Tampilkan postingan dengan label INDUSTRI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INDUSTRI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 November 2017

Pesawat N219 Diberi Nama Nurtanio oleh Jokowi



Pesawat N219 Diberi Nama Nurtanio oleh Jokowi
Foto: Dok. PTDI



Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan nama Nurtanio pada prototipe pesawat N219 yang merupakan produk anak bangsa.

Pemberian nama pesawat N219 ini di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB dengan mengenakan pakai sipil lengkap (PSL) ditemani oleh Ibu Iriana Joko Widodo.

"Dengan mengucap bismillah saya resmikan pesawat N219 sebagai pesawat Nurtanio," kata Jokowi di lokasi, Jumat (10/11/2017).

Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219.Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219. Foto: Dok. PTDI

Dia mengatakan, pemberian nama Nurtanio ini lantaran semasa hidupnya hanya menghabiskan atau mengabdi kepada angkatan udara.

"Laksamana Nurtanio Pringgoadisuryo, seluruh hidupnya di dharmabaktikan ke dirgantaraan, beliau gugur pada saat penerbangan uji coba," jelas Jokowi.



Pesawat berkelir putih ini merupakan hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Di badan pesawat terlihat tulisan produk anak bangsa hadir untuk negeri ini mampu mengangkut 19 orang atau mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat landing. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.


Setelah penamaan prototipe pesawat N219 oleh Jokowi, maka pesawat N219 masih harus melewati serangkaian uji terbang sekitar 300 jam. Uji terbang dilakukan untuk mendapatkan type certificate (TC).

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPP) Kementerian Perhubungan.


Credit  finance.detik.com



Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio pada Pesawat N219



Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa purwarupa atau prototype pesawat N219 yang telah diberi nama Nurtanio merupakan hasil kerja keras putra dan putri bangsa Indonesia.

Jokowi menyebutkan, pemberian nama Nurtanio ini diberikan lantaran Laksana Muda Udara (Anumerta) ini mengabdikan seluruh hidupnya di dirgantara Indonesia.

"Ada sebuah kalimat dari Nurtanio yang patut kita hayati, sudah kita tidak perlu ribut-ribut yang penting kerja, dan inilah hasil kerja, putra-putri bangsa penerus Nurtanio dan akan terus dilanjutkan hingga generasi anak-anak kita nanti," kata Jokowi di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017).


Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219.Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219. Foto: Dok. PTDI
Jokowi menyebutkan, Nurtanio Pringgoadisuryo gugur dalam sebuah penerbangan uji coba. Pria asal Kalimantan, 3 Desember 1923 ini membuat pesawat layang Zogling NWG yang merupakan (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada 1947.

"Laksama Nurtanio Pringgoadisuryo adalah patriot bangsa yang seluruh hidupnya di dharma baktikan ke dirgantaraan Indonesia, beliau gugur dalam sebuah penerbangan uji coba," ungkap dia.


Usai memberikan nama, Jokowi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Guntoro. Setelah itu, pesawat melakukan uji penerbangan.

Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219.
 Foto: Fadhly Fauzi Rachman




Credit   finance.detik.com




Kecanggihan Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung




Jakarta - Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). N219 menyimpan kecanggihan luar biasa, bahkan lebih baik dari pesawat sejenis buatan asing.

Seperti yang dikutip dari dokumen detikFinance, Jumat (10/11/2017) pesawat buatan Bandung ini memiliki kemampuan untuk menjangkau daerah terpencil dengan daya tampung penumpang hingga 19 orang dengan kabin yang luas.



Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.
Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung.Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung. Foto: Hendra Kusuma

Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.


Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung.Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung. Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.



Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.




Credit  finance.detik.com

Pesawat Nurtanio Dijual Rp 81 Miliar



Jakarta - Pesawat N219, bernama Nurtanio buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tak lama lagi akan memasuki tahapan produksi massal. Pesawat ini diketahui juga mulai banjir pesanan. Berapa harganya?

Menurut Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, harga jual pesawat N219 berada di kisaran US$ 6 juta per unit atau sekitar Rp 81 miliar (kurs Rp 13.500/US$.

"Kita di kisaran US$ 6 jutaan ya," ujar Arie saat berbincang dengan detikFinance, seperti dikutip, Jumat (10/11/2017).



Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.

Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.


Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.

Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan, pesawat Nurtanio harus bisa dipasarkan ke depannya.

"Ya ini kalau sudah selesai artinya proses berikutnya adalah proses bisnis, harus bisa dipasarkan, harus bisa masuk komersial," kata Jokowi di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.




Credit  finance.detik.com







Rabu, 25 Oktober 2017

TNI-Polri Impor Senjata, Pindad Perlu Dukungan Politik


TNI-Polri Impor Senjata, Pindad Perlu Dukungan Politik
PT Pindad (Persero) perlu dukungan politik agar TNI dan Polri lebih banyak menggunakan produk dalam negeri ketimbang impor. Foto/Arif Budianto


BANDUNG - Industri pertahanan dalam negeri seperti PT Pindad (Persero) perlu dukungan politik agar TNI dan Polri lebih banyak menggunakan produk dalam negeri ketimbang impor.

Dukungan itu penting agar industri pertahanan dalam negeri mampu bertahan dalam rangka kedaulatan pertahanan negara. Saat ini, Pindad tidak hanya mampu memproduksi senjata dan amunisi, tetapi telah memproduksi kendaraan tempur seperti tank.

Hal ini mengemuka saat pertemuan antara PT Pindad dengan petinggi MPR, perwakilan fraksi, dan DPD di Kantor PT Pindad, Bandung, Rabu (25/10/2017). Hadir pada pertemuan Zulkifli Hasan, Hidayat Nurwahid, E.E Mangindaan, dan lainnya.

"Kesimpulannya, harus ada dukungan politik yang kuat (kepada Pindad). Karena ini industri strategis, industri dalam negeri yang menyangkut kedaulatan dan keamanan Indonesia," kata Zulkifli Hasan.

Dia berharap, aparat negara yang diberi wewenang menggunakan senjata, lebih mengutamakan produk Pindad ketimbang produk impor. Menurutnya, Pindad telah mampu memproduksi berbagai senjata dan kendaraan tempur, maka mestinya TNI dan Polri mengurangi produk impor dan memanfaatkan produk dalam negeri.

"Kalau polisi impor, TNI impor, tentu akan berbahaya bagi industri kita. Karena kalau tidak kita yang menggunakan, nanti bisa mematikan industri strategis kita sendiri. Makanya harus ada dukungan politik yang kuat. Bahwa memesan senjata harus dari Pindad," imbuh Zulkifli.

Saat ini, setidaknya ada delapan jenis produk senjata dan non-senjata yang telah diproduksi PT Pindad. Yaitu medium tank, kendaraan tempur Badak, kendaraan amfibi Anoa Amphibious, senapan kaliber 5,56 mm SS2 V4 HB, senapan sniper SPR 4, ekskavator Pindad Excava 200, munisi kaliber kecil (MKK) dan munisi kaliber besar (MKB), dan sejumlah alat mesin pertanian. 





