Sabtu, 02 Februari 2019

Uni Emirat Arab Meretas Warga AS dan Negara Sahabat

peretas


CB, NEW YORK -- Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (31/1) membantah negaranya membidik negara-negara bersahabat atau warga Amerika Serikat (AS) dalam program mata-mata siber. Menurut laporan Reuters, aksi Kementerian Luar Negeri UEA ini melibatkan tim peretas tentara bayaran AS.

Peliputan Reuters yang dipublikasikan pada Rabu (30/1) menemukan bahwa UEA merekrut sekelompok kontraktor intelijen AS untuk membantu meretas pemerintah musuh, pembangkang, dan aktivis-aktivis hak asasi manusia.

Kontraktor-kontraktor yang merupakan mantan mata-mata intelijen AS itu membentuk sebuah unit inti program peretas siber UAE yang disebut Project Raven (Proyek Gagak). Peliputan mengenai hal itu bisa dilihat di https://reut.rs/2CRgHHw.

Project Raven juga menyasar warga AS serta telepon seluler iphone milik staf di kedutaan besar Prancis, Australia, dan Inggris menurut beberapa mantan mata-mata dan sejumlah dokumen yang diulas oleh Reuters. Laporan itu bisa dilihat di https://bit.ly/2sXyQ1F.

Pihak Apple menolak memberikan komentar dan hingga Kamis masih belum ada pernyataan atas permintaan tanggapan dari Reuters.

Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengakui bahwa negaranya memiliki 'kemampuan siber', ketika ditanya mengenai Project Raven oleh sejumlah awak media saat pengarahan di New York. Meskipun demikian, dia membantah bila pihaknya menargetkan warga AS atau negara-negara yang memiliki hubungan baik dengan UEA.

"Kami tinggal di bagian paling sulit di dunia. Kami harus melindungi diri kami sendiri," kata Gargash. 

"Kami tidak menargetkan negara-negara bersahabat dan kami tidak menyasar warga Amerika," ujarnya menambahkan.

Kedutaan Besar Prancis dan Inggris di Washington menolak untuk memberikan komentar. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Australia juga menolak memberikan pernyataan.

Departemen Luar Negeri AS masih belum memberikan komentar atas permintaan tanggapan dari Reuters.

Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/amerika/19/02/01/pm91xy383-uni-emirat-arab-meretas-warga-as-dan-negara-sahabat