CB, New York – Bekas pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Michael Cohen, dihukum tiga tahun penjara pada Rabu, 12 Desember 2018 waktu setempat.
Cohen, yang juga pernah menjadi orang kepercayaan Trump untuk mengurus berbagai urusan itu, dinyatakan bersalah dalam kejahatan melakukan pembayaran uang tutup mulut kepada dua orang perempuan sehingga melanggar undang-undang Dana Kampanye AS.
Kedua perempuan itu adalah pemain film porno Stormy Daniels, dan model Playboy Karen McDougal, yang diminta tutup mulut agar tidak bercerita ke publik mengenai hubungan intim mereka dengan Trump, yang sedang maju sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat melawan Hillary Clinton pada 2016.
“Jaksa penuntut telah menuntut atau mencapai kesepakatan dengan
setiap orang terlibat dalam proses ini kecuali satu ini. Ini tampaknya
bagian dari upaya yang diarahkan untuk membangun kasus lebih besar
terhadap Donald Trump,” kata Jonathan Turley, seorang profesor di George Washington University seperti dilansir Reuters pada Rabu,12 Desember 2018.
Cohen, yang pernah berjanji bakal berani menghadapi peluru untuk Trump, disebut berjanji ke pengadilan untuk terus bekerja sama dengan penegak hukum dalam investigasi yang masih berlangsung terhadap Trump.
Vonis pengadilan New York ini terjadi pada hari yang sama penerbit National Enquirer membuat kesepakatan dengan jaksa penuntut untuk menghindari dakwaan mengenai peran penerbit itu dalam satu dari dua pembayaran uang tutup mulut yang melibatkan Trump.
Penerbit National Enquirer mengakui pembayaran uang tutup mulut itu untuk mempengaruhi pemilihan umum Presiden AS 2016, sehingga membantah pernyataan Trump.
Dua perkembangan hukum terkait kasus pembayaran uang tutup mulut ini menambah resiko hukum bagi Trump. Kementerian Kehakiman AS kemungkinan bakal menuntut Trump secara hukum begitu dia mengakhiri masa jabatannya ini.
Seperti dilansir sebelumnya, Cohen mengaku bersalah pada Agustus 2018 bahwa dia diarahkan oleh Trump untuk mengatur pembayaran kepada model Playboy Karen McDougal, dan pemain film porno Stormy Daniels.
Jaksa penuntut mengakui secara tertulis ke pengadilan bahwa mereka juga meyakini Presiden telah memerintahkan pembayaran uang tutup mulut itu untuk melindungi kampanye Presiden, yang melibatkan Trump.
Selama ini, seperti dilansir CNBC, Trump membantah memiliki hubungan intim dengan kedua perempuan itu. Dalam cuitan di Twitter sebelumnya, Trump juga mengatakan pembayaran itu merupakan transaksi pribadi dan tidak terkait dengan dana kampanye yang dikumpulkannya. “Itu hanyalah masalah perdata,” kata Trump.
Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Donald Trump, menjelang sesi Pengadilan Federal pada Selasa, 21 Agustus 2018, di New York.(Foto AP / Kevin Hagen)
Menurut pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, pembayaran uang tutup mulut itu dilakukan untuk melindungi keluarga Trump.
Dalam pernyataan di pengadilan, Cohen mengatakan kepada hakim distrik William Pauley di Manhattan bahwa loyalitas buta telah membuatnya menutup-nutupi kesalahan Trump. Cohen mengatakan berjanji akan menyediakan semua informasi sebanyak mungkin menyangkut Presiden.
“Saya
berkomitmen untuk membuktikan integritas saya dan memastikan bahwa
sejarah tidak akan mengingat saya sebagai penjahat dalam kisah ini,”
kata Cohen dengan tersedu saat memberikan pernyataan. “Saya sangat
menyesal dan berjanji akan menjadi lebih baik.”
