Kamis, 08 November 2018

Trump Pecat Jaksa Agung, Demokrat Peringatkan soal Rusia


Trump Pecat Jaksa Agung, Demokrat Peringatkan soal Rusia
Pemecatan Jaksa Agung AS oleh Donald Trump memicu kritikan dari Partai Demokrat yang memperingatkan sang presiden agar tetap melanjutkan penyelidikan Rusia. (Reuters/Carlo Allegri)


Jakarta, CB -- Pemecatan Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeff Sessions, oleh Donald Trump kembali memicu kritikan dari kubu Partai Demokrat yang memperingatkan sang presiden agar tetap melanjutkan penyelidikan intervensi Rusia dalam pemilu 2016.

Peringatan ini muncul karena Matthew Whitaker ditunjuk sebagai pengganti Mueller. Selama menjabat sebagai kepala staf Sessions, Whitaker terus berupaya untuk membatasi penyelidikan intervensi Rusia.

"Kongres harus mengambil langkah menyeluruh untuk memastikan integritas penyelidikan Penyelidik Khusus Mueller," ujar seorang anggota Dewan Perwakilan dari Partai Demokrat, Steny Hower, sebagaimana dikutip Reuters.


Hower kemudian mengatakan bahwa jika pemecatan Sessions ini adalah bagian dari upaya Trump untuk mencampuri penyelidikan Mueller, "presiden harus bertanggung jawab."


Langkah Trump ini sebenarnya sudah diprediksi sejak tahun lalu, ketika Sessions menolak mengawasi langsung proses penyelidikan tersebut, diduga karena ia pun memiliki kaitan dengan Rusia saat membantu kampanye sang presiden.

Sessions lantas memberikan kuasa kepada wakilnya, Rod Rosenstein, untuk mengawasi penyelidikan tersebut, membuat Trump kehilangan kendali.


Kini, Partai Demokrat pun meminta Whittaker untuk mengambil langkah serupa dengan Sessions.

"Melihat komentar dia sebelumnya yang berusaha membatasi penyelidikan Mueller, Whittaker harus melepaskan diri dari pengawasan selama menjabat sebagai jaksa agung," kata pemimpin Partai Demokrat dalam Senat, Chuck Schumer.

Calon Ketua Komite Kehakiman Dewan Perwakilan AS, Jerrold Nadler, pun mengatakan bahwa jika Trump sampai mencampuri penyelidikan Rusia, akan ada konsekuensi keras.

"Donald Trump mungkin berpikir ia memiliki kuasa untuk mempekerjakan dan memecat siapa pun yang ia mau, tapi ia tak bisa melakukan itu untuk melanggar supremasi hukum dan mengganggu keadilan. Jia ia melakukan itu, akan ada konsekuensi," katanya.


Tak hanya dari Demokrat, partai tempat Trump bernaung, Partai Republik, juga meminta agar pemecatan Sessions ini tak mengganggu penyelidikan Mueller.

"Di bawah pelaksana tugas Jaksa Agung Matthew Whitaker, tentu pekerjaan penting Kementerian Kehakiman harus tetap berlangsung, dan penyelidikan Mueller harus berlanjut hingga mencapai simpulan," kata Mitt Romney yang pernah menjadi kandidat presiden dari Partai Republik dalam pemilu 2012.




Credit  cnnindonesia.com