedua negara di bidang politik di antaranya tercermin dalam kebijakan saling dukung di berbagai forum-forum internasional.

"Begitu pun di bidang ekonomi dan budaya juga dapat dilihat dari semakin dikenalnya produk-produk indonesia dan juga budaya indonesia oleh masyarakat Lebanon melalui berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh KBRI," jelas dia.


Credit  republika.co.id




Terowongan Lintas Batas Hizbullah, Netanyahu Desak PBB Bertindak



Terowongan Lintas Batas Hizbullah, Netanyahu Desak PBB Bertindak
Israel mendesak PBB untuk segera bertindak terkait terowongan lintas batas Hizbullah. Foto/Istimewa

TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam terowongan penyerangan lintas batas Hizbullah.

Pernyataannya datang menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB atas keberadaan terowongan-terowongan ini, yang dikatakan Israel digali oleh kelompok militan Syiah yang didukung Iran di Libanon itu.

"Saya meminta semua anggota Dewan Keamanan untuk mengutuk tindakan agresi Hizbullah," kata Netanyahu di Knesset, parlemen Israel, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

"Dewan Keamanan juga harus menuntut Libanon berhenti mengizinkan wilayahnya untuk digunakan sebagai tindakan agresi," tambahnya.

"Tujuan mereka adalah untuk menembus wilayah kami, untuk menculik orang-orang kami," tuding Netanyahu seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (20/12/2018).

Perdana menteri Israel itu juga menuduh pemerintah Libanon bersekongkol dengan Hizbullah.

"Pemerintah Libanon, harus menjadi yang pertama untuk menantang dan memprotes ini, tidak melakukan apa pun yang terbaik tetapi berkolusi paling buruk," ujarnya.

Pada 4 Desember, tentara Israel meluncurkan operasi Northern Shield untuk "menemukan dan menggagalkan" terowongan ini. Mereka mengatakan empat terowongan sejauh ini telah ditemukan.

Pasukan Sementara PBB di Lebanon juga telah mengkonfirmasi keberadaan empat terowongan, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap Resolusi PBB 1701.

Israel dan Hizbullah Lebanon berperang selama sebulan di tahun 2006 yang berakhir dengan gencatan senjata.



Credit  sindonews.com







Israel Sebut Hizbullah Tutup Pabrik Peluru Kendalinya


Israel Sebut Hizbullah Tutup Pabrik Peluru Kendalinya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/Istimewa

TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hizbullah telah menutup pabrik untuk mengembangkan rudal presisi yang dipandu. Namun ia menegaskan jika Hizbullah telah menaklukan Lebanon dengan jaringan terowongan lintas batas yang dianggapnya sebagai tindakan perang.
"Situs bawah tanah untuk konversi rudal presisi, yang intelijen militer (Israel) memberi tahu saya, untuk di ekspos, situs-situs itu ditutup," kata Netanyahu.

"Mereka mencoba membuka situs lain," katanya, tanpa merinci seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/12/2018).

Menurut Netanyahu, Hizbullah berharap untuk memiliki ribuan rudal presisi yang dipandu sekarang tetapi malah memiliki paling banyak beberapa lusin.

Dalam pidato terpisah ke parlemen, Netanyahu memusatkan perhatian pada empat terowongan yang ditemukan bulan ini, yang kehadirannya dikonfirmasi oleh pasukan perdamaian UNIFIL dan yang menurut Israel akan digunakan untuk infiltrasi desa-desa di utara.

Hizbullah belum berkomentar terkait terowongan ini.

“Ini bukan hanya tindakan agresi. Ini adalah tindakan perang,” kata Netanyahu.

Lebanon berkomitmen penuh pada resolusi PBB yang mengakhiri perang tahun 2006, Kementerian Luar Negerinya mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu menyerukan kepada tentara Lebanon untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan (resolusi) dilaksanakan dengan baik dalam koordinasi dengan pasukan UNIFIL, terutama mengingat ketegangan di perbatasan dalam beberapa hari terakhir.

Kementerian itu menambahkan bahwa mereka tidak melihat ada "pekerjaan teknis" yang dilakukan di sisi perbatasannya.

Netanyahu menuduh UNIFIL tidak bertindak, mengatakan bahwa persenjataan roket Hizbullah telah meningkat sepuluh kali lipat sejak 2006 dan bahwa setiap rumah ketiga di Lebanon selatan digunakan oleh para gerilyawan.

"Dewan Keamanan harus memastikan UNIFIL tidak dibatasi oleh Hizbullah atau tentara Lebanon dengan cara apa pun, dan melaporkan setiap penghalang dari mandat penjaga perdamaian untuk menegakkan gencatan senjata Lebanon 2006," kata Netanyahu.

Israel sendiri telah melanggar gencatan senjata dengan overflights dari Libanon untuk pengawasan atau sorti Suriah.





Credit  sindonews.com



Selasa, 11 Desember 2018

Delegasi Tentara Israel ke Rusia Bahas Terowongan Hizbullah


Delegasi Tentara Israel ke Rusia Bahas Terowongan Hizbullah
Ilustrasi tentara Israel. (Reuters/Amir Cohen)


Jakarta, CB -- Satu delegasi tentara Israel bertolak ke Rusia pada Selasa (11/12) guna membahas operasi penghancuran terowongan yang diduga dibangun Hizbullah di perbatasan dengan Libanon untuk menyusup ke negaranya.