Vonis hakim ini dijatuhkan untuk dakwaan mengenai pembayaran uang tutup mulut, penghindaran pajak, dan memberikan informasi keliru kepada bank. Cohen juga terkena hukuman karena berbohong kepada Kongres mengenai rencana Trump membangun Trump Tower di Rusia. Hakim memerintahkan Cohen membayar dua jenis denda, yang nilainya masing-masing sebesar US$500 ribu atau Rp7,3 miliar dan US$1.4 juta atau sekitar Rp20.3 miliar.
Cohen, yang juga pernah menjadi orang kepercayaan Trump untuk mengurus berbagai urusan itu, dinyatakan bersalah dalam kejahatan melakukan pembayaran uang tutup mulut kepada dua orang perempuan sehingga melanggar undang-undang Dana Kampanye AS.
Kedua perempuan itu adalah pemain film porno Stormy Daniels, dan model Playboy Karen McDougal, yang diminta tutup mulut agar tidak bercerita ke publik mengenai hubungan intim mereka dengan Trump, yang sedang maju sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat melawan Hillary Clinton pada 2016.
Cohen, yang pernah berjanji bakal berani menghadapi peluru untuk Trump, disebut berjanji ke pengadilan untuk terus bekerja sama dengan penegak hukum dalam investigasi yang masih berlangsung terhadap Trump.
Vonis pengadilan New York ini terjadi pada hari yang sama penerbit National Enquirer membuat kesepakatan dengan jaksa penuntut untuk menghindari dakwaan mengenai peran penerbit itu dalam satu dari dua pembayaran uang tutup mulut yang melibatkan Trump.
Penerbit National Enquirer mengakui pembayaran uang tutup mulut itu untuk mempengaruhi pemilihan umum Presiden AS 2016, sehingga membantah pernyataan Trump.
Dua perkembangan hukum terkait kasus pembayaran uang tutup mulut ini menambah resiko hukum bagi Trump. Kementerian Kehakiman AS kemungkinan bakal menuntut Trump secara hukum begitu dia mengakhiri masa jabatannya ini.
Seperti dilansir sebelumnya, Cohen mengaku bersalah pada Agustus 2018 bahwa dia diarahkan oleh Trump untuk mengatur pembayaran kepada model Playboy Karen McDougal, dan pemain film porno Stormy Daniels.
Jaksa penuntut mengakui secara tertulis ke pengadilan bahwa mereka juga meyakini Presiden telah memerintahkan pembayaran uang tutup mulut itu untuk melindungi kampanye Presiden, yang melibatkan Trump.
Selama ini, seperti dilansir CNBC, Trump membantah memiliki hubungan intim dengan kedua perempuan itu. Dalam cuitan di Twitter sebelumnya, Trump juga mengatakan pembayaran itu merupakan transaksi pribadi dan tidak terkait dengan dana kampanye yang dikumpulkannya. “Itu hanyalah masalah perdata,” kata Trump.
Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Donald Trump, menjelang sesi Pengadilan Federal pada Selasa, 21 Agustus 2018, di New York.(Foto AP / Kevin Hagen)
Menurut pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, pembayaran uang tutup mulut itu dilakukan untuk melindungi keluarga Trump.
Dalam pernyataan di pengadilan, Cohen mengatakan kepada hakim distrik William Pauley di Manhattan bahwa loyalitas buta telah membuatnya menutup-nutupi kesalahan Trump. Cohen mengatakan berjanji akan menyediakan semua informasi sebanyak mungkin menyangkut Presiden.
Vonis hakim ini dijatuhkan untuk dakwaan mengenai pembayaran uang tutup mulut, penghindaran pajak, dan memberikan informasi keliru kepada bank. Cohen juga terkena hukuman karena berbohong kepada Kongres mengenai rencana Trump membangun Trump Tower di Rusia. Hakim memerintahkan Cohen membayar dua jenis denda, yang nilainya masing-masing sebesar US$500 ribu atau Rp7,3 miliar dan US$1.4 juta atau sekitar Rp20.3 miliar.
Credit tempo.co