Selasa, 19 Februari 2019

India Bunuh Dua Pelaku Otak Serangan Bom Kashmir


Serangan bom mobil di Kashmir
Serangan bom mobil di Kashmir
Foto: Gulfnews.

Kepolisian India menahan 23 orang yang diduga terkait kelompok Jaish e-Mohammad.




CB, NEW DELHI -- Pasukan keamanan India mengatakan berhasil membunuh dua tersangka yang merupakan otak serangan bom bunuh diri di Kashmir pekan lalu. Mereka tewas dalam kontak senjata pada Senin (18/2).

Menurut pernyataan yang dirilis kepolisian India, salah satu tersangka merupakan warga negara Pakistan, sementara yang lainnya adalah anggota kelompok Jaish e-Mohammad.

Menurut seorang sumber di kepolisian, anggota Jaish e-Mohammad yang tewas teridentifikasi sebagai Abdul Rashid Gazi. Dia menyandang nama samaran Kamran Bhai.

Tak hanya tersangka, kontak senjata turut menewaskan empat tentara India dan seorang warga sipil. "Pertempuran masih berlangsung dan pasukan keamanan sedang bertugas," kata kepolisian India.

Pada Ahad lalu, kepolisian India mengatakan telah menahan 23 orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok Jaish e-Mohammad. Namun belum ada keterangan lebih lanjut apakah ke-23 orang itu terbukti terlibat dalam serangan bom bunuh diri di Kashmir.

Pada Kamis pekan lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di wilayah Jammu Kashmir. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 44 personel militer India.

Kelompok Jaish e-Mohammad mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah India menyerukan Pakistan agar menindak keras kelompok Jaish.

Pakistan turut mengecam insiden bom bunuh diri tersebut. Namun, Islamabad menyangkal tudingan India bahwa mereka terlibat dalam serangan itu.

Kashmir merupakan sebuah wilayah di Himalaya dengan penduduk mayoritas Muslim yang dipersengketakan India dan Pakistan. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang yakni pada tahun 1948, 1965, dan 1971, karena memperebutkan Kashmir.

Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan India guna meraih kemerdekaan. Kalaupun tidak berhasil merdeka, mereka ingin berpisah dari India dan bergabung dengan Pakistan. 




Credit  republika.co.id