MOSKOW
- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Dewan Keamanan
(DK) PBB tidak mungkin menerima rancangan resolusi Amerika Serikat (AS)
tentang Venezuela. Rusia, lanjut Lavrov, akan memastikan hal itu
terjadi.
"DK PBB tidak akan pernah menerima keputusan seperti itu, seperti yang Anda pahami," kata Lavrov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (12/2).
"Ini adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari fakta bahwa rancangan resolusi Amerika, pada kenyataannya, bertujuan untuk menutupi provokasi yang dimaksud dengan pengiriman bantuan kemanusiaan sebagai cara untuk mengacaukan situasi di Venezuela, dan bahkan mendapatkan dalih untuk intervensi militer," sambungnya.
"DK PBB tidak akan pernah menerima keputusan seperti itu, seperti yang Anda pahami," kata Lavrov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (12/2).
"Ini adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari fakta bahwa rancangan resolusi Amerika, pada kenyataannya, bertujuan untuk menutupi provokasi yang dimaksud dengan pengiriman bantuan kemanusiaan sebagai cara untuk mengacaukan situasi di Venezuela, dan bahkan mendapatkan dalih untuk intervensi militer," sambungnya.
Diplomat
senior Rusia itu kemudian mencatat bahwa resolusi Rusia tentang
Venezuela di DK PBB bertujuan untuk mendukung upaya dalam membangun
dialog nasional di negara Amerika Latin tersebut.
"Sejak awal, kami telah mendukung inisiatif oleh Meksiko dan Uruguay, yang berbicara untuk penciptaan kondisi sedini mungkin untuk dialog nasional dengan partisipasi semua kekuatan politik di Venezuela," kata Lavrov.
Lavrov juga mengatakan bahwa Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah menyatakan kesiapan untuk mengadakan pembicaraan dengan oposisi, tetapi oposisi karena tekanan dari perwakilan AS. Lebih jauh, Lavrov menggambarkan AS telah kehilangan semua rasa malu sehubungan dengan krisis Venezuela yang sedang berlangsung.
"Sejak awal, kami telah mendukung inisiatif oleh Meksiko dan Uruguay, yang berbicara untuk penciptaan kondisi sedini mungkin untuk dialog nasional dengan partisipasi semua kekuatan politik di Venezuela," kata Lavrov.
Lavrov juga mengatakan bahwa Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah menyatakan kesiapan untuk mengadakan pembicaraan dengan oposisi, tetapi oposisi karena tekanan dari perwakilan AS. Lebih jauh, Lavrov menggambarkan AS telah kehilangan semua rasa malu sehubungan dengan krisis Venezuela yang sedang berlangsung.
Credit sindonews.com