Credit   sindonews.com




Senin, 23 Oktober 2017

Siapkan Rp 600 Miliar, INKA Mau Bangun Pabrik di Banyuwangi


Siapkan Rp 600 Miliar, INKA Mau Bangun Pabrik di Banyuwangi




Banyuwangi - PT Industri Kereta Api (PT INKA) berencana membuka pabrik baru di Banyuwangi. Ditargetkan pabrik dengan nilai investasi Rp 600 miliar ini akan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2019 mendatang.

Direktur keuangan dan SDM PT INKA, Mohamad Nur Sodiq mengatakan saat ini PT INKA merupakan satu-satunya industri kereta api di Indonesia dengan kinerja yang terus berkembang. Selain memenuhi kebutuhan kereta api domestik, PT INKA juga banyak menerima pesanan ekspor gerbong kereta api dari berbagai negara.

"Sebagai satu satunya pabrik kereta api nasional dengan lokasi pabrik di Madiun saat ini kapasitas produksinya overload. Maka, kami mencari lokasi untuk pengembangan perusahaan. Dengan berbagai pertimbangan, lokasi yang akhirnya kami tetapkan Banyuwangi. Untuk itu, kami meminta dukungan dari pemerintah daerah," kata Sodiq kepada sejumlah wartawan, Sabtu (21/10/2017).

Sodiq mengatakan, saat ini pesanan kereta api yang tengah ditangani oleh PT INKA cukup banyak, baik permintaan domestik maupun luar negeri. Untuk domestik saja, kata Sodiq, ada beberapa proyek yang tengah digarap. Antara lain proyek KRL Bandara Soekarno Hatta - Sudirman, LRT di Palembang yang disiapkan untuk SEA Games, LRT Jabodetabek, juga ada proyek dari PT KAI untuk mengganti gerbong-gerbong kereta yang usianya sudah tua.

"Belum lagi kami juga tengah mengerjakan pesanan kereta api dari beberapa negara salah satunya Bangladesh. Kami juga ikut tender di Zambia, Srilanka dan Nigeria. Selama ini kami juga telah memenuhi pesanan kereta dari semua negara di ASEAN. Maka kami butuh pabrik yang lebih besar lagi untuk membangun semua kereta-kereta tersebut," ungkap Sodiq.

Rencana lokasi industri yang akan dibangun di Banyuwangi, kata Sodiq berada di lahan milik BUMN di wilayah Kalipuro. "Kami sudah lapor ke Menteri BUMN, dan beliau mendukung karena lahannya juga milik perusahaan BUMN, jadi urusannya akan lebih mudah," ujar Sodiq.

Lokasi ini dinilainya memenuhi berbagai syarat strategis yang dibutuhkan oleh PT INKA, khususnya untuk memenuhi pesanan ekspor. Salah satunya dekat dengan pelabuhan Tanjungwangi yang diharapkan memudahkan pengiriman ekspor. Selain itu lokasi juga dekat dengan jaringan rel kereta api.

"Di lokasi tersebut infrastruktur pendukungnya lengkap. Jarak dengan pelabuhan sangat dekat. Selain itu di masterplan Banyuwangi, wilayah tersebut direncanakan dilewati oleh jalan tol. Sangat efisien nantinya," ujar Sodiq.

Sodiq menargetkan pembangunan industri dengan nilai investasi mencapai Rp 600 miliar akan dimulai mulai bulan Maret 2018 dan pabrik akan mulai beroperasi pada semester dua tahun 2019. Nantinya pabrik yang dibangun di Banyuwangi tersebut akan dijadikan pabrik kereta berbahan dasar stainless steel dan aluminium.

"Tidak tertutup kemungkinan nantinya Banyuwangi akan menjadi main industry PT INKA. Tapi yang jelas kami akan memiliki dua pabrik besar di Madiun dan Banyuwangi," cetus Sodiq.

Sodiq memproyeksikan industri INKA di Banyuwangi bisa menyerap hingga 1000 tenaga kerja. Dia berharap Kebutuhan tenaga kerja tersebut bisa dipenuhi dari sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi. Bahkan dia berharap ke depannya Banyuwangi bisa membangun SMK Kereta Api selain SMK Perkapalan yang sudah ada sekarang.

"Tenaga kerja perkeretaapian memang membutuhkan spesialisasi khusus. Selama ini untuk memenuhi tenaga kerja di Madiun saja kekurangan. Maka kami akan bekerjasama dengan SMK yang ada di Banyuwangi untuk bisa mensuplai tenaga kerja bagi INKA," cetus Sodiq.

Sementara itu Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menyambut baik rencana pembangunan pabrik baru PT INKA. Pemerintah daerah akan memberikan support yang dibutuhkan oleh PT INKA untuk kelancaran pembangunan industri tersebut.

"Kami sangat senang Banyuwangi bisa menjadi lokasi pembangunan pabrik PT INKA. Apalagi industri ini akan menyerap banyak tenaga kerja putra putri daerah lulusan SMK, tentunya dengan dibekali keahlian khusus. Kami berharap segala sesuatunya bisa lancar," pungkasnya.




Credit  finance.detik.com






Selasa, 17 Oktober 2017

Lonceng Kematian Pabrikan Mobil Australia


Lonceng Kematian Pabrikan Mobil Australia
Pabrik Holden Australia (Foto: Reuters/Mick Tsikas)


Sydney - Negeri Kanguru Australia mengakhiri masa produksi mobil pekan ini. Tak ada lagi mobil yang diproduksi di Australia setelah General Motors menutup pabrik Holden Commodore usai satu dekade beroperasi. Holden tak sepenuhnya menghentikan produksi mobil, hanya di Australia saja.

Selanjutnya Holden bakalan memproduksi mobil di Jerman dan beberapa negara lain untuk diekspor ke Australia. Secara tidak langsung ini menuju penurunan dan kematian pabrikan mobil di Australia sendiri.

Apa yang membuat Australia tiba-tiba menghentikan produksi mobil padahal populasi dan permintaan di negara itu sedang tumbuh?

Melansir Autoweek, Selasa (17/10/2017), jawabannya terkait dengan kondisi makroekonomi dan politik bukan soal suplai dan permintaan. Faktor lain yang digarisbawahi oleh para pelaku industri otomotif disana adalah tarif impor, beberapa pabrikan mobil besar mengekspor mobil mereka ke Australia tanpa dikenakan biaya.




Dengan begitu para produsen mobil tak perlu repot-repot memproduksi mobilnya di Australia untuk memasarkan mobil mereka disana. Karena apabila memproduksi mobilnya disana, si pabrikan juga harus mengeluarkan biaya untuk membayar gaji buruh pabrik yang cukup tinggi.

Gaji buruh yang tinggi itu diperkirakan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan dari produksi mobil lokal. Yang berbeda dari sekarang dan 20 tahun lalu adalah negara-negara di Asia seperti Malaysia dan Thailand mulai mengalihkan produksinya dari pasar lokal menjadi untuk di ekspor ke beberapa negara lebih menguntungkan.

Penurunan jumlah penjualan mobil juga rupanya berpengaruh terhadap hal tersebut. Perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani 20 tahun lalu membuat banyak mobil dengan harga murah beredar disana sehingga pangsa pasar mobil buatan lokal berkurang.



Selain itu, selera orang Australia yang mulai berubah akan mobil juga cukup mempengaruhi. 20 tahun lalu misalnya, mobil sedan bermesin V6 menjadi standar mobil keluarga di sana namun karena harga BBM yang terus naik penjualannya cenderung berkurang.