"Delegasi tentara Israel yang terdiri dari para pejabat senior dan dipimpin oleh kepala operasi tentara, Jenderal Aharon Haliva, akan terbang ke Moskow pada Selasa," demikian pernyataan tentara Israel sebagaimana dikutip AFP.

"Selama kunjungan satu hari itu, delegasi tersebut akan memberi tahu Rusia mengenai Operasi Northern Shield dan isu operasional lainnya."


Operasi Northern Shield ini dicanangkan Israel untuk menghancurkan dua terowongan di perbatasan negaranya dengan Libanon yang diduga dibangun Hizbullah untuk menyusup.


Pengumuman ini disampaikan tak lama setelah pembicaraan melalui telepon antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dalam pembicaraan tersebut, Putin menekankan "kepentingan untuk memastikan stabilitas di sepanjang perbatasan antara Israel dan Libanon."


Sepakat dengan Putin, Netanyahu memastikan bahwa Israel akan melakukan apa pun untuk mencegah kehadiran Iran di Suriah dan "tindakan keras terhadap agresi Iran dan Hizbullah."

Namun, Rusia selama ini bertarung di sisi yang sama dengan Iran dan Hizbullah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil berkepanjangan di Suriah.

Hubungan Moskow dan Tel Aviv sendiri sedang panas setelah Rusia menyalahkan Israel atas insiden penembakan salah satu pesawat transportasi mereka di Suriah pada 17 September lalu yang menewaskan 15 personel.



Credit  cnnindonesia.com




Israel Temukan Terowongan Kedua Hizbullah di Perbatasan


Israel Temukan Terowongan Kedua Hizbullah di Perbatasan
Ilustrasi militer Israel. (Reuters/Amir Cohen)


Jakarta, CB -- Militer Israel (IDF) kembali menemukan terowongan bawah tanah yang diduga dibangun Hizbullah di perbatasan Libanon dengan negaranya.

"IDF menemukan sebuah terowongan bawah tanah baru milik Hizbullah yang melintasi perbatasan," ucap juru bicara IDF, Jonathan Conricus, Minggu (9/12).

"Terowongan itu melewati wilayah Israel, seperti terowongan pertama yang belum beroperasi dan tidak menimbulkan ancaman segera bagi warga Israel."


Meski begitu, Conricus menolak memberi rincian terkait penemuan terbaru terowongan tersebut.


Ia juga menyebut militer belum berencana menghancurkan terowongan itu, tetapi telah menempatkan sejumlah bahan peledak sebagai antisipasi jika fasilitas itu digunakan untuk menyusup ke wilayah Israel.

Conricus juga menuturkan Israel telah mengeluarkan peringatan dalam bahasa Arab bagi para penduduk di selatan Libanon untuk menjauhi lokasi tersebut.


Ia mengatakan militer juga menyadari bahwa masih ada terowongan lainnya yang dibangun di perbatasan Libanon-Israel.

Meski belum mengetahui lokasi tepatnya, Israel sudah meminta pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) "mengambil tindakan memblokir pembangunan terowongan di perbatasan Libanon."

Menanggapi penemuan terbaru militer, melalui pernyataan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan misi pencarian dan penghancuran terowongan ini adalah "operasi awal."

"Kami akan terus melakukan operasi ini sampai selesai," ucap Netanyahu seperti dikutip AFP.


Temuan ini merupakan yang kedua setelah pada pekan lalu IDF berhasil menemukan terowongan serupa yang juga berlokasi di dekat perbatasan Libanon-Israel. Tel Aviv bahkan telah melakukan operasi penghacuran terhadap terowongan itu.

Pada Sabtu pekan lalu, Israel juga melepaskan tembakan ke arah tiga aktivis Hizbullah yang berada di dekat perbatasan Libanon-Israel, tepatnya Yiftah di selatan Metula. Ini menjadi penembakan pertama sejak penemuan terowongan-terowongan tersebut.

Conricus menjelaskan militer terpaksa melepaskan tembakan karena meyakini ketiga individu itu berniat melucuti sensor-sensor yang dipasang Israel untuk mengungkap terowongan-terowongan Hizbullah.


Kantor berita resmi Libanon, NNA, melaporkan insiden penembakan itu terjadi di sebelah timur desa Mays Al-Jabal.

Israel selama ini menganggap Hizbullah sebagai organisasi militan yang beroperasi atas dukungan Iran, musuh bebuyutan negara Zionis itu di kawasan.

Hizbullah merupakan satu-satunya kelompok militan di Libanon yang tidak melucuti senjata dalam perang saudara yang melanda negara itu pada 1975-1990.

Israel-Hizbullah sempat terlibat perang pada 2006 lalu. Perang itu diakhiri oleh kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi PBB.



Credit  cnnindonesia.com



Senin, 10 Desember 2018

Hizbullah Lebanon Klaim Rudalnya Menjangkau Seluruh Wilayah Israel


Hizbullah Lebanon Klaim Rudalnya Menjangkau Seluruh Wilayah Israel
Gambar yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel, 27 September 2018, yang diklaim sebagai lokasi proyek misil Hizbullah di Lebanon. Foto/GPO/Handout via REUTERS

BEIRUT - Kelompok Hizbullah Lebanon mengklaim rudal-rudalnya mampu menjangkau seluruh wilayah Israel. Klaim ini disampaikan wakil sekretaris jenderal kelompok itu, Sheikh Naim Qassem, hari Minggu.

