Senin, 15 Oktober 2018

Kapal Induk AS USS Truman Siap Unjuk Kekuatan pada Rusia


Kapal Induk AS USS Truman Siap Unjuk Kekuatan pada Rusia
Kapal induk Amerika Serikat Harry S Truman dan kelompok tempurnya. Foto/US Navy

OSLO - Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S Truman sudah memasuki Laut Utara untuk bergabung dengan latihan perang terbesar NATO sejak Perang Dingin. Kapal yang mampu membawa hingga 90 pesawat tempur dan ribuan pasukan ini siap untuk menunjukkan kekuatan terhadap Rusia yang ancamannya dianggap semakin tumbuh.

Pernyataan itu disampaikan komandan militer Amerika di Eropa Jenderal Curtis Scaparrotti kepada Sky News, Sabtu (13/10/2018) petang. Menurutnya, kapal USS Truman berlayar ke Laut Norwegia untuk pertama kalinya sejak 1987.



NATO menilai ancaman militer Rusia yang sedang tumbuh adalah peningkatan akivitas kapal selam dan kapal perang Moskow.

Ditanyakan apa pesan yang dikirim oleh kapal 100.000 ton itu kepada Moskow, Jenderal Scaparrotti mengatakan; "Ini adalah demonstrasi kemampuan kami...Kami siap dan kami dilatih dan kami akan melindungi Atlantik."

Komentar Panglima Tertinggi Sekutu Eropa itu disampaikan ketika dia melakukan tur kapal dengan Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO, dan pejabat tinggi lainnya.

"Rusia telah menetapkan untuk meningkatkan kehadiran mereka dan mereka juga memodernisasi kekuatan mereka dan itu bukan sesuatu yang saya pikir akan tidak terduga tetapi itu adalah sesuatu yang perlu kita perhatikan," ujar Jenderal Scaparrotti.

"Kami harus terus meningkatkan kemampuan kami dan untuk melatih sehingga kami tetap dominan dalam kemampuan pertempuran. Kekuatan adalah bagaimana kami mencegah konflik dan pekerjaan kami sebenarnya untuk mencegah dan kami akan melakukannya dengan aliansi yang kuat," imbuh dia. 


Dipersenjatai dengan 49 jet tempur dan dikawal oleh sembilan kapal perang AS lainnya, USS Truman akan memainkan bagian dalam latihan perang "Trident Juncture 2018". Manuver besar-besaran NATO ini akan dimulai pada 25 Oktober di dan di sekitar Norwegia. Latihan perang akan berlangsung hingga 7 November.

Sekitar 50.000 personil militer dari 29 anggota NATO, serta dari Finlandia dan Swedia, akan dilibatkan dalam latihan perang Trident Juncture 2018.

Menurut laporan Sky News, latihan perang terbesar NATO akan menyimulasikan suatu skenario di mana sebuah negara yang bermusuhan, seperti Rusia, berada di garis terdepan yang menantang anggota aliansi. Hal itu memicu respons Pasal 5 NATO.

Pasal 5 adalah prinsip pertahanan kolektif NATO, yang berarti bahwa serangan terhadap satu anggota NATO berarti serangan terhadap semua anggota.

Sementara itu, Stoltenberg yang juga berbicara di atas kapal USS Truman, mengatakan penting bagi sekutu untuk dipersiapkan. "Untuk menjaga agar negara kita aman di dunia yang tidak dapat diprediksi, kita perlu menjaga aliansi kita tetap kuat," katanya, kepada sekelompok wartawan.

"Kami perlu memiliki pelatihan dan kami perlu berlatih bersama di semua domain, di laut, di udara di darat dan di ruang siber," ujarnya.



Credit  sindonews.com