Para produsen mobil disana bisa dibilang telat untuk menyesuaikan selera mobil orang Australia. Pikap truk dari berbagai negara kemudian mulai meramaikan pasar mobil di Australia yang turut berkontribusi terhadap penjualan mobil disana dimana pikap belum banyak.



Penutupan pabrik Holden ini mengikuti penghentian produksi Toyota Camry di sana setelah 54 tahun eksis di Australia. Holden dan Toyota merupakan dua pabrikan terakhir yang memproduksi mobil di Australia setelah Ford keluar setahun lalu.




Credit  oto.detik.com






Jumat, 13 Oktober 2017

Pindad Tunggu Arahan Pemerintah Pindahkan Pabrik ke Lampung


Pindad Tunggu Arahan Pemerintah Pindahkan Pabrik ke Lampung
Foto: Muhammad Idris


Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) berencana memindahkan pabrik industri strategis ke Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan memiliki pabrik baru di salah satu kabupaten di Provinsi Lampung tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Pindad (Persero) Bayu Fiantoro mengungkapkan bahwa pihaknya siap mengikuti arahan pemerintah terkait relokasi pabrik. Pindad akan membuat beragam produknya di Tanggamus, Lampung.

"Pada dasarnya kita juga akan menuruti arahan dari pemerintah," kata Bayu kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Bayu menambahkan kajian pemindahan pabrik industri strategis ke Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung saat ini tengah dilakukan oleh Kemhan. Pasalnya Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang awalnya menyuarakan rencana kepindahan pabrik.

"Kayaknya (kajian) sedang sama Kemhan," tutur Bayu.

Pindad juga telah menyediakan beberapa data pendukung untuk kajian tang dilakukan Kemhan. Sehingga proses kajian yang dilakukan Kemhan bisa berjalan lancar.

"Kita sudah kumpulkan berbagai macam data ke mereka," tutup Bayu.






Credit  finance.detik.com




Mau Dipindah ke Lampung, Bagaimana Kapasitas Galangan PAL di Surabaya?


Mau Dipindah ke Lampung, Bagaimana Kapasitas Galangan PAL di Surabaya?
Foto: Ardan Adhi Chandra



Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana memindahkan pabrik PT PAL Indonesia ke Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. PT PAL Indonesia menjadi salah satu BUMN strategis yang akan dipindahkan pabriknya bersama PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Pindad (Persero).

Di Kabupaten Tanggamus sendiri sudah disiapkan lahan seluas 10.000 hektar yang sebagian dimiliki pemerintah untuk menjadi lokasi pabrik ketiga BUMN strategis tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Elly Dwi Ratmanto mengungkapkan kondisi galangan kapal perseroan saat ini masih terbilang cukup untuk memproduksi pesanan kapal. Ia mengatakan rencana pemindahan pabrik atau galangan kapal ke Kabupaten Tanggamus merupakan kebijakan pemerintah.

"Kita sih masih bagus lah masih normal. Masih sejauh ini masih (aman)," kata Elly saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Elly menambahkan, pihaknya belum mengetahui persis terkait rencana Kementerian Pertahanan tersebut, apakah memindahkan galangan kapal PAL Indonesia atau membangun galangan kapal baru di salah satu kabupaten di Lampung tersebut.

"Itu saya kurang tahu (mau dipindah atau dibangun pabrik baru), policy-nya pemerintah," ujar Elly.

Elly menambahkan, beberapa waktu lalu pihak Kementerian Pertahanan berkunjung ke PT PAL Indonesia dan melakukan survei fasilitas pembangunam kapal di Surabaya. Wacana tersebut juga sementara ini berasal dari pihak Kementerian Pertahanan.

"Sebetulnya saat itu sudah sempat sih dari Kemhan ada datang ke PT PAL survei menanyakan fasilitas kita yang di sini," kata Elly.




Credit  finance.detik.com





Pabriknya Mau Dipindahkan ke Tanggamus, Ini Respons PAL


Pabriknya Mau Dipindahkan ke Tanggamus, Ini Respons PAL
Foto: Pool





Jakarta - Pemerintah berencana memindahkan pabrik BUMN strategis ke Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung. Salah satu BUMN strategis yang ikut pindah pabriknya adalah dan PT PAL Indonesia (Persero).

Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam kunjungannya ke PT Pindad (Persero) di Bandung bulan lalu. Bahkan pihaknya telah menyiapkan 10.000 hektar lahan untuk merealisasikan rencana tersebut.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah menyampaikan rencana ini ke masing-masing BUMN strategis. Kemhan dan BUMN strategis pun sudah bertukar pikiran mengenai rencana kepindahan pabrik tersebut.

"Kemhan sudah pernah mengirimkan timnya ke masing-masing BUMN untuk menyampaikan gagasan dan meminta masukan untuk diolah," tutur Budiman kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Budiman menyambut baik adanya rencana tersebut, hanya saja diperlukan perencanaan yang lebih matang mengenai rencana pembangunan pabrik di Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung.

"Bagus strategis, perlu pemikiran dan perencanaan yang matang untuk sarana prasarana, supply chain, fasilitas baru, fasilitas umum, tenaga kerja, dan lain-lain," tutur Budiman.



Credit  finance.detik.com







Melihat Tanggamus yang Disiapkan Jadi Lokasi Pabrik PTDI Hingga PAL

Melihat Tanggamus yang Disiapkan Jadi Lokasi Pabrik PTDI Hingga PAL
Foto: Dok. PTDI




Jakarta - Pemerintah berencana memindahkan pabrik BUMN strategis seperti PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero) ke Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung.

Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam kunjungannya ke PT Pindad (Persero) di Bandung bulan lalu. Bahkan pihaknya telah menyiapkan 10.000 hektar lahan untuk merealisasikan rencana tersebut.



Kabupaten Tanggamus sendiri memiliki luas Wilayah 2.855,46 Km² untuk luas daratan di tambah dengan daerah laut seluas 1.799,50 Km² dengan luas keseluruhan 4.654,98 Km².
Topografi wilayah juga bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi. Sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2.115 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Demikian dikutip detikFinance dari website resmi Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Kamis (12/10/2017).

"Industri pertahanan makin lama makin maju. Dibuat modern. (Maka) perlu tempat besar," kata Ryamizard bulan lalu.



Akan tetapi, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, menjelaskan rencana tersebut belum dibicarakan secara matang. Rencana pemindahan pabrik BUMN strategis tersebut pun dikatakan baru usulan awal.

"Lahan belum ada kajian. Hanya usulan awal. Kita butuhkan lahan sama sekali belum ada komunikasi," tutur Harry.



Credit  finance.detik.com






Patungan R80 Nyaris Rp 2 M, Ilham Habibie: Bukti Rakyat Mendukung


Patungan R80 Nyaris Rp 2 M, Ilham Habibie: Bukti Rakyat Mendukung
Foto: Dok. Regio Aviasi Industri

Jakarta - PT Regio Aviasi Industri (RAI) membuka peluang bagi masyarakat untuk memberikan sumbangsih dalam pengembangan pesawat R80. Caranya dengan patungan menyalurkan dana berapapun lewat kitabisa.com.

Antusias masyarakat untuk membantu pengembangan pesawat yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) cukup besar. Hingga hari ini, Rabu (11/10/2017) tercatat dana crowdfunding R80 sudah mencapai Rp 1,98 miliar.