"Tidak ada satu titik pun di wilayah pendudukan di luar jangkauan rudal Hizbullah," kata Qassem kepada al-Vefagh, sebuah surat kabar berbahasa Arab.

"Zionis tidak dapat mentoleransi ancaman tingkat tinggi seperti itu dalam konfrontasi dengan Hizbullah, itulah mengapa mereka tidak memiliki motif untuk memasuki perang lain dengan Lebanon," ujarnya, yang dikutip Jerusalem Post, Senin (10/12/2018).



Menurut Qassem, kelompok Hizbullah menciptakan pencegahan yang telah mencegah Israel mengambil tindakan terhadap Lebanon sejak 2006.


Menurutnya, rezim Zionis Israel gentar untuk konfrontasi dengan Lebanon. Alasannya, sesuai aturan di Lebanon, kelompok Hizbullah dilibatkan jika konfrontasi pecah.

"Karena aturan keterlibatan yang dibuat di Lebanon oleh Hizbullah telah membuat sangat sulit bagi Israel untuk bahkan mempertimbangkan meluncurkan perang melawan Lebanon," katanya.

Pekan lalu, Israel meluncurkan Operation Northern Shield (Operasi Perisai Utara) untuk mengungkap dan menghancurkan terowongan yang digali oleh Hizbullah ke wilayah Israel. Setidaknya tiga terowongan serangan lintas perbatasan yang dibangun oleh kelompok itu ke wilayah Israel telah ditemukan oleh pasukan Tel Aviv. Lokasinya di  sepanjang perbatasan utara, termasuk satu di luar kota Galilee Panhandle, Metulla.

Seorang perwira senior IDF mengatakan kepada wartawan bahwa ada terowongan yang digali 40 meter tembus ke wilayah Israel, namun belum dioperasikan. Menurut perwira yang berbicara dalam kondisi anonim itu, terowongan tersebut akan digunakan unit elite Radwan dari kelompok Hizbullah untuk membunuh sebanyak mungkin warga sipil dan pasukan Tel Aviv.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), terowongan kedua digali dari desa di Ramiyeh, Lebanon dan menyeberang ke dekat Moshav Zar'it di Dewan Regional Ma'ale Yosef, Israel.

IDF meminta pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, untuk bekerja dengan Angkatan Bersenjata Lebanon guna menghancurkan terowongan tersebut.

Pada Sabtu malam, IDF mengumumkan bahwa terowongan ketiga ditemukan dan bahwa peledak telah ditempatkan di dalamnya. Namun, lokasi terowongan itu belum diungkap. 



Credit  sindonews.com




Israel Tembak Hizbullah, Netanyahu Beri Informasi ke Putin


Israel Tembak Hizbullah, Netanyahu Beri Informasi ke Putin
Ilustrasi. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)


Jakarta, CB -- Tentara Israel melepaskan tembakan ke arah aktivis Hizbullah yang berada di perbatasan Libanon dengan negara Yahudi tersebut.

Itu menjadi penembakan pertama setelah Israel menggencarkan operasi antiterowongan di dalam teritorialnya. Seperti dilansir Reuters, belum ada laporan korban dari aksi penembakan tersebut.



Juru bicara militer Israel Letkol Jonathan Conricus mengatakan sebelum penembakan dilakukan, tiga anggota berpakaian sipil mencoba melepaskan bom asap ke kawasan itu. Namun, sebelum tindakan dilakukan, militer Israel melepas tembakan.


Sementara itu secara terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menemui Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pertemuan tersebut Netanyahu memberikan informasi kepada Putin perihal operasi antiterowongan di perbatasan dengan Libanon.

Netanyahu mengatakan terowongan-terowongan itu dibuat para pejuang Hizbullah yang ingin melakukan infilttrasi ke wilayah Israel dari Libanon, lalu memulai serangan.



Putin Menjawab: Netanyahu Harus Menjaga Stabilitas Wilayah

Dalam panggilan telepon tersebut, Putin hanya menjawab singkat yakni agar lebih menekankan dan memastikan stabilitas kawasan Timur tengah.

Rusia sendiri diketahui memiliki hubungan yang baik dengan Hizbullah. Terutama, dalam hal membantu Suriah yang dipimpin Bashar al Assad. Hizbullah Libanon memiliki kaitan dengan Assad, begitu pun Iran.




Credit  cnnindonesia.com





Militer Israel Tembaki Hizbullah di Perbatasan Lebanon



Militer Israel Tembaki Hizbullah di Perbatasan Lebanon
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) patroli di wilayah perbatasan Israel-Lebanon di dekat Kfar Kila. Foto/REUTERS/Karamallah Daher


TEL AVIV - Militer Israel menembaki para militan Hizbullah Lebanon di perbatasan kedua negara. Para militan sekutu Iran itu dituduh Tel Aviv sedang menggali terowongan yang akan digunakan untuk menyerang Israel.

Tembakan itu merupakan yang pertama kali diletuskan militer Tel Aviv di sepanjang perbatasan kedua negara sejak IDF meluncurkan Operation Northern Shield (Operasi Perisai Utara) di sepanjang sisi perbatasan utara kedua negara untuk menghancurkan terowongan Hizbullah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan rentetan tembakan yang dilepaskan pada hari Sabtu tersebut sebagai peringatan.

