Kamis, 13 Desember 2018

Pertama Kalinya, Prajurit Korut dan Korsel Melintasi Perbatasan


Pertama Kalinya, Prajurit Korut dan Korsel Melintasi Perbatasan
Prajurit Korut dan Korsel melintasi perbatasan untuk memverifikasi penghancuran pos penjaga di perbatasan kedua negara. Foto/Istimewa

SEOUL - Untuk pertama kalinya, prajurit Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) menyeberang ke wilayah masing-masing dengan damai. Mereka bersiap untuk memverifikasi pembongkaran pos penjaga di zona demiliterisasi.

Pada bulan November lalu, Korut meledakkan 10 pos penjaga sementara Korsel merobohkan 10 pos menggunakan ekskavator.

Penghancuran 20 pos di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat adalah salah satu langkah yang disepakati pada KTT September antara Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong-un di Pyongyang, sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi di semenanjung itu.

Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan bahwa para inspektur dari Korsel akan mengunjungi masing-masing pos penjaga di sisi Korut untuk memverifikasi pembongkaran dan untuk memastikan bahwa semua senjata api dan pasukan telah ditarik.

Inspektur Korut akan melakukan proses yang sama di bunker Korsel.

"Ini menandai pertama kalinya sejak perpecahan bahwa para prajurit dari Utara dan Selatan secara damai melintasi garis demarkasi militer," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Rabu (12/12/2018).

Presiden Korsel Moon Jae-in melanjutkan kebijakan untuk membangun hubungan dengan tetangganya yang terisolasi dan bersenjata nuklir. Kebijakan ini sangat kontras dengan Washington, yang menegaskan tekanan terhadap Pyongyang harus dipertahankan sampai denuklirisasi.

Terlepas dari namanya, area di sekitar Zona Demiliterisasi (DMZ) adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia, penuh dengan ladang ranjau dan pagar kawat berduri.

Namun di bawah rencana untuk meredakan ketegangan yang disepakati di Pyongyang, kedua Korea telah melucuti senjata di desa perbatasan Panmunjom, dan meninggalkannya diawaki oleh 35 personel tak bersenjata dari masing-masing pihak.

Secara resmi disebut Daerah Keamanan Bersama (JSA), kantong itu adalah satu-satunya tempat di sepanjang perbatasan 250 kilometer tempat para tentara dari kedua Korea dan Komando yang dipimpin PBB langsung berhadap-hadapan. 




Credit  sindonews.com