Komisaris PT RAI, Ilham Habibie mengaku terkesan dengan catatan tersebut. Menurutnya hal itu membuktikan bahwa masyarakat mendukung atas pengembangan pesawat R80.

"Crowdfunding kan donasi, cepat sekali. Buat kami crowdfunding lebih untuk menunjukkan kepada siapa pun bahwasanya rakyat mendukung," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Dia menjelaskan bahwa crowdfunding tersebut sebenarnya bukan untuk memenuhi kebutuhan dana pengembangan R80. Sebab kebutuhan dananya terlampau besar yakni hingga mencapai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 20 triliun (kurs Rp 13.400). Aksi patungan tersebut hanya untuk membuktikan kepada DPR bahwa rakyat mendukung hal itu.

"Tidak akan mungkin bisa mengumpulkan US$ 1 miliar dengan crowdfunding. Di Amerika Serikat (AS) mungkin bisa puluhan juta dolar tapi lebih US$ 100 juta belum pernah ada," tambahnya.

Sementara untuk kebutuhan dana US$ 1,5 miliar tersebut, anak dari Mantan Presiden RI B.J Habibie itu mengatakan pihaknya akan mencari investor. Namun bukan layaknya investor biasa yang hanya menempatkan dana saja, investor di bidang produksi pesawat harus ikut mengembangkannya.

"Kalau investasi di pesawat enggak kaya di story line. Jadi caranya pertama perusahaan lain yang juga di bidang itu dan dia yang mau kerjasama. Oh saya mau bagian itu, buntutnya, oke boleh kita buat desainnya harus buat merincikan desainnya. Jadi investor ambil bagian," terangnya.

Dengan begitu, kata Ilham, maka investor akan ikut menanggung risiko dan sharing pendapatan nantinya. Konsep ini juga berbeda dengan kontraktor yang hanya menjalankan proyek tanpa menanggung risikonya.

Ilham mengaku saat ini pihaknya sudah berdiskusi dengan beberapa perusahaan produsen pesawat asing yang tertarik untuk bergabung. Setidaknya ada 3 perusahaan yang tertarik, sayangnya dia belum bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut.

"Ada 3 perusahaan asing, kalau Indonesia enggak ada yang membuat pesawat. Selain PT DI (Dirgantara Indonesia), beda. Kalau PT DI menurut saya sebaiknya menjadi partner, di pihak kita sama-sama perusahaan Indonesia," tukasnya.

Dia menargetkan proses pencarian partner tersebut akan rampung pada tahun depan. Sementara untuk uji terbang dan sertifikasi ditargetkan bisa dilakukan pada sekitar 2021-2022.

Sekadar informasi, melalui website https://kitabisa.com/pesawatr80, RAI melakukan penggalangan dana (crowdfunding/patungan publik) mulai dari Rp 100.000, imbalannya foto donatur akan ditampilkan di badan Pesawat R80.





Credit  finance.detik.com











Harga Lebih Murah dan Kapasitas Lebih Besar, R80 Bisa Kalahkan ATR 72


Harga Lebih Murah dan Kapasitas Lebih Besar, R80 Bisa Kalahkan ATR 72
Foto: Dok. Regio Aviasi Industri




Jakarta - Pesawat R80 buatan PT Regio Aviasi Industri (RAI) dipercaya akan mampu bersaing dengan pesawat sejenis buatan perusahaan Perancis-Italia ATR 72. Pesawat buatan anak bangsa itu dianggap lebih murah.

Komisaris PT RAI, Ilham Habibie menjelaskan, pesawat R80 akan memiliki kapasitas sekitar 80-90 penumpang. Jumlah tersebut 10-15% lebih besar dibanding kapasitas ATR 72.

"Jadi pesawat yang ada di pasar penumpangnya maksimal 72 untuk ATR, kami 80-90 jadi minimum 10% di atas mereka," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Sementara untuk harga, Ilham juga yakin akan 10% lebih murah dari ATR 72. Sebab biaya pengembangan R80 sekitar US$ 1-1,5 miliar jauh lebih murah dari modal pengembangan pesawat ternama dunia lainnya.

"Saya dulu kerja di Boeing tahun 90-an. Waktu itu pesawat Boeing 737 itu beralih generasi baru dengan hanya kokpit baru dengan sayap baru butuh US$ 2 miliar," imbuhnya.

Menurut Ilham biaya pengembangan di Indonesia lebih murah lantaran bayaran teknisi jauh lebih murah di Indonesia. Meskipun cukup banyak teknisi di Indonesia yang sudah cukup berpengalaman.

"Jadi fakta yang membuat lebih daya saing dengan yang lain dari segi biaya, biaya orang, baik dari segi engineering maupun produksi," tambahnya.

Dengan harga yang lebih murah dan kapasitas yang lebih besar, Ilham memandang pesawat R80 bisa memenangkan persaingan untuk pasar Asia.

Saat ini setidaknya sudah ada 4 maskapai yang sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap pesawat R80 dengan jumlah pesanan sebanyak 155 unit.

"Itu sudah letter of interest, Nam Air 100 unit, 25 Trigana Air, 20 Kalstar dan 10 Aviastar," tukasnya.



Credit  finance.detik.com








BATAN: Listrik dari Tenaga Nuklir Menghemat Pembayaran 50 Persen



BATAN: Listrik dari Tenaga Nuklir Menghemat Pembayaran 50 Persen
Peneliti memantau reaksi nuklir di ruang kontrol reaktor berkapasitas 2.000 kW Triga 2000 di Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bandung, Jawa Barat, pada peringatan 50 tahun beroperasinya reaktor nuklir pertama di Indonesia tersebut, 2 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
CB, Makassar - Kepala  Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Wisnusubroto mengatakan penggunaan aliran listrik dengan tenaga nuklir bakal menghemat pembayaran listrik hingga 50 persen jika dibandingkan tenaga uap. "Tenaga uap itu biayanya 12 sen per kwh, sedangkan nuklir bisa mencapai 6-8 sen per kwh," ujarnya di Makassar, Kamis 12 Oktober.

Hasil survei, menurutnya, juga menunjukkan dukungan atas PLTN yang semakin meningkat. Dengan alasan untuk meningkatkan dukungan PLTN yang tidak ada pemadaman listrik.
Bahkan dukungan masyarakat meningkat mencapai 75,3 persen pada 2015 menjadi 77,53 persen pada 2016, dengan penyebaran kuesioner kepada 4.000 responden dari 34 provinsi di Indoneisa.
BATAN, tambah Djarot, akan terus mewacanakan pembangunan pembangkit listrik dengan tenaga nuklir di Indonesia. Hal itu demi pembangunan nasional tenaga nuklir. "Ini tujuannya baik," ujarnya.
Menurut dia, setiap tahun BATAN keliling ke universitas-universitas untuk memperkenalkan energi nuklir. Namun, lanjut dia, yang dilakukannya bukan ingin mengimbangi kerja dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Kita perkenalkan ke anak bangsa dari sisi sainsnya saja. Dan menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir juga terbilang aman, apalagi kalau bisa gambar merah putih," tutur Djarot.
Kendati demikian, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang belum menerima hal tersebut. Sebab mereka khawatir bahaya yang akan ditimbulkan. "Itulah kita memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama akademisi dan mahasiswa karena banyak yang salah kaprah," ujarnya.
Djarot menambahkan jika nuklir merupakan salah satu Energi Baru Terbarukan (EBT) yang digunakan hingga bisa menghasilkan 5.000 megawatt aliran listrik pada tahun 2025. "Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut eksekusi dari pemerintah," tambah Kepala BATAN tersebut.