"Siapa pun yang memasuki terowongan dari sisi Lebanon hidupnya berisiko," kata juru bicara IDF Brigadir Jenderal Ronen Manelis, yang dikutip Jerusalem Post, Minggu (9/12/2018).

Manelis mengatakan, pasukan IDF tiga orang yang mencurigakan yang mencoba mendekati wilayah perbatasan untuk menggali terowongan.

"Pasukan menembaki para tersangka sesuai aturan," kata Manelis. Menurutnya, orang-orang itu yang telah mengambil keuntungan dari cuaca buruk untuk mencoba mencuri peralatan IDF sudah melarikan diri.

IDF percaya ketiga orang itu anggota Hizbullah. Menurut IDF, pasukan Tentara Nasional Lebanon juga melepaskan tembakan ke area patroli mereka di saat kabut tebal melanda. IDF mengklaim pasukan Lebanon beroperasi untuk melawan Hizbullah.

Pada hari Jumat, Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa negaranya akan mempertimbangkan opsi militer di wilayah Lebanon selatan jika diperlukan.

"Jika kami berpikir bahwa untuk menggagalkan terowongan yang dioperasikan di sisi lain, maka kami akan beroperasi," kata Katz kepada Radio Tel Aviv 102FM.

Sebelumnya, IDF menerbitkan informasi tentang desa Ramya, di Lebanon, yang jadi lokasi penggalian terowongan sebagai pintu masuk ke Israel. Data itu telah diberikan kepada Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon. Tak lama kemudian, juru bicara IDF mengklarifikasi bahwa tentara Tel Aviv tidak secara fisik mengungkap pintu masuk di perbatasan Israel.





Credit  sindonews.com



Jumat, 07 Desember 2018

Lebanon Desak Israel Angkat Kaki dari Wilayah Mereka


Lebanon Desak Israel Angkat Kaki dari Wilayah Mereka
Lebanon mendesak Israel untuk angkat kaki dari wilayah selatan mereka, yang saat ini diduduki oleh Tel Aviv. Foto/Istimewa

BEIRUT - Lebanon mendesak Israel untuk angkat kaki dari wilayah selatan mereka, yang saat ini diduduki oleh Tel Aviv. Desakan ini disampaikan oleh perwakilan militer Lebanon dalam pertemuan dengan perwakilan militer Israel dan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Angkatan Bersenjata Lebanon dalam sebuah pernyataan menuturkan, dalam pertemuan itu wakil mereka menegaskan Beirut akan terus menerus melindungi kedaulatan mereka, baik di darat, laut atau udara. Lebanon, lanjut Angkatan Bersenjata, tidak segan-segan untuk melakukan perlawanan untuk mempertahankan kedaulatan mereka.

"Tentara Lebanon bersikeras pada posisi pemerintah Lebanon, yang melindungi kedaulatan Lebanon di darat, di laut dan ladang minyak. Pelanggaran wilayah udara Lebanon, perbatasan laut dan darat dengan menandingi Israel dan provokasi reguler tidak dapat diterima," kata Angkatan Bersenjata Lebanon.

"Kami membuat permintaan untuk menghentikan itu. Sekali lagi, (kami) menuntut penarikan (pasukan Israel) dari wilayah Shebaa, dataran tinggi Kfarchouba dan bagian yang diduduki dari pemukiman al-Ghajar," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (6/12).

Dalam pernyataannya, Angkatan Bersenjata Lebanon kemudian menuturkan bahwa dalam pertemuan itu perwakilan mereka juga meminta rincian lebih lanjut kepada Israel tentang terowongan Hizbullah di daerah perbatasan. 




Credit  sindonews.com




Sekjen PBB Kecam Terowongan Hizbullah di Perbatasan Israel



Sekjen PBB Kecam Terowongan Hizbullah di Perbatasan Israel
Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) patroli di perbatasan Israel-Lebanon. Foto/REUTERS/Aziz Taher
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengecam penggalian terowongan oleh Hizbullah Lebanon di perbatasan Israel. Menurutnya, tindakan yang mengusik kedaulatan negara lain tidak bisa diterima.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mendesak Guterres untuk membasmi gerakan militan Hizbullah di Lebanon. Menurut Netanyahu terowongan lintas batas yang mengarah ke Israel adalah ancaman.

"Perdana Menteri Netanyahu memperbarui rincian Operation Northern Shield kepada Sekjen PBB Guterres dan mengatakan bahwa dia mengharapkan PBB untuk mengutuk keras pelanggaran kedaulatan Israel," bunyi pernyataan kantor Guterres yang disampaikan juru bicaranya, Stephane Dujarric.

"Perdana Menteri juga mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB bahwa komunitas internasional harus bergabung dalam tuntutan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Hizbullah setelah peristiwa itu terjadi," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip Sputnik, Kamis (6/12/2018).

Dalam pembicaraan telepon dengan Guterres, Netanyahu juga menyalahkan Iran karena dukungannya terhadap gerakan militan Hizbullah yang mengakibatkan pelanggaran Resolusi Keamanan PBB 1701.

"Dari sudut pandang Sekretaris Jenderal, pembangunan terowongan dari satu negara ke negara lain untuk tujuan militer sepenuhnya tidak dapat diterima," imbuh Dujarric.

