Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria)
Langkah Trump ini bertentangan dengan tekanan dari anggota parlemen agar AS menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Arab Saudi. Trump juga mengatakan dia tidak akan membatalkan kontrak militer dengan kerajaan, mengatakan langkah "bodoh" seperti itu hanya akan menguntungkan Rusia dan China.
Trump mengatakan badan-badan intelijen AS masih mempelajari bukti seputar pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober dan soal siapa yang merencanakannya.
"Agen-agen intelijen kami terus menilai semua informasi, tetapi sangat mungkin bahwa Putra Mahkota memiliki pengetahuan tentang peristiwa tragis ini - mungkin dia melakukannya dan mungkin dia tidak!" Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih,
Sumber-sumber intelijen AS mengatakan penilaian CIA adalah bahwa kematian Khashoggi diperintahkan oleh putra mahkota, Mohammed bin Salman. MbS saat ini merupakan penguasa de facto Arab Saudi.
Anggota parlemen Demokrat dan Republik telah mendesak Trump untuk menjatuhkan dukungannya untuk MbS, tetapi Presiden enggan menuruti desakan tersebut.
Dia mengatakan bahwa Raja Salman dan MbS Arab Saudi "dengan keras kalau mereka mengetahui tentang rencana atau pelaksanaan pembunuhan" itu. Trump juga menyebut bahwa kebenaran tentang itu mungkkin tidak akan pernah diketahui.
Dia juga menekankan bahwa Arab Saudi adalah produsen minyak utama, mitra bisnis yang penting, dan "sekutu besar" untuk melawan kekuatan Iran di Timur Tengah.
"Amerika Serikat bermaksud untuk tetap menjadi mitra setia Arab Saudi untuk memastikan kepentingan negara kita, Israel dan semua mitra lain di kawasan itu," kata Trump.
Credit cnnindonesia.com