Rabu, 21 November 2018

Navy SEAL Penembak Osama bin Laden Tanggapi Sindiran Trump



Robert O'Neill. [businessinsider.com]
Robert O'Neill. [businessinsider.com]

CB, Jakarta - Anggota Navy SEAL yang menembak Osama bin Laden menanggapi sindiran Presiden Donald Trump setelah menyebut komandannya pendukung Hillary Clinton dan menyayangkan Navy SEAL telat membunuh Osama.
Robert O'Neill dari tim SEAL TEAM 6 yang ikut dalam penyerbuan yang menewaskan Osama bin Laden membalas Trump yang menyindir mantan Laksamana AL, Bill McRaven.

Ads by Kiosked
McRaven mengatakan tidak mendukung Clinton pada 2016 dan telah menjawab bahwa dia adalah 'pendukung Presiden Obama dan Presiden George W. Bush.

"Misi untuk mendapatkan Osama bin Laden adalah bipartisan (atas persetujuan dua parpol)," kata O'Neill."Kami semua ingin mendapatkannya secepat mungkin."
Sebelumnya O'Neill juga membela McRaven di Twitter dengan menulis,"Laksamana McRaven terlahir untuk memimpin misi ini. Saya akan mengikutinya kemana saja. Kalau saja orang-orang mendengar pidato sesungguhnya yang dia berikan kepada Tim..."

Osama dilaporkan tinggal di kompleks rahasia yang dibentengi khusus, sekitar satu kilometer dari Akademi Militer Pakistan selama bertahun-tahun, menimbulkan pertanyaan apakah pejabat Pakistan mengetahui keberadaan Osama sebelumnya. Namun Pakistan membantah mengetahui Osama bin Laden ada di sana.
Osama Bin Laden dilaporkan tidak menggunakan internet atau telepon seluler untuk menjaga kerahasiaannya selama persembunyian di Pakistan.

Robert O'Neill, anggota Navy SEAL yang tembak mati Osama bin Laden.[special-ops.org]
Dalam wawancara Fox News Sunday, Trump menepis kritik McRaven atas serangannya terhadap pers yang menyebut pers sebagai musuh rakyat Amerika.

Kemudian pembawa acara Chris Wallace bertanya kepada Trump tentang McRaven yang menyebut serangan pers Trump adalah ancaman terbesar bagi demokrasi.


Pensiunan mantan Komandan Unit Navy Seal Bill McRaven.[NBC News]
"(dia) penggemar Hillary Clinton," ujar Trump menyoal kritikan McRaven."Dia pendukung Obama."
"Dia (Osama bin Laden) tinggal di Pakistan tepat di sebelah akademi militer, semua orang di Pakistan tahu dia (Osama bin Laden) ada di sana. Dan kami memberi Pakistan US$ 1,3 miliar (Rp 19 triliun) per tahun dan mereka tidak memberitahunya," kata Trump.

"Bukankah menyenangkan jika kita mendapatkan Osama Bin Laden lebih cepat, bukankah itu lebih bagus?" lanjut Trump menyindir McRaven yang memimpin operasi Navy SEAL selama perburuan Osama bin Laden.




Credit  tempo.co