Dujarric mencatat bahwa Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL) akan mengirim tim teknis ke perbatasan Libanon-Israel pada hari Kamis (6/12/2018) untuk menyelidiki tuduhan tersebut.

UNIFIL, lanjut Dujarric, telah menyerukan akses penuh ke semua lokasi di seluruh Garis Biru, atau perbatasan Israel-Libanon yang dibatasi PBB.

Pada hari Selasa, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan peluncuran operasi militer terbuka yang dijuluki Operation Northern Shield atau Operasi Perisai Utara untuk menemukan dan menghancurkan terowongan lintas-perbatasan.

Pemerintah Israel mengatakan gerakan Hizbullah Lebanon menggali terowongan itu untuk mengangkut militan ke Israel untuk persiapan konflik di masa depan.

Sementara itu, pejabat Lebanon membantah tuduhan Israel. Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan Israel tidak memberikan bukti atas klaimnya. Dia anggap tuduhan Tel Aviv palsu.

Militer Libanon juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut tuduhan Israel "hanya dugaan".

Israel secara konsisten memandang kehadiran Hizbullah di Lebanon dan Suriah sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya, terlebih ketika gerakan itu didukung oleh Iran, yang merupakan rival Israel di kawasan Timur Tengah.

Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) pemantau Garis Biru, yang dibentuk oleh PBB setelah penarikan Israel dari Lebanon selatan pada tahun 2000, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah meningkatkan patroli keamanan di perbatasan Lebanon-Israel. Tujuannya, untuk menghindari eskalasi di tengah operasi anti-terowongan dari militer Israel. 



Credit  sindonews.com



Kamis, 06 Desember 2018

Militer Israel Luncurkan Kamera Pengintai ke arah Lebanon


Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP/Ariel Schalit
Pasukan Israel menerbangkan balon di atas desa Meiss Ej Jabal.



CB--Militer Israel dilaporkan telah meluncurkan sebuah balon udara dengan kamera pengintai dari salah satu posisi militernya di sebuah desa di provinsi selatan, Lebanon Nabatieh baru-baru ini. Operasi Israel itu untuk memblokir yang mereka klaim sebagai terowongan Gerakan perlawanan Hizbullah untuk pendudukan wilayah.

Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon melaporkan pada Rabu (5/12), seperti dilansir PressTV, bahwa pasukan Israel menerbangkan balon di atas desa Meiss Ej Jabal di distrik Marjeyoun di provinsi itu.

Laporan itu menambahkan bahwa pasukan Israel juga memasang kamera pengintai di pinggiran desa Kafar Kila dekat dinding pemisah antara Libanon dan daerah pendudukan. Sumber-sumber lokal, juga mengatakan bahwa kamera diarahkan ke wilayah Lebanon.

Sementara itu, Ketua Parlemen Libanon Nabih Berri mengatakan rezim Israel telah gagal memberikan bukti bahwa terowongan yang diduga digali dari Lebanon ke wilayah pendudukan dilakukan oleh kelompok Hizbullah.

"Orang-orang Israel tidak memberikan informasi apa pun" pada pertemuan dengan tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL," ujar Berri.

Berri mengungkap Lebanon juga telah meminta koordinat geografis dari Israel, tetapi tidak diberikan pihak Israel satu pun.

"Ini (tuduhan Israel) tidak didasarkan pada fakta nyata sama sekali," anggota parlemen Libaanon Ali Bazzi.

Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri Lebanon akan mengajukan keluhan kepada PBB tentang pelanggaran Israel yang dilakukan berulang.Perkembangan itu terjadi hanya sehari setelah militer Israel mengumumkan operasi terhadap yang disebut Israel sebagai terowongan infiltrasi Hizbullah.

Pada Rabu (5/12) Rusia meminta Israel untuk menegakkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 setelah kegiatan militer baru-baru ini di dekat perbatasan dengan Libanon.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Moskow berharap tidak ada tindakan yang akan bertentangan dengan resolusi, yang mengakhiri agresi Israel 2006 terhadap Libanon.

"KIta menyerukan rezim Israel untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon," ujar Maria.




Credit  republika.co.id




Soal Terowongan Hizbullah, Lebanon Sebut Israel Tak Punya Bukti


Soal Terowongan Hizbullah, Lebanon Sebut Israel Tak Punya Bukti
Lebanon menyebut Israel tidak mempunyai bukti terkait keberadaan terowongan Hizbullah. Foto/Istimewa

BEIRUT - Ketua Parlemen Lebanon mengatakan Israel tidak menunjukkan bukti untuk membenarkan tudingannya bahwa jaringan terowongan telah dibangun oleh Hizbullah di perbatasan kedua negara selama pertemuan tripartit dengan pasukan perdamaian PBB.

Nabih Berri mengatakan Israel tidak menawarkan koordinat atau informasi tentang terowongan selama pertemuan mingguan reguler, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon.

Militer Israel menolak berkomentar tentang rincian apa yang dibagikan pada pertemuan tersebut.

Menurut IDF, terowongan itu berasal dari desa Lebanon, Kafr Kila, dekat perbatasan Israel, dan panjangnya sekitar 200 meter. Terowongan itu digali sekitar 25 meter di bawah tanah dan kira-kira mempunyai tinggi dua meter dengan lebar dua meter, yang dengan mudah akan membuatnya cukup besar untuk infanteri bersenjata berat melewatinya.