Credit  TEMPO.CO






Jumat, 29 September 2017

Desain Reaktor Baru Batan Karya Anak Bangsa Diluncurkan




Desain Reaktor Baru Batan Karya Anak Bangsa Diluncurkan
Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). TEMPO/Charisma Adristy

CB, Tangerang Selatan - Dokumen Basic Design Engineering (BDE) Reaktor Daya Ekperimental (RDE) milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) kini sudah diselesaikan.
"RDE ini nantinya dijadikan sebagai percontohan bagi seluruh masyarakat bahwa bangsa Indonesia mampu membangun dan mengoperasikan reaktor dengan aman dan selamat," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, Kamis, 28 September 2017.
Djarot menuturkan peluncuran dokumen BDE juga semakin mempertegas bahwa bangsa Indonesia mampu menyusun desain RDE sebagai cikal bakal reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Merah Putih di Indonesia.
Menurut Djarot, pembelian reaktor biasanya dilakukan dengan membeli yang sudah jadi dari negara asalnya. Dalam hal ini, Batan mendesainnya sendiri sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Batan Geni Rina mengatakan BDE ini merupakan pengembangan dari desain konseptual yang sebelumnya telah dibuat PT Renuko pada 2015.
"PT Renuko merupakan pihak yang memenangi lelang sebagai pembuat desain konseptual RDE. Konseptual desain seperti peta buta, sedangkan basic design sudah jauh lebih rinci. Yang membuat ada 31 orang di dalam satu tim, namanya Tim Desain dan Kajian Keselamatan RDE," ujarnya.
BDE yang diluncurkan saat ini kata Geni merupakan versi nol, dan tahun depan akan dilakukan uji secara eksperimental dari beberapa bagiannya. Dari uji tersebut, data yang didapatkan akan dijadikan masukan balik ke basic design untuk versi selanjutnya.
"BDE ini diklaim sebagai desain reaktor daya pertama yang dihasilkan Indonesia. Selain itu, pada 2018, Batan akan membuat alat uji, seperti fuel handling system, helium purifikasi, dan control rod, untuk melakukan uji coba secara eksperimen,” ucapnya.
Menurut Geni, selain menghasilkan listrik, kelebihan RDE yang bertipe high temperature gas cooled reactor adalah dapat menghasilkan uap panas yang bisa digunakan untuk aplikasi industri, seperti pelelehan batu bara, pembuatan gas hidrogen, pembuatan gas metan dari gas alam, desalinasi air laut, dan proses kimia lain yang membutuhkan panas tinggi.
Dengan selesainya BDE reaktor versi nol ini, Geni melanjutkan, Batan akan merambah ke validasi dengan data eksperimental serta dikerjakan secara konsorsium yang melibatkan universitas dan industri.



Credit  TEMPO.CO







Soal Pesawat R80, BJ Habibie: Dirgantara Indonesia Belum Berakhir




Soal Pesawat R80, BJ Habibie: Dirgantara Indonesia Belum Berakhir
BJ Habibie mengumumkan program crowdfunding untuk pesawat R80, Kamis, 28 September 2017. Kredit: Zul'aini Fi'id

CB, Jakarta - Pendiri PT Regio Aviasi Industri (PT RAI), BJ Habibie, dan Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho angkat bicara mengenai program pesawat R80. Menurut Habibie, hambatan dalam program pesawat berteknologi turboprop adalah pembiayaan.
"Padahal saat ini kita sudah bisa membuat pesawat kita sendiri dengan tenaga kita sendiri," ujar presiden ke-3 Indonesia itu di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2017.
Menurut Habibie, dunia dirgantara dalam negeri belum berakhir. Dia percaya Indonesia masih memiliki sumber daya manusia yang bagus di bidang dirgantara. "Dukungan masyarakat adalah suatu bentuk kembalinya kedirgantaraan Indonesia. Kita buktikan bahwa Indonesia mampu membuat pesawat sendiri," katanya.


Pesawat dengan kapasitas 80-90 penumpang itu merupakan program milik swasta (PT RAI). Karena itu, pendanaan tidak dapat dilakukan dengan mengambil anggaran negara. Sedangkan total biaya yang dibutuhkan untuk membuat enam prototipe pesawat sekitar US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 20 triliun.
Karena itu, salah satu program pembiayaan dilakukan dengan crowd funding yang diselenggarakan kitabisa.com. Dana yang terkumpul di situs kitabisa.com per Kamis, 28 September 2017, sudah mencapai Rp 581.829.873 dengan jumlah donatur 1.933 orang. Program ini masih akan dibuka hingga 63 hari ke depan. Menurut Fransiscus Djordi Iskandar, campaigner dari kitabisa.com, target sasaran crowd funding mencapai Rp 5 miliar.
Selain dengan crowd founding, RAI sedang mencari investor yang sesuai dengan program R80. Dalam hal ini, peran pemerintah sebagai fasilitator sangat penting untuk meningkatkan dukungan masyarakat dan investor. Sejak Juni 2017 pemerintah telah memberikan dukungan dengan memberikan status Program Strategis Nasional untuk R80.


Menurut Agung Nugroho, pesawat ini telah sampai pada tahap rancang bangun. "Untuk masuk ke tahap berikutnya butuh dana yang cukup besar," ujarnya.
Agung mengatakan pemerintah sangat mendukung program ini. Menurut dia, pemerintah akan memfasilitasi pembiayaan dalam bentuk pembiayaan investasi non-APBN yang formatnya sedang dibicarakan dengan tim Bappenas.
Pesawat R80 akan bersaing dengan produk pabrikan Italia-Prancis lain, seperti ATR 72 yang berkapasitas 72 penumpang, juga Bombardier Dash 8 Q400 buatan Kanada yang berdaya angkut 76 penumpang. "Pesawat R80 lebih ekonomis karena daya angkutnya lebih banyak," ujar Agung.





Credit  TEMPO.CO







Pesawat R80 Uji Terbang pada 2022


Direktur Utama Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho (kiri) menunjukkan miniatur pesawat R80 kepada Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto (kanan). Ilustrasi
Direktur Utama Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho (kiri) menunjukkan miniatur pesawat R80 kepada Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto (kanan). Ilustrasi

CB, JAKARTA -- PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan pembuat pesawat terbang R80 menyatakan produk anak bangsa ini rencananya diuji terbang perdana pada 2022. Uji purwarupa R80 akan dilakukan dengan produk empat pesawat.

Untuk tiga tahun berikutnya, pesawat R80 akan diproduksi masal untuk keperluan penerbangan dan industri pesawat terbang di Indonesia. "Masuk ke entry service itu ada tahun 2025," jelas dia saat ditemui di Wisma Habibie & Ainun di Patra Kuningan, Kamis (28/9).

