Cina dan AS saling menaikkan tarif impor untuk produk kedua negara.
CB,
BEIJING -- Kepala komisi urusan luar negeri Partai Komunis Cina Yang
Jiechi mengatakan negaranya ingin menjalin kerja sama ekonomi yang
saling menguntungkan dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikannya
ketika bertemu penasihat keamanan nasional AS John Bolton di
Washington.
“Cina berkomitmen untuk bekerja sama dengan AS guna mencapai kerja
sama yang tidak konfrontatif, tanpa konflik, saling menghormati, di mana
kedua belah pihak menang,” kata Yang dalam sebuah pernyataan yang
dirilis Kementerian Luar Negeri Cina pada Kamis (8/11).
“Kedua
belah pihak harus mencari solusi yang tepat melalui negosiasi yang sama
dan saling menguntungkan,” kata Yang seraya menambahkan bahwa esensi
hubungan perdagangan dan ekonomi antara AS dan Cina memang saling
menguntungkan.
Ia mengatakan, Presiden Cina Xi Jinping dan
Presiden AS Donald Trump akan menghadiri pertemuan G-20 di Argentina
akhir bulan ini. Menurutnya kedua negara harus memastikan agar dialog
antara Xi dan Trump dapat berjalan baik.
“Kedua belah pihak
harus benar mengelola perbedaaan dan secara hati-hati mempersiapkan
guna memastikan hasil positif dalam pertemuan (G-20) di Argentina,” ujar
Yang.
Cina dan AS tengah terlibat dalam perang dagang.
Kedua negara diketahui telah menaikkan tarif impor hingga ratusan miliar
dolar AS untuk produk atau barang masing-masing. Trump mengancam akan
menetapkan tarif atas sisa ekspor Cina senilai 500 miliar dolar AS bila
perang tarif tak dapat diselesaikan.
Penasihat Negara Wang
Yi mengatakan sengketa perdagangan dan ekonomi antara negaranya dan AS
dapat diselesaikan melalui dilaog. “Kami yakin itu harus dan dapat
diselesaikan secara tepat melalui dialog yang setara,” ujar Wang.