Pertemuan tripartit itu diadakan di perbatasan Rosh Hanikra di dekat kota Lebanon Naqoura di mana UNIFIL memiliki kantor pusatnya. UNIFIL mengadakan pembicaraan tatap muka secara teratur antara pejabat militer Israel dan Lebanon.

Berri sebelumnya mempertanyakan keaslian klaim IDF tentang serangan terowongan yang mengarah ke wilayah Israel.

"Kisah Israel tentang keberadaan terowongan di Kafr Kila dipertanyakan," kata Berri menurut laporan dari surat kabar harian al-Joumhouria Lebanon.

"Libanon meminta diberikan koordinat yang menentukan lokasi terowongan ini dan validitas klaim Israel tentang keberadaannya," imbuhnya seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (6/12/2018).

“Bagaimanapun, jika Israel ingin menggali di wilayah yang didudukinya, Israel dapat melakukan apa yang diinginkan dan menggali sebanyak yang diinginkan. Jika ingin memperluas dengan menggali ke wilayah Lebanon, itu adalah masalah lain,” cetusnya.

Sementara itu misi pasukan perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, mengatakan akan mengirim tim ke Israel untuk "memastikan fakta," sehari setelah Israel melancarkan operasi terbuka untuk menemukan dan menghancurkan apa yang dikatakannya terowongan lintas-perbatasan. Terowongan itu direncanakan digunakan oleh Hizbullah untuk menyerang negara Zionis tersebut dan mungkin meluncurkan perang skala penuh.

Tim penjaga perdamaian menyerukan akses penuh ke semua lokasi di sepanjang perbatasan.

Sedangkan Duta besar AS untuk Libanon Elizabeth Holzhall Richard menelepon Berri untuk berbicara tentang situasi perbatasan tetapi mempertahankan sikap resmi Washington dalam mendukung operasi Israel

Hizbullah sendiri tetap bungkam tentang terowongan itu.

IDF mengatakan terowongan yang ditemukan Selasa, yang diperpanjang sekitar 40 meter ke Israel, adalah pertama dari banyak terowongan serangan yang digali oleh Hizbullah di perbatasan yang ditemukan sebagai bagian dari operasi yang baru diluncurkan, yang dikenal sebagai Northern Shield.




Credit  sindonews.com



Israel Desak Pertemuan DK PBB Soal Terowongan Hizbullah



Israel Desak Pertemuan DK PBB Soal Terowongan Hizbullah
Netanyahu mendesak diadakanya pertemuan darurat di DK PBB untuk mengutuk tindakan Hizbullah membangun terowongan untuk menyerang Israel. Foto/Reuters


TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengaku akan mendesak diadakanya pertemuan darurat di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengutuk tindakan Hizbullah membangun terowongan untuk menyerang Israel.

"Saya menginstruksikan delegasi Israel di PBB untuk meminta pertemuan darurat di DK untuk mengutuk Hizbullah dan tindakannya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (5/12).

Neyanyahu lalu mengatakan, dia telah berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo tentang isu penerapan sanksi baru terhadap Hizbullah.

Dia menyatakan akan mengadakan pembicaraan tentang Hizbullah dengan para pemimpin dunia lainnya dan juga dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam beberapa hari ke depan.

Pemimpin Israel itu kemudian mengulangi tuduhan bahwa Iran menggunakan Hizbullah sebagai proksi dan memperingatkan akan membuat Teheran bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh Hizbullah.

"Kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi diri dari upaya Iran untuk menggunakan Lebanon, Suriah dan Jalur Gaza sebagai basis operasi untuk meluncurkan serangan terhadap Israel," tukasnya.

Sebelumnya, Militer Tel Aviv meluncurkan operasi untuk menghancurkan terowongan lintas batas yang diklaim digunakan Hizbullah untuk menyerbu wilayah Israel. Aksi militer bernama Operation Northern Shield (Operasi Perisai Utara) diluncurkan mulai kemarin.

"Kami baru saja meluncurkan Operasi Perisai Utara untuk mengekspos dan menetralkan terowongan serangan lintas perbatasan yang digali oleh Hizbullah dari Lebanon ke Israel. (Ancaman terhadap) Keselamatan warga sipil Israel merupakan pelanggaran berat," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pengumuman di Twitter, kemarin.




Credit  sindonews.com



Rabu, 05 Desember 2018

Saudi: Hizbullah Bantu Iran Bunuh Warga AS


Saudi: Hizbullah Bantu Iran Bunuh Warga AS
Dubes Saudi untuk AS Pangeran Khalid bin Salman mengkritik Iran karena penciptaan Hizbullah, yang menurutnya telah membantu Teheran dalam membunuh warga AS. Foto/Istimewa

RIYADH - Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Pangeran Khalid bin Salman mengkritik rezim Iran karena penciptaan Hizbullah, yang menurutnya telah membantu Teheran dalam membunuh lusinan orang Amerika dan melakukan genosida terhadap rakyat Suriah.

"Rezim Iran mendirikan Hizbullah di Lebanon, proksi teroris yang bertindak sebagai subkontraktor di wilayah itu, membantu rezim Iran dalam membunuh lusinan orang Amerika dan melakukan genosida terhadap rakyat Suriah," kata Khalid melalui akun Twitternya.