Saat ini, lanjut Agung, PT.RAI sudah menyelesaikan seluruh desain dan sedang melakukan pengembangan secara penuh dari purwarupa R80. PT RAI, kata Agung, merencanakan untuk membuat pesawat dengan skala yang nyata untuk diuji secara langsung. "Kita akan merencanakan membuat empat pesawat untuk diuji diterbangkan," jelas dia.

Agung menjelaskan, R80 sendiri diperuntukan untuk pasar dalam negeri. Saat ini PT RIA mengincar pasar dalam negeri untuk penerbangan antar kota yang diatur melalui Kementerian Perhubungan.

Untuk pasar internasional, lanjut dia, PT RAI masih memikirkan kelanjutan setelah keberhasilan di dalam negeri. "Kita akan melakukan pengembangan untuk pasar Indonesia dulu," jelas dia.

Hal tersebut merupakan bentuk kendala dari sertifikasi perjalanan penerbangan. Jika sudah mengantongi perjalanan penerbangan domestik, ada kemungkinan kemudahan dari Internasional bisa didapatkan. "Kita harapkan sertifikasi internasional," kata dia.

PT RAI berencana memproduksi pesawat dengan jumlah rata-rata 35 pesawat per tahun. Produksi dengan jumlah tersebut dilakukan 2024 mendatang.




Credit  republika.co.id


Pesawat R80 Habibie Kemungkinan Pakai Dua Mesin Ini


Pesawat R80 Habibie Kemungkinan Pakai Dua Mesin Ini
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance



Jakarta - Pesawat R80 membuka kemungkinan menggunakan mesin pesawat Pratt & Whitney dan mesin buatan pesawat buatan Inggris Rolls Royce untuk menjadi dapur pacu pesawat. Dua mesin pesawat tersebut dinilai cocok untuk diadopsi di pesawat R80.

"Ada dua kandidat, satu dari Amerika, Kanada tepatnya Pratt & Whitney dan juga Rolls Royce, Inggris. Itu jelas yang dibutuhkan oleh R80, harus disesuaikan dengan kebutuhan energi yang menopang R80," kata Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho di Perpustakaan Habibie Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2017).

Agung juga menginginkan adanya alih teknologi dalam pengembangan prototipe pesawat R80 tersebut. Sehingga berbagai komponen pesawat R80 bisa diproduksi di dalam negeri.

"Kita sangat mendorong ahli teknologi karena kita membangun bukan hanya R80 tetapi juga ekosistemnya. Terbentang dari pembuatan pesawatnya kemudian supplier-nya dan regulatornya," tutur Agung.

Mengenai kandungan komponen dalam negeri, Agung mengatakan, beberapa komponen masih dipesan dari luar negeri. Namun, beberapa komponen juga didapatkan dari dalam negerim

"Kita mendorong industri supply pesawat untuk ikut mendorong supplier asing dengan lokal," ujar Agung.





Credit  detik.com









Senin, 25 September 2017

Mengenal SS2, Senapan Andalan RI Buatan Pindad


Mengenal SS2, Senapan Andalan RI Buatan Pindad

Photo : PT Pindad

Senapan Serbu SS2-V1 Kal 5,56 mm            



Seperti halnya SS1, SS2 dibuat dalam empat varian, yaitu varian SS2-V1 Kal 5,56 milimeter (mm); SS2-V2 Kal 5,56 mm, dan SS2-V2 HB Kal 5,56 mm; SS2 V4 Kal 5,56 mm, dan SS2-V5 A1 Kal 5,56 mm.
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kilogram, sedangkan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg.
Versi pertama SS2 mulai diluncurkan sejak 2006. Dalam keterangannya di websitenya, PT Pindad menuliskan kelahiran SS2 dilandasi keinginan menciptakan senapan serbu yang lebih teliti dan lebih ringan.
Awalnya, SS2 tersedia dalam tiga versi dasar (standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2, dan para-sniper SS2-V4) dan belakangan lahir varian subcompact versi SS2-V5 pada 2008.
Seperti halnya SS1, senapan ini bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih, serta pengumpanan magasen.
"Perbedaannya adalah hentakan yang kecil, saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang," tulis Pindad.
Perbedaan penting lainnya, kejutan yang dihasilan lebih rendah saat menembakkan. Sebab, ada penyangga di antara sambungan laras. Kemudian, penutup bentuk bulat dengan bentuk gigi untuk penguncian dalam penyambung laras.
SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik.
Laras SS2 punya enam alur dengan putaran 178 mm, dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan hentakan ke belakang.
Pembidikan melalui lubang pada pisir yang dapat diatur elevasi maupun azimutnya untuk meningkatkan ketelitian. Mode tembakan adalah tembakan tunggal, otomatis penuh seta posisi terkunci (safe).
SS2, termasuk salah satu senjata yang paling laris. SS2 sudah menjadi senjata andalan militer Indonesia. Pada tahun kelahirannya, TNI SD membeli 10 ribu pucuk SS2 dari PT Pindad. SS2 dipakai militer Myanmar, Brunei Darussalam, Bangladesh, Irak, Uni Emirat Arab.
Spesifikasi SS2:
Berat 3,2 Kilogram (kosong)
Panjang   930 mm
Panjang laras 460 mm
Peluru    5.56 x 45 mm NATO, .223 Remington
Kaliber  5.56 x 45 mm
Mekanisme  Piston gas, bolt berputar
Rata-rata tembakan 700 butir/menit
Kecepatan peluru   710 meter/detik
Jarak efektif  450 m
Amunisi   Magazen box STANAG isi 30-butir
Alat bidik  Bidikan besi




SS1
Sedangkan SS1, merupakan senapan serbu yang bekerja dengan sistem kerja gas. Model SS1 merupakan adopsi dari senapa FNC Belgia, dengan beberapa perubahan.
Piston gas langkah panjang ditempatkan di atas laras dan disambungkan dengan pembawa penutup. Sistem gas mempunyai dua posisi pengatur untuk kondisi normal dan kondisi berat. Penutup sendiri memiliki dua bagian masif yang mengunci dengan dalam penyambung laras.
Bagian ekoran dengan rumah mekanik disambung dengan dua buah pena. Ekoran dapat dibuka untuk pembongkaran dan pemeliharaan dengan penarik pena belakang.
Laras SS1 dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang. Pembidikan melalui pejera di bagian depan dan pisir bentuk L yang dapat di set untuk jarak tembak 250 dan 400.
Senapan Serbu SS1-V1 Kal 5,56 mm
Ada empat posisi pengatur tembakan, yaitu untuk tembakan tunggal, tiga-tiga, otomatis penuh serta posisi terkunci (safe). Tangkai penegang menempel pada pembawa penutup pada sisi kanan. Slot bagian belakang ditutup dengan penutup debu yang terbuka saat penegang ke belakang dan tertutup kembali secara otomatis saat penegang ke depan.
Ada beberapa varian SS1 yaitu SS1-V1 Kal 5,56 mm, SS1-V2 Kal 5,56 mm, SS1-V5 Kal 5,56 mm, SS1-M1 Kal 5,56 mm, SS1-M2 Kal 5,56 mm.
Spesifikasi SS1
Berat  4,01 Kilogram (kosong)
Panjang 997 mm
Peluru 5,56 x 45 mm NATO, .223 Remington
Kaliber   5,56 x 45 mm
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata-rata tembakan   700 butir/menit
Kecepatan peluru  710 meter per detik 
Jarak efektif  450 m
Amunisi  Magazen box 30-butir
Alat bidik Bidikan besi, bidikan teleskopik (tergantung varian)






