Selasa, 17 April 2018

Rusia Rangkul Liga Arab Ajak Bangun Suriah dan Irak


Rusia Rangkul Liga Arab Ajak Bangun Suriah dan Irak
Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak Liga Arab membangun Suriah dan Irak pasca-kekalahan ISIS. (REUTERS/Pavel Golovkin/Pool)


Jakarta, CB -- Rusia siap mengembangkan kerja sama dengan Liga Arab untuk mempertahankan stabilitas kawasan. Menurut kabar yang dilansir kantor berita Rusia, TASS, Presiden Vladimir Putin mengajak Liga Arab untuk bersama-sama berkontribusi pada penyelesaian politik dan restorasi di Suriah dan Irak.

"Rusia siap mengembangkan kerja sama dengan Liga Arab untu menjamin stabilitas kawasan. Saya harap di tengah kebangkitan pasca kekalahan ISIL di Suriah dan Irak, kita dapat bersama-sama berkontribusi bagi penyelesaian politik dan rekonstruksi di negara tersebut serta mengatasi masalah kemanusiaan," kata Putin dalam sambutannya kepada Liga Arab seperti diposting dalam situs Kremlin, Ahad.

Adapun dalam pertemuan di Dhahran, Arab Saudi, Liga Arab menyerukan penyelidikan internasional terhadap "tindakan kriminal" penggunaan senjata kimia di Suriah.


"Kami tegaskan kecaman mutlak terhadap penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil Suriah. Kami menuntut penyelidikan internasional yang independen demi menjamin penerapan hukum internasional terhadap seluruh pihak yang terbukti menggunakan senjata kimia," bunyi pernyataan Liga Arab dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Dhahran, Senin (16/4).



Organisasi beranggotakan 22 negara itu juga menekankan pentingnya solusi politis dalam penyelesaian perang sipil di Suriah.

Dalam kesempatan itu, Arab Saudi dan sekutunya juga mengungkapkan dukungannya terhadap serangan gabungan yang dilakukan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris ke sejumlah situs militer dan senjata kimia milik Suriah pada akhir pekan lalu. Serangan itu dikecam oleh Rusia.

Serangan udara itu dilakukan sebagai respons atas dugaan penggunaan senjata kimia yang kembali dilakukan rezim Presiden Bashar Al-Assad terhadap pemberontak di Douma, Ghouta Timur. Serangan senjata kimia pada 7 April lalu menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai 1.000 lainnya.

Baik Rusia dan Suriah membantah adanya penggunaan senjata kimia terhadap warganya sendiri. Damaskus menganggap serangan AS dan sekutunya merupakan sebuah bentuk agresi.

Dalam pidatonya yang tertuju kepada Liga Arab, Putin menegaskan bahwa normalisasi di Timur Tengah tidak mungkin terjadi tanpa menyelesaikan isu Palestina.

"Seluruh isu terkait status wilayah Palestina, termasuk masalah Yerusalem, harus diatasi melalui negosiasi langsung Palestina-Israel, dengan dasar hukum internasional yang diakui, termasuk resolusi relevan yang disahkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa dan Majelis Umum PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab yang didorong oleh Liga Arab," kata Presiden Rusia tersebut.



Credit  cnnindonesia.com