"Rezim Iran sedang mencoba untuk menyalin model Hizbullah di Yaman, di mana mereka membiayai milisi Houthi dan mempersenjatai dengan senjata mematikan, memungkinkan mereka untuk menyerang orang-orang Yaman, mengganggu rute pelayaran internasional, dan mengguncang seluruh wilayah," sambungnya.

Khalid, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (4/12), kemudian menuturkan bahwa proyek rezim Iran, seperti yang dijelaskan oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, adalah menjadikan seluruh wilayah di Timur Tengah adalah bagian dari Iran, dibawah perintah Ayatollah di Teheran.

Dia sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa Iran ingin membentuk Hizbullah lain di Yaman, melalui dukungannya terhadap milisi Houthi. 

Pada bulan Maret, dalam sebuah wawancara dengan CNN, Khalid menyebut Teheran sebagai sponsor terorisme terbesar. "Masalah dengan Iran adalah perilaku dan keinginan untuk memperluas wilayahnya. Tujuan mereka tidak hanya ingin mengacaukan Arab Saudi, tetapi seluruh wilayah," ungkapnya kala itu. 




Credit  sindonews.com



Senin, 19 November 2018

Turki berikrar lanjutkan dukungan buat Lebanon

Turki berikrar lanjutkan dukungan buat Lebanon
Milisi Syiah dukungan Iran, Hizbullah, makin mendominasi kekuasaan di Lebanon yang memicu kekhawatiran Arab Saudi (Reuters)



Beirut, Lebanon (CB) - Duta Besar Turki untuk Lebanon Hakan Cakil pada Sabtu (17/11) mengatakan Turki akan selalu mendukung pembangunan di Lebanon dan siap membantu Lebanon serta rakyatnya, demikian dilaporkan Kantor Berita Nasional (NNA) Lebanon.

"Kami akan berusaha memperkuat hubungan kami dengan Lebanon. Kedutaan Besar Turki adalah rumah kedua kalian," kata Cakil selama kunjungannya ke sejumlah proyek yang didanai dan dilaksanakan oleh Pemerintah Turki di Akkar, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.

Cakil juga mengunjungi sekolah umum Kawashra dan pusat seni ukir di daerah itu.




Credit  antaranews.com



Bela Saudi, ini Pembelaan Mufti Lebanon atas Kasus Khashoggi


Mufti Lebanon Abdul Lathif
Mufti Lebanon Abdul Lathif
Foto: Alarabiya
Upaya menjatuhkan Saudi dinilai hanya sia-sia.



CB, BEIRUT— Mufti Agung Republik Lebanon Abdul Lathif Daryan menyatakkan dukungan dan penghormatannya atas keterangan Kejaksaan Kerajaan Arab Saudi. Kasus pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi, membuka tabir oportunisnya sejumlah negara.


Abdul Lathif mengatakan pihaknya akan mendukung tiap langkah yang ditempuh kerajaan menghadapi serangan-serangan berbagai negara terhadapnya.

“Pengadilan Saudi terhadap tiap terduga atas kematian Khashoggi harus menyelesaikan upaya-upaya politisasi dan propaganda media yang jahat,” tutur dia, seperti dilansir Alarabiya, Ahad (18/11).


Dia menegaskan, mereka yang menyerang Saudi pada dasarnya telah menyakiti perasaan miliaran umat Islam, berbagai upaya mereka untuk menjatuhkan Saudi hanya akan sia-sia.


“Kerajaan dengan kepemimpinan dan rakyatnya yang solid dan kesuciannya, akan tetap berdiri sebagai pemimpin dunia Islam,” tutur dia.


Sebelumnya, Kejaksaan Umum Saudi nyiapkan hukuman mati bagi lima orang otak pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Namun, kejaksaan belum menjelaskan siapa saja lima orang tersebut.


Dilansir dari Aljazeera, Jumat (16/11), Wakil Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi, Shalan Al-Shalan mengatakan, sebanyak 21 orang telah berada dalam tahanan. Sebanyak 11 orang telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan. 





Credit  republika.co.id






Rabu, 14 November 2018

AS Nyatakan Putra Pemimpin Hizbullah sebagai Teroris Global



AS Nyatakan Putra Pemimpin Hizbullah sebagai Teroris Global
Pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah (kiri) dan putranya, Jawad Nasrallah. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap lima orang yang terkait dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang mengkoordinasikan kegiatan kelompok itu di Irak. Salah satunya, putra pemimpin Hizbullah; Hassan Nasrallah, yang dinyatakan sebagai teroris global.

Putra Nasrallah yang dinyatakan sebagai teroris global adalah Jawad Nasrallah. Namanya dimasukkan oleh Departemen Luar Negeri AS dalam daftar "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus".



Empat orang lainnya diumumkan Departemen Keuangan AS, yakni Shibl Muhsin Ubayd al-Zaydi, Yusuf Hashim, Adnan Hussein Kawtharani, dan Muhammad Abd-al-Hadi Farhat. Seperti Jawad Nasrallah, keempat orang itu juga masuk dalam daftar "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus".

Al-Zaydi merupakan warga Irak. Sedangkan empat lainnya merupakan warga Lebanon.