Credit  viva.co.id







Jumat, 22 September 2017

Lockheed Martin Jual Jet Tempur ke 11 Negara



Lockheed Martin
Lockheed Martin


CB, PARIS -- Lockheed Martin Corp mendapatkan kesepakatan senilai 37 miliar dolar AS untuk menjual 440 jet tempur F-35 ke 11 negara, salah satunya yakni Amerika Serikat. Harga satu pesawat jet tersebut ditaksir di kisaran 85 juta dolar AS, dan kontrak tersebut berjalan dengan tiga tahap selama tahun fiskal 2018-2020.
Pekan lalu, perwakilan dari 11 negara tersebut bertemu di Baltimore, Maryland untuk bernegosiasi lebih lanjut mengenai pembelian F-35. Negara-negara itu yakni Australia, Denmark, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Norwegia, Turki, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Ini adalah bagian dari proses, dan akan menjadi nilai tambah bagi Lockheed dan ke depan bisa melakukan produksi jangka panjang yang lebih baik," ujar Analis di Vertical Research Robert Stallard dilansir Reuters, Senin (19/6).
F-35 hadir dalam tiga konfigurasi yakni model A untuk Angkatan Udara Amerika Serikat dan sekutunya, model B yakni dapat lepas landas di landasan pendek dan pendaratan vertikal untuk Korps Marinir dan Angkatan Laut Inggris, serta jet carrier-varian F-35. Kontrak penjualan ini dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan Lockheed.
Sebelumnya, Jet Tempur F-35 sempat mendapatkan kritik dari Pemerintah Amerika Serikat karena harganya sangat mahal. Pada Februari 2017 lalu, Pentagon menyatakan harga jet F-35 bisa turun menjadi sekitar 80 juta dolar AS.
Bisnis F-35 menyumbang sekitar 37 persen dari total pendapatan Lockheed. Pada kuartal I/2017, pendapatan Lockheed dari bisnis aeronutika meningkat 8 persen menjadi 4,1 miliar dolar AS.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID








Senin, 18 September 2017

Pindad Mulai Produksi Medium Tank di 2018, TNI Pesan 100 Unit



Pindad Mulai Produksi Medium Tank di 2018, TNI Pesan 100 Unit
Foto: Dok, Pindad.


Bandung - PT Pindad (Persero) siap memproduksi secara massal medium tank di tahun depan. Perusahaan pelat merah ini sudah mendapat pesanan 100 unit untuk memenuhi kebutuhan TNI.

"Rencana TNI tahun depan sudah ada. Kurang lebih 100 unit," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose saat ditemui di Kantor Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (18/9/2017).

Ia mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan TNI sebetulnya diperlukan sebanyak 300 unit medium tank. Namun untuk tahap pertama diperkirakan, Pindad mampu menyiapkan sebanyak 100 unit saja yang dikerjakan selama dua tahun.

"Kebutuhan (sebetulnya) 300 unitan, tapi yang pertama kurang lebih 100 unit. Ini paling tidak dua tahun (untuk memproduksinya)," ucap dia.

Namun saat ini Pindad bersama NFSS Turki tengah menyelesaikan pembuatan prototype medium tank yang kedua. Prototype tersebut akan menjalani serangkaian pengujian, salah satunya tes ledak.

"Sehingga prototype itu betul-betul sempurna. Jadi ini real pembuatan oleh PT Pindad dan NFSS," katanya.

Abraham melanjutkan, karena medium tank ini sifatnya masih prototype, Pindad dan NFSS tidak bisa saling klaim bila medium tank tersebut hasil karyanya. Tapi merupakan hasil pengembangan bersama.

Namun setelah masuk tahun produksi, Pindad berhak menjual dan melakukan produksi secara massal dan NFSS tidak boleh lagi mengklaim itu karya mereka.

"Setelah itu masuk tahun produksi massal, dia (NFSS) tidak bisa klaim itu produk mereka. Indonesia punya hak memproduksi serial produk dan menjual," ujar Abraham.



Credit  finance.detik.com








Ada Rencana Pabrik PTDI Hingga Pindad Dipindah ke Lampung



Ada Rencana Pabrik PTDI Hingga Pindad Dipindah ke Lampung
Foto: Pool


Bandung - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berencana memindahkan semua industri pertahanan mulai dari PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT PAL ke Lampung. Bahkan pihaknya telah menyiapkan 10 ribu hektar lahan untuk merealisasikan rencana tersebut.

Rencana itu menurutnya melihat kebutuhan industri pertahanan yang semakin maju. Maka perlu ada satu tempat yang cukup besar sehingga bisa mengembangkan industri pertananan nasional secara maksimal.

"Industri pertahanan makin lama makin maju. Dibuat modern. (Maka) perlu tempat besar," kata Ryamizard di kantor PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/9/2017).

Dia mencontohkan ketika PT DI melakukan uji coba untuk produksi pesawatnya. Landasan pacu yang dimiliki PTDI relatif pendek hanya sekitar 2,5 kilometer. Selain itu di sekitar lokasi juga terdapat banyak pemukiman. Sehingga saat melakukan uji terbang bisa berisiko membahayakan penduduk.

"Contoh PTDI di sini. Landasan 2,5 kilometer. Pertama kali terbang, kalau (sukses) terbang enggak masalah. Tapi kalau (gagal) mendarat lagi kan mendarat di rumah orang. Jadi kita perlu membuat 5 kilometer," katanya.

Kemudian, bila terus melakukan uji coba penerbangan khawatir bisa menganggu jadwal penerbangan komersil.

"Makanya saya sudah menyiapkan di Lampung ada 10 ribu hektar (untuk memusatkan pengembangan industri pertahanan dalam negeri)," ucap Ryamizard.

Tapi dia tidak menjelaskan secara rinci lokasi pasti lahan tersebut. Hanya saja dia menegaskan lahan itu sudah ada. Rencananya tahun depan sudah memulai pekerjaan. Minimal merapikan terhadap lahan tersebut.

"Tahun depan dibereskan dulu lahannya. Karena kan bergunung-gunung," ujar Ryamizard.





Credit  finance.detik.com




Jumat, 15 September 2017

Provinsi Pembuat Pesawat Terbang di Rusia Cari Mitra di RI


Provinsi Pembuat Pesawat Terbang di Rusia Cari Mitra di RI
Foto: Dok. Kedubes RI Untuk Rusia



Jakarta - Provinsi Irkutsk, salah satu wilayah Rusia yang memproduksi pesawat terbang sipil dan militer, mencari mitra kerja sama dalam bentuk 'sister province' dengan Indonesia.

Hal ini terungkap, dalam pertemuan antara Gubernur Provinsi Irkutsk, Sergey Georgievich Levchenko, dengan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, saat berkunjung ke Irkutsk 11-12/09/17.

"Indonesia adalah negara dengan perkembangan ekonomi yang dinamis. Kami tertarik untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang," kata Sergey Georgievich dalam keterangannya, Kamis (14/9/2017).