Kelompok Hizbullah yang merupakan sekutu utama Iran sudah lama dinyatakan Washington sebagai kelompok teroris. Kelompok bersenjata itu merupakan salah satu pasukan yang membela Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam melawan kelompok pemberontak dan kelompok ekstremis.

"Empat orang memimpin dan mengkoordinasikan operasional, intelijen dan kegiatan keuangan (Hizbullah) di Irak," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Rabu (14/11/2018).

Al-Zaydi, lanjut departemen itu, menyelundupkan minyak dari Iran ke Suriah. Dia juga dianggap melakukan penggalangan dana untuk Hizbullah dan mengirim pasukan ke Suriah untuk Korps Garda Revolusi Iran.

Washington pada akhir Oktober memperketat undang-undang anti-Hizbullah yang ada saat ini. Tujuannya, untuk memutuskan rantai pendanaan kelompok itu di seluruh dunia. Undang-undang itu bernama Hezbollah International Financing Prevention Act (HIFPA) 2015. Keempat orang yang namanya dirilis Departemen Keuangan AS tersebut dijatuhi sanksi di bawah HIFPA 2015.

Nasrallah, pada awal tahun ini, mengatakan tekanan AS yang ditingkatkan pada kelompoknya tidak akan membuahkan hasil. Terkait dengan sanksi baru ini, Hizbullah belum bersedia berkomentar. 



Credit  sindonews.com






Selasa, 06 November 2018

Lebanon tak buat kemajuan ke arah diakhirinya krisis pembentukan pemerintah

Lebanon tak buat kemajuan ke arah diakhirinya krisis pembentukan pemerintah
Bintang film Salma Hayek bertemu dengan para pengungsi Suriah saat ia berkunjung bersama UNICEF ke kamp pengungsian di Lembah Bekaa, Lebanon, Sabtu (25/4). (REUTERS/Sebastian Rich/UNICEF/)



Beirut, Lebanon (CB) - Upaya untuk menembus krisis berbulan-bulan mengenai pembentukan pemerintah di Lebanon melambat pada Ahad (4/11), kata saluran televisi Channel NBN.

"Tidak jelas apakah akan ada kemajuan mengenai ini atau tidak dengan tak-adanya calon Perdana Menteri Saaf Al-Hariri --yang pergi ke Paris untuk alasan pribadi," katanya.

Saad Al-Hariri telah menghadapi bermacam rintangan dalam upayanya membentuk pemerintah persatuan nasional 30-anggota akibat pertikaian di kalangan politisi mengenai perwakilan Partai Kristen utama dan sekte Druze.

Beberapa hari lalu, Lebanon mampu membersihkan penghalang utama setelah pemimpin Pasukan Lebanon (LF) Samir Geagea mengatakan ia menerima tawaran Saad untuk menjamin empat kursi buat LF.

Sementara itu, perwakilan Druze akan diselesaikan dengan memberi dua portofolio kepada Partai Sosialis Progresif (PSP), yang dipimpin oleh Anggota Parlemen Walid Jublatt dan satu menteri ketiga Druze akan memperoleh dukungan secara konsensus.

Namun, satu penghalang masih ada.


Anggota Parlemen dari kubu Sunni dari luar Gerakan Masa Depan, yang dipimpin Saad, telah menuntut untuk memiliki wakil setidaknya satu kursi di pemerintah, namun Saad menolak tuntutan tersebut sedangkan Hizbullah telah berkeras agar itu diterima.

Penyelesaian belum ditemukan mengenai masalah tersebut.



Credit  antaranews.com





Selasa, 16 Oktober 2018

AS Masukkan Hizbullah ke Daftar Kelompok Kejahatan Transnasional


AS Masukkan Hizbullah ke Daftar Kelompok Kejahatan Transnasional
AS masukkan kelompok Hizbullah ke dalam daftar kelompok kejahatan transnasional. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memasukkan kelompok Hizbullah dan empat kelompok lainnya ke dalam daftar kelompok kejahatan transnasional. Penetapan ini menjadikan kelompok itu sebagai target penyelidikan dan penuntutan oleh Departemen Kehakiman AS.

Selain Hizbullah, Jaksa Agung AS Jeff Sessions juga memasukkan kelompok MS-13, Kartel Sinaloa, Clan de Golfo dan Cartel de Jalisco Nueva Generacion dalam daftar tersebut.



Sessions mengatakan penyelidikan terhadap kelompok-kelompok tersebut akan dilakukan oleh satuan tugan khusus yang baru.

"Sebuah tim khusus perdagangan narkotika internasional yang berpengalaman, terorisme, kejahatan terorganisasi, dan jaksa pencucian uang akan menyelidiki individu dan jaringan yang memberikan dukungan kepada Hizbullah," kata Sessions seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/10/2018).

Sebagian besar aktif di Lebanon, Hizbullah adalah kelompok dari negara asing dalam daftar hitam Jaksa Agung, yang fokus kepada kelompok yang memiliki hubungan dengan Amerika Latin.

“Dengan adanya gugus tugas baru ini, upaya kami akan lebih tepat sasaran dan lebih efektif dari sebelumnya,” ujar Sessions.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam 90 hari anggota satuan tugas akan memberinya rekomendasi khusus “untuk mengadili kelompok-kelompok tersebut.

"Dan pada akhirnya membebaskan mereka dari jalan-jalan kita," tukasnya. 





Credit  sindonews.com