Menurut Sergey Georgievich, meskipun Indonesia cukup jauh dari Irkutsk, nilai perdagangan Provinsi Irkutsk dengan Indonesia meningkat yang pada periode Januari-Juni sebesar US$ 13,5 juta, atau naik 193% dibandingkan periode yang sama di 2016, yang sebesar US$ 16, 9 juta. Irkutsk sudah meluncurkan pesawat penumpang jarak menengah MC-21 dan diharapkan Indonesia tertarik untuk kerja sama yang prospektif ini.

Provinsi Pembuat Pesawat Terbang di Rusia Cari Mitra dari RI
Foto: Dok. Kedubes RI Untuk Rusia


Dubes Wahid menanggapi positif dan menjanjikan akan mencarikan provinsi di Indonesia yang sesuai untuk kerja sama dengan Irkutsk. Indonesia juga memproduksi pesawat jarak pendek N-219 yang dapat mendarat di lapangan rumput yang tidak diproduksi di Rusia. Hal ini tanggapi secara baik oleh Sergey dan dapat dijadikan proyek bersama.

Dubes Wahid menambahkan, menurut data Dinas Federal Bea Cukai Rusia, di 2016 nilai perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$ 2,6 milyar, naik 45,3% dari 2015, dan menurut data Kementerian Perdagangan RI pada periode Januari-Juni 2017 sebesar US$ 1,2 miliar, naik 43,8% dibanding periode yang sama di 2016. "Nilai perdagangan tersebut masih sangat kecil, jika dilihat dari potensi yang kita miliki," kata Dubes Wahid.

Sementara, dalam pertemuan terpisah, Kadin Siberia Timur dan lima perusahaan besar di Irkutsk menyampaikan keinginan menjalin kerja sama dan mencari mitra bisnis dari Indonesia. Perusahaan tersebut adalah JSC "Irkutsk International Airport", JSC "Irkutsk Research and Design Institute of Chemical and Petrochemical Engineering", LLC "Agrarian Technologies", LLC "Elitinvest", dan LLC "Zhilstroyleasing". Dubes Wahid mengundang mereka dan pelaku bisnis lainnya untuk datang pada Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta pada 11-15 Oktober 2017.

Yuri Kurdyukov, Direktur Komersial JSC "Irkutsk International Airport" inginkan adanya kerja sama dalam pengelolaan bandara, termasuk penerbangan reguler atau charter. Tahun 2012-2014 terdapat penerbangan charter dari Irkutsk ke Bali yang mengangkut sekitar 6,5 ribu wisatawan Irkutsk dan sekitarnya. Dengan semakin meningkatnya arus wisatawan akhir-akhir ini, diharapkan adanya penerbangan kembali dari Irkutsk ke Indonesia. "Kami siap berdiskusi dengan semua pihak di Indonesia di Rusia", kata Yuri Kurdyukov.

Dubes Wahid juga bertemu dengan Rektor Irkutsk National Research Techical University (INRTU) Mikhail Korniakov dan memberikan kuliah umum di depan mahasiswa dan dosen INRTU mengenai perkembangan hubungan Indonesia-Rusia dan prospeknya.

INRTU sebagai salah satu perguruan tinggi teknik terkemuka di Rusia terlibat dalam penelitian dan pembuatan sejumlah komponen pesawat terbang sipil Rusia MC-21 dan pesawat tempur Sukhoi. INRTU juga ingin jalin kerja sama dengan perguruan tinggi Indonesia dan mengharapkan adanya lebih banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di INRTU. Saat ini terdapat 9 mahasiswa Indonesia belajar di Universitas tersebut dan semuanya mengambil jurusan oil and gas engineering.

Provinsi Irkutsk yang memiliki salah satu danau terbesar dan terkenal di dunia, Danau Baikal, masuk dalam zona ekonomi Siberia Timur. Wilayah yang dilalui jalur Trans Siberia ini memiliki banyak industri yang tidak hanya menopang perekonomian Provinsi Irkutsk dan sekitarnya, tetapi juga Rusia pada umumnya. Potensi kerja sama industri dengan Provinsi Irkutsk antara lain bidang pertanian, pertambangan, termasuk migas, emas dan batu-batu alam berharga, pengolahan kayu, dan industri penerbangan.

Potensi wisatawan dari Provinsi Irkutsk cukup besar bagi Indonesia. Tidak sedikit warga Provinsi Irkutsk yang berkunjung ke Asia Tenggara, khususnya Thailand dan Vietnam karena sudah ada penerbangan reguler langsung dari Irkutsk ke negara tersebut. Adanya penerbangan charter dari Irkutsk diyakini dapat meningkatkan arus wisatawan Rusia ke Indonesia.




Credit  finance.detik.com





Kamis, 14 September 2017

Arus Laut Bisa Disulap Jadi Listrik, Ini Alatnya


Arus Laut Bisa Disulap Jadi Listrik, Ini Alatnya
Foto: Hendra Kusuma




Jakarta - Pemerintah berupaya mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber listrik di Indonesia. Salah satu sumber energi terbarukan yang dimanfaatkan adalah arus laut.

Salah satu perusahaan swasta yang mengembangkan pembangkit listrik tenaga arus laut adalah MPS, perusahaan konsorsium dari Sabella, PT Meindo Elang Indah, dan PT Prima Langkah Pratama.

"Jadi pembangkit listrik arus laut itu secara prinsip sama dengan pembangkit tenaga angin, bedanya yang menggerakkan turbinnya ini arus laut," kata Mechanical Engineer MPS, Manunggal, saat berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Arus Laut Bisa Disulap Jadi Listrik, Ini AlatnyaFoto: Hendra Kusuma

Manunggal menyebutkan, saat ini perusahaan tempat ia mengabdi memproduksi pembangkit listrik tenaga arus laut dengan tinggi 17 meter, berat 400 tons, rotor diameter 10 meter dengan maksimal kapasitas 1 Megawatt (MW).

Pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut ini idealnya pada lokasi selat, atau lokasi-lokasi yang memiliki arus laut tinggi.

"Pada dasarnya yang lokasi arusnya 2-4 meter per detik, karena dia bisa berproduksi mulai dari setengah meter per detik," ungkap dia.

Dia mengungkapkan, salah satu lokasi yang sudah memasang pembangkit listrik tenaga arus laut adalah Selat Unshant di Perancis. Selat tersebut memiliki arus laut yang cukup baik sehingga mampu menghidupkan pembangkit listrik arus laut kapasitas 1 MW.

"Listrik yang dihasilkan itu nanti masuk ke jaringan PLN lokal di Perancis, setelah itu disalurkan ke rumah-rumah masyarakat, di sini (Indonesia) juga bisa seperti itu," ujar dia.

Biaya investasi satu pembangkit arus laut dengan kapasitas 1 MW memang cukup tinggi dibandingkan dengan pembangkit yang memanfaatkan bahan bakar fosil.

Namun, dirinya memastikan jika diukur secara jangka panjang maka pembangkit yang memanfaatkan energi arus laut lebih murah dibandingkan dengan pembangkit listrik energi fosil.

"Misalnya investasi arus laut itu Rp 1 juta sedangkan diesel itu Rp 200 ribu, tapi diesel itu kan butuh bahan bakar dan ada cost tambahan, jika dihitung selama 20 tahun ke depan maka lebih murah arus laut," tukas dia.




Credit  